Makalah Editan
Makalah Editan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
PENDIDKAN KIMIA
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya yang berjudul
“Ikatan Metalik. Makalah ini berisi struktur atom-atom dalam kristal logam,
intersisi/selitan, jenis-jenis sistem kristal dan contohnys, faktor tumpukan/efisiensi
kemasan dan perhitungan geometri.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami
mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 33
DAFTAR PUSTKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak fakta tentang sifat fisika logam yang dapat kita amati. Kita dapat
merasakan bahwa besi padat. Pada suhu 250 C besi dengan volume tertentu lebih
berat dibandingkan kebanyakan unsur nonlogam dengan volume yang sama. Fakta
ini menimbulkan anggapan bahwa atom-atom dalam logam besi tersusun
berdekatan satu dengan yang lain. Berdasarkan hal itulah maka berkembang
penelitian tentang susunan atom-atom dalam kristal logam.
Logam merupakan konduktor panas yang baik. Fakta ini menunjukkan bahwa
logam mengandung partikel-partikel yang sangat mudah bergerak. Partikel-
partikel ini dapat bergerak dari daerah dengan temperatur tinggi ke daerah dengan
temperatur yang lebih rendah dengan membawa energi panas.
Logam dapat ditempa atau diregangkan. Fakta ini melandasi timbulnya anggapan
bahwa lapisan atom-atom logam mudah menggelincir melewati lapisan atom-
atom logam yang lain.
Banyak perhiasan yang terbuat dari logam memiliki kilau tertentu. Fakta ini
mendorong untuk timbulnya penelitian mengapa logam itu berkilau.
1
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan perkakas yang terbuat
dari logam seperti sendok, gunting, dan pisau. Sebagian besar dari kita pasti
mengetahui bahwa perkakas-perkakas itu tidak terbuat dari logam murni,
melainkan terbuat dari paduan logam dengan sifat-sifat tertentu yang diinginkan.
Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman tentang paduan logam atau aloi.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai susunan atom-atom dalam krisltal
logam, selitan/Interstisi, jenis-jenis sistem kristal dan faktor uumpukan serta
perhitungan geometri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pada susunan tersebut di antara atom-atom logam terdapat tempat-tempat
lowongan yang disebut tempat selitan (interstitial site). Apabila diperhatikan
maka akan tampak bahwa ukuran tempat selitan pada susunan bujursangkar
adalah lebih besar dibandingkan ukuran tempat selitan pada susunan
heksagonal. Hal ini menunjukkan bahwa atom-atom logam pada susunan
heksagonal tersusun lebih rapat dibandingkan pada susunan bujursangkar.
Dalam model 2-dimensi, susunan heksagonal disebut kemasan rapat atau
susunan rapat (close packing atau closest packed)., sedangkan susunan
bujursangkar bukan merupakan susunan rapat.
4
Pada susunan rapat 3-dimensi atom-atom sejenis dapat menempati tempat-
tempat yang ada di atas atau di bawah dari tempat-tempat selitan yang ada.
Ada dua macam susunan rapattiga dimensi dari atom-atom logam, yaitu
susunan rapat heksagonal (hexagonal close packing, hexagonal closest
packing atau hexagonal close packed = hcp) dan susunan rapat kubus (cubic
close packing, cubic closest packing atau cubic close packed = ccp).
5
Gambar 1.5 Susunan rapat heksagonal (hexagonal closest
packing=hcp)
6
Gambar selitan T
Tempat selitan oktahedral terbentuk dari tiga atom pada lapisan A dan
tiga atom pada lapisan B seperti ditunjukkan pada Gambar 1.7. Volume
tempat selitan oktahedral adalah lebih besar dibandingkan dengan
volume tempat selitan tetrahedral.
Gambar selitan O
Dari semua rapat heksagonal dapat dibuat sel satuan heksagonal seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.8 Pada sel satuan heksagonal tersebut harga
c = 1,633 a.
7
Gambar kristal heksagonal 3dimensi
8
Gambar 1.9 : tempat-tempat selitan c pada lapisan B ditempati
oleh atom-atom yang membentuk lapisan C .
Dari susunan rapat kubus dapat dibuat sel satuan kubus berpusat muka
(face centered cubis = fcc) seperti ditunjukkan pada gambar 1.11. pada
sel satuan ini atom-atom sejenis menempati pojok-pojok dan pusat
muka-muka kubus. Sel satuan ini tersusun atas 2atom pada lapisan A,
6atom pada lapisan B, dan 6atom pada lapisan C.
