Anda di halaman 1dari 59

MATA KULIAH KOMUNIKASI TERINTEGRASI

DOSEN PJMA : Irfan Wahyudi, S.Sos., M.Comms., PhD.

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN MAGANG 2018 DIVISI MARKETING


COMMUNICATION AYOLA LA LISA SURABAYA

PERAN MARKETING COMMUNICATION HOTEL AYOLA LA LISA


SURABAYA DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

DISUSUN OLEH :
NASTITI HERNINDA PUTRI - 071511533058

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SEMESTER GANJIL 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG 2018
MARKETING COMMUNICATIONS
HOTEL AYOLA LA LISA SURABAYA
Penyusun:
Nastiti Herninda Putri 071511533058
Mengetahui:
Mahasiswa

Nastiti Herninda Putri


NIM. 071511533058

Menyetujui:
Pembimbing Magang
Marketing Communication
Ayola La Lisa Surabaya

Lutiana Retno Wulandari

2
Menyetujui:
Human Resources Department
Ayola La Lisa Surabaya

Anita Haryani
Menyetujui:
Dosen PJMK

Irfan Wahyudi, S.Sos., M.Comms., PhD.


NIP. 198110302014041001

Mengetahui:
Kepala Departemen Ilmu Komunikasi
Universitas Airlangga

Dr., Yayan Sakti Suryandaru, S.Sos.,MSi.


NIP. 197010021998021001

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………….. 2


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. 4

BAB I – PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………….................................................. 6

1.2 Tujuan Pemilihan Topik …………………………………………………………….... 11

BAB II – PROFIL ORGANISASI

2.1. Deskripsi Profil Lokasi ………………………………………………………………. 12

2.1.1.Logo & Makna Logo …………………………………………………………. 13

2.1.2.Visi & Misi Perusahaan ………………………………………………………. 13

2.1.3 Nilai & Budaya Perusahaan ……………………………………………… 14

2.1.4. Struktur Organisasi …………………………………………………….… 16

2.1.5.Program Kerja ……………………………………………………………….… 17

2.2 Aktivitas Magang ………………………………………………………………….… 17

BAB III – PEMBAHASAN

3.1. Landasan Teori

3.1.1 Marketing Communications ………………………………………………. 25

3.1.1.1Definisi Marketing Communications dalam Organisasi ……………... 25

3.1.1.2Tujuan Marketing Communications ……………………………….…. 28

3.1.1.3Fungsi Marketing Communications ………………………...……... 29

3.1.2.Brand Awareness ……………………………………………………...…… 31

3.1.3. Hubungan Marketing Communication dan Brand Awareness……………. 34

3.2 Analisis………………………………………………………………………………… 35

4
BAB IV – KESIMPULAN & REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan ………………………………………………………………………….. 48

4.2 Rekomendasi………………………………………………………………………... 49

BAB V – REFLEKSI DIRI

5.1 Refleksi Diri ……………………………………………………………………….… 52

BAB VI – LAMPIRAN

6.1 Lampiran Foto Kegiatan ……………………………………………………………. 59

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….. 56


DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………….… 58
DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………………..… 58
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………. 58

5
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Topik
Hotel merupakan salah satu sarana pendukung yang menunjang dalam bisnis
pariwisata. Kata hotel berasal dari bahasa Latin yaitu hospitium, yang artinya ruang tamu.
Seiring perkembangan kata hostel kemudian mengalami perubahan, yakni penghilangan
huruf “s” pada kata hostel sehingga menjadi hotel. Definisi hotel menurut SK Menparpostel
Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987 adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan
minum serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial. Perhotelan termasuk dalam
industri jasa yang menawarkan pelayanan kamar, penyedia makanan dan minuman serta
jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Wiyasha, 2007:7).
Secara garis besar, hotel berarti jasa pelayanan penginapan yang menyediakan kamar,
makan dan minum serta jasa lainnya yang dikelola komersial.
Saat ini industri perhotelan di Indonesia terus berkembang seiring perkembangan
dunia usaha dan pariwisata. Dengan perkembangan tersebut, persaingan antar hotel juga
meningkat. Oleh sebab itu industri hotel harus meningkatkan beberapa aspek. Bukan hanya
dari segi pelayanannya saja tetapi perlu diperhatikan pula desainnya yang tanggap terhadap
kebutuhan dan kenyamanan konsumen.
Setiap tahunnya, industri perhotelan berkembang di Indonesia seiring berkembangnya
dunia pariwisata. Kementrian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan kunjungan wisatawan
ke Indonesia memiliki peningkatan signifikan dari tahun 2017 hingga 2018 ini. Berikut
grafik peningkatan wisatawan mancanegara tahun 2017 – 2018 :

Grafik 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara 2017-2018


Sumber : Kemenpar

6
Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke
Indonesia pada tahun 2018 khususnya pada bulan Juli memiliki peningkatan yang paling
tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan dan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1.536.489
wisatawan. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia setiap bulannya
salah satu faktornya, karena lokasi pariwisata dan pemerintah Indonesia semakin berbenah
dan menyadari pentingnya menarik wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Indonesia.
Dengan adanya peningkatan wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia
setiap bulannya, maka menyebabkan para pelaku bisnis semakin melirik industri perhotelan
di Indonesia ini. Para pelaku bisnis ini mulai melihat adanya potensi yang besar dalam
membuka bisnis perhotelan terutama di kota-kota yang memang terdapat banyak objek
wisata dan keindahan-keindahan alam yang ditawarkan yang menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung. Selain di kota-kota wisata, kota-kota besar
pun juga tidak luput dari pandangan pelaku bisnis perhotelan untuk turut serta melebarkan
sayap bisnisnya di kota tersebut. Mulai dari hotel bintang 1 hingga bintang 5 semakin
banyak dijumpai dan semakin ketat pula persaingannya. Dibawah ini akan diberikan grafik
berupa data mengenai jumlah hotel menurut klasifikasi tahun 2016 yang dihimpun oleh
Badan pusat Statistik (BPS) :

1000 839
800
528
600 453
384
400
183
200
0
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5

Grafik 1.2 Jumlah Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Tahun 2016


Sumber : Statistik BPS
Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 jumlah hotel berbintang
paling banyak diduduki oleh hotel dengan klasifikasi bintang 3 yaitu sebanyak 839 hotel di
seluruh Indonesia dan akan semakin bertambah setiap tahunnya. Persaingan indstri
perhotelan di Indonesia selain dapat dilihat secara skala global, dapat dilihat pula secara
skala regional. Kota Surabaya sebagai kota bisnis terbesar kedua juga memiliki kompetisi
bisnis perhotelan yang kian hari makin ketat terutama dalam tiga tahun terakhir. Sepanjang

7
tahun 2016, tercatat ada 160 hotel baru. Angka itu pun bertambah 10 persen hingga
semester 1 pada tahun 2017. "Pertumbuhan hotel bintang dan non bintang (budget) sangat
besar dalam tiga tahun terakhir sejak 2014 dan akan terus berkembang," kata
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim M Sholeh.
Dalam laporan Colliers International Indonesia, tahun 2017 yang lalu Surabaya
dipenuhi tambahan kamar sebanyak 2.817 unit dari 19 hotel baru. Dari jumlah tersebut,
hotel bintang 4 mendominasi dengan 8 hotel (Citadines @ Marvel City, Platinum Hotel,
Novotel Hotel, Great Hotel, Mercure @ Praxis, Grand Dafam Kayun, Swiss-belhotel
Surabaya, dan Howard Johnson). Selain itu untuk hotel bintang 3 dengan 5 hotel yaitu The
Frontage, I&M Hotel, Goldvitel Hotel, Prime Biz Hotel, Ayola La Lisa dan Namira Syariah
Hotel. Berikutnya untuk hotel budget terdapat Amaris Hotel Surabaya, Moxy Hotel, Batiqa
Hotel, Surabaya River View, dan ibis Budget Surabaya.
Pada tahun 2018 ini, Surabaya diperkirakan akan menerima tambahan 12 hotel
dengan mayoritas dirajai oleh hotel bintang 4 dan bintang 3. Untuk hotel bintang 5
diprediksi tidak akan ada yang dibangun tahun ini. Adapun pasokan baru yang masuk pasar
Surabaya per Semester I-2018 datang dari tiga hotel. Dua di antaranya hotel bintang tiga
yakni Great Hotel Diponegoro dan Batiqa Darmo. Satu hotel lainnya berklasifikasi bintang
empat yakni Novotel Samator Surabaya Timur. Hingga 2018 berakhir nanti, Kota
Pahlawan ini akan diramaikan dua kelas hotel bintang tiga dan empat yang mencakup
1.428 kamar.
Seperti yang penulis sampaikan diatas bahwa sekarang ini persaingan dalam dunia
industri apapun sudah semakin ketat termasuk dengan industri perhotelan. Segala macam
upaya dilakukan oleh hotel demi dapat bersaing dan bertahan dalam dunia industri
perhotelan di Surabaya ini. Hotel Ayola La Lisa yang bergerak dalam dunia perhotelan
yang memiliki sertifikasi bintang 3, harus bersaing dengan 839 hotel bintang 3 lainnya
yang ada di Indnoseia yang pastinya pada tahun 2018 ini sudah semakin banyak jumlah
saingannya. Disamping itu hotel Ayola La Lisa juga harus bersaing dengan pemain baru
yang muncul sangat banyak dalam tiga tahun terakhir ini di Surabaya. Hotel Ayola La Lisa
Surabaya merupakan salah satu hotel bintang 3+ yang ada di Surabaya. Hotel Ayola La
Lisa Surabaya merupakan salah satu dari anak perusahaan Topotels, yang dimana
merupakan salah satu grup besar di bidang industri perhotelan yang telah memiliki banyak
cabang di kota-kota di Indonesia serta di Kuala Lumpur, Thailand serta Myanmar. Selain
brand Ayola, group Topotels juga memiliki brand hotel lainnya yaitu brand Renotel untuk

8
hotel berstandar bintang 4, brand Ayola untuk hotel berstandar bintang 3 serta brand Odua
untuk hotel berstandar bintang 2.
Disamping persaingan dunia perhotelan yang ketat, hotel Ayola harus mampu
bertahan dengan mengoptimalkan kelebihan dan mengatasi kekurangan yang dimilikinya.
Mendapatkan ‘gelar’ sebagai hotel baru, justru dapat menjadi salah satu poin kelebihan dari
hotel ini. Disaat hotel lain memiliki gedung serta interior desain yang sudah lama dan kuno,
hotel Ayola hadir memiliki gedung yang masih baru dan interior desain yang sangat
modern, mewah namun tetap dengan kisaran harga yang terjangkau. Selain itu, meskipun
hotel Ayola merupakan hotel bintang tiga, namun dapat menyuguhkan pengunjungnya
arena kolam renang yang dimana sebagian besar bintang tiga tidak memilikinya.
Selain kelebihan tentunya juga terdapat kekurangan yang dimiliki oleh hotel Ayoal
La Lisa. Hotel ini masih dapat dikatakan dan tergolong sebagai ‘pemain baru’ dalam
industri perhotelan. Hotel Ayola La Lisa terletak di daerah Nginden, Jemursari yang
dimana telah terdapat banyak hotel serupa yang telah lebih lama berdiri dan tentunya sudah
leih banyak memiliki konsumen yang loyal dibandingkan dengan Ayola La Lisa yang
belum genap dua tahun beroperasi. Poin itulah yang dapat menjadi kekurangan hotel Ayola
jika dibandingkan dengan hotel-hotel lainnya. Kekurangan selanjutnya yang dimiliki oleh
hotel ini datang dari faktor lingkungan hotel Ayola ini sendiri. Menurut penilain pribadi
penulis, jika menilik lingkungan di sekitar hotel Ayola La Lisa, hotel ini akan
memunculkan keraguan dari konsumennya untuk menginap atau mengadakan sebuah acara
disini. Hal ini dikarenakan hotel Ayola La Lisa berada di daerah Nginden yang setiap hari
khususnya pada pagi hari ketika waktu aktivitas dimulai dan sore hari saat waktu pulang
kerja, akan ditemui kemacetan yang panjang dan padat. Selain itu, daerah di belakang hotel
Ayola La Lisa merupakan perkampungan yang padat penduduk. Faktor tersebut dinilai
dapat mengganggu pemandangan dan kenyamanan konsumen hotel yang menginap
dikarenakan jarak gedung kamar hotel dengan perkampungan yang tidak terlalu jauh.
Faktor lingkungan terakhir yang dapat memunculkan keraguan dari konsumennya untuk
menginap atau mengadakan sebuah acara disini yaitu lahan parkir dari hotel Ayola ini
sendiri sangat kecil untuk dapat menampung pengunjung yang menginap di hotel ini
melainkan sekedar berkunjung untuk sebuh acara yang diadakan di hotel tersebut. Faktor-
faktor itulah yang dapat membuat kesadaran merek masyarakat Surabaya kurang maksimal
terhadap hotel Ayola La Lisa ini.
Selanjutnya poin kekurangan yang terakhir ini yang menurut penulis sangat berkaitan
dengan poin meningkatkan brand awareness. Selama ini di kota Surabaya nama “Ayola”
sudah sering terdengar di telinga masyarakat namun bukan merupakan “Ayola” hotel

9
melainkan “Aiola” yang merupakan sebuah tempat makan yang sudah berdiri jauh lebih
lama dibandingkan dengan hotel Ayola La Lisa Surabaya ini sendiri. Sehingga masyarakat
Surabaya yang hanya mendengar kata-kata “Ayola” tanpa mengetahui ejaan yang
sebenarnya, maka hal yang pertama muncul di pikiran mereka sebagai brand top of mind
adalah “Aiola Eatery” yang merupakan tempat makan yang terdapat di daerah Genteng,
Surabaya dan bukannya “Ayola La Lisa” yang merupakan sebuah hotel di daerah Nginden,
Surabaya. Hal-hal itulah yang dirasa dapat menjadi tantangan seorang marcomm hotel
Ayola La Lisa dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan brand awareness yang
tidak hanya bagi masyarakat Surabaya namun masyarakat di luar Surabaya.
Upaya serta tugas untuk dapat meningkatkan brand awareness ini sebenarnya
memang harus dilakukan oleh seluruh staf yang berada di hotel tersebut. Namun sesuai
dengan garis besar tugas seorang Marketing Communication, maka dapat dikatakan bahwa
tugas Marketing Communication memegang peran atau kunci penting bagi hotel. Selain
berperan dalam meningkatkan penjualan produk dan jasa yang ada di hotel, seorang
Marketing Communication juga memiliki peran yang tidak kalah penting yaitu
meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap perusahaannya. Menurut Shimp
(2003) kesadaran akan suatu merek (brand awareness) merupakan kemampuan sebuah
merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori
produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Brand awareness ini
sendiri memang pada umumnya dijalankan dan dipegang peran nya oleh seorang Marcomm
melalui proses komunikasi pemasaran yang dilakukannya. Sejalan dengan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Tulasi (2012) yang menemukan bahwa secara umum,
komunikasi pemasaran atas suatu merek memiliki tiga tujuan utama yakni: membangun
dan meningkatkan brand awareness,memperkuat, memperjelas dan mempercepat pesan
suatu merek. Begitu pula dengan Marketing Communication hotel Ayola La Lisa Surabaya
yang memiliki tugas untuk meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap hotel
Ayola La Lisa Surabaya.
Dari penjelasan diatas itulah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti dengan
topik ini yaitu “Peran Marketing Communication Hotel Ayola La Lisa Surabaya dalam
Meningkatkan Brand Awareness”. Penulis ingin melihat bagaimana seorang Marketing
Communication Hotel Ayola La Lisa Surabaya ini berperan dan berfungsi untuk
meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap hotel tersebut yang notabene dapat
dikategorikan sebagai hotel baru di Surabaya ini.
Penulisan ini mengenai “Peran Marketing Communication Hotel Ayola La Lisa
Surabaya Dalam Meningkatkan Brand Awareness”. Perlu diketahui bahwa Marketing

10
Communication merupakan salah satu bagian yang termasuk ke dalam divisi Sales and
Marketing Department. Adapun garis besar serta tugas pokok dari Marketing
Communication ini yaitu bertugas untuk memasarkan hotel melalui proses-proses
komunikasi yang dilakukannya. Tujuan utama pemasaran yang dilakukan bukan hanya
dalam meningkatkan pendapatan atau occupancy, namun seorang Marketing
Communication juga berperan untuk meningkatkan brand awareness kepada para calon
konsumen. Maka dari itu penulis ingin melihat bagaimana peran Marketing
Communication hotel Ayola La Lisa Surabaya dalam meningkatkan brand awareness
sebagai salah satu hotel yang masih dapat dikategorikan sebagai pemain baru di Surabaya
ini. Dalam penulisan ini akan menggunakan dua teknik pengumpulan data antara lain
observasi partisipasi atau bisa disebut juga sebagai pengamatan langsung selama penulis
mengikuti kegiatan on the job training bagian Marketing Communication di Hotel Ayola
La Lisa Surabaya selama dua bulan serta studi literatur atau studi pustaka. Setelah
mengumpulkan data, selanjutnya akan dianalisis data yang telah didapat dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan atau memaparkan suatu
kondisi sebuah objek agar dapat mengetahui permasalahan dalam objek tersebut.

