Torticolis
Torticolis
Disusun oleh :
0530011312
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui oleh :
Dosen pembimbing
A. Deskripsi Kasus
Torticolis
1. Definisi
miring kesisi yang terkena dan dagu mengarah ke sisi berlawanan, yang
Torticolis dapat disebut juga dengan wry neck atau loxia yang merupakan kondisi
distonik yang didefinisikan abnormal , kepala serta posisi leher yang asimetris
Jadi, Torticolis adalah suatu keadaan dimana terjadi keterbatasan gerak pada
satu sisi dan mengakibatkan kepala dipertahankan pada sisi yang mengalami
gangguan yang menyebabkan kontralateral pada dagu. Pada kasus ini otot yang
a. Torticolis congenital
pada leher yang berfungsi untuk menolehkan kepala ke kiri dan ke kanan.
b. Acquired torticolis
Torticolis ini didapat setelah lahir. biasanya terjadi beberapa bulan setelah
kelahiran, ada faktor yang lebih jelas yang mendasarinya dan tidak terjadi
asymetri wajah.
2. Patologi
Keadaan iskemik pada otot SCM akan mengakibatkan otot tersebut mengalami
fibrosis dan tidak akan berkembang seperti otot lainnya. Bila terjadi pada salah satu
sisi otot SCM saja, maka akan menimbulkan manifestasi yang membuat kepala anak
3. Patofisiologi
a. Congenital Torticolis
Torticolis kongenital jarang dijumpai dan diyakini disebabkan oleh trauma lokal
pada jaringan lunak leher sebelum atau selama persalinan. Trauma otot
kontraktur otot. Biasanya anak-anak seperti ini lahir dengan persalinan sungsang
b. Acquired Torticolis
spasme dari otot leher yang menyebabkan torticolis merupakan hasil dari injury
atau inflamasi dari otot cervical atau nervus cranialis dari proses penyakit yang
berbeda. (Dewi,2015)
B. Deskripsi Alat
Ultrasound
1. Definisi
Ultrasound merupakan modalitas fisioterapi yang menggunakan gelombang
berjalan melalui media tertentu dengan frekuensi lebih dari 20.000 HZ. Yang
digunakan dalam fisioterapi adalah 0,5-5 MHz dengan tujuan untuk menimbulkan
mencapai 0,5-3 MHz. Arus ini berjalan menembus kabel koaksial pada trans-
Jacques Curie (1880), yang diperoleh dari vibrasi kristal atau dari produk sintesis
kristal keramik berupa barium maupun lead zirconate titanate. Kristal ini dibentuk
pada bagian dalam permukaan transduser. Saat dialiri arus atau beda potensial,
kristal ini akan mengalami vibrasi baik secara kompresi maupun ekspansi dengan
frekuensi sama dengan sinyal elektrik yang dating. Umumnya frekuensi yang
2. Efek Ultrasound
a. Efek Mekanik
pemampatan dan peregangan dalam jaringan sama dengan frekuensi dari mesin
ultrasound sehingga terjadi variasi tekanan dalam jaringan. Dengan adanya variasi
hampir semua efek ini sangat diharapkan sehingga pada daerah micro tissue
b. Efek Panas
hangat. Panas yang ditimbulkan oleh jaringan tidak sama tergantung dari nilai
dan durasi pengobatan. Area yang paling banyak mendapatkan panas adalah
disebabkan oleh adanya gelombang yang diserap dan dipantulkan. Agar efek
panas tidak terlalu dominan digunakan intermitten ultrasound yang efek mekanik
Pada tendon dan otot akan meningkatkan temperatur sebesar 0,07 derajat
Celcius perdetik. Pengukuran ini dilakukan pada sebuah model jaringan otot. Jadi
c. Efek Biologis
Efek lain dari micromassage adalah efek biologis yang merupakan refleks
fisiologis dari pengaruh mekanik dan pengaruh panas. Efek biologis yang
Salah satu efek yang ditimbulkan oleh ultrasound adalah panas sehingga
tubuh memberikan reaksi terhadap panas tersebut yaitu terjadinya vasodilatasi, hal
dari sel-sel tubuh yang rusak sebagai akibat dari mekanisme vibrasi
b) Adanya iritasi langsung pada serabut saraf efferent atau bermielin tebal. Iritasi
orthosympatik
2) Rileksasi Otot
3. Dosis
Dosis merupakan hasil perkalian antara intensitas dan lamanya terapi.
