TESIS
Oleh :
SITI RAHMAH
NIM. 150 131 23
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
1439 H / 2017 M
1
PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
2
NOTA DINAS
Pembimbing I Pembimbing II
3
PENGESAHAN TESIS
Tim Penguji
4
ABSTRAK
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umatnya, sebagai
pedoman umat Islam. AL-Qur’an merupakan pelajaran yang pertama diberikan
oleh orang tua atau keluarga muslim kepada anak-anaknya. Pada hakikatnya
belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang
berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini melalui
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir hingga usia 6 tahun. Manajemen pendidikan berbasis AL-Qur’an pada
saat ini banyak dipergunakan oleh masyarakat sebagai landasan daar untuk
mengelola sebuah lembaga pendidikan, hal ini juga telah dikembangkan pada RA
Ashabul Kahfi Kasongan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Penelitian ini fokus pada manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
berbasis AL-Qur’an di RA Ashabulkahfi Kasongan Kabupaten Katingan. Adapun
sub fokus dalam penelitian ini adalah: Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
manajemen pendidikan berbasis AL-Qur’an.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan
analisis deskriptif. Peneliti menggali informasi/ data yang berkaitan dengan objek
yang diteliti. Dalam menilai kualitas riset kualitatif terdapat beberapa prinsip
yakni: Kepekaan terhadap konteks, Observasi yang dilakukan, Komitmen,
keketatan, transparansi, dan kohensi. Dampak dan arti penting yaitu instrumen
atau alat penelitian adalah peneliti itu.
Berdasarkan temuan penelitian diperoleh fakta bahwa Perencanaan
manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berbasis Al-Quran disusun
melalui rapat kerja antara Pengelola Yayasan, Kepala Sekolah dan Guru pada
awal tahun ajaran baru. Program kegiatan tambahan yang menjadi ciri khas
PAUD RA Ashabul Kahfi Kasongan Kabupaten Katingan yakni menggunakan
program Iqra‟ dan AISME. Lembaga mengembangkan 3 pilar baru dalam
pengembangan layanan PAUD Holistik Integratif yakni wawasan kebangsaan,
pengenalan kamtibnas dan lalu lintas, serta peningkatan landasan agama.
Pelaksanaan pembelajaran didalam kelas PAUD RA Ashabul Kahfi Kasongan
menggunakan model sentra. Proses pembelajaran anak usia dini diintegrasikan
dengan pengembangan akhlak dan nilai-nilai keimanan serta ketaqwaan dalam diri
setiap anak sesuai dengan ajaran Islam melalui kegiatan do‟a bersama, hafalan
surat pendek, hafalan do‟a, hadits pendek, serta lagu Islami. Evaluasi program
dibagi dalam 2 tahap yakni: supervisi internal dilakukan oleh pengelola, kepala
sekolah, dan pendidik melalui kegiatan rapat evaluasi dan supervisi eksternal oleh
lembaga Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten
Katingan untuk pengawasan dan monitoring kegiatan pembelajaran. Tahap kedua,
yakni evaluasi hasil kemajuan perkembangan anak dilakukan dengan
menggunakan daftar cek perkembangan anak (Buku Komunikasi) dan buku
Raport akhir tahun.
Kata Kunci: Manajemen, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan AL-Quran
5
ABSTRACT
Al-Qur'an is the holy book of Muslims that Allah revealed to the Prophet
Muhammad SAW to be submitted to his people, as a guideline for Muslims. The
Qur'an is the first lesson given by parents or Muslim families to their children. In
essence learning must last a lifetime. To create a quality generation, education
must be done from an early age in this case through Early Childhood Education
(PAUD), which is education aimed at children from birth to age 6 years. Al
Quran-based educational management is currently widely used by the community
as the foundation for managing an educational institution, it has also been
developed in RA Ashabulkahfi Kasongan through Early Childhood Education
(PAUD).
This study focuses on the management of Early Childhood Education
(PAUD) based on Al-Qur'an in RA Ashabulkahfi Kasongan, Katingan District.
The sub focus in this research are: Planning, implementation, and evaluation of
education management based on Al-Qur'an.
This research uses qualitative method by using descriptive analysis.
Researchers dig information / data relating to the object under study. In assessing
the quality of qualitative research, there are several principles, namely: Sensitivity
to context, observation, Commitment, tightness, transparency, and cohency. The
impact and significance of the instrument or research tool is the researcher.
Based on the research findings, it is found that the management planning
of early childhood education based on Al-Quran is prepared through work
meeting between Foundation Manager, Principal and Teacher at the beginning of
the new school year. Additional program activities that characterize early
childhood RA Ashabulkahfi Kasongan Katingan District that is using the program
Iqra "and AISME. The Institute develops 3 new pillars in the development of
Integrative Holistic Early Childhood services namely national insight, kamtibnas
and traffic recognition, and improvement of religious foundation. Implementation
of learning in the early childhood classes RA Ashabulkahfi Kasongan using the
center model. Early childhood learning process is integrated with the development
of morals and values of faith and devotion in each child according to Islamic
teachings through the activities of do "a together, memorize short letters,
memorize do" a, hadith short, and Islamic songs. The evaluation of the program is
divided into 2 stages: internal supervision by managers, principals, and educators
through external evaluation and supervision meetings by the Education Office and
Regional Office of the Ministry of Religious Affairs of Katingan Regency for
monitoring and monitoring of learning activities. The second stage, which is the
evaluation of child development progress, is done by using checklist of child
development (Communication Book) and Year-end Raport book.
