Anda di halaman 1dari 23

UJIAN AKHIR

JURNAL

“ KRIKULUM PAUD BEKUALITAS “

MATA KULIAH : DASAIN KRIKULUM


DOSEN PENGAMPU : Dr DADAN SURYA

OLEH
NAMA : ANIDA NIM : 17330006

PROGRAM STUDI S 2 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018

KRIKULUM PAUD YANG BEKUALITAS


ANIDA
PRIADI PAUD PASCA SARJANA UNP
Gmail : Cakni71@gmail.com
Abstrak: Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber

daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus

dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, Perubahan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang, memahami kondisi

tersebut, maka Peneliti memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat


Satuan PAUD untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada didaerah. . Penelitian ini ber-tujuan untuk mendeskripsikan pengaruh

Kriulum tematik yang berkualitas tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap

dan karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri, . Di TK Mawar Nan

Sabaris: metode yang di gunakan Obsevasi .sampel yang di gunakan 10 Orang anak TK

Mawar Nan Sabaris Data dikumpulkan dengan pengamatan dan penyebaran angket serta

dukungan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mendeskripsikan pengaruh Kriulum

tematik yang berkualitas tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap dan

karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri, mengembangkan potensi

peserta didik menjadi kemampuan yang diperlukan dalam kelanjutan pendidikan dan

kehidupannya.

Kata Kunci : Krikulum Berkualitas junal Edisi Mai 2018

A.PEDAHULUAN orientasi atau tujuan pendidikan.


Pendidikan merupakan suatu upaya Bangsa indonesia yang menganut
untuk memanusiakan manusia. Artinya filsafah pancasila berkeyakinan bahwa
melalui proses pendidikan diharapkan pembentukan manusia pancasilais
terlahir manusia – manusia yang baik. menjadi orientasi tujuan pendidikan
Standar manusia yang baik berbeda yaitu menjadikan manusia indonesia
antar masyarakat, bangsa atau negara, seutuhnya. Bangsa indonesia juga
karena perbedaan pandangan filsafah sangat menghargai perbedaan dan
yang menjadi keyakinannya. Perbedaan mencintai Demokrasi yang terkandung
filsafat yang dianut oleh suatu bangsa dalam semboyan. Bhineka tungkal ika
akan membawa perbedaan dalam yang maknanya berbeda tetapi satu dari
semboyan tersebut bangsa indonesia pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
juga sangat menjunjung tinggi hak – meliputi tujuan pendidikan rasional
hak individu sebagai makhluk tuhan serta kesesuaian dengan kekhasan,
yang tak bisa diabaikan oleh siapapun. kondisi dan potensi daerah, satuan
Anak sebagai makhluk individu yang pendidikan untuk memungkinkan
sangat berhak untuk mendapatkan penyesuaian program pendidikan
pendidikan yang sesuai dengan dengan kebutuhan dan potensi yang ada
kebutuhan dan kemampuannya. di daerah.
Dengan pendidikan yang diberikan Pertanyaan yang banyak diajukan oleh

diharapkan anak dapat tumbuh sesuai masyarakat adalah “mengapa kurikulum

dengan potensi yang dimilikinya, harus berubah?” Seperti yang diungkapkan

sehingga kelak dapat menjadi anak pada bagian terdahulu bahwa kurikulum

bangsa yang diharapkan. Melalui tidak bersifat statis. Kurikulum dipandang

pendidikan yang dibangun atas dasar sebagai inti yang menggerakkan dan

filsafah pancasila yang didasarkan pada mengarahkan proses

semangat bhineka tunggal ika pendidikan.Kurikulum harus dapat

diharapkan bangsa indonesia dapat mengembangkan potensi peserta didik

menjadi bangsa yang tau akan hak dan menjadi kemampuan-kemampuan yang

kewajibannya untuk hidup diperlukan dalam kelanjutan pendidikan

berdampingan, tolong menolong dan dan kehidupannya. Kurikulum harus

saling menghargai dalam sebuah memiliki jangkauan yang lebih luas dan

harmoni sebagai bangsa yang jauh. Kurikulum harus menyiapkan anak

bermartabat. untuk masa depan bukan hanya untuk masa

Kurikulum adalah seperangkat rencana kini. Masa kini tentu akan berbeda dengan

dan pengaturan mengenai tujuan, isi masa lalu dan masa depan karena dunia

dan bahan pelajaran serta cara selalu berubah. Kurikulum harus responsif

digunakan sebagai pedoman terhadap kebutuhan dunia yang selalu

penyelenggaraan kegiatan berubah

pembelajaran untuk mencapai tujuan B Rumusan Masalah


Dengan urai di atas maka rumusan Pasal 32 ayat (2) ditegaskan bahwa
masalah dalam penelitian penulis kurikulum pada semua jenjang dan
adalah apakah pengaruh Krikulum tematik jenis pendidikan dikembangkan dengan
yang berkualitas tehadap layanaan PAUD prinsip diveriifikasi sesuai dengan
dan mampu membangun sikap dan Satuan Pendidikan potensi daerah, dan
karakter kuat dari peserta didik agar peserta didik. Atas dasar pemikiran
tetap menjaga jati diri, . Di TK Mawar tersebut maka perlu dikembangkan
Nan Sabaris Kurikulum Tingkat satuan pendidkan.
C.Tujuan Penelitian adalah.1.Untuk Kurikulum Tingkat Satuan PAUD
mengetahui Istilah Krikulum anak Usia disusun oleh Tim penyusun KTSP,
Dini 2.Untuk mengetahu Tori Pembelajaran keberadaannya sangat penting karena
mematik 3.Untuk mengetahui batas KTSP sebagai acuan penyelenggaraan
Krikulum PAUD4.Untuk menganalisis dan pengelolaan keseluruhan program
Tujuan Pengembangan Krikulum PAUD dan pelaksanaan pembelajaran. KTSP
5.Untuk Pengetahui Pendekatan juga dijadikan sebagai patokan untuk
Krikulum.6.Untuk mengetahui apa apa saja melaksanakan pengukuran keberhasilan
pilar pengembangan krikulum 7.Untuk pencapaian tujuan, program dan
mengethaui prisip pengembangan krikulum keseluruhan kegiatan pembelajaran.
Kajian Pustaka KTSP sebagai data bagi peningkatan
A. Krikulum Tematik berkualitas dan perbaikan mutu satuan pendidikan
Kurikulum adalah seperangkat rencana
secara bertahap dan berkesinambungan
dan pengaturan mengenai tujuan, isi ‘Menurut Dr Yuliani Nurani Sujiono
dan bahan-bahan serta cara yang ( 2009 :198 ) Pengembangan krikulum
digunakan sebagai pedoman adalah yang paling sesuai dengan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan program kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan bermain .anak usia Dini
Pendidikan tertentu. Berdasarkan B.Tiori pembelajaran Tematik/
Undang-undang No: 20 Tahun 2003 Ilmiah
Menurur dadan surya dalam Teori
tentang Sistem Pendidkan Nasional
Pembelajaran Pandidikan Anak Usia
Dini 2013 bahwa Pembelajaran tematik melalui Sujiono (2010:67). Model

