Anda di halaman 1dari 23

KEBIDANAN DALAM ISLAM

ANALISIS TUMBUH KEMBANG JANIN DALAM AL-QUR’AN

NAMA : YULIANA UMROTUN

NIM : 1810104470

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Jauh sebelum sains modern menemukan proses pembentukan embrio
manusia, Al-Quran telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia.
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling
sempurna yang memiliki berbagai kemampuan.Oleh karena itu, manusia wajib
bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.
Manusia adalah makhluk-Nya yang paling sempurna dan sebaik-baik
ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia dilengkapi
akal untuk berfikir yang membedakannya dengan binatang. Mengenai proses
kejadian manusia, dalam Al-Qur’an (QS. Al-Hijr (15) : 28-29) diterangkan
bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya
kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup.
Manusia menurut pandangan al-Quran, al-Quran tidak menjelaskan asal-
usul kejadian manusia secara rinci.Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan
mengenai prinsipnya saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam
surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran
59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.
Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan
mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal,
dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah
dari bermacam-macam unsure kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun
tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara
rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara
bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui
bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya
dimulai sejak pertemuan antara permatozoa dengan ovum.
Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak,
diciptakan langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada

2
ujungnya karena masing-masing akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik
ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu
dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dn tugas yang telah
ditetapkan Allah pada manusia al-Quran cukup lengkap dalam memberikan
informasi tentang itu.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya keajaiban Al Quran tentang tumnuh kembang janin.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya asal-usul penciptaan manusia
b. Diketahuinya proses penciptaan manusia
c. Diketahuinya perkembangan perkembangan embrio pada manusia
d. Diketahuinya proses embriologi manusia dalam Al Quran
e. Ayat-ayat al-Qur’an yang Berhubungan dengan Embrio pada Manusia

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Asal-Usul Penciptaan Manusia


Al-Qur’an telah memberikan informasi kepada kita mengenai proses
penciptaan manusia melalui beberapa fase: dari tanah menjadi lumpur,
menjadi tanah liat yang dibentuk, menjadi tanah kering, kemudian Allah swt.
meniupkan ruh kepadanya, lalu terciptalah Adam a.s. Hal ini diisyaratkan
Allah dalam Surah Shaad [38] ayat 71-72.
. َ‫اجدِين‬
ِ ‫س‬َ ُ‫وحي فَقَعُوا لَه‬
ِ ‫س َّو ْيتُهُ َونَفَ ْختُ فِي ِه ِم ْن ُر‬ ٍ ‫ِإذْ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِي خَا ِل ٌق بَش ًَرا ِم ْن ِط‬
َ ‫ فَإِذَا‬. ‫ين‬
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah.Maka, apabila telah Kusempurnakan
kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku, maka hendaklah
kamu menyungkur dengan bersujud kepadanya.” (Q.S. Shaad [38]: 71-72.)
Perhatikan juga firman Allah dalam Surah al-H{ijr [15] ayat 28-29.
ِ ‫س َّو ْيتُهُ َو َنفَ ْختُ ِفي ِه ِم ْن ُر‬
‫وحي فَقَعُوا‬ َ ‫ فَإِذَا‬. ‫ون‬ َ ‫ص ْل‬
ٍ ُ‫صا ٍل ِم ْن َح َمإٍ َم ْسن‬ َ ‫َو ِإذْ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِي خَا ِل ٌق َبش ًَرا ِم ْن‬
. َ‫سا ِجدِين‬ َ ُ‫َله‬
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.Maka, apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (Q.S. al-
Hijr [15]: 28-29)
Dalam Al-Qur’an, kata ruh(ar-ruh) mempunyai beberapa arti. Pengertian
ruh yang disebutkan dalam ayat-ayat yang menjelaskan penciptaan Adam a.s.
adalah ruh dari Allah swt. yang menjadikan manusia memiliki kecenderungan
pada sifat-sifat luhur dan mengikuti kebenaran. Hal ini yang kemudian
menjadikan manusia lebih unggul dibanding seluruh makhluk yang lain.
Karakteristik ruh yang berasal dari Allah ini menjadikan manusia cenderung
untuk mengenal Allah swt.dan beribadah kepada-Nya, memperoleh ilmu
pengetahuan dan menggunakannya untuk kemakmuran bumi, serta berpegang