1.2. Tujuan Pemilihan Topik


Adapun tujuan dari dipilihnya topik ini untuk mengetahui secara jelas peran dan
kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Marketing Communications Hotel Ayola La Lisa
Surabaya dalam rangka meningkatkan brand awareness masyarakat. Hotel Ayola La Lisa
Surabaya merupakan industri perhotelan yang memiliki sertifikasi bintang 3. Hotel ini
sendiri baru meresmikan cabangnya yang ada di Surabaya ini bulan April 2017 tahun lalu.
Dapat dikatakan bahwa Hotel Ayola La Lisa Surabaya masih tergolong kedalam “pemain
baru” di dalam industri perhotelan di Surabaya dilihat dari lokasi sekitar yang sudah
banyak berdiri hotel serupa yang telah lebih lama beroperasi. Selain alasan tersebut, faktor
lokasi hotel yang berada di daerah yang cukup sering terjadi kemacetan dan lokasi
belakang hotel yang terdapat kampung padat penduduk, dapat membuat hotel Ayola La
Lisa tidak menjadi brand top of mind masyarakat yang dapat melemahkan brand
awareness dari hotel itu sendiri. Sehingga penulis menilai bahwa topik yang diangkat ini
sangat relevan dengan keadaan atau kondisi dari hotel Ayola La Lisa Surabaya ini sendiri
yaitu bagaimana peran seorang Marketing Communication yang dapat dikatakan sebagai
kunci dari perusahaan untuk dapat meningkatkan brand awareness masyarakat agar dapat
semakin mengetahui mengenai hotel ini.

11
BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG
2.1. Deskripsi Profil Lokasi
Topotels adalah perusahaan hotel manajemen Indonesia yang beroperasi di Indonesia,
Malaysia, Thailand dan Myanmar. Hingga saat ini Topotels mengembangkan lebih dari 26
hotel dan 4.000 kamar dengan hotel bintang 5 hingga 2+. Grup Topotels Hotels & Resorts
ini memiliki tiga pendiri yaitu Yonto Wongso selaku Chief Executive Officer, Ren Tobing
selaku Chief Commercial Officer serta Ojahan Oppusunggu selaku Chief Technical
Officer.
Untuk Topotels ini sendiri memiliki 3 brand hotel mulai dari hotel bintang 2, 3 dan 4.
Brand hotel bintang 2, bernama Odua, brand hotel bintang 3, bernama Ayola dan brand
hotel bintang 4 bernama Renotel. Hotel Odua termasuk hotel budget yang menawarkan
konsep ekonomis, praktis, modern. Sedangkan untuk hotel Ayola menawarkan konsep yang
modern, servis yang selalu energik dan ramah. Lalu yang terakhir untuk hotel Renotel
menyediakan konsep yang modern, serta pelayanan yang prima dan teratas.
Perjalanan Topotels Hotels & Resorts di bisnis hospitality sejatinya masih tergolong
sebagai 'pemain' baru. Hal tersebut dikarenakan grup manajemen perhotelan yang
bermarkas di kawasan Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan, ini baru berdiri enam tahun
silam tepatnya tahun 2012. Meskipun tergolong pemain baru, Topotels Hotels & Resorts
mampu menorehkan pencapaian yang tak bisa dipandang sebelah mata. Hingga akhir tahun
2018 ini, Topotels Hotels & Resort akan memiliki 31 hotel di Indonesia yang belum
ditambahkan dengan group Topotels di Malaysia, Myanmar serta Thailand. Topotels
Hotels & Resorts juga mampu membuktikkan kepada masyarakat, dapat memecahkan
Rekor MURI untuk kategori “Management Hotel dari Indonesia yang Tercepat dalam
Mengelola Hotel di Mancanegara" pada tahun 2016 silam.

Gambar 2.1 Hotel Ayola La Lisa Surabaya


Sumber : Google

12
Ayola La Lisa Surabaya
Jalan Raya Nginden No. 82 Baratajaya, Gubeng, Surabaya
Telp : (031)99441999
www.topotels.com/ayolalalisa-surabaya
Hotel Ayola La Lisa Surabaya merupakan salah satu hotel bintang 3+ yang ada di
kota Surabaya ini dan anak perusahaan dari group Topotels. Topotels merupakan induk
perusahaan bidang industri hotel. Di Indonesia ini sendiri pun juga sudah cukup banyak
anak perusahaan hotelnya seperti di Surabaya, Bali, Jakarta, Bandung serta kota-kota besar
lainnya. Ayola La Lisa Surabaya menawarkan lifestyle dengan desain otentik, pelayanan
dalam bisnis dan pertemuan jasa, kegiatan keluarga, serta pilihan menu makanan yang
khas. Ayola La Lisa berasal dari kata dasar “Ayo” yang artinya mengajak semua orang
untuk datang dan menginap di hotel ini. Anak perusahaan hotel yang ada di Surabaya ini,
pertama berdiri dan diresmikan pada tanggal 22 April 2017. Dengan berlokasi di jalan raya
Nginden, Ayola La Lisa harus bersaing dengan hotel-hotel lain yang juga setara dengannya
di sepanjang daerah Nginden dan Jemursari. Namun meskipun terdapat banyak pesaing
hotel yang berada di sekitaran lokasi serta usia hotel yang belum genap 2 tahun, Ayola La
Lisa tidak kehilangan eksistensinya di hati warga Surabaya. Terbukti dengan banyaknya
feedback positif dari pengunjung yang telah datang mengunjungi maupun menginap disitu.
2.1.1 Logo Perusahaan
Logo Ayola La Lisa :

Gambar 2.2 Logo hotel Ayola La Lisa Surabaya


Sumber : Google

2.1.2 Visi & Misi Perusahaan


Sebagai salah satu anak perusahaan dari Topotels group, maka visi dan misi yang ada di
hotel Ayola La Lisa Surabaya mengacu kepada visi dan misi dari Topotels. Adapun visi
misi yang ada yaitu :
Visi Topotels : Untuk menjadi pemimpin dalam industri perhotelan melalui komitmen
kami untuk memberikan Manajemen Mutu, Keunggulan Layanan, Pertumbuhan
Menguntungkan, dan untuk melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

13
· Nilai Manajemen Mutu: Kepercayaan, Penghargaan, dan Pengakuan.
· Nilai-Nilai Keunggulan Layanan: Konsistensi, dan Keteladanan.
· Nilai-nilai Pertumbuhan yang Menguntungkan: Kinerja dan Penentuan
Misi Topotels :
Topotel percaya akan keramahan sejati dari hati; yang merupakan karakteristik utama
budaya. Komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik kepada tamu kami melalui
semangat dan konsistensi kami dalam menyediakan rumah Anda yang jauh dari rumah.

2.1.3 Nilai & Budaya Perusahaan


Sama seperti visi misi yang ada, nilai-nilai dan budaya perusahaan yang ada di Ayola La
Lisa ini pun juga mengacu kepada nilai dan budaya yang ada di Topotels sebagai salah satu
anak perusahaan dari Topotels group. Adapun nilai-nilai perusahaan yang ada yaitu :
· Trust
· Respect
· Recognition
· Consistency
· Exemplarity
· Performance
· Determination
Dari nilai-nilai perusahaan yang ada itulah, diturunkan langsung menjadi budaya
perusahaan Ayola La Lisa Surabaya yang secara langsung juga diterapkan dalam diri
masing-masing karyawan nya. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
industri perhotelan khususnya industri jasa, maka seluruh karyawan yang berada di Ayola
La Lisa Surabaya, harus memiliki budaya kerja seperti nilai-nilai perusahaan yang ada.

a. Trust
Dalam bekerja dimanapun, kapanpun dan apapun jenis pekerjaannya, pasti akan dituntut
suatu sikap yang dinamakan kejujuran. Terutama yang berhubungan dengan konsumen,
karena dari kejujuran itulah akan terbentuk sesuatu yang dinamakan loyalitas konsumen.
Pengunjung Ayola La Lisa Surabaya yang merasakan adanya kepercayaan dari
karyawannya, akan timbul keinginan untuk datang dan menginap kembali disitu. Tidak
hanya sikap kejujuran dengan konsumen, namun sikap kejujuran juga harus diterapkan
kepada sesama rekan kerjanya agar timbul ikatan kerja yang kuat demi terwujudnya tujuan
perusahaan.

14
b. Respect
Respek merupakan suatu sikap sebagai rasa hormat. Bukan sekedar hormat saja, tapi juga
hormat yang disertai rasa kekaguman. Dapat dikatakan bahwa respek adalah tingkat
lanjutan dari simpati. Dalam respek ada ketulusan dan keikhlasan kita dalam menerima
“kenyataan”. Dengan sikap respek kita bisa menjadikan orang lain merasa mereka penting
di dekat kita. Bersikap respek terhadap orang yang dikenal dan tidak dikenal secara
langsung bisa membuat diri sendiri memiliki banyak teman. Jika individu bersikap
menghormati dan menyayangi orang lain maka bisa mendapatkan penilaian yang baik dari
orang lain. Selain respek terhadap orang lain, respek terhadap diri sendiri juga diperlukan
sebagai rasa hormat dan kagum terhadap kemampuan diri sendiri. Dengan bersikap respek
kepada sesama rekan kerja, maka akan terbentuk ikatan kerja serta lingkungan sosial yang
kuat dan menyenangkan.

c. Recognition
Recognition dapat dikatakan sebagai pengakuan, pengenalan dan penghargaan. Pengakuan
dan penghargaan kepada sesama rekan kerja ataupun recognition dari atasan kepada staf
kerja yang dibawahnya atas pekerjaan yang telah dilakukan, sangat diperlukan agar
terbentuknya sikap respek dan merasa dihargai yang pada akhirnya akan terbentuk ikatan
kerja serta lingkungan sosial yang kuat dan menyenangkan.

d. Consistency
Dalam bidang pelayanan jasa, konsistensi diperlukan agar terbentuk layanan yang prima,
yang memuaskan bagi konsumen terutama bagi tamu yang menginap di hotel Ayola La
Lisa. Jika layanan yang diberikan sesuai dengan harapan maka kepuasan tamu lah yang
akan diperoleh. Namun bila layanan tidak sesuai, tidak hanya keluhan dari tamu semata
yang akan diterima, tidak menutup kemungkinan bahwa pemutusan hubungan kontrak pun
dapat terjadi untuk klien besar. Sehingga, untuk dapat memiliki konsistensi dalam
memberikan pelayanan, seseorang yang dalam hal ini seluruh karyawan harus menjalani
pilihannya secara fokus dan terus-menerus.

e. Exemplarity
Seorang yang menduduki posisi tinggi seringkali merasa gengsi untuk turun ke bawah.
Sehingga yang lebih sering dilakukan adalah mendengarkan laporan dari para direksi yang
mengelilinginya. Padahal, banyak peluang yang bisa dilakukan dengan turun ke “dataran
yang lebih rendah”. Dengan bersosialisasi serta turun kebawah, maka posisi yang dibawah

15
akan mendapatkan keteladanan yang berguna bagi kehidupan lingkungan kerjanya.
Menjalankan keteladanan merupakan cara yang bisa dilakukan para pemimpin dalam
memotivasi para pegawai untuk bekerja dengan berlandaskan visi misi. Perilaku
keteladanan para pimpinan adalah dengan menunjukkan kepada para bawahan mengenai
apa yang harus mereka lakukan, memberikan contoh-contoh dan terlibat dalam perilaku
simbolik yang memberitahu para anggota apa yang diharapkan dari mereka, dan
memberitahu perilaku yang layak untuk dilakukan.

f. Performance
Performance merupakan penampilan/pertunjukan dalam bentuk tindakan, perbuatan,
pekerjaan yang telah dicapai atau dilaksanakan. Performa yang ditampilkan atau diberikan
dapat dinilai secara objektif berdasarkan standar yang telah ditentukan. Penilaian performa
ini bertujuan untuk memberikan penghargaan jika hasil yang dicapai lebih baik dari
sebelumnya sekaligus sebagai evaluasi untuk performa masa mendatang jika dirasa ada hal
yang kurang. Seorang pimpinan harus senantiasa memperhatikan performa dari
karyawannya. Jika terdapat karyawan yang sekiranya dinilai memiliki performa yang
kurang bagus atau kurang maksimal, maka pimpinan seharusnya melakukan evaluasi
terhadap performa tersebut dan memberikan saran perbaikan terhadapnya.

g. Determination
Salah satu arti kata determination adalah the quality of being firmly committed to doing
something. Jika dijabarkan dalam Bahasa Indonesia, determinasi artinya keinginan kuat
yang dibarengi dengan komitmen dan kerja keras untuk mencapai suatu tujuan. Seorang
karyawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian, dengan rasa tanggung jawab
dan tidak mudah menyerah, walaupun dihadapkan pada rintangan dan tantangan yang
mustahil untuk diatasi. Dalam nilai-nilai perusahaan Topotels, terdapat nilai determination.
Jika seluruh karyawan memiliki determinasi yang tinggi dalam dirinya masing-masing,
maka kembali lagi pada poin-poin sebelumnya bahwa visi, misi, tujuan, target awal dari
perusahaan itu sendiri akan tercapai.