adalah pembelajaran dengan tersebut merupakan model pembelajaran

mengangkat tema atau topic tertentu yang mengintegrasikan beberapa disiplin

untuk dibahas djadikan kegiatan ilmu. Lake, pada halaman yang sama

bermain anak.Menurut pendapat menyoal hal terebut dari segi

Musbikin (2010:141), menyatakan bahwa pengertiannya, bahwa jaring laba-laba

pendekatan tematik merupakan suatu merupakan model pembelajran terpadu

cara pandang dalam menyelenggarakan yang mempresentasikan pendekatan

pembelajaran yang menggunakan tematik utnuk mengintegrasikan subjek

berbagai konteks dalam kehidupan materi pembelajaran. Nilai-nilai agama

sehari-hari. Konteks tersebut terdiri atas, dan moral Fisik /motorik / ( Kemapuan

benda, peristiwa, keadaan atau mengambar)bahasa.sosialemisional

pengalaman yang dialami dalam ,kemandirian,koqnitifDecker dan Decker

kehidupan sehari-hari atau pada suatu melalui Sujiono (2010:73) menyatakan

waktu. Umumnya, tema-tema tersebut bahawa tema harus berkaitan dengan

disampaikan dengan menggunakan pengalaman kehidupan anak setiap

pendekatan eksploratif yang berkaitan harinya, pengetahuan yang diberikan

dengan peristiwa-peristiwa atau hal yang harus melalui objek yang nyata dan dapat

dekat. Cara tersebut sangat membantu diamati.

anak menerima pembelajaran, dengan Menurut Sujiono (2009:212) Prinsip

demikian anak-anak akan memperoleh pemilihan tema merupakan wahana yang

hasil. Hasil dari proses itu adalah perlu dikembangkan lebih lanjut oleh

kepemilikan pengetahuan dasar guru menjadi program pengembangan.

(pengantar) yang terintegrasi satu sama Tema dapat dikembangkan secara

lain. fleksibel sesuai dengan kebutuhan

Untuk di PAUD, model perkembangan anak.

