Anda di halaman 1dari 5

Nama : iin indriani

Nim : D0218550
Kelas : informatika E
Judul:
Jurnal Perancangan dan Unjuk Kerja
Enginer Control Unit (ECU) iquteche
pada motor Yamaha vixion

Sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.its.ac.id/p
ublic/ITS-paper-31550-2108100008-
paper.pdf&ved=2ahUKEwimt6X3wqrmAhVXVisKHXk_BM8QFjADegQIBhAB
&usg=AOvVaw1uH9Ov8-lqGpim5eGlhj6u

A. Latar belakang
Motor bakar merupakan salah satu jenis motor torak dengan proses pembakaran
berlangsung di dalam silinder (internal combustion) yang saat ini masih banyak digunakan
terutama di bidang transportasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi otomotif maka
optimalisasi unjuk kerja mesin memberikan kontribusi yang sangat penting bagi
peningkatan mutu kendaraan. Optimalisasi unjuk kerja mesin dapat membantu
penghematan penggunaan bahan bakar serta
usaha mengurangi emisi gas buang pada kendaraan bermotor. Salah satu usaha untuk
mengoptimalisasi mesin adalah menggunakan ECU.
ECU (Engine Control Unit) adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk
mengatur operasi dari internal combustion enginer.
manfaat menggunakan ECU ini akan menyebabkan waktu pengapian dan penyemprotan
bahan bakar lebih presisi. Ada beberapa cara untuk memperoleh pembakaran yang
sempurna diantaranya adalah mengontrol jumlah bahan bakar ke dalam mesin sehingga
massa bahan bakar dapat diatur sesuai dengan kebutuhan mesin dan mongontrol proses
pembakaran dengan timing advance pengapian yang tepat sehingga seluruh campuran
bahan bakar dengan udara terbakar sempurna.
ECU bekerja secara digital logic dengan sebuah mikrokontroller yang berfungsi
mengolah data dengan proses membandingkan dan mengkalkulasi data untuk disesuaikan
oleh kebutuhan mesin. Pengolahan data dari bebagai sensorsensor yaitu throttle position
sensor (TPS), Intake Air Temperature sensor (IATS), Manifold Air Pressure (MAP), Crank
Position Sensor, dan coolant temperature sensor. Informasi dari sensor-sensor tersebut
akan diproses oleh mikrokontroller untuk memerintah actuator yaitu injector, coil, fuel
pump, dan fan.
Bruce Bowling dan Al Grippo (2001), Merancang ECU Megasquirt dengan
microcontroller 8 bit 68HC908, dengan spesifikasi speed prosessornya 8 Mhz, 32 kB
Flash dan 512 user .
Welly Yulli (2011) membuat ECU dengan microcontroller ATmega 128 8-bit
dengan speed 16 MHz yang digunakan untuk mongontrol engine PEX dan honda revo
yang digunakan untuk mengikuti lomba Shell Eco Marathon ASIA.
B. Metode dan hasil penelitian
Penelitian ECU iquteche pada mesin Yamaha Vixion ini dilakukan dengan
membuat rancangan eksperimen terlebih dahulu, ECU iquteche yang dirancang pada
motor Yamaha vixion ini akan menggunakan microcontroller STM32 termasuk dalam
keluarga ARM Cortex. STM32 adalah microcontroller RISC 32-bit daya rendah berbasis
arsitektur RISC yang ditingkatkan. Microcontroller ini memiliki beberapa kelebihan
diantaranya yaitu 128 KB flash memory, CPU clock up to 72 Mhz, 16 channel internal
ADC dengan resolusi 12 bit yang cukup baik
untuk digunakan sebagai ECU. Pemilihan didasarkan pada microcontroller yang
mudah didapatkan dan pengkodean programnya relatif lebih mudah . Adapun skema
dari ECU iquteche:
Skema ECU iquteche Perancangan ECU iquteche terdiri dari dua perancangan: A.
Perancangan Firmware Firmware ECU ditulis dalam bahasa C yang terdiri dari beberapa
program dan setiap program memiliki fungsi masing-masing:
1. Main.c program utama dari program aplikasi. Program ini berfungsi untuk menjalankan
fungsi-fungsi dari program lain secara bergantian karena jika program tidak dijalan kan
secara bergantian dan berurutan maka akan menyebabkan program error sehingga
mikrokontroller tidak dapat bekerja.
2. Ecu.c File program ini merupakan file terpenting dalam perhitungan pulse width yang
diberikan ke injektor dan coil dan durasi nyala nya injektor dan busi tersebut ditentukan
oleh perhitungan pulse width.
3. Init.c Code program ini merupakan code program yang penting dalam program aplikasi
karena didalamnya terdapat aturan pemrograman microcontroller. Fungsi dari program
init.c ini adalah untuk meregister signal output sensor-sensor yang sebagai input dari
mikrokontroller sehingga mikrokontroller dengan jelas memproses signal dari
sensorsensor input.
4. adc.c Pada sensor-sensor input dari ECU ini didominasi oleh analaog sensor maka file