2.1.4. Struktur Organisasi


Struktur Organisasi Ayola La Lisa :

16
General
Manager

HRD

Sales Account Engineering


FB Manager HK Manager FO Manager IT Manager Security
Manager Manager Manager

Sales Accounting FB Product

Marcomm Purchasing FB Service

Grafik 2.1 Struktur Organisasi Hotel Ayola La Lisa Surabaya


Sumber : Dokumen Pribadi Hotel Ayola La Lisa Surabaya

2.1.5 Program Kerja


Adapun program kerja yang dikerjakan oleh divisi Marketing Communications Ayola La
Lisa Surabaya seperti program kerja divisi Marcomm pada umumnya, yakni:
1) Menyusun serta mendistribusikan sajian berita (news release), foto-foto, dan berbagai
artikel untuk konsumsi kalangan media massa.
2) Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pihak internal maupun
eksternal perusahaan.
3) Mengatur acara wawancara dengan pihak pers baik saat perusahaan memiliki suatu
event ataupun krisis.
4) Melaksanakan fungsi dokumentasi.
5) Mengelola berbagai hal yang berkaitan dengan sponsor kehumasan/PR.
6) Mengelola hal-hal seperti kunjungan pihak luar ke perusahaan atau sebaliknya,
kunjungan perwakilan perusahaan ke tempat lain
7) Membuat design untuk keperluan poster, buku menu, ataupun untuk publikasi lainnya
8) Mengundang serta menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan media
9) Melakukan media monitoring terhadap pemberitaan mengenai perusahaan

2.2 Aktivitas Magang


Proses pengajuan magang terhitung cukup cepat dan langsung diterima oleh pihak
HRD Ayola La Lisa. Keesokan harinya penulis langsung memulai kegiatan magang hari
pertama. Dalam pelaksanaan Mata Kuliah Terintegrasi (Magang) selama kurang lebih 2
bulan, terhitung dari tanggal 20 Juli – 20 September 2018, penulis ditempatkan di 2 Divisi
yaitu Divisi Sales dan Divisi Marcomm (Marketing Communication). Untuk Divisi Sales
dan Divisi Marcomm penulis hanya membantu pekerjaan dari staff kedua divisi tersebut
selayaknya mahasiswa yang sedang melaksanakan Magang. Namun ketika staff divisi

17
Marcomm sedang berhalangan hadir maupun cuti, maka penulis mengerjakan seluruh
jobdesk yang diberikan seorang diri. Waktu kerja penulis dan karyawan yang lain adalah
hari Senin sampai Jumat, pukul 08.30 WIB – Pkl 17.30 WIB. Dikarenakan periode
pelaksanaan magang yang masih berlanjut ketika penulis sudah mulai memasuki
perkuliahan semester 7, maka dari itu penulis sudah meminta izin dengan pihak HRD,
bahwa diperbolehkan untuk meninggalkan tempat magang disaat harus menghadiri
perkuliahan.
Penulis melakukan kegiatan Kuliah Terintegrasi (magang) pada hotel Ayola La Lisa
Surabaya. Hotel dari anak perusahaan Topotels ini bertempat di Jl. Raya Nginden No. 82
Surabaya, di pinggir jalan yang dimana bersebelahan dengan salah satu pusat oleh-oleh
khas Surabaya yaitu, Panen Raya. Lokasi tersebut membuat hotel Ayola La Lisa Surabaya
menjadi lokasi hotel yang strategis, karena jaraknya yang dekat pula dengan Bandar Udara
Juanda.
Untuk hotel Ayola La Lisa ini sendiri memiliki 2 gedung yang dimana gedung
pertama untuk lantai basement adalah tempat parkir, lobby hotel serta kantor manager FO
(Front Office) dan 121 kamar hotel yang dimiliki. Sedangkan tempat dimana penulis
melaksanakan kegiatan magang, berada di gedung sebelahnya. Pada gedung ini, lantai
dasar (Ground) merupakan Lisa’s Kitchen, yaitu restaurant sekaligus tempat breakfast para
pengunjung hotel. Lisa’s Kitchen ini tidak hanya diperuntukkan untuk pengunjung yang
menginap di Ayola La Lisa, namun pengunjung yang tidak menginap pun juga
diperbolehkan untuk menyantap hidangan disini. Untuk lantai satu terdapat 2 ruang
meeting yang dimiliki oleh Ayola La Lisa yaitu ruang meeting Nusa 1, Nusa 2. Selanjutnya
di lantai 2 terdapat ruang meeting Nusa 3 serta Executive Office tempat dimana penulis
melaksanakan magang selama 2 bulan ini. Dalam ruangan Executive Office ini terdapat
ruang untuk General Manager Ayola La Lisa Surabaya, ruang HRD, ruang staff divisi
Accounting, ruang divisi Sales, serta ruang divisi lainnya.
Kegiatan Kuliah Terintegrasi (magang) yang dijalani oleh penulis dapat dikatakan
selalu memiliki jobdesk yang berbeda setiap harinya bergantung pada kebutuhan
pekerjaannya. Selama kurun waktu kurang lebih dua bulan melaksanakan kegiatan magang,
penulis menjalani kegiatan kehumasan dan marketing secara real. Sebelumnya selama
periode perkuliahan ini penulis hanya memperoleh teori mengenai dunia kehumasan dan
dunia Marcomm, maka penulis tidak dapat mengetahui dan merasakan secara pasti
bagaimana teori-teori tersebut dipraktikkan. Tetapi pada kurun waktu ini penulis dapat
merasakan dan menjalani kegiatan kehumasan dan marketing di sebuah hotel yang di

18
Surabaya ini. Selama kurun waktu itu pula, banyak yang penulis pelajari berkenaan dengan
kegiatan marketing dan kehumasan dalam divisi Marketing Communication hotel Ayola La
Lisa Surabaya, diantaranya adalah :
1. Media Monitoring

Media monitoring merupakan kegiatan yang wajib dilakukan setiap harinya disaat hotel
Ayola La Lisa Surabaya selesai melakuan sebuah event tertentu. Media monitoring ini
dilakukan baik pada media cetak, TV, radio maupun berita di portal berita online internet
setiap harinya. Kegiatan ini penting dilakukan untuk membuat list media (Media Coverage)
yang telah mengeluarkan pemberitaan mengenai acara yang telah dilakukan. Setelah
membuat list, penulis menghitung PR Value yang didapatkan dan dibandingkan dengan
budget yang telah dikeluarkan. Dengan dilakukannya penghitungan, nantinya dapat dilihat
seberapa banyak massa yang telah digapai yang mengetahui acara tersebut.
2. Media Relations

Pada era ini, media memegang peranan amat penting bagi citra perusahaan. Dengan
pemberitaan positif, otomatis citra perusahaan dalam masyarakat menjadi positif pula.
Salah satu cara yang dilakukan dalam membina media relation adalah dengan mengenal
dan menjamu dengan ramah kawan-kawan media, selain itu hotel Ayola La Lisa juga tidak
segan untuk memberikan voucher kamar, voucher restaurant (Lisa’s Kitchen) maupun
voucher café di hotel Ayola La Lisa yaitu OCC (Oasis Coffee Corner). Selain itu sering
pula memberikan goodie bag bagi kawan-kawan media yang terlibat dalam kegiatan yang
dilaksanakan oleh hotel Ayola La Lisa. Kegiatan ini pula yang dilakukan oleh penulis
selama kegiatan magang berlangsung. Penulis dilibatkan secara langsung oleh divisi
Marcomm dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan rekan media. Media
relations juga dilakukan dengan cara mengunjungi beberapa kantor media untuk sekedar
berbincang-bincang yang dengan tujuan membina hubungan baik antara Ayola La Lisa
dengan media tersebut.
3. Promosi Program PR

Dalam pemasaran, makna promotion adalah untuk menaikan posisi suatu produk ke posisi
yang lebih tinggi di mata calon pembeli/calon pelanggan. Posisi yang dimaksud dalam
salah satu teori marketing sederhana adalah mengacu pada level kesadaran pelanggan
terhadap produk. Dalam kegiatan promosi PR yang dilakukan penulis dalam magang ini,
penulis melakukan promosi pada program PR yang dilakukan oleh Humas. Program PR ini
bernama Share Your Moment. Event ini dilakukan setiap bulannya yang dimana setiap

19
tamu yang telah menginap di hotel Ayola La Lisa, dapat memposting foto serta cerita
pengalaman mereka yang menarik selama menginap. Foto serta cerita tersebut dapat
diposting pada akun instagram masing-masing serta di tag ke akun Ayola La Lisa.
Pemenang dalam event ini, akan mendapatkan compliment voucher berupa room voucher
yang akan dipilih setiap bulannya. Penulis terlibat dalam kegiatan promosi posting pada
media sosial resmi Ayola La Lisa.
4. Mengelola Media Sosial

Media sosial digunakan oleh hotel Ayola La Lisa untuk lebih dekat dengan masyarakat dan
pengunjungnya. Melalui sosial media ini, hotel Ayola La Lisa memberikan informasi,
quotes motivasi serta berbagai kuis-kuis menarik yang berhadiahkan hadiah yang tak kalah
menggiurkan. Hotel Ayola La Lisa menggunakan media sosial Facebook serta Instagram
dalam kesehariannya. Tidak ada tema konten yang tetap, namun penulis dan juga divisi
Marcomm mengupload konten setiap harinya di akun Instagram. Selain untuk alat promosi,
melalui konten-konten yang di upload setiap harinya ini diharapkan dapat memberikan
informasi serta berinteraksi dengan masyarakat serta dapat meningkatkan awareness
terhadap brand hotel Ayola La Lisa Surabaya. Selain mengupload konten-konten setiap
harinya, penulis juga menjawab komentar dan pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan
oleh netizen melalui kolom komentar ataupun via direct message instagram.
Berikut di bawah ini merupakan laporan kegiatan magang penulis setiap harinya di
hotel Ayola La Lisa Surabaya selama periode 2 bulan yaitu dari 20 Juli 2018 hingga 20
September 2018.
Hari/Tanggal Kegiatan
Jumat 20 Juli Pengenalan hotel dari Marketing Communication, membuat news release
2018 untuk acara One Fun Day on Kids Day, membuat dan menyebar
undangan kepada beberapa rekan media untuk acara One Fun Day on
Kids Day, membantu menyiapkan suvenir untuk acara One Fun Day on
Kids Day.
Minggu, 22 Juli Berpartisipasi dalam acara One Fun Day on Kids Day, menjadi LO
2018 sekaligus menjaga hubungan baik kepada beberapa rekan media serta
mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang ada.
Senin, 23 Juli Media monitoring, membuat list media coverage acara One Fun Day on
2018 Kids Day, follow-up rekan-rekan media untuk pemberitaan acara One
Fun Day on Kids Day, pembelajaran materi PR Value oleh Marketing
Communication, membuat media invitation untuk acara launching menu
baru Ayola La Lisa
Selasa, 24 Juli Media monitoring, hotel induction, membuat design media invitation

20
2018 untuk acara launching menu baru (Media Luncheon) Ayola La Lisa,
membuat design poster acara Coffee Talks, pembelajaran materi Teori
Kebohongan oleh Marketing Communications.
Rabu, 25 Juli Media monitoring, membantu divisi Sales untuk membuat list company
2018 yang ada di kota Sidoarjo, mengirim media invitation untuk acara
launching menu baru (Media Luncheon) Ayola La Lisa, membantu
membuat internal memo untuk media ads Trijaya FM.
Kamis, 26 Juli Media monitoring, membuat list media yang sudah konfirmasi untuk
2018 datang pada acara launching menu baru (Media Luncheon) Ayola La
Lisa, membantu divisi Sales untuk membuat sales kit, membuat list rate
card media.
Jumat, 27 Juli Follow up rekan-rekan media untuk acara launching menu baru (Media
2018 Luncheon) Ayola La Lisa, media monitoring, membantu divisi Sales
untuk membuat list company yang ada di kota Surabaya, membantu
persiapan terakhir untuk launching menu baru (Media Luncheon).
Senin, 30 Juli Berpartisipasi dalam acara launching menu baru (Media Luncheon)
2018 Ayola La Lisa, menjadi LO sekaligus menjaga hubungan baik kepada
beberapa rekan media serta mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang
ada, mengirimkan press release kepada rekan-rekan media yang telah
hadir dalam acara tersebut.
Selasa, 31 Juli Media monitoring, membuat list media coverage acara launching menu
2018 baru (Media Luncheon), membantu membuat poster kemerdekaan 17
Agustus untuk diposting pada akun media sosial Ayola La Lisa, materi
dan praktek facebook ads oleh Marketing Communication.
Rabu, 1 Agustus Media monitoring, membuat list daftar nama pengprov cabor se Jawa
2018 Timur, membuat PR value untuk acara launch menu baru (Media
Luncheon) Senin 30 Juli lalu.
Kamis, 2 Agustus Membuat PR value untuk acara hari anak nasional Minggu 22 Juli lalu
2018 (One Fun Day on Kids Day), media monitoring, membuat design serta
konten kuis untuk 17 Agustus.
Jumat, 3 Agustus Membuat script adlibs placement ads ke DJ FM untuk acara Coffee
2018 Talks, membuat design kuis teka-teki silang (TTS) dalam rangka road to
17 Agustus, membuat design stiker untuk acara Coffee Talks, menemani
rekan media JTV untuk peliputan live cooking dalam rangka promosi
menu baru Lisa’s Kitchen.
Senin, 6 Agustus Membuat script talkshow + ide kuis di DJ FM sebagai bagian dari
2018 promosi acara Coffee Talk Ayola La Lisa, membuat surat penawaran ke
Rosco Radio berkenaan dengan promosi acara Coffee Talk, merekap
peserta kuis TTSan yang diselenggarakan oleh Ayola La Lisa di
Instagram dan Facebook, mengupload feeds pada instagram Ayola La
Lisa.
Selasa, 7 Agustus Photo taking untuk mempromosikan promosi voucher Afternoon Tea
2018 Ayola La Lisa, membuat press release gempa bumi Lombok sebagai
wujud kepedulian Ayola La Lisa terhadap bencana yang sedang melanda
Pulau Lombok, membuat media invitation untuk acara Coffee Talk oleh

21
Ayola La Lisa Surabaya, membuat news release untuk acara Coffee Talk
oleh Ayola La Lisa Surabaya, mengupload feeds pada instagram Ayola
La Lisa.
Rabu, 8 Agustus Merekap dan mengumumkan pemenang lomba TTSan di Instagram dan
2018 Facebook, mengirimkan media invitation untuk acara Coffee Talk 11
Agustus 2018, mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa.
Jumat, 10 Mengirim media invitation untuk acara Coffee Talk 11 Agustus 2018,
Agustus 2018 membuat registrasi untuk media, blogger serta peserta yang datang dalam
acara Coffee Talk, mempersiapkan suvenir untuk hadiah games saat acara
Coffee Talk, mempersiapkan sertifikat untuk peserta Coffee Talk,
mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa.
Sabtu, 11 Berpartisipasi dalam acara Coffee Talk yang diselenggarakan oleh Ayola
Agustus 2018 dan bekerja sama dengan PT Bahana Genta Viktory, menemani rekan-
rekan media dan blogger yang hadir sekaligus menjaga hubungan baik
kepada beberapa rekan media serta mendokumentasikan kegiatan-
kegiatan yang ada.
Senin, 13 Merekap media coverage dan membuat PR Value atas acara yang telah
Agustus 2018 terselenggara 11 Juli 2018 yang lalu yaitu Coffee Talk, berpartisipasi
dalam lomba menyambut 17 Agustus yang diadakan oleh pihak Ayola La
Lisa yang diikuti oleh seluruh staf Ayola La Lisa serta
mendokumentasikan seluruh kegiatan yang berlangsung, mengupload
feeds pada instagram Ayola La Lisa.
Selasa, 14 Merekap media coverage dan membuat PR Value atas acara yang telah
Agustus 2018 terselenggara 11 Juli 2018 yang lalu yaitu Coffee Talk berpartisipasi
dalam lomba menyambut 17 Agustus yang diadakan oleh pihak Ayola La
Lisa yang diikuti oleh seluruh staf Ayola La Lisa serta
mendokumentasikan seluruh kegiatan yang berlangsung, merancang
kegiatan atau lomba dalam rangka kemerdekaan yang ditujukan untuk
tamu yang menginap di hotel yang membawa anak-anak, mengupload
feeds pada instagram Ayola La Lisa.
Rabu, 15 Agustus Merekap media coverage dan membuat PR Value atas acara yang telah
2018 terselenggara 11 Juli 2018 yang lalu yaitu Coffee Talk , berpartisipasi
dalam lomba menyambut 17 Agustus yang diadakan oleh pihak Ayola La
Lisa yang diikuti oleh seluruh staf Ayola La Lisa, mengupload feeds pada
instagram Ayola La Lisa.
Kamis, 16 Berpartisipasi dalam lomba menyambut 17 Agustus yang diadakan oleh
Agustus 2018 pihak Ayola La Lisa yang diikuti oleh seluruh staf Ayola La Lisa,
mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, membantu
membungkus hadiah dan persiapan terakhir untuk pengumuman lomba 17
Agustus yang diadakan oleh pihak Ayola La Lisa yang diikuti oleh
seluruh staf, menaruh dekorasi kemerdekaan di kantor untuk perlombaan
Office Decor dalam rangka lomba 17 Agustus.
Jumat, 17 *Libur Kemerdekaan*
Agustus 2018
Senin, 20 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, membuat proposal

22
Agustus 2018 dalam bentuk powerpoint untuk acara perayaan Tahun Baru, merancang
acara-acara yang sekiranya akan dilaksanakan pada bulan September
mendatang.
Selasa, 21 Membuat wording untuk Topotels Privilege Member, membantu
Agustus 2018 mempersiapkan untuk perayaan Idul Adha rabu keesokan harinya,
mengikuti training dari divisi engineering mengenai Energy Saving.
Rabu, 22 Agustus *Libur Idul Adha*
2018
Kamis, 23 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, membuat welcome
Agustus 2018 card untuk tamu VIP yang akan menginap di hotel Ayola La Lisa.
Jumat, 24 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, menemani tamu VIP
Agustus 2018 (fashion stylist NET TV, Alex Lalisang) bersama tim yang tengah
melakukan kegiatan photoshoot di hotel Ayola La Lisa, berkunjung ke
SBO TV dalam rangka menjalin hubungan baik dengan media tersebut.
Senin, 27 Membuat blogger coverage yang telah melakukan pemberitaan terhadap
Agustus 2018 Ayola La Lisa selama bulan Juli dan Agustus, mempersiapkan untuk
acara donor darah yang akan dilakukan pada tanggal 5 September yang
bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia), mengupload feeds
pada instagram Ayola La Lisa, membuat rekap social media report selama
bulan Agustus, membuat media coverage yang telah melakukan
pemberitaan terhadap Ayola La Lisa selama bulan Agustus.
Selasa, 28 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, mempersiapkan untuk
Agustus 2018 acara donor darah yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 September
mendatang yang bekerjsama dengan PMI (Palang Merah Indonesia),
mengikuti training yang diberikan oleh HRD (Human Resources
Department) mengenai Hotel Induction, membuat rekap instagram
growth Ayola La Lisa selama bulan Agustus.
Rabu, 29 Agustus Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, mempersiapkan untuk
2018 acara donor darah yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 September
mendatang yang bekerjsama dengan PMI (Palang Merah Indonesia),
membuat rekap instagram growth Ayola La Lisa selama bulan Juni dan
Juli, membantu membuat sales kit.
Kamis, 30 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, membuat rekap list
Agustus 2018 media dan blogger yang telah datang pada acara-acara yang telah
diadakan oleh Ayola La Lisa.
Jumat, 31 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, membuat wording
Agustus 2018 untuk promo diskon Ayola 10, mengikuti training yang diberikan oleh
divisi Front Office dan divisi Food and Beverage mengenai Hotel Promo.
Senin, 3 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, follow-up pihak Palang
September 2018 Merah Indonesia (PMI) dalam rangka acara donor darah yang akan
dilaksanakan pada tanggal 5 September mendatang, photo taking untuk
feeds instagram Ayola La Lisa.
Selasa, 4 Mempersiapkan suvenir doorprize untuk acara donor darah yang akan
September 2018 diselenggarakan pada tanggal 5 September mendatang yang bekerjsama
dengan PMI (Palang Merah Indonesia), mengupload feeds pada instagram

23
Ayola La Lisa, menambahkan kekurangan PR Value dari acara Coffee
Talk 11 Agustus yang lalu.
Rabu, 5 Mengikuti event Donor Darah yang diadakan oleh Ayola La Lisa yang
September 2018 bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Kamis, 6 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, menghubungi Dinas
September 2018 Koperasi untuk rencana kerjasama dalam rangka kegiatan Batik Day,
mengikuti training menulis Press Release yang diadakan oleh FKHM
(Forum Komunikasi Hotel Media).
Jumat, 7 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, memperbaiki PR Value
September 2018 event Lunch New Menu (Media Luncheon) yang diadakan pada tanggal
30 Juli yang lalu.
Selasa, 11 *Libur Tahun Baru Islam*
Septembr 2018
Rabu, 12 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, membuat list sekolah
September 2018 dasar yang ada di Surabaya, membuat proposal untuk event Hari Batik
yang akan dilakukan pada tanggal 30 September.
Kamis, 13 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, mengunjungi Dinas
September 2018 Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dalam rangka
mengajak kerjasama untuk event Hari Batik yang akan dilakukan pada
tanggal 30 September, membantu divisi Sales membuat contact list
Kementrian sebagai database.
Jumat, 14 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, mengunjungi UKM
September 2018 Batik Tulis Alpujabar dan UKM Batik Mangrove dalam rangka
membentuk kerjasama untuk event Hari Batik yang akan dilakukan pada
tanggal 30 September.
Senin, 17 Mengunjungi UKM Batik Tulis Alpujabar, PT.Campina Ice Cream
September 2018 Industry dan PT.Vitapharm dalam rangka membentuk kerjasama untuk
event Hari Batik yang akan dilakukan pada tanggal 30 September,
mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa.
Selasa, 18 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, mengikuti training
September 2018 Fashion and Style oleh Alex Lalisang (fashion director).
Rabu, 19 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, photo taking untuk
September 2018 instagram Ayola La Lisa, mempersiapkan event Hari Batik yang akan
dilakukan pada tanggal 30 September.
Kamis, 20 Mengupload feeds pada instagram Ayola La Lisa, mengikuti training
September 2018 Fashion and Style oleh Alex Lalisang (fashion director), membantu divisi
sales merekap contact list Kemenpar sebagai database, membuat wording
untuk promosi event Batik Day.
Tabel 2.1 Aktivitas Magang Harian Penulis
Sumber : Olahan Penulis

24
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Landasan Teori
3.1.1 Marketing Communications
3.1.1.1 Definisi Marketing Communications
Marketing Communication (Marcomm) atau disebut juga dengan Komunikasi
Pemasaran, merupakan cabang dari Ilmu Komunikasi yang mempelajari berbagai strategi
komunikasi dalam mengkomunikasikan suatu produk, organisasi/perusahaan, atau
bahkan individu pada khalayak. Sesuai dengan namanya ‘Marketing Communication‘
terdiri dari dua kata yaitu Marketing dan Communication, Komunikasi pemasaran
(Marketing Communication) dapat lebih kita pahami dengan menjabarkan dua kata, yaitu
komunikasi dan pemasaran. Komunikasi (Communication) adalah penyebaran informasi
yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu kepada pendengar atau khalayak
yang heterogen serta tersebar di mana-mana (KBBI). Sedangkan untuk pengertian dari
pemasaran (Marketing) adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan,
mengkomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi
pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum (KBBI). Maka dari itu jika digabungkan,
komunikasi pemasaran adalah aktivitas mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi
pelanggan yang tujuan utamanya untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif),
untuk menarik konsumen sehingga melakukan pembelian (komunikasi persuasif) yang
dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu yang disini berarti adalah suatu
perusahaan.
Beberapa ahli komunikasi mengungkapkan pengertian Marketing
Communication. Salah satunya adalah Fill (2006,p.1) yang mengungkapkan :

“Marketing communications is a management process through which an


organisation engages with its various audiences. Through understanding an
audience’s communications environment, organisations seek to develop and
present messages for their identified stakeholder groups, before evaluating and
acting upon the responses.”

Dari pengertian Fill tersebut dapat diartikan bahwa Marketing Communication


(Marcomm) merupakan proses management dimana organisasi tersebut terlibat dengan
berbagai audiensnya dengan memahami lingkungan komunikasinya agar dapat
mengambil suatu langkah terhadap audiensnya tersebut.

25
Selain Fill, ada pula William Chitty et.al. (2008) yang
mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian dari Marketing Communication
sebagai berikut :
“in order to understand what marketing communication means,it is necessary to
examine its two basic parts: marketing and communications. Marketing is the set
of activities that organizations develop to transfer value, through exchange, to
their customers. Communication is a process that conveys shared meaning
between individuals or between organizations and individuals.”

Secara lugas dapat kita katakan, organisasi ingin menunjukkan apanya dan
mengatakan apa adalah gambaran tentang pesan (message), melalui media komunikasi
yang tepat guna. Jadi, komunikasi pemasaran berarti suatu proses dan konsep dari produk
atau jasa yang terintegrasi untuk disampaikan kepada konsumen melalui satu atau
berbagai saluran, secara berkesinambungan dan terpadu yang bertujuan menjual produk
atau jasa tersebut. Konsep atau program dengan menggunakan strategi komunikasi
pemasaran yang tepat akan membawa implikasi secara langsung maupun tidak langsung
terhadap ekuitas merek perusahaan, dan terhadap penjualan produk perusahaan.
Kunci utama profesi Marcomm ini adalah di dalam komunikasinya, karena dengan
komunikasi maka seluruh kegiatan yang dilakukan akan dapat berhubungan langsung
dengan target audiensnya. Secara umum, komunikasi pemasaran atas suatu merek
memiliki tiga tujuan utama yakni: membangun dan meningkatkan brand awareness,
memperkuat, memperjelas dan mempercepat pesan suatu merek (Tulasi, 2012)
Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) adalah aspek penting dari
keseluruhan visi dan misi kegiatan pemasaran serta juga dapat sebagai penentu suksesnya
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Adapun proses komunikasi
pemasaran itu sendiri terdiri dari (Sulaksana, 2003, hal.33) :
1. Source atau sumber, dalam pemasaran source atau sumber berarti pihak yang
mengirim pesan pemasaran kepada konsumen atau target audiensnya.
2. Encoding, adalah proses menerjemahkan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk
pesan yang akan dikirim kepada penerima atau konsumen. Pada proses tersebut
ditentukan pula jenis komunikasi apa yang digunakan. Apakah melalui iklan, personal
selling, promosi penjualan, public relations, atau dengan direct marketing (penjualan
langsung)
3. Transmition atau transmisi, yaitu proses penyampaian pesan melalui media.
Dalam proses ini juga termasuk dalam menentukan media apa saja yang digunakan
dalam penyampaian pesan

26
4. Decoding, yaitu proses memberikan respon dan menginterpretasikan pesan
yang diterima. Ketika pesan diterima, penerimaan akan memberikan respon terhadap
pesan yang disampaikan
5. Feedback atau umpan balik, yaitu proses ketika pemasar mengevaluasi apakah
pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya mendapatkan respon dan
tindakan yang positif dari konsumen, atau pesan sampai secara efektif.
Jika diatas telah dijelaskan bagaimana proses Komunikasi Pemasaran dapat berjalan
dalam suatu perusahaan, maka terdapat pula model komunikasi dalam pemasaran.
Menurut Hermawan (2012), dalam komunikasi pemasaran terdapat lima model
komunikasi yaitu periklanan (advertising), penjualan langsung (direct marketing),
promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation) serta
penjualan personal (personal selling). Kelima model komunikasi tersebut dapat disebut
sebagai bauran komunikasi seperti yang dapat dilihat dalam grafik dibawah.

Periklanan

Promosi Penjualan
Penjualan Langsung

Penjualan Hubungan
Personal Masyarakat

Grafik 3.1 Model Bauran Komunikasi


Sumber : (Hermawan, Agung, 2012;53)

Sejalan dengan pendapat mengenai bauran komunikasi atau model komunikasi


yang telah disampaikan oleh Hermawan diatas, salah satu ahli komunikasi lainnya,
Kotler dan Amstrong (2009, hal.401) juga mengemukakan pendapatnya bahwa di dalam
proses komunikasi pemasaran, terdapat lima alat utama yang dilakukan ata yang biasa
disebut sebagai Integrated Marketing Commuication (IMC) yaitu :
1. Advertising, suatu bentuk komunikasi massa yang bersifat non personal
yang dipandang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi target audience
dalam berpikir dan bertindak cukup efektif. Advertising juga memiliki
fleksibilitas yang tinggi karena dapat digunakan dengan audience berskala
nasional maupun segmen tertentu saja.

27
2. Personal selling, alat komunikasi interpersonal yang melibatkan kegiatan
face to face yang dilakukan oleh individu, seringkali mewakili suatu organisasi
dengan tujuan untuk menginformasikan, mengajak atau meningkatkan individu atau
kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh sponsor. Biaya
untuk melakukan komunikasi interpersonal biasanya sangat tinggi.
3. Public relations, suatu seni dan ilmu sosial dalam menganalisis
kecenderungan, memprediksi konsekuensi yang ditimbulkan, memandu
kepemimpinan organisasi, dan mengimplementasikan program yang dapat
memenuhi kebutuhan organisasi maupun masyarakat. Publisitas melibatkan
diseminasi pesan melalui media yang disediakan oleh pihak ketiga seperti
majalah, surat kabar atau acara berita. Walaupun cukup sulit untuk
mengendalikan pesan yang ingin ditampilkan, namun kredibilitas public relation
lebih tinggi dibandingkan alat promosi lain karena tidak disampaikan secara
langsung oleh perusahaan tetapi melalui berita di media.
4. Direct marketing, alat komunikasi langsung dengan para pelanggan
individu yang dijadikan sasaran untuk mendapatkan respons secara segera dengan
membina hubungan yang lebih dekat. Direct Marketing dapat dilakukan melalui
face to face selling, direct mail, catalogue marketing, telemarketing, televisi dan
media yang dapat mendukung respon langsung seperti kios marketing dan e-
marketing.
5. Sales promotion, merupakan bentuk komunikasi non personal namun
memiliki kapabilitas tinggi jika digunakan pada pasar sasaran yang lebih sempit
karena terkendali dan biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibandingkan dengan
advertising. Promosi penjualan ini lebih cocok diterapkan untuk meningkatkan
penjualan dalam jangka pendek.

Dalam beberapa literatur juga ditambahkan satu alat lagi yaitu unsur media ke dalam
proses Komunikasi Pemasaran yang dimana waktu dan ruang dapat dibeli atau
digunakan untuk mengirim pesan kepada audiens sasaran.

3.1.1.2 Tujuan Marketing Communications

Suatu organisasi / perusahaan pastilah memiliki tujuan akhir yang ingin dicapai.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, diperlukan lah seluruh perangkat perusahaan
untuk turut serta mendukungnya. Tidak terkecuali profesi Marketing Communication
sebagai salah satu perangkat perusahaan yang dimana dalam tugasnya, harus selalu
mengacu kepada tujuan awal perusahaan.

28
Ada banyak sekali beberapa pendapat yang mengutarakan mengenai tujuan dari
seorang Marketing Communication ini sendir di dalam suatu perusahaan. Pendapat
pertama datang dari Fill & Jamieson (2006,p.2) dari bukunya yang berjudul Marketing
Communication, yang dimana mereka mengutarakan pendapatnya bahwa tujuan dari
seorang Marketing Communication adalah untuk mendorong sebuah dialog yang
idealnya dapat mengarah kepada suksesi transaksi dan sebuah perjanjian. Tujuan lainnya
yang masih disampaikan oleh Fill & Jamieson (2006,p.10) yaitu seorang Marketing
Communication dapat membentuk sebuah kesadaran dan tujuan yang baru seperti
mengembangkan pemahaman dan preferensi, dapat mengingatkan dan meyakinkan
pelanggan sebagai aspek penting dari upaya komunikasi.
Pendapat kedua disampaikan oleh Kotler and Amstrong (2006,p.5) yang
menyampaikan bahwa tujuan dari seorang Marketing Communication yaitu untuk
membentuk hubungan yang menguntungkan dan kesenangan pelanggan. Dari pelanggan
yang senang itulah maka tidak menutup kemungkinan akan membentuk pelanggan yang
loyal pula. Sedangkan untuk pendapat terakhir datang dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Tulasi (2012) yang menemukan bahwa secara umum, komunikasi
pemasaran atas suatu merek memiliki tiga tujuan utama yakni: membangun dan
meningkatkan brand awareness, memperkuat, memperjelas dan mempercepat pesan
suatu merek.
Dari semua pendapat yang telah dijabarkan diatas mengenai tujuan dari seorang
maupun dari proses komunikasi pemasaran atau Marketing Communication, maka
penulis dapat mengambil benang merahnya bahwa profesi ini tujuan akhirnya yang pasti
adalah dapat menciptakan pangsa pasar yang luas yang loyal pula. Dari terciptanya
pangsa pasar yang loyal inilah, maka juga dapat menciptakan salah satu
atau bahkan banyak konsumen yang loyal. Namun yang terpenting dari tujuan seorang
Marketing Communications adalah menciptakan dan meningkatkan kesadaran merek
(brand awareness) serta hubungan pelanggan yang kuat dan yang memiliki nilai-nilai
tersendiri, karena dari hubungan pelanggan yang kuat itulah akan lebih mudah untuk
menciptakan pangsa pasar serta konsumen yang loyal.

