Anda di halaman 1dari 14

PENGKAJIAN KELUARGA BAPAK I

1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga bernama Bapak I (48 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak I bertempat tinggal di Kp pulo sari Rt 004/RW 005, Gempol Sari
Sepatan
Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga adalah SMP
c. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ibu Y Perempuan Istri 45 SMP IRT
2 Ny.U Perempuan Anak 20 Mahasiswa pelajar
3 Nn. S Perempuan anak 17 SMA pelajar

Genogram

KETERANGAN:
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan
d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak I adalah keluarga inti (Nuclear family) dimana dalam keluarga
selain kepala keluarga, terdapat juga istri dan dua (2) orang anak
e. Suku
Keluarga Bapak I berasal dari suku Betawi (Bapak I dan Ibu S) asli berasal dari
Tangerang
f. Agama
Keluarga Bapak I beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5 waktu,
berpuasa pada bulan ramadhan. Keluarga Bapak I memiliki keyakinan bahwa sehat
atau sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita tetap berusaha menjaga kesehatan
g. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak I bekerja sebagai Buruh harian lepas, dengan penghasilan lebih kurang
Rp.2.000.000,-/Bulan, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga bapak I tidak memiliki jadwal khusus untuk berkunjug ke tempat – tempat
wisata. Bahkan nyaris tidak berekreasi di karnakan pekerjaan bapak I yang harus
dikerjakan setiap harinya. Waktu luang yang dimanfaatkan untuk berkumpul dengan
keluarga adalah menonton TV bersama.

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tugas perkembanngan keluarga
yang sudah terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
 Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
 Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perekembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:
h terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Keluarga mengatakan sudah mejalankan peran dan tugas perkembangan namun
belum optimal.

c. Riwayat keluarga inti


Tn. I mengatakan belakangan ini penyakit asma Ny. S sering kumat Tn. I mengatakan
jika serangan sesak datang hanya minum obat asma yang di beli di warung atau di
kerok, kadang Ny. S memeriksakan dirinya ke puskesmas. Tn. I menderita penyakit
hipertensi, Tn. I mengataka rutin cek up ke dokter dan rajin mengkonsumsi obat dari
dokter.
Sedangkan Ny. U dan Nn S saat ini dalam kondisi sehat
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Ny. S memiliki riwayat penyakit asma dan hipertensi, penyakit asma yang
diderita oleh Ny.S merupakan penyakit keturunan dari orang tuanya, sedangkan
penyakit hipertensi bukan penyakit keturunan dari kelurga Tn.I

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah
yang ditempati adalah permanen, dengan 3 kamar tidur. Satu kamar tidur Bapak I dan
Ibu S. satu kamar tidur Ny. U dan satu untuk Nn. S . terdapat ruaang tamu, dapur dan
tempat makan, dan kamar mandi dengan sumber air dari tanah. Ventilasi rumah
bagian belakang ada, hanya satu kamar yang tidak memiliki ventilasi, ventilasi lain
terdapat di ruang tamu (jendelah dan lubang angin). Pencahayaan rumah bagian
belakang (dapur dan tempat makan Cukup.
7 6
4 4

3
1 2

Keterangan:
1. Ruangan tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Kamar tidur 3
5. Ruangan makan
6. Dapur
7. Kamar mandi