pembelajaran yang digunakan adalah Pada Seri Bahan Ajar Diklat Berjenjang

model pembelajaran terpadu jaring laba- tingkat lanjut disebutkan bahwa

laba (webbed) dimunculkan oleh Fogarty pengembangan tema dalam program


PAUD dapat bersumber dari: a) anak atau dipisahkan dengan perkembangan
diri sendiri, b) Keluarga dan c) mental sosial dan emosional.
lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar hendaknya tidak
Pada proses pembelajaran anak usia memisahkan anak dari nilai-nilai
dini, materi atau yang sering disebut budaya. Pendidik harus peka terhadap
mata pelajaran pada umumnya disebut karakteristik anak usia dini adalah (a )
bidang pengembangan, dalam peraturan menggunakan pendekatan
menteri pendidikan dalam standart tematik.kegiatan pembelajaran
pendidikan anak usia dini disebut sebagai dirancang dengan menggunakan
lingkup perkembangan. Jika hal tersebut pendekatantematik. Tema
diterapkan pada model laba-laba sebagai wadah mengenalkan konsep
(webbed), maka langkah pertama yang untuk mengenal dirinya dan lingkungan
dilakukan adalah menentukan tema, lalu sekitar. Tema dipilih dan dikembangkan
pada masing-masing.Pembalajaran dengan hal-hal yang paling dekat
merupakan merupakan suatu starategi dengan anak sederhana serta menarik
pembelajaran minat.(b ) Pembelajaran Aktif, Kreatif,
melibatkanbeberapabidangpengembang Inovatif, Efektif dan
an untuk memberikan pengalaman yang Menyenangkan,Proses pembelajaran ini
bermakna pada anak ( 1991:17 ) dapat dilakukan oleh anak yang
kutipan Dr Yuliani Nurani sujiono disiapkan oleh pendidik melalui
Konsep dasar PAUD ( 2009 -111) kegiatan-kegiatan yang menarik,
ketepaduan dalam pembelajaran ini menyenangkan untuk membangkitkan
dapat terlihat dari aspek proses waktu rasa ingin tau anak, memotivasi anak
,aspek krikulum ,dan aspek belajar untuk berfikir kritis dan menemukan
mengajar pembelajaran tematik dapat hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran
diajarkan pada anak .karna anak Taman hendaknya dilakukan secara
-kanak -kanak melihat segela sesuatu demokratis, mengingat anak merupakan
itu satu keutuhan ( holistik ) subjek dalam proses pembelajaran.( c )
perkembangan pisik ,tidak pernah dapat Menggunakan Berbagai Media
Tematik.Setiap kegiatan untuk (f ) Pembelajaran Bersifat
menstimulasi perkembangan potensi DemokratisProses pembelajaran di
anak, perlu memanfaatkan berbagai PAUD memberikan kesempatan
media dan sumber belajar, antara lain kepada peserta didik untuk berfikir,
lingkungan alam sekitar atau bahan – bertindak, berpendapat, serta berekspesi
bahan yang sengaja disediakan oleh secara bebas dan bertanggung jawab
pendidik, penggunaan berbagai media
dan sumber belajar dimaksudkan agar C..Batas Krikulum Pendidikan Anak
anak dapat berekspolasi dengan benda- Usia Dini
bendasekitarnya.(d) mengembangkan
Berbagai Kecakapan Hidup.Proses Yang paling utama dalam
pembelajaran harus diarahkan untuk pengembangan program bagi anak usia
mengembangkan kecakapan hidup dini adalah bermain .Pendidikan utama
melalui penyiapan lingkungan belajar dimasa kanak-kanak diyakini memiliki
yang menunjang peran yang amat vital bagi
perkembangannyakemampuan pertumbuhan dan perkembangan
menolong diri sendiri, disiplin, dan pengethuan selanjutnya‘Menurut
sosialisasi serta memperoleh Albrecht dan miler ( 200 :2016-218 )
keterampilan dasar yang berguna untuk mengemukan pendapat bahwa
kelangsungan hidupnya.( e ) pengembangan program kegiatan
PemanfaatanTeknologiInformasi.Pelaks bermain ( krikulum )bagi anak usia dini
anaan Stimulasi pada anak usia dini seharusnya Erat dengan aktivitas
jika dimungkinkan dapat bermain yang mengutamakan adanya
memanfaatkan teknologi untuk kebebasan bagi anak usia dini untuk
kelancaran kegiatan, misalnya tape, berksplorasi dan berkrativita ,sedangka
radio, televisi, komputer, pemanfaatan orang dewasa lebih berpran sebagai
teknologi informasi dalam kegiatan pasilitator pada saat anak usia dini
pembelajaran dimaksudkan untuk membutuhkan batuan untuk
mendorong anak menyenangi belajar. memecahkan masalah yang secara
umum krikulum Pendidikan Anak usia 7. Mengarahkan pada capaian keluaran
Dini dapat di makna sebagai yang positif untuk semua anak 8.
seperangkat kegiatan belajar sabil Dikembangkan berdasarkan atas hasil
bermain yang segaja di recanakan penelitian 9. Menekankan pada
untuk dapat dilaksanakan dalam rangka keterlibatan guru dan anak secara aktif
menyiapkan meletakan dasar-dasar bagi 10. Memperhatikan pada aspek sosial
pengembangan diri anak usia dini lebih dan keterampilan memenuhi aturan 11.
lanjut Asosiasi nasional untuk anak usia Menerapkan cara penilaian mutu,
dini di Amerika yang lebih dikenal efektivitas guru, dan anak 12. Anak
dengan nama NationalAsociation Early melakukan secara aktif 13.
Child Years (NAECY) memberi batasan Pembelajaran konsep mengarahkan
lingkup kurikulum sebagai berikut:1.) anak untuk memahami dan menguasai
Kurikulum berisi materi yang dipelajari pengetahuan dan keterampilan dasar
anak2. Kurikulum adalah proses yang 14.Menekankan pada pembelajaran
diikuti oleh anak mencapai tujuan yang yang bermakna dan berkesesuaian.Dari
ditetapkan3. Kurikulum berisi Uraian diatas ciri dan lingkup
dukungan guru kepada anak untuk kurikulum, jelas bahwa kurikulum
mencapai tujuan4. Kurikulum bukan hanya dokumen yang berisi
perpaduan ketika proses belajar dan rencana pembelajaran sesuai dengan
mengajar terjadi perkembangan anak, tetapi juga
Lebih lanjut NAECY menjabarkan ciri- mencakup tujuan, konsep-konsep yang
ciri kurikulum PAUD yang baik adalah dikenalkan untuk memperluas
sebagai berikut:1. Direncanakan pengalaman belajar anak, proses yang
dengan sangat hati-hati2. Menarik3. dilakukan untuk membangun
Melibatkan banyak pihak 4. Sesuai pengalaman bermakna, penilaian
dengan perkembangan anak 5. sebagai kendali mutu untuk melihat
Menghargai budaya dan bahasa yang ketercapaian tujuan, keterlibatan guru,
digunakan anak 6. Menyeluruh, orang tua, dan masyarakat yang
mencakup seluruh aspek perkembangan mendukung dan memastikan
kesesuaian kurikulum dengan agama, individu yang memiliki kemampuan
nilai moral, sosial, dan budaya untuk pengembangan diri, dan bagian
setempat.isi kurikulum yang baik tentu dari kelompok sosialnya.
bukan hanya untuk kalangan pendidik Pengembangan kemampuan sikap
anggota NAECY, tetapi berlaku dilaksanakan melalui pembiasaan yang
universal yang berartijuga sebagai ciri dilakukan secara terus menerus
umum dari sebuah kurikulum sehingga muncul sikap dari menerima,
pendidikan anak usia dini yang merespons, memahami, menerapkan,
berkualitas. hingga akhirnya menjadi perilaku yang
C. Tujuan Pengembangan Krikulum membentuk karakter tangguh sebagai
2013 penentu masa depan.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Berdasarkan Undang- undang No.20
Usia Dini bertujuan untuk mendorong
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
berkembangnya potensi anak agar
Nasional Pasal 32 ayat (2) ditegaskan
memiliki kesiapan untuk menempuh
pendidikan selanjutnya. Memaknai bahwa dan jenis pendidikan
kesiapan menempuh pendidikan
dikembangkan dengan prinsip
selanjutnyamencakupkemampuan-
diverfikasi sesuai dengan Satuan
kemampuan yang diperlukan untuk
menunjang keberhasilan anak dalam Pendidikan potensi daerah, dan peserta
mengikuti pendidikan di jenjang lebih
didik. Atas dasar pemikiran tersebut
tinggi. Kemampuan yang dimaksud
maka perlu dikembangkan Kurikulum
terdiri atas kemampuan sikap,
kemampuan pengetahuan, dan TingkatSatuanPendidikan
kemampuan keterampilan.Kemampuan
,Pengembangan Kurikulum Tingkat
sikap meliputi sikap spiritual dan sikap
Satuan pendidikan yang beragam
sosial. Kedua sikap ini membangun
kesadaran anak bahwa dirinya adalah mengacu pada Peraturan Pemerintah
makhluk ciptaan Tuhan, seorang
Nomor 32 Tahun 2013 dan didukung
oleh Peraturan Mentri Nomor 137 standar pengelolaan