4
pada nilai-nilai luhur dalam perilakunya, baik secara individual maupun sosial,
yang dapat mengangkat derajatnya ke taraf kesempurnaan insaniah yang
tinggi. Oleh sebab itu, manusia layak menjadi khalifah Allah swt.
Ruh dan materi yang terdapat pada manusia itu tercipta dalam satu
kesatuan yang saling melengkapi dan harmonis.Dari perpaduan keduanya ini
terbentuklah diri manusia dan kepribadiannya. Dengan memperhatikan esensi
manusia dengan sempurna dari perpaduan dua unsur tersebut, ruh dan materi,
kita akan dapat memahami kepribadian manusia secara akurat.
Kemudian, dalam ayat lain juga disebutkan mengenai permulaan
penciptaan manusia yang berasal dari tanah.
‫ضغَ ٍة ُمخَلَّ َق ٍة‬ْ ‫طفَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن َعلَقَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن ُم‬ ْ ُ‫ب ث ُ َّم ِم ْن ن‬ ِ ‫ب ِمنَ ْال َب ْع‬
ٍ ‫ث فَإِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ت ُ َرا‬ ٍ ‫اس ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم فِي َر ْي‬ ُ َّ‫َيا أَيُّ َها الن‬
ُ َ ‫س ًّمى ث ُ َّم نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْف ًَل ث ُ َّم ِلتَ ْبلُغُوا أ‬
‫شدَّ ُك ْم َو ِم ْن ُك ْم َم ْن‬ َ ‫َو َغي ِْر ُم َخلَّقَ ٍة ِلنُبَيِنَ لَ ُك ْم َونُ ِق ُّر فِي ْاْل َ ْر َح ِام َما نَشَا ُء إِلَى أ َ َج ٍل ُم‬
‫َامدَة ً فَإِذَا أ َ ْنزَ ْلنَا َعلَ ْي َها ْال َما َء‬
ِ ‫ضه‬ َ ‫يُت ََوفَّى َو ِم ْن ُك ْم َم ْن ي َُردُّ إِلَى أَ ْرذَ ِل ْالعُ ُم ِر ِل َكي ََْل َي ْعلَ َم ِم ْن بَ ْع ِد ِع ْل ٍم‬
َ ‫ش ْيئًا َوت ََرى ْاْل َ ْر‬
. ٍ‫َت ِم ْن ُك ِل زَ ْوجٍ بَ ِهيج‬ ْ ‫ت َوأَ ْنبَت‬ ْ َ‫ت َو َرب‬ ْ ‫ا ْهت ََّز‬
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar
kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah
kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di
antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan, kamu
lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah. (Q.S. al-Hajj [22]: 5)

ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُم‬


َ ‫ضغَةَ ِع‬
َ ‫ظا ًما فَ َك‬
‫س ْونَا‬ ْ ‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْالعَلَقَةَ ُم‬
ْ ُّ‫ ث ُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬. ‫ين‬
ٍ ‫طفَةً فِي قَ َر ٍار َم ِك‬ ْ ُ‫ث ُ َّم َجعَ ْلنَاهُ ن‬
. َ‫سنُ ْالخَا ِلقِين‬َ ْ‫َّللاُ أَح‬
َّ َ‫ارك‬ َ َ‫ام لَحْ ًما ث ُ َّم أ َ ْنشَأْنَاهُ خ َْلقًا آَخ ََر فَتَب‬َ ‫ظ‬ َ ‫ْال ِع‬

