Karena dapat memberikan manfaat bagi para negosiator yang diperoleh dari pihak lain.
Hal tersebut dipercayai banyak negosiator menjadi bagian penting untuk kekuatan
bernegosiasi
Menggali kekuatan bernegosiasi biasanya muncul dari satu atau dua persepsi :
Definisi Kekuatan
Kekuatan adalah sebuah konsep hubungan hal tesebut tidak terletak pada individunya akan
tetapi lebih mengacu kepada hubungan perorangan dengan lingkungannya. Alih-alih, kekuatan
pelaku yang dihadapkan pada situasi tersebut ditentukan oleh karakteristik situasi seperti
karakter yang dimilikinya (Deutsch, 1973)
Didalam konteks negosiasi, informasi menjadi salah satu sumber utama dari kekuasaan
itu sendiri. Kekuasaaan informasi bersumber dari kemampuan negosiator mengumpulkan dan
mengatur fakta-fakta dan data-data yang mendukung posisi mereka, pendapat-pendapat atau
keinginan terhadap hasil. Bahkan dalam negosiasi sederhana, pihak tersebut mengambil posisi
dan mengutarakan pendapat- pendapat dan fakta-fakta untuk mendukung posisi tersebut.
Pertukaran infromasi dalam negosiasi merupakan pusat dari proses pengambilan keputusan.
Informasi : akumulasi dan persentasi data dimaksdukan untuk mengubah pandangan pihak lain
pada sebuah isu. Keahlian : akumulasi informasi yang diakui atau menguasai serangkaian
informasi dalam sebuah isu atau masalah khusus.
Orientasi psikologi Berdasarkan Deutch (1985) ketika orientasi yang terpenting adalah :
“orientasi kognitif, orientasi yang bersifat motivasi, dan orientasi moral terhadap situasi yang
mengharuskan adanya perilaku dan tanggapan terhadap situasi tersebut”. Hal tersebut
merupakan perbedaaan individual yang terjadi pada umumnya sifat personal yang mungkin
akan mempengaruhi cara setiap individu menggunakan kekuatannya.
Orientasi kognitif Burrel dan morgan (1979) menyatakan bahwa setiap perbedaan individu
dalam bingkai ideologi dari referensi, satu cara untuk mempresentasikan orientasi kognitif
berpusat pada pendekatan mereka terhadap kekuatan. Mereka mengidentifikasi tiga jenis
bingkai ideologi :
Kekuatan berdasarkan posisi : kekuatan yang bersumber dari penempatan dalam sebuah
posisi tertentu dalam sebuah organisasi atau struktur komunikasi mengacu pada pengaruh
berbeda.
Pengendalian Sumber , dalam sebuah konteks organisasi, beberapa sumber penting adalah
sebagai berikut :
1. Uang, dalam bentuk yang bermacam : tunai, gaji, alokasi budget, dan bantuan, uang
tambahan, rekening biaya dan dana-dana tertentu.
2. Persediaan, bahan-bahan mentah, komponen, potongan-potongan, dan bagian- bagian.
3. Modal kemanusiaan, menyediakan biaya upah burh, pegawai yang dapat dialokasikan
menjadi sebuah msalah atau tugas sementara, bantuan sementara.
4. Waktu, waktu luang, kemampuan bekerja dengan batas waktu, kemampuan
mengendalikan batas waktu. Jika tekanan waktu berlaku pada satu dari kedua pihak,
kemampuan untuk membantu seseorang menghadapi atau memindahkan batas waktu
menjadi lebih kuat (penulis membahas tentang batas waktu bernegosiasi).
5. Perlengkapan, mesin-mesin, alat-alat, teknologi, perangkat keras dan perangkat lunak
komputer, kendaraan.
6. Perawatan penting,perbaikan, perawatan, pemeliharaan, instalasi dan pengantaran,
gangguan teknis, dan transportasi.
7. Dukungan interpersonal, pujian verbal dan dorongan untuk hasil yang baik atau kritik
terhadap hasil yang buruk.
Cara –cara yang dapat dilakukan pihak yang berkekuatan rendah dalam menghadapi pemain
besar dalam perjanjian bisnis dan kemitraan. Berikut ini adalah beberapa saran tersebut :