Anda di halaman 1dari 16

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI

MR/MEASLES RUBELLA LANJUTAN PADA BATITA


DI KELURAHAN UNGARAN

ARTIKEL

Oleh
RENY REZIA NUGRAHARSI
NIM. 030217A118

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2019
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI MR/MEASLES
RUBELLA LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN UNGARAN

Reny Rezia Nugraharsi1, Masruroh2, Heni Hirawati3


Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ngudi Waluyo
Email : nugrareny@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia mencapai 26,29 per
1000 kelahiran hidup. Jawa Tengah kasus campak sebesar 1763 kasus. Dinas Kesehatan
Kabupaten Semarang cakupan imunisasi lanjutan imunisasi rubella/ MR (measles
rubella) tahun 2017 sebanyak 9.095 67,2% dari 13.529 sasaran Batita.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang
imunisasi mr/measles rubella lanjutan pada batita di kelurahan ungaran
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif desain cross
sectional dengan α = 0,05. Pengambilan data dilakukan pada 63 responden di Kelurahan
Ungaran pada bulan Juli 2019 dengan menggunakan kuisioner
Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu tentang pengetahuan
imunisasi measles rubella lanjutan pada batita di kelurahan Ungaran paling banyak
dalam kategori cukup dan kurang dengan rician: pengetahuan baik (3,2%), pengetahuan
cukup (65,1%) dan pengetahuan kurang (31,7%).
Simpulan : Pengetahuan ibu tentang imunisasi MR lanjutan dalam kategori baik
(3,2%), pengetahuan cukup (65,1%) dan pengetahuan kurang (31,7%).
Saran : Kepada ibu di kelurahan Ungaran agar lebih giat mencari informasi tentang
imunisasi MR/measles rubella lanjutan, agar dapat memberikan imunisasi yang tepat
waktu bagi bayinya.

Kata Kunci : Pengetahuan, Imunisasi MR.


Kepustakaan : 44 (2009-2018)

1 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
WOMEN'S KNOWLEDGE DESCRIPTION OF ADVANCED MR / MEASLES
RUBELLA IMMUNIZATION IN BATITA IN UNGARAN VILLAGE

Reny Rezia Nugraharsi 1 , Masruroh 2 , Heni Hirawati 3


Midwifery DIV Study Program, Faculty of Health Sciences
Ngudi Waluyo University
Email: nugrareny@gmail.com

ABSTRACT

Background: The infant mortality rate (AKABA) in Indonesia reached 26.29 per 1000
live births. Central Java measles cases amounted to 1763 cases. Semarang District
Health Office coverage of advanced immunization rubella / MR (measles rubella)
immunization in 2017 was 9,095 67.2% of 13,529 toddler targets.
Objective: This study aims to determine the description of maternal knowledge about
immunization mr / measles rubella continued in toddlers in the ungaran village
Method: This research is a quantitative descriptive cross sectional design study with α
= 0.05. Data collection was conducted on 63 respondents in Kelurahan Ungaran in July
2019 using a questionnaire
Results: The results of the study showed that the mother's knowledge of immunization
measles rubella continued knowledge in toddlers in Ungaran village was mostly in the
category of sufficient and lacking with rician: good knowledge (3.2%), sufficient
knowledge (65.1%) and less knowledge ( 31.7%).
Conclusions: The mother's knowledge of advanced MR immunization is in the good
category (3.2%), sufficient knowledge (65.1%) and lack of knowledge (31.7%).
Suggestion: To mothers in Ungaran village to be more active in seeking information
about further MR / measles rubella immunization, in order to provide timely
immunizations for their babies.

Keywords: Knowledge, MR Immunization.


Literature: 44 (2009-2018)