5
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu kami
bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka, Mahasuci-lah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S.
al-Mu’minuun [23]: 13-14)
Itulah di antara sekian banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
asal-usul penciptaan manusia.Penciptaan manusia yang bermula dari tanah ini
tidak berarti bahwa manusia dicetak dengan memakai bahan tanah seperti
orang membuat patung dari tanah.Akan tetapi, penciptaan manusia dari tanah
tersebut bermakna simbolik, yaitu saripati yang merupakan faktor utama
dalam pembentukan jasad manusia.Penegasan Al-Qur’an yang menyatakan
bahwa manusia diciptakan dari tanah ini merujuk pada pengertian jasadnya.
Oleh karena itu, Al-Qur’an menyatakan bahwa kelak ketika ajal kematian
manusia telah sampai, maka jasad itu akan kembali pula ke asalnya, yaitu
tanah.
Secara komprehensif, Umar Shihab memaparkan bahwa proses penciptaan
manusia terbagi ke dalam beberapa fase kehidupan sebagai berikut. Pertama,
fase awal kehidupan manusia yang berupa tanah. Manusia berasal dari tanah
disebabkan oleh dua hal: (1) manusia adalah keturunan Nabi Adam a.s. yang
diciptakan dari tanah; (2) sperma atau ovum yang menjadi cikal bakal manusia
bersumber dari saripati makanan yang berasal dari tanah. Kedua, saripati
makanan yang berasal dari tanah tersebut menjadi sperma atau ovum, yang
disebut oleh Al-Qur’an dengan istilah nutfah.Ketiga, kemudian sperma dan
ovum tersebut menyatu dan menetap di rahim sehingga berubah menjadi
embrio (‘alaqah).Keempat, proses selanjutnya, embrio tersebut berubah
menjadi segumpal daging (mudlghah).Kelima, proses ini merupakan
kelanjutan dari mudlghah.Dalam hal ini, bentuk embrio sudah mengeras dan
menguat sampai berubah menjadi tulang belulang (‘idzaam).Keenam, proses
penciptaan manusia selanjutnya adalah menjadi daging (lahmah).Ketujuh,

6
proses peniupan ruh.Pada fase ini, embrio sudah berubah menjadi bayi dan
mulai bergerak.Kedelapan, setelah sempurna kejadiannya, akhirnya lahirlah
bayi tersebut di atas dunia.

2.2 Proses Penciptaan Manusia


Di dalam al-Qur’an dijelaskan mengenai perkembangan manusia. Allah
berfirman di dalam al-Qur’an berkenaan dengan tahap penciptaan
manusia.Q.S al-Mu’minuun:12-14:

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu


saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik.”
Kata nutfah dalam surat diatas berarti campuran antara setetes mani laki-
laki dan perempuan, sedangkan kata ‘alaqoh memiliki 3 makna, yaitu lintah,
sesuatu yang tergantung, dan segumpal darah. Dengan mencermati makna
‘alaqoh (sesuatu yang digantung) jika dikaitkan dengan embriologi manusia,
dapat diamati pada penempelan (implantasi) embrio pada dinding rahim
ibu.Arti segumpal darah dapat diamati pada perkembangan selanjutnya yang
melibatkan pembentukan darah pada pembuluh tertutup sampai siklus

7
metabolism selesai di plasenta.Selama tahapan ‘alaqohembrio memiliki
penampakan seperti gumpalan darah. Kata mudghah dalam surat al-
Mu’minuun ayat ke-14 berarti janin. Pada tahapan ini janin telah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan berlangsung
serangkaian proses pembentukan organ untuk menjadi bentuk yang lebih
sempurna. Maha benar Allah swt yang telah menurunkan al- Qur’an dengan
ilmunya.
Melalui konsep embriologi yang tersurat di dalam al-Qur’an dapat
dipelajari bahwa Allah swt menciptakan manusia beberapa proses untuk
memperoleh bentuk yang sempurna. Proses penciptaan ini mempunyai bahan
dasar yang berasal dari tanah kemudian mengalami sejumlah proses menjadi
bentuk yang sempurna. Penciptaan manusia berikutnya diciptakan dari air
mani yang kemudian dipertemukan dengan benih perempuan. Melalui proses
yang rumit, embrio tersebut bermigrasi dan kemudian tertanamlah “benih”
manusia tersebut pada tempat yang kokoh, yaitu rahim. (Kiptiyah, 2007)

2.3 Perkembangan Embrio pada Manusia


Terbentuknya manusia diawali oleh peleburan sebuah sel telur (ovum)dengan
sebuah sel sperma (spermatozoa).Peleburan ini menghasilkan noktahyang disebut
zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan tumbuhberkembang menjadi
janin. Pada manusia, proses pertumbuhan janin di dalamperut ibu dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin trimesterpertama, trimester kedua, dan
trimester ketiga.Satu trimester itu adalahselama 13 minggu atau kurang lebih tiga
bulan. (Diah, 2008)
1. Pertumbuhan Janin Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan waktu pembentukan sekaligus
perkembangan pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi.Semua cikal
bakal organ penting janin terbentuk di trimester ini.Yang harus diperhatikan
benar, kurun waktu ini amat rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan
fatal.