tahun 2014 tentang standar nasional D.PendekatanPengembangan


Krikulum
seta Peraturan Mentri Nomor 146 tahun
Menurut pendapat Wina
2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD Sanjaya (2018:12) Pembelajaran

untuk menjamin pencapaian tujuan tematik merupakan salah satu model


pembelajaran terpadu yang
Pendidikan Nasional. Pada dasarnya
menggunakan tema untuk
penguatan terhadap kurikulum dan mengaitkan beberapa mata pelajaran

pengembangan pada aspek struktur sehingga dapat memberikan


pengalaman bermakna bagi peserta
kurikulum, proses pembelajaran dengan
didik. Pembelajaran terpadu
pendekatan saintifik, dan penilaian didefinisikan sebagai pembelajaran

yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 yang menghubungkan berbagai


gagasan, konsep, keterampilan,
mengusung pada pengembangan
sikap, dan nilai, baik antar Tema
kurikulum konstruktivisme yang lebih maupun dalam satu Tema

bersifat fleksibel dalam pelaksanaan .Pembelajaran tematik memberi


penekanan pada pemilihan suatu
tetapi lebih memberi ruang pada anak
tema yang spesifik yang sesuai
untuk mengembangkan potensi dan dengan materi pelajaran, untuk

talentanya, yang terdiri dari standar mengajar satu atau beberapa konsep
yang memadukan berbagai
tingkat pencapaian perkembangan anak
informasi.
usia dini, standar isi, standar proses,
Pembelajaran tematik
standar penilaian, standar pendidik dan berdasarpada filsafat
konstruktivisme yang berpandangan
tenaga kependidikan, standar sarana
bahwa pengetahuan yang dimiliki
dan prasarana ,standar pembiayaan dan
peserta didik merupakan hasil
bentukan peserta didik sendiri. bahwaPembelajaran tematik lebih
Peserta didik membentuk menekankan pada penerapan konsep
pengetahuannya melalui interaksi belajar sambil melakukan sesuatu
dengan lingkungan, bukan hasil (learning by doing). Oleh karena itu,
bentukan orang lain. Proses guru perlu mengemas atau merancang
pembentukan pengetahuan tersebut pengalaman belajar yang akan
berlangsung secara terus menerus mempengaruhi kebermaknaan belajar
sehingga pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Pengalaman belajar yang
peserta didik menjadi semakin menunjukkan kaitan unsur-unsur
lengkap. konseptual menjadikan proses

WinaSanjaya(2018:14)Pembel pembelajaran lebih efektif. Kaitan

ajaran tematik menekankan pada konseptual antar mata pelajaran yang

keterlibatan peserta didik secara dipelajari akan membentuk skema,

aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan

sehingga peserta didik dapat memperoleh keutuhan dan kebulatan

memperoleh pengalaman langsung pengetahuan. Selain itu, penerapan

dan terlatih untuk dapat menemukan pembelajaran tematik di TK akan

sendiri berbagai pengetahuan yang sangat membantu peserta didik dalam

dipelajarinya. Teori pembelajaran ini membentuk pengetahuannya, karena

dimotori para tokoh Psikologi sesuai dengan tahap perkembangannya

Gestalt, termasuk Piaget yang peserta didik yang masih melihat segala

menekankan bahwa pembelajaran sesuatu sebagai satu keutuhan

haruslah bermakna dan berorientasi (holistik).Pembelajarantematik

pada kebutuhan dan perkembangan memiliki ciri khas, antara lain:

anak. 1)Pengalaman dan kegiatan belajar


relevan dengan tingkat perkembangan
Menurut pendapat dadan suryana
dan kebutuhan anak usia TK;
dengan judul Pembelajaran tematik
2.)Kegiatan-kegiatan yang dipilih
terpadu berbasis pendekatan Saitifik
dalam pelaksanaan pembelajaran
junal edisi 11 1 april 2017
tematik bertolak dari minat dan makro. Merujuk pada tahap kognitif
kebutuhan peserta didik; 3.)Kegiatan yang dikemukakan Bloom, proses
belajar dipilih yang bermakna dan pengenalan konsep dimulai dengan
berkesan bagi peserta didik sehingga mengenal atau mengingat konsep –
hasil belajar dapat bertahan lebih lama; memahami – menerapkan –
4 )Memberi penekanan pada menganalisa – mengevaluasi – hingga
keterampilan berpikir peserta didik; menciptakan dari sebuah konsep
5)Menyajikan kegiatan belajar yang menjadi hasil karya yang bermakna.
bersifat pragmatis sesuai dengan Proses pengembangan kemampuan
permasalahan yang sering ditemui tersebut disesuaikan dengan tahap
peserta didik dalam lingkungannya; dan perkembangan berpikirnya anak usia
6..) Mengembangkan keterampilan dini yang masih berada di tahap berfi
sosial peserta didik, seperti kerjasama, kir pra-operasional.Kemampuan
toleransi, komunikasi, dan tanggap keterampilan dikembangkan untuk
terhadap gagasan orang lain. Tujuan mendukung kemampuan sikap dan
dari pembelajaran tematik adalah; kemampuan pengetahuan.
1.)Menghilangkan atau mengurangi Keterampilan untuk mendukung
terjadinya tumpah tindih materi. 2) kemampuan sikap diterapkan melalui
Memudahkan peserta didik untuk proses pembiasaan yang diawali dengan
melihat hubungan-hubungan yang mengenalkan suatu sikap yang akan
bermakna 3.)Memudahkan peserta dibangun agar anak: (1) mengetahui
didik untuk memahami materi/konsep hal-hal yang baik (knowing the good),
secara utuh sehingga penguasaan kemudian anak diajak untuk (2)
konsep akan semakin baik dan memikirkan apa untungnya jika sikap
meningkat. Pengembangan ken baik tersebut diterapkan dan kerugian
mampuan pengetahuan dilakukan bila sikap baik tersebut ditinggalkan
dengan mengenalkan konsep konsep (thinking the good), langkah berikutnya
tentang diri dan lingkungannya, baik anak diajak (3) merasakan manfaat
lingkungan mikro, messo, maupun bila perilaku baik itu diterapkan
(feeling the good), dan guru bersama berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan
anak (4) melakukan perilaku yang baik informasi sebagai cara untuk
(acting the good.) sebagai contoh baik, menjawab rasa keingintahuannya.
dan akhirnya anak(5) dibiasakan untuk Proses pengumpulan informasi
menerapkan sikap dilakukan dengan melibatkan seluruh
baikdalamsetiapkesempatanKemampua sumber belajar yang ada di lingkungan,
n keterampilan untuk mendukung tidak hanya terbatas dari guru, tetapi
pengetahuan diterapkan melalui proses dapat dari buku, internet, orang tua,
saintif Proses saintifik atau dalam pelaksana profesi, dan sebagainya.
kurikulum ini sering disebut Langkah selanjutnya adalah (4)
pendekatan saintifik yang bertujuan menalar,yakni mengolah informasi
untuk membangun pola berpikir yang yang
sistematis dengan rangkaian proses sudahterkumpuluntukmenjawabpertany
yang saling berkesinambungan dari aan-pertanyaan yang muncul
yang paling konkrit berkembang sebelumnya. Proses menalar merupakan
menjadi karya nyata sebagai hasil olah bagian penting dalam rangka
pikir tingkat tinggi. Keterampilan membangun pengetahuan baru yang
berpikir saintifik diterapkan dalam dihubungkan dengan pengetahuan yang
proses pembelajaran yang dimulai sudah dimiliki sebelumnya. Hasil
dengan: (1) mengamati dengan proses menalar anak memiliki
menggunakan seluruh alat indera pemahaman baru tentang suatu konsep.
sehingga merasakan sensasi yang Tahap berikutnya (5)
ditimbulkan dari benda tersebut mengomunikasikan gagasan dan
kemampuan berpikir, (2) menanya pemahaman tentang pengetahuan
sebagai proses memberi ruang kepada tentang konsep baru yang dituangkan
anak untuk menumbuhkan rasa ingin ke dalam berbagai hasil karya berupa
tahu terhadap benda yang diamatinya. lisan, seni, balok, dan lainnya.
Rasa ingin tahu sebagai pendorong bagi Menurut dadan suryana dari jurnal
anak untuk melakukan langkah jilid 19 No 2 Tahun 2013 Pengetahuan
tentang Strategi Pembelajaran adalah 2013).
Pembelajaran yang bermakna bagi anak E.Prinsip Pengembangan Krikulum