9
Gambar 1.11 : sel satuan kubus berpusat muka (face centered cubis =
fcc) yang dibentuk oleh 2atom pada lapisan A, 6atom pada lapisan
B, dan 6atom pada lapisan C.
2.1.3 Susunan Gabungan dari Susunan Rapat Heksagonal dan Susunan Rapat
Kubus
10
Gambar 1.12 : susunan gabungan dari susunan rapat heksagonal
dan susunan rapat kubus
Dalam susunan tersebut lapisan-lapisan atom tersusun dengan pola
..................
ABABCABABC................ . tempat selitan pada susunan gabungan
tersebut juga ada dua macam , yaitu tempat selitan tetrahedral dan
tempat selitan oktahedral. Bilangan koordinasi setiap atom logam pada
susunan gabungan tersebut adalah 12.
(a) sel satuan dinyatakan sebagai susunan dari bola-bola yang saling
menyinggung.
(b) sel satuan dinyatakan sebagai susunan dari bola-bola yang tidak
saling menyinggung untuk memperjelas gambar.
Dalam susunan kubus berpusat badan setiap atom logam memiliki bilangan
koordinasi 8. Tempat selitan yang terdapat pada susunan kubus berpusat
badan adalah tempat selitan oktahedral.
11
2.3 Susunan Kubus Sederhana
(a) sel satuan dinyatakan sebagai susunan dari bola-bola yang saling
menyinggung.
(b) sel satuan dinyatakan sebagai susunan dari bola-bola yang tidak
saling menyinggung untuk memperjelas gambar.
Logam As, Sb, dan Bi mengkristal dengan susunan rhombohedral yang sel
satuannya ditunjukkan pada Gambar 1.15. Dalam struktur ini bilangan
koordinasi setiap atom logam adalah 6.
12
gambar 1.15 : sel satuan rhombohedral (R)
Sel satuan rhombohedral dapat diperoleh dari sel satuan kubus yang
apabilandua atom pada diagonal badan (body diagonal)kubus saling
dijauhkan atau didekatkan satu sama lainnya. Sel satuan rhombohedral yang
diperoleh dari saling menjauhkan dua atom pada diagonal badan kubus yang
ditunjukkan pada gambar 1.16.
13
Gambar 1.17 : struktur kristal intan. setiap atom karbon berikatan dengan
4atom karbon terdekat dengan geometri tetrahedral. Enam atom karbon
membentuk cincin lingkar membentuk konformasi kursi
14
mengkristal dalam susunan rhombohedral(R); logam yang berada dalam
elipsoid Po mengkristal dalam susunan kubus primitif (P). Logam yang
berada pada segienam hitam dan lingkaran putih seperti Co , La, dan Pr
mengkristal dalam susunan gabungan dari ccp dan hcp dengan pola
................
ABCABABCAB.................
Apabila kita perhatikan gambar struktur atom 2 dimensi yaitu pada Gambar
1.2 maka dapat kita ketahui bahwa pada setiap antar atom logam tersebut
terdapat suatu bagian yang kosong atau ruang kosong, dan bagian ini pada
keadaan normal tidak terisi oleh atom. Bagian itulah yang disebut selitan atau
intersisi. Apabila diperhatikan maka selitan pada susunan bujursangkar lebih
besar daripada selitan pada susunan heksagonal. Selitan terdapat dua macam
yaitu selitan tetrahedral dan selitan oktahedral.
15
oktahedral adalah lebih besar dibandingkan volume tempat selitan
tetrahedral.
16
perbandingan sumbu-sumbu kristal dan hubungan sudut satu dengan sudut
yang lain, kristal dikelompokkan menjadi 7 sistem kristal seperti yang dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tujuh sistem kristal dan empat belas kisi Bravais (VanVlack,
2004: 62)
Pusat Muka C
a = β = 90° ≠ γ
Pusat Badan I
Pusat Muka F
120°
17
Hexagonal/ Rombus a=b≠c Simpel P
a = β = 90°, γ =
120°
Gambar 3. Tujuh sistem kristal dengan empat belas kisi Bravais. (Van
Vlack, 2004: 63)
18
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a sama
dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut
kristalografi α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua
sudut kristalnya ( α , β dan γ ) tegak lurus satu sama lain (90˚).
a1 = a2 = a3
19
contoh mineral yang menggunakan sistem isometrik(kubik)
20
contoh mineral
2.8.3 Sistem Heksagonal
21
Contoh sistem hexagonal pada mineral kalsit
22
Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti,
pada sistem ini, ketiga sudutnya saling tegak lurus (90˚).
