Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

(UUGD) menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Guru profesional harus memiliki kualifikasi akademik

minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai

kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.


Undang-undang tersebut juga menegaskan bahwa guru mempunyai

kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal

yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lebih

lanjut Undang-Undang Guru dan Dosen mendefinisikan bahwa

profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan

keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu

atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan

dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional, guru diharapkan

dapat meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen

pembelajaran.

X
Untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Guru dan Dosen,

telah diberlakukan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009 tentang

Jabatan Fungsional Guru, yang di antaranya mengatur tentang program

induksi bagi guru pemula. Sebagai penjabaran teknis dari program

induksi maka juga telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi bagi Guru

Pemula.

Dalam pembangunan pendidikan, peran guru sangatlah strategis.

Oleh karena itu seorang guru harus dipersiapkan secara matang.

Persiapan tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan mulai dari

saat belajar di perguruan tinggi, pendidikan profesi guru di Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sampai menjadi guru di

sekolah. Salah satu program yang dapat membekali guru pemula dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru pada awal mereka bertugas

adalah Program Induksi Guru Pemula (PIGP).

PIGP seharusnya direncanakan, dilaporkan dan dievaluasi sebagai

bahan dalam kemajuan karir dan profesionalitas seorang guru. Untuk

mengetahui pelaksanaan PIGP dengan baik sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan PIGP Tahun 2015 ini sehingga

fungsi, peran, dan kedudukan guru yang ditugaskan pada satuan

pendidikan dapat dikembangkan dengan baik sehingga terbentuk kriteria

guru yang profesional.

B. Landasan Hukum

X
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan

Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kredit;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010

tentang Program Induksi bagi Guru Pemula; dan

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010

tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya.

C. Tujuan

Penyusunan Laporan PIGP ini bertujuan untuk mengetahui kinerja

guru pemula dalam pembimbingan sebagai berikut:

1. Beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah;

2. Meningkatkan profesionalitas guru pemula sebagai prasyarat

pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Guru;

X
D. Sasaran

Program Induksi Guru Pemula (PIGP) difokuskan pada tiga sasaran

utama, yaitu:

1. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditugaskan pada

sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah

daerah;

2. Guru pemula berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mutasi dari

jabatan lain; dan

3. Guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah yang

diselenggarakan oleh masyarakat.

E. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan Program Induksi Guru

Pemula (PIGP) antara lain :

1. Terpenuhinya salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan

fungsional guru;

2. Terbentuknya calon guru yang berkualitas dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsinya; dan

3. Terbentuknya suasana sekolah yang selaras, serasi dan

seimbang sehingga mendukung terciptanya suasana pembelajaran

yang efektif.

X
BAB II

KONSEP PELAKSANAAN PIGP

A. Konsep PIGP
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) merupakan kegiatan orientasi,

pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan

berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran dan bimbingan

dan konseling bagi guru pemula pada sekolah di tempat tugasnya.


PIGP diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Profesionalisme: penyelenggaraan program yang didasarkan

pada kode etik profesi, sesuai bidang tugas;


2. Kesejawatan: penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja

dalam tim;
3. Akuntabel: penyelenggaraan yang dapat

dipertanggungjawabkan kepada publik; dan


4. Berkelanjutan: dilakukan secara terus menerus dengan selalu

mengadakan perbaikan atas hasil sebelumnya.

Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan

melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan dan konseling pada

satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah

daerah, atau masyarakat. Guru pemula memiliki kewajiban

merencanakan pembelajaran/bimbingan dan konseling, melaksanakan

pembelajaran/bimbingan dan konseling yang bermutu, menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan dan konseling, serta

melaksanakan perbaikan dan pengayaan. Guru pemula berkewajiban

melaksanakan pembelajaran, antara 12 (dua belas) hingga 18 (delapan

X
belas) jam tatap muka per minggu bagi guru mata pelajaran, atau

beban bimbingan antara 75 (tujuh puluh lima) hingga 100 (seratus)

peserta didik bagi guru Bimbingan dan Konseling.