3.1.1.3 Fungsi Marketing Communications


Seperti layaknya suatu profesi dalam perusahaan, pasti memiliki fungsi-fungsi
sebagai salah satu unsur yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai misi atau
tujuan awalnya. Begitu pula dengan profesi sebagai Marketing Communications ini yang

29
dimana dapat dikatakan memiliki fungsi yang vital sekali dalam keberlangsungan
perusahaan. Berikut merupakan beberapa fungsi Marketing Communications dalam suatu
organisasi/perusahaan yang dijabarkan oleh Fill and jamieson (2004,p.4) :
1. Inform, seorang Marketing Communication dapat memberikan
informasi serta memiliki kesadaran akan penawaran-penawaran yang diberikan oleh
organisasi terhadap calon pelanggan yang potensial melalui proses-proses
komunikasi yang dilakukan.
2. Persuade, Marketing Communication dapat mencoba untuk
membujuk pelanggan yang sudah ada dan calon pelanggan potensial agar dapat
memiliki keinginan untuk terlibat ke dalam hubungan timbal balik.
3. Reinforce, seorang Marketing Communication dapat menggunakan
proses komunikasi untuk memperkuat pengalaman pelanggan yang telah memiliki
hubungan dengan organisasi. Dapat dilakukan dengan cara mengingatkan kembali
keuntungan yang telah mereka dapatkan sebelumnya atau apa yang mereka
inginkan. Hal tersebut untuk meyakinkan pelanggan agar dapat kembali melakukan
transaksi lagi dengan organisasi tersebut. Fungsi ini dapat membantu
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan profit.
Mempertahankan pelanggan yang sudah ada dipandang akan lebih efektif dalam hal
biaya dibandingkan dengan berusaha memikat pelanggan baru.
4. Differentiator, Marketing Communications dapat berfungsi
sebagai pembeda khususnya dalam pangsa pasar yang memiliki perbedaan
sangat tipis dalam hal produk dan jasa dengan milik kompetitor. Contohnya
adalah industri perhotelan khususnya yang memiliki sertifikasi bintang yang
sama. Pasti akan sulit untuk melakukan pemisahan dengan kompetitor hotel
lainnya. Maka dari itu fungsi dari Marketing Communications untuk
menciptakan citra merek tersendiri sehingga memungkinkan konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian yang tepat.
Komunikasi pemasaran memiliki peran penting untuk bermain dalam proses
komunikasi dan mempromosikan produk serta jasa yang tidak hanya bagi konsumen
tetapi juga untuk sektor bisnis ke bisnis (Business to Business, B2B) dan organisasi-
organisasi lain yang mewakili stakeholder yang berbeda. Pengembangan kemitraan
antara merek dan konsumen, dan antara organisasi dalam saluran distribusi atau

30
jaringan, adalah perspektif yang penting untuk dari seorang Marketing
Communication.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa seorang Marketing Communications
terkadang dianggap hanya berhubungan dengan komunikasi yang berada di luar
organisasi saja. Namun sebenarnya, seorang Marketing Communications juga
sebaiknya turut serta dan mengambil andil yang lebih besar dalam menjalin hubungan
komunikasi yang baik dengan stakeholder internal seperti dengan pegawai di dalam
organisasi. Jika telah membangun hubungan yang baik dengan pihak internal, maka
staf tersebut dapat memiliki persepsi dan sikap yang sama dengan yang diinginkan
oleh perusahaan. Hal tersebut penting dilakukan, karena apalah arti sebuah organisasi
tanpa adanya staf yang memiliki persepsi serta sikap yang sama dengan perusahaan
untuk terus berkembang.

3.1.2 Brand Awareness


Dalam sebuah proses pemasaran atau komunikasi pemasaran, pemain di bidang
industri pemasaran dapat dikatakan sudah tidak asing lagi dengan istilah “brand
awareness” atau kesadaran merek. Secara garis besar, kesadaran merek (brand
awareness) yaitu kesanggupan seorang calon pembeli mengenali atau mengingat
kembali suatu merek yang merupakan bagian dari kategori produk tertentu
(Puspitasari,2009).
Dalam memahami pengertian dari konsep brand awareness, terlebih dahulu
diketahui pengertian dari brand atau merek itu sendiri. Pengertian brand menurut
David A. Aaker (Ruslan, 2010) adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan
(seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud, mengidentifikasikan barang
dan jasa dari seorang penjual. Terdapat banyak ahli yang mengemukakan
pendapatnya mengenai pengertian dari brand awareness. Berikut beberapa pendapat
ahli mengenai pengertian dari brand awareness:
1. Koniewski, 2012:p.3
“Brand awareness is the lowest level of brand recall. This is where the brand
recall continuum begins, extending from simple brand recognition to having
complex cognitive structures constructed on the basis of detailed information
concerning the brand”.

31
Secara garis besar, definisi brand awareness yang disampaikan oleh Koniewski
menyebutkan bahwa kesadaran merek merupakan tingkat penarikan merek yang
terendah yang dimana kontinum ingatan merek dimulai serta memperluas dari
pengakuan merek yang sederhana menjadi memiliki struktur kognitif yang
kompleks.
2. Shimp, 2003
Kesadaran akan suatu merek (brand awareness) merupakan kemampuan sebuah
merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan
kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan.
3. Durianto, 2004
Brand awareness sebagai kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali,
mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk
tertentu
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa brand
awareness merupakan elemen penting dalam komunikasi pemasaran dan juga dapat
menjadi tujuan dalam segala strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Dalam konsep ekuitas merek yang merupakan seperangkat aset dan keterpercayaan
merek, kesadaran merek (brand awareness) dapat disebut sebagai dimensi dasar
dalam konsep ekuitas merek tersebut (brand equity) (Tulasi, 2012:208)
Dapat dikatakan bahwa brand awareness adalah sebuah tujuan umum
komunikasi untuk semua strategi promosi Peter dan Olson (2000: 190). Dengan
menciptakan brand awareness, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan
kategori muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang
selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan.
Kegiatan dalam meningkatkan kesadaran merek pun juga tidak dapat dilakukan
dengan tanpa pemikiran yang matang. Hal tersebut dikarenakan strategi brand
awareness yang tepat tergantung pada seberapa terkenal brand tersebut. Tidak semua
tujuan promosi adalah untuk membangun kesadaran merek pada konsumen dengan
target tingkatan tertentu. Kadangkala tujuan promosi adalah untuk memelihara tingkat
brand awareness yang sudah tinggi. Maka dari itu, perusahaan sebaiknya dapat
melakukan survei terlebih dahulu sebelum menentukan strategi promosi yang akan
dilakukan guna mengetahui seberapa tingkat brand awareness konsumen terhadap
kategori produk tertentu. Peter dan Olson (2000: 190) menyatakan tingkat brand
awareness dapat diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand yang

32
mana yang dianggap akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau brand
awareness sudah mulai memadai tergantung pada di mana dan kapan suatu keputusan
pembelian dilakukan.
Setelah perusahaan melakukan survei awal, maka perlu untuk penyusunan
strategi promosi untuk tujuan awal kesadaran merek. Menurut Blakeman (2015),
adapun cara yang dapat dilakukan agar konsumen dapat aware terhadap sebuah merek
yaitu :
1. Menciptakan reputasi yang baik terhadap barang atau jasa, dan perusahaan
2. Menggunakan media sebagai sarana untuk memasarkan produk atau jasa sebuah
merek
3. Pesan dari sebuah merek dapat diterima dan diingat serta tujuan dari perusahaan
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Simbol yang dipakai berhubungan dengan merek dan yang dapat dilihat dan
dirasakan oleh konsumen
5. Menggunakan slogan yang menarik sehingga dapat membantu konsumen untuk
mengingat merek
Sedangkan cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan brand awareness menurut
Gondokusumo (dalam ciputrauceo,2014) yaitu dengan menggunakan partnership.
Partner yang mempunyai network yang sangat kuat, akan memiliki banyak
pelanggan yang loyal.
Setelah strategi promosi dilakukan, maka langkah selanjutnya yang dapat
dilakukan oleh perusahaan adalah untuk melihat tingkatan brand awareness yang ada
di konsumen setelahnya. Brand awareness memiliki beberapa tingkatan dari tingkatan
yang paling rendah (tidak menyadari brand), recognizing the brand, recalling the
brand sampai tingkatan yang paling tinggi yaitu remember the brand (Top of Mind)
pada benak konsumen yang didambakan oleh setiap pelaku bisnis. Tingkatan-
tingkatan kesadaran merek tersebut dapat digambarkan dalam sebuah piramida yang
disampaikan oleh Aaker (1997). Tingkatan atau piramida brand awareness dari
tingkat rendah sampai tingkat tertinggi adalah sebagai berikut:

33
Top Of Mind
Brand Recall
Brand
Recognition
Unaware of
Brand
Grafik 3.2 Piramida Brand Awareness
Sumber : David A.Aaker (1997)

1. Brand Unaware (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah dalam
piramida brand awareness dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.
2. Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal brand
awareness, di mana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan
pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
3. Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali merek
tanpa bantuan (unaided recall).
4. Top of mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh
konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau merek
tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak
seorang konsumen.
Brand awareness dapat bervariasi, dapat dimulai dari merek yang tidak dikenal
oleh sebagian besar konsumen pembeli di pasar. Selanjutnya jika konsumen mulai
mengenal dan mau menerimanya maka merk dikatakan merek memiliki tingkat
penerimaan merek (brand acceptability). Kemudian jika konsumen mulai senang
terhadap merek yang yang terkait maka dikatakan bahwa preferensi merek (brand
preference) itu mulai meninggi. Akhirnya, akan ada konsumen yang menikmati dan
yang merasa memiliki, maka konsumen tersebut dikatakan mempunyai tingkat
kesetiaan merek (brand loyalty) yang tinggi. Sebuah merek yang terkenal dan
terpercaya merupakan aset yang tak ternilai. Ekuitas merek berdasarkan perspektif
konsumen adalah pengenalan konsumen atas merek tersebut dan menyimpannya
dalam memori mereka beserta asosiasi merek yang mendukung, kuat dan unik.
Dengan kata lain, kesadaran merek (brand awareness) merupakan salah satu
komponen perspektif konsumen dari ekuitas merek. Ekuitas merek menurut David A.
Aaker (dalam Andi M. Shadat; 2009:163) adalah serangkaian aset dan kewajiban

34
yang terkait dengan sebuah merek, nama, dan simbol yang menambah atau nilai yang
diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan atau pelanggan.

3.1.3 Hubungan Marketing Communication dan Brand Awareness


Komunikasi pemasaran adalah aktivitas mempertukarkan tawaran yang bernilai
bagi pelanggan yang tujuan utamanya untuk menyebarkan informasi (komunikasi
informatif), menarik konsumen sehingga melakukan pembelian (komunikasi
persuasif) yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu yang disini berarti
adalah perusahaan. Dalam komunikasi pemasaran terdapat lima alat yang dapat
dijalankan oleh perusahaan dengan tujuan-tujuan tertentu seperti meningkatkan
penjualan dan ekuitas merek yang salah satunya adalah brand awareness.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh seorang Marcomm berarti suatu
proses dari produk atau jasa yang terintegrasi yang disampaikan kepada konsumen
melalui satu atau lebih saluran, secara berkesinambungan dan terpadu. Konsep atau
program dengan menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang tepat akan
membawa implikasi secara langsung maupun tidak langsung terhadap ekuitas merek
perusahaan dan penjualan produk perusahaan.
Untuk dapat meningkatkan Brand Awareness, maka komunikasi pemasaran
yang dilakukan harus merupakan komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan
secara bersama-sama. Pada akhirnya komunikasi pemasaran yang dimana semua
elemen yang terlibat didalamnya berperan dan berfungsi optimal akan dapat
memengaruhi kesadaran merek seorang konsumen. Beberapa alat bauran pemasaran
yang tidak berfungsi dan berperan akan menurunkan gerak optimal fungsi komunikasi
pemasaran yang akan memudarkan timbulnya kesadaran merk.
Adapun kunci utama peran seorang Marcomm ini adalah di dalam
komunikasinya, karena dengan komunikasi maka seluruh kegiatan yang dilakukan
akan dapat berhubungan langsung dengan target audiensnya. Secara umum,
komunikasi pemasaran atas suatu merek memiliki tiga tujuan utama yakni:
membangun dan meningkatkan brand awareness, memperkuat, memperjelas dan
mempercepat pesan suatu merek (Tulasi, 2012). Brand awareness yang dimaksud
dlam proses komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh seorang Marcomm adalah
kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika konsumen
mencoba untuk mengingat kembali suatu merek dari produk tertentu. Maka dari itu
dapat dikatakan bahwa alat-alat yang terdapat di dalam proses komunikasi pemasaran
dan dilakukan oleh seorang Marcomm, selain dapat meningkatkan penjualan produk

35
juga dapat meningkatkan brand awareness dengan membuat produk tersebut menjadi
brand top of mind konsumen.

3.2 Analisis
Penelitian ini mengenai “Peran Marketing Communications Hotel Ayola La Lisa
Surabaya dalam Meningkatkan Brand Awareness”. Hotel Ayola La Lisa Surabaya telah
melakukan berbagai aktivitas untuk membangun kesadaran merek (brand awareness)
perusahan di tengah persaingan yang ketat dalam bisnis perhotelan khususnya di
Surabaya ini. Persaingan bisnis perhotelan yang semakin hari semakin berkembang ini,
memunculkan upaya yang serius dari Hotel Ayola La Lisa Surabaya untuk melakukan
aktivitas marketing communication sebagai upaya menciptakan kesadaran merek di mata
konsumennya. Berdasarkan hasil penelitian yang memfokuskan pada peran Marketing
Communication hotel Ayola La Lisa Surabaya menggunakan alat komunikasi pemasaran
melalui teori Marketing Communication, terdapat banyak kegiatan yang telah dilakukan
hotel Ayola La Lisa Surabaya dalam meningkatkanbrand awareness hotelnya.
Sesuai dengan penjabarannya, ‘Marketing Communication‘ terdiri dari dua kata
yaitu Marketing dan Communication. Pengertian dari pemasaran (Marketing) adalah
aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra,
dan masyarakat umum (KBBI). Sedangkan pengertian dari komunikasi (Communication)
adalah penyebaran informasi yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu kepada
pendengar atau khalayak yang heterogen serta tersebar di mana-mana (KBBI). Maka dari
itu jika digabungkan, komunikasi pemasaran adalah aktivitas mempertukarkan tawaran
yang bernilai bagi pelanggan yang tujuan utamanya untuk menyebarkan informasi
(komunikasi informatif), untuk menarik konsumen sehingga melakukan pembelian
(komunikasi persuasif) yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu yang disini
berarti adalah suatu perusahaan.
Konsep atau program dengan menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang
tepat akan membawa implikasi secara langsung maupun tidak langsung terhadap ekuitas
merek perusahaan, dan terhadap penjualan produk perusahaan. Secara umum, komunikasi
pemasaran atas suatu merek memiliki tiga tujuan utama yakni: membangun dan
meningkatkan brand awareness, memperkuat, memperjelas dan mempercepat pesan suatu
merek (Tulasi, 2012)
Setelah mengetahui pengertian dari konsep Marketing Communication, maka perlu
diketahui pula pengertian dari konsep brand awareness atau kesadaran merek. Terdapat

