Anda di halaman 1dari 2

HASIL WAWANCARA

Modal yang pertama : moal yakin

Duit-duit okeh nek gak yakin ya ngga ae duite decekeleke, berani yakin lah, dihitung payu jenenge ning
lapangan bedo karo di atas kertas, secara matematis kalah tapi di atas lapangan berbeda hasilnya, tapi
tetap ada keuntungan, kalua dihitung biaya hidup sama modal awal dari dulu walau saat ini gak ada
tabungan, missal saya modal awal 50jt kemudian saat ini saya gak pegang sama sekali, tapi saya bisa hidup
sampai saat ini, beli rokok, tv, sekolahkan anak, 8 tahun, balik modal gak harus bentuk uang jika sudah
dilapangan kalua sudah menyatu dengan masyarakat, uangkan muter, sekolah macem-macem, itu yang
gak pernah kita hitung, jadi intinya kalua mau buka usaha ya berani, kamu misalkan megang uang 5jt,
jelaslah adalah mau buka rencana, kita harus berani, namanya usaha rugi itu pasti, untung tuh belum
pasti, disitu ada ilmunya, jasa juga sama, usaha belum bisa dipastikan, satu tahun segmentnya mahasiswa,
libur dua bulan atau tiga bulan setres, libur selama satu tahun selama 4 bulan kalua kita enggak
menyiapkan pas momen libur, untuk jalannya usaha itu, kita ngitungnya bukan laba, disat sepi masih bisa
berjalan, usaha itu, bagaimana kita tetap bertahan pas momen sepi kita masih tetap bisa berjalan. Puasa
sampai September awal baru masuk, usaha seperti kuliner sama pas libur, gagal itu pastilah orang gagal,
bisa mengatakan saya gagal tapi yang penting gak nyerah, intinya yang penting usaha itu berani dan tidak
nyerah, dulu saya pernah, sehari itu dapat lima ribu padahal gas (kompor) habis 5rb, setelah lulus dari
UIN, nah itu bisa diartikan gagal, itu kan gak nyerah, dicoba terus, ada kesempatan kita tembak, jadikan
kesempatan itu selalu ada, kita mungkin bisa mengartikan kita sendiri, baru kita mikirin untuk modal awal
itu gak perlu besar, modal kalua bisa sekecil-kecilnya, kalua modal kecil bisa dapat keuntungan besar,
modal besar belum tentu dapat keuntungan besar, saya awal ini 20 jt semuanya habis 20jt awal (Cuma)
semuanya habis 20jt (waktu itu cuman ) 8meter sampai karpet merah, kalua sekarang berkembang
mungkin fokusnya ke pendapatan kalua dulu memang iya berkembang memikirkan wilayah, berkembang
di tempat lain, sekitar ini warung kopi lain, analisis usaha penting mulai berani, usaha otak gak pernah
berhenti, kena angina putting beliung, stress, malah uangnya buat gantiin, waktu itu ada 2,1/2 resikonya
besar,

Di sana 5rb di sini 4rb tapi sama aja tak kasih kembalian 1rb

Apalagi receh-receh, nah itu sugesti sebenarnya,

Modal itu gak perlu banyak

Dan kalua gak laku kamu bunuh diri nabrak kereta

Tetap kamu bisa menikmati hidup

Makannya ilmu itu penting, ikut orang boleh tapi kerja gak ikut-ikut orang

Sehari dapat 30rb (pokok) kalua rame 35, gak kurang 30, walaupun warung rame 30

Anak-anak tak kasih 30, kamu kerja di sini

Kerja itu jangan lihat gajinya, ilmunya!


HASIL WAWANCARA

kamu pernah gak lihat gak saya marah, saya gak bisa kalua marah, kadang , alex sama ujang

kalau dia di blandongan, kalau mau marah bisa nimbang-nimbang, marahnya

misal sudah jam 7 lampu mati semua nah itu wajib

kopi habis kok gak beli, nah itu ilmu, karena keinginan lebih besar daripada yang kita punya

fungsi dan gengsi

semakin kamu pegang uang banyak semakin besar lagi yang kamu beli

berkeluarga

Anda mungkin juga menyukai