Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENELITIAN ALGORITMA DAN

PEMROGRAMAN

Disusun Oleh :
1. Balqis Intan Az-zahra : 195060700111052
2. Dhaifan Auzan Pranastio : 195060701111043
3. Dhanisadjani Rafsazzahra : 195060707111047
4. M.Arju Najakh Alfaiz B. : 195060700111004
5. Nadhifia Tistanofa : 195060701111002
6. Satrio Adji Nurcahyo : 195060701111047
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Pengamatan


Tanggal Jumlah Sampel Data Karet Rusak
01/07/2019 10 94
02/07/2019 10 86
03/07/2019 10 78
04/07/2019 10 92
05/07/2019 10 98
06/07/2019 10 88
07/07/2019 10 88
08/07/2019 10 88
09/07/2019 10 88
10/07/2019 10 79
11/07/2019 10 71
12/07/2019 10 73
13/07/2019 10 79
14/07/2019 10 92
15/07/2019 10 87
16/07/2019 10 84
17/07/2019 10 97
18/07/2019 10 102
19/07/2019 10 101
20/07/2019 10 88
21/07/2019 10 73
22/07/2019 10 103
23/07/2019 10 87
24/07/2019 10 98
25/07/2019 10 92
26/07/2019 10 88
27/07/2019 10 89
28/07/2019 10 79
29/07/2019 10 89
30/07/2019 10 89
Total 300 2650
BAB I
GAMBARAN UMUM SISTEM
1.1 DESKRIPSI STUDI KASUS
Pengendalian kualitas adalah suatu sistem verifikasi dan
penjagaan/perawatan dari suatu tingkat/derajat kualitas produk atau proses yang
dikehendaki dengan cara perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang
sesuai, inspeksi yang terus menerus, serta tindakan korektif bilamana diperlukan
(Wignjosoebroto, 2006: 252). Dengan demikian hasil yang diperoleh dari kegiatan
pengendalian kualitas ini benarbenar bisa memenuhi standar-standar yang telah
direncanakan/ditetapkan.Pengendalian kualitas dengan alat bantu statistik
bermanfaat pula mengawasi tingkat efisiensi. Jadi, dapat digunakan sebagai alat
untuk mencegah kerusakan dengan cara menolak dan menerima berbagai produk
yang dihasilkan, sekaligus sebagai upaya efisiensi. Permasalahan yang muncul
apakah pengendalian kualitas karet yang dilakukan PT. ICL (Persero) Kebun
Batujamus/Kerjoarum telah berhasil meminimalkan kerusakan produk yang
dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daerah batas pengendalian
kualitas karet yang dihasilkan di PT. ICL (Persero) Kebun Batujamus/Kerjoarum.
Manajer pengendalian kualitas ingin mengetahui lebih jelas dan infromtif terhadap
kualitas karet di PT. ICL ini, perlu adanya program yang dapat menentukan batas
pengendalian kualitas karet yang sudah diproduksi sehingga nantinya manajer
mengetahui jenis karet yang cacat.

1.2 TUJUAN
1. Meminimalisir kerusakan produk karet yang dihasilkan
2. Mengetahui daerah batas pengendalian kualitas karet yang dihasilkan di PT.
ICL (Persero) Kebun Batujamus/Kerjoarum
3. Menentukan batas pengendalian kualitas produk

1.3 MANFAAT
1. Meningkatkan pendapatan PT.ICL (persero) Kbun Batujamus/Kerjoarum
2. Terawasinya efisiensi batas pengendalian kualitas produk

1.4 BATASAN
Batasan program ini adalah perhitungan batas pengendalian kualitas karet yang
sudah diproduksi dan data di luar batas kendali

1.5 ASUMSI
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil akhir atau output yang
akan ditampilkan adalah grafik mengenai daerah batas kendali dari perhitungan data
karet yang cacat atau rusak. Selain itu, bila terdapat data di luar batas kendali berarti
data tersebut adalah data karet yang cacat.
BAB II
RANCANGAN PROGRAM
2.1 ALGORITMA
Algoritma merupakan urutan langkah logika pemikiran detail yang
diperlukan untuk memecahkan masalah (Rahman, 2016). Algoritma mempunyai
awal dan akhir, serta harus berhenti setelah mengerjakan serangkaian tugas. Setiap
langkah harus didefinisikan secara tepat sehingga tidak memiliki arti ganda (not
ambiguous). Dalam menuliskan algoritma, terdapat 3 cara, yaitu penulisan algoritma
menggunakan bahasa, menggunakan grafik yaitu flowchart, dan juga menggunakan
bahasa kode semu tertentu yaitu pseudocode. Berikut adalah algoritma yang
digunakan untuk memecahkan kasus PT.ICL untuk menentukan batas pengendalian
kualitas karet yang sudah diproduksi.

1. Start
2. Deklarasikan CL = Garis pusat, ∑C = Data Cacat, k = Jumlah Hari Pengamatan,
UCL = Data Kendali Atas, dan LCL = Data Kendali Bawah, X = Proporsi Cacat
per Hari
3. Input nilai hari,sampel,data karet rusak
4. Hitung X dengan rumus X = Data karet/Jumlah Sampel
5. Hitung CL dengan rumus CL = ∑C/k
6. Input nilai CL
7. Hitung UCLbeserta LCL dengan rumus UCL = CL + 3(CL)^1/2 dan LCL = 3 -
(CL)^1/2
8. Input nilai CL,LCL,X dan UCL
9. Bila terdapat data dengan nilai >UCL atau <LCL maka Hitung nilai CL dengan
rumus CL = ∑C – Data karet luar batas / k – Sampel luar batas, bila tidak lanut
langkah 10
10. Tampilkan grafik
11. Selesai

2.2 FLOWCHART
Flowchart adalah untaian simbol gambar (chart) yang menunjukkan aliran
(flow) dari proses terhadap data (Suarga, 2003:6). Flowchart membantu analis dan
programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil
dan membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
Flowchart digunakan untuk menggambarkan prosedur sistem, baik sistem berjalan
ataupun sistem yang akan diusulkan. Flowchart dapat digunakan sebagai alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Berikut adalah Flowchart yang digunakan untuk
memecahkan kasus PT.ICL untuk menentukan batas pengendalian kualitas karet
yang sudah diproduksi.

2.3 PROGRAM
Start A

Dim CL = Hitung Garis Pusat


Dim UCL = Hitung Data Kendali UCL = CL + 3(CL)^1/2
Atas LCL = CL - 3(CL)^1/2
Dim C= Total Data Cacat
Dim k = Jumlah Hari Pengamatan
X = Proporsi Cacat Per Hari
Dim LCL = Hitung Data Kendali
Bawah [Input]
CL,UCL,LCL,
X
[Input]
Hari,Sampel,
Data Karet
Rusak
Apakah ada data
CL = C – Data Karet Luar Batas
Ya
>UCL atau <LCL ?
k – Sampel Luar Batas

X = Data Karet
Jumlah sampel
Tidak

CL = C
[Output]
k Grafik

[Input]
CL End

A
BAB III
DESAIN PROGRAM

3.1 USER INTERFACE PROGRAM


3.2 LISTING CODE PROGRAM
3.2.1 Decision

3.2.2 Looping
BAB IV

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai