Anda di halaman 1dari 16

MADZHAB DAN ALIRAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok


Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Oleh:
1.Muhamad Ariep Alpaqih (1908769)
2.Oktavira Bintang Nauli.H (1909446)

Dosen Mata Kuliah:


Dr. Syarip Hidayat, M.A., M.Pd.
H. Anggi Maulana Rizqi, Lc., M.A.

JURUSAN KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS TASIKMALAYA
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrohim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan taufik, hidayah serta karunia-Nya kepada kita semua. Berkat rahmat dan bimbingan-
Nya, kami bias menyelesaikan tugas diskusi kelompok mata kuliah “Pendidikan Agama Islam”
yang berjudul “MADZHAB DAN ALIRAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan
pendidikan.

Tasikmalaya, September 2019

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………....... I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….......1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..1
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Madzhab Dalam Islam……………………………………………………2
B. Macam-macam Madzhab dan Sejarahnya Dalam Islam……………………………...2
C. Sejarah Aliran dan Macam-macam Aliran Dalam Islam……………………………..3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….4
B. Saran………………………………………………………………………………...4
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai agama yang besar, sejarah Islam diwarnai dengan munculnya berbagai aliran dan
mazhab yang tumbuh di negeri-negeri Muslim. Dengan berbagai corak pemikiran, tokoh, dan
doktrin-doktrinnya, keberadaan aliran-aliran dan mazhab tersebut saling berebut pengaruh.
Masing-masing berusaha menjaga eksistensinya dengan terus menyebarkan paham-
pahamnya.

Ada aliran-aliran yang menyimpang dan menjadi ‘duri dalam daging’ kaum Muslimin, ada
juga yang berusaha menjaga agar umat ini tidak keluar dari koridor yang sudah digariskan
oleh Allah dan Rasul-Nya. Semua ini perlu diketahui oleh umat Islam agar bisa membedakan
mana kelompok yang menyimpang dan mana yang berada di jalan lurus.
Berdasarkan Permasalahan diatas, kami menyusun makalah dengan judul “MADZHAB DAN
ALIRAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM”.

B. Rumusan Masalah
1.Pengertian Madzhab dalam islam?
2.Macam-macam Madzhab dan sejarahnya dalam islam?
3.Macam-macam aliran dalam islam?

C. Tujuan Pembahasan
1.Memahami Madzhab dalam islam
2.Memahami sejarah Madzhab dan sejarahnya dalam islam
3.Memahami aliran-aliran pemikiran dalam islam

1
BAB 2
PEMBAHASAN

1.Pengertian Madzhab Dalam Islam


Mazhab (bahasa Arab: ‫ ;مذهب‬mażhab) adalah penggolongan suatu hukum atau aturan
setingkat dibawah firkah, yang dimana firkah merupakan istilah yang sering dipakai untuk
mengganti kata "denominasi" pada Islam[1]. Kata "mazhab" berasal dari bahasa Arab, yang
berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkret
maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut
menjadi ciri khasnya. Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab
adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian
orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya,
bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.

[2]Istilah mazhab bisa dimasukkan ke dalam ruang lingkup dan disiplin ilmu apa pun, terkait
segala sesuatu yang didapati adanya perbedaan. Setidaknya ada tiga ruang lingkup yang
sering digunakan istilah mazhab di dalamnya, yaitu mazhab akidah atau teologi (madzahib
i'tiqadiyyah), mazhab politik (madzahib siyasiyah), dan mazhab fikih atau mazhab yuridis
atau mazhab hukum (madzahib fiqhiyyah)[3].

2.Macam-macam Madzhab dan Sejarahnya


Mazhab merupakan istilah dari bahasa Arab yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati.
Sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik secara konkrit maupun secara abstrak. Mazhab
merupakan jalur yang dipilih sehingga terhubung dengan risalah yang dibawa Nabi
Muhammad SAW.
Setidaknya ada tiga ruang lingkup yang sering menggunakan istilah mazhab di dalamnya.
Pertama mazhab akidah, mazhab politik, dan mazhab fiqih. Dalam hukum Islam atau fiqih
terdapat empat mazhab besar yang diakui oleh golongan ahli sunnah wal jamaah, yaitu
Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali.

2
Ke empat mazhab fiqih ini telah mempengaruhi perkembangan Islam. Perbedaan
implementasi fiqih berdasarkan mazhab masing-masing dalam suatu komunitas tak jarang
menjadi perdebatan yang tak berkesudahan. Namun toleransi merupakan kunci terjaganya
persaudaraan dalam iman. Berikut 4 sejarah dan karakteristik mazhab fiqih tersebut yang
dilansir dari Catatan Ringan.
1. Hanafi
Mazhab Hanafi atau Hanafiah didirikan oleh Nu'man bin Tsabit atau yang lebih terkenal
dengan nama Abu Hanifah. Ia wafat 767 masehi. Pemikiran hukumnya bercorak rasional.
Mazhab ini berasal dari Kufah, sebuah kota yang telah mencapai kemajuan yang tinggi di
Iraq. Sehingga persoalan yang muncul banyak dipecahkan melalui pendapat, analogi, dan
qiyas khafi. Karyanya yang terkenal adalah Fiqh Al-Akbar.
Mazhab Hanafi merupakan mazhab fiqih dengan jumlah pengikut terbesar di dunia dengan
jumlah pengikut sebanyak 675 juta jiwa. Negara-negara dengan pengikut terbanyak mazhab
ini adalah Pakistan, India, Bangladesh, Turki, Afganistan, dan Uzbekistan.
Masa Turki Utsmani, mazhab ini merupakan mazhab resmi kerajaan. Murid atau pengikutnya
yang terkenal adalah Abu Yusuf yaitu guru Imam Ahmad, asy-Syaibani yaitu guru Imam
Syafi'i, Abu Mansur Al-Maturidi, Jalaluddin Al-Rumi, dan Bahauddin Naqsyaban.

2. Maliki
Mazhab Maliki atau Maliki adalah mazhab yang didirikan oleh Malik bin Anas atau yang
biasa dikenal dengan nama Imam Malik. Imam Malik wafat pada 797 Masehi. Sepanjang
hidupnya Malik tidak pernah meninggalkan Madinah, kecuali untuk keperluan ibadah haji.
Pemikiran hukumnya banyak dipengaruhi sunnah yang cenderung tekstual.
Imam Malik juga termasuk periwayat hadist. Karyanya yang terkenal adalah al-Muwattha',
yaitu hadis yang bercorak fiqih. Imam Malik juga dikenal sebagai seorang Mufti dalam
kasus-kasus yang dihadapi. Salah satu fatwanya bahwa baiat yang dipaksakan hukumnya
tidak sah. Selain itu pemikirannya juga banyak menggunakan tradisi bangsa Madinah.
Mazhab Maliki merupakan mazhab fiqih dengan pengikut yang terkonsentrasi pada wilayah
Afrika Utara dan Afrika Barat dengan jumlah pengikut sebanyak 270 juta jiwa. Negara-
negara dengan pengikut terbanyak mazhab ini adalah Maroko, Al-Jazair, Mesir, Sudan,
Nigeria, dan Tunisia. Murid atau pengikutnyayang terkenal adalah Imam Syafi'i, Yahya Al-
Laitsi, Ibnu Rusdi, AI Qurthubi, Ibnu Batutah, dan Ibnu Khaldun.

2
3. Syafi'i
Mazhab Syafi'i didirikan oleh Abu Abdullah Muhammad bin ldris as-syafi'i. Ia wafat pada
767 masehi. Selama hidup Beliau pernah tinggal di Baghdad, Madinah, dan terakhir di Mesir.
Corak pemikirannya adalah konvergensi atau pertemuan antara rasionalis dan tradisionalis.
Selain berdasarkan pada Al Quran, sunnah, dan ijma, Imam Syafl'i juga berpegang pada
qiyas. Beliau disebut juga sebagai orang pertama yang membukukan ilmu usul Fiqih.
Karyanya yang terkenal adalah AI-Umm dan Ar-Risalah.

Pemikirannya yang cenderung moderat diperlihatkan dalam Qaul Qadim (pendapat yang
baru) dan Qaul Jadid (pendapat yang lama). Untuk penyebarannya mazhab Syafl'i diikuti
oleh 495 juta jiwa. Negara-negara dengan mayoritas pengikut mazhab ini adalah Indonesia,
Ethiopia, Malaysia, Yaman, Mesir, dan Somalia.
Murid atau pengikutnya yang terkenal adalah Imam Ahmad AI Ghazali, lbnu Katsir, lbnu
Majah, An Nawawi, Ibnu Hajar al-'Asqalani, Abu Hasan Al Asy'ari, dan Said Nursi.

