ACCT6234
Financial Auditing
Week 9
Activities Required in Completing a
Quality Audit
2. Subsequent Event
Dalam menyelesaikan proses audit, auditor perlu untuk melakukan beberapa hal, yaitu:
Melakukan penilaian, peringkasan dan menyelesaikan salah saji yang bersifat material.
Menilai pelaporan keuangan klien, dan menilai kecukupan pengungkapan kontinjensi
Menilai kecukupan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dilakukan oleh klien
Pos atau account yang membutuhkan estimasi yang wajar antara lain
1. Nilai wajar dari aset
2. Net realizable value dari persediaan dan piutang usaha
3. Cadangan kerugian dan asuransi
4. Pendapatan dari kontrak yang pengakuannya berdasarkan persentase penyelesaian
5. Metode depresiasi dan amortisasi
6. Penyesuaian nilai aset dan goodwill
7. Penilaian dan klasifikasi instrumen keuangan
8. Umur ekonomis dan nilai residu dari fasilitas yang dimiliki klien
Menilai kecukupan dan pengungkapan perincian account pada catatan atas laporan keuangan
Tanggung jawab auditor atas aktivitas klien yang menyimpang dari aturan hukum
Mengevaluasi asumsi going concern klien.
Apakah terdapat keraguan terhadap keberlangsungan hidup perusahaan
Apakah setelah sekian waktu, masalah tersebut tidak terselesaikan, tetap tidak ada
solusi
Melakukan penilaian terhadap subsequent event
Completing the audit:
- Dilakukan setelah tanggal tutup buku
- Mengikutsertakan banyak penilaian subjektif (dari auditor) mengenai tingkat
materialitas
- Karena butuh penilaian yang subjektif maka harus diaudit oleh manajer audit/senior
member audit
- Tidak membahas tentang siklus transaksi yang spesifik
Ada dua jenis peristiwa setelah tanggal neraca (subsequent event) seperti yang diatur dalam
PSAK dan SPAP, yaitu:
Contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian atas laporan
keuangan adalah :
1. Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan oleh adanya pelanggan yang
mengalami kesulitan keuangan dan menuju kebangkrutan setelah tanggal neraca
2. Keputusan pengadilan setelah tanggal neraca atau penyelesaian tuntutan hukum yang
jumlahnya berbeda dengan jumlah hutang yang sudah dicatat jika peristiwa yang
menyebabkan timbulnya tuntutan tersebut telah terjadi atau ada sebelum tanggal
neraca
Untuk peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian atas penyajian
laporan keuangan, auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya peristiwa tertentu yang
mungkin memerlukan pengungkapan agar laporan keuangan tidak menyesatkan pembacanya.
Apabila peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian adalah penting,
dalam arti jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna
laporan keuangan, maka perusahaan harus mengungkapkan informasi berikut untuk setiap
peristiwa tersebut :
2. Estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi semacam itu tidak
dapat dibuat.
Contoh peristiwa setelah tanggal neraca (subsequent event) yang tidak memerlukan
penyesuaian tetapi diperlukan adanya pengungkapan dalam laporan keuangan adalah :
3. Pembelian dan pelepasan aset dalam jumlah yang signifikan, atau pengambilalihan
aset oleh pemerintah
4. Perubahan abnormal atas harga aset atau nilai tukar mata uang asing setelah tanggal
neraca
5. Perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang diberlakukan atau diumumkan
setelah tanggal neraca dan memiliki pengaruh yang signifikan pada aset dan
kewajiban pajak kini dan tangguhan
Misalnya, kerugian sebagai akibat piutang tidak tertagih yang disebabkan oleh adanya
pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kebangkrutan sesudah tanggal
neraca merupakan indikasi keadaan yang ada pada tanggal neraca, sehingga membutuhkan
penyesuaian terhadap laporan keuangan sebelum diterbitkan. Namun, apabila kerugian yang
sama terjadi sebagai akibat adanya pelanggan yang mengalami kebangkrutan karena
kebakaran atau banjir sesudah tanggal neraca, bukan merupakan indikasi kondisi yang ada
pada tanggal neraca, sehingga tidak diperlukan adanya penyesuaian atas laporan keuangan
Audit prosedur yang perlu dilakukan dalam melakukan penilaian terhadap subsequent event:
Cara auditor mengevaluasi going concern dalam jangka waktu pantas adalah sebagai berikut:
b. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar atas kemampuan entitas
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, maka
auditor harus:
Auditor perlu untuk berkomunikasi dengan klien. Hal yang dikomunikasikan antara auditor
dan klien, antara lain:
Meliputi rekomendasi yang tidak termasuk dalam hal-hal yang dikmounikasikan kepada
Komite Audit. Rekomendasi biasanya meliputi rekomendasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas operasi klien, sehingga menggambarkan bahwa auditor memiliki
kepentingan yang berkelanjutan atas masa depan klien. Biasanya management letter
mengandung hal-hal sebagai berikut:
Dalam pembahasan di atas dijelaskan beberapa tanggung jawab utama auditor dalam
melengkapi pekerjaan audit atas laporan keuangan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
menyelesaikan pekerjaan lapangan termasuk review atas peristiwa kemudian, membaca
risalah rapat manajemen, memperoleh bukti tekait dengan litigasi, tuntutan dan pengadilan,
memperoleh represetation letter dan melakukan prosedur analitis. Langkah-langkah yang
dilakukan termasuk juga penelaahan atas temuan audit, termasuk pengujian terakhir atas
materialitas dan risiko, evaluasi kelangsungan entitas, menyusun draft laporan audit,
menentukan opini dan evaluasi kertas kerja.
Selain itu auditor melakukan penilaian terhadap subsequent event atau kejadian setelah
tanggal neraca. Subsequent event dibagi menjadi dua, yaitu type 1 subsequent event dan type
2 subsequent event. Auditor juga menilai kemungkinan keberlangsungan hidup perusahaan
(going concern). Auditor menilai apakah dimasa yang akan datang perusahaan dapat terus
beroperasi atau ada kemungkinan kebangkrutan
Auditor juga diharuskan berkomunikasi dengan klien mengenai kondisi yang dilaporkan
terkait dengan pengendalian internal dan memberikan rekomendasi.
2. Iain Gray, Stuart Manson, Louise Crawford. (2015). The Audit Process
Principles, Practices and Cases. 06. Cengage Learning. Hampshire. ISBN:
9781408081709.
3. Institute Akuntan Publik Indonesia - IAPI. (2016). Update Perkembangan Standar
Profesional Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi. Bandar Lampung.