Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Tanaman merupakan organisme yang mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan.
Tanaman bersifat autotrof yaitu dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis dengan cahaya matahari dan menghasilkan fotosintrat serta oksigen yang berguna
bagi manusia. Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas sel-sel mesofil daun yang mengandung
pigmen klorofil. Tanaman memiliki beberapa pigmen yang akan memberikan warna yang
bervarietas pada tanaman terutama tanaman buah-buahan dan sayuran. Sebuah warna dapat
dihasilkan karena adanya kemampuan ikatan kimia suatu pigmen untuk menyeleksi gelombang
cahaya yang diserap dan dipantulkan.

Pigmen dalam tanaman memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda dalam memberikan
warna. Pigmen-pigmen penting yang terdapat pada tanaman diantaranya adalah klorofil,
karotenoid, dan antosianin. Masing-masing pigmen tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda.
Kandungan pigmen klorofil, karotenoid, dan antosianin antar spesies tanaman tidak dalam jumlah
yang sama. Hal ini yang menyebabkan perbedaan warna pada tanaman baik pada daun, buah,
bunga maupun bagian tanaman lainnya.

Klorofil merupakan pigmen yang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadi salah satu
molekul yang memiliki peran utama dalam fotosintesis. Pigmen ini menghasilkan warna hijau
pada daun tanaman maupun pada bagian tanaman lainnya. Klorofil ini akan menyerap energi dari
matahari untuk memfasilitasi berlangsungnya proses fotosintesis pada tumbuhan. Klorofil sangat
berperan dalam fungsi metabolisme seperti pertumbuhan dan respirasi tumbuhan. Klorofil
terdapat pada semua organisme yang bersifat autotrof.

Karotenoid merupakan pigmen organik yang dapat ditemukan dalam kromoplas yang tidak
memiliki klorofil atau hanya terdapat sedikit klorofil. Karotenoid menyerap cahaya biru dan
memantulkanwarna-warna yang memiliki panjang gelombang besar seperti merah, oranye dan
kuning. Karotenoid memiliki peranan dalam proses fisiologi tanaman yaitu sebagai zat
antioksidan dan beberapa karotenoid dapat diubah menjadi vitamin asensial. Karotenoid memiliki

1
dua fungsi utama pada tumbuhan yaitu untuk menyerap energi cahaya untuk kebutuhan
fotosintesis dan untuk melindungi klorofil dari kerusakan akibat cahaya.

Antosianin merupakan pigmen yang memberikan warna merah keunguan pada sayuran, buah-
buahan, daun, dan tanaman bunga. Antosianin biasanya dapat ditemukan pada bagian epidermis
dan sel mesofil. Antosianin merupakan senyawa polar sehingga dapat diekstrasi dengan pelarut
polar seperti air, etanol dan metanol. Antosianin termasuk golongan senyawa flavonoid yang
bermanfaat sebagai sumber antioksidan bagi kesehatan. Pigmen-pigmen dalam tumbuhan
tersebut memiliki sifat-sifat dan peran yang berbeda-beda. Klorofil memiliki peran penting dalam
proses fotosintesis, karotenoid berperan dalam penangkapan cahaya, pelindungan klorofil dan
sebagai antioksidan sedangkan antosianin juga berperan sebagai antioksidan sehingga menjadi
sangat penting dalam mempelajari pigmen-pigmen dalam tanaman beserta sifat-sifatnya.

2. MASALAH
 Ada berapa macam pigmen klorofil pada tanaman Calathea sp.?
 Bagaimana komposisi pigmen klorofil pada tanaman Calathea sp.?

3. TUJUAN
 Mengetahui macam pigmen klorofil pada tanaman Calathea sp.
 Mengetahui komposisi pigmen klorofil pada tanaman Calathea sp.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. DASAR TEORI

Daun yang memiliki warna dan corak yang bervariasi memiliki struktur anatomi yang
berbeda. Daun adalah organ tumbuhan yang sangat penting perannya untuk kelangsunganhidup
tumbuhan yaitu untuk fotosintesis. Daun yang mempunyai helaian daun (lamina) umumnya
menampilkan secara jelas spesialisasinya sebagai struktur fotosintesis pada laminanya. Daun
umunya tidak mengalami pertumbuhan sekunder maka epidermis tetap sebagai penyusun sistem
kulit (Susetyoadi Setjo, 2004:325). Secara umum kita mengenal warna daun adalah hijau.
Namun, ada beberapa tumbuhan yang memiliki warna daun tidak hijau atau bercampur hijau
yang memberi warna pada daun adalah pigmen. Jaringan mesofil pada daun berupa area putih
yang memiliki sel-sel mesofil yang tidak berpigmen dan terdapat ruang antar sel di bawah
epidermis dan mesofil (Sheue et al. 2012:29).

Calathea sp. merupakan anggota famili Marantaceae memiliki permukaan daun pada bagian
atas membentuk seperti daun bergerigi yang indah. Bentuk daun bulat panjang, berukuran lebar
10-15 cm dan panjang 20-30 cm. Tinggi tanaman 30-60 cm. Jenis tanaman ini memerlukan
kelembapan yang tinggi. Calathea sp. akan tumbuh bagus bila mendapat cahaya matahari tidak
langsung misalnya bawah atap, teras, naungan dan lain-lain. (AS. Sudarmono, 1997: 72). Selain
itu pada daun Calathea sp. juga dijumpai warna dan corak daun yang bervariasi. Variasi warna
dan corak dalam satu daun terdapat putih, hijau dan abu abu. Selain itu warna tersebut juga dapat
digunakan untuk mempelajari dan menganalisis kandungan pigmen dan mengamati struktur
anatomi daun seperti struktur mesofil. Variasi warna pada daun tersebut bisa disebabkan oleh
adanya pigmen klorofil, karotenoid dan antosianin dalam jaringan daun (Hasidah dkk, 2017: 29-
37). Selain itu memiliki struktur daun memanjang dengan helai yang lebar. Tanaman ini
memiliki daun menarik dengan tiga jenis warna pada setiap daunnya. Jika dipelihara dengan baik
dapat tumbuh mencapai satu meter dan berdaun 6-20 helai. Ada beberapa macam pigmen pada
daun diantaranya:
1. Klorofil atau yang sering disebut zat hijau daun. Dimana pigmen tersebut diekstrak dari
tumbuhan dengan menggunakan pelarut organik. Senyawa ini yang berperan dalam proses
3
fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya matahari menjadi
tenaga kimia. Proses fotosintesis, terdapat 3 fungsi utama dari klorofil yaitu yang pertama
memanfaatkan energi matahari, kedua memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat dan yang
ketiga menyediakan dasar energetik bagi ekosistem secara keseluruhan. Karbohidrat yang
dihasilkan fotosintesis melalui proses anabolisme diubah menjadi protein, lemak, asam
nukleat, dan molekul organik lainnya (Muthalib, 2009).
2. Anthosianin merupakan pigmen yang dapat memberikan warna biru, ungu, violet,
magenta, merah, dan orange pada bagian tanaman seperti buah, sayuran, bunga, daun,
akar, umbi, legum, dan sereal. Pigmen ini tidak bersifat toksin dan aman dikonsumsi.
Antosianin juga menjadi zat yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam
penyakit.
3. Karotenoid dibagi menjadi karoten dan xantofil. Karoten adalah pigmen yang
menyebabkan warna orange, sedangkan xantofil adalah pigmen yang menyebabkan warna
kuning. Karotenoid mampu melindungi tumbuhan terhadap solarisasi dengan cara
menyerap kelebihan energi cahaya kemudian dilepas sebagai bahan. Karotenoid
mempunyai aktivitas antioksidan, antikanker dan membantu memelihara kesehatan mata
(Hana S. Maleta dkk, 2018: 40).

B. HIPOTESIS
Secara teori setiap tumbuhan memiliki pigmen warna. Pigmen tersebut mampu mempengaruhi
fotosintesis. Menurut hipotesis kelompok kami, jika warnanya hijau fotosintesis akan berjalan
cepat. Sedangkan jika warnanya putih tidak akan mempengaruhi terjadinya fotosintesis.

4
BAB III

Metode

A. Variabel dan Parameter


1. Variabel
Variabel yang digunakan dalam percobaan adalah
 Variabel bebas : Warna pigmen pada daun Calathea sp.
 Variabel terikat : Komposisi pigmen klorofil
 Variabel kontrol : Jumlah etanol atau aseton yang diberikan pada daun Calathea sp.
2. Parameter
Parameter yang akan digunakan dalam percobaan adalah kandungan klorofil B pada tiap
bagian daun.

B. Alat dan Bahan


Alat :
 Gunting (1 buah)
 Kertas saring kromatografi
 Penjepit (1 buah)
 Gelas Beaker (6 buah)
Bahan :
 Daun Calathea sp. daun ke-1, 2, 3 (3 buah)
 Etanol/Aseton

C. Cara Kerja
1. Memotong bagian daun Calathea sp. yang berwarna hijau, abu-abu dan putih dengan
ukuran dadu (1 x 1 cm) menggunakan gunting kemudian memasukkannya ke dalam
gelas beaker.
2. Menambahkan etanol/aseton 50 ml ke dalam masing-masing gelas beaker.
3. Memotong kertas saring menjadi berukuran 1 inci (2,5 cm) dan memasukkannya ke
gelas beaker.
4. Menunggu 10-30 menit sampai kertas menunjukkan perubahan warna.
5. Mencatat hasil pengamatan.

5
D. Teknik Analisis

Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah dengan menggunakan metode analisis statistik
deskriptif.

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Bercak Warna Warna yang Ditunjukkan


Daun
Aseton Alkohol/Etanol

Bercak daun hijau tua Kuning-hijau-kuning (pekat) Kuning-hijau-kuning (pekat)

Bercak daun abu-abu Kuning-Hijau-Kuning (samar) Kuning-Hijau-Kuning (samar)

Bercak daun putih _ _

B. Pembahasan

Daun Calathea sp. memiliki 3 warna yang berbeda pada bagian organnya. Warna yang
terdapat pada daun Calathea sp. adalah hijau, abu-abu, dan putih. Untuk mengetahui macam
pigmen yang terdapat pada daun Calathea sp. digunakan percobaan kromatografi. Percobaan
kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan
fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen yang berada pada larutan. Dalam
percobaan kromatografi ini, kami menggunakan alkohol/etanol sebagai media pelarut pigmen
warna dan kertas saring kromatografi sebagai media pemisah molekul warna. Setelah melakukan
prosedur kerja percobaan kromatografi, hasil yang di dapat bahawa terdapat perubahan warna
yang terjadi pada kertas kromatografi. Perubahan warna ini akan membentuk pola dimana setiap
pigmen memiliki pola yang khas untuk diidentifikasi.

Dari percobaan yang kami lakukan, didapatkan hasil bahwa macam pigmen pada daun
Calathea sp. dapat diketahui dari urutan warna yang terdapat pada kertas kromatografi yang telah
dicelupkan dalam gelas beaker. Hasil yang diperoleh yaitu adanya urutan warna kuning-hijau-
7
kuning pada gelas beaker yang berisi daun warna hijau dan warna abu-abu. Hal ini berarti
terdapat pigmen yang mengandung klorofil jenis B. Sedangkan untuk gelas beaker yang berisi
daun Calathea warna putih, tidak menunjukkan adanya perubahan warna. Hal ini berarti, pada
daun Calathea sp. warna putih tidak terdapat pigmen warna. Data untuk pengamatan dengan
alkohol atau aseton menunjukkan hasil yang sama. Jadi pada daun Calathea sp. hanya
mengandung 1 jenis pigmen warna yaitu klorofil B.

Menurut literatur, pigmen warna klorofil B terdiri atas warna hijau dan kuning. Warna hijau
sendiri merupakan ciri khas pigmen klorofil sedangkan warna kuning merupakan ciri khas
pigmen karotenoid. Klorofil B merupakan klorofil kedua yang terdapat pada tumbuhan hijau,
namun pada daun Calathea sp. pigmen ini merupakan pigmen yang dominan. Klorofil B sendiri
berfungsi sebagai pigmen aksesoris pada fotosintesis di tanaman lain, namun pada Calathea sp.
Klorofil ini merupakan pigmen utama yang perannya menggantikan fungsi pigmen Klorofil
A(pigmen utama tumbuhan pada umumnya). Klorofil B ini terikat pada protein di dalam sel dan
memiliki rumus empiris C55H70O6N4Mg. Cahaya yang diserap oleh Klorofil B adalah biru dan
oranye dengan sprektrum cahaya yang diserap atau daya absorbs maksimal sebesar 455-640 nm
(L Stryer, 1995).

Komposisi pigmen pada daun Calathea sp. memiliki dominasi warna berturut-turut hijau, abu-
abu, dan putih. Semakin tua daun Calathea sp., semakin banyak bagian daun yang berwarna hijau
sedangkan komposisi pigmen warna daun abu-abu dan putih semakin sedikit. Hal ini
dikarenakan, semakin tua daun kebutuhan untuk berfotosintesis akan semakin banyak pula.
Komposisi pigmen pada Daun Calathea sp. diketahui dari pengamatan obyek secara langsung
dan menunjukkan bahwa daun Calathea sp. dominan berwarna berwarna hijau yang letakkanya
di tengah daun, warna dominan yang ke 2 adalah abu-abu yang terletak di bagian sebelah luar
warna hijau, dan terdapat sedikit bagian daun berwarna putih yang terletak ditepi.

Seperti data yang didapat, bahwa pada bagian daun Calathea sp. yang berwarna hijau dan
abu-abu dapat ditemukan adanya pigmen klorofil yang termasuk ke dalam klorofil B karena
memiliki sedangkan pada daun yang berwarna putih tidak terdapat klorofil didalamnya. Maka
komposisi pigmen daun Calathea sp. mengandung bagian warna dominan hijau, abu-abu dan
sedikit warna putih. sedangkan daunnya tidak mengandung pigmen warna daun. Besar
presentase ini dapat diketahui dengan cara menghitung luas kira-kira tiap bagian warna daun.
8
Pada percobaan yang telah dilakukan, terdapat beberapa kekurangan. Hal ini dikarenakan
adanya keterbatasan waktu dan bahan saat percobaan sehingga tidak melakukan pengulangan
percobaan. Maka, hasil yang diperoleh pun dikatakan kurang akurat.

9
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam praktikum Biologi Dasar yang berjudul “Komposisi Pigmen Klorofil pada
Tanaman Calathea sp.” dapat disimpulkan bahwa daun Calathea sp.memiliki 2 pigmen warna
yaitu pada bagian daun berwarna hijau dan abu-abu termasuk dalam klorofil B yang memiliki
pigmen warna hijau atau klorofil dan warna kuning yang berasal dari pigmen karotenoida
(xanthophyl) sedangkan bagian daun yang berwarna putih tidak mengandung pigmen warna
apapun. Komposisi pigmen warna daun Calathea sp. Didominasi oleh pigmen warna klorofil
yaitu hijau dan abu-abu serta sisa bagian daun (bagian warna putih) tidak memiliki pigmenwarna.

B. Saran
Pada kegiatan praktikum ini, untuk menghindari kekeliruan hasil pengamatan sebaiknya
dilakukan pengulangan supaya kita dapat membandingkan antara percobaan satu dengan lainnya
sehingga hasil yang diperoleh akan lebih akurat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasidah, dkk. 2017. Kandungan Pigmen Klorofil, Karotenoid Dan Antosianin Dan Daun
Caladium. Jurnal Protobiont 6(2): 29-37.
Maleta H.Susanti, dkk. 2018. Ragam Metode Ekstrakssi Karotenoid dari Sumber Tumbuhan
dalam Dekade Terakhir (Telaah Literatur). Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan
13(1): 40.
Muthalib, A. 2009. Klorofil dan Penyebaran di Perairan. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Setjo, Susetyoadi. 2018. Anatomi Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang.


Sudarmono, A.S. 1997. Mengenal dan Merawat Tanaman Hias Ruangan. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Stryer, L. 1995. Biochemistry. Fourth Edition. New York: W.H Freeman and Company.
Terjemahan. Sadikin M, dkk. 2000. Biokimia. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

11
LAMPIRAN

Daun
calathea Etanol

Aseton
Gelas
beaker

Percobaan Percobaan
pada alkohol pada aseton

12
Perubahan warna Hasil
yang terjadi percobaan

13

Anda mungkin juga menyukai