4. Hambali
Mazhab Hambali atau Hanabilah didirikan oleh Ahmad bin Muhammad bin Hambal atau
dikenal dengan nama Imam Hambali. Ia wafat pada 855 masehi. Pada masa mudanya beliau
berguru kepada Abu Yusuf dan Imam Syafi'i.
Corak pemikirannya tradisionalis, selain berdasarkan pada Al Quran, sunnah, dan ijtihad,
Beliau juga menggunakan hadits Mursal dan Qiyas jika terpaksa. Selain sebagai seorang ahli
hukum, beliau juga seorang ahli hadist. Karyanya yang terkenal adalah Musnad Ahmad,
kumpulan hadis-hadis Nabi SAW.

Mazhab Hambali merupakan mazhab fiqih dengan pengikut terkonsentrasi di wilayah Teluk
Persia dengan jumlah pengikut sebanyak 41 juta jiwa. Negara-negara dengan pengikut
terbanyak mazhab ini adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Murid atau pengikutnya yang terkenal adalah Imam Bukhori, Abdul Qodir Al Jailani, lbnu
Qudammah, lbnu Taimiyah, Ibnu Qaiyyim Al jauziyyah, Adz-Dzahabi, dan Muhammad bin
Abdul Wahab.

2
5. Ja’fari
Mazhab Jafari dipimpin oleh Imam Jafar bin Muhammad Al-Shadiq As yang hidup dari tahun 83
H hingga tahun 148 H. Beliau lahir dan wafat di kota penuh cahaya Madinah dan merupakan
Imam Keenam dari dua belas imam yang ditetapkan dalam mazhab Ahlulbait.
Meski fikih dikembangkan oleh Rasulullah Saw dan para khalifahnya (para imam), fikih yang
dikembangkan oleh Syiah tidak memiliki peluang untuk ditawarkan kepada umat lantaran
tekanan politik yang diderita oleh Ahlulbait di bawah para penguasa selama beberapa abad.
Mereka menolak mengakui legitimasi para khalifah Bani Umayah dan Bani Abbasiyah dan
pemerintahannya, karena itu para Imam Ahlulbait dan pengikutnya didera dengan siksaan dan
pelecehan di tangan para khalifah.
Ketika pemerintahan Bani Umayah melemah, Imam Ja’far bin Muhammad Al-Sadiq As
mendapatkan kesempatan emas untuk memformulasikan dan menyebarkan sunnah Rasulullah
Saw dan Ahlulbaitnya As. Pada saat itu, empat ribu ulama, penafsir Al-Quran, sejarawan, para
filosof menghadiri dan mengikuti pelajaran yang disampaikannya di kota suci Madinah.
Dengan demikian, Imam Shadiq mampu menyampaikan ajaran autentik Al-Quran dan
Rasulullah Saw serta mengkristalisasikan keduanya menjadi apa yang dikenal sebagai Fikih
Jafari. Ajarannya dikumpulkan dalam 400 usul (fondasi) yang ditulis oleh para muridnya
termasuk hadis, filsafat Islam, teologi, tafsir Al-Quran, sastra dan akhlak.
Setelah beberapa lama, tiga ulama ulung mengkategorikan 400 usul ini dalam empat buku yang
merupakan sumber utama hadis dalam mazhab Syiah: al-Kafi oleh Kulaini (w. 329 H), Man La
Yahdhuruh al-Faqih oleh Saduq (w. 381 H), dan al-Tahdzib dan al-Istibshar oleh Thusi (w. 460
H). Ketiga ulama ulung ini juga dikenal sebagai Trio Muhammad lantaran nama mereka
semuanya adalah Muhammad.
Meski keempat kitab ini merupakan sumber utama hadis Syiah, namun para penyusunnya tidak
memberikan label shahih pada kitab-kitab mereka. Kendati mereka melakukan yang terbaik
untuk mengumpulkan hanya hadis-hadis autentik, jika sebuah hadis tertentu terbukti
bertentangan dengan Al-Quran, maka hadis tersebut tidak dapat dipandang sebagai sahih dan
valid.
Hadis, menurut Mazhab Jafari, diterima selama Al-Quran memverifikasi dan membenarkannya,
lantaran Al-Quran merupakan satu-satunya sebagai sumber petunjuk.