8
a. Bulan Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang
lebih satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua
aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic yang disebut gen,
saling dipertukarkan. Gen-gen itu terdapat di dalam setiap kromosom yang
dibawa oleh inti sperma dan inti sel telur. Melalui peleburan kedua inti
tersebut, zigot yang terbentuk akan memiliki gen yang berasal dari ayah
dan ibu. Gen-gen ini yang kelak akan menentukan bagaimana warna
rambut anak, apakah dia akan bertubuh tinggi atau pendek, berkulit terang
atau gelap, dan lain-lain. Setelah itu, zigot kemudian membelah diri. Mula-
mula menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, dst. Dari hari ke hari, sel-sel terus
membelah dan berkembang jadi embrio.
Pada minggu-minggu berikutnya, mulai terbentuk cikal bakal
organ-organ tubuh manusia. Pada minggu ke-4, dengan ukuran embrio
sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran
darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat
sederhana. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada
minggu ke-4.Fungsi plasenta bagi janin sangat banyak. Dari menyediakan
hormon-hormon yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan proses
pembedaan sesuai jenis kelamin janin, sampai mensuplai nutrisi dan
oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi sebagai alat pernapasan dan
pembuangan sisa-sisa metabolism janin.
Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan
embrio berbentuk mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio dini
setelah masa blastula yaitu struktur bulat, hasil pembelahan zigot.
Tahap kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung lima
setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan
baik pada dinding rahim.Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi
mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh
berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan
tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali.

9
b. Bulan Kedua
Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.
Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin
sempurna. Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 27-
31 mm. Secara keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan
taksiran berat sekitar 13-15 gram. Semua organ tubuh juga mulai bekerja,
meski belum sempurna.Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak
secara tak teratur, yang jika dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali
gerakan dalam 1 sejam.Janin di usia dua bulan. Tubuh embrio makin
menyerupai bayi.Cikal bakal mata janin tampak berupa dua bintik hitam.
c. Bulan Ketiga
Pada beberapa janin, aktivitas menelan dan menggerakkan
tangannya secara bebas baru dimulai minggu 10-11.Jenis kelamin bisa
diidentifikasikan secara jelas di minggu ini.Sistem otot dan saraf sudah
mencapai tingkat kematangan. Di minggu ke-12, struktur yang telah
terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian sempurna. Di usia 3
bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan. Selain
bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan.
2. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua
Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan
pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh.
a. Bulan Keempat
Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala sampai
bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram.Pada
minggu ini, seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut
lanugo.Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm dengan
berat kira-kira 100 gram.Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih
amat sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan. Di usia ini, janin juga
mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong
ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suarasuara di luar diri si ibu,

10
seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan lembut.Pada bulan
keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara dari luar perut ibunya.
b. Bulan Kelima
Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin semakin
meningkat.Pada minggu ke-18 taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan
berat sekitar 150 gram. Pada minggu ke-21,beratnya sekitar 350 gram
dengan panjang kira-kira 18cm. Pada minggu ke-21 ini, berbagai sistem
organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan.
Pada bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu sekelilingnya. Di
usia ini janin mulai aktif mencari tahu apa saja yang terdapat di
sekelilingnya, bahkan bagian dari kehidupannya. Dia sering meraba-raba
kantonq amnion (ketuban) dengan kedua tangan mungilnya. Kalau bosan
bermain dengan kantong amnion, janin akan mencoba menyentuh
tubuhnya sendiri.
c. Bulan Keenam
Pada minggu ke-22, berat janin mencapai taksiran 400-500 gram
dan panjang sekitar 19 cm. Di akhir trimester kedua, berat bayi melebihi
1000 gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke
puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai
membuka.Sementara retina yang berada di bagian belakang mata,
membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan
informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke
otak.Pada bulan keenam, panjang janin sudah mencapai sekitar 34 cm.
3. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin
matang.Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering,
sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar.
a. Bulan Ketujuh
Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang
rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya
meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada

11
minggu ke-32, berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh
42 cm. Hasil USG janin pada bulan ketujuh.
b. Bulan Kedelapan
Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan
panjangnya sekitar 43 cm. Pada minggu ke-35, secara fisik bayi berukuran
sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram, Namun yang terpenting, mulai
minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat
penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan kemampuan si
bayi untuk bertahan hidup. Di usia 8 bulan, fungsi paru-paru bayi sudah
matang.
c. Bulan Kesembilan
Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram
dengan panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan
berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan siap lahir karena seluruh fungsi
organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri.
Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir,
kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang.Pada minggu
ke38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya
akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir
di usia kehamilan 38 minggu.Di usia kehamilan 38 minggu, bayi mencapai
berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Pada minggu ke-
40, panjang bayi mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300
gram.Saat ini, bayi betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan.Posisi bayi
di usia 9 bulan sudah di depan mulut rahim ibu.