6
الملخص
القرآن هو الكتاب المقدس للمسلمين كشف الله سبحانه وتعالى للنبي محمد صلى الله عليه وسلم أن
ينقل إلى شعبه ،وتوجيه من المسلمين .القرآن هو الدرس األول الذي يقدمه اآلباء أو األسر المسلمة
ألطفالهم .في الواقع يجب أن يستمر التعلم مدى الحياة .وإلنشاء جيل جيد ،ينبغي أن يتم التعليم منذ سن
مبكرة في هذا الصدد من خالل التعليم في مرحلة الطفولة المبكرة ،وهو التعليم الذي يستهدف األطفال من
الوالدة وحتى سن السادسة .ويستخدم حاليا إدارة التعليم القائم على القرآن الكريم على نطاق واسع من
قبل الجمهور كأساس إلدارة المؤسسة التعليمية ،كما تم تطويره في را أشابولكافي كاسونغان من خالل
).بود(التعليم في مرحلة الطفولة المبكرة
وتركز هذه الدراسة على إدارة التعليم في مرحلة الطفولة المبكرة (بود) على أساس القرآن في را
أشابولكافي كاسونغان ،منطقة كاتينغان .التركيز الفرعي في هذا البحث هو :تخطيط وتنفيذ وتقييم إدارة
.التعليم على أساس القرآن
يستخدم هذا البحث الطريقة النوعية باستخدام التحليل الوصفي .الباحثون حفر المعلومات /البيانات
المتعلقة الكائن قيد الدراسة .في تقييم جودة البحث النوعي هناك العديد من المبادئ ،وهي :الحساسية
.للسياق ،المراقبة ،االلتزام ،النضال ،الشفافية ،و الترابط .تأثير وأهمية الصك أو أداة البحث هو الباحث
واستنادا إلى النتائج التي تم الحصول عليها من خالل حقيقة أن إدارة التخطيط تعليم الطفولة المبكرة
(الطفولة المبكرة) استنادا إلى القرآن جمعتها اجتماع عمل بين مؤسسة األعمال ومدير المدرسة
والمعلمين في بداية العام الدراسي الجديد .أنشطة البرنامج اإلضافية التي تميز الطفولة المبكرة را
أسابولكاهفي كاسونغان كاتينغان حي الذي يستخدم برنامج إكرا "و إيسم .ويضع المعهد ثالث ركائز
جديدة في مجال تطوير خدمات متكاملة في مرحلة الطفولة المبكرة ،وهي الجنسية ،واالتجار ،والقاعدة
الدينية .تنفيذ التعلم في صفوف الطفولة المبكرة را أشابولكفي كاسونغان باستخدام النموذج المركزي.
يتم دمج عملية التعلم في مرحلة الطفولة المبكرة مع تطور األخالق وقيم اإليمان والتفاني في كل طفل
وفقا للتعاليم اإلسالمية من خالل أنشطة القيام "معا ،وحفظ الرسائل القصيرة ،وحفظ تفعل" ،والحديث
قصيرة ،واألغاني اإلسالمية .وينقسم تقييم البرنامج إلى مرحلتين :اإلشراف الداخلي من قبل المديرين
والمديرين والمربين من خالل اجتماعات التقييم واإلشراف الخارجية من قبل مكتب التعليم والمكتب
اإلقليمي لوزارة الشؤون الدينية في والية كاتينغان لرصد ورصد أنشطة التعلم .أما المرحلة الثانية ،وهي
تقييم التقدم المحرز في تنمية الطفل ،فتتم عن طريق استخدام قائمة مرجعية لنماء الطفل (كتاب
.االتصاالت) ونهاية السنة كتاب الكتاب
7
PERNYATAAN ORISINALITAS
Bismillahirrahmaannirrahiim
Kasongan Kabupaten Katingan)” adalah benar karya saya sendiri dan bukan hasil
penjiplakan dari karya orang lain dengan cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan.
menanggung
SITI RAHMAH
8
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puja dan puji syukur tiada henti penulis dzikirkan. Atas
berkat rahmat, karunia dan nikmat yang telah Allah anugrahkan kepada penulis
yang sudah tak mampu lagi menghitung-hitungnya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan dan pelaporan pada penelitian untuk Tesis ini sebagai
tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Pedidikan
Agama Islam pada Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya. Penulis sangat
menyadari betapa terbatasnya dalam upaya menyusun Tesis yang berjudul
“MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) (Studi Pada
PAUD RA Ashabul Kahfi Kasongan Kabupaten Katingan)”.
Penulis sadar bahwa penyusunan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr Ibnu Elmi A.S Pelu, SH. MH selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Palangka Raya yang memberikan dorongan dan motivasi untuk
berkuliah di Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya.
2. Dr. Jirhanuddin, M.Ag selaku Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam
Negeri Palangka Raya yang telah berkenan menyetujui judul tesis ini.
3. Dr. H. Sardimi, M.Ag selaku Kepala Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya yang telah
banyak memberikan petunjuk, saran dan semangat sehingga perkuliahan
pada program ini dapat diselesaikan.
4. Dr. Tutut Sholihah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing dalam penulisan
tesis ini hingga selesai.
5. Dr. Jasmani, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk mengarahkan dan membimbing dalam penulisan tesis ini
hingga selesai.
9
6. H. M. Yahya, SE., SH., M.AP Pimpinan Ashabul Kahfi Kasongan
Kabupaten Katingan yang bersedia meluangkan waktu dalam memberikan
informasi sehingga tesis ini selesai.
7. Suamiku Wahid, SH dan anak-anakku tercinta Hijrah Aghnia Mahmudah
dan Ahmad Kasyif Hilmi yang menemani dengan penuh kesabaran dalam
menyelesaikan penulisan Tesis ini.
8. Ayahanda H. Mulyadi (alm) dan ibunda Hj. Siti Aisyah tercinta yang
sudah melahirkan, membesarkan, memelihara, serta menyekolahkanku
pada sekolah- sekolah terbaik.
9. Kakak- kakak serta adik- adikku tersayang yang senantiasa memotivasi
diriku untuk selalu maju dan sukses dalam mengejar cita-cita di dunia
pendidikan serta bidang lainnnya.
10. Semua pihak yang telah membantu dengan ikhlas dalam penyusunan tesis
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berdoa semoga Allah SWT. membalas semua kebaikan yang
mereka berikan. Akhirnya, penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis
uraikan dalam tesis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Walaupun
begitu, penulis berharap karya ini kiranya menjadi salah satu data yang dapat
digunakan untuk berdiskusi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan di
kemudian hari.
SITI RAHMAH
10
MOTTO
َِٰٓح
َٰٓ س َٰٓفَٰٓٱفَٰٓس ُحوآَٰ َٰٓيفَٰٓس
َٰٓ ِ س ُحوآَٰ َٰٓفِي َٰٓٱلَٰٓمجَٰٓ ِل َّ يَٰٓأيُّها َٰٓٱلَّذِينَٰٓ َٰٓءامنُوَٰٓآَٰ َٰٓ ِإذا َٰٓقِيلَٰٓ َٰٓل ُكمَٰٓ َٰٓتف
ََٰٰٓٓش ُزوآَٰ َٰٓيرَٰٓف َٰٓعِ َٰٓٱللَّ َٰٓه ُ َٰٓٱلَّذِينَٰٓ َٰٓءامنُوآَٰ َٰٓ ِمن ُكم
ُ ش ُزوآَٰ َٰٓفَٰٓٱن ُ ٱللَّ َٰٓه ُ َٰٓل ُكمَٰٓ َٰٓو ِإذا َٰٓقِيلَٰٓ َٰٓٱن
َٰٓ َٰٓ١١ََٰٰٓٓوَٰٓٱلَّذِينََٰٰٓٓأُوتُوآََٰٰٓٱلَٰٓ ِعلَٰٓمََٰٰٓٓدرَٰٓجَٰٓتََٰٰٓٓوَٰٓٱللَّ َٰٓهَُٰٓبِمآَٰتعَٰٓملُونََٰٰٓٓخبِير
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan (Al Mujadillah : 11)
DAFTAR ISI
11
Halaman Sampul .................................................................................................. i
Lembar Persetujuan .............................................................................................. ii
Lembar Nota Dinas .............................................................................................. iii
Lembar Pengesahan ............................................................................................. iv
Abstrak ................................................................................................................. v
Pernyataan Orisinalitas ......................................................................................... vi
Kata Pengantar ..................................................................................................... vii
Motto .................................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................... ix
Pedoman Translitrasi Arab Latin ......................................................................... x
Daftar Tabel ......................................................................................................... xi
Daftar Lampiran ................................................................................................... xii
12
F. Prosedur Analisis Data ...................................................................... 40
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................... 42
1. Uji Kredibilitas ........................................................................... 42
2. Mengadakan Member Check ...................................................... 43
3. Pengujian Transferability ........................................................... 43
4. Pengujian Dependability ............................................................ 43
5. Pengujian Konfirmality .............................................................. 45
13
PEDOMAN TRANSLITRASI ARAB LATIN
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ب ba B be
ت ta T te
ث sa ṡ/ es (dengan titik di atas)
ج jim J je
ح ha’ ḥ ha (dengan titik di
bawah)
خ kha’ KH ka dan ha
د dal D De
ذ zal ż/ zet (dengan titik di atas)
ر ra’ R Er
ز zai Z Zet
س sin S Es
ش syin SY es dan ye
ص sad ṣ} es (dengan titik di
bawah)
ض dad ḍ} de (dengan titik di
bawah)
ط ta’ ṭ} te (dengan titik di
bawah)
ظ za’ ẓ} zet (dengan titik di
bawah)
ع ‘ain ٬ koma terbalik
غ gain G Ge
ف fa’ F Ef
ق qaf Q Qi
ك kaf K Ka
ل lam L El
م mim L Em
ن nun N En
و wawu W Em
ه ha H Ha
ء hamzah ` Apostrof
14
ي ya’ Y Ye
C. Ta’ Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
هبة ditulis Hibbah
جزية ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap
ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali
bila dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
كرمةاألولياء ditulis karāmah al-auliyā
2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, atau dammah
ditulis t.
زكاةَٰٓالفطر ditulis zakātul fiṭri
D. Vokal Pendek
َٰٓ
َ Fathah ditulis a
َِٰٓ
َ Kasrah ditulis i
َُٰٓ
َ Dammah ditulis u
E. Vokal Panjang
Fathah + alif Ditulis ā
جاهلية Ditulis jāhiliyyah
Fathah + ya’ mati Ditulis Ā
يسعي Ditulis yas’ā
Kasrah + ya’ mati Ditulis ī
كريم Ditulis Karīm
Dammah + wawu mati Ditulis ū
فروض Ditulis furūd
F. Vokal Rangkap
Fathah + ya’ mati Ditulis ai
15
بينكم Ditulis Bainakum
Fathah + wawu mati Ditulis Au
قول Ditulis Qaulun
DAFTAR TABEL
16
Tabel 4.2 Data Guru-Guru PAUD RA Ashabulkahfi Kasongan
Kabupaten Katingan .............................................................................. 51
DAFTAR LAMPIRAN
17
PAUD RA Ashabulkahfi Kasongan Kabupaten Katingan ......... 89
Lampiran II Rencana Pengambilan Data (Panduan Wawancara Wakil
Kepala dan Guru) PAUD RA Ashabulkahfi Kasongan
Kabupaten Katingan ................................................................... 95
Lampiran III Contoh Materi Pembelajaran Iqra’ ............................................. 100
BAB I
PENDAHULUAN
18
A. Latar Belakang
seringkali menjadi titik perhatian para ahli, baik dibidang ilmu pengetahuan itu
sendiri maupun bidang disiplin ilmu lainnya. Dalam hal ini kususnya yang
berkaitan dengan manajemen pendidikan anak usia dini (PAUD) yang berbasis
Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah SWT
hukum dan ajaran agama Islam, menjadi petunjuk, pembeda antara yang
benar (haq) dan yang salah (bathil), menjadi pedoman dan pelajaran bagi
ilmu pengetahuan.1
petunjuk kepada jalan yang lurus dan memberikan kabar gembira bagi umat
Islam yang beramal saleh dan memberikan pahala atas perbuatan mereka.