2
3.Macam-macam Aliran Dalam Islam
1. Jabariyah
Jabariyah berasal dari kata jabr yang artinya paksaan.Aliran ini ditonjolkan pertama kali Jahm
bin Safwan (131 H), sekretaris Harits bin Suraih yang memberontak pada Bani Umayyah di
Khurasan.Meskipun demikian sebelumnya sudah ada dalam umat Islam yang membicarakan
tentang hal ini seperti surat sahabat Ibnu Abbas dan seorang tabi-in al-Hasan al- Bashriy kepada
penganut paham ini. 9
Pendapat-pendapat mereka :
- manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya tetapi
dipaksa oleh Allah
- Iman cukup dalam hati saja walau tidak diikrarkan dengan lisan 10

2. Qodariyah
Qodariyah berasal dari kata qadr yang artinya mampu atau berkuasa.9 Tarikh Madzhabil
Islamiyyah, Abu Zahrah, hal 103/juz I10 I'tiqod Ahlus Sunnah wal Jama'ah, KH Sirojuddin
Abbas hal 268-272.Pemimpin aliran ini yang pertama adalah Ma'bad al- Juhani dan Ghailan ad-
Dimasyqiy. Keduanya dihukum mati oleh penguasa karena dianggap menganut paham yang
salah.
Pendapat-pendapat mereka :
- Manusia sendirilah yang melakukan pebuatannya sendiri dan Tuhan tidak ada hubungan sama
sekali dengan perbuatannya itu.

3. Mu'tazilah
Mu'tazilah berasal dari kata I'tazala yang berarti manjauhkan diri.Asal mula kata ini adalah suatu
saat ketika al-Hasan al- Bahsriy (110 H) sedang mengajar di masjid Basrah datanglah seorang
laki-laki bertanya tentang orang yang berdosa besar. Maka ketika ia sedang berpikir
menjawablah salah satu muridnya Wasil bin Atha' (131H) menjawab : "Saya berpendapat bahwa
ia bukan mukmin dan bukan kafir, tetapi mengambil posisi diantara keduanya". Kemudian ia
menjauhkan diri dari majlis al-Hasan dan pergi ketempat lain dan mengulangi pendapatnya.
Maka al-Hasan menyatakan : Washil menjauhkan diri dari kita (I'tazal 'anna).

3
Pendapat-pendapat mereka :
- Orang Islam yang berdosa besar bukan kafir dan bukan mukmin tetapi berada di antara
keduanya (al-Manzilah bainal manzilatain)
- Tuhan bersifat bijaksana dan adil, tidak dapat berbuat jahat dan zalim. Manusia sendirilah yang
memiliki kekuatan untuk mewujudkan perbuatannya
perbuatannya, yang baik dan jahat, iman dan kufurnya, ta'at dan tidaknya.11 Teologi Islam,
Harun Nasution, hal: 40
- Meniadakan sifat-sifat Tuhan, artinya sifat Tuhan tidak mempunyai wujud sendiri di luar zat
Tuhan
- Baik dan buruk dapat ditentukan dengan akal
- Al-Quran bukan qadim (kekal) tetapi hadits (baru/diciptakan)
- Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat nanti
- Hanya mengakui Isra Rasulullah ke Baitul Maqdis tetapi tidak mengakui Mi'rajnya ke langit
- Tidak mempercayai wujud Arsy dan Kursi Allah, Malaikat pencatat amal (Kiraman Katibiin),
Adzab (siksa) kubur.
- Tidak mempercayai adanya Mizan (timbangan amal), Hisab (perhitungan amal), Shiratul
Mustaqiim (Titian), Haud (kolam nabi) dan Syafa'at nabi di hari Kiamat.
- Siksaan di neraka dan kenikmatan di surga tidak kekal (ikut sebagian kelompok)

4. Khawarij
Khawarij menurut bahasa merupakan jamak dari kata kharijiy, yang berarti orang-orang yang
keluar, mengungsi atau mengasingkan diri.Asy-Syihristani mendefinisikan bahwa Khawarij
adalah setiap orang yang keluar dari Imam yang berhak yang telah disepakati oleh
masyarakat.Kelompok Khawarij yang pertama adalah Al- Muhakkimah (Syuroh/Haruriyyah)
yaitu pengikut Ali yang memisahkan diri karena tidak setuju adanya perdamaian antara beliau
dengan Muawiyah saat perang Siffin. Mereka ini menganggap Ali dan orang-orang yang
menyetujui perdamaian tadi adalah orang-orang kafir dan halal darahnya.
Kemudian Khawarij ini terpecah menjadi beberapa aliran, yang paling besar adalah Al-Azariqoh,
An-Najdah, Al-'Ajaridah, Ash-Shufriyyah, dan Al-Ibadiyyah. Aliran terakhir ini yang paling
moderat diantara aliran Khawarij dan masih terdapat di Zanzibar, Afrika Utara, Umman dan
Arabia Selatan