usia dini harus dilihat dari beberapa ‘‘ Kurikulum jatung Pendidikan yang

prinsip, yaitu anak harus memiliki perlu dikembangkan dengan prinsip

kesiapan secara umur, kemampuan diversifikasi. Dalam rangka

fisik, kematangan mental dan pembangunan pendidikan, setiap

emosional; dikemas dalam bentuk daerah memerlukan pendidikan yang

bermain dan permainan; banyak sesuai dengan karakteristik daerah.

melibatkan anak; menyenangkan; dan Kurikulum sebagai jantung pendidikan

ditunjang oleh lingkungan perlu dikembangkan dan

pembelajaran yang banyak memberikan diimplementasikan secara kontekstual

pengalaman serta wawasan yang untuk merespon kebutuhan daerah dan

berkesan. Pembelajaran seperti itu akan anak di masa kini dan masa mendatang.

berdampak terhadap perkembangan Kurikulum nasional yang ditetapkan

kognitif, perkembangan bahasa dan dalam Permendikbud Nomor 146

keaksaraan,fisik-motorik,sosial- Tahun 2014 bersifat rujukan yang harus

emosional, serta nilai agama dan moral dikembangkan menjadi kurikulum

anak (Suryana, 2013; Purwati & Japar, operasional oleh s

atuan pendidikan agar sesuai dengan menentukan kemampuan dan


kondisi dan kekhasan potensi daerah kecerdasan berpikir seseorang, tempat
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak jejaring tersebut dibangun sangat cepat
Usia Dini dikembangkan berdasarkan pada usia dini. Di samping itu,
berbagai teori yakni; (1) teori dinyatakan bahwa pembelajaran pada
perkembangan anak yang menyatakan usia dini paling tepat dilakukan dengan
bahwa setiap anak memiliki kecerdasan cara melakukan langsung dengan benda
yang kompleks, tergantung pada nyata untuk merangsang sensitifi tas
kecepatan perkembangan masing- penginderaan; (3) teori pedagogis yang
masing; (2) teori perkembangan otak, menekankan bahwa anak belajar dalam
bahwa jejaring antarsel neuron kondisi lingkungan yang aman,
nyaman, yang dapat merangsang segala sesuatu yang dapat mendorong
keinginan anak untuk mencari tahu dan minatanak untuk belajar. Anak dapat
melakukan sesuatu. belajar dengan baik apabila: 1. Orang-
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia orang yang ada disekitarnya
Dini mengembangkan menyenangkan. Guru yang ramah,
kompetensikompetensi memperlakukan semua anak secara
dasar yang dicapai melalui pengalaman adil, teman bermain yang saling
belajar seluas-luasnya bagi anak untuk menerima, serta komunikasi yang
mengembangkan kemampuan sikap, hangat, terbuka, santun, dan terjadi
pengetahuan, dan keterampilan yang dalam dua arah. 2. Lingkungannya
direfl eksikan dalam kebiasaan berpikir menyenangkan. Tersedia alat main yang
dan bertindak memadai, bersih, tertata dengan tepat
F.Muatan Krikulum sesuai dengan pertumbuhan fi sik anak,
Muatan kurikulum berisi program- dan dapat digunakan oleh anak sesuai
program pengembangan, yang terdiri dengan pikirannya. Luas tempat di
atas: (1) program pengembangan nilai dalam dan di luar cukup untuk anak
agama dan moral, (2) program dapat melakukan kegiatan dengan
pengembangan fi sik motorik, (3) nyaman adalah pijakan lingkungan
program pengembangan kognitif, (4) yang sangat mendukung kebebasan
program pengembangan bahasa, (5) anak berkreasi. 3. Proses pembelajaran
programpengembangan sosial- yang mendukung kebebasan berpikir,
emosional, dan (6) program tanpa tekanan, sedikit instruksi dan
pengembangan seni. Program pembatasan dari guru. Guru memberi
pengembangan dimaksud adalah respons yang tepat saat anak bertanya,
perwujudan suasana belajar untuk memberikan penguatan di saat anak
berkembangnya perilaku, kematangan menemukan sesuatu/berhasil
berpikir, kinestetik, bahasa, sosial melakukan sesuatu, memberikan
emosional, dan bahasa melalui kegiatan bantuan saat anak memerlukan. Terkait
bermain. Suasana belajar diartikan dengan pemaparan tersebut: a. Program
pengembangan nilai agama berarti ada mencari jawaban dari
guru yang menjadi teladan bagi keingintahuannya. Mengoptimalkan
pengembangan perilaku yang setiap ruang, alat, bahan dan kejadian
bersumber dari nilai agama dan moral. yang ada di lingkungan untuk
Ditunjang dengan lingkungan belajar mendorong kematangan proses berpikir
yang mencerminkan penerapan nilai anak.Dilaksanakan dalam proses belajar
agama dan morall nerta nilai-nilai lain saintifikyang mendorong anak menjadi
yang berkembang dalam masyarakat. kritis, analitis, evaluasi dalam setiap
Dilaksanakan dalam Program tindakan utuk menghasilkan cara
pengembangan fi sik-motorik berarti mengatasi permasalahannya atau
ada guru yang mengerti kebutuhan dan berkreasi. d. Program pengembangan
memberikan kesempatan serta bahasa berarti ada guru yang menguasai
dukungan kepada anak untuk bergerak, teknik berkomunikasi yang tepat untuk
berlatih motorik kasar dan halus, serta membantu mencapai kematangan