36
beberapa ahli yang menyatakan pendapatnya mengenai pengertian brand awareness.
Salah satu ahli (Shimp, 2003) menyatakan bahwa kesadaran akan suatu merek (brand
awareness) merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen
ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama
tersebut dimunculkan. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa brand awareness
sebagai kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu
merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto, 2004) dari kedua
pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa brand awareness adalah kemampuan sebuah
merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika konsumen mencoba untuk mengingat
kembali suatu merek dari produk tertentu. Brand awareness ini sendiri sangat diperlukan
bagi semua perusahaan agar merek mereka dapat menjadi merek yang pertama kali
muncul dalam benak konsumennya. Tidak terkecuali hotel Ayola La Lisa Surabaya.
Sebagai bagian dari industri perhotelan, hotel Ayola La Lisa harus bersaing dengan
industri perhotelan lainnya yang semakin berkembang khususnya di Surabaya. Maka dari
itu kesadaran merek konsumennya sangat perlu untuk dibangun oleh marketing
Communication nya yang dibantu dengan seluruh staf.
Marketing Communication hotel Ayola La Lisa Surabaya memiliki tugas atau peran
untuk meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap hotel Ayola La Lisa Surabaya.
Peran-peran yang ada tersebut didasari dari adanya tantangan yang dihadapi oleh hotel
Ayola La Lisa di tengah persaingan industri perhotelan di Surabaya. Tantangan pertama
hotel ini masih dapat dikatakan dan tergolong sebagai “pemain baru” dalam industri
perhotelan. Hotel Ayola La Lisa terletak di daerah Nginden, Jemursari yang dimana telah
terdapat banyak hotel serupa yang telah lebih lama berdiri dan tentunya sudah leih banyak
memiliki konsumen yang loyal dibandingkan dengan Ayola La Lisa yang belum genap
dua tahun beroperasi.
Salah satu kekurangan dari faktor lingkungan hotel Ayola memunculkan tantangan
selanjutnya bagi marcomm hotel ini. Menurut penilain pribadi penulis, jika menilik
lingkungan di sekitar hotel Ayola La Lisa, hotel ini akan memunculkan keraguan dari
konsumennya untuk menginap atau mengadakan sebuah acara disini. Hal ini dikarenakan
hotel Ayola La Lisa berada di daerah Nginden yang setiap hari khususnya pada pagi hari
ketika waktu aktivitas dimulai dan sore hari saat waktu pulang kerja, akan ditemui
kemacetan yang panjang dan padat. Selain itu, daerah di belakang hotel Ayola La Lisa
merupakan perkampungan yang padat penduduk. Faktor tersebut dinilai dapat
mengganggu pemandangan dan kenyamanan konsumen hotel yang menginap dikarenakan

37
jarak gedung kamar hotel dengan perkampungan yang tidak terlalu jauh. Faktor
lingkungan terakhir yang dapat memunculkan keraguan dari konsumennya untuk
menginap atau mengadakan sebuah acara disini yaitu lahan parkir dari hotel Ayola ini
sendiri sangat kecil untuk dapat menampung pengunjung yang menginap di hotel ini
melainkan sekedar berkunjung untuk sebuh acara yang diadakan di hotel tersebut. Faktor-
faktor itulah yang dapat memunculkan keraguan dari konsumennya untuk menginap atau
mengadakan sebuah acara disini yang berdampak pula pada lemahnya kesadaran merek
masyarakat Surabaya terhadap hotel Ayola La Lisa ini.
Selain itu, dalam poin top of mind industri perhotelan, hotel Ayola La Lisa dinilai
masih memiliki kekurangan dalam hal tersebut. Selama ini di kota Surabaya ini sendiri
nama “Ayola” sudah sering terdengar di telinga masyarakat namun bukan merupakan
“Ayola” hotel melainkan “Aiola” yang merupakan sebuah tempat makan yang sudah
berdiri jauh lebih lama dibandingkan dengan hotel Ayola La Lisa Surabaya ini sendiri.
Sehingga masyarakat Surabaya yang hanya mendengar kata-kata “Ayola” tanpa
mengetahui ejaan yang sebenarnya, maka hal yang pertama muncul di pikiran mereka
sebagai brand top of mind adalah “Aiola Eatery” yang merupakan tempat makan yang
terdapat di daerah Genteng, Surabaya dan bukannya “Ayola La Lisa” yang merupakan
sebuah hotel di daerah Nginden, Surabaya.
Hal-hal itulah yang menjadi tugas cukup berat bagi Marketing Communication
hotel Ayola La Lisa Surabaya untuk dapat meningkatkan brand awareness yang tidak
hanya bagi masyarakat Surabaya namun masyarakat diluar Surabaya. Hal tersebut agar
ketika pertama kali masyarakat mendengar kata “Ayola”, maka hal yang muncul di benak
mereka pertama kali adalah “hotel Ayola La Lisa Surabaya” yang juga dapat dikatakan
sebagai brand top of mindnya.
Untuk dapat mencapai kesadaran merek konsumennya, maka seorang Marcomm
hotel Ayola La Lisa perlu melakukan serangkaian proses komunikasi pemasaran yang
berkesinambungan. Telah disampaikan oleh Kotler dan Amstrong (2009, hal.401) bahwa
terdapat lima alat utama dalam proses Marketing Communication. Begitu pula dengan
yang ditemukan di dalam hotel Ayola La Lisa Surabaya. Marketing Communication
tersebut menjalankan perannya untuk meningkatkan brand awareness konsumen dengan
menggunakan lima alat utama dalam proses yang dilakukannya. Berikut penjabarannya
berdasarkan dari hasil observasi dan pengalaman terjun langsung :
1. Advertising(periklanan)

38
Advertising atau beriklan dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk komunikasi
massa yang bersifat non personal yang dipandang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi target audience dalam berpikir dan bertindak cukup efektif. Seorang
marketing communication hotel Ayola La Lisa Surabaya melakukan iklan atas promosi
hotelnya melalui media sosial Facebook dengan memanfaatkan fitu Facebook Ads. Selain
melalui media sosial Facebook, hotel Ayola La Lisa juga melakukan promosi melalui
media radio dengan memanfaatkan program Spot, Adlibs serta Talkshow. Semua proses
promosi atau periklanan tersebut bertujuan agar masyarakat luas mengetahui bahwa di
Surabaya ini terdapat hotel yang bernama Ayola La Lisa. Promosi iklan yang dipasang
pun tidak hanya merupakan promosi produk hotel ini sendiri seperti kamar hotel, ruang
pertemuan maupun juga promosi untuk event-event bagi masyarakat luas yang akan
diadakan oleh hotel Ayola La Lisa ini sendiri.

2. Personal selling (penjualan personal)


Personal selling adalah alat komunikasi interpersonal yang melibatkan kegiatan
face to face yang dilakukan oleh individu, seringkali mewakili suatu organisasi dengan
tujuan untuk menginformasikan, mengajak atau meningkatkan individu atau kelompok
untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh sponsor. Personal selling yang
dilakukan oleh hotel Ayola La Lisa ini sendiri berupa melakukan pertemuan langsung
atau tatap muka dengan stakeholder atau pihak eksternal yang dianggap dapat memiliki
pengaruh besar dalam hal penjualan produk hotel. Namun tidak semua pihak eksternal
akan dilakukan pertemuan langsung, melainkan yang dinilai oleh hotel merupakan
stakeholder yang sudah memiliki nama dan reputasi yang besar sehingga efek yang
ditimbulkan untuk membeli produk hotel seperti kamar hotel maupun mengadakan event
di hotel lebih besar. Pihak-pihak eksternal tersebut seperti BUMN serta dinas-dinas
pemerintahan.

3. Public relations (hubungan masyarakat)

Strategi yang dilakukan ini bertugas untuk membangun hubungan yang baik dengan
berbagai pihak diluar perusahaan untuk mendapatkan publisitas yang menguntungkan,
membangun citra yang bagus, dan menangani rumor atau berita yang tidak menguntungkan.
Publisitas melibatkan diseminasi pesan melalui media yang disediakan oleh pihak ketiga
seperti majalah, surat kabar atau acara berita. Dalam strategi ini, hotel Ayola La Lisa

melakukannya dengan banyak hal. Pertama, untuk mendapatkan publisitas di media yang
menguntungkan, pihak hotel akan selalu mengundang pihak media baik media cetak,

39
media radio, maupun media televisi, setiap kali hotel Ayola La Lisa mengadakan suatu
acara. Dari event-event tersebut, pihak hotel akan selalu mengirimkan press release yang
nantinya akan dimuat di dalam beberapa media. Berikut merupakan contoh publisitas di
salah beberapa media yang didapatkan oleh hotel Ayola La Lisa setelah mengadakan
acara dalam rangka memperingati hari anak nasional.

Gambar 3.1 Publisitas Media GNFI Terhadap Event Hotel Ayola La Lisa
Sumber : dokumen pribadi penulis

Gambar 3.2 Publisitas CNN Indonesia Terhadap Event Hotel Ayola La Lisa
Sumber : Akun Youtube CNN Indonesia

Sedangkan untuk publisitas mengenai tanggapan atas rumor atau berita yang kurang baik,
sampai saat ini hotel Ayola La Lisa belum pernah mengalami hal tersebut. Namun bukan
berarti hotel Ayola tidak pernah memberikan tanggapan atas suatu hal yang kurang baik
yang terjadi di dalamnya. Hotel ini juga seringkali mendapatkan komentar berupa kritik
serta saran yang berasal dari pengunjung-pengunjungnya. Komentar-komentar tersebut
didapatkan secara lisan maupun dari review di website-website tertentu dan di media
sosial resmi Ayola La Lisa. Hotel Ayola La Lisa pun akan langsung menanggapi
komentar tersebut dengan sangat responsif serta solutif. Hal tersebut dilakukan agar
pengunjung tersebut ingin menginap di hotel Ayola lagi dan tetap menjaga citra baik di

40
mata pengunjung tersebut dan masyarakat luas lainnya. Berikut dibawah ini merupakan
contoh dari komentar yang didapatkan oleh hotel Ayola dari salah satu pengunjung di
laman Instagram resmi Ayola yang langsung ditanggapi dengan baik oleh Marcomm
hotel Ayola La Lisa.

Gambar 3.3 Komentar Pengunjung di Instagram Ayola La Lisa


Sumber : Instagram Ayola La Lisa Surabaya

Dari contoh gambar diatas dapat dilihat bahwa ketika ada konsumen memberikan
komentar mengenai pengalamannya yang kurang berkenan ketika menginap di hotel
Ayola La Lisa dan langsung direspon dengan baik dan responsif oleh Marcomm hotel
Ayola, maka akan dapat menimbulkan pula kunjungan yang berulang dari konsumen
yang bersangkutan tersebut.

4. Direct marketing (pemasaran langsung)


Merupakan alat komunikasi langsung dengan para pelanggan individu yang
dijadikan sasaran untuk mendapatkan respons secara segera dengan membina hubungan
yang lebih dekat. Direct Marketing dapat dilakukan melalui face to face selling, direct
mail, catalogue marketing, telemarketing. Adapun yang dilakukan oleh hotel Ayola La
Lisa yaitu berupa direct mail dan telemarketing. Pada strategi melalui telemarketing ini,
pihak hotel akan menghubungi pihak-pihak stakeholder yang dinilai potensial
berdasarkan database yang sudah ada. Dalam proses ini, marcomm yang dibantu oleh staf
sales, akan menawarkan produk hotel Ayola yaitu berupa kamar maupun produk ruang
pertemuan yang dapat digunakan untuk segala event. Setelah proses telemarketing ini,
akan dilanjutkan dengan mengirimkan email penawaran atau email promosi kepada
pihak-pihak stakeholder potensial yang telah ada di daftar sebelumnya maupun kepada
pihak-pihak stakeholder yang telah dihubungi terlebih dahulu melalui telemarketing.
Strategi ini dinilai dapat lebih efektif dibandingkan dengan strategi advertising, karena

41
dapat berkomunikasi langsung dengan calon konsumen serta langsung mendapatkan
respon.

5. Sales promotion (promosi penjualan)


Merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan
sebuah produk atau jasa. memiliki kapabilitas tinggi jika digunakan pada pasar sasaran
yang lebih sempit karena terkendali dan biaya yang dikeluarkan lebih rendah
dibandingkan dengan advertising. Dalam memberikan promosi penjualan kepada
konsumennya, hotel Ayola La Lisa sebagai bagian dari Topotels Hotel & Resort memiliki
dua sumber promosi yaitu dari pihak Topotels dan promosi yang diadakan oleh hotel
Ayola ini sendiri. Contoh promosi penjualan yang dilakukan oleh hotel Ayola La Lisa
berupa diskon 10% untuk pemesanan kamar serta food & beverage dengan menunjukkan
boarding pass Batik Air yang digunakannya. Promo ini hasil dari kerjasama antara
maskapai Batik Air dengan pihak manajemen Topotels Hotel & Resort yang di dalamnya
juga terdapat hotel Ayola La Lisa Surabaya.

Gambar 3.4 Promo Diskon Ayola La Lisa Dengan Batik Air


Sumber : dokumen pribadi hotel Ayola La Lisa

Selain promosi penjualan tersebut, terdapat pula promosi yang merupakan hasil dari
inisiatif serta strategi penjualan hotel Ayola ini sendiri. Promosi tersebut dalam rangka
menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 73. Hotel Ayola mengadakan
promo 17% untuk pembelian di Lisa’s Kitchen, 8% untuk pembelian di Oasis Coffee
Corner serta diskon 45% untuk pemesanan kamar hotel.

42
Gambar 3.5 Promo Kemerdekaan Hotel Ayola La Lisa
Sumber : dokumen pribadi hotel Ayola La Lisa

Jika diatas telah dijabarkan mengenai lima alat utama dalam komunikasi pemasaran,
maka dibawah ini akan dijelaskan pula mengenai beberapa cara agar Brand Awareness
dapat dicapai dan diperbaiki menurut Blakeman (2015) :
1. Menciptakan reputasi yang baik terhadap barang atau jasa, dan perusahaan.
Hotel Ayola La Lisa berusaha dan berupaya untuk menciptakan reputasi yang baik
terhadap barang, jasa dan perusahaan yang dimilikinya melalui berbagai cara. Salah
satunya adalah dengan tetap memperlakukan konsumen dengan sebaik-baiknya.
Mulai dari perilaku yang nyata yaitu dengan menyambut tamu dengan sebaik-baiknya
hingga dari perilaku yang di dunia maya yaitu dengan menjawab segala pertanyaan
maupun komentar dari tamu dengan responsif dan solutif. Dengan cara-cara tersebut,
maka reputasi hotel Ayola La Lisa pun akan tetap terjaga dengan baik dimata
masyarakat.
2. Menggunakan media sebagai sarana untuk memasarkan produk atau jasa sebuah
merek.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pada era ini, keberadaan media akan sangat
membantu khususnya bagi pelaku bisnis untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat
dan konsumennya secara lebih luas. Termasuk dengan hotel Ayola La Lisa yang
sangat memanfaatkan keberadaan dari media ini sendiri. Marcomm hotel Ayola
menggunakan media internal maupun media eksternal untuk memasarkan produk dan
jasanya. Penggunaan media internal yang dimaksud adalah media sosial Facebook
dan Instagram dari hotel Ayola La Lisa Surabaya. Sedangkan untuk penggunaan
media eksternal yang dimaksud adalah dengan menggunakan media-media seperti
media cetak, online, televisi dan radio untuk proses pemasarannya.
3. Pesan dari sebuah merek dapat diterima dan diingat serta tujuan dari perusahaan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Simbol yang dipakai berhubungan dengan merek dan yang dapat dilihat dan dirasakan
oleh konsumen
Simbol yang dipakai oleh hotel Ayola La Lisa ini yaitu berupa tulisan Ayola La Lisa
Surabaya. Simbol ini sangat berhubungan dengan merek yang dijualnya dan mudah

43
diingat oleh konsumennya. Logo serta pemilihan font tulisan nya pun juga bukan
merupakan jenis tulisan yang menampilkan kesan serius melainkan kesan
yang fun, yang sesuai dengan konsep hotel yang dibangun yaitu hotel yang
mengedepankan kenyamanan dan kesenangan yang sesuai dengan lifestyle jaman
sekarang.
Sedangkan cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan brand awareness menurut
Gondokusumo (dalam ciputrauceo,2014) yaitu dengan menggunakan partnership.Partner
yang mempunyai network yang sangat kuat, akan memiliki banyak pelanggan yang loyal.
Pada hotel Ayola La Lisa ini sendiri juga telah menciptakan partner-partner dari berbagai
bidang bisnis seperti dari pihak maskapai penerbangan, pihak perbankan, pihak travel agent
serta dari pihak pemerintahan. Partner-partner tersebut dipercaya dapat membawa
keuntungan yang banyak bagi pihak hotel Ayola La Lisa Surabaya salah satunya dengan
dapat meningkatkan brand awareness konsumennya yang pada akhirnya juga dapat
menciptakan pelanggan-pelanggan yang loyal kepada hotel Ayola La Lisa Surabaya.
Selain dari lima alat utama komunikasi pemasaran yang telah disampaikan oleh
Kotler dan Amstrong serta cara-cara yang dapat meningkatkan brand awareness menurut
Darmadi, selama kurun waktu dua bulan itu pula, penulis dapat menyimpulkan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan sekaligus sebagai peran seorang Marketing Communication hotel
Ayola La Lisa Surabaya dalam upaya untuk meningkatkan brand awareness di mata
konsumennya. Hasil ini didapatkan oleh penulis ketika terjun dan mengalami langsung
berkenaan dengan kegiatan marketing dan kehumasan dalam divisi Marketing
Communication hotel Ayola La Lisa Surabaya, diantaranya adalah :
1. Media Monitoring
Media monitoring merupakan kegiatan yang wajib dilakukan setiap harinya disaat
hotel Ayola La Lisa Surabaya selesai melakuan sebuah event tertentu. Media monitoring
ini dilakukan baik pada media cetak, TV, radio maupun berita di portal berita online
internet setiap harinya. Kegiatan ini penting dilakukan untuk membuat publisitas yang
telah muncul di berbagai media mengenai acara yang telah dilakukan. Setelah membuat
list media yang telah melakukan pemberitaan terhadap event tersebut atau biasa yang
disebut Media Coverage, penulis juga menghitung berapa PR Value yang didapat oleh
hotel Ayola La Lisa Surabaya dan dibandingkan dengan budget yang telah dikeluarkan.
Dengan dilakukannya penghitungan PR Value, maka nantinya dapat dilihat seberapa
banyak massa yang dapat dan telah digapai untuk dapat mengetahui acara tersebut yang

44
nantinya juga akan berujung kepada peningkatan brand awareness hotel Ayola La Lisa.
Berikut merupakan salah satu contoh media coverage yang telah dilakukan serta
penghitungan PR Value atas salah satu acara yang telah dilakukan dalam rangka
memperingati hari anak nasional.