Dalam menentukan dosis terapi harus diperhatikan beberapa faktor dibawah ini :
ERA
1) Intensitas
Dalam kasus ini digunakan intensitas untuk terapi ultrasound berkisar antara 0-2
2) Frekuensi terapi
menentukan frekuensi dari terapi yang diberikan. Pada penyakit aktualitas tinggi
harus diterapi minimal setiap hari, sedangkan pada penyakit yang aktualitasnya
terapi 6 kali.
3) Pulse
4) Waktu
Pada kasus torticolis ini waktu yang diberikan dalam terapi menggunakan
5) ERA
ERA merupakan tolak ukur yang tertentu dalam penentuan dosis dan waktu.
Pada penerapan pada kasus tortikolis digunakan ERA 5 cm2 agar lebih efektif
4. Metode Intervensi
Metode intervensi pada prinsipnya perpindahan energi US dapat dilakukan
a. Kontak langsung
sempurna antara tranduser dan kulit diperlukan kontak medium berupa gel,water
,oils,dll.
Bagian tubuh yang diterapi dan tranduser dimasukkan kedalam bak yang
2) Water pillow
Disini yang digunakan adalah kantong plastik atau karet yang diisi air kira-
kira ¾ dari isi kantong tersebut. Kantong ini dapat menempel dengan baik pada
permukaan tubuh yang tidak rata. Baik pada tranduser maupun pada sisi dimana
kantong menempel kulit harus diberi kontak medium yang cukup. Cara ini tidak
a. Dinamis
insertio dari otot . Tranduser harus tetap bergerak meskipun area yang diterapi
kecil dan perlu diperhatikan tranduser tidak boleh mengangkat pada saat
melakukan terapi. Gerakan tranduser arus ritmis , pelan, dan sedikit tekanan pada
kulit.
Sedangkan metode dalam air (su-aqual), tranduses dapat didiamkan pada jarak
C. SOP Intervensi
SOP intervensi fisioterapi pada kasus torticolis dengan modalitas ultrasound (US)
meliputi :
1. Persiapan Pasien
Gambar 2.1
Terapis menjelaskan tindakan
yang akan dilakukan serta tujuan
dan manfaat dilakukannya terapi
Gambar 2.2
Pasien pada posisi tidur miring
2. Persiapan alat
Gambar 2.3
Persiapan alat yang digunakan
dalam proses terapi
a. Area yang akan diterapi dijauhkan dari benda yang kontra indikasi dan
area yang akan diterapi dengan menggunakan alkohol dan kapas, yang
bertujuan selain agar area yang akan diterapi bersih juga untuk
Gambar 2.6
Tes sensibilitas dengan menggunakan
panas dingin
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TORTICOLIS DENGAN MODALITAS
16 ULTRASOUND (US)
c. Sebelum dilakukan terapi dengan ultrasound, area yang akan diterapi
Gambar 2.7
Pemberian gel pada area yang diterapi
Gambar 2.8
Terapi dengan
menggunakan ultrasound
Pada saat dilakukan terapi, terapis harus selalu menanyakan kepada pasien
tentang apa yang dirasakan. Sehubungan dengan hal ini dosis yang diberikan
dapat dikurangi.
5. Evaluasi
sesudah diterapi.
satu sisi dan mengakibatkan kepala dipertahankan pada sisi yang mengalami
gangguan yang menyebabkan kontralateral pada dagu. Pada kasus ini otot yang
berjalan melalui media tertentu dengan frekuensi lebih dari 20.000 HZ yang
nyeri, dan rileksasi otot. Terapi dengan modalitas ultrasound pada kondisi
yang sirkuler (melintang), intensitas 0-2 W/cm2, frekuensi 1 MHz, waktu terapi
SWD dan US dengan Pemberian Back School Pasif, SWD dan US)”. Vol 7
No 1.
Sujatno, Heru purbo. Sumber Fisis. Buku pegangan kuliah diploma III Fisioterapi
Universitas Pekalongan
2013.
https://en.wikipedia.org/wiki/Torticollis