membiasakan menerapkan hidup sehat. bahasa ekspresif dan reseptif. Tersedia
Tersedia tempat alat dan waktu yang tempat sumber, alat dan waktu yang
dapat digunakan anak untuk berlatih dapat digunakan anak untuk berlatih
kekuatan, kecakapan, kelenturan, berbahasa dan mengenal keaksaraan
koordinasi tubuhnya untuk mencapai awal. Dilaksanakan dalam proses
kematangan kinestetik dan pembiasaan belajar yang menyenangkan. e.
hidup sehat. Dilaksanakan Program pengembangan sosial-
dalam proses belajar yang emosional berarti ada guru yang
menyenangkan.c.Program memahami tahapan perkembangan
pengembangan kognitif berarti ada sosial emosional anak, mendukung
guru yang mengerti konsep berkembangnya kesadaran mengenal
pengetahuan mendasar yang dapat perasaan diri, perasaan orang lain,
dipelajari anak, memahami cara anak menjadi contoh berperilaku prososial
belajar, mendukung anak untuk mencari bagi anak. Terciptanya lingkungan
tahu, dan melakukan/mencoba untuk belajar yang membuat anak dapat
tumbuh kematangan sosial emosional tahun. Kompetensi Inti yang disingkat
melalui proses belajar yang menjadi KI. Secara terstruktur
menyenangkan dengan dukungan kompetensi inti1. Kompetensi Inti-1
pendidik yang memahami pengelolaan (KI-1) untuk kompetensi inti sikap
belajar dan pengelolaan konfl ik spiritual. 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2)
emosional anak.pengembangan seni untuk kompetensi inti sikap sosial. 3.
bagi anak, memberi kesempatan, Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk
menyediakan tempat, waktu dan alat kompetensi inti pengetahuan. 4.
yang dapat digunakan anak untuk Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk
berekplorasi, berekspresi dan kompetensi inti keterampilan Pemetaan
mengapresiasi hasil karya dirinya dan rumusan setiap Kompetensi Inti terlihat
orang lain baik dalam bentuk gerakan, pada tabel di bawah ini: KOMPETENSI
musik, drama, dan beragam bidang seni INTI KI- 1 .Menerima ajaran agama yang

lainnya seni lukis, seni rupa, kerajinan dianutnya KI-2Memiliki perilaku hidup

dalam suasana yang menyenangkan. sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis,

Dalam Mautan Krikulum ada KI dan percaya diri, disiplin, mandiri, peduli,

Ada KD mampu bekerja sama, mampu


1.Bagaimanakah Memahami menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam
Kompetensi Inti? berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/
Kemampuan yang diharapkan dicapai atau pengasuh, dan teman KI-3 Mengenali
anak setelah mengikuti proses diri, keluarga, teman, guru dan/atau
pembelajaran yang dirancang melalui pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi,
kurikulum disebut kompetensi. seni, dan budaya di rumah, tempat bermain
Kompetensi dalam kurikulum PAUD dan satuan PAUD dengan cara: mengamati
mengacu pada perkembangan anak. dengan indra (melihat, mendengar,
Kompetensi Inti PAUD merupakan menghidu, merasa, meraba); menanya;
gambaran pencapaian Standar Tingkat mengumpulkan informasi; mengolah
Pencapaian Perkembangan Anak pada informasi/mengasosiasikan,dan
akhir layanan PAUD di usia 6 (enam) mengomunikasikan melalui kegiatan
bermainKI-4 Menunjukkan yang diketahui, adalah sebagai berikut:

dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan 1)KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan

melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya perilaku yang diharapkan berkembang pada

secara produktif dan kreatif, diri anak setelah mendapatkan stimulasi

sertamencerminkan perilaku anak melalui kurikulum yang diterapkan di

berakhlak mulia( , p, j y g y g satuan PAUD.Pencapaian KD-1 dan KD-2

2.Bagaimakah Memahami Setiap dilakukan melalui kegiatan rutin yang

Rumusan Kompetensi Dasar? diterapkan di satuan PAUD sepanjang hari

Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 dan sepanjang tahun dengan pembiasaan

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan dan keteladanan daripendidik. 2)KD-3 dan

tingkat kemampuan dalam konteks muatan KD-4 berupa kemampuan pengetahuan dan

pembelajaran tema pembelajaran, dan keterampilan dikembangkan melalui

pengalaman belajar yang mengacu pada kegiatan berm ain yang terprogram melalui

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

dikembangkan dengan memperhatikan Mingguan (RPPM) dan Rencana

karakteristik, kemampuan awal anak serta Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat yang disusun oleh satuan PAUD

kelompok sesuai dengan pengelompokan 4.Apa yang harus dipahami guru


kompetensi inti sebagai berikut: 1. dari setiap KD?
Kompetensi Dasar sikap spiritual(KD-1) KD-1. Sikap spiritual1.1 Mempercayai
dalam rangka menjabarkan KI-1 2. adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

