612 1347 1 SM PDF
612 1347 1 SM PDF
Ratnani)
TEKNIK PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA
YANG DIAKIBATKAN OLEH PARTIKEL
Kualitas udara dilingkungan semakin menurun. Aktivitas manusia
merupakan faktor utama penyebab menurunnya kualitas udara di
R. D. Ratnani lingkungan. Partikel adalah salah satu jenis pencemar di udara. Partikel
e-mail : Ratnani_unwahas@yahoo.com
merupakan polutan yang paling berbahaya. Sedangkan yang paling rendah
Jurusan Teknik Kimia toksisitasnya adalah karbonmonoksida.
Fakultas Teknik Teknik untuk mengontrol emisi partikel semua didasarkan pada penangkapan
Universitas Wahid Hasyim
Semarang
partikel sebelum dilepaskan ke atmosfer. Metode yang digunakan untuk
Jl Menoreh Tengah X/22 mencapai tujuan tersebut dipengaruhi oleh ukuran partikel. Beberapa alat
Semarang yang digunakan untuk tujuan tersebut diantaranya sistem ruang pengendap
gravitasi, kolektor siklon, penggosoksikat basah dan presipitator
elektrostatik.
Pengendalian lingkungan sangat diperlukan demi terciptanya lingkungan
yang bersih dan sehat. Perlindungan terhadap lingkungan dapat dilakukan
dengan cara meningkatkan kualitas alat dan modifikasi alat.
Kata kunci : partikel, pencemar, toksisitas, metode, alat.
27
Momentum, Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 : 27 - 32
Pola emisi akan menggolongkan pencemar dari gangguan kesehatan lainnya seperti anemia ,
sumber titik (point source), sumber garis (line source ) kerusakan ginjal, dan lain – lain. Sedangkan
dan sumber area (area source). Dilihat secara kimiawi, keracunan Pb bersifat akumilatif. Keracunan gas CO
banyak sekali macam bahan pencemar tetapi yang timbul akibat terbentuknya karboksihemoglobin
biasanya menjadi perhatian adalah pencemar utama (COHb) dalam darah. Afinitas CO yang lebih besar
(major air pollutans) yaitu golongan oksida karbon dibandingkan dengan oksigen (O2) terhadap Hb
(CO, CO2) , oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida menyebabkan fungsi Hb untuk membawa oksigen
nitrogen (N2O, NO, NO3) senyawa hasil reaksi keseluruh tubuh menjadi terganggu. Berkurangnya
fotokimia, partikel (asap, debu, asbestos, metal, penyediaan oksigen kedalam tubuh akan membuat
minyak, garam sulfat), senyawa inorganik ( HF, sesak nafas, dan dapat menyebabkan kematian,
H2S,NH3,H2SO4,HNO3), hidrokarbon (CH4, C4H10) apabila tidak segera mendapat udara segar . Bahan
unsur radio aktif (titanium, Radon), energi panas pencemar SOx, NOx,H2S dapat merangsang saluran
(suhu, kebisingan). pernafasan yang mengakibatkan iritasi dan
Gas diudara dengan reaksi fotokimia dapat peradangan.
membentuk bahan pencemar sekunder, misalnya
peroxyl radikal dengan oksigen akan membentuk ozon Peraturan Perundangan
dan nitrogen dioksida berubah menjadi nitrogen Upaya pengendalian pencemaran lingkungan
monoksida dengan oksigen dan sebagainya. khususnya udara saat ini masih bersifat sektoral, baik
Pemaparan terhadap manusia pada umumnya melalui legislatif maupun institusinya . Peraturan perundangan
pernafasan dan cara penanggulangannya terutama dalam kaitannya dengan upaya penanggulangan
dengan mengurangi pembebasan bahan pencemar pencemaran yang bersifat nasional adalah undang –
secara langsung keudara, misalnya dengan undang no. 4 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
menggunakan “ gas scrubber “, alat tambahan pada Pengelolaan lingkungan Hidup.