adc.c ini berfungsi untuk mengatur dari signal-signal input analog seperti MAP, IATS,
Coolent temperature sensor, dan TPS.
 Pembuatan ECU
 Bahan yang Digunakan: ARM STM32 F103, Transistor, Resistor, Crystal,
Capasitor, Optocoupler, Mosfet, Dioda, PCB, dan timah
 Alat yang digunakan: Solder, Tang Potong , Penyedot Timah
 Langkah-langkah pembuatan ECU iquteche:
1) Mendesain firmware ECU dengan menggunakan bahasa C pada compiler keil.
Pada compiler ini terdapat library-library yang mendukung mikrokontroller ARM
STM32 F103.
2) Meyimulasikan Firmware ECU pada software Proteus agar mengetahui firmware
tersebut sudah berjalan dengan baik atau masih terdapat error .
3) Medesain rangkaian ECU pada software eagle. Pada software ini terdapat library-
library yang mendukung komponen elektronik sehingga memudahkan kita dalam
mendesain rangkaian hardware.
4) Membuat rangkaian hardware ECU. Mengetsa desain rangkaian di PCB yang
sudah digambar pada software eagle setelah itu memasang komponen elektronik
di PCB.
5) Men-download firmware ECU yang telah didesain dari software Keil ke rangkaian
hardware ECU.
Unjuk ECU iquteche pada Yamaha vixion ini akan digunakan dua metode:
 Water Break Dynamometer Pada pengujian ini akan pengujian dilakukan pada kondisi
full open throttle pada putaran mesin tertentu dengan waktu tertentu untuk
mendapatkan nilai torsi dari suatu mesin.
 Inersia Dynamomter Pengujian pada inersia dynamometer lebih ditekankan pada
simulasi mengendarai kendaraan seperti pada saat mengendarai kendaraan di jalan dan
pada inersia dynamometer ini yang diukur adalah percepatan dari roller. Dengan
metode pengujian tersebut diharapkan akan menemupakan tuning/mapping timing
advance pengapian dan durasi injector pada tiap putaran mesin. Pengujian ECU
iquteche pada mesin Yamaha vixion:
 Alat dan bahan yang Digunakan: Mesin vixion, ECU iquteche, ECU standard (Moric),
water break dynamometer, inersia dynamometer, AFR meter, oscilloscope, dan bahan
bakar.
dynamometer Langkah-langkah pengujian ECU iquteche:
Persiapan Pengujian
Dilakukan pemeriksaan awal dulu terhadap minyak pelumas, dan perlengkapan
lain yang dibutuhkan selama percobaan.
Mengisi bahan bakar pada tangki.
Menaikkan sepeda motor di atas mesin Dynamometer .
Memposisikan roda depan pada besi pengaman dan juga memposisikan roda
belakang supaya tepat berada di atas roller.
Mengikat sepeda motor tersebut dengan tali pengaman agar sepeda motor dapat
berdiri tegak
Menyalakan komputer yang tersambung dengan dynotest.
Menyalakan laptop untuk mengatur mapping pada ECU.
Memasang indikator RPM pada kabel koil.
Memasang AFR meter sebagai display dari lambda sensor. Pengujian
Mesin dihidupkan pada putaran idle selama 5 menit agar mesin bekerja pada
suhu optimal.
Mengatur mapping yang sesuai untuk kondisi idle.
Mulai memakai roller dan Mengatur bukaan throttle sampai kondisi bukaan
throttle yang diinginkan, kemudian melakukan mapping pada rpm dan bukaan
throttle yang diinginkan.
Menaikkan rpm hingga 4000 rpm pada gigi empat, setelah mendapatkan sinyal
dari rekan uji coba, langsung putar gas hingga (wide open throttle), setelah rpm
mencapai puncak kemudian lepas throttle gas.
Pada setiap perubahan putaran mesin dilakukan pencatatan data sebagai
berikut : 1. Torsi. 2. Daya. 3. Sfc(specific fuel consumption) 4. Efisiensi thermal
C. Rangkuman
Setelah peneliti melakukan rancang bangun dan analisa terhadap engine
Control Unit (ECU) terhadap mesin Yamaha Vixion, maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
1. ECU yang telah dibuat bekerja dengan baik, dapat diaplikasikan sebagai kontroller
injeksi bahan bakar dan pengapian pada mesin Yamaha Vixion. Engine bekerja
dengan baik dari putaran rendah sampai putaran tinggi
2. Mapping/tuning injeksi dan sudut pengapian menggunakan ECU iquteche didapatkan
sebagai berikut:
3. dengan mapping/tuning injeksi bahan bakar dan sudut pengapian yang diperoleh dari
ECU iquteche terjadi peningkatan efisiensi sebesar 11,9 % dari penggunaan ECU
standard (MORIC).
D. Saran
Dari jurnal ini dalam penulisan sudah sangat bagus dan lengkap, tapi kalau saya
boleh memberikan saran untuk jurnal ini agar lebih baik untuk di berikan konten yang lebih
menarik, gaya penulisan yang lebih mudah supayah pembaca agar lebih mmudah
memahami arti tulisan jurnal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai