Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1 Uraikan secara singkat kecenderungan sifat-sifat logam golongan alkali, dan reaktifitasnya
terhadap air dan asam.
8. Salah satu bahan campuran serbuk peluru adalah kalium nitrat. Sebutkan dua serbuk yang
lain yang digunakan dalam campuran tersebut dan bagaimana proses kerja campuran serbuk
ini sehingga dapat digunakan sebagai serbuk yang mudah meledak?
10. Tuliskan persamaan reaksi dan kondisi yang diperlukan untuk pembuatan padatan NaOH,
Na2CO3 dan NaHCO3
8. Jelaskan mengapa timbel (II) bukan reduktor yang baik sedangkan timbel (IV) adalah
oksidator yang baik.
9. Anion-anion apa yang sering dipakai sebagai uji adanya timbel (II). Tuliskan persamaan
reaksi dengan warna karakteristik senyawa yang terjadi.
3. Tuliskan konfigurasi elektron atom unsur transisi 24Cr,25Mn,26Fe,28Ni dan 29Cu; jelaskan
pula kestabilannya untuk atom kromium dan tembaga ditinjau dari diagram aufbau.
5. Jelaskan dengan singkat perihal sifat diamagnetik, sifat paramagnetik, dan komparasi nilai
keduanya.
7. Jelaskan mengapa unsur transisi bersifat paramagnetik dan beri contohnya!
1. Jelaskan mengapa vanadium sangat baik untuk bahan campuran aliasi (paduan).
2. Sebutkan mineral apa saja yang merupakan sumber vanadium?
3. Jelaskan secara singkat ekstraksi vanadium baik sebagai aliasi (paduan) maupun logam
bebas.
4. Sebutkan jenis oksida vanadium dan sifatnya, demikian juga ion vanadium
dengan karakteristik warnanya.
5. Tulis tahapan persamaan reaksi V205 : (a) dengan penambahan basa (b) dilanjutkan dengan
penambahan asam hingga pH ~ 6,5, (c) dilanjutkan dengan penambahan asam hingga pH ~
2, dan (d) dengan penambahan asam lebih lanjut.
1. Dikaitkan dengan sifatnya, jelaskan bahwa logam mangan sangat baik unutk campuran baja
aliasi (paduan). Jelaskan pula salah satu peran (manfaat) senyawa MnO2 dalam baterai-sel
kering
2. Mangan terdapat dalam berbagai bijih mineral dan sebutkan minimal lima macam.
3. Jelaskan secara singkat ektraksi logam mangan baik sebagai bahan aliansi (paduan) maupun
sebagai mangan bebas.
4. Sebutkan oksida-oksida mangan yang dikenal dan sifat-sifatnya, demikian juga ion-ionnya
dengan karakteristik warnanya.
5. Jika diketahui potensial reduksi setengah reaksi berikut:
MnO42- + 4H3O+ MnO2 + 6H2O +2e E0 = 2,26 V
MnO4- + e MnO42- E0 = 0,56 V
Jelaskan sifat stabilitas ion manganat, MnO42-
6. Tuliskan persamaan reaksi pembakaran mangan dalam (a) oksigen, (b) nitrogen, (c) klorin,
dan (d) fluorin.
7. Tulis persamaan reaksinya masing-masing pada pemanasan logam teknesium dan renium
dalam (a) oksigen, dan (b) fluorin.
8. Baik logam teknesium maupun renium dapat laruta dalam asam-asam oksidator seperti
HNO3 dan H2SO4 pekat membentuk asam perteknat dan perrenat. Tuliskan persamaan
reaksinya.
9. Jelaskan formula oksida mangan yang mempunyai struktur spinel.
10. Mangan dapat membentuk berbagai spesies/ion dengan berbagai tingkat oksidasi dan
berbagai warna. Sebutkan dan identifikasi tingkat oksidasi dan warna spesies-spesies yang
bersangkutan.
1. Tuliskan persamaan reaksi dan warna khas pada identifikasi adanya ion besi (III). (a)
dengan reaktan [Fe(CN)6]4- dan (b) dengan reaktan kalium tiosianat.
2. Tuliskan persamaan reaksi (a) ion besi (III) dengan ion tiosulfat pada suhu rendah
(pendinginan dengan es).
4. Jika logam besi direaksikan dengan asam hidroksida, ion besi dengan tingkat oksidasi
berapa yang dihasilkan? Jelaskan mengapa demikian dan tuliskan persamaan reaksinya?
5. Tuliskan persamaan reaksi dan warna khas pada identifikasi adanya besi (II) dengan ion
[Fe(CN)6]3-
1. Jelaskan satu-satunya senyawa kalium- kobalt yang sukar larut dalam air
2. Kobalt(II)klorida heksahidrat berwarna pink, tetapi dalam alkohol (absolut) atau aseton
diperoleh larutan biru. Jika ke dalam larutan biru ini kemudian ditambahkan bertetes-tetes
air, perubahan apa yang terjadi. Jelaskan mengapa demikian!
3. Ke dalam larutan biru kobalt(II)klorida heksahidrat dalam alkohol ditambahkan bertetes-
tetes seminimum mungkin hingga warna larutan hampir tepat berubah. Larutan ini secara
bergantian kemudian dimasukkan ke dalam penangas air kemudian dimasukkan kedalam
pendingin es, demikian seterusnya,perubahan apa yang terjadi. Jelaskan!
4. Salah satu uji kualitatif terhadap ion-ion logam alkali dipakai senyawa kobalt. Senyawa apa
ini dan apa indikasinya!
Soal-Soal Latihan Ni-Pd-Pt
1. Ion nikel (II) dalam air (misalnya NiCl2.6H2O) berwarna hijau; dalam perspektif senyawa
kompleks, bagaimana formula ini
a. Jika kemudian amonia ditambahkan, perubahan yang terjadi. Jelaskan!
b. Sebagai ganti amonia dipakai basa kuat NaOH misalnya; jelaskan apa yang terjadi
c. Sebagai amonia dipakai HCl pekat, jelaskan apa yang terjadi
2. Salah satu uji kualitatif adanya ion nikel (II) adalah reaksinya terhadap DMGH. Jelaskan
apa yang terjadi dengan penambahan DMGH pada larutan yang mengandung ion nikel (II),
dan tulis rumus bangun senyawa kompleks yang terjadi.
2. Jelaskan secara ringkas mengapa logam zink, kadmium, dan raksa, tidak termasuk golongan
logam-logam transisi, demikian juga tidak termasuk golongan logam-logam alkali tanah
(ns2).
3. Bandingkan kesamaan/perbedaan sifat-sifat (a) zink dengan magnesium, dan (b) zink
dengan aluminium.
4. Raksa (II) iodida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan kalium iodida. Jelaskan !
5. Jelaskan susunan baterai NiCad dan cara pengisian kembali !
6. Jelaskan salah satu proses pengawetan buku dengan bahan pengawet dari senyawa zink.
9. Jelaskan mengapa reaksi antara ion raksa (I), Hg22+, dengan ion sulfida, S2-, membentuk
endapan raksa (II) sulfida.
PEMBAHASAN
1 Semua logam alkali ( Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr ) tampak mengkilat, berwarna keperakan,
merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Logam alkali bersifat lunak, dan semakin
lunak dengan naiknya nomor atom. Litium dapat dipotong dengan pisau,tetapi kalium dapat
diremas seperti mentega lunak. Sebagian besar logam mempunyai titik leleh yang sangat
tinggi, tetapi logam alkali mempunyai titik leleh rendah dan semakin rendah dengan
naiknya nomor atom. Sesium, Cs, meleleh pada temperatur sedikit di atas temperatur
kamar. Kombinasi antara sifat konduktivitas panas yang tinggi dan titik leleh yang rendah,
membuat natrium bermanfaat untuk mentransfer panas pada reaktor nuklir. Reaksi logam-
logam alkali dengan air bersifat sangat eksotermik dan dramatik, kecuali litium yang
bereaksi tenang menghasilkan gelembung-gelembung gas hidrogen dan hidroksidanya.
8. Kalium nitrat dapat digunakan untuk membuat serbuk peluru yang dicampur dengan arang
kayu dan belerang dengan rasio masa sekitar 6:1:1 jika campuran ini dipanaskan, terjadi
reaksi :
2 KNO3 (s) + S(s) + C(s) → K2S (s) + N2(s) + 3 CO(g)
Terbentuknya gas sebagai hasil reaksi disertai dengan suhu tinggi mengakibatkan
pengembangan mendadak sehingga terjadi ledakan.
b. Pembuatan Na2CO3:
2[Na2CO3.2H2O] (s) 3Na2CO3 (s) + 5H2O (g) + CO2 (g)
2 NaCl (aq) + CaCO3 (g) Na2CO3 (aq) + CaCl2 (aq)
c. Pembuatan NaHCO3:
Na2CO3 (aq) + CO2 (g) + H2O(l) 2NaHCO3 (s)
6. Gua-gua kapur terbentuk karena aliran air hujan yang mengandung karbon dioksida
menerobos batu-batu kapur dan melarutkan sebagian batu kapur ini serta membawanya
pergi dalam aliran air dengan meninggalkan rongga-rongga sebagai gua. Batu kapur adalah
batuan kalsium karbonat, yang dilarutkan oleh air yang mengandung karbon dioksida,
sehingga membentuk larutan kalsium bikarbonat. menurut persamaan reaksi :
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(aq) → Ca(HCO3)2(aq)
Larutan ini akan mengalir melalui bebatuan sampai mencapai sebuah tepi, dan jika
tepi ini berada di atap gua maka larutan akan menetes ke bawah. Ketika larutan mengalami
kontak dengan udara, terjadi reaksi kimia yang terbalik dari sebelumnya dan partikel
kalsium karbonat tersimpan sebagai endapan. Reaksi kimia terbalik tersebut adalah sebagai
berikut.
Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(aq)
Terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3 )
yang mengkristal, dari tiap tetes air akan menambah tebal endapan yang membentuk
kerucut menggantung dilangit-langit gua. Berikut ini adalah reaksi kimia pada proses
pelarutan batu gamping :
CaCO3(s) + CO2(aq) + H2O(l) → Ca2+ (aq)+ 2HCO3 – (aq)
8. Karena pada pemanasan alkali tanah yang lain terbakar hanya menghasilkan oksidanya,
tetapi barium dapat menghasilkan dioksida (-2) dalam kondisi oksigen berlebihan,
Pembentukan barium dioksida(-2) dapat dijelaskan dengan sifat densitas muatan ion barium
yang rendah (23 C mm-3), hampir sama dengan densitas muatan ion natrium (24 C mm-3),
sehingga mampu menstabilkan ion-ion yang mudah terpolarisasi seperti dioksida (2-), O22-
10. Magnesium mudah membentuk senyawa kovalen khususnya dengan senyawa organik
berukuran relatif besar. Hal ini berkaitan dengan densitas muatan ion magnesium yang
relatif tinggi, 120 C mm-3 (dibandingkan dengan densitas muatan ion kalsium yang hanya
52 C mm-3 . sebagai contoh, logam magnesium dapat bereaksi dengan senyawa halokarbon
(alkil halida), misalnya bromoetena (C2H5Br) dalam pelarut etoksietana (C2H5)2O (eter).
Atom magnesium menyusup masuk diantara atom-atom karbon dan halogen membentuk
ikatan kovalen dengan keduanya, dan menghasilkan suatu senyawa organologam, yang
dikenal sebagai pereaksi Grignard dan sangat luas dipakai pada sintesis senyawa-senyawa
organik.
Jawaban Dari Soal-Soal Logam Golongan 13
3. Karena permukaan logam aluminium memiliki lapisan tipis oksida yang kuat, lapisan tipis
inilah yang dapat melindungi logam aluminium tersebut terhadap udara, dalam arti lapisan
tipis oksida ini cukup kuat untuk menahan oksigen sehingga tidak terbentuk oksidasi lebih
lanjut (peristiwa korosi). Selain tidak dapat bereaksi dengan udara, logam aluminium juga
tidak dapat bereaksi dengan air karena adanya lapisan tipis oksida ini. Lapisan oksida ini
pembentukannya dengan cara dilapiskan secara elektrolit pada aluminium yang prosesnya
terbentuk secara alami, prosesnya disebut “proses anodisasi”. Untuk mempertebal lapisan
oksida ini dapat dilakukan dengan proses anodisasi,dimana pada proses anodisasi ini logam
Al dipakai sebagai anode pada elektrolisis menggunakan larutan H2SO4. Gas O2 yang
terbentuk akan bereaksi dengan anode untuk menghasilkan lapisan Al2O3. Aluminium
sebenarnya merupakan logam yang mudah bereaksi dengan udara dan air. Hal itu dapat
dilihat dari sifat reduktor aluminium cukup baik, dan harga potensial reduksinya (Eo = -
1,66 volt) cukup negatif untuk mudah bereaksi dengan air dan oksigen.
2Al(s) + 3H2O Al2O3(s) + 3H2(g)
4Al(s) + 3O2(g) 2Al2O3(s)
Tetapi karena adanya lapisan tipis oksida ini, maka aluminium tidak dapat bereaksi
dengan udara dan air. Lapisan tipis oksida pada permukaan aluminium, lapisan tipis Al2O3
ini memiliki tebal 10-8 meter yang tidak tembus air, sehingga melindungi permukaan logam
dari reaksi lebih lanjut. (Hal ini berbeda dengan karat besi Fe2O3 yang berpori dan tembus
air, yang menyebabkan bagian besi di bawah karat tidak terlindungi dari serangan oksigen
dan uap air). Akibatnya, logam aluminium cukup stabil dan tahan lama untuk digunakan
dalam berbagai peralatan
8. Kedalam larutan yang mengandung ion aluminium (III) tetes demi tetes akan membentuk
endapan putih Al(OH)3(S)
Al3+(s) + 3OH- (l) → Al(OH)3(s)
Apabila endapan Al(OH)3 ditambahkan dengan basa berlebih, maka menyebabkan
hidroksida yang terbentuk melarut kembali.
Al(OH)3(s) + OH- → Al(OH)4(aq)
9. Dalam proses penjernihan air, tawas dicampur dengan air kapur Ca(OH)2 dengan
persamaan reaksi :
Al3+(aq) + SO42-(aq) + Ca2+(aq) + 3OH-(aq)→ Al(OH)3(s) + CaSO4(s)
Endapan yang dihasilkan berupa gelatin yang mampu menyerap kotoran dan juga zarah
bakteri untuk dibawa mengendap ke dasar tempat air sehingga diperoleh air yang jernih.
8. Timbel (II) bukan reduktor yang baik melainkan timbel (IV) adalah oksidator yang baik. Hal
ini dikarenakan peran pasangan electron (6s2) dalam senyawa timbel (II) relatif lebih besar
dalam menstabilkan senyawanya daripada peran tersebut dalam senyawa timbal (II).
9. Anion yang sering digunakan untuk identifikasi timbel (II) adalah Cl-, SO42-, CrO42-,I-, S2-
Persamaan reaksinya adalah :
Anion Cl- member endapan warna putih.
Pb2+(S) + 2Cl-(aq) → PbCl2(s)
Anion sulfat (SO42-) memberi endapan warna putih
Pb2+(s) + SO42-(aq) → PbSO4(S)
Anion kromat (CrO42-) member endapan warna kuning
Pb2+(s) + CrO42-(aq) → PbCrO4(S)
Anion I- member endapan warna kuning
Pb2+(s) + 2I-(aq) → PbI2(s)
Anion sulfide S2- member endapan warna hitam
Pb2+(S) + S2-(aq) → PbS(S)
3. Konfigurasi elektron unsur transisi 24Cr 25Mn,26Fe,28Ni dan 29Cu; berdasarkan azas Aufbau
24Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 (Keadaan tidak stabil)
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 (Keadaan setengah penuh(stabil)
25Mn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
26Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d
28Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8
29Cu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 (Keadaan tidak stabil)
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 (Keadaan penuh(stabil)
Menurut aturan Aufbau, konfigurasi elektron krom adalah [Ar] 3d4 4s2, tetapi faktanya
bukan demikian melainkan [Ar] 3d5 4s1. Demikian juga pada konfigurasi elektron atom
tembaga, yaitu [Ar] 3d10 4s1. Hal ini disebabkan oleh kestabilan subkulit d yang terisi penuh
atau setengah penuh.
1. Karena, sifat Vanadium tahan terhadap gesekan pada temperatur yang tinggi, sehingga
vanadium dapat dipadukan dengan logam lain yang mampu membentuk baja yang kuat
dimana baja yang dihasilkan berwarna putih perak dan sangat keras. Selain itu vanadium
juga memiliki sifat Keuletan yang tinggi tanpa pengurangan kekuatan tarik. Tahan terhadap
korosi dan keausan yang tergantung dari jenis paduannya. Tahan terhadap perubahan suhu,
ini berarti bahwa sifat fisisnya tidak banyak berubah dan Memiliki butiran halus dan
homogen.
2. Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda,Vanadiat yaitu timbal (II) klorida
vanadate (PbCl2.3Pb3(VO4)2), Karnoit yaitu kalium uranil vanadate (K(UO2)(VO4).1,5
H2O) dan Vanadinit yaitu (Pb5(VO4)3Cl) yang merupakan sumber logam yang sangat
penting. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi. Vanadium
juga terdapat dalam minyak mentah sebagai senyawa kompleks organik. Vanadium juga
ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor.
3. Langkah pertama ekstraksi logam ini yaitu vanadium dalam bentuk oksidanya V 2O5 dari
bijihnya melalui berbagai macam proses dan reaksi. Untuk itu biasanya dilakukanprosedur
umum dengan pemanggangan (roasting) bijih-bijih yang dapat diremukkan atau diresidu
vanadium dengan garam NaCl atau N2CO3 pada temperatur kira-kira 850°C. Tahap ini akan
menghasilkan natrium vanadat (Na3VO4) yang kemudian diluluhkan dengan air.
Pengasaman dengan asam sulfat hingga pH =2-3 akan menghasilkan padatanpolivanadat
dan pemanggangan langsung pada temperatur kira-kira 700°C akan menghasilkan padatan
hitam V2O5.Langkah selanjutnya yaitu proses reduksi yang pada garis besarnya dibedakan
dalam dua perlakuaan berdasarkan tujuannya. Jika dikehendaki hasilnya untuk keperluan
zat adiktif pada baja, maka reduksi dilakukan dalam tanur listrik dengan penambahan biji
besi, silikon, dan kapur, CaO; hasilnya yaitu ferovanadium dengan kadar vanadium (35-
95%) yang dapat dipisahkan dari ampas atau kerak CaSiO3 menurut persamaan reaksi
sebagai berikut:
2V2O5 + 5Si + Fe + 5CaO → V + Fe + 5 CaSiO3
Untuk digunakan sebagai zat aditif pada baja, ferovanadium dapat langsung dipakai
tanpa pemurnian lebih lanjut. Jika diinginkan logam vanadium murni, reduksi V2O5 dapat
dilakukan dengan kalsium dimana lelehan logam vanadium dapat dipisahkan dari kerak
CaO.
V2O5 + 5Ca → 2V(l) + 5CaO(s)
5. Kromium adalah logam yang kuat dan bercahaya serta sangat tahan korosi. Karena itu,
logam ini dipakai untuk pelindung besi proses dari korosi. Lapisan kromium pada besi dapat
dibuat dengan elektrolisis (penyepuhan). Kromium terdapat dalam baja anti karat (stainless
steel) yang biasa mengandung 19% kromium, 9% nikel, dan yang lainnya besi. Kromium
adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa dengan berarti. Ia
melebur pada 1765oC. Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film
oksida Kromium, dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).
Penambahan Kromium (Cr) bertujuan meningkatkan ketahanan korosi dengan membentuk
lapisan oksida (Cr2O3) dan ketahanan terhadap oksidasi temperatur tinggi. Dengan sifat
logam yang tahan korosi, manfaat utama kromium yaitu sebagai pelapis logam atau baja.
Selain itu, lapisan kromium juga menghasilkan warna yang mengkilat sehingga
memeberikan manfaat tambahan yaitu sebagai fungsi yang dekoratif
Logam mangan sangat baik untuk campuran baja aliasi (paduan) karena mangan dapat
mengikat belerang, sehingga mencegah terjadinya FeS yang dapat merapuhkan baja.
Selain itu, mangan juga mampu mengikat oksigen sehingga dapat mencegah terjadinya
rongga-rongga (gelembung) pada baja yang terbentuk setelah proses pendinginan
dilakukan.
Salah satu peran atau manfaat MnO2 dalam baterai-sel sering kering yaitu sebagai
oksidator
3. Ekstraksi logam mangan baik sebagai bahan aliansi (paduan) maupun sebagai mangan
bebas yakni sebagai berikut:
Ekstraksi Mn sebagai bahan aliansi (paduan)
Reduksi pirolusit yang biasanya bercampur dengan oksida besi Fe2O3 dengan batubara
kokas dalam tanur listrik menghasilkan feromangan yang mengandung kira-kira 80 %
Mn.
MnO2 (s) + Fe2O3 (s) + 5C(s) Mn (s) + 2Fe (s) Mn (s) + 2Fe (s) + 5CO(g)
feromangan
Jika mineral pirolusit mengandung silikon, maka unsur ini dapat dihilangkan
dengan penambahan air kapur Ca(OH)2 dalam hal ini silikon akan diubah menjadi
kalsium silikat.
4. 1) MnO
Sifat : basa moderat
Ion : Mn2+
Karakteristik warna : pink
2) Mn2O3
Sifat : basa lemah
Ion : Mn3+
Karakteristik warna : violet
3) MnO2
Sifat : amfoterik / asam lemah
Ion : MnO32-
Karakteristik warna : coklat
4) MnO3
Sifat : asam moderat
Ion : MnO42-
Karakteristik warna : hijau
5) Mn2O7
Sifat : asam kuat
Ion : MnO4-
Karakteristik warna : ungu
5. Dari harga potensial reduksi setengah reaksi dapat disimpulkan bahwa ion manganat
(MnO42-) lebih stabil dari pada ion permanganat (MnO4-) karena Eo MnO42- lebih besar dari
pada Eo MnO4-.
6. Persamaan reaksi pembakaran Mn dalam :
kalor
a) Oksigen : 3 Mn(s) + 2 O2(g) Mn3o4 (S)
kalor
b) Nitrogen : 3 Mn(s) + N2(g) Mn3N2(s)
kalor
c) Klorin : 3 Mn(s) + 2 Cl(g) MnCl2(s)
kalor
d) Fluorin : 3 Mn(s) + 4 F2(g) MnF2(s) + 2 MnF3(s)
9. Formula oksida mangan yang memiliki struktur spinel yaitu (Mn2+) (2 Mn3+) (O2-) atau
(Mn2+)t (2 Mn3+)o (O2-)4; ion-ion Mn2+ menempati rongga tetrahedral dan Mn3+ menempati
rongga oktahedra dari suatu kemas rapat kubus pusat muka (fcc) anion O2+. Campuran
Mn(II) – Mn(III) oksida terdapat sebagai Mn3O4 mineral berwarna hitam, yang terbentuk
jika mangan oksida apa saja dipanaskan hingga ~1000oC dalam udara.
1. Hal ini dikaitkan dengan ukuran ion relatif. Ion kalium mempunyai ukuran relatif jauh lebih
dekat dengan ukuran anion kompleksnya sehingga kristalnya memiliki energi kisi yang
lebih tinggi dan kelarutan lebih rendah.
2. Penambahan ion hidroksida ke dalam larutan ion kobalt(II) dalam air menghasilkan
endapan kobalt (II) hidroksida yang berwarna biru pada awalnya, tetapi menjadi pink
setelah dibiarkan beberapa lama Sesuai reaksi :
[Co(H2O)6]2+ (aq) + 2OH- (aq) → Co(OH)2 (s) + 6H2O (l) pink biru
3. Larutan biru kobalt(II)klorida heksahidrat dalam alkohol, dalam hal ini pelarut berfungsi
menarik ligan air. kemudian dimasukkan ke dalam penangas air menghasilkan warna biru,
kemudian dimasukkan kedalam pendingin es menghasilkan warna pink.