B. Pelaksanaan PIGP
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PIGP
Program induksi dilaksanakan di satuan pendidikan tempat guru

pemula bertugas selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling

lama 1 (satu) tahun.

2. Tahapan PIGP
a. Perencanaan

Sekolah yang akan melaksanakan program induksi bagi guru

pemula perlu mempersiapkan hal-hal berikut:

1) Melakukan analisis kebutuhan dengan

mempertimbangkan ciri khas sekolah, latar belakang

pendidikan dan pengalaman guru pemula, dan faktor-faktor

pendukung lainnya;
2) Menyelenggarakan pelatihan tentang pelaksanaan

program induksi;
3) Menyiapkan Buku Pedoman bagi guru pemula yang

memuat kebijakan sekolah, prosedur kegiatan sekolah, format

administrasi pembelajaran/bimbingan dan konseling; dan


4) Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang

memiliki kriteria sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


b. Pengenalan Lingkungan Sekolah
Pengenalan sekolah dan lingkungannya dilaksanakan pada

bulan pertama setelah guru pemula melapor kepada kepala

sekolah tempat guru pemula bertugas.

c. Pembimbingan

X
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam

perencanaan pembelajaran/bimbingan dan konseling, pelaksanaan

kegiatan pembelajaran/ bimbingan dan konseling, penilaian

dan evaluasi hasil pembelajaran/bimbingan dan konseling,

perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian

dan evaluasi pembelajaran/bimbingan dan konseling, dan

pelaksanaan tugas lain yang relevan.

d. Penilaian
Di akhir masa program induksi, dilakukan penilaian kinerja

guru pemula. Penilaian kinerja guru pemula dilakukan

sebagaimana penilaian kinerja yang diterapkan terhadap guru lain

(senior) pada setiap tahun, dengan menggunakan Lembar Hasil

Observasi Pembelajaran. Hasil penilaian kinerja pada akhir

program induksi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara

pembimbing, kepala sekolah dan pengawas dengan mengacu pada

prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel dan

demokratis.
Peserta Program Induksi dinyatakan berhasil, jika semua

elemen kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling

kurang memiliki kriteria nilai dengan kategori Baik.

e. Pelaporan dan Tindak Lanjut


Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-11 setelah

pembimbingan tahap ke dua dan penilaian kinerja selesai

dilakukan. Namun apabila nilai yang diperoleh masih belum

memenuhi standar, pembimbing diharapkan melaksanakan tindak

X
lanjut pembimbingannya dengan mencari metode yang lebih tepat

sehingga target pembimbingannya dapat tercapai.

BAB III

LAPORAN PELAKSANAAN PIGP

A. Data Sekolah

1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 PADANGAN
b. NPSN / NSS : 20541372 / 201050511007
c. Jenjang Pendidikan : SMP
d. Status Sekolah : Negeri

2. Lokasi Sekolah
a. Alamat : Jl. Raya Surabaya No. 43 Padangan
b. RT/RW : 15/1
c. Nama Dusun : Alas Tuwo

X
d. Desa/Kelurahan : Banjarjo
e. Kode pos : 62162
f. Kecamatan : Kec. Padangan
g. Lintang/Bujur : -7.159400/11629000

3. Data Pelengkap Sekolah


a. Kebutuhan Khusus :-
b. SK Pendirian Sekolah : Alih Fungsi No. SK 030/U/
c. Tgl SK Pendirian : 1979-02-17
d. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
e. SK Izin Operasional : 030/U/1979
f. Tgl SK Izin
Operasional : 1979-02-17
g. SK Akreditasi : Dp 012882
h. Tgl SK Akreditasi : 2007-02-12
i. MBS j. : Ya
k. Luas Tanah Milik : 6723 m2
l. Luas Tanah Bukan
Milik : 0 m2

4. Kontak Sekolah
a. Nomor Telepon : 0353-551200
b. Nomor Fax : -
c. Email : smpnegeriduapadangan@yahoo.com
d. Website : http://www.20541372.siap-sekolah.com