Gambar 3.6 List Media Coverage dan PR Value Event Hari Anak Nasional
Sumber : dokumen pribadi penulis

2. Media Relations
Pada era ini, media memegang peranan amat penting bagi citra perusahaan. Dengan
pemberitaan positif, otomatis mengakibatkan citra perusahaan dalam masyarakat menjadi
positif pula. Salah satu kegiatan konkrit yang dilakukan oleh Marcom hotel Ayola La Lisa
dalam membina media relation adalah dengan mengenal secara mendalam dan menjamu
dengan ramah kawan-kawan media. Selain itu hotel Ayola La Lisa juga tidak jarang
untuk dapat memberikan voucher kamar, voucher restaurant (Lisa’s Kitchen) maupun
voucher café di hotel Ayola La Lisa yaitu OCC (Oasis Coffee Corner). Selain itu sering
pula memberikan goodie bag bagi kawan-kawan media yang bersedia meliput maupun
terlibat dalam kegiatan atau event yang dilaksanakan oleh hotel Ayola La Lisa. Kegiatan
ini pula yang dilakukan oleh penulis selama kegiatan magang berlangsung. Penulis
dilibatkan secara langsung oleh divisi Marcomm dalam kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan rekan media. Media relations juga dilakukan dengan cara
mengunjungi beberapa kantor media untuk sekedar berbincang-bincang maupun untuk
merayakan hari jadi dari media tersebut yang dengan tujuan membina hubungan baik
antara Ayola La Lisa dengan pihak media.

3. Promosi Program PR
Dalam pemasaran, makna promotion adalah untuk menaikan posisi suatu produk ke
posisi yang lebih tinggi di mata calon pembeli/calon pelanggan. Posisi yang dimaksud

45
dalam salah satu teori marketing sederhana adalah mengacu pada level kesadaran
pelanggan terhadap produk dimaksud yang dikenal dengan singkatan AIDA yaitu:
Attention-Interest-Desire-Action. Dalam kegiatan promosi PR yang dilakukan penulis
dalam magang ini, penulis melakukan promosi pada program PR yang dilakukan oleh
Humas. Program PR ini berjudul ‘Share Your Moment’. Event ini dilakukan setiap
bulannya yang dimana setiap tamu yang telah menginap di hotel Ayola La Lisa, dapat
memposting foto serta cerita pengalaman mereka yang menarik selama menginap. Foto
serta cerita tersebut dapat diposting pada akun instagram masing-masing serta di tag ke
akun Instagram Ayola La Lisa. Pemenang dalam event ini, akan mendapatkan
compliment voucher berupa room voucher yang akan dipilih setiap bulannya. Program ini
terbilang sederhana untuk dilakukan, namun dengan adanya program ini, juga dapat turut
menyumbang dalam upaya meningkatkan kesadaran merek konsumen. Dengan
banyaknya konsumen yang terlibat dalam program ini, maka akan semakin banyak
masyarakat luas yang memiliki kesadaran merek terhadap hotel Ayola La Lisa ini dan
masyarakat luas pun juga akan semakin mengetahui bahwa terdapat hotel di Surabaya
bernama Ayola La Lisa. Meski tak terlibat dalam rancangan lomba ini, penulis terlibat
dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh divisi Marketing and Communication.
Promosi yang dilakukan oleh penulis yakni diantaranya dengan melakukan posting pada
media sosial resmi Ayola La Lisa. berikut merupakan salah satu poster promosi program
Share Your Moment yang dilakuan :

Gambar 3.7 Promosi Program ‘Share Your Moment’


Sumber : dokumen pribadi Ayola La Lisa

4. Mengelola Media Sosial


Media sosial digunakan oleh hotel Ayola La Lisa untuk lebih dekat dengan
masyarakat dan pengunjungnya. Melalui sosial media ini, hotel Ayola La Lisa

46
memberikan informasi, quotes motivasi serta berbagai kuis-kuis menarik yang
berhadiahkan hadiah yang tak kalah menggiurkan. Sosial media merupakan salah satu
sarana bagi hotel Ayola La Lisa untuk meningkatkan citra baik perusahaan serta
kesadaran merek (brand awareness) dimata masyarakat. Adapun platform media sosial
yang digunakan oleh hotel Ayola La Lisa yaitu Facebook serta Instagram dalam
kesehariannya. Penulis menjadi salah satu admin yang bertanggung jawab pada konten isi
media sosial setiap harinya. Tidak ada tema konten yang tetap, namun penulis dan juga
divisi Marcomm sebisa mungkin untuk mengupload konten setiap harinya di akun
Instagram. Selain untuk alasan serta alat promosi, melalui konten-konten yang di upload
setiap harinya ini diharapkan dapat memberikan informasi serta berinteraksi dengan
masyarakat serta dapat meningkatkan awareness terhadap brand hotel Ayola La Lisa
Surabaya. Selain mengupload konten-konten setiap harinya, penulis juga menjawab
komentar dan pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan oleh netizen melalui kolom
komentar ataupun via direct message instagram. Penulis sebagai admin sosial media
Instagram juga berusaha untuk selalu mengapresiasi pengunjung yang menginap di Ayola
La Lisa Surabaya yang telah bersedia membagikan pengalaman menginapnya dengan
memposting foto dan memberikan tag ke instagram Ayola La Lisa, untuk selanjutnya di
upload pula fotonya tersebut sebagai salah satu konten foto instagram Ayola La Lisa.

47
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1. Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hotel Ayola La Lisa Surabaya melalui
marcommnya menjalankan upaya meningkatkan brand awareness dengan menggunakan
lima alat utama dalam menjalankan proses marketing communication menurut Kotler dan
Amstrong (2009) yaitu advertising (periklanan), personal selling (penjualan perorangan)
,public relations (hubungan masyarakat), direct marketing (penjualan langsung) dan sales
promotion (promosi penjualan). Dapat dikatakan bahwa alat-alat yang terdapat di dalam
proses komunikasi pemasaran dan dilakukan oleh seorang Marcomm, selain dapat
meningkatkan penjualan produk juga dapat meningkatkan brand awareness dengan
membuat produk tersebut menjadi brand top of mind konsumen.
Selain menggunakan lima alat utama dalam proses komunikasi pemasaran diatas,
Marcomm hotel Ayola La Lisa juga memiliki beberapa peran dan melaksanakan beberapa
cara agar Brand Awarenessdapat dicapai dan diperbaiki menurut Blakeman (2015) yaitu :
1. Menciptakan reputasi yang baik terhadap barang atau jasa, dan perusahaan.
Hotel Ayola La Lisa berusaha dan berupaya untuk menciptakan reputasi yang baik
terhadap barang, jasa dan perusahaan yang dimilikinya salah satunya dengan tetap
memperlakukan konsumen dengan sebaik-baiknya. Mulai dari menyambut tamu dengan
sebaik-baiknya hingga menjawab segala pertanyaan maupun komentar dari tamu dengan
responsif dan solutif. Dengan cara-cara tersebut, maka reputasi hotel Ayola La Lisa pun
akan tetap terjaga dengan baik dimata masyarakat.
2. Menggunakan media sebagai sarana untuk memasarkan produk atau jasa sebuah
merek.
Marcomm hotel Ayola menggunakan media internal maupun media eksternal untuk
memasarkan produk dan jasanya. Penggunaan media internal yang dimaksud adalah
media sosial Facebook dan Instagram hotel Ayola La Lisa Surabaya. Sedangkan media
eksternal yang dimaksud adalah menggunakan media-media seperti media cetak, online,
televisi dan radio untuk proses pemasarannya.
3. Pesan dari sebuah merek dapat diterima dan diingat serta tujuan dari perusahaan
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

48
4. Simbol yang dipakai berhubungan dengan merek dan yang dapat dilihat dan
dirasakan oleh konsumen
Simbol yang dipakai oleh hotel Ayola La Lisa ini yaitu berupa tulisan Ayola La
Lisa Surabaya yang sangat berhubungan dengan merek yang dijualnya dan mudah diingat
oleh konsumennya. Logo serta pemilihan font tulisan nya pun menampilkan kesan yang
fun, sesuai dengan konsep hotel yang dibangun yaitu hotel yang mengedepankan
kenyamanan dan kesenangan yang sesuai dengan lifestyle jaman sekarang.
Peran yang dilakukan oleh seorang Marketing Communication hotel Ayola La Lisa
untuk menciptakan brand awareness menurut Gondokusumo (dalam ciputrauceo, 2014)
yaitu dengan membangun partnership. Partner yang mempunyai network yang sangat kuat,
akan memiliki banyak pelanggan yang loyal. Hotel Ayola La Lisa ini sendiri juga telah
menciptakan partner-partner dari berbagai bidang bisnis seperti dari pihak maskapai
penerbangan, pihak perbankan, pihak travel agent serta dari pihak pemerintahan. Partner-
partner tersebut dipercaya dapat membawa keuntungan yang banyak bagi pihak hotel Ayola
La Lisa Surabaya salah satunya dengan dapat meningkatkan brand awareness
konsumennya yang pada akhirnya juga dapat menciptakan pelanggan-pelanggan yang loyal
kepada hotel Ayola La Lisa Surabaya. Semua strategi-strategi serta peran yang dijalankan
oleh Marketing Communication hotel Ayola La Lisa diharapkan akan dapat semakin
meningkatkan brand awareness hotel Ayola di mata konsumennya yang bukan hanya
konsumen dari dalam kota Surabaya saja namun juga dengan konsumen diluar kota
Surabaya.

4.2. Rekomendasi
Dalam sub-bab rekomendasi ini, ada beberapa hal yang akan diberikan rekomendasi
oleh penulis. Hal-hal tersebut meliputi rekomendasi terkait dengan hasil analisis atau
temuan penulis di dalam organisasi tempat magang, rekomendasi mengenai hal-hal yang
perlu diperbaiki organisasi tempat magang terhadap peserta magang dan staf/karyawannya
serta rekomendasi yang terakhir ditujukan untuk perbaikan program studi yang penulis
rasakan sebagai kelemahan dalam membimbing mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
magang ini.
Adapun rekomendasi pertama yang akan diberikan oleh penulis yaitu terkait dengan
hasil analisis atau temuan penulis di dalam organisasi tempat magang. Setelah melakukan
penelitian dan observasi secara langsung, telah didapatkan bahwa ternyata peran seorang
marketing communication dari hotel Ayola La Lisa Surabaya ini sangat penting. Terbukti
dari banyaknya kegiatan serta program-program yang dijalankan sebagai upaya dalam

49
meningkatkan brand awareness di mata konsumennya. Dibalik dari semua program yang
dijalankan oleh hotel Ayola La Lisa tersebut, seorang Marcomm hotel Ayola harus bekerja
seorang diri dan tidak ada staf atau asisten marcomm yang membantunya. Poin penting ini
lah yang akan menjadi salah satu rekomendasi yang diberikan oleh penulis kepada hotel
Ayola La Lisa. Seharusnya hotel Ayola dapat memperbaiki struktur pengorganisasiannya
dan menambahkan satu atau dua orang lagi untuk tergabung kedalam bagian dari
Marcomm. Hal ini dikarenakan, peran yang dipegang oleh seorang Marcomm dan program-
program yang harus dijalankan dinilai cukup berat untuk dikerjakan seorang diri saja. Jika
ditambahkan satu atau dua orang lagi sebagai asisten dari Marcomm, maka peran dan
program-program yang akan dijalankan pun juga akan berjalan lebih maksimal. Sehingga
pada akhirnya pun tujuan awal dari perusahaan untuk meningkatkan brand awareness
terhadap hotel Ayola La Lisa Surabaya di mata konsumen akan lebih cepat tercapai dan
lebih maksimal efek yang ditimbulkannya. Penulis menganggap bahwa selama ini seorang
Marcomm yang bekerja seorang diri dalam upaya meningkatkan kesadaran merek dinilai
tidak efektif dan berujung pada kerepotan yang dirasakan oleh Marcomm itu sendiri.
Rekomendasi yang telah disebutkan ini juga dapat termasuk kedalam saran yang diberikan
oleh penulis kepada organisasi tempat magang terkait hal-hal yang perlu diperbaiki
mengenai staf atau karyawannya.
Sebagai penutup pada sub-bab ini, penulis akan memberikan rekomendasi yang
ditujukan kepada program studi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga. Rekomendasi
serta kritik yang akan diberikan oleh penulis ini semata-mata hanya sebagai bahan masukan
kepada program studi, agar dapat memperbaiki sistem perencanaan, pelaksanaan serta
pembimbingan mahasiswa yang ingin dan sedang mengambil mata kuliah Komunikasi
Terintegrasi (magang) ini. Penulis merasakan bahwa, persiapan dan pembimbingan yang
diberikan dan dilakukan oleh program studi ini masih sangat kurang sekali.
Sosialisasi pelaksanaan magang yang seharusnya diberikan kepada mahasiswa saat
jadwal libur semester, justru diberikan pada awal bulan September yang dimana mayoritas
mahasiswa sudah hampir menyelesaikan kegiatan magangnya atau bahkan sudah
menyelesaikan kegiatan magangnya. Buku pedoman magang, sistematika pengajuan
kegiatan magang, dan lain sebagainya juga tidak disampaikan dari awal. Sehingga hal-hal
tersebut membuat mahasiswa pada awalnya sangat kebingungan langkah-langkah yang
harus dilakukan pada saat persiapan, pelaksanaan magang dan pembuatan LPJ magang,
karena tidak ada pedoman dan sosialisasi yang jelas dari pihak program studi. Mahasiswa

50
menjadi seperti berjalan tanpa arah ketika mempersiapkan kegiatan magang ini, karena
tidak adanya tuntutan dari program studi.
Sehingga saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada program studi yaitu lebih
mematangkan lagi konsep serta pedoman-pedoman yang akan diberikan oleh mahasiswa
yang hendak mengambil mata kuliah Komunikasi Terintegrasi (magang) dari jauh-jauh hari
sebelum jadwal pengurusan tempat magang. Hal tersebut semata-mata untuk membantu
mahasiswa yang ingin mengambil magang agar dapat berjalan dengan arah serta pedoman
yang jelas. Semoga program studi Ilmu Komunikasi dapat lebih berbenah diri untuk di
semester kedepannya sehingga mahasiswa angkatan dibawah penulis juga dapat lebih ter
mudahkan proses pra-magang yaitu saat mengurus kegiatan magangnya, pada saat
pelaksanaan magang dan pasca magang yaitu pada saat penyusunan laporan magangnya,
karena telah banyak dibantu oleh pihak program studi.