2 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
PENDAHULUAN imunisasi campak dan rubella/ MR
(measles rubella) pada batita tertinggi
Penyakit campak dan rubella
terdapat pada puskesmas Banyubiru
dapat memberikan dampak buruk
sebesar 765 (140,1%) dan terendah
terhadap kesehatan anak di Indonesia,
terdapat pada Puskesmas Ungaran
sehingga pemerintah melaksanakan
sebesar 283 ( 55,2%). Oleh karena itu
kampanye vaksinasi MR (MMR VIS -
imunisasi lanjutan pada batita masih
Indonesia, 2012). Vaksin MR (Measles
memerlukan perhatian untuk
Rubella) memberikan manfaat seperti
meningkatkan hasil capaian sesuai
dapat melindungi anak dari kecacatan
dengan target yang dinginkan. (Dinkes
dan kematian akibat komplikasi
Kab Semarang 2017)
pneumonia, diare, kerusakan otak,
Puskesmas Ungaran
ketulian, kebutaan dan penyakit jantung
mempunyai lima wilayah binaan desa
bawaan (Ditjen P2P, 2017).
yaitu Ungaran, Genuk, Langen Sari,
Penyakit Campak dan Rubella
Candirejo, Gogik. Berdasarkan data
tidak dapat diobati. Pengobatan yang
dari Puskesmas Ungaran dari 5 desa
diberikan kepada penderita hanya
binaan, cakupan imunisasi MR
bersifat supportif. Tetapi kedua
tertinggi terdapat pada desa
penyakit ini bisa dicegah dengan
Langensari yaitu 12,5% dan terendah
imunisasi. Selama ini Indonesia
terdapat pada desa Ungaran yaitu
memberikan imunisasi Campak sebagai
1,4%.
salah satu program imunisasi nasional.
Penyebab masih rendahnya
Mengingat besarnya perkiraan beban
cakupan imunisasi antara lain adalah
penyakit Rubella dan tersedianya vaksin
lain orang tua yang sibuk bekerja,
kombinasi Measles-Rubella (MR),
kurang memiliki waktu, bahkan kurang
maka diputuskan untuk mengganti
pengetahuan tentang imunisasi dan
vaksin Measles dengan vaksin
perhatian terhadap kesehatan anak pun
kombinasi Measles-Rubella, yang
berkurang, kurang informasi yang
dimulai dengan kegiatan imunisasi
diperoleh oleh masyarakat baik melalui
massal MR. (WHO,2017)
media massa, media elektronik maupun
Berdasarkan data Dinas
penyuluhan-penyuluhan (Arifin, 2017).
Kesehatan Kabupaten Semarang
Ibu berperan penting dalam
cakupan imunisasi lanjutan imunisasi
kebutuhan imunisasi anaknya, ada
rubella/ MR (measles rubella) tahun
beberapa faktor yang dapat
2017 sebanyak 9.095 67,2% dari 13.529
mempengaruhi diantaranya pengetahuan
sasaran Batita. Dari data tersebut
tentang vaksinasi dan pendidikan ibu
menunjukkan bahwa capaian imunisasi
(Senewe, et al., 2017). Pengetahuan
lanjutan pada batita di kabupaten
tentang vaksinasi yang baik akan
semarang untuk imunisasi lanjutan
mempengaruhi minat ibu
campak + MR (measles rubella) hanya
memvaksinasikan anaknya (Gahara, et
sebesar 67,2 %, masih sangat jauh dari
al., 2017). Ibu dengan pengetahuan
target yaitu sebesar 80 %. Sedangkan
yang tinggi akan memberikan
saat ini target imunisasi lanjutan pada
kebutuhan imunisasi kepada anaknya
batita tahun 2018 sudah dinaikkan oleh
serta memperhatikan waktu yang tepat,
pemerintah menjadi 95%. Wilayah
begitu juga sebaliknya ibu dengan
Kabupaten Semarang terdapat 26
pengetahuan rendah tidak akan
puskesmas. Diketahui bahwa cakupan

3 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
mengetahui imunisasi apa yang Rubella lanjutan pada batita di
seharusnya diberikan pada anaknya kelurahan Ungaran
(Triana, 2016). Pendidikan ibu Populasi dalam penelitian ini
merupakan salah satu proses tingkah adalah seluruh Ibu yang memiliki Balita
laku, semakin tinggi pendidikan maka umur 24-36 bulan yang berjumlah 171
dalam menentukan tempat pelayanan ibu, yang berdistribusi dalam 1
kesehatan semakin baik, begitu juga Kelurahan yaitu Kelurahan Ungaran.
sebaliknya dengan pendidikan rendah Jumlah sampel sebanyak 63
maka tidak memperdulikan pusat orang, diambil dengan metode Random
pelayanan kesehatan khususnya dalam sampling. Analisis data menggunakan
mengimunisasikan bayinya dengan uji wilcoxon.
tepat (Irawati, 2016)
Berdasarkan hasil studi HASIL PENELITIAN
pendahuluan yang dilakukan di
Kelurahan Ungaran Kabupaten 1. Karakteristik Umur Responden
Semarang Tanggal 13 Mei 2019 a. Pendidikan
diketahui bahwa dari 10 orang Tabel 1. Distribusi Frekuensi
responden yang melakukan imunisasi Pendidikan Responden
terdapat bahwa 6 batita (70,0%) belum Pendidikan F Persentase
melakukan imunisasi sedangkan SD 9 14,3
sebanyak 4 batita (30,0%) sudah SMP 14 22,2
melakukan imunisasi. Hasil wawancara SMA 28 44,4
dari 10 ibu yang mempunyai batita PT 12 19,0
tersebut mayoritas menyatakan bahwa Jumlah 63 100,0
sebanyak 4 ibu (40,0%) kurang
mengerti tentang imunisasi MR Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
(measles rubella) karena ibu tidak bahwa sebagian besar ibu Batita
mampu menjawab dengan benar memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu
mengenai pengertian dan manfaat 28 ibu (44,4%) dan paling sedikit
imunisasi MR. sedangkan 6 ibu tingkat pendidikan SD sejumlah 9 ibu
mengetahui tentang pengertian dan (14,3%).
manfaat imunisasi MR.
Penelitian ini bertujuan untuk b. Pekerjaan
mengetahui gambaran pengetahuan ibu Tabel 2. Distribusi Frekuensi
tentang pemberian imunisasi Pekerjaan Responden
MR/Measles Rubella lanjutan pada Pekejaan F Persentase
batita di kelurahan Ungaran
IRT 35 55,6
Karyawan 7 11,1
Swasta 21 33,3
METODOLOGI PENELITIAN
Jumlah 63 100,0
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif dengan Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
tujuan utama untuk mengetahui bahwa pekerjaan responden, paling
gambaran pengetahuan ibu tentang banyak sebagian besar ibu Batita tidak
pemberian imunisasi MR/Measles bekerja (sebagai Ibu Rumah Tangga)