2.4 Konsep Embriologi Manusia Dalam Al-Qur’an


Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan janin. Berkaitan
dengan hal ini dalam al- Qur’an telah dijelaskan bahwa perkembangan
manusia di dalam rahim ibu melibatkan 3 proses, yaitu :

12
1. Nutfah
Nutfah merupakan proses pencampuran antara setetes mani laki-laki dan
wanita. Setetes mani (dalam ilmu reproduksi disebut sperma) mengandung
jutaan sel spermatozoa yang bercampur dengan sel telur (dalam ilmu
reproduksi disebut ovum).Bercampur disini berarti pengerubungan sel-sel
spermatozoa terhadap sel telur dan satu dari spermatozoa masuk ke dalam inti
telur.Setelah terjadi pencampuran selanjutnya terjadi peleburan diantara
keduanya. Pada proses ini terjadi penetrasi (penembusan) sel spermatozoa
yang berhasil mencapai sel telur. Pencampuran ini disebut dengan proses
fertilisasi yang terjadi pada tuba falopii dan akhirnya menghasilkan zigot.
Pada saat ini Allahswt menentukan jenis kelamin janin sebagai takdir dari-
Nya.Takdir ini terkait dengan penentuan jenis kelamin. Maha benar Allah swt
dalam segala firman-Nya:Artinya : “ Dari setetes mani, Allah menciptakannya
lalu menentukannya.” (‘Abasa: 19)
2. Organogenesis (proses pembentukan organ)
Proses pembentukan organ dimulai dari:
a. Pembentukan segumpal darah (‘alaqoh).
Pembentukan ‘alaqoh terjadi setelah proses pelaburan antara sel
spermatozoa dengan sel telur kemudian terbentuklah zigot (merupakan
cikal bakal manusia). Konsep embriologi di dalam al-Qur’an ini telah
dipelajari dalam embriologi modern yang mengungkap bukti
perjalanan zigot yang dalam perkembangan selanjutnya menjadi
embrio kemudian menuju ke dinding rahim. Zigot akan membelah
membentuk embrio dan mengalami beberapa kali pembelahan. Dalam
proses pembelahan juga diiringi dengan perjalanannya menuju ke
rahim sebagai tempat yang kokoh untuk melekatkannya embrio. Di
dalam rahim inilah embrio berkembang menjadi janin. Allah swt
berfirman:
Artinya : “ Dan sesunngguhnya kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah” (al-Mu’minuun:12).

13
Pada abad ke-20 telah dilakukan penelitian yang mengungkap
perjalanan sel telur yang telah dibuahi. Segera setelah inti sprema dan
sel telur melebur saat pembuahaan membentuk zigot, maka selanjutnya
hasil zigot tersebut membelah diri menjadi 2 sel. Untuk tumbuh
menjadi embrio, dibutuhkan waktu kurang lebih 30 jam setelah
ovulasi. Sel-sel tersebut terus berkembang dan bergerak menuruni tuba
falopii menuju ke rongga uterus atau rahim (Rose-Neil, 2001).
Selanjutnya, sel-sel tersebut terus membelah hingga menghasilkan
banyak sel dengan ukuran yang semakin kecil (disebut blastomer).
Blastula tersebut terus mengadakan perkembangan membentuk morula
kira-kira 60 jam setelah ovulasi. Morula yang mirip dengan buah
murbei ini akan bergerak secara perlahan-lahan menuju ke dinding
rahim untuk melakukan penempelan (implantasi). Implantasi tersebut
terjadi secara alami dan tidak ditolak oleh tubuh ibu karena adanya
enzim-enzim khusus yang dikeluarkan oleh embrio.
b. Pembentukan segumpal daging (mudhghah)
Dalam bahasan bahasa Indonesia disebut mudigah. Bentukan
menyerupai segumpal daging ini terjadi pada minggu ke-3 hingga ke-
8. Sebagaimana firman Allah swt:
Artinya :” …. Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging……” (Al-Mu’minuun: 14)
c. Pembentukan tulang dan daging (dalam biologi disebut otot
Pada tahap ini rangka manusia mulai dibentuk.Rangka ini terdiri
dari tulang-tulang yang kemudian dibungkus dengan daging
(otot).Pada tahap ini manusia telah mempunyai bentuk yang sempurna
secara fisik.
3. Tahap Perkembangan
Tahap ini dimulai sejak minggu ke-8 yang telah menggambarkan
kesempurnaan organ melalui organogenesis (proses pembentukan organ).
Dalam hal ini telah terlihat beberapa anggota badan dan jenis kelamin.
Keadaan ini akan terus mengalami perkembangan hingga menjelang kelahiran.

