DISUSUN OLEH :
DESY FRANCISKA
05 / XI.3 MIPA
Asam dan basa adalah zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk
membedakannya. Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat tertentu yang disebut indikator
atau dengan menggunakan alat khusus
Asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasil kan ion H +. Basa
adalah suatu senyawa yang di dalam air (larutan) akan menghasilkan ion OH - . Indikator asam basa
adalah salah satu zat yang dapat membedakan warna pada larutan asam dan basa.
Asam memiliki pH < 7
Basa memiliki pH > 7
Netral memiliki pH = 7
Melalui perbedaan warna inilah kita dapat memperkirankan kisaran pH suatu larutan. Trayek
perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator.
Untuk mengetahui nilai pH suatu larutan dapat digunakan pH meter atau indikator.
Indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus.
Kertas lakmus terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Indikator asam basa selain
kertas lakmus adalah bromtimol biru, metil jingga, metil merah dan fenolftalein.
Tabel jangkauan warna beberapa indikator.
Indikator Perubahan warna Trayek pH
Metil Jingga (MO) Merah – Kuning 3,1 – 4,4
Metil Merah (MM) Merah – Kuning 4,4 – 6,2
Lakmus Merah – Biru 4,5 – 8,3
Bromtimol Biru (BTB) Kuning – Biru 6,0 – 7,6
Fenoftalein (PP) Tak berwarna – Merah ungu 8,3 – 10,0
Air sungai
Fenoftalein (PP)
V. Langkah Kerja :
1. Pertanyaan Ambilah sepotong kertas lakmus merah dan biru, kemudian tetesi kertas lakmus
tersebut dengan larutan A, catat warna yang terajdi.
2. Sediakan 4 tabung reaksi dan isikan pada setiap tabung 3 mL larutan A pada setiap tabung.
Tambahkan 2 tetes larutan indikator berikut pada :
Tabung 1 dengan metil jingga
Tabung 2 dengan metil merah
Tabung 3 dengan BTB
Tabung 4 dengan PP
3. Catat perubahan warna yang terjadi pada tabel pengamatan.
4. Lakukan percobaan seperti di atas terhadap larutan-larutan yang lain
MO MM BTB PP Perkiraan
No. Larutan
pH
VII. Pengamatan
VIII. Kesimpulan :
Dari hasil pratikum diatas, kita bisa mengetahui bahwa untuk menentukan pH suatu larutan
tidak bisa menggunakan satu indikator (indikator tunggal) karena indikator tunggal hanya akan
menunjukkan hasil secara umum. Misalnya larutan D ditetesi PP berwarna ungu, berarti larutan D
mempunyai pH ≥ 8,3 (pH = 10).
Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dapat digunakan beberapa indikator terhadap satu
larutan. Indikator yang harus digunakan minimal 2 indikator. Perkiraan nilai pH dari beberapa
indikator ini tidak pasti tepat, namun nilainya yang lebih teliti dari indikator tunggal dan untuk
mendapatkan perkiraan nilai pH secara pasti sebaiknya menggunakan indikator universal.