knalpot dan lain – lain. Beberapa peraturan tentang upaya pengendalian
Partikel dengan ukuran antara 0,01 – 5 μm pencemaran misalnya yang diterapkan untuk :
merupakan sumber pencemar udara yang utama Sektor industri, Sektor pertambangan, Sektor
karena keadaanya tidak terlihat secara nyata dan terus transportasi, Teknologi pengendalian pencemaran
berada pada atmosfer untuk waktu yang cukup lama. Upaya teknologi pengendalian pencemaran udara
Dampak negatif dari bahan – bahan ini biasanya dapat dilakukan melalui: Pengendalian pada
berupa gangguan pada bahan – bahan bangunan, sumbernya, meliputi pengendalian pencemaran debu/
tanaman, hewan serta manusia . partikel, gas, dan buangan kendaraan bermotor
.Pengendalian lingkungan, usaha pengendslisn
Dampak Pencemaran Udara pencemaran perlu dilengkapi dengan usaha teknik
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk pengendalian agar sesuai dengan fungsinya.
partikel (debu, aerosol, timah hitam) dan gas (CO,
NOx, SOx, H2S, hidrokarbon). Udara yang tercemar Partikel
dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan Polutan udara primer, yaitu polutan yang
gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan mencakup 90 % dari jumlah polutan udara seluruhnya
jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan , dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai
komposisi kimiawinya . Gangguan tersebut terutama berikut:
terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti paru – a) Karbon monoksida ( CO )
paru dan pembuluh darah atau menyebabkan iritasi b) Nitrogen oksida ( NOx)
pada mata dan kulit . c) Hidrokarbon ( HC)
Pencemaran udara karena partikel debu biasanya d) Sulfur Dioksida ( SOx)
menyebabkan penyakit pernafasan kronis seperti e) Partikel
bronchitis khronis, emfisema (penggelembungan Sumber polusi yang utama berasal dari
rongga atau jaringan karena gas atau udara traspotasi, 60 % dari polutan yang dihasilkan terdiri
didalamnya; busung angin) , paru, asma bronkial dan dari karbonmonoksida dan sekitar 15 % hidrokarbon.
kanker paru. Toksisitas kelima kelompok polutan tersebut berbeda
Pencemar gas yang terlarut dalam udara dapat – beda dan Tabel 1. di bawah ini menyajikan toksisitas
langsung masuk kedalam tubuh sampai ke paru – paru relatif masing – masing kelompok polutan tersebut.
yang pada akhirnya diserap oleh sistem peredaran Ternyata polutan yang paling berbahaya bagi
darah . kesehatan adalah partikel – partikel, diikuti berturut –
Kadar timah (Pb) yang tinggi di udara dapat turut NOx, SOx, Hidrokarbon dan yang paling rendah
mengganggu pembentukan sel darah merah. Gejala toksisitasnya adalah karbonmonoksida.
keracunan dini mulai ditunjukkan dengan
terganggunya fungsi enzim untuk pembentukan sel
darah merah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan
28
Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel (R. D. Ratnani)
Tabel 1. Konsentrasi Polutan Di udara panjang gelombang sinar , sehingga partikel – partikel
tersebut mempengaruhi sinar seperti halnya molekul
Level toleransi Toksisitas molekul dan menyebabkan refraksi. Demikian
Polutan sebaliknya untuk partikel yang ukurannya lebih dari
Ppm μg/m3 relatif
satu mikron. Sifat optik ini penting dalam menentukan
CO 32 40.000 1.00 pengaruh partikel atmosfer terhadap radiasi dan
HC 19.300 2.07 visibilitas solar dan energi.
SOx 0.50 1.430 28.0
NOx 0.25 514 77.8 Sumber Polusi Partikel
Berbagai proses alami, mengakibatkan
Partikel 375 106.7
penyebaran partikel diatmosfer, misalnya letusan
Bobcock ( 1971) volkano dan hembusan debu serta tanah oleh angin.
Aktivitas manusia juga berperan dalam penyebaran
Jenis Dan Sifat Partikel partikel, misalnya dalam bentuk partikel – partikel
Polusi udara karena partikel – partikel debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari
tersebut merupakan masalah lingkungan yang perlu proses peleburan baja dan asap dari proses
mendapat perhatian. berbagai jenis polutan partikel pembakaran tidak sempurna, terutama dari batu arang.
dan bentuk – bentuknya yang terdapat diudara dapat Sumber partikel yang utama yaitu pembakaran bahan
dilihat pada Tabel 2. dibawah ini: bakar dari sumbernya, dikuti oleh proses-proses
industri.