3
Pendapat-pendapat mereka antara lain :
-Pelaku dosa besar adalah kafir
-Imam boleh dipilih dari suku apa saja asal ia sanggup menjalankannya.
-Keluar dari Imam adalah wajib apabila Imam tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.
-Orang yang tidak sepaham dengan mereka bahkan anak istrinya boleh ditawan, dijadikan budak
atau dibunuh (Al-Azariqoh) sedang menurut Al-Ibadiyah mereka bukan mukmin dan bukan
kafir, karena itu boleh bermuamalat dengan mereka, dan membunuh mereka adalah haram.
-Anak-anak orang kafir berada di neraka (Al-Azariqoh)
-Membatalkan hukum rajam karena tidak ada dalam Al-Quran (Al-Azariqoh)
-Surat Yusuf bukan termasuk al-Quran karena mengandung cerita cinta (Al-'Ajaridah)

5. Murji'ah
Murji'ah berasal dari kata Irja yang berarti menangguhkan. Kaum Murjiah yang muncul pada
abad I Hijriyyah merupakan reaksi akibat adanya pendapat Syiah yang mengkafirkan sahabat
yang menurut mereka merampas kekhalifahan dari Ali, dan pendapat Khawarij yang
mengkafirkan kelompok Ali dan Muawiyah. Pada saat itulah muncullah sekelompok umat Islam
yang menjauhkan dari pertikaian, dan tidak mau ikut mengkafirkan atau menghukum salah dan
menangguhkan persoalannya sampai dihadapan Allah SWT.
Pada asalnya kelompok tidak membentuk suatu madzhab, dan hanya membenci soal-soal politik,
tetapi kemudian terbentuklah suatu madzhab dalam ushuluddin yang membicarakan tentang
Iman, tauhid dan lain-alin. Pemimpin dari kaum Murjiah adalah Hasan bin Bilal
(152 H).
Kaum Murji'ah dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Golongan moderat
Pendapat-pendapat mereka :
-Orang berdosa bukan kafir dan tidak kekal dalam neraka

3
b. Golongan Ekstrim
Pendapat-pendapat mereka :
-Orang Islam yang percaya pada Allah kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidak
menjadi kafir karena iman itu letaknya di dalam hati, bahkan meskipun melakukan ritual agama-
agama lain.
-Yang dimaksud ibadah adalah iman, sedangkan shalat, puasa, zakat dan haji hanya
menggambarkan kepatuhan saja
-Maksiat atau pekerjaan-pekerjaan jahat tidak merusak iman ( Al-Yunusiah)
-Menangguhkan hukuman orang yang berdosa di akhirat

6. Asy-ariyah
Aliran Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan kepada Abul Hasan al-Asy`ari.
Nama lengkapnya ialah Abul Hasan Ali bin Isma’il bin Abi Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail
bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Abi Musa al-Asy’ari. Kelompok
Asy’ariyah menisbahkan pada namanya sehingga dengan demikian ia menjadi pendiri madzhab
Asy’ariyah. Abul Hasan al-Asya’ari dilahirkan pada tahun 260 H/874 M di Bashrah dan
meninggal dunia di Baghdad pada tahun 324 H/936 M. Ia berguru kepada Abu Ishaq al-Marwazi,
seorang fakih madzhab Syafi’i di Masjid al-Manshur, Baghdad. Ia belajar ilmu kalam dari al-
Jubba’i, seorang ketua Mu’tazilah di Bashrah. Dalam kitab al-Ibanah, Abu Hasan al-Asy’ari
menjelaskan bahwa ia berpegang pada madzhab Ahmad bin Hambal. Abu Hasan al-Asy’ari
menjelaskan bahwa ia menolak pemikirian Mu’tazilah, Qadariyah, Jahmiyah, Hururiyah,
Rafidhah, dan Murji’ah. Dalam beragama ia berpegang pada al-Qur’an, Sunnah Nabi, dan apa
yang diriwayatkan dari para shahabat, tabiin, serta imam ahli hadits.
Tokoh-tokoh Aliran Asy-ariyah:
1. Al-Ghazali (450-505 H/ 1058-1111M)
2. Al-Imam Fakhrurrazi (544-606H/ 1150-1210)
3. Abu Ishaq al-Isfirayini (w 418/1027)
4. Al-Qadhi Abu Bakar al-Baqilani (328-402 H/950-1013 M)
5. Abu Ishaq asy-Syirazi (293-476 H/ 1003-1083 M)