23
tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap
sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama,
umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b paling pendek.
Pada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-
sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain.
Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚ ≠ γ. Hal ini berarti,
pada ancer ini, sudut α dan β saling tegak lurus (90˚), sedangkan γ tidak
tegak lurus (miring).
24
Contoh mineral pada sistem monoklin
25
Contoh sisitem triklin pada mineral
26
Milik satu sel satuan
Gambar 1.20 satuan kubus dengan pojok atompada pojok kubus milik dari 8
sel satuan yang berdekatan; atom berpusat muka memiliki 2 sel satuan yang
berdekatan; atom berpusat kubus milik dari sel satuan.
Atom yang terdapat pada pusat muka sel satuan kubus adalah sal satuan
kubus milik dari 2 sel satuan yang berdekatan seperti ditunnjukkan pada
gambar 1.20 tengah. Fraksi dari atom-atom yang terdapat pada pusat muka
sel satuan kubus yang dimiliki oleh setiap sel satuan kubus adalah 1/2 . atom
yang terdapat pada pusat sel satuan kubus adalah sepenuhna milik dari sel
satuan seperti ditunjukkan pada gamba 1.20 kanan
27
Milik dari 6 sel satuan milik dari 2 sel satuan
Milik 1 sel satuan =1/6 atom milik 1 sel satuan = ½ atom
Sel satuan heksagonal yang biasa digunakan adalah 1/3 dari sel satuan
tersebut, yaitu seperti pada gambar 1.8 pada sel satuan ini atom yang
terdapat pada pojok heksagonal adalah milik dari 8 sel satuan yanng
berdekatan seperti ditunjukkan padagambar 1.22. fraksi dari atom yang
terdapat pada pojok sel satuan yang dimiliki oleh setiap sel satuan
heksagonal adalah 1/8. Atom yang terdapat di dalam sel satuan heksagonal
adalah sepenuhnya milik dari sel satuan.
Gambar 1.22 sel satuan heksagonal dengann atom pada pojok heksagonal
milik dari 8 sel satuan yang berdekatan; atom di dalam heksagonal
sepenuhnya milik dari sel satuan.
28
2.9.1 Faktor sel satuan kubus sederhana
Jumlah atom dalam sel satuan kubus sederhana adalah 1/8 x jumlah
atom di pojok pojok sel satuan = 1/8 x 8 = 1
Apabila a adalah panjang rusuk kuus dan r adalah jari0jari atom
logam maka dari gambar diatas diperoleh a = 2r.
Volume 1 atom = 4/3 πr3
Volume kubus = a 3 = 8r3
Faktor tumpukan
= volume atom dalam sel satuan : volume sel satuan
= volume 1 atom : volume kubus
=4/3 πr3 : 8r3
= 0,5238.
Jadi, volume sel satuan kubus sederhana yang ditempati oleh kubus
logam adalah sebesar 52,348%.
29
= 1/8 x 8 +6x ½ = 4
Volume 1 atom = 4/3 πr3
Volume kubus = a 3
Faktor tumpukan
= volume atom dalam sel satuan : volume sel satuan
= volume 4 atom : volume kubus
=4 x 4/3 πr3 : (4r / √2)3
=0,7405
Jadi, volume sel satuan kubus berpusat muka yang ditempati oleh
kubus logam adalah sebesar 74,05%.
30
Faktor tumpukan
= volume atom dalam sel satuan : volume sel satuan
= volume 2 atom : volume kubus
=2 x 4/3 πr3 : (4r / √3)3
=0,6802
Jadi, volume sel satuan kubus berpusat badan yang ditempati oleh
kubus logam adalah sebesar 68,02%.
= 1/6 x 12 + ½ x 2 +3 = 6
= 6 (r x r √3) x c
= 6 (r x r √3x 1,633 a
= 12 x r x r √3 x 1,633 r
= 33,94 r3
31
Faktor tumpukan
=0,7405
32
BAB III
KESIMPULAN
33
DAFTAR PUSTAKA
Van Vlack, 1992, Ilmu dan teknologi Bahan, Terjemahan : Sriati Djaprie,
Edisi ke-5, PT. Erlangga, Jakarta.
34