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar adalah penduduk asli Tangerang
(Gempol Sari) yang berasal dari suku Betawi dan sunda. Pekerjaan tetangga sebagian
besar adalah sebagai pegawai swasta (karyawan pabrik), ada juga yang PNS, dan
buruh. Hampir seluruhnya yang bekerja adalah kepala keluarga. Kegiatan komunitas
biasanya adalah arisan RT bulanan, dan ada kegiatan pengajian.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak I sudah 15 tahun tinggal di rumah yang ditempati saat ini, biasanya
tinggal bersama dengan orangtua.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bapak I selalu mengikuti kegiatan yang ada di RW 05, Bapak I selalu
mengikuti acara pengajian setiap pada hari minggu. Ibu S juga selalu mengikuti
kegiatan pengajian pada hari sabtu dan arisan yang ada di RT. Namun Ny. U dan Nn.
S jarang mengikuti kegiatan pemuda yang ada. Karena menurut ibu S anaknya pemalu
dan biasanya malam miggu kumpul – kumpul dengan temannya di depan rumah saja.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak I dan Ibu S
mengatakan selalu terbuka dengan anak-anaknya terkait dengan masalah yang dialami
anak-anaknya. Bapak I dan Ibu S selalu memutuskan bersama setiap keputusan yang
akan diambil
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu kelurga
memberikan penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan anak-anaknya
c. Struktur peran
Bapak I sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam
rumah tangga, bapak I mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga dapat
terpenuhi, memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga, memberikan
perhatian dan kasih sayang untuk istri dan anak-anaknya. Bapak I mengajarkan nilai-
nilai agama dan aturan baik dan buruk kepada anak-anaknya.
Ibu S sebagai ibu rumah tangga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk suami
dan anak-anaknya, menjalankan peran sebagai pengganti suaminya bagi anak-anaknya
saat suaminya bekerja dan menjaga rumah dan anak-anak.
Nn. U dan Nn.S berperan sebagai anak yang bertugas menunutut ilmu dan belajar.
Serta dirumah Nn U mambantu Ibu Y membersihkan rumah.
d. Nilai dan norma budaya
Bapak I dan Ibu S mengatakan selalu berupaya menanamkan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk dalam kehidupan seperti tidak boleh berpacaran, harus sholat,
tidak boleh keluar malam, dan untuk Nn. U dan Nn. S selalu ditekankan untuk
menjaga diri dengan baik agar tidak salah bergaul dengan laki-laki.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Kelurga Tn.I dan Ny. S selalu menyayangi dan perhatian kepada anak – anaknya Tn. I
dan Ny.S selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh
anak – anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma dan etika
sopan santun. Nn. U dan Nn.S cenderung lebih dekat dengan ibunya karena ibunya
sehari- hari berada di rumah. Walaupun demikian, keluarga mereka terlihat sangat
akrab, dan saling mendukung.
b. Fungsi Sosialisasi
Interaksi Tn. I dengan istrinya terjalin dengan baik, saling mendukung, bahu
membantu, dan saling ketergantungan. Tn I memiliki peran yang besar dalam
mengambil keputusan, namun Tn. I selalu adil kepada kelurganya. Masing – masing
anggota keluarga masih memeprhatikan dan menerapkan sopan santun dalam
berprilakunya. Keluarga mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang baik,
keluarga cukup aktif di dalam masyarakat. Di waktu sengang biasanya keluarga
berkumpul. Ibu S sebagai ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah dan
setiap hari satu mengikuti kegiatan pengajian rutin. Nn.U dan Nn.S mampu
melakukan sosialisasi dengan bermain sesama teman sebaya. Mendidik dan
membesarkan anak dalam keluarga Bapak I merupakan tanggung jawab bersama
kedua orang tua. Saat Bapak I bekerja, fungsi mendidik anak dipegang oleh ibu S.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu S, karena
Bapak I setiap harinya bekerja. Keluarga Bapak I adalah keluarga yang
sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pola makan teratur
2 kali sehari dengan menu yang bervariasi yang bahan-bahannya dibeli di warung
terdekat atau penjual sayur/lauk pauk yang berkeliling setiap hari di lingkungan
sekitar, tidak setaip hari memakan buah.
2) Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga Bapak I tidak mengalami kesulitan. Semua
anggota keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan. Nn.U. tidak pernah tidur
siang dan malam tidur diatas pukul 23.00 WIB, Nn.U mengatakan sulit tidur, dan
Bapak I karena bekerja jadi tidak ada waktu untuk tidur siang. Ibu S melakukan
aktifitas rumah secara bertahap, jika merasa lelah segera istirahat berhenti
beraktifitas
3) Pola eliminasi
Pola eliminasi Bapak I, Ibu S, Nn.U, dan Nn.S satu kali setiap harinya,
konsistensi lembek dan tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK.
4) Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak I semua anggota keluarga bersih
terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga Bapak I
membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat
gigi dan mandi dengan bersih.
5) Pola aktivitas
Pola aktivitas di keluarga Bapak I, dijalankan sesuai dengan peran masing-
masing. Bapak I yang bekerja di sebagai buruh harian lepas, pergi subuh dan
pulang pada sore hari dan terkadang siang hari. Aktifitas yang dilakukan Ibu S
sebagai ibu rumah tangga adalah mengurus rumah tangga seperti memasak,
membersih rumah, mencuci, dan mengurus anak. Aktifitas Nn U dan Nn. S lebih
banyak di rumah dan malam minggu berkumpul dengan teman-teman sebaya.
6) Aktivitas fisik dan rekreasi
Keluarga Bapak I jarang berolah raga, untuk aktivitas fisik biasanya Ibu S
menggantinya dengan melakukan kegiatan rumah tangga. Bapak I sibuk bekerja,
jika libur dimanfaatkan untuk istirahat. Keluarga Bapak I hanya berkumpul-
kumpul dirumah sambil menonton TV
7) Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, keluarga Bapak I biasanya membeli obat yang dijual bebas di warung
atau apotek, biasanya yang dibeli adalah obat penurun panas, obat batuk, masuk
angin, obat sakit mah, dan obat flu.
8) Intevensi pencegahan secara medis
Keluarga Bapak I tidak melakukan intevensi pencegahan secara medis untuk
mengatasi masalah kesehatan yang mereka alami.
9) Terapi komplementer dan alternatif
Keluarga Bapak I belum pernah menjalani terapi alternatif dan komplementer.
10) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan. Akan tetapi, biaya kesehatan yang harus dibayar mahal membuat
keluarga jarang memanfaatkan RS yang ada di dekat tempat tinggal mereka.
11) Sumber pembayaran
Keluarga Bapak I memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.

6. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga memikirkan penyakit yang di derita Ibu S yaitu Asma, Ny. S mengatakan
bahwa penyakitnya sering kambuh ketika merasa dingin.
b. Stressor Jangka Panjang
Ny. S mengatakan bahwa dia stres memikrkan untuk menyekolahkan Nn. S nati
saampai kepergruan tinggi. Bapak I dan Ibu S memikirkan agar anak-anaknya sekolah
dengan baik dan tidak terpengaruh oleh pergaulan bebas seperti Narkoba.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Untuk mengatasi stressor jangka pendek, Ny. S mengkonsumsi obat warung dan
kadang pergi ke puskesmas untuk berobat.
Untuk mengatasi stres jangka panjang berusaha mencukupi kebutuhan sekolah anak –
anaknya dengan bekerja keras.
d. Respon keluarga terhadap masalah
Keluarga selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh keluarga
e. Strategi Koping yang Digunakan
Jika ada masalah dalam keluarga, selalu didiskusikan antar anggota keluarga
walaupun dalam pengambilan keputisa nanti akan diambil alih oleh Tn. I selaku
kepala keluarga.
f. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak atau
istrinya ataupun ancaman – ancaman dalam menyelesaikan masalah, melainkan
dengan kepala dingin sehingga tidak ada perpecahan dalam keluarga.
7. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada saat
ini biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga
kesehatan yang ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada
masyarakat. Tidak membeda – bedakan seseorang dalam memberikan pelayanan
kesehatan mskin maupun kaya.

8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

Pemeriksaan Anggota keluarga


fisik Bapak I Ibu S Nn. U Nn.S
Tanda vital
Suhu 36,50 C 37,40 C 36,00 C 36,50 C
Nadi 83 x/mnt 90 x/mnt 85x/ mnt 82x/ mnt
RR 21x/mnt 16x/mnt 20x/mnt 18x/mnt
TD 140/80 mmHg 120/70 mmHg 110/80 mmHg 110/80 mmHg
TB 168 cm 150 cm 165 cm 150 cm
BB 65 kg 56 kg 55 kg 48 kg
Fisik

