Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan jumlah

penjualannya agar mencapai keuntungan semaksimal mungkin. Selain

meningkatkan kualitas dari barang atau jasa tersebut, perusahaan juga dapat

melakukan penjualan secara kredit untuk meningkatkan volume penjualan.

Perusahaan yang bergerak di bidang distributor untuk produk tertentu atau

barang campuran sebagian besar transaksi penjualannya dilakukan secara kredit.

Kegiatan tersebut selain akan meningkatkan pangsa pasar (market share) dari

produk tersebut, juga akan meningkatkan laba perusahaan seiring dengan

peningkatan omset penjualannya (Ismie, 2017, P.1091).

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada umumnya pelanggan akan menjadi

lebih tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan secara kredit oleh

perusahaan, dan hal ini rupanya juga menjadi salah satu trik bagi perusahaan

untuk meningkatkan besarnya omset penjualan yang akan tampak dalam laporan

laba ruginya. Piutang yang timbul dari penjualan atau penyerahan barang dan jasa

secara kredit ini diklasifikasikan sebagai piutang usaha yang kemudian tidak

tertutup kemungkinan akan berganti menjadi piutang wesel (Hery, 2015:202).

Risiko yang terjadi adalah munculnya piutang yang sudah lewat jatuh tempo

akibat adanya kemacetan pembayaran piutang usaha dari pelanggan . Oleh

karena itu perlu diadakan suatu pengendalian yang efektif sehingga tindakan-

1
tindakan kecurangan terhadap piutang dagang dapat dikurangi (Tolinggilo, 2010).

Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan

untuk menjaga atau melindungi aktiva dan menghasilkan informasi yang akurat

dan dapat dipercaya (Krismiaji, 2010: 218).

PT. Nusa International merupakan perusahaan trading yang menjadi

pemasok peralatan teknis dan industri untuk sektor industri. Perusahaan ini

melakukan kegiatan penjualan barang yang hampir 90% dari kegiatan

penjualannya dilakukan secara kredit dan menimbulkan piutang usaha. Dalam hal

ini penjualan perusahaan adalah pemberian kredit, Berikut laporan Posisi

keuangan dan rincian piutang usaha PT. Nusa International (NII berdasarkan

umur piutangnya .

Tabel 1.2
Neraca PT. NII Periode Desember 2018
PT. NII
NERACA
Per 31 Desember 2018

A K T I V A P A S I V A
1. AKTIVA LANCAR 4 HUTANG LANCAR

- Kas & Bank 7.387.461.867 - Hutang Usaha 2.654.932.390


- Piutang Usaha 1.368.855.342 - Hutang Pajak 162.331.640
- Persediaan 4.665.635.041 - Hutang Bank 4.996.482.505
- Pajak Dibayar Dimuka - - Hutang Biaya 38.914.000
- Piutang Lain-lain 9.606.279.728

Jumlah Aktiva Lancar 23.028.231.978 Jumlah Hutang Lancar 7.852.660.534

2. AKTIVA TETAP 5 M O D A L

- Tanah 67.280.000 - Modal Disetor 525.000.000


- Bangunan 4.762.232.034 - Laba (Rugi) Ditahan 15.944.030.325
- Instalasi 319.182.822 - Laba (Rugi) Tahun Berjalan 2.545.585.259
- Inventaris Kantor 471.012.517 - Laba (Rugi) Ditahan X TA 261.463.701
- Kendaraan 1.460.450.000
- Mesin 1.027.138.671
- Akumulasi penyusutan (4.009.741.327)

Jumlah Aktiva Tetap 4.097.554.717 Jumlah Modal 19.276.079.286

3 AKTIVA TETAP X TA

- Kendaraan X TA 7.000.000
- Akumulasi penyusutan X TA (4.046.875)

Jumlah Aktiva Tetap X TA 2.953.125

JUMLAH AKTIVA 27.128.739.820 JUMLAH PASIVA 27.128.739.820

2
Tabel 1.1
Data piutang PT. NII sampai Desember tahun 2018
No. Keterangan Jumlah (Rp)

1 Piutang belum jatuh tempo 944.744.035,00

2 Piutang sudah jatuh tempo 353.660.396,00

3 Piutang yang tidak tertagih 70.450.911.00

TOTAL PIUTANG 1.368.855.342,00

Sumber : Data piutang PT. NII (Per. Desember 2018)

Penyajian piutang usaha di laporan posisi keuangan PT NII belum sesuai

dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku artinya perusahaan belum

melakukan penyisihan terhadap piutang usaha yang sudah lewat jatuh tempo.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul

penelitian : “Pemeriksaan Piutang Usaha Pada PT. NII Periode Tahun

2017 - 2018”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasikan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Belum terdapat penghitungan penyisihan piutang tak tertagih sementara

terdapat jumlah piutang usaha yang sudah lewat jatuh tempo.

2. Penyajian piutang usaha dalam laporan Posisi Keuangan belum

menunjukkan jumlah piutang yang benar-benar dapat di tagih .

3. Penyajian piutang usaha di laporan keuangan belum sesuai dengan standar

akuntansi keuangan yang berlaku.

3
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasikan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1.) Bagaimana proses bisnis dalam piutang usaha pada PT NII

2.) Bagaimana kebijakan akuntansi atas piutang usaha pada PT. NII

3.) Bagaimana pengendalian intern piutang usaha pada PT. NII

4.) Bagaimana kepatuhan debitur dalam melunasi piutangnya dan indikasi

adanya penurunan nilai piutang usaha

5.) Bagaimana kewajaran penyajian piutang usaha di laporan Posisi Keuangan

PT NII

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan

menganalisis penyajian akun piutang usaha di PT. Nusa International apakah

sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi penelitian diatas, adapun tujuan dari penelitian ini

sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui bagaimana proses bisnis dalam piutang usaha pada PT

NII

2) Untuk mengetahui bagaimana kebijakan akuntansi atas piutang usaha pada

PT. NII

4
3) Untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern piutang usaha pada PT.

NII

4) Untuk mengetahui kepatuhan debitur dalam melunasi piutangnya dan

indikasi adanya penurunan nilai piutang usaha

5) Untuk mengetahui bagaimana kewajaran penyajian piutang usaha di

laporan Posisi Keuangan PT NII

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapakan penelitian ini dapat bermanfaat :

1.) Untuk meningkatkan pengetahuan, dan wawasan penulis mengenai

penyajian akun piutang usaha di laporan posisi keuangan sesuai dengan

standar akuntansi keuangan yang berlaku.

2.) Dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya tentang analisis

penurunan nilai piutang.

3.) Dapat digunakan untuk pertimbangan perusahaan, untuk melaksanakan

dan memperbaiki kebijakan SOP piutang usaha agar sesuai dengan standar

akuntansi keuangan yang berlaku guna menyajikan kewajaran akun

piutang usaha dalam laporan posisi keuangan di PT. Nusa International.

Anda mungkin juga menyukai