Anda di halaman 1dari 1

RENUNGAN

.
.
Pernahkah suatu ketika kita merasa bahwa kita adalah manusia yang paling merugi
selama ini? Pernahkah kita memikirkan perihal apa saja yang telah kita perbuat selama
umur hidup kita? Pernahkah? Pernahkah?
.
Hari itu, di sebuah majelis ilmu aku mendengarkan sebuah kajian yang benar-benar
membuatku sadar. Kajian itu membahas tentang umat akhir zaman. Dan hari ini aku akan
sedikit berbagi cerita tentang apa yang aku dapatkan dari kajian tersebut.
.
Kawanku, kita sadar betul bahwa kita adalah umat akhir zaman. Zaman dimana hanya
terdapat dua golongan. Yaitu umat mukmin yang tidak bercampur sedikit pun dengan
kemunafikan dan umat munafik yang tidak sedikit pun ada keimanan.
Sadar atau tidak sadar, sebenarnya kita memang sudah berada di penghujung zaman.
Sudah banyak tanda-tanda yang kita alami, salah satunya adalah zaman semakin singkat.
“Tidak akan terjadi Kiamat hingga zaman semakin singkat, maka jadilah setahun bagaikan
sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan hari jum’at seperti sehari, sehari
bagaikan sejam, dan sejam bagaikan seperti terbakarnya pelepah pohon kurma (cepat
sekali)” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, dan Al-Albani menshahihkannya).
Hal tersebut sedang kita alami saat ini. Dimana waktu yang kita lalui setiap harinya itu
terasa sangat singkat. Tetapi apakah reaksi umat akhir zaman ketika mengetahui hal
tersebut? Mereka akan berpura-pura tidak tahu, pura-pura tidak mendengar bahkan
mereka bertingkah seolah-olah tak pernah diberi peringatan akan hal itu.
Kawan, sudah selayaknya kita sadar akan posisi kita sebagai umat akhir zaman. Umat
yang jauh dari kata sempurna, dekat dengan lumpur penuh dosa. Sudah seharusnya kita
kembali mengingat akan tugas kita di dunia. Sudah tiba saatnya bagi kita untuk kembali
ke jalan-Nya.
Ingatlah kawan, Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia
ditanya mengenai :
UMURNYA, dimanakah ia habiskan?
ILMUNYA, dimanakah ia amalkan?
HARTANYA, bagaimana ia peroleh? Dan dimana ia infakan?
TUBUHNYA, dimanakah usangnya?
Siapkah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu? Jawaban apa yang akan kita berikan?
Jawaban terbaikkah?

Anda mungkin juga menyukai