14
Di dalam al-Qur’an Allah swt telah memberikan dasar-dasar informasi
ilmiah bahwa jenis kelamin manusia ditentukan oleh air mani laki-laki yang
terpancar. Hal ini dapat dibuktikkan oleh ilmu pengetahuan terkait (genetika)
yang mempelajari perkelaminan. Dalam ayat al-Qur’an telah ditegaskan
bahwa sel spermatozoa merupakan bagian dari air mani. Dalam kajian ilmiah
modern yang telah berkembang pada abad ke-19 telah terungkap bahwa air
mani (sperma) terdiri dari beberapa komponen, antara lain adalah cairan (yang
dihasilkan oleh kelenjar asesoris) dan sel-sel spermatozoa (Hafez, 1993). Dari
setetes air mani yang dipancarkan ternyata hanya sebagian kecil saja yang
dapat menuju sel telur (ovum). Hasil penelitian membuktikan bahwa satu sel
spermatozoa saja yang mampu membuahi sel telur setelah melalui berbagai
seleksi dan kompetisi. Allah swt berfirman: Artinya : “bukankah ia dahulu
setetes air mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim )?” (al-Qiyaamah:37).

2.5 Ayat-ayat al-Qur’an yang Berhubungan dengan Embrio pada Manusia


Kehidupan seorang anak dimulai pada saat dia dilahirkan.
Peristiwasebelum dilahirkan sama pentingnya dengan apa yang terjadi
sesudahnya. Menurut sains, proses perkembangan embrio di dalam rahim
adalah sebagaiberikut.Telur yang telah dibuahi oleh sperma membentuk
zigot.Kemudian zigot digerakkan oleh silia oviduk menuju ke uterus. Setelah
24 jam, terjadilahpembelahan sel (cleavage). Pembelahan ini terjadi saat telur
yang dibuahiberjalan dari oviduk ke uterus yang memakan waktu 3-5 hari.
Ayat-ayat tentang asal-usul kejadian manusia semuanya datang
dalamkonteks memberikan pelajaran dan perumpamaan, dan tidak membahas
secaradetail tentang perkembangan embrio yang dapat dipelajari manusia
dengankajian sederhana.Yang sangat jelas bahwa ayat-ayat itu sengaja
menunjukkankemahakuasaan Allah untuk membangkitkan manusia dari alam
kubur.
Hingga saat ini, belum ditemukan konsepsi kejadian manusia yang
optimal.Hal ini mungkin disebabkan teori sains tentang manusia, belum
sampai pada tingkat validitasnya yang tinggi.Atau, karena interpretasi

15
terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang menyangkut manusia belum mengena.Oleh
karena itu, pembahasan tentang manusia dalam beberapa hal, masih
merupakan misteri yang belum terungkap.
Gagasan teori evolusi ini cenderung dibenarkan oleh para ilmuwan
moderen, terutama setelah ditemukannya beberapa pembuktian dari berbagai
fosil yang ditemukan, yang umurnya diperkirakan jutaan tahun lamanya. Hal
ini didukung oleh penemuan yang dilakukan oleh A. Keith pada tahun 1915,
dengan hasil bahwa ciri-ciri anatomis murni manusia, sama dengan ciri-ciri
anatomis murni kera besar. Kesamaan-kesamaan antara spesies itu tidak
terelakkan, baik dari sudut pandang anatomis maupun sudut pandang biologis.
(Harold, 2006)
Bila teori ini dibandingkan dengan Al-Qur'an, akan tampak perbedaannya.
Al-Qur'an mendekati manusia itu secara utuh, tidak secara parsial. Oleh
karena itu, kualitas dan eksistensi manusia mempunyai konsep
tersendiri.Terdapat sekurang-kurangnya 34 ayat Al-Qur'an yang menjelaskan
tentang penciptaan manusia. Ayat-ayat tersebut, antara lain dapat
dikemukakan sebagai berikut:

1. Dalam Surah al-Mu’minnun ayat12-14:

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
berasal) dan tanah, Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat vans kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu
Yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami

16
bungkus daging Kemudian Kami jadikan dia makhluk (berbentuk) lain. Maha suci
Allah Pencipta yang paling baik “(QS. Al-Mu'minun: 12-14).
2. Dalam Surah al-Qiyamah ayat 37-39
Artinya : “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim).
Kemudian benih itu menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya
dan menyempurnakannya.Lalu Allah menjadikan dan padanya sepasang laki-laki
dan perempuan.”(QS. al-Qiyamah: 37-39)
3. Dalam Surah as-Sajdah ayat 7-9
Artinya: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya, dan
yang memulai penciptaan manusia dan tanah. Kemudian Dia menjadikan
keturunannya dari saripati air yang hina.Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalamnya roh -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; kamu sedikit sekali bersyukur. “(QS. as- Sajdah: 7-9).
4. Dalam Surah al-Hajj' ayat 5
Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani kemudian dari sesuatu yang melekat, kemudian dan
segumpal daging yang sempurna dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan
kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai
waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai, bayi.”
....(QS. al-Hajj': 5).
Dari ayat-ayat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses
kejadian manusia, melewati fase-fase sebagai berikut:
1. Tanah sebagai proses awal. Persoalan ini masih dipertanyakan oleh
masyarakat di masa lalu. Namun perlu diketahui bahwa manusia dikatakan
berasal dan tanah, disebabkan oleh dua hal:
a. Manusia merupakan keturunan Nabi Adam, sedang Nabi Adam sendiri
diciptakan dari tanah.
b. Sperma dan ovum yang menjadi manusia, berasal dari sari-sari makanan
yang dimakan manusia, dan sari-sari makanan itu berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan hewan pemakan rumput-rumputan, sedang tumbuh-

17
tumbuhan dan rumput-rumputan itu tumbuh di atas tanah. Jadi, tepatlah
pernyataan Al-Qur'an yang menyatakan bahwa manusia itu berasal dari
tanah.
2. Proses kedua ialah nuthfah (air mani). Setelah manusia memakan berbagai
makanan yang bersumber dari tanah, yang pada akhirnya menjadi sperma dan
ovum. Sperma dan ovum inilah yang disebut dengan nuthtah, yang mana
keduanya akan keluar pada puncak kelezatan dari kedua suami istri yang
melakukan senggama.
3. Proses ketiga ialah 'alaqah (sesuatu yang melekat). Akibat senggama (coitus)
antara suami-istri tadi yang mengeluarkan sperma dan ovum, yang kemudian
keduanya bercampur dan menetap di rahim setelah berubah menjadi embrio
('alaqah).
4. Proses keempat ialah mudhgah (segumpal daging). Segumpal daging ini
merupakan proses yang berasal dari 'alaqah. Segumpal daging yang
sempurna (mudhgah mukhallaqah) itulah yang nantinya berproses menjadi
bayi yang sempurna panca inderanya. Sedang segumpal daging yang tidak
sempurna (mudhgah gairu mukhallaqah) itulah yang nantinya berproses
menjadi bayi yang tidak sempurna panca inderanya.
5. Proses selanjutnya ialah izham (tulang belulang). Izham merupakan proses
keenam penciptaan manusia menurut Al-Qur'an. Proses ini merupakan
kelanjutan dari proses mudhgah. Dalam hal ini bentuk embrio sudah
mengeras dan menguat sedikit demi sedikit tulang punggungnya.
6. Proses_selanjutnva ialah lahm (tulang belulang yang sudah
terbungkusdengan daging). Lahm itu merupakan fase embrio sesudah izham.
Pada saat itu tulang belulang yang ada sudah dibungkus dengan daging,
sehingga embrio sudah menyerupai sebangsa ekor kecil yang perutnya
buncit, dan merupakan fase terakhir dari bentuk embrio.
7. Peniupan roh. Setelah itu dilengkapi pendengaran, penglihatan dan hati. Pada
saat itu embrio sudah berubah menjadi bayi, mulailah ia bergerak.
8. Setelah berproses selama sembilan bulan lebih, dan bayi yang ada dalam
kandungan sudah sempurna prosesnya. maka lahirlah bayi tersebut dan

18
mulailah ia menginjakkan kakinya di atas dunia ini sebagai khalifah Allah.
(Soenaryo, 2005)

19
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS

Dalam jurnal Sri harini di dalam Al Quran telah banyak dijelaskan tentang
proses penciptaan manusia. Disamping pernyataan yang sangat umum, teks Quran
juga menyinggung mengenai soal-soal teks reproduksi, yang dapat kita
kelompokkan sebagai berikut:
1. Setitik cairan yang menyebabkan terjadinya pembuahan (fecondation).
2. Kompleksitas cairan pembuah.
3. Penanaman (nidasi) telur yang dibuahi dalam Rahim.
4. Perkembangan (evolusi) embrio.
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan
seorang bayi. Menurut Sadler (1997) ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam
rahim adalah sebagaimana berikut : Tahap Pre-Embrionik Pada tahap pertama
terbentuk cakram mudigah bilaminer. Pada saat ini zigot tumbuh membesar
melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian
membenamkan diri pada dinding rahim.Seiring pertumbuhan zigot yang semakin
membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna
membentuk tiga lapisan.
Tahap Embrionik atau Masa Organogenesis Tahap kedua ini berlangsung
selama lima setengah minggu. Selama perkembangan ini masing-masing lapisan
dari ketiga mudigah membentuk banyak jaringan dan organ yang
spesifik.Menjelang akhir masa embrionik ini, sistem-sistem organ utama telah
terbentuk.Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio".Tahap Fetus atau Masa
Janin Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus".Tahap ini
dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran.Ciri
khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah,
kedua tangan dan kakinya.Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm,
kesemua organnya telah nampak.Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30
minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran. Setelah proses
pembuahan terjadi maka terjadilah masa perkembangan janin yang biasa dikenal

20
dengan masa janin. Masa ini ditandai dengan penyempurnaan jaringan dan organ
serta pertumbuahan tubuh.Salah satu perubahan paling mencolok yang terjadi
selama masa janin adalah pertumbuhan kepala yang relatif lebih lambat
dibandingkan bagian tubuh lainnya.

21
BAB IV
REKOMENDASI/PENDAPAT
Menurut analisis yang saya lakukan menunjukkan bahwa di dalam Kitab
Suci Al-Quran telah memuat tentang tumbuh kembang janin.Al-Qur’an
merupakan wahyu Allah SWT yang diakui kebenarannya.Ayat-ayat pada
penjelasan diatas mengisyaratkan tentang periode pertumbuhan manusia. Yakni
pertumbuhan manusia yang melewati banyak fase yang , dari tanah kemudian
sampai menjadi manusia. Tanah merupakan fase pertama dan manusia adalah
fase terakhir .
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa perkembangan janin dimulai dari
nuthfah yakni setetes mani, kemudian setetes mani itu setelah bertemu dengan
indung telur berubah menjadi ‘alaqah yakni sesuatu yang berdempet dengan
dinding rahim, kemudian ‘alaqah mengalami proses dalam rahim ibu sehingga
menjadi mudghah yakni sesuatu yang berupa sekerat daging kecil, dan mudghah
inilah yang jika prosesnya berakhir yang akan menjadi seorang bayi.
Sementara berdasarkan penjelasan sains, perkembangan janin terdiri dari 3
fase, Fase pertama adalah fase perencanaan dan persiapan. Fase ini disebut
dengan nuthfah, masanya adalah 40 hari sejak hari pertama setelah masa
menstruasi.Fase kedua adalah fase pelaksanaan dan pembangunan dengan
cepat.Nama fase ini adalah ‘alaqah, karena isi kandungan dalam kondisi
tergantung di dinding rahim.Fase ketiga adalah fase mudhghah, disebut demikian
karena isi kandungan menjadi seperti segumpal daging.

22
DAFTAR PUSTAKA

Aliah B. Purwakania, Psikologi Perkambangan Islam, (Jakarta:Raja


Grafindo Persada, 2006), hlm. 74-9
jurnal.unissula.ac.id/index.php/odj/article/download/772/643+&cd=6&hl=id&ct=
clnk
http://www.papisma.org/nota/artikel/KEAJAIBAN%20AL%20QURAN.pdf
Kiptiyah. 2007. Embriologi Dalam Al-Qur’an. Malang: UIN- Malang Press.

23

Anda mungkin juga menyukai