3
7. Salafiah
Salafi adalah penyebutan terhadap pengikut aliran Salafiyah. Aliran Salafiah mengklaim
kelompoknya menjalankan syariat Islam secara “murni” sesuai syariat pada jaman nabi
Muhammad dan tiga generasi berikutnya (generasi sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in). Mereka
menolak syariat Islam dengan berbagai inovasi yang disebabkan oleh pengaruh adat, budaya dan
perkembangan jaman sehingga memunculkan praktik-praktik yang dinilai sebagai perbuatan
bid’ah, tahyul, dan khurafat.
Salafiah mempunyai prinsip bahwa Islam telah sempurna dan selesai pada waktu masa nabi
Muhammad dan para sahabatnya. Salafi berpegang pada nash-nash yang ma'shum (suci), bukan
kepada pendapat para ahli atau tokoh. Salafi memegang teguh hadis yang menyatakan “semua
bid’ah itu sesat dan masuk neraka”.Salafi menjalankan syariat Islam berdasarkan Al quran dan
hadis nabi yang dipahami secara tekstual tanpa adanya penafsiran, dan menolak berbagai praktik
ritual lain yang dianggap sebagai perbuatan bid’ah seperti tahlilan, zikir berjamaah, ziarah kubur,
peringatan maulid nabi, halal bi halal, dsb.
Salafiah merupakan golongan Sunni modern. Apabila Sunni atau Ahlussunah Wal Jama’ah
(Aswaja) mendasarkan syariat Islam pada Al Qur'an dan hadis sesuai pemahaman para sahabat,
tabi'in, dan tabi'ut tabi'in dengan berbagai penafsiran para ulama , maka Salafiah mengajarkan
syariat Islam berdasarkan Al Qur'an dan hadis “secara murni” tanpa adanya tambahan dan
pengurangan, dengan menjauhi berbagai bentuk amalan yang dinilainya bidah, khurafat dan
syirik.
Salafi mempraktikkan apa yang dilakukan oleh Rasulullah apa adanya seperti dalam teks hadis,
seperti bagaimana cara makan, berpakaian, berpenampilan, dan sebagainya. Bahkan bagi
kelompok Salafi ekstrim, mereka mengharamkan mencium tangan orang tua, mengharamkan
hormat bendera , zakat fitrah tidak boleh dengan uang, dan khutbah jumat harus berbahasa
arab.Kalangan Ahlussunah Wal Jama’ah (Aswaja) menyebut kelompok Salafi memahami Al
Quran dan hadis secara tekstual dengan pandangan yang sempit, tanpa pertimbangan rasionalitas
konteks budaya dan kekinian melalui ijtihad ijma’ dan qias.

8.Ahlu Sunnah Wal Jama’ah


Kelompok ini disebut Ahlus Sunnah wal Jama'ah karena pandapat mereka berpijak pada
pendapat-pendapat para sahabat yang mereka terima dari Rasulullah.Kelompok ini disebut juga
kelompok ahli hadits dan ahli fiqih karena merekalah pendukung-pendukung dari aliran ini..
Istilah Ahlus Sunnah wal Jama'ah mulai dikenal pada saat pemerintahan bani Abbasy dimana
kelompok Mu'tazilah berkembang pesat, sehingga nama Ahlus Sunnah dirasa harus dipakai
untuk setiap manusia yang berpegang pada Al-Quran dan Sunnah. Dan nama Mu'tazilah dipakai
untuk siapa yang berpegang pada ilmu kalam (theologische dialektik), logika dan rasio.