Kepala Rambut hitam, distribusi Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
merata, ada keluhan distribusi merata, distribusi merata, distribusi merata,
pusing , tidak ada lesi kadang kepala terasa tidak ada keluhan, tidak ada keluhan,
pada kulit kepala pusing, tidak ada lesi tidak ada lesi pada tidak ada lesi pada
pada kulit kepala kulit kepala kulit kepala
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata Bentuk mata
Konjungtiva tidak Konjungtiva, tidak simetris, simetris,
anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak Konjungtiva, tidak Konjungtiva anemis,
ikterik, penlihatan baik, ikterik, penglihatan anemis, sklera tidak sklera tidak ikterik,
apabila membaca harus baik, apabila membca ikterik, visus 6/6, visus 6/6, enam
menggunakan kacamata harus menggunakn enam lampang lampang pandang
(+3) kacamata (+2) pandang baik reflek baik eflek pupil
pupil positif (+) positif (+)
Telinga Bentuk telinga simetris, Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga
tidak ada seruma atau simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
keluaran, klien dapat seruma atau keluaran, seruma atau seruma atau keluaran,
mendengar pembicaraan klien dapat keluaran, klien dapat klien dapat
perawat dan detakkan mendengar mendengar mendengar
jarum jam, tidak pembicaraan perawat pembicaraan perawat pembicaraan perawat
terdapat infeksi pada dan detakkan jarum dan detakkan jarum dan detakkan jarum
telinga, telinga bersih, jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat
tidak ada nyeri tulang infeksi pada telinga, infeksi pada telinga, infeksi pada telinga,
mastoid telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak
ada nyeri tulang ada nyeri tulang ada nyeri tulang
mastoid mastoid mastoid
Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
konka nasal merah simetris, konka nasal simetris, konka nasal simetris, konka
mudah, tidak ada merah mudah, tidak merah mudah, tidak nasal merah mudah,
keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi tidak ada keluaran,
penciuman baik, dnegan penciuman baik, penciuman baik, fungsi penciuman
bukti dapat dnegan bukti dapat dengan bukti dapat baik, dnegan bukti
membedakan bau membedakan bau membedakan bau dapat membedakan
minyak wangi dan minyak wangi dan minyak wangi dan bau minyak wangi
minyak kayu putuh. minyak kayu putuh. minyak kayu putuh. dan minyak kayu
Septum lurus Septum lurus Septum lurus putuh. Septum lurus
Mulut dan gigi Bibir klien kering, Bibir klien lembab, Bibir klien lembab, Bibir klien lembab,
berwarna agak berwarna merah, berwarna merah berwarna merah,
kehitaman, bersih, tidak bersih, tidak ada gigi bersih, gigi bersih, tidak ada
ada gigi berlubang, tidak berlubang, tidak ada berlubang, tidak ada gigi berlubang, tidak
ada kesulitan untuk kesulitan untuk kesulitan untuk ada kesulitan untuk
menelan, klien dapat menelan, klien dapat menelan, klien dapat menelan, klien dapat
membedakan rasa asin membedakan rasa membedakan rasa membedakan rasa
dan manis, gigi tampak asin dan manis, gigi asin dan manis, gigi asin dan manis, gigi
bersih tampak bersih tampak bersih tampak bersih
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
kesulitan untuk bergerak ada kesulitan untuk tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada
bergerak kesulitan untuk kesulitan untuk
bergerak bergerak
Dada/ thorax Dada berbentuk I: Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tulang iga 12 Pengembangan paru sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga
pasang, tidak ada simetris 12 pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada
keluhan sesak, warna P: keluhan sesak, warna keluhan sesak,
kulit sawo matang, klien Vokal premitus sama kulit putih, klien warna kulit sawo
bernafas tidka P: bernafas tidak matang, klien
menggunakan otot Redup menggunakan otot bernafas tidka
tambahan, taktil A: tambahan, taktil menggunakan otot
premitus baik, wezzing premitus baik, tambahan, taktil
konfigurasi dada 2:1, konfigurasi dada 2:1, premitus baik,
suara nafas vesikuler, suara nafas konfigurasi dada
suara jantung S1 dan S2, vesikuler, suara 2:1, suara nafas
Tidak ada retraksi jantung S1 dan S2, vesikuler, suara
dinding dada Tidak ada retraksi jantung S1 dan S2,
dinding dada Tidak ada retraksi
dinding dada
Abdomen Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak
nyeri tekan dan lepas. keluhan nyeri perut,. keluhan nyeri perut,. ada keluhan nyeri
Tidak ada nyeri ginjal Bising usus 3 x/mnt, Bising usus 6 x/mnt, perut,. Bising usus 5
Tidak ada pembesaran tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan x/mnt, tidak ada
hepar, bising usus 6 maupun lepas, tidak maupun lepas, tidak nyeri tekan maupun
x/mnt ada pembesaran ada pembesaran lepas, tidak ada
hepar, tidak ada tanda hepar, tidak ada pembesaran hepar,
peradangan ginjal tanda peradangan tidak ada tanda
ginjal peradangan ginjal
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan
bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit putih, Warna kulit
matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, kulit bersih, tidak Kuning langsat ,
tidak ada eksim tidak ada eksim ada eksim kulit bersih, tidak
ada eksim,
Analisa Data

No Data Penunjang Masalah Keperawatan

1 Data Subjektif Bersihan jalan nafas tidak


efektif
Ibu S mengatakan batuk berdahak sejak 13 hari yang
lalu, tenggorokan terasa gatal, ibu S mengatakan
dirinya sudah memeriksakan ke puskesmas terdekat
namun belum kunjung sembuh

Data Objektif

Ibu S terlihat batuk

2 Data Subjektif Pola nafas tidak efektif

Bapak I mengatakan bahwa ibu S serng menderit


sesak nafas, ibu S mengatakan ssak nafas 13 har
yang lalu karena kelelahan.ibu S tidak mengetahui
tentang penakitnya.

