Discharge Planning Iik Kep. 2014
Discharge Planning Iik Kep. 2014
OLEH
WAHYU AGUNG
Pendahuluan
⬜ Perencanaan pulang (discharge planning) akan
menghasilkan sebuah hubungan yang terintegrasi, yaitu
antara perawatan yang diterima pada waktu dirumah
sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien
pulang. Perawatan dirumah sakit akan bermakna jika
dilanjutkan dengan perawatan dirumah.
⬜ Namun sampai saat ini, perencanaan pulangbagi pasien
yang dirawat pasien dirumah sakit belum optimal
dilaksanakan, dimana peran perawat terbatas pada
kegiatan rutinitas saja, yaitu hanya berupa informasi
kontrol ulang.
⬜ Pasien yang memerlukan perawatan kesehatan
dirumah, konseling kesehatan atau penyuluhan dan
pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya
memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering
kembali keruang kedaruratan dengan masalah minor,
dan seringkali diterima kembali dalam waktu 24 jam
sampai 48 jam dan kemudian pulang kembali.
A. Pengertian
⬜ 1 . Bagi Pasien:
⬜ a. Dapat memenuhi kebutuhan pasien.
⬜ b. Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari
roses perawatan sebagai bagian yang aktif dan
bukan objek yang pasif
⬜ c. Menyadari haknya untuk dipenuhi
⬜ d. Merasa nyaman untuk kelanjutan
perawatannya untuk memperoleh support
sebelum timbulnya masalah
⬜ e. Dapat memilih prosedur perawatannya
⬜ f. Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan
mengetahui siapa yang dapat dihubungi
⬜ 2. Bagi Perawat:
⬜ a. Merasakan bahwa keahliannya diterima dan
dapat digunakan
⬜ b. Menerima informasi kunci setiap waktu
⬜ c. Memahami perannya dalam sistem
⬜ d. Dapat mengembangkan keterampilan dalam
prosedur baru
⬜ e. Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam
setting yang berbeda dan cara yang berbeda
⬜ f. Bekerja dalam suatu sistem dengan efektif
⬜
D. Prinsip Discharge Planning
⬜ Keadaan pasien :
⬜ 1. Klinis dan pemeriksaan penunjang lain
⬜ 2. Tingkat ketergantungan pasien
⬜ Perencanaan pulang