5. Data Periodik
a. Kategori Wilayah : Perkotaan
b. Akreditasi :A
c. Waktu
Penyelenggaraan : Pagi

6. Data Peserta Didik Tahun Pelajaran 2015/ 2016

Jumlah Siswa
No Nama Rombel
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Kelas 7A 17 10 28
2 Kelas 7B 17 10 28
3 Kelas 7C 16 11 28
4 Kelas 7D 16 10 28
5 Kelas 7E 18 8 28
6 Kelas 8A 14 12 28
7 Kelas 8B 14 12 28
8 Kelas 8C 14 12 28
9 Kelas 8D 14 12 28

X
10 Kelas 8E 14 12 28
11 Kelas 8F 14 12 28
12 Kelas 8G 12 12 28
13 Kelas 9A 18 10 28
14 Kelas 9B 17 11 28
15 Kelas 9C 18 10 28
16 Kelas 9D 16 11 28
17 Kelas 9E 15 12 28
18 Kelas 9F 16 11 28
19 Kelas 9G 15 12 28
Jumlah 295 210 532

Sumber : Dokumentasi Dapodikdas dan LI SMP Negeri 2 Padangan


Tahun Pelajaran 2015/ 2016

B. Waktu Pelaksanaan PIGP


PIGP di SMP Negeri 2 Padangan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun

dan dapat diperpanjang lagi paling lama 1 (satu) tahun, jika peserta

PIGP belum memenuhi nilai standar yang dipersyaratkan. Program ini

dimulai pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Desember 2015.
Berikut ini jadwal pelaksanaan PIGP di SMP Negeri 2 Padangan:

Tabel 3.1.

Jadwal Kegiatan PIGP

Bulan ke-
No. Uraian Kegiatan 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
1. Tahap Persiapan:
a. Melakukan analisis
kebutuhan: profil sekolah,
ketersediaan pembimbing, X X
b. Pengenalan sekolah dan
lingkungannya bagi guru
pemula
2. Pembimbingan Tahap 1 (oleh X X X X X X X X
Guru Pembimbing):

X
a. Pemberian motivasi, arahan
dan umpan balik untuk
pengembangan kompetensi
guru
b. Menyusun :
 Rencana Pengembangan
Keprofesian (RPK)
 Silabus dan Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
yang akan digunakan
pada pertemuan
pembelajaran
c. Pembimbingan dalam proses
pembelajaran
d. Pembimbingan dalam tugas
lain/ ekstrakulikuler
3. Pembimbingan Tahap 2 (oleh
Kepala Sekolah dan
Pengawas):
a. Observasi
pembelajaran/bimbingan X X
dan konseling peningkatan
kompetensi guru
b. Kilas balik/ tindak lanjut
pembimbingan tahap 1
4. Penilaian dan Pelaporan
a. Pengisian lembar penilaian
kinerja guru X X
b. Rekomendasi hasil penilaian
c. Penyusunan Laporan PIGP
C. Data Guru PIGP

1. NIP : 198105152014061004
2. Nama Lengkap : MIFTAHUL A’LA, S.Pd.I.
3. Tempat Lahir : BOJONEGORO
4. Tanggal Lahir : 15 MEI 1981
5. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
6. Agama : ISLAM
7. Satuan Pendidikan : SMPN 2 PADANGAN
8. Status Pegawai : CPNSD
9. Golongan/ Pangkat : III/a
10. Pendidikan S.1 / AKTA IV PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
:
Terakhir 2003
: IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA

X
11.Beban Kerja : GURU MATA PELAJARAN
a. Bidang Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
b. Jumlah Jam : 18 JTM
c. Kelas : 8–9
12.Tugas Tambahan : URUSAN KURIKULUM
13. Guru
: LILIK ERNAENI, S.Pd.I
Pembimbing
14. NIP : 196103051990032001
15. Golongan/
: IV/b GURU MADYA
Pangkat
16. Masa Kerja
: 20 TAHUN 07 BULAN
Golongan
17. Alamat
: JL. DIPONEGORO NO. 140
Rumah
a. RT / RW : 16 / 02
b. Desa /
: PADANGAN
Kelurahan
c. Kecamatan : PADANGAN
d. Kabupaten /
: BOJONEGORO
Kota
e. Propinsi : JAWA TIMUR
f. Kode Pos : 62162
g. Email : aliajib@gmail.com
h. Telepon
: 0353-551200
Kantor
i. No. Hand
: 082333325084
Phone

Sumber : Dokumentasi Informasi Kepegawaian SMP Negeri 2 Padangan


Tahun Pelajaran 2015/ 2016
D. Deskripsi Pelaksanaan Bimbingan oleh Pembimbing
1. Kegiatan Persiapan
Sebelum bimbingan oleh pembimbing dilaksanakan, kegiatan

awal yang ditempuh adalah melakukan persiapan. Kegiatan ini

dilaksanakan pada bulan pertama, yaitu bulan Desember 2014.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru pemula sebagai berikut:

Tabel 3.2.
Kegiatan-Kegiatan Persiapan

X
Minggu ke-
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Melaporkan kedatangan guru pemula
kepada Kepala SMP Negeri 2 Padangan
dengan membawa Surat Perintah X
Melaksanakan Tugas (SPMT) dari Kepala
BKD Kabupaten Bojonegoro
2. Mengenalkan diri pada warga sekolah
dalam kegiatan rapat dinas dan upacara X
bendera
3. Mengikuti rapat koordinasi, perkenalan,
pembagian tugas: guru pembimbing guru X
pemula dan kepala sekolah
4. Mengenal profil sekolah, kebijakan
sekolah, prosedur kegiatan sekolah,
format administrasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling,
X X
dan informasi lain yang dapat
membantu guru pemula belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekolah
5. Guru pemula bersama guru pembimbing
mengenalkan tugas pokok guru dan tugas X X
tambahan/ ekstrakurikuler di sekolah

2. Pembimbingan oleh Pembimbing


Kegiatan pembimbingan oleh pembimbing merupakan

bimbingan tahap 1 dilaksanakan pada bulan ke-2 (dua) sampai bulan

ke-9 (sembilan). Kegiatan ini dimulai bulan Januari 2015 sampai

bulan September 2015.


Langkah-langkah pembimbingan yang dilakukan antara lain:
a. Menyusun Rencana Pengembangan Keprofesian (RPK);
b. Menyiapkan Program Tahunan;
c. Menyiapkan Program Semester;
d. Menyiapkan Format Penilaian hasil pembelajaran;
e. Menyiapkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada pertemuan

pembelajaran;

X
f. Pembimbingan yang diberikan kepada guru pemula

meliputi proses pembelajaran dan pelaksanaan tugas lain

yang terkait dengan tugasnya sebagai guru, seperti pembina

ekstra kurikuler.

Pembimbingan proses pembelajaran meliputi penyusunan

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran; membimbing dan melatih peserta didik; dan

melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan

kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru. Proses

pembimbingan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi

pedagogik dan kompetensi professional. Pembimbingan proses

pembelajaran dapat dilakukan dengan cara :(1) memberi motivasi

dan arahan tentang penyusunan perencanaan pembelajaran dan

pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa (2)

memberi kesempatan kepada guru pemula untuk melakukan

observasi pembelajaran guru lain, (3) melakukan observasi untuk

mengembangkan kompetensi pedagogik dan professional

dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.


Pembimbingan pelaksanaan tugas tambahan yang terkait

dengan tugasnya sebagai guru, bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi kepribadian dan sosial. Pembimbingan ini dilakukan

dengan cara: (1) melibatkan guru pemula dalam kegiatan-kegiatan

di sekolah, (2) memberi motivasi dan arahan dalam menyusun

program dan pelaksanaan program pada kegiatan yang menjadi

tugas tambahan yang diemban guru pemula, (3) melakukan

X
observasi untuk mengembangkan kompetensi kepribadian dan

sosial dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.


Setelah pembimbingan koseptual proses pembelajaran, maka

dilakukan observasi pembelajaran oleh pembimbing sekurang-

kurangnya 1 kali setiap bulan pada masa pelaksanaan program

induksi dari bulan ke 2 sampai dengan bulan ke 9. Adapun langkah-

langkah kegiatan observasi adalah sebagai berikut:


a. Pra Observasi
Pembimbing bersama guru pemula menentukan fokus

observasi pembelajaran. Fokus observasi maksimal lima elemen

kompetensi inti dari setiap kompetensi inti pada setiap observasi

pembelajaran. Fokus observasi ditandai dalam Lembar Hasil

Observasi Pembelajaran dan Lembar Refleksi Pembelajaran

sebelum dilaksanakannya observasi.


b. Pelaksanaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing mengamati

kegiatan pembelajaran guru pemula dan mengisi Lembar Refleksi

Pembelajaran sesuai dengan fokus elemen kompetensi yang

telah disepakati.
c. Pasca Observasi
1) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran

setelah pembelajaran dilaksanakan;


2) Pembimbing dan guru pemula membahas hasil

pembimbingan pada setiap tahap dan memberikan masukan

kepada guru pemula setelah observasi selesai;


3) Guru pemula dan pembimbing menandatangani Lembar

Hasil Observasi Pembelajaran. Pembimbing memberikan

salinan Lembar Hasil Observasi kepada guru pemula.

X
Sebelum dilaksanakan pembimbingan guru pemula, ada

beberapa hal yang perlu direncanakan dan disepakati antara guru

pemula dan pembimbing. Kesepakatan berisikan pedoman

pelaksanaan bimbingan, elemen-elemen bimbingan yang tercantum

dalam seperangkat Intrumen PIGP, yaitu: Rencana Pengembangan

Keprofesian, Lembar Refleksi Guru Pemula, dan Lembar Observasi

Pembelajaran. Adapun pengisian instrumen tersebut dapat dilihat

sebagaimana lampiran laporan ini.

3. Elemen Kompetensi Penilaian Kinerja Guru Pemula

Penilaian guru pemula adalah penilaian kinerja berdasarkan

elemen kompetensi guru: kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

Keempat kompetensi tersebut dapat dinilai melalui observasi

pembelajaran/bimbingan dan konseling serta observasi

pelaksanaan tugas lain yang relevan. Elemen-elemen tersebut

terdiri dari:

a. Kompetensi pedagogik
1) Memahami latar belakang siswa;
2) Memahami teori belajar;
3) Pengembangan kurikulum;
4) Aktivitas pengembangan pendidikan;
5) Peningkatan potensi siswa;
6) Komunikasi dengan siswa;
7) Assessmen & evaluasi;
b. Kompetensi kepribadian
1) Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum

di Indonesia;
2) Kepribadian matang dan stabil;
3) Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggan

menjadi guru;
c. Kompetensi sosial

X
1) Berperilaku inklusf, objektif, dan tidak pilih kasih;
2) Komunikasi dengan guru, pegawai sekolah,orang tua,

dan masyarakat;
d. Kompetensi profesional
1) Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur, isi dan

standard kompetensi mata pelajaran dan tahap-tahap

pengajaran;
2) Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri;

Interpretasi atau penafsiran penilaian kinerja guru pemula oleh

guru pembimbing dilakukan sebagaimana penilaian kinerja guru pada

setiap tahun. Peserta PIGP dinyatakan berhasil, jika semua elemen

kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling kurang memiliki

kriteria nilai dengan kategori Baik.

E. Deskripsi Pelaksanaan Pembimbingan oleh Kepala Sekolah dan

Pengawas

Pembimbingan oleh Kepala Sekolah termasuk dalam kegiatan

bimbingan tahap 2. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan 10 (sepuluh)

dan 11 (sebelas), yaitu bulan Oktober dan Nopember 2015 yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dengan

tujuan melakukan penilaian kinerja kepada guru pemula.

Pembimbingan tahap ke dua ini berupa observasi pembelajaran

diikuti dengan ulasan dan masukan oleh kepala sekolah dan pengawas

sekolah yang mengarah pada peningkatan kompetensi dalam

pembelajaran/bimbingan dan konseling. Observasi pembelajaran yang

dilakukan pada pembimbingan tahap ini dilaksanakan paling kurang 3

(tiga) kali oleh kepala sekolah dan 2 (dua) kali oleh pengawas

X
sekolah. Apabila kepala sekolah dan pengawas menemukan adanya

kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru pemula

maka kepala sekolah dan atau pengawas sekolah wajib memberikan

umpan balik dan saran perbaikan kepada guru pemula.