4 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
yaitu 35 ibu (55,6%) dan sebagian kecil Pengetahuan F Persentase
bekerja sebagai karyawan sejumlah 7 Baik 2 3,2
ibu (11,1%). Cukup 41 65,1
Kurang 20 31,7
2. Analisis Univariate Jumlah 63 100,0

Pengetahuan ibu tentang pemberian Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui


imunisasi MR/measles rubella lanjutan bahwa dapat diketahui bahwa sebagian
pada batita besar ibu batita memiliki pengetahuan
cukup yaitu sebanyak 41 ibu (65,1%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian
Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan
Pada Batita di Kelurahan Ungaran
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian
Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan Pada Batita di Kelurahan
Ungaran

Benar Salah
No. Pertnyataan
f % f %
1. Imunisasi MR adalah imunisasi yang 60 95,2 3 4,8
berisi virus campak dan rubella
2. Manfaat Imunisasi MR untuk mencegah 60 95,2 3 4,8
penyakit campak dan rubella
3. Campak merupakan penyakit yang mudah 54 85,7 9 14,3
menular yang disebabkan oleh virus
campak
4. Penyakit campak ditandai dengan demam 53 84,1 10 15,9
tinggi dan bercak merah dikulit
5. Anak yang mempunyai riwayat alergi 17 27,0 46 73,0
terhadap imunisasi dapat diberikan
imunisasi MR
6. Pemberian Imunisasi MR ditunda apabila 50 79,4 13 20,6
anak demam, batuk, pilek
7. Anak usia 24 bulan jika belum di 46 73,0 17 27,0
Imunisasi MR dapat diberikan pada usia
setelah 36 bulan
8. Anak usia 18 bulan jika belum di Imunisasi 40 63,5 23 36,5
MR sudah tidak dapat diberikan Imunisasi
MR lagi
9. Sesudah Imunisasi MR anak tidak akan 25 39,7 38 60,3
tertular penyakit campak dan rubella
10. Penyakit rubella ditularkan melalui saluran 34 54,0 29 46,0
pernapasan saat batuk atau bersin
11. Rubella termasuk dalam penyakit ringan 45 71,4 18 28,6
pada anak, tetapi dapat memberikan

5 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
dampak buruk apabila terjadi pada awal
kehamilan pada ibu hamil yaitu keguguran
ataupun kecacatan pada bayi
12. Pemberian Imunisasi MR tidak perlu 30 47,6 33 52,4
ditunda apabila anak diare
13. Imunisasi MR dapat diberikan pada usia 38 60,3 25 39,7
lebih dari 15 tahun
14. Imunisasi MR dapat melindungi anak dari 46 73,0 17 27,0
kecatatan dan kematian akibat kerusakan
otak,ketulian, diare, kebutaan dan penyakit
jantung bawaan
15. Anak tidak perlu di imunisasi asal sehat, 39 61,9 24 38,1
aktif, dan makanan bergizi

16. Imunisasi mengandung zat kimia yang 39 61,9 24 38,1


berbahaya bagi bayi
17. Imunisasi MR diberikan suntikan pada 51 81,0 12 19,0
lengan kiri anak.
18. Jadwal pemberian imunisasi MR lanjutan 46 73,0 17 27,0
diberikan minimal 6 bulan setelah
pemberian imunisasi dasar MR.
19. Imunisasi MR lanjutan diberikan dalam 53 84,1 10 15,9
usia anak 18- 24 bulan.
20. Imunisasi MR bisa diberikan suntikan pada 20 31,7 43 68,3
lengan kanan atau lengan kiri anak.

Pada tabel 4 menjelaskan bahwa responden (25,4%). Hal ini berarti


jawaban pengetahuan ibu yang sebagian ibu yang memiliki balita usia
mempunyai bayi usia 24-36 bulan yang 24-36 bulan memiliki pengetahuan ibu
memiliki skor terbanyak yaitu pada soal tentang pemberian imunisasi
nomor 1 dan 2. Dimana soal tersebut MR/measles rubella lanjutan pada batita
menjelaskan pengertian dan manfaat di kelurahan ungaran paling banyak
imunisasi MR. Sedangkan jawaban dalam kategori cukup.
kuesioner yang memiliki skor terendah Pengetahuan (knowledge) adalah
yaitu pada nomor 18, dimana soal hasil tahu dari orang yang telah
tersebut menjelaskan tentang jadwal melakukan penginderaan terhadap suatu
pemberian imunisasi MR lanjutan obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yaitu
PEMBAHASAN melalui indera penglihatan,
Hasil penelitian ini didapatkan pendengaran, penciuman, rasa, dan
dari 63 responden yang memiliki raba. Namun sebagian besar
pengetahuan baik berjumlah 13 penginderaan di pengaruhi oleh mata
responden (20,6%), pengetahuan cukup dan telinga (Notoatmodjo, 2012).
berjumlah 34 reponden (54,0%) dan Dalam penelitian ini pengetahuan
pengetahuan kurang berjumlah 16 tentang pemberian imunisasi MR/

6 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
Measles Rubella yang dimaksud adalah vaksin. Pemberian imunisasi ditunda
pengetahuan yang menyangkut pada keadaan jika anak demam, batuk
pengertian, pemberian imunisasi, pilek, diare. Pada item no. 15 yaitu anak
manfaat imunisasi, jadwal imunisasi, tidak perlu di imunisasi asal sehat, aktif,
penyuntikan imunisasi, karakteristik dan makanan bergizi, sebanyak 61,9%
imunisasi MR/ Measles Rubella responden menjawab dengan benar.
Lanjutan. Berkaitan dengan manfaat
Hasil analisis dari 63 responden imunisasi pada item no. 2 yaitu manfaat
diperoleh tingkat pengetahuan ibu imunisasi MR untuk mencegah
sudah baik ditunjukkan dengan penyakit campak dan rubella, sebanyak
banyaknya ibu yang menjawab 95,2% responden menjawab benar.
kuesioner dengan benar, terdapat di Pada item no. 14 yaitu imunisasi MR
poin pengertian imunisasi MR pada dapat melindungi anak dari kecatatan
item no.1 yaitu imunisasi MR adalah dan kematian akibat kerusakan otak,
imunisasi yang berisi virus campak dan ketulian, diare, kebutaan dan penyakit
rubella sebanyak 95,2% responden jantung bawaan, sebanyak 73,0%
menjawab benar. Imunisasi MR responden menjawab dengan benar.
merupakan vaksin yang berisi virus Imunisasi merupakan salah satu cara
campak dan rubella hidup yang telah pencegahan penyakit menular seperti
dilemahkan dan berbentuk serbuk campak, difteri, dll. Beberapa vaksin
kering berwarna putih kekuningan. imunisasi dapat diberikan tidak hanya
Dalam penggunaanya vaksin ini untuk anak sejak bayi hingga remaja,
membutuhkan pelarut/ pengencer Setiap imunisasi ini bisa juga diberikan untuk
dosis vaksin MR mengandung 1000 orang dewasa. Imunisasi merupakan
CCID50 virus campak, dan 1000 pembentukan antibodi yang berguna
CCID50 virus rubella Pada item no. 3 untuk meningkatkan kekebalan tubuh
yaitu campak merupakan penyakit yang pada seseorang sehingga dapat
mudah menular yang disebabkan oleh mencegah atau mengurangi akibat
virus campak sebanyak 85,7% penularan Penyakit yang Dapat Dicegah
responden menjawab benar. Campak Dengan imunisasi (PD3I). Pada item no.
dan Rubella merupakan penyakit 16 yaitu imunisasi mengandung zat
infeksi menular melalui saluran nafas kimia yang berbahaya bagi bayi,
yang disebabkan oleh virus Campak ketulian, diare, kebutaan dan penyakit
dan Rubella (IDAI, 2017) jantung bawaan, sebanyak 61,9%
Berkaitan dengan pemberian responden menjawab dengan benar.
imunisasi pada item no. 6 yaitu Berkaitan dengan jadwal
pemberian imunisasi MR ditunda imunisasi pada item no. 7 yaitu anak
apabila anak demam, batuk, pilek, usia 24 bulan jika belum di imunisasi
sebanyak 79,4% responden menjawab MR dapat diberikan pada usia setelah
benar. Kontraindikasi dari imunisasi 36 bulan, sebanyak 73,0% responden
MR ini yaitu pada individu yang menjawab benar. Imunisasi MR
sedang dalam terapi kortikosteroid, diberikan untuk semua anak usia 9
imunosupresan dan radioterapi, wanita bulan sampai dengan kurang dari 15
hamil, leukemia ( anemia berat dan tahun selama kampanye imunisasi MR.
kelainan darah lainya), kelainan fungsi Selanjutnya, imunisasi MR masuk
ginjal berat, riwayat alergi terhadap dalam jadwal imunisasi rutin dan

7 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 mempertahankan agar kekebelan tubuh
bulan, dan kelas 1 SD/sederajat dapat melindungi terhadap paparan
menggantikan imunisasi Campak. Pada penyakit.
item no 8 yaitu anak usia 18 bulan jika Berkaitan dengan penyuntikan
belum di Imunisasi MR sudah tidak imunisasi pada item no. 17 yaitu
dapat diberikan Imunisasi MR lagi, imunisasi MR diberikan suntikan pada
sebanyak 63,5% responden menjawab lengan kiri anak, sebanyak 81,0%
benar. Imunisasi lanjutan pada Batita responden menjawab benar. Jadwal
adalah imunisasi ulangan yang pemberian imunisasi MR diberikan
diberikan pada bayi dibawah dua tahun pada anak usia 9 bulan unutk
umur 18-24 bulan yang bertujuan untuk imunisasi dasar, 18 bulan pada
mempertahankan agar kekebelan tubuh imunisasi lanjutan, dan anak kelas 1
dapat melindungi terhadap paparan SD/MI/sederajat pada BIAS. Vaksin
penyakit. Pada item no. 13 yaitu MR dapat diberikan secara bersamaan
imunisasi MR dapat diberikan pada dengan vaksin lainya seperti DPT-HB-
usia lebih dari 15 tahun, sebanyak Hib,TT,Td,DT,BCG,OPV, IPV. Vaksin
60,3% responden menjawab dengan ini diberikan secara subkutan dengan
benar. Pada item no. 18 yaitu jadwal dosis 0,5 ml lenga kiri bagian luar.
pemberian imunisasi MR lanjutan Berkaitan dengan karakteristik
diberikan minimal 6 bulan setelah imunisasi pada item no. 4 yaitu penyakit
pemberian imunisasi dasar sebanyak campak ditandai dengan demam tinggi
73,0% responden menjawab dengan dan bercak merah dikulit, sebanyak
benar. Banyak imunisasi yang 84,1% responden menjawab benar.
pemberiannya harus diulang berkali- Gejala penyakit campak diantaranya
kali. Terkadang, hanya satu kali demam tinggi, bercak kemerahan pada
pemberian saja tidak cukup untuk kulit (rash) dapat disertai batuk dan
memperkuat sistem kekebalan tubuh atau pilek maupun konjungtivitis serta
dalam merespon virus yang masuk. dapat mengakibatkan kematian apabila
Pemberian imunisasi berulang dapat terdapat komplikasi penyerta seperti
membangkitkan respon imun yang lebih pneumonia, diare, dan meningitis
baik. Selain itu, pemberian imunisasi (Ditjen P2P, 2016). Pada item no 10
beberapa kali juga bertujuan untuk yaitu penyakit rubella ditularkan
memberikan perlindungan tambahan. melalui saluran pernapasan saat batuk
Beberapa vaksin imunisasi memberi atau bersin, sebanyak 54,0% responden
tingkat perlindungan yang rendah menjawab benar. Campak dan Rubella
setelah satu kali pemberian, sehingga merupakan penyakit infeksi menular
pemberian selanjutnya dapat melalui saluran nafas yang disebabkan
memberikan perlindungan yang lebih oleh virus Campak dan Rubella (IDAI,
besar .Pada item no. 19 yaitu imunisasi 2017). Batuk dan bersin dapat
MR lanjutan diberikan dalam usia menjadi jalur masuknya virus campak
anak 18- 24 bulan, sebanyak 84,1% maupun rubella (WHO, 2017). Pada
responden menjawab dengan benar. item no. 11 yaitu Rubella termasuk
Imunisasi lanjutan pada Batita adalah dalam penyakit ringan pada anak, tetapi
imunisasi ulangan yang diberikan pada dapat memberikan dampak buruk
bayi dibawah dua tahun umur 18-24 apabila terjadi pada awal kehamilan
bulan yang bertujuan untuk pada ibu hamil yaitu keguguran ataupun

8 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
kecacatan pada bayi, sebanyak 71,4% campak dan rubella, sebanyak 60,3%
responden menjawab dengan benar. responden menjawab salah. Pada item
Rubella termasuk dalam penyakit no 20 yaitu imunisasi MR bisa
ringan pada anak, tetapi dapat diberikan suntikan pada lengan kanan
memberikan dampak buruk apabila atau lengan kiri anak, sebanyak 68,3%
terjadi pada ibu hamil trimester responden menjawab salah. Jadwal
pertama yaitu keguguran ataupun pemberian imunisasi MR diberikan
kecacatan pada bayi sering disebut pada anak usia 9 bulan unutk
Congenital Rubella Syndrom (CRS) imunisasi dasar, 18 bulan pada
seperti kelainan jantung dan mata, imunisasi lanjutan, dan anak kelas 1
ketulian dan keterlambatan SD/MI/sederajat pada BIAS. Vaksin
perkembangan (Depkes RI, 2017). MR dapat diberikan secara bersamaan
Sedangkan pengetahuan yang dengan vaksin lainya seperti DPT-HB-
masih kurang ditunjukkan dengan Hib,TT,Td,DT,BCG,OPV, IPV. Vaksin
banyaknya ibu yang menjawab ini diberikan secara subkutan dengan
kuesioner dengan salah, terdapat pada dosis 0,5 ml lenga kiri bagian luar.
item no 5 yaitu anak yang mempunyai Pemberian imunisasi campak dan
riwayat alergi terhadap imunisasi dapat rubella dapat melindungi anak dari
diberikan imunisasi MR, sebanyak kecacatan dan kematian akibat
73,0% responden menjawab salah. pneumonia, diare, kerusakan otak,
Menurut WHO, Kontraindikasi dari ketulian, kebuataan, dan penyakit
imunisasi MR ini yaitu pada individu jantung bawaan.
yang sedang dalam terapi Hasil penelitian ini sesuai dengan
kortikosteroid, imunosupresan dan hasil penelitian Kirandeep et al. (2019)
radioterapi, wanita hamil, leukemia ( diantara ibu-ibu yang memiliki anak
anemia berat dan kelainan darah lainya), berusia di bawah 15 tahun di Pedesaan,
kelainan fungsi ginjal berat, riwayat Bhucho Mandi, Bathinda,
alergi terhadap vaksin. Pemberian Punjabdengan dengan hasil penelitian
imunisasi ditunda pada keadaan jika 53,33% responden memiliki
anak demam, batuk pilek, diare. Pada pengetahuan yang cukup memadai,
item no. 12 yaitu pemberian Imunisasi 45,33% responden memiliki
MR tidak perlu ditunda apabila anak pengetahuan yang tidak memadai dan
diare, sebanyak 52,4% responden 1,33% responden memiliki pengetahuan
menjawab dengan salah). Gejala yang memadai. Hasil penelitian ini
penyakit campak diantaranya demam lebih rendah dari hasil penelitian
tinggi, bercak kemerahan pada kulit sebelumnya oleh Costa Vieira et al.
(rash) dapat disertai batuk dan atau (2011) yang melakukan penelitian pada
pilek maupun konjungtivitis serta dapat orang dewasa di Brasil menemukan
mengakibatkan kematian apabila 69,9% responden mengetahui tentang
terdapat komplikasi penyerta seperti rebulla, penelitian Chotta, et al. (2019)
pneumonia, diare, dan meningitis di Tanzania melaporkan 26,4%
(Ditjen P2P, 2016). Pemberian responden yang memiliki pengetahuan
imunisasi ditunda pada keadaan jika yang baik tentang Rubella dan
anak demam, batuk pilek, diare. Pada penelitian Kumari, Seema (2017) pada
item no 9 yaitu sesudah imunisasi MR mahasiswa kesehatan Universitas
anak tidak akan tertular penyakit Gorakhpur India menemukan 15%

9 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
peserta memiliki pengetahuan baik yang punya anak yang telah diimunisasi
tentang Rubella. berkaitan dengan pengetahuan tentang
Hasil penelitian menunjukkan imunisasi.
terdapat 25,4% responden memiliki Hasil penelitian juga
pengetahuan kurang, dalam penelitian menunjukkan terdapat 54,0% responden
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. memiliki pengetahuan cukup, asumsi
Asumsi peneliti ditinjau dari faktor peneliti responden sudah mendapatkan
pendidikan yaitu dipengaruhi tingkat informasi tentang pemberian imunisasi
pendidikan responden mayoritas MR/measles rubella lanjutan pada
berpendidikan SMA (44,4%) dan SMP batita, baik itu dari media, teman
(22,2%). Pendidikan ibu merupakan ataupun penyuluhan. Namun informasi
salah satu proses tingkah laku, semakin yang diperoleh kurang dari segi kualitas
tinggi pendidikan maka dalam yaitu informasi yang disampaikan
menentukan tempat pelayanan kurang rinci, ataupun waktu pemberian
kesehatan akan semakin baik, begitu informasinya kurang tepat. Dari segi
juga sebaliknya dengan pendidikan kuantitas materi yang diinformasikan
rendah maka tidak memperdulikan tidak secara terus menerus, informasi
pusat pelayanan kesehatan khususnya yang disampaikan hanya sekilas,
dalam mengimunisasikan bayinya sehingga pengetahuannyapun belum
dengan tepat (Irawati, 2016). Faktor lain baik, artinya masih sebatas tentang
yang mempengaruhi kurangnya pengertian dan manfaat imunisasi MR.
pengetahuan adalah faktor pengalaman. Hal ini didukung oleh pendapat
Berdasarkan data dari Puskesmas Budiman dan Riyanto (2013) bahwa
Ungaran cakupan imunisasi MR di desa Informasi mempengaruhi pengetahuan
Ungaran yaitu 1,4%, artinya masih seseorang jika sering mendapatkan
sedikit ibu yang menggunakan informasi tentang suatu pembelajaran
imunisasi MR bagi anaknya, sehingga maka akan menambah pengetahuan dan
penyebaran informasi tentang imunisasi wawasannya, sedangkan seseorang yang
MR/measles rubella lanjutan melalui tidak sering menerima informasi tidak
sesama ibu-ibu masih terbatas. Hal ini akan menambah pengetahuan dan
sesuai dengan pendapat Budiman dan wawasannya.
Riyanto (2013) yang mengatakan Sedangkan temuan adanya 20,6%
pengalaman dapat diperoleh dari responden memiliki pengetahuan baik,
pengalaman orang lain maupun diri hal ini karena responden sudah
sendiri sehingga pengalaman yang mendapatkan informasi yang memadai
sudah diperoleh dapat meningkatkan tentang pemberian imunisasi
pengetahuan seseorang. Faktor lain MR/measles rubella lanjutan pada
yang juga mempengaruhi kurangnya batita, baik itu dari media, pengalaman
pengetahuan Ibu adalah kurang pribadi atau teman dan penyuluhan.
informasi yang diperoleh baik melalui Sebagaimana pendapat Notoatmodjo
media massa, media elektronik maupun (2012) pengetahuan bisa didapatkan
penyuluhan-penyuluhan. Hal ini dengan cara masing-masing, misal
didukung hasil penelitian Vezzosi, etc. secara kebetulan, berdasarkan
(2017) yang menemukan tingkat pengalaman pribadi, akal sehat, induksi
pendidikan yang lebih tinggi, informasi atau deduksi.
dari penyedia layanan kesehatan dan ibu

10 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
Melaksanakan Imunisasi di
KESIMPULAN BPS Hj. Umi Salamah di desa
Kauman, Peterongan,
Berdasarkan hasil penelitian dan Jombang, tahun 2011 Prosiding
pembahasan yang telah dilakukan maka Sminas Competitive
dapat diambil kesimpulan bahwa Advantage, Vol 1, No. 2
pengetahuan ibu tentang pemberian
imunisasi MR/measles rubella lanjutan Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
pada batita di kelurahan Ungaran paling Suatu Pendekatan Prakik.
banyak dalam kategori cukup dan Jakarta : Rineka Cipta.
kurang dengan rician: pengetahuan baik
(3,2%), pengetahuan cukup (65,1%) dan Carlina, M (2018). Hubungan
pengetahuan kurang (31,7%). pengetahuan ibu dengan
pelaksanaan Inisiasi Menyusu
Dini pada tiga puskesmas di
Jakarta Barat periode Oktober
SARAN 2014 -- Mei 2015. Jurnal
Tarumanagara Medical
1. Kepada pihak Puskesmas Ungaran Journal.
diharapkan untuk terus
meningkatkan tingkat pengetahuan Depkes RI, 2017. Imunisasi Measles
orang tua terutama ibu agar Rubella Lindungi kita. [Online]
pelaksanaan imunisasi selalu sesuai Available at:www.depkes.go.id
dengan target sasaran dan [Accessed 11 Agustus 2017].
memberitahu waktu kunjungan Dinkes Jateng, 2015. Profil Kesehatan
imunisasi ulang/selanjutnya agar Provinsi Jawa Tengah 2016.
tepat waktu pemberian imunisasi. Semarang: Dinas Kesehatan
2. Kepada ibu di kelurahan Ungaran Provinsi Jawa Tengah.
agar lebih giat mencari informasi
tentang imunisasi MR/measles Dinkes Kab.Semarang, 2016 . Dinas
rubella lanjutan, agar dapat Kesehatan Kabupaten
memberikan imunisasi yang tepat Semarang. 2016, Data
waktu bagi bayinya. Cakupan Imunisasi Lanjutan
3. Peneliti lebih lanjut Pada Batita 2016-2017
merekomendasikan bahwa penelitian Kabupaten Semarang.
ini dapat direplikasi pada
sekelompok besar ibu dari wilayah Ditjen P2P, K. R., 2016. Petunjuk
lain yang berbeda untuk generalisasi Teknis Kampanye imunisasi
penelitian yang lebih luas Measles Rubella (MR).
Jakarta: Kemenkes RI.
DAFTAR PUSTAKA
Garaha, Saftarina, F., Lisiswanti, R. &
Arifin. (2011). Hubungan Tingkat Dewiarti, A. N., 2015.
Pengetahuan Ibu Tentang Hubungan Tingkat
Pentingnya Imunisasi Dasar Pengetahuan Ibu dan Status
dengan Kepatuhan Ekonomi dengan Kelengkapan

11 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
Imunisasi Wajib pada Anak Kemenkes RI, 2017. Peraturan
Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Penyelenggaraan Imunisasi.
Sawah. Majority, Volume 4 Jakarta: Kementrian Kesehatan
No. RI.

Hidayat, AA. 2008. Ilmu Kesehatan Kutty, P. et al., 2013. Measles. VP D


Anak Untuk Pendidikan Surveillance Manual, Volume
Kebidanan. Cet I; Jakarta: 6. Lestari, RI dan Masruroh.
Penerbit Salemba Medika (2012). Hubungan
Pengetahuan Ibu Tentang
IDAI, 2017. Imunisasi Campak - Imunisasi Dasar Lengkap
Rubella (MR). [Online]. Dengan Praktik Imunisasi
Available at Dasar Lengkap Bayinya Di
http://www.idai.or.id/artikel/kli Wilayah Kerja Puskesmas
nik/imunisasi/imunisasi- Pegandon Kec. Pegandon kab.
campak-rubellamr [Accessed Kendal. Jurnal Ilmiah
11 Agustus 2017). Kesehatan Akbid Uniska
Kendal. Edisi Ke-2 Tahun
Irawati, D., 2011. Faktor Karakteristik 2012
Ibu Yang Berhubungan
Dengan ketepatan Imunisasi Maimunah, (2017). Hubungan
DPT Combo Dan Campak Di Pengetahuan Ibu Dengan
Pasuruan. Jurnal Ilmiah Pelaksanaan Imunisasi Dasar
Kesehatan Politeknik Pada Bayi Di Desa Karang Sari
Kesehatan Majapahit, Volume Huta 3 Kecamatan Gunung
3 No. 1. Maligas Kabupaten
Simalungun. Jurnal Keluarga
Ismet, F. (2013). Analisis Faktor-faktor Sehat Sejahtera. Vol.15
yang Berhubungan dengan
Imunisasi Dasar Lengkap Pada McGee, P., 2013. Measles, mumps, and
Balita di Desa Botubarani rubella. Diversity and Equality
Kecamatan Kabila Bone in Health and Care, Volume
Kabupaten Bone Bolango. 10, pp. 123-5.
Jurnal Keperawatan UNG.
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Mulyani, 2013. Buku Ajar Nepnatus,
dan Keolahragaan, Universitas Bayi & Balia. yogyakarta :
Negeri Gorontalo Nurha Medika MMR VIS -
Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia, 2012. Vaksinasi
Indonesia 2016. Jakarta: MMR. [Online]. Available at:
Kementrian Kesehatan RI. http://im munize.org/vis
(Accessed 14 Agustus 2017].
Kemenkes RI, 2017. Imunisasi Measles Nafeha Sameen siddiqui; Arvind K.
Rubella Lindungi Anak Kita.19 Gaikward; Bina M. Kuril;
Juli 2017. Rajendra T.Ankushe; Mohan
K.Doibale; Sandeep B. Pund;
Purushottaam Kumar.2017. Is

12 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
Mothers' Knowledge Practice Rice Mandona, Jamilah Kasim. 2014.
regarding childhood Faktor-faktor yang
immunization compliantt with berhubungan dengan
immunization completeness. Kepatuhan Ibu dalam
Internasional journal of Pemberian Imunisasi Dasar Di
Community Medicine and wilayah kerja Puskesmas.
public healt.4(3): 775-7780. Tamalanrea.http://ejournal.stik
esnh.ac.id/index.php/jikd/artice
Nazme, N. I., Hoque, M. M. & Hussain, / Download/27/7/. Diakses
M., 2014. Congenital Rubella pada tanggal 10 Mei 2018.
Syndrome: An Overview of
Clinical Presentations in Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi
Bangladeshi Chlidren. Delta Penelitian Kesehatan. Nuha
Med College, Volume 2, pp. Medika, Yogyakarta. pp: 146.
42-47.
Renstra, 2015. Rencana Strategi
Notoatmodjo, S.2010. Metodelogi kementrian kesehatan 2015-
Penelitian Kesehatan. Jakarta : 2019. Jakarta: Kemenkes RI.
Rineka Cipta.
Sarimin, S., Ismanto, A. Y. & Worang,
Notoatmodjo, S., 2014. Metodologi R., 2014. Analisis Faktor-
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Faktor Yang Berhubungan
Rineka Cipta. Dengan Perilaku Ibu Dalam
Pemberian Imunisasi Dasar
Notoatmodjo, S., 2014. Promosi Pada Balita Di Desa Taraitak
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Satu Kecamatan Langowan
Jakarta: Rincka Cipta. Utara Wilayah Kerja
Puskesmas Walantakan.
Rahayu, T.A., 2017. Hubungan Tingkat Program Studi Ilmu
Pengetahuan Ibu Tentang Keperawatan Fakultas
Imunisasi Campak Dengan Kedokteran, Volume 2 No. 2.
Pelaksanaan Imunisasi Campak
Booster Di Wilayah Kerja Senewe, M. S., Rompas, S. & Lolong,
Puskesmas Kotagede 1. Jurnal J., 2017. Analisis Faktor-faktor
Kebidanan Ilmu Keperawatan yang Berhubungan dengan
UNISA Kepatuhan Ibu dalam
Rahmawati, Adzaniyah Isyani, Pemberian Imunisasi Dasar Di
ct.al.2014.Faktor Yang Puskesmas Tongkaina
Mempengaruhi Kelengkapan Kecamatan Bunaken Kota
Imunisasi Dasar Di Kelurahan Madya Manado. EJournal
Krembangan Utara. Surabaya: Keperawatan, Volume 5 No. 1.
Departemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Shiferau Birhanu;Aderau
Masyarakat Universitas antench;yezabnes kibi?,
Airlangga. Ayalew. 2015. Knowledge,
Attitude and practice of mother

13 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran
To ward Imuuniztion of infants Community Med Public
in healt centres at addis ababa, Health. 2016 Nov;3(11):3157-
Ethiopia. American Journal of 3160
Healt Research. 2016;4(1):6-17
Viruspakshappa Savadi; Sumitra I.a;
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Mahaling Hulgibali.2017. A
Kuantitatif Kualitatif dan study To Asses The
R&D. Alfabeta, Bandung, pp: Knowledge Regarding
85-134 Immunization Among The
Mother Of Under Five
Supriatin, E., 2015. Hubungan Children Admitte in Pediatric
Pengetahuan dan Dukungan Ward Of Prabhakar Korea
Keluarga dengan Ketepatan Hospital, Belagavi with the
Waktu Pemberian Imunisasi aim to develop Educational
Campak di Pasir Kliki Pamphlet. IOSR Journal of
Bandung, Jurnal Ilmu Nursing and Healt Science.
Keperawatan, Volume III No. ISSN: 2320-1940.
1.
WHO, 2017. Status Campak dan
Tagbo BN; Uleanya ND; Nwokoye IC; Rubella saat ini di Indonesia.
Eze JC; Omotowo IB. 2012. [Online] Available
Mothers knowledge, at:http://www.searo.who.int/in
perception and practice of donesia/topics/immunization/m
childhood immunization in r_measles_ status.pdf?ua=1.
Enugu. Institute of Child [Accessed 11 Agustus 2017].
Health
Zaniyah, Z. (2010). Hubungan Antara
Lengkap Pada Bayi Tahun 2015. Jurnal Pengetahuan Ibu Tentang
Kesehatan Mayarakat Andalas, Imunisasi dengan kelengkapan
Volume 10 No. 2, pp. 123-135. Imunisasi Bayi Umur 0-12
Bulan di Desa Pamolaan di
Vijay Kumar M; Anjaneyulu G Wilayah Puskesmas Tanjung
;Venkata Navya Sree; Kecamatan Camplong
Gautham Sai W. M. Kabupaten Sampang. Jurnal
2016.Immunization status and Ners Ilmu Keperawatan
knowledge regarding newer UNAIR, 2(1).
vaccines among mothers in a
rural area of Rangareddy
District, Telangana, India.

14 | Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Mr/Measles Rubella Lanjutan


Pada Batita Di Kelurahan Ungaran

Anda mungkin juga menyukai