3
Ibnu Hajar al-Haitamiy menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah
adalah orang-orang yang mengikuti rumusan yang digagas oleh Imam Asy'ariy dan Imam
Maturidi. 13
Pendapat-pendapat mereka :
- Hukum Islam di dasarkan atas Al-Quran dan al-Hadits
- Mengakui Ijmak dan Qiyas sebagai salah satu sumber hukum Islam
- Menetapkan adanya sifat-sifat Allah
- Al-Quran adalah Qodim bukan hadits
- Orang Islam yang berdosa besar tidaklah kafir

9. Syi’ah Itsna’Asyariah
Latar Belakang Munculnya Syi'ah Imamiyah Itsna Asyariyah
Pada umumnya aliran-aliran Syi'ah yang ada sekarang di dunia Islam seperti Iran, Irak, Pakistan,
dan negara-negara lain, adalah golongan yang membawa nama Syi'ah Imamiyah.Syi'ah Itsna
Asyariyah juga dikenal sebagai Syi'ah Imamiyah, yang mengakui eksistensi 12 orang Imam yang
berhak memimpin seluruh masyarakat muslim Ke-12 Imam tersebut dimulai dari Ali bin Abi
Thalib sebagai penerima wasiat dari Nabi SAW melalui nash Para penerima wasiat (al-Awsiyah)
setelah Ali adalah keturunan Fatimah yaitu Hasan bin Ali , Husein bin Ali, kemudian berturut-
turut Ali Zainal Abidin bin al-Husain, Muhammad al-Baqir bin Ali, Ja'far al-Shadiq bin
Muhammad, Musa al-Kazhim bin Ja'fa, Ali ar-Ridha bin Musa, Muhammad al-Jawwar bin Ali,
Ali al-Hadi bin Muhammad, Al-Hasan al-Askari bin Ali, dan anaknya Muhammad al-Mahdi bin
al-Hasan sebagai Imam yang ke-12. Imam yang terakhir ini lahir pada tahun 256 hijrah, diyakini
mengalami masa kegaiban kecil pada 256 hijrah, dan disusul dengan kegaiban besar pada tahun
329 hijrah (bersembunyi pada tahun 256 H) Selama masa kegaiban kecil, 4 orang wakil khusus
secara berturut-turut menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh kaum Syi'ah dan
menyelesaikan seluruh permasalahan mereka Setelah itu sang Imam mengalami kegaiban besar,
hingga suatu waktu atas perintah Tuhan ia akan muncul kembali untuk memimpin dunia ini
dengan keadilan.
Menurut Syalabi, Syi'ah Imamiyah terbentuk sesudah pertengahan abad ke-3 hijrah, yakni
setelah lahirnya Imam-Imam yang berjumlah 12 itu. Perkembangannya yang terpenting
setidaknya terjadi pada dua masa. Pertama, adalah ketika kekhalifahan Abbasiyah berada di
bawah kendali Dinasti Buwaih. Masa ini bermula dari tahun 932-1062 M dan aliran ini dianut
oleh para penguasa Buwaihi sebagai paham keagamaan mereka. Kedua, ketika Syah Ismail
menjadikan aliran ini sebagai paham resmi negara Persia baru yang didirikannya pada tahun
1502 M Ini terus berlangsung sampai sekarang, di mana Imamiyah (Itsna Asyariyah) tetap
merupakan mazhab resmi Republik Islam Iran.
3
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Demikianlah sejarah lahirnya Madzhab dalam islam,ia adalah fenomena yang normal dan sihat
dalam sesuatu ajaran Shari’ah islam tidak bersifat Jumud ia akan berkembang mengikuti
perubahan zaman,pintu Ijtihad senantiasa terbuka bagi para Mujtahid bagi menangani
permasalahan yang timbul dalam masyarakat Islam.Madzhab dalam Islam Madzhab bukan
sesuatu yang sacral dan harus diikuti dan dipatuhi.Ini karena mereka ber Ijtihad ada yang betul
ada yang salah yang mana keduanya tetap mendapat pahal

SARAN
Pelajarilah ilmu agama dengan sungguh-sungguh karna ilmu tersebut lah yang bisa membawamu
kejalan yang benar sebagai pedoman hidup didunia dan akhirat.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Mazhab
https://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/15/04/17/nmy36e12-memahami-aliran-
dan-mazhab-di-dunia-islam
https://www.malangtimes.com/baca/34943/20190111/110500/sejarah-dan-karakteristik-4-
mazhab-fiqih
http://www.angelfire.com/country/maridjan/mazhab.htm
http://www.angelfire.com/country/maridjan/mazhab.htm
http://sakal-senior.blogspot.com/2012/11/macam-macam-aliran-dalam-islam.html

Anda mungkin juga menyukai