KedokteranIlmu Kedokteran
luka
Okt 2017
3/3
Agt 2019
Agt 2019
Rinagunawan
2
Okt '17
Luka adalah rusak atau hilangnya sebagian jaringan tubuh. Luka disini akan dibagi menurut
dengan penyebabnya. Jenis luka perlu diketahui untuk mengetahui penyebab dan cara
penyembuhannya.
dibuat
Okt '17
balasan terakhir
Agt '19
2
balas
79,3k
views
3
users
Keadaan terjadinya diskontinuitas jaringan, dapat ditimbulkan oleh berbagai macam akibat yaitu
trauma, meliputi luka robek (laserasi), luka akibat gesekan (abrasi), luka akibat tarikan (avulsi),
luka tembus (penetrasi), gigitan, luka bakar, dan pembedahan.
Etiologi
Trauma tumpul yang menyebabkan luka tertutup (vulnus occlusum), atau luka terbuka (vulnus
apertum), misalnya :
Trauma termal, (Vulnus Combustion-Luka Bakar), yaitu kerusakan kulit karena suhu yang
ekstrim, misalnya air panas, api, sengatan listrik, bahan kimia, radiasi atau suhu yang sangat
dingin (frostbite).
Jaringan kulit rusak dengan berbagai derajat mulai dari lepuh (bula), sampai karbonisasi
(hangus).Terdapat sensasi nyeri dan atau anesthesia.
Patofisiologi
Vulnus terjadi apabila ada suatu trauma yang mengenai tubuh yang bisa disebabkan oleh trauma
mekanis dan perubahan suhu (luka bakar).Vulnus yang terjadi dapat menimbulkan beberapa
tanda dan gejala seperti bengkak, krepitasi, shock, nyeri, dan deformitas atau bisa juga
menimbulkan kondisi yang lebih serius.Tanda dan gejala yang timbul tergantung pada penyebab
dan tipe vulnus.
Macam-macam Luka
Terjadi trauma, ada jejas, memar, bengkak, nyeri, rasa panas di daerah trauma.
1. Gejala Lokal
o Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf sensoris. Intensitas atau derajat rasa
nyeri berbeda-beda tergantung pada berat/luas kerusakan ujung-ujung saraf , etiologi dan
lokasi luka.
o Perdarahan, hebatnya perdarahan tergantung pada lokasi luka, jenis pembuluh darah yang
rusak.
o Diastase yaitu luka yang menganga atau tepinya saling melebar
o Gangguan fungsi, fungsi anggota badan akan terganggu baik oleh karena rasa nyeri atau
kerusakan tendon.
2. Gejala umum
Gejala/tanda umum pada perlukaan dapat terjadi akibat penyulit/ komplikasi yang terjadi
seperti syok akibat nyeri dan atau perdarahan yang hebat.
Pada kasus vulnus diagnosis pertama dilakukan secara teliti untuk memastikan apakah ada
pendarahan yang harus dihentikan. Kemudian ditentukan jenis trauma apakah trauma tajam atau
trauma tumpul, banyaknya kematian jaringan, besarnya kontaminasi dan berat jaringan luka.
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
bila diperlukan.
image.jpg726×320 86.3 KB
1. Pertama dilakukan anestesi setempat atau umum, tergantung berat dan letak luka, serta
keadaan penderita, luka dan sekitar luka dibersihkan dengan antiseptik. Bahan yang dapat
dipakai adalah larutan yodium povidon 1% dan larutan klorheksidin ½%, larutan yodium
3% atau alkohol 70% hanya digunakan untuk membersih kulit disekitar luka.
2. Kemudian daerah disekitar lapangan kerja ditutup dengan kain steril dan secara steril
dilakukan kembali pembersihan luka dari kontaminasi secara mekanis, misalnya
pembuangan jaringan mati dengan gunting atau pisau dan dibersihkan dengan bilasan,
atau guyuran NaCl.
3. Akhirnya dilakukan penjahitan bila memungkinkan, dan luka ditutup dengan bahan yang
dapat mencegah lengketnya kasa, misalnya kasa yang mengandung vaselin ditambah
dengan kasa penyerap dan dibalut dengan pembalut elastis.
Komplikasi Luka
Prognosis
Tergantung dari luas, kedalaman dan penyebab dari trauma.
2 BULAN KEMUDIAN
DinasantiDina
1
Agt '19
Kata Luka dalam bahasa latin adalah “Vulnus”. Sehingga biasanya jika sebuah diagnosa di
awali dengan huruf “V” maka akan berhubungan dengan luka.
Vulnus Laceratum atau di singkat “VL” adalah luka yang mengakibatkan robek pada
kulit dengan identifikasinya memiliki dimensi panjang, lebar dan dalam.
Biasanya Vulnus Laceratum diakibatkan karena terjatuh, terkena ranting pohon, terkena
batu sehingga menimbulkan robekan pada kulit.
Vulnus Excoriasi atau di singkat “VE” adalah luka yang di akibatkan terjadi gesekan
dengan benda keras. Cara mengidentifikasikan Vulnus Excoriasi adalah luka yang
memiliki Panjang dan Lebar, Berbeda dengan “VL” yang memiliki kedalaman luka.
Sebagai contoh luka lecet akibat terjatuh dari motor sehingga terjadi gesekan antara
anggota tubuh dengan aspal.
Vulnus Punctum atau di singkat “VP” adalah luka akibat tusukan benda tajam, yang
mengakibatkan luka sempit dan dalam.
Vulnus Contussum atau di singkat “VC” adalah luka akibat pecahnya pembuluh darah di
bawah kulit, tidak terjadi robekan dan pendarahan keluar. Vulnus Contussum terjadi
akibat benturan keras sehingga menimbulkan warna merah kehitaman atau kebiruan pada
kulit.
Vulnus Insivum atau di singkat “VI” adalah jenis luka kecil dan tipis yang di sengaja
dalam proses pengobatan.
6. Vulnus Schlopetorum
Vulnus Schlupetorum atau di singkat “VS” adalah jenis luka yang dalam akibat terkena
peluru atau tembakan senjata.
Vulnus Morsum atau di singkat “VM” adalah jenis luka yang disebabkan oleh gigitan
gigi, baik itu oleh manusia ataupun hewan.
8. Vulnus Perforatum
Vulnus Perforatum adalah luka tembus yang merobek dua sisi tubuh yang disebabkan oleh
senjata tajam seperti panah, tombak atau pun proses infeksi yang sudah meluas sehingga
melewati selaput serosa/epithel organ jaringan tubuh.
9. Vulnus Amputatum
Vulnus Amputatum adalah luka yang di akibatkan terputusnya salah satu bagian tubuh,
biasa di kenal dengan amputasi. Luka yang di sebabkan oleh amputasi di
sebut Vulnus Amputatum.
Vulnus Combustion adalah jenis luka bakar yang di akibatkan rusaknya jaringan kulit
akibat thermis, radiasi, elektrik ataupun kimia.