Sesuai reaksi : pemanasan [Co(H2O)6]2+(aq) + 4Cl-(aq) → [CoCl4]2+(aq) + 6H2O(l)
pendinginan
4. Senyawa ion kompleks heksanitrokobaltat [Co(NO2)6]3+ bila di reaksikan dengan ion K+
akan menghasilkan garam kaliumnya yang berwarna kuning. Sesuai reaksi : 3 K+ (aq) +
[Co(NO2)6]3+ (aq) → K3[Co(NO2)6] (s) kuning
1. a. Jika larutan amonia ditambahkan ke dalam larutan ion Cu2+, larutan biru berubah
menjadi biru tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia. Reaksinya:
[Cu(H2O)6]2+ (aq) + 5NH3 (aq) → [Cu(NH3)(4-5)(H2O)(2-1)]2+ + 5H2O (l)
biru biru tua
b. Jika larutan ditambahkan NaOH ke dalam larutan tembaga (II) sulfat mengakibatkan
terjadinya endapan gelatin biru muda dari garam tembaga (II) hidroksi sulfat,
[CuSO4.nCu(OH)]2. Persamaan reaksinya:
2. Karena asam hidroklorida bukanlah asam oksidator kuat seperti asam nitrat. Ion tembaga
(I) yang terjadi dengan ion klorida segera membentuk ion kompleks tak berwarna
diklorokuprat(I), [CuCl2]-. Tahap reaksi kedua inilah yang diduga berlangsung dengan
cepat. Persamaan reaksinya :
Cu (s) + H3O+ (aq) Cu+ (aq) + H2 (g) + 2H2O (l)
Cu+ (aq) + 2Cl- (aq) [CuCl2]- (aq)
3. a. Sifat sukar larut AgCl, AgBr, AgI dijelaskan berdasarkan karakter kovalensi, tetapi AgF
padatan putih yang mudah larut dalam air dipertimbangkan mempunyai karakter ionik
baik padatan maupun dalam larutan
b. Perak klorida larut dalam larutan amonia dan menghasilkan ion kompleks (Ag(NH3)2]+,
AgBr hanya sedikit larut tetapi larut dalam amonia pekat membentuk [Ag(NH3)2]
sedangkan AgI tak larut dalam larutan amonia.
c. Karena sifat mudah tereduksi ion Ag+ menjadi logam Ag melibatkan padatan menjadi
berwarna gelap sehingga perlu disimpan dalam botol gelap.
2. Logam zink, kadmium dan raksa tidak termasuk golongan logam-logam transisi karena sifat
kimianya yang berbeda. Sebagai contoh titik leleh zink dan kadmium yaitu 419 oC dan
321oC. Jauh lebih rendah daripada titik leleh logam-logam transisi yang mendekati 1000oC.
Logam zink, kadmium dan raksa juga tidak termasuk golongan logam-logam alkali tanah
(ns2) karena logam-logam golongan 12 untuk periode yang sama dengan alkali tanah,
mengandung elektron penuh, (n-1)d10 tetapi kosong (n-1)d0 untuk golongan 2.
4. Raksa (II) iodida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kalium iodida karena ion iodida
mengendapkan ion raksa (II) dimana endapan ini larut dalam iodida berlebih oleh karena
pembentukan ion kompleks tetraiodomerkurat (II) (HgI4)2+.
9. Reaksi antara ion raksa (I), Hg22+ dengan ion sulfida S2- membentuk endapan raksa (I) sulfit
karena sifat kesetimbangan terdisproporsionasi sebagai berikut:
Hg22+ (aq) → Hg (l) + Hg2+ (aq)
Nilai tetapan kesetimbangan, Kdis, kesetimbangan tersebut yaitu ~ 6 x 10-3 pada 25oC.
Rendahnya nilai tetapan ini menunjukkan bahwa dalam keadaan normal kecenderungan ion
raksa (I) untuk terdisproporsionasi sangat kecil. Tetapi anion sulfide, S2-, dengan raksa(II)
membentuk senyawa HgS yang sangat sukar larut sehingga pembentukan endapan HgS
(Ksp ~ 4 x 10-53) mendorong kesetimbangan tersebut ke arah kanan. Akibatnya reaksi total
raksa (I) dengan ion sulfida tidak akan menghasilkan raksa (I) sulfida melainkan raksa(II)
sulfida:
Hg22+ (aq) + S2- (aq) → Hg (l) + HgS (s)