Tabel 2. Bentuk Partikel Pencemar Udara Hubungan antara ukuran partikel polutan dengan
sumbernya adalah, untuk partikel dengan diameter
Komponen Bentuk lebih besar dari 10 mikron dihasilkan dari proses –
Karbon proses mekanis seperti erosi angin , penghancuran dan
penyemprotan. Pelindasan benda- benda oleh
Besi Fe2O3, Fe3O4
kendaraan atau pejalan kaki. Partikel yang berukuran
Magnesium MgO diameter diantara 1 – 10 mikron biasanya termasuk
Kalsium CaO tanah, debu, dan produk – produk pembakaran dari
Aluminium Al2O3 industri lokal , dan pada tempat – tempat tertentu juga
Sulfur SO2 terdapat garam laut. Partikel yang mempunyai
diameter antara 0,1 – 1 mikron berasal dari sumber –
Titanium TiO2
sumber kebakaran.
Karbonat CO3
Silikon SiO2 Pengaruh Partikel Terhadap Lingkungan
Fosfor P2O5 Pengaruh partikel terhadap tanaman. Pengaruh
Kalium K2O partikel terhadap tanaman terutama adalah dalam
bentuk debunya, dimana debu–debu tersebut jika
Natrium Na2O bergabuing dengan uap air atau air hujan akan
Lain – lain membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun
dan tidak dapat tercuci dengan air hujan kecuali
Sifat fisis partikel yang penting adalah digosok.
ukurannya, yang berkisar antara diameter 0,0002 Lapisan kerak tersebut akan menganggu proses
mikron sampai sekitar 500 mikron. Pada kisaran fotosintesis pada tanaman karena menghambat
tersebut partikel mempunyai umur dalam bentuk masuknya sinar matahari dan mencegah pertukaran
tersuspensi di udara antara beberapa detik sampai CO2 dengan atmosfer, akibatnya pertumbuhan
beberapa bulan. Umur partikel tersebut dipengaruhi tanaman menjadi terganggu. Bahaya lain yang
oleh kecepetan pengendapan yang ditentukan dari ditimbulkan dari pengupulan partikel pada tanaman
ukuran dan densitas partikel serta aliran udara. Pada adalah kemungkinan bahwa partikel tersebut
gambar dibawah ini dapat dilihat hubungan antara mengandung komponen kimia yang berbahaya bagi
velositas pengendapan dengan ukuran partikel jika hewan yang memakan tanaman tersebut.
diasumsi densitas sama. Pengaruh partikel terhadap manusia. Polutan
Sifat partikel lainnya yang penting adalah partikel masuk kedalam tubuh manusia melalui sistem
kemampuannya sebagi tempat adsorbsi (sorbsi secara pernafasan, oleh karena itu pengaruh yang merugikan
fisik) atau kimisorbsi (sorbsi disertai dengan interaksi terjadi pada sistem pernafasan. Faktor yang
kimia). Sifat ini merupakan fungsi luas permukaan berpengaruh terhadap sistem pernafasan adalah ukuran
yang pada umunya luas untuk kebanyakan partikel. partikel, karena ukuran partikel yang menentukan
Sifat lainnya adalah sifat optiknya . Partikel yang seberapa jauh penetrasi partikel kedalam sistem
mempunyai diameter kurang dari 0,1 mikron pernafasan.
berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan dengan
29
Momentum, Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 : 27 - 32
Minyak diesel, minyak residu, batu arang , Kanker paru ( sebagai karbonil )
Nikel asap tembakau , bahan kimia dan katalis , baja
dan logam lain .