19
Al-Qur’an, minimal dapat membaca dengan baik dan benar, kemudian
menyatakan:
manusia yang sebanyak itu, banyak yang belum mampu menampilkan potensi
sebagai kitab suci umat Islam dapat dijadikan pegangan dan pedoman dalam
setiap langkah dan gerak kehidupan umat Islam sehingga menjadi benteng
keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Satu sikap positifumat Islam
akan kondisi tersebut ialah mempelajari Al-Qur’an dengan cara dibaca atau
2
Al-Qur’an (17): 9
3
Muhammad Tholhah Hasan. Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan
Zaman.(Jakarta: Lantabore Press. 2003), h. 4.
11
didengarkan.4 Al-Qur’an merupakan pelajaran yang pertama diberikan oleh
rumah.
informasi yang diperoleh anak semenjak lahir hingga dewasa dari lingkungan
keluarga, terutama orang tua (ayah dan ibu). Pendidikan anak secara aktif,
menurut ajaran pedagogis Islami harus dimulai sejak masa diketahui bahwa
anak tersebut sudah ada dalam kandungan isteri (prenatal).6 Pendidikan yang
Al-Qur’an yang akan diperoleh, antara lain ialah kebaikan yang berlipat dan
Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil, oleh sebab itu,
4
Idid, h.4
5
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi. Ilmu Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media. 2013), h. 55.
6
Baihaqi. Mendidik Anak dalam Kandungan, Menurut Ajaran Pedagogis Islami.
(Jakarta: Darul Ulum Press. 2001), h. 29.
12
saja, dalam praktik pendidikan sehari-hari, tidak selalu demikian yang terjadi,
banyak contoh yang menunjukkan betapa para orang tua dan masyarakat pada
media cetak/ elektronika tekanan ini lebih tidak terbatas lagi, bahkan
cenderung ekstrim.
dini dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu
pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Sejak
masa ini sehingga usia dini sering disebut the golden age (usia emas).8
7
Ibid, h. 29
8
Mulyasa, Manajemen PAUD. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cetakan III,
2014), h. 26
13
pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan
Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain
anak usia dini yang berlaku secara nasional. Kerangka dasar kurikulum dan
satuan pendidikan. Oleh karena itu Pengelolaan pendidikan yang baik akan
bergerak bebas, kita jadikan ruang kelas sebagai ajang kreaktif bagi anak dan
14
perkembangan anak dan perlunya pembelajaran pada anak usia dini,
tampaklah bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan pada pendidikan anak
pendidikan yang dipakai dalam rangka pendidikan anak usia dini harus benar-
pendidikan.
tua perlu menyediakan wadah bermain yang baik dan sehat bagi anaknya. Hal
yang bersifat negative tidak menyatu dalam diri pribadi anak yang berakibat
dilaksanakan dalam upaya menjadikan anak berjiwa Alquran sejak dini, baik
15
sebenarnya mengacu kepada proses pelaksanaan aktifiitas yang diselesaikan
pentingnya suatu perencanaan, ada beberapa konsep yang tertuang dalam al-
Qur’an dan Hadis. Di antara ayat al-Qur’an yang terkait dengan fungsi
pendidikan sejak usia dini itu dimulai dari lingkup yang berdasarkan nilai-
9
Mariono, dkk., Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2008), h. 92.
10
Ibid, h. 248
16
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) (Studi Pada PAUD RA
Anak Usia Dini (PAUD) berbasis Al-Qur’an pada pendidikan anak usia dini
sebagai berikut:
17
3. Bagaimana hasil evaluasi manajemen pendidikan pada pendidikan anak
D. Tujuan Penelitan
Katingan.
Katingan.
Katingan.
E. Kegunaan Penelitian
18
pendidikan dalam upaya peningkatan manajemen pendidikan,
meningkat.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
Hartatik Zaenab, “Pengembangan Pembelajaran AL-Qur’an (kajian pemikiran
tasyrifin karim dalam konteks pengembangan metode Iqra’ dan kelembagaan pendidikan AL-
Qur’an)” Disertasi, 2015, h. 19.
12
Ibid, h. 19
13
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Penerbit: Kalam Mulia, 2008), h. 362
20
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu
naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu
tahun menurut perhitunganmu (As Sajdah : 05).14
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah SWT
adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti
kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia
yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka
14
Al-Qur’an As-Sajdah (30): 5
15
Mohamad Natsir, Mohd. Nasir Omar .2005. Akhlak dan kaunseling Islam. (Kuala
Lumpur Malaysia: Utusan Publicatins & Distrobutors Sdn Bhd, 2005), h. 87
16
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokus Media, 2003).
17
Azyumardi Azra. Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi.
(Jakarta: Logos, 1999), h. 5
32
masyarakat dengan segala kebaikan, kejahatannya, dan manis pahitnya.
cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk
dan atau mengarahkan proses interaksi edukatif antara anak didik dengan
disahkan mengenai hal-hal apa yang perlu dikelola. Secara lebih lengkap
orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan
18
Mujamil Qomar. 2007. Manajemen pendidikan islam. (Jogja: Erlangga, 2007), h. 10
19
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Penerbit: Kalam Mulia, 2008), h. 260
33
B. Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Berbasis AL-Quran
berikut:
tangkap dan di pahami dari pesan-pesan ajaran islam, bukan manajemen yang
20
Ali, M. Natsir, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, (Jakarta: Mutiara, 1997), h. 42
21
Al-Qur’an At-Taubah(9): 122
34
sudah terpengaruhi oleh manajemen Barat, yang justru kini banyak di
kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan
kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal.
22
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 26
35
Demikian pula halnya dalam manajemen Pendidikan Anak Usia Dini
depan yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis, ini
23
Al-Qur’an Al-Hasyr(59): 18
36
mencapai tujuan dunia semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui
di inginkan.24
melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, sebab bias jadi
suatu kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dengan mudah
dengan struktur itu semua subyek, perangkat lunak dan perangkat keras
dapt bekerja secara efektif, dan dapat dimanfaatkan menurut fungsi dan
Dini (PAUD) akan berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang benjadi
24
Ngalim Purwanto dan Sutaji Djojo Pranoto, 1998, Administrasi Pendidikan, (Jakarta:
Mutiara Sumber Widya, 1998), h. 25
37
Artinya:”Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat
(seimbang) dengan apa yang dikerjakannya” (QS. Al-An'an :
132).25
3. Pemberian Motivasi (motivating)
PAUD tidak akan berjalan dengan lancar dan dinamis tanpa adanya
motivasi dari pihak atasan (kepala), kepada pihak bawahan (guru dan
yang matang. Tanpa adanya sebuah motivasi dari atasan, maka bisa
25
Ibid, h. 86
26
Muwahid Shulhan, 2013, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2013),
h. 33
38
menggunakan pendekatan manusiawi, pendekatan yang dijiwai oleh
tingginya.
5. Evaluasi (Evaluating)
berurutan dan terencana. Salah satu unsure pokok yang diperlukan bagi
39
kehidupan agar tetap berjalan dengan tertib serta terhindar dari segala
serta tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu sendiri sebagai bahan
rujukan. Karena itu perlu meninjau beberapa konsep tujuan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) yang bersumber dari Al-Q ur’an dan Hadits Nabi.Yusuf
manusia seutuhnya; akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya; akhlak dan
yakni:29
27
Ibid, h. 7
28
Yumasril Ali, Pilar-pilar tasawuf, (Jakarta: Radar Jaya, 2005), h.18
29
Muh. Athiyyah. At-Tarbiyah Al-Islamiyah (Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan);
(Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 13
40
1) Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. Islam menetapkan
bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam.
2) Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pendidikan
Islam tidak hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan
tidak hanya dari segi keduniaan saja, tetapi dia menaruh perhatian
kepada keduanya sekaligus.
3) Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan memuaskan untuk
mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu bukan sekedar
sebagai ilmu. Dan juga agar menumbuhkan minat pada sains, sastra,
kesenian, dalam berbagai jenisnya.
4) Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan
supaya ia dapat mengusai profesi tertentu, teknis tertentu dan
perusahaan tertentu, supaya ia dapat mencari rezeki dalam hidup
dengan mulia di samping memelihara dari segi kerohanian dan
keagamaan.
5) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi
kemanfaatan.
nantinya dapat berkiprah dalam kehidupan masyarakat yang nyata, serta siap
Usia Dini (PAUD) di atas dapat diketahui bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
41
rendah cara memperoleh ilmu melalui wahyu dan kitab suci, maka
metodologi dalam ilmu pengetahuan Islam bersumber dari kitab suci Al-
Qur’an yang diperoleh dari wahyu, Sunnah Rasulullah SAW, serta ijtihad
para ulama.
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
42
lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan
informal.30
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan
dan kasar, (2) kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang
sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam
tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik, dan non fisik, dengan
spiritual), motorik, akal-fikir, emosional dan social yang tepat dan benar agar
30
Ali Hasan. Marketing. (Jakarta: MediaPresindo, 2009), h. 15
31
Suyadi. Psikologi Belajar Anak Usia Dini. (Yogyakarta: PEDAGOGIA, 2010), h. 8
43
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.32 Sebagaimana yang
disebutkan dalam pasal 1 butir 14 UU No. 20 Tahun 2003, PAUD itu sendiri
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
yang dimiliki anak untuk dapat berkembang dengan lebih baik. 33 Apa yang
menjadi potensi maupun bakat anak dapat terdeteksi sejak dini mungkin.
Dengan adanya pendidikan ini segala potensi maupun bakat tersebut dapat
32
Isjoni. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta Didik. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 20
33
Muhammad, Fadlillah. Desain Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012), h. 66
34
Ibid, h. 82
44
Depdiknas mengemukakan bahwa anak usia dini jika dipandang usia
ditujukan pada anak usia 0-6 tahun, karena pada usia tersebut merupakan
perkembangan yang dimilikinya. Adapun ciri-ciri anak usia dini adalah: (a)
melihat dan merasakan), (d) bersifat egosentris, yaitu anak yang senang
bersosialisasi, (g) anak usia dini merupakan pebelajar aktif artinya anak
dunia sekitarnya melalui kegiatan bermain, (h) anak belajar dengan sebaik-
ditarik kesimpulan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu bentuk
layanan pendidikan yang diberikan kepada anak sejak lahir sampai usia enam
perkembangan yang dimiliki oleh anak meliputi aspek fisik dan non fisik
35
Depdiknas. Panduan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
(Jakarta: Direktorat PPTK dan KPT Dirjen Dikti, 2005).
45
kegiatan pembelajaran yang anak menghasilkan kemampuan dan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
segala potensi yang dimilki oleh seorang anak supaya dapat berkembang
dengan baik dan maksimal. Menurut kurikulum Tahun 2004, pendidikan pada
anak usia dini adalah dalam rangka membantu anak didik mengembangkan
khusus yakni: a). Terciptanya tumbuh kembang anak usia dini yang optimal
pengetahuan, dan sikap orang tua dalam upaya membina tumbuh kembang
36
Ibid, h. 72
46
anak secara optimal; c). Mempersiapkan anak usia dini yang kelak siap
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
layanan pendidik.
37
Ibid, h. 75
47
Prinsip-prinsip di atas berlaku untuk semua jenjang pendidikan,
termasuk di dalamnya pendidikan anak usia dini. Hal ini membedakan ialah
anak. Namun, secara umum memiliki titik tekan yang sama, yaitu pendidikan
diantaranya:
Qur’an tentang pemimpin merujuk pada istilah “Khalifah, Imam dan Ulul
48
tentang pengkomunikasian merujuk pada istilah “Qoulan Baloghoh, Qoulan
memiliki delapan istilah yaitu: Khalifah, Ulil Amri, Mala‟, Imamah, Sulthon,
Studi atas Surat Ash Shaff” menyimpulkan bahwa dalam surat ini terdapat
lima konsep besar yang harus ada untuk mewujudkan organisasi yang kokoh,
49
ketepatan mengukur, dan mengetahuai kekuatan dan tantangan, konsep
kesungguhan dalam bekerja dan berjuang, serta memiliki kader yang militan
karakteristik manajemen yang baik bagi seorang manajer adalah dia harus
mempunyai sifat yang amanah dan berlaku adil, memiliki ilmu dan keahlian,
literature yang peneliti lakukan belum ada peneliti yang secara spesifik
50
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan. Dengan tahapan kegiatan
B. Latar Penelitian
Yahya, SE., SH., M.AP. Seorang tokoh agama dan mantan politisi di
RA Ashabulkahfi berawal dari TPQ yang didirikan oleh orang tuanya sendiri
51
Lokasi yang strategis, namun dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap,
yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Hal ini mengingat, bahwa dalam
yang alamiah.38
46
penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang
dari satu sudut pandang saja, tetapi melihat secara keseluruhan tentang
2. Observasi yang akan dilakukan menjadi sebuah hal yang pada akhirya
untuk melakukan hal-hal di atas demi terperolehnya data yang shahih dan
dapat dipertanggungjawabkan.
4. Dampak dan arti penting yaitu instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu.
adalah salah satu cara yang amat bermanfaat untuk melakukan penilaian
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati dan R& D, (Bandung Alfabeta:
2009), h. 224
47
terhadap kualitas analisis kualitatif.40 Dalam audit independen berusaha
memastikan bahwa laporan penelitian yang peneliti hadapi bisa dipercaya dan
berimbang dalam kaitannya dengan data yang terkumpul. Ini sejalan dengan
dasar penulisan tesis ini. Hasil analisis ini menghasilkan kualitas yang
Data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu data primer
dan data skunder. Data primer adalah data yang dijadikan sebagai telaah
utama, yang diperoleh dari para informan. Informan ialah orang yang menjadi
sumber utama pemberi informasi yang diharapkan sesuai dengan data yang
SH., M.AP
40
. Ibid. H. 231
41
. Mattew B. Miles & AM. Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-
Metode Baru (Jakarta: UI Press, 1984), H. 22.
48
3. Dan guru-guru di RA Ashabulkahfi Kasongan Kabupaten Katingan.
dimulai dari informan kunci dan berkembang mengikuti informasi atau data
menjadi sumber data primer (data utama) yang menjadi bahan kajian utama
dalam penelitian ini. Sumber data primer ini juga didukung oleh sumber data
skunder atau data pendukung. Data skunder diperoleh dari berbagai sumber,
Katingan, jurnal, surat kabar, buku-buku dan karya-karya ilmiah yang relevan
1. Observasi (Observation)
partisipasi aktif, dimana peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh
penelitian ini yang akan di observasi dinamakan situasi sosial yang terdiri
42
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2000), h. 23.
43
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 89
49
1. Place, atau tempat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang
2. Actor, pelaku atau orang-orang yang menjadi sumber data. Pelaku ini
berbasis Al-Qur’an.
Katingan.
diamati. Lewat observasi ini, peneliti akan melihat sendiri pemahaman yang
44
Arifin Imron, Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang:
Kalimasahada Press, 1996), h. 96
50
2. Wawancara atau Interview
lampiran.
lampiran.
45
Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif, (Bandung Alfabeta: 2009), h. 73-74
51
a) Bapak H. M. Yahya, SE., SH., M.AP selaku pimpinan yayasan RA
3. Studi Dokumentasi
kredibel kalau didukung oleh dokumentasi. Hal ini juga berkaitan dengan
52
dalam perencanaan RA Ashabulkahfi Kasongan Kabupaten Katingan.
ini bersumber dari buku-buku, jurnal, makalah, tesis, dan semua laporan
4. Triangulasi
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
menghindari nilai dari pengumpulan data dengan tiga teknik itu menjadi
lebih konsisten, tuntas dan pasti. Sebagai contoh teknik triangulasi yang
Gambar 3.3
Teknik Triangulasi
OBSERVASI PARTISIPASIF
SUMBER
WAWANCARA DATA
MENDALAM YANG SAMA
1. Prosedur Analisis Data
DOKUMENTASI
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,
53
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
analisis data adalah proses mencari dan meyusun secara sistematis data yang
penting dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami ole diri sendiri
maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian ini berlangsung sebelum
lapangan.
47
Ibid, h. 31
48
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2000), h. 2-3.
54
Keabsahan (trustworthiness) data diperlukan dalam penelitian untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan dapat dipercaya. Dalam rangka
apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan apa yang ada dalam dunia
nyata dan yang sebenarnya terjadi. Dalam pengujian keabsahan data, metode
1. Uji Kredibilitas
49
A. Solihin, Pokok-pokok Penelitian, (Banten:La Tansa Press, 2011), h. 289
55
Member Chek adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data dann informasi. Hal ini untuk mengetahui
sejauh mana data dan informasi yang ditemukan disepakati oleh para
pemberi data berarti datanya valid sehingga kredibel. Hal ini penulis
3. Pengujian Transferability
dalamnya harus memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis dan
4. Pengujian Dependability
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati dan R& D, (Bandung Alfabeta:
2009), h. 276.
51
Ibid, h. 277
56
tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang. Hal ini dilakukan
melalui proses “Audit Trail”. Trail mengandung makna jejak yang dapat
seperti apa adanya tanapa memutar balikkan fakta dan dfata yang ada.
sejak dari pengumpulan data dan analisis data lapangan serta saat
oleh peneliti. Dalam hal ini, penulis telah menempuh seluruh prosedur
5. Pengujian Konfirmality
57
Penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian telah disepakati
banyak orang. Dalam penelitian ini, uji konfirmability mirip dengan uji
52
Ibid, h. 277
58
BAB IV
Raudhatul Athfal (RA) Ashabul Kahfi tidak bisa dilepaskan dari sejarah
berdirinya yang selalu bergerak dinamis dalam menatap masa depan dan
yayasan yang bermula dari tanah yang dimiliki oleh orang tuanya (H.
situ sebagai bentuk wujud bakti kepada orang tuanya yang sudah bercita-
53
H. M. Yahya, SE., SH., M.AP Ketua Yayasan Asha bulkahfi Kasongan, Wawancara Pribadi,
pada tanggal 20 Maret 2017
59
85
dasar. Masa usia dini pada anak adalah masa emas perkembangan. Yang
apa bila pada masa tersebut, anak diberikan stimulasi yang tepat. Akan
karena itu perlu diberikan pendidikan sejak usia dini sebagai salah satu
berbasis islami kepada anaknya sejah usia dini akan terealisasi. Dengan
jumlah anak didik pertama kali sebanyak 12 anak seperti yang di jabarkan
85
86
Tabe 4.1
Perkembangan Jumlah Peserta Didik RA Ashabul Kahfi
Jumlah Pendaftran
Tahun Pelajaran
L P Jumlah
2006 – 2007 10 22 32
2007 – 2008 10 12 22
2008 – 2009 15 15 30
2008 – 2010 10 8 18
2010 – 2011 8 10 18
2011 – 2012 10 10 20
2012 – 2013 7 7 14
2013 – 2014 5 11 16
2014 – 2015 12 13 35
2015 – 2016 9 20 29
Sumber: Profil Ra Ashabul Kahfi Tahun 2017
4.A.2 Visi dan Misi
a. Visi
b. Misi
4.A.3 Ketenagaan
dan diberhentikan oleh ketua yayasan baik sebagai guru tidak tetap
86
87
pengangkatannya.
5 ruang kelas, 1 aula, 2 toilet, serta dapur. Sisi samping sekolah terdapat
87
88
Qur’an sesui dengan arahan-arahan oleh ketua yayasan, dan inilah yang
88
89
Tabel 4.2
Data Guru-Guru PAUD RA Ashabulkahfi Kasongan Kabupaten
Katingan
No Nama / NIP Pangkat / Keterangan
Golongan
1 Hj. SITI RAHMAH, S.Ag - KEPALA
NIP. - SEKOLAH
2 NOR HASANAH, S.Pd.I - WAKIL KEPALA
NIP. - SEKOLAH
3 NOR AINAH, S.Pd.I - GURU KELAS
NIP. -
4 TIARA ANAYANTI - GURU KELAS
NIP. -
5 SRI KANTY - GURU
NIP. -
TARI INDAH LESTARI - GURU
NIP. -
Sumber: Profil Ra Ashabul Kahfi Tahun 2017
Berdasarkan table di atas, jumlah guru yang dimiliki sebanyak
B. Hasil Penelitian
awal bulan Maret 2017. Peneliti meminta ijin kepada pengelola yayasan Asha
89
90
Yayasan.
PAUD. Oleh karena itu, hasil penelitian dan pembahasan yang akan
komponen tersebut.
pembelajaran selama satu tahun ajaran. Kegiatan selama satu tahun ajaran di
90
91
Pengelola Yayasan. Adapun isi dari kurikulum ini dibagi oleh peneliti dalam
beberapa kategori seperti yang telah disusun dalam instrumen wawancara dan
observasi.
diperuntukkan bagi anak usia dini yakni program PAUD berbasis TPQ.
91
92
layanan tidak hanya dikuati dalam bidang agama saja namun juga
wawancaranya:
berbasis Al-Quran:
54
H. M. Yahya, SE., SH., M.AP (Ketua Yayasan Asha bulkahfi Kasongan), Wawancara
Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2017
55
Ibid
92
93
harapan agar anak tidak hanya mendapat bekal pedidikan umum saja
namun juga pendidikan agama yang kuat untuk bekal dimasa depan.
Ketua Yayasan:
Yang menjadi pijakan kami itu cukup apa yang ada di Al-Qur’an dan
Al-Hadits, dan Ayat Kauniyah, karena hidup ini sesungguhnya
adalah pembelajaran. Belajarlah dari lingkungan, manusia, dan alam
sekitarnya, itu ternyata yang bisa menjadikan kita seperti ini.
Keunggulan kami itu kami peka terhadap anak-anak. Bentuknya kita
sering mengadakan kegiatan penunjang. Bagaimana penuh semangat
keiklhlasan. Hayya alal falah. Mungkin kita tidak terlalu
mementingkan hal-hal formal namun kita kembangkan dengan
perkembangan zaman.56
56
Ibid
57
Ibid
93
94
Ketua Yayasannya:
58
Ibid
94
95
59
Hasil Observasi di PAUD RA Ashabulkahfi Kasongan pada tanggal 5 April 2017
60
Nor Ainah, S.Pd.I (Wakil Kepala Sekolah PAUD RA. Asha bulkahfi Kasongan),
Wawancara Pribadi, pada tanggal 7 April 2017
95
96
Kalau bentuk perangkat itu ya kita pakai Promes, Prota itu sama ya
seperti PAUD yang lain. Kalau bulanan kami gak pakai, kami
langsung pakai mingguan, lalu harian. Kalau tema kami masih pakai
seperti yang dulu, tema diri sendiri sampai ke alam semesta tidak
kita tambahi, hanya mungkin di sub tema nya itu kadang kita
sesuaikan. Kalau memang pas sub temanya sudah habis, dan
waktunya masih ada kita tambahi, kita kelola sendiri sehingga anak-
anak bisa faham tema yang kita pelajari itu apa. Misalnya tema alam
semesta. Kita tambahi sendiri untuk acara keluar. Itu kan gak ada di
kurikulum, namanya Rihlah (field trip). Kita jalan-jalan keluar
walaupun cuma sekedar jalan-jalan tapi kan itu termasuk refreshing.
Menyenangkan anak dan sekaligus dapat pembelajarannya, seperti
itu.63
anak didik, begitu pula pada PAUD berbasis TPQ Al-Amien. Seluruh
61
Ibid
62
Tiara Anayanti (Guru Kelas PAUD RA. Asha bulkahfi Kasongan), Wawancara
Pribadi, pada tanggal 10 April 2017
63
Ibid
96
97
perkembangan:
64
Nor Ainah, S.Pd.I (Guru Kelas PAUD RA. Asha bulkahfi Kasongan), Wawancara
Pribadi, pada tanggal 7 April 2017
65
Hasil Observasi di PAUD RA Ashabulkahfi Kasongan pada tanggal 26 April 2017
97
98
tahun ajaran baru, yang mana disusun oleh segenap guru, kepala sekolah,
Kasongan
juga memfasilitasi agar terjadi interaksi antara sumber belajar dan peserta
belajar.
66
Nor Ainah, S.Pd.I (Guru Kelas PAUD RA. Asha bulkahfi Kasongan), Wawancara
Pribadi, pada tanggal 7 April 2017
67
Ibid
98
99
Kalau pendekatan khusus sih gak ada ya buk, kita manut memakai
yang dari Dinas dan RA, cuma model kelas disini kita pakai model
sentral juga. Seperti yang bisa ibuk lihat sendiri, disini kan
Alhamdulillah ruanganny memadai, ya kalau dinilai dari segi
pasilitas memang belum bisa untuk menggunakan sentra atau
sudut.68
wawancaranya:
adalah model sentra. Hal ini dikarenakan ruang kelas yang memadai serta
68
Sri Kanty (Guru Kelas PAUD RA. Asha bulkahfi Kasongan), Wawancara Pribadi,
pada tanggal 9 April 2017
69
Ibid
99
100
yang Ibu sudah tahu ya, itu latihan membaca Al-Qur’an, isinya
pengenalan huruf hijaiyah dan cara membaca Al-Qur’an yang
baik. Iqra‟ semuanya ada 6 jilid. Iqra‟ itu salah satu muatan
khas, jadi kita tetap pakai. Sedangkan AISME itu ada 5 jilid, berisi
latihan membaca untuk anak. Kita pesan di Solo. Dulu ceritanya
saya pernah praktek saat kuliah di TK IT, disana menggunakan
AISME, lalu kita coba disini, dan akhirnya anak-anak memang
lebih mudah menggunakan ini, istilahnya ya ini tambahan.
Namun orangtua tidak kita kenai biaya tambahan. Kami yakin,
kalau dengan AISME ini anak-anak itu gampang latihan
membacanya.70
wawancaranya:
70
Ibid
71
Nor Ainah, S.Pd.I (Wakil Kepala Sekolah PAUD RA. Asha bulkahfi Kasongan),
Wawancara Pribadi, pada tanggal 7 April 2017
100
101
Kalau pakai media ya itu kita gunakan yang ada di kelas. Bikin
sendiri juga banyak, ada kulit kerang ada tutup botol, manik-
manik, banyak. Biasanya bikinnya di awal program. Kalau ada
yang masih bisa digunakan ya kita gunakan lagi.
Bermain:
72
Ibid
73
Ibid
74
Ibid
101
102
Metodenya kita pakai semuanya. Kita pakai media dari buku, alat
peraga, menyanyi, menulis di papan tulis atau menari, hingga
bercerita. Kendalanya kalau dari siswa mungkin kalau ada yang
telat berangkat itu suka biasanya bisa mengganggu proses
pembelajaran.75
berikut ini:
75
Ibid
76
Ibid
77
Ibid, pada tanggal 14 April 2017
78
Ibid
79
Ibid
102
103
yayasan:
103
104
Untuk evaluasi para guru, itu tiap sabtu dua minggu mbak.
Kalau penilaian kinerja guru, semacam penilik itu ya ada, tapi
hanya monitoring pembelajaran. Itu dari Dinas.83
hasil wawancaranya:
Semua aspek kita nilai, lalu kami juga punya buku komunikasi.
Itu aspek penilaian kita. Semuanya ada disana. Baca Iqra’nya
bagaimana, sholatnya bagaimana, hafalannya dirumah bagaimana,
isinya kegiatan sehari-hari di sekolah, dan dirumah juga. Tapi kita
tiap hari memberikan, namun mungkin karena banyak anak, ya
kadang gak bisa menyeluruh kita isi, karena kalau anak-anak
masih kecil, baca ABA (huruf hijaiyah) itu mereka kan masih
susah. Jadi ya pelan-pelan mengajarnya. Selain buku komunikasi,
portofolio kami juga menggunakan, diakhir tahun kita kumpulkan
jadi satu, kita klip. Kita kembalikan bersama dengan raport.
82
Tiara Anayanti (Guru Kelas PAUD RA. Asha bulkahfi Kasongan), Wawancara
Pribadi, pada tanggal 10 April 2017
83
Ibid
104
105
Evaluasi penilaian kami ambil dari media yang telah kita gunakan
tadi selama pembelajaran sama Buku Komunikasi, kalau akhir
tahun itu pakai Raport.85
pelaksanaan pembelajaran.
belakang berpengaruh pada penentuan tujuan dan ciri khas yang akan
dipakai.
84
H. M. Yahya, SE., SH., M.AP (Ketua Yayasan Asha bulkahfi Kasongan), Wawancara
Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2017
85
Ibid
105
106
berusaha menguraikan bagian yang kecil dan lebih kecil, maka