Kompetensi Dasar sikap sosial(KD-2) Sikap mempercayai adanya Tuhan

dalam rangka menjabarkan KI-2 3. ditenggarai dengan perilaku anak

Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta,

dalam rangka menjabarkan KI-3 4. mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan,

Kompetensi Dasar keterampilan KD-4) mengucapkan kalimat takjub saat melihat

dalam rangka menjabarkan ciptaan Tuhan. Upaya yang dapat

3.Cara memahami setiap rumusan yang dilakukan guru di antaranya (1)

terdapat dalam Standar Kompetensi pembiasaan mengenalkan ciptaan Tuhan


yang ada di lingkungan, berupa benda, ciptaan Tuhan yang sempurna dan

tumbuhan, orang-orang sebagai ciptaan bermanfaat/berguna bagi orang lain serta

Tuhan; (2) pembiasaan mengucapkan lingkungan sekitar; (5) berdiskusi dengan

kalimat takjub melihat ciptaan Tuhan; (3) anak untuk menumbuhkan kesadaran

membiasakan ibadah sehari-hari.1.2 bahwa dirinya, orang lain dan lingkungan

Menghargai diri sendiri, orang lain, dan sekitar adalah makhluk ciptaan Tuhan yang

lingkungan sekitar sebagai rasa penting dan saling mempengaruhi; (6)

syukurkepada Tuhan Sikap menghargai mengajak anak merawat, memelihara

diri, orang lain, dan lingkungan terlihat dari danmengembangkan dirinya, orang lain

perilaku anak yang menghormati dan lingkungan sekitar sebagai wujud rasa

(toleransi) pada agama orang lain, terbiasa syukur kepada Tuhan; (7) Anak diajak

mengucapkan keagungan Tuhan saat memikirkan apa yang akan dirasakannya

melihat ciptaan-Nya, terbiasa merawat bila salah satu fungsi alat-alat tubuh sakit

kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau atau tidak ada. Anak juga diajak merasakan

teman, menghargai teman (tidak apa yang dirasakan jika tidak ada

mengolok-olok), hormat pada guru dan tumbuhan, tidak ada binatang dan lainnya;

orang tua, menjaga serta merawat tanaman (8) pembiasaan mengucapkan rasa syukur

dan binatang peliharaan. Upaya yang dapat atas nikmat yang diberikan Tuhan atas diri,

dilakukan guru di antaranya (1) orang lain dan lingkungan yang

mengenalkan anak dengan agamanya dan bermanfaat; (9) pembiasaan menghargai

agama teman yang berbeda; (2) keberadaan orang lain (orang tua, keluarga,

membiasakan anak saling menghormati teman); (10) pembiasaan menyayangi

teman saat melaksanakan ibadahnya; (3) binatang. KD-2 Sikap Sosial 2.1

membiasakan mengucapkan pujian sesuai Memiliki perilaku yang mencerminkan

dengan agama (misalnya Subhanallah hidup sehat Sikap hidup sehat tercermin

untuk islam, Puji Tuhan untuk Kristen) saat dari kebiasaan anak makan-makanan

melihat sesuatu yang menakjubkan; (4) bergizi seimbang, merawat kebersihan diri

mengajak anak mengamati dan mengenal seperti; mencuci tangan, menggosok gigi,

dirinya dengan baik sebagai mahluk mandi, berpakaian bersih, menjaga


kebersihan lingkungan seperti; membuang memberikan kesempatan kepada anak

sampah, menyayangi tanaman, menjaga untuk melakukan sesuatu dengan berbagai

keselamatan diri seperti; melindungi diri cara, (3) merangsang anak untuk bertanya,

dari percobaan kekerasan, serta (4) mendoronganak untuk selalu mencoba,

menghindari dari tempat dan benda (5) mempelajari sesuatu lebih mendalam,

berbahaya. Upaya yang dapat dilakukan (6) memfasilitasi kegiatan yang dapat

guru, di antaranya (1) mengenalkan dan menarikminat untuk belajarMemiliki

membiasakananak makan makanan bergizi perilaku yang mencerminkan sikap

seimbang (2) mencuci tangan yang benar kreatif Sikap kreatif pada anak

(3) menggosok gigi (4) mandi (5) ditunjukkan pada kebiasaan anak yang

berpakaian bersih (6) membuang sampah memiliki daya cipta, banyak gagasan,

(7) menyayangi tanaman (8) melindungi selalu aktif untuk melakukan sesuatu,

diri dari percobaan kekerasan (9) menjaga berupaya untuk mengatasi masalah yang

keamanan diri dari tempat dan benda ditemuinya, memiliki inisiatif dalam

berbahaya. 2.2 Memiliki perilaku yang bermain, berani menghadapi tantangan,

mencerminkan sikap ingin tahu Sikap senang melakukan hal-hal baru, tidak puas

ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan bila selalu mengulang hal yang sama,

anak yang selalu tertarik dan mencoba pada menggunakan benda atau bahan belajar

sesuatu yang baru atau yang belum biasa untuk membuat sesuatu yang baru, selalu

dia lihat (eksploratif), aktif bertanya, optimis, senang pengalaman dalam situasi

berusaha mencoba atau melakukan sesuatu atau sesuatu yang baru. Upaya yang dapat

untuk mendapatkan jawaban. Anak tumbuh dilakukan guru adalah sebagai berikut: (1)

rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin Pendidik menyediakan alat dan bahan yang

tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin dapat digunakan dengan berbagai cara, (2)

tahunya bila didukung oleh lingkungan membolehkan anak untuk bermain dengan

yang tepat. Upaya yang dapat dilakukan caranya sendiri, (3) tidak banyak memberi

guru untuk menumbuhkan dan memelihara instruksi dan pembatasan pada saat anak

rasa ingin tahu anak dengan cara: (1) beraktivitas dan berkarya, (4)

membiasakan untuk mengamati, (2) membolehkan anak mencoba mengatasi


masalah yang dihadapinya, dan (5) mengemukakan pendapat, menyampaikan

menghasilkan karya yang berbeda dari keinginan, berkomunikasi dengan orang

biasanya.2.4 Memiliki perilaku yang yang belum dikenal sebelumnya dengan

mencerminkan sikapEstetis Sikap estetis pengawasan guru, bangga menunjukkan

tampak pada perilaku anak yang peduli dan hasil karya, senang ikut serta dalam

menghargai keindahan diri sendiri, karya kegiatan bersama, tidak berpengaruh pada

sendiri atau orang lain, alam dan penilaian orang tentang dirinya. Sikap

lingkungan sekitar, senang menjaga percaya diri merupakan modal dasar bagi

kerapian diri, menjaga kerapian dan keberhasilan anak di masa depan.

kebersihan saat berkarya, dan menghargai 2.5 Memiliki perilaku yang

hasil karya dalam bentuk gambar, lukisan, mencerminkan sikap percaya diri Sikap

pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya, percaya diri anak ditunjukkan dengan

merawat kerapian, kebersihan dan perilaku anak yang tidak ragu menyapa

keutuhan benda mainan atau milik guru saat penyambutan, berani tampil di

pribadinya. Upaya yang dapat dilakukan depan teman, guru, orangtua, dan

guru di antaranya (1) membiasakan anak lingkungan sosial lainnya, berani

menjaga kebersihan dan kerapian badan mengemukakan pendapat,

dan baju, (2) merapikan semua barang beranimenyampaikan keinginan, berani

yang dimilikinyasebelum pulang, (3) berkomunikasi dengan orang yang belum

mencoba merapikan kembali alat main dikenal sebelumnya dengan pengawasan

yang sudah digunakannya, (4) menjaga guru, bangga menunjukkan hasil karya,

kerapian dan kebersihan pada hasil senang ikut serta dalam kegiatan bersama,

karyanya, (5) mengajak anak tidak berpengaruh pada penilaianorang

mendengarkan dan menikmati alunan lagu. tentang dirinya.Upaya yang dapat

(6) Membiasakan ikut serta dalam menata dilakukan gurudi antaranya (1)

lingkungan, (7) mengajak anak untuk membiasakan untuk menghargai pendapat

menilai keindahan alam dan lingkungan anak, (2) menghargai hasil karyaanak tanpa

sekitar.Tampil di depan teman, guru, orang dibandingkan dengan teman lainnya, (3)

tua dan lingkungan sosial lainnya, berani memberikan kesempatan kepada anak
untuk tampil menunjukkan kemampuan penelitian yang relevan dengan dadan

dan hasil karyanya, (4) memberi suryana dengan judul Pembelajaran

kesempatan anak untuk melakukan sendiri tematik terpadu berbasis pendekatan

bila anak tidak meminta bantuan. Saitifik pada Taman kanak -kanak
2.6 Memiliki perilaku yang kota Padang hasil penelitian menujukan
mencerminkan sikap taat terhadap bahwa dengan mengupulkan data
aturan sehari-hari untuk melatih impormasi (research and information
kedisiplinan Sikap taat terhadap aturan collecting).dengan perencanaan (
ditunjukkan dengan perilaku anak yang (planning ) pengembangan Pelajaran
mengetahuiakan haknya, bersedia (develop preliminary form ofproduct)
mengikuti aturan secara sadar dan melakukan uji coba di lapangan
tanpapaksaan, mampumengatur diri (preliminary field testing) sehingga
sendiri, tidak marah ketika diingatkan mucul dalam diri anak rasa percaya
aturan oleh temannya,mengingatkan diri, keberanian dapat lebih terasah.
temannya bila bertindak tidak sesuai Anak yang lain dapat memberikan
dengan aturan.Upaya yang dapat dilakukan komentar, saran atau perbaikan
oleh guru di antaranya (1) mengenai apa yang disampaikan oleh
membiasakanmembuat aturan bersama temannya.
anak, (2) membiasakan mengulangaturan RUJUKAN
main bersama anak, (3)mengingatkan apa Dadan Suryana Jurnal Pendidikan

yang boleh dantidak boleh dilakukan anak, anak usia Dini Volume 11 edesi1 April

(4)mengingatkan kembali aturan padaanak 2017

yang bertindak tidak sesuaiaturan, (5) Dengan judul Pembelajaran Tematik

menerapkan aturansecara konsisten agar Terpadu Bebasis Pendekatan Saitifik di

menjadipembiasaan sehingga Universitas Negeri Padang

terbentukperilaku anak sesuai dengan yang Dadan Suryana ( Tiori dan Pratek

Diharapkan Pembelajaran ) Edisi 19 tahun 2013

B. Hasil Penelitian yang Relevan Univesitas Negari Padang


Setelah melakukan pencarian Dadan Surya Jurnal Ilmu Pendidikan
kepustakaan, ditemukan beberapa Jilid 19 edisi 2 Desember 2013
Tentang Pengetahuan tentang Practical Guide to Early Childhood
Strategi Pembelajaran ,Sikap dan Curriculum
Mativasi Guru .Universitas Negeri Padang, Eight Edition. New Jersey, Pearson
Kampus UNP Jl.Prof Hamka Air Tawar Padang e- Education, Inc
mail: dadan.suryana@yahoo.com

Dr Yuliani Nuraini sujiono Konsep


Dasar Pendidikan anak Usia Dini 2009
Depdiknas . Kurikulum Hasil
Belajar Anak Usia Dini
(Jakarta: Puskur.2002)Sugiyono.
2006.
Dr A..Muri yusuf 2013 Metode

Penelitian Kuantatif ,kualitafif dan

penelitian Gabungan
Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabeta
Hosnan. (2013) Pendekatan Saintifik
dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21
(Kunci Sukses Implementasi
Kurikulu2103) Ghalia Indonesia,Bogor.
Beaty, Janice J. 2010. Observing
Development of The Young Child.
New Jersey:PearsonEducation, Inc.
Dodge, Diane Trister, Laura J
Colker, Cate Heroman. 2002. Creative
Curriculum ForPreschool Fourth
Edition, Washington DC : Cengage
Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A

Anda mungkin juga menyukai