51
BAB V
REFLEKSI DIRI

Dengan diadakannya program Kuliah Terintegrasi (Magang) ini, tentunya penulis


merasakan manfaat yang banyak sekali bagi dirinya sendiri. Selama kurang lebih dua bulan
menjalani kegiatan magang di Hotel Ayola La Lisa Surabaya, penulis mendapatkan banyak
hal-hal positif yang bermanfaat bagi pengembangan soft skill maupun kemampuan kognitif
yang ada di dalam dirinya. Kegiatan magang yang telah dilakukan ini juga dapat membantu
penulis untuk mengidentifikasi kunci sukses dalam bekerja serta dapat mengidentifikasi
mengenai rencana perbaikan dan pengembangan diri, karir, dan pendidikan di masa
mendatang.
Adapun hal positif yang penulis dapatkan setelah mengikuti kegiatan magang di
Hotel Ayola La Lisa ini adalah penulis dapat benar-benar merasakan suasana dari
lingkungan kerja yang nyata. Disaat teman-teman penulis yang lainnya melakukan kegiatan
magang dengan berpasang-pasang dua bahkan hingga empat orang dari teman seangkatan
yang sama atau bahkan dari lintas universitas, penulis melakukan kegiatan magang ini
seorang diri. Tidak ada teman seangkatan maupun teman dari lintas universitas yang
melakukan kegiatan magang bersamaan dengan penulis pada saat itu. Pada kegiatan
magang ini mulanya memang penulis merasakan sebuah kesedihan dan rasa tidak nyaman
untuk berada di lingkungan tersebut yang terasa sangat asing, sangat baru dan tidak ada
seorang pun yang penulis kenal pada saat itu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu,
penulis justru merasa bersyukur sekali melakukan kegiatan magang ini seorang diri dan
tidak ditemani dengan rekan yang notabene sudah penulis kenal. Penulis justru merasakan
perasaan hati yang nyaman dan senang berada di lingkungan tersebut. Mengapa demikian?
Karena penulis merasa bahwa ketika melakukan kegiatan magang tersebut seorang diri,
penulis dapat keluar dari zona nyaman yang selama ini selalu dikelilingi oleh rekan-rekan
yang telah dikenalnya dan sudah sangat akrab. Ketika berada dalam lingkungan magang
yang sangat asing tersebut, maka penulis dituntut harus cepat dapat melakukan adaptasi dan
membangun lingkaran relasi yang baru. Jika pada saat kegiatan magang tersebut penulis
bersama dengan rekan satu angkatan yang telah dikenalnya, maka penulis akan memiliki
kecenderungan untuk tetap bersama dengan rekannya tersebut dan tidak mau untuk
membuka lingkungan relasi yang baru, karena sudah dalam zona yang nyaman.

52
Situasi kegiatan magang yang dilakukan sendiri tersebut, juga membawa manfaat
bagi penulis untuk kehidupan kerjanya nanti. Selain untuk melatih penulis untuk dapat
keluar dari
zona nyaman, situasi tersebut juga dapat melatih diri untuk rencana bekerja kedepannya
nanti. Pada masa mendatang, saat sudah lulus dari universitas ini, maka penulis pastinya
akan melanjutkan ke jenjang yang selanjutnya yaitu bekerja. Pada akhirnya, ketika bekerja
nanti penulis akan berpisah dengan rekan-rekan seangkatannya, meneruskan kehidupan di
jalannya masing-masing dengan bekerja di sektor pekerjaan yang berbeda-beda pula.
Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa akan dapat bertemu rekan satu angkatannya
kembali dalam sektor pekerjaan tertentu, namun kemungkinan terbesarnya adalah penulis
harus keluar dari zona nyaman dari rekan-rekan seangkatannya dan melanjutkan jenjang
pekerjaan sendiri-sendiri. Ketika dalam sektor pekerjaannya itulah, maka penulis juga harus
beradaptasi dengan zona yang baru dan relasi yang baru. Dengan adanya situasi magang
yang telah dijelaskan diatas itulah, penulis merasakan manfaat yang besar sekali yaitu
penulis sudah dapat berlatih beradaptasi dengan lingkungan dan membangun relasi yang
benar-benar dimulai dari nol sejak dini tepatnya sebelum menyelesaikan studi di universitas
ini. Sehingga ketika pada saatnya memasuki jenjang pekerjaan yang sesungguhnya, penulis
sudah tidak merasa kaget lagi dan dapat langsung menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru yang keluar dari zona nyamannya. Hal tersebut yang menurut penulis dapat
mengembangkan soft skill yang ada dalam diri sendiri serta dapat memperbaiki kekurangan
soft skill yang dimana penulis cenderung sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru
dan cenderung berdiam diri dalam satu zona nyaman saja.
Selain mendapatkan manfaat untuk pengembangan kemampuan soft skill, setelah
kegiatan magang ini penulis tentunya juga mendapatkan manfaat untuk pengembangan
kemampuan kognitifnya. Kembali lagi berhubungan dengan manfaat untuk pengembangan
kemampuan soft skill yang telah dijabarkan diatas, karena penulis melakukan kegiatan
magang ini seorang diri, maka penulis lebih dapat maksimal dalam hal pengembangan
kemampuan kognitif. Ketika rekan seangkatan lainnya mendapatkan jobdesk magang dari
atasannya dapat dilakukan berdua atau bahkan berempat, maka penulis pun tidak memiliki
pilihan lain selain melakukannya sendiri. Pada awalnya memang terasa berat dan sempat
merasakan kebingungan, namun seiring dengan berjalannya waktu, justru ketika penulis
melakukan semuanya sendiri, penulis dapat lebih banyak mendapatkan ilmu-ilmu serta
praktik-praktik dari ilmu tersebut yang tidak didapatkan dari kegiatan perkuliahan selama
ini. Penulis juga dapat lebih mengembangkan kemampuan kognitifnya dari komentar-

53
komentar pembimbing magang mengenai tugas yang telah dikerjakan untuk perbaikan di
kemudian harinya. Ketika mengerjakan suatu tugas tertentu dari pembimbing magang,
penulis juga dituntut untuk mandiri dengan tidak mengandalkan rekan magang yang lain
serta harus berusaha untuk mengatasi sendiri kesulitan pekerjaannya terlebih dahulu
sebelum nantinya diberikan saran oleh pembimbing magang. Hal-hal tersebut penulis
yakini bahwa ketika melakukan kegiatan magang bersama dengan rekan seangkatan
lainnya, maka manfaat untuk pengembangan soft skillserta kognitif akan kurang terasa
efektif.
Diluar manfaat pengembangan kognitif serta soft skill yang didapatkan, penulis
mendapatkan manfaat lain yang juga tidak kalah berguna untuk kehidupan atau jenjang
selanjutnya. Dikarenakan penulis melakukan kegiatan magang pada divisi Marketing
Communication yang dimana salah satu tugasnya adalah menjaga hubungan baik dengan
rekan-rekan media, maka penulis juga mendapatkan manfaat yaitu telah membuka relasi
yang cukup banyak dan cukup baik dengan rekan-rekan media yang ada di Surabaya ini.
Dengan relasi yang telah terbentuk seperti ini, maka akan sangat memberikan keuntungan
bagi penulis di kehidupan pekerjaannya nantinya yang juga tidak akan jauh dengan relasi
dan kerjasama dengan rekan media.
Setelah kegiatan magang ini, selain manfaat yang telah banyak disebutkan diatas,
penulis juga dapat mengidentifikasi kunci sukses dalam bekerja yang akan berguna ketika
nantinya benar-benar terjun ke dalam jenjang pekerjaan. Ada banyak sekali kunci sukses
dalam bekerja yang penulis dapatkan setelah kegiatan magang ini. Namun akan dijelaskan
beberapa poin saja disini. Menurut penulis, kunci sukses dalam bekerja yang pertama yaitu
harus selalu mau berkembang dan sangat tidak disarankan untuk berdiam diri dalam zona
nyaman dalam waktu yang lama sekali. Kecenderungan manusia adalah sulit untuk
mengembangkan dirinya dan besarnya keinginan untuk berdiam diri dalam zona
nyamannya dalam waktu yang sangat lama. Hal tersebut tentunya sangat tidak disarankan
dan harus dihindari. Sebagai manusia yang diberikan kemampuan melebihi segalanya,
maka harus mempunyai keinginan untuk selalu berkembang dan berpindah dari zona
nyamannya. Jika tidak, maka akan besar kemungkinannya bahwa tidak akan bertahan lama
dalam pekerjaannya dan peluang untuk lebih sukses dalam bidangnya akan tertutup dan
terhalangi oleh individu-individu yang ingin mengembangkan kemampuan dalam dirinya
dan mau keluar dari zona nyamannya.
Kunci sukses dalam karir yang kedua adalah, ketika kita sudah berani untuk
mengembangkan diri dan keluar dari zona nyaman, maka juga harus diimbangi dengan

54
kemampuan beradaptasi yang cepat. Jika kita tidak bisa mengimbanginya dengan adaptasi
dengan lingkungan yang baru, maka akan sulit juga dalam kegiatan pekerjaannya nantinya.
Bagaimanapun juga, dalam hal bekerja, relasi dan lingkungan sekitar akan sangat
membantu kita yang pada akhirnya juga dapat menuntun kita dalam meraih kesuksesan
dalam bekerja. Maka dari itu sangatlah penting untuk memiliki kemampuan beradaptasi
yang cepat dengan lingkungan yang baru tersebut bagi diri sendiri.
Poin penting selanjutnya untuk mencapai kesuksesan yaitu selalu mengedepankan
sikap respect atau sikap menghargai kepada siapapun yang ada di dalam lingkungan
pekerjaan tidak peduli tingkatan pekerjaannya. Ketika penulis melakukan kegiatan magang
di Hotel Ayola La Lisa, penulis tidak hanya menghargai individu-individu yang berada di
jajaran atas saja, namun juga selalu menghargai individu-individu yang berada di jajaran
bawah seperti satpam, housekeeping, dan lainnya. Sikap respect dapat dilakukan dengan
sesederhana mungkin contohnya dengan selalu menyapa, mengucapkan terimakasih, minta
maaf dan tolong. Individu seringkali meremehkan sikap tersebut yang sebenarnya hal
sederhana seperti itu dapat membuat kita menjadi pribadi yang positif. Kesuksesan tidak
hanya diukur melalui keberhasilan maupun kognitif saja, namun hal-hal atau kemampuan-
kemampuan soft skill yang positif seperti itulah yang juga dapat membuat kita menjadi
pribadi yang sukses. Jika kita dapat selalu menghargai individu-individu yang berada di
jajaran bawah kita, maka niscaya mereka akan menilai kita sebagai pribadi yang sukses
pula.

55
DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Hilda B. 2017, 23 Januari. Okupansi Rendah, Hotel Baru di Surabaya Justru
Bertambah. Diambil dari website Kompas.
https://properti.kompas.com/read/2017/01/23/162226821/okupansi.rendah.hotel.baru.
di.surabaya.justru.bertambah. Diakses pada 19 November 2018.

Andi M. Shadat. 2009. Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan.
Jakarta: Salemba Empat.

Blakeman, Robyn. 2015. Integrated Marketing Communication: Creative Strategy From Idea
to Implementation. London: Rowman.

Chitty, William,et al. 2008. Integrated Marketing Communication, 2nd Edition. Australia:
Cengage Learning Australia Pty Limited

Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten: Strategi
Memimpin Pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Effendi, Zaenal. 2017, 20 September. Bisnis Hotel di Surabaya Menggirukan Ini yang
Terjadi. Diambil dari website Detik.com. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-
3650966/bisnis-hotel-di-surabaya-menggiurkan-ini-yang-terjadi. Diakses pada 19
November 2018.

Fill, Chris and Barbara Jamieson. 2006. Marketing Communications. Edinburgh: Heriot-watt
University.

Gondokusumo, Ryan. 2014. 10 Langkah Meningkatkan Brand Anda. Diambil dari Ciputra-
Uceo. www.ciputra-uceo.net/blog/2014/7/18/10-langkah-meningkatkan-brand-anda-
by-ryan-gondokusumo diakses pada 18 Oktober 2018.

Goneos, Malka A. 2011. Marketing To Young Adults In The Context Of A Postmodern


Society. Ph.d. Thesis. Pretoria: University of Pretoria.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Koniewski, Maciej. 2012. Brand Awareness and Consumer Loyalty. PMR Research.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2009. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12. jilid 2.
Jakarta: Erlangga.

56
Larasati, Aulia. 2018, 12 Januari. Tak Ada Tambahan Hotel Bintang 5 di Surabaya. Diambil
dari website Dailyhotels. https://dailyhotels.id/2018/01/tak-ada-tambahan-hotel-
bintang-5-di-surabaya/. Diakses pada 19 November 2018.

Paul, J. Peter dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Puspitasari, Intan. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Iklan Dalam


Menumbuhkan Awareness. Tesis Manajemen. Universitas Diponegoro.

Ruslan, R. 2010. Manajemen dan Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada

Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Shimp, T. A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.


Jakarta: Erlangga.

Tulasi, Dominikus. 2012. Marketing Communication Dan Brand Awareness. Jurnal


Marketing Communication. BINUS vol.3 no.1p.215-222

Wahid, Umaimah dan Anggun Eka Puspita. 2017. Upaya Peningkatan Brand Awareness
PT.Go-Jek Indonesia Melalui Aktivitas Marketing Public Relations. Jurnal
Komunikasi. Universitas Budi Luhur. vol.9 no.1 hal.31-43

Wiyasha, I.B.M. 2007. Akuntansi Manajemen untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta: Andi
Offset.

57
DAFTAR GRAFIK

1.1 Data KunjunganWisatawan Mancanegara Tahun 2017-2018………………….…… 6


1.2 Jumlah Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Tahun 2016………………….……… 7
2.1 Struktur Organisasi Hotel Ayola La Lisa Surabaya……………………………….… 17
3.1 Model Bauran Komunikasi…………………………………………………………… 27
3.2 Piramida Brand Awareness…………………………………………………………… 33

DAFTAR GAMBAR

2.1 Hotel Ayola La Lisa Surabaya………………………………………………………… 12


2.2 Logo Hotel Ayola La Lisa Surabaya………………………………………………….. 13
3.1 Publisitas Media GNFI Terhadap Event Hotel Ayola La Lisa………………………. 40
3.2 Publisitas Media CNN Indonesia Terhadap Event Hotel Ayola La Lisa ……………... 40
3.3 Komentar Pengunjung di Instagram Ayola La Lisa…………………………………… 41
3.4 Promo Diskon Ayola La Lisa dengan Batik Air ………………………………………42
3.5 Promo Kemerdekaan Hotel Ayola La Lisa……………………………………………. 42
3.6 List Media Coverage & PR Value Event Hari Anak Nasional………………………… 45
3.7 Promosi Program ‘Share Your Moment’ ………………………………………………46
3.8 Event Hari Anak Nasional…………………………………………………………….. 59
3.9 Event Donor Darah……………………………………………………………………. 59
3.10 Bersama Fashion Director NET TV, Alex Lalisang………………………………… 59
3.11 Penulis dengan Sales Marketing Team……………………………………………….59

DAFTAR TABEL

2.1 Aktivitas Harian Magang Penulis ……………………………………………………... 20

58
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Gambar 3.9 Event Donor Darah


Sumber : dokumen pribadi penulis

Gambar 3.8 Event Hari Anak Nasional


Sumber : dokumen pribadi penulis

Gambar 3.10 Bersama Fashion Director Gambar 3.11 Penulis dengan Sales
NET TV, Alex Lalisang Marketing Team
Sumber : dokumen pribadi penulis Sumber : dokumen pribadi penulis

59

Anda mungkin juga menyukai