Data Objektif

Keadaan umum sedang, RR=34x/menit, adanya


riwayat sesak napas pada ibu S

3 Data Subjektif Koping keluarga tidak efektif

Ibu S mengatakan bahwa Tn. I mempunyai


kebiasaan merokok, ibu S merasa sesak nafas dan
pusing jika menghirup asap rokok. Bapak I sulit
untuk menghentikan kebiasaan merokok

Data Objektif

Rumah ibu S terdapat bungkus rokok dan puntung


rokok
DIGANOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Tn. I khususnya Ny. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang asma.
2. Pola nafas tidak efektif pada keluarga Tn. I khususnya Ny. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatannya asma.
3. Koping keluarga tidak efektif pada keluarga Tn I khususnya pada Ny. Sberhubungan
dengan ketidakmampuan kelauga menciptakan lingkungan yanag sehat.

SKORING
Diagnosa Keperawatan: bersihan jalan nafas tidak efektif
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Ny. S mengatakan sesak nafas 13 hari
Aktual yang lalu batuk berdahak, memerlukan
penanganan segera untuk mencegah
penyakit bertambah parah.

Kemungkinan 2/2x2= 2 2 Masalah mudah dirubah karena keluarga


Masalah dapat tahu tentang masalahnya ( batuk ),
diubah : keluarga mempunyai kartu BPJS untuk
Sebagian pemeriksaan pelayanan kesehatan.

Potensi masalah 2/3x1= 2/3 Masalah dicegah cukup untuk penyakit


untuk dicegah : akut yang dapat sembuh dengan
Cukup pengobatan.
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Ny. S mengatakan apabila batuk maka
masalah : segera berobat agar tidak mengganggu
Dirasakan dan pernafasannya dan mencegah
segera diatasi kekambuhan asma yang dideritanya.

Total skor 4 2/3


Diagnosa Keperawatan: pola nafas tidak efektif pada keluarga

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 2/3x1=2/3 1 Pola nafas tidak efektif yang dialami Ny. S
aktual beresiko terjadinya serangan asma yang
semakin berat.
Kemungkinan 1/2x 2=2 2 Masalah dapat diatasi sebagian karena
Masalah dapat keluarga kurang memiliki pengetahuan
diubah : tentang cara merawat anggota keluarga
Sebagian yang menderita asma.
Potensi masalah 1/3x1=1/3 1 Masalah untuk dicegah rendah karena
untuk dicegah : sudah diderita kurang lebih satu tahun dan
Tinggi kronis serta memerlukan pengobatan lebih
lanjut.
Menonjolnya 2/2 x 1=1 1 Keluarga menyadari bahwa tidak teratur
masalah : atau sulitnya bernafas sangat berpengaruh
Dirasakan dan dengan keselamatan jiwa.
segera diatasi
Total skor 3

Diagnosa Keperawatan: koping keluarga tidak efektif


Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Tn. I mempunyai kebiasaan merokok dan
Aktual mengatakan sulit untuk menghentikan
kebiasaan tersebut.
Kemungkinan 1/2 x 2 2 Tn. I dapat menghentikan kebiasaan
Masalah dapat merokok apabila ada niat yang sungguh –
diubah : sungguh supaya Ny. S bias sembuh dari
Sebagian penyakitnya ( asma ).
Potensi masalah 1/3x1=1/3 1 Tn. I mempunyai kebiasaan merokok
untuk dicegah : kurang lebih 15 tahun, sehingga masalah
Tinggi untuk dicegah rendah
Menonjolnya 1/2x1=1/2 1 Tn. I dan keluarga mengetahui dampak
masalah : dari kebiasaan merokok bagi lingkungan
Dirasakan dan keluarga dan diri sendiri, akan tetapi Tn. I
segera diatasi belum mempunyai niat untuk berhenti
merokok.

Total skor 2 5/6

DIGANOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif


2. Pola Nafas Tidak Efektif
3. Koping Keluarga Tidak Efektif

Anda mungkin juga menyukai