Berilium Batu karang , industri tenagan nuklier . Keracunan akut, dan kronis , kanker
30
Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel (R. D. Ratnani)
31
Momentum, Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 : 27 - 32
memberikan akibat yang sama . presisi dan akurasi Hitung volume udara yang dihisap :
Konsentrasi partikel tersuspensi diusdara ambient
V = x ((Q1 + Q 2 ) x T )
1
sebesar 112 mg / m3 akan memberikan standar deviasi 2
relatif sebesatr 9 % (10 mg/m3) sedangkan untuk dengan :
konsentrasi 39 mg/m3 standar deviasi relatif akan V = volume udara yang terhisap (m3)
sebesar 15 % (6mg/m3). Akurasi sangat dipengaruhi Q1 = kecepatan aliran udara awal (m3/menit )
oleh perubahan kecepatan aliran udara selama Q2= kecepatan aliran udara setelah pengukuran
sampling berlangsung. Karenanya alat pengukur aliran (m3/menit )
udara pada dasarnya diperlukan dalam metode ini . T = waktu sampling , menit.
Hitung konsentrasi partikel tersuspensi
Peralatan
S, mg/m 3 = (W 2 -W1 ) x 106 x
Peralatan sampling terdiri dari : 3 unit :
1
1. Face plate ( plat bagian depabn ) dan V
gasket Dengan:
2. Adaptor filter S = konsentrasi partikel tersuspensi , mg/m3
3. Motor pompa vakum. W2 = berat filter fiber setelah sampling , g
Ketiga alat tersebut dilindungi dengan shelter Hi-Vol W1 = berat filter fiber sebelum sampling , g
sampler harus mampu menghisap udara melalui filter 106 = konversi dari gram menjadi milligram.
fiberglass dengan kecepatan udara minimum 1,13
m3/menit dan mampu beroperasi selama 24 jam. KESIMPULAN
Neraca analitis dengan ketelitian 0,1 mg. Desikantor Pencemaran udara yang di udara telah
adalah untuk mengoksidasi filter sebelum dan setelah semakin tinggi konsentrasinya. Perlu lebih
dilakukan sampling. ditingkatkan metode pengendalian yang dilakukan.
Peningkatan dan modifikasi alat dan metode sangat
Pereaksi diperlukan untuk memperbaiki kualitas udara.
Filter yang secara baku digunakan adalah filter Kesadaran akan perlindungan terhadap lingkungan
fibreglass dengan effisiensi 99 % untuk diameter juga sangat diperlukan demi terciptanya lingkungan
partikel 0,3 mm . Tidak direkomendasikan yang bersih dan sehat.
penggunaan kertas fiber biasa yang umum dipakai
dilabnoratorium. Daftar Pustaka
Navis, M.L., and Cornwell, D.A., ”Introduction
Prosedur Environmental Engineering “Second Edition
Sampling. Filter dikondisikan selama 24 jam , , McGraw-Hill International Editions, Tokyo.
kemudian ditimbang dengan neraca analitik . Sebelum Fardiaz, S., 1992 , ” Polusi air dan udara ” cetakan ke-
sampling dilakukan, filter tidak boleh digulung / 9 , Kanisius , Yogyakarta .
dilipat . Untuk pengamanan selama perjalanan, filter Hadiyarto, A., dan Sasongko, D.P., 1998, “Buku Teks
dapat disimpan didalam kantong plastik . Setelah filter ; Pengendalian Pencemaran Udara “ , Pusat
dipasang dengan rapi di antara face plate dan gasket , Studi lingkungan Direktorat Jenderal
Sampler dihidupkan dan setelah 5 menit catat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
kecepatan aliran udara. Biarkan sampling berlangsung dan Kebudayaan , Jakarta.
selama 6,8,atau 24 jam . Sebelum sampling berakhir, Nevers de., N., 2000, ”Air Pollution Control
face plate dibuka dan filter dibuka dan filter fiber Engineering “ , Second Edition , McGraw-
dilipat sedemikian rupa sehingga bagian yang Hill International Editions, Tokyo
mengandung partikel tersuspensi saling berhadapan. Soedomo, M., 2001, ”Pencemaran Udara ( Kumpulan
karya ilmiah ), ITB press, Bandung
Perhitungan . Wark, K, and Warner,C.F., 1981, “ Air Pollution its
Konversi kecepatan aliran udara dari Cuft menjadi Origin and Control “ Second Edition , Harper
m3/menit. & Row, Publishers, New York
32