1. Persiapan Pembelajaran
Sebelum proses pembelajaran dan pelaksanaan observasi,

perlu beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh guru pemula

dibawah bimbingan guru pembimbing. Adapun persiapan tersebut

sebagai berikut:
a. Silabus
b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
c. Program Tahunan
d. Program Semesteran
e. Pelaksanaan proses pembelajaran
f. Penilaian hasil pembelajaran
g. Pengawasan proses pembelajaran

2. Proses Observasi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah dan Pengawas

Sekolah
Kepala sekolah melakukan observasi pembelajaran guru pemula

sebanyak tiga kali. Proses observasi pembelajaran yang dilakukan

kepala sekolah dan guru pemula dalam tahap 2 terdiri dari tahap-

tahap berikut:
a. Guru pemula dan kepala sekolah membicarakan fokus

observasi pembelajaran. Mereka menyetujui maksimum lima

elemen dari empat kompetensi inti guru yang akan menjadi

fokus observasi pembelajaran dan guru pemula menuliskan hasil

yang diharapkan dari praktik mengajar.


b. Pada saat observasi pembelajaran dilaksanakan, kepala

sekolah mengisi Lembar Hasil Observasi Pembelajaran. Guru

pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah

X
pembelajaran dilaksanakan. Pada saat pertemuan pasca

observasi, kepala sekolah memberikan umpan balik kepada

guru pemula. Pertemuan ini membahas tentang pembelajaran

yang telah dilakukan guru pemula serta catatan yang

dibuat kepala sekolah di Lembar Hasil Observasi

Pembelajaran.
c. Kepala sekolah dan guru pemula kemudian

menandatangani lembar tersebut sebagai bukti telah

dilaksanakannya observasi dan diskusi. Kepala

sekolah/madrasah memberikan salinan Lembar Hasil Observasi

Pembelajaran kepada guru pemula.


d. Pada saat penilaian proses dan penilaian hasil harus

dilaksanakan diskusi antara guru pemula dengan pembimbing,

guru pemula dengan kepala sekolah, dan guru pemula

dengan pengawas sekolah.

F. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula

Penilaian yang dilakukan terhadap guru pemula merupakan

penilaian kinerja yang meliputi 4 (empat) kompetensi guru, yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial dan kompetensi profesional. Penilaian terhadap guru pemula

dilakukan oleh pembimbing, kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan Lembar Penilaian

Kinerja bagi Guru.

Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0-100, sebagai

berikut:

Skor yang diperoleh

X
---------------------------- X 100 = ................ (Skor Akhir)
Total skor

Hasil skor akhir selanjutnya dimasukkan dalam kriteria nilai sebagai

berikut:

91 - 100 = Amat Baik

76 - 90 = Baik

61 - 75 = Cukup

51 - 60 = Sedang

< 50 = Kurang

Hasil penilaian dari Guru Pembimbing, Kepala Sekolah, dan Pengawas

sekolah terlampir pada laporan ini.

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di SMP Negeri 2

Padangan Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro berjalan dengan baik

sehingga Calon Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan mendapatkan

X
evaluasi nilai kinerja akhir dengan kategori Baik. Terbukti dengan perolehan

nilai yang baik pada setiap pembelajaran. Secara rinci dapat dilihat :

1. Rata-rata evaluasi nilai kinerja tahap 1 selama ......... kali pertemuan

/ observasi terhitung dari bulan Januari sampai dengan .............. dari

guru pembimbing adalah ............ (kategori Baik).

2. Hasil evaluasi nilai kinerja tahap 2 dari pengawas adalah .............

pada pertemuan ........... dan .............. pada pertemuan .........

(kategori Baik).

Berdasarkan hasil evaluasi nilai kinerja maka Guru Pemula atas nama

MIFTAHUL A’LA, S.Pd.I. dinyatakan telah lulus program induksinya dan

kepadanya berhak mendapatkan Sertifikat Lulus Program Induksi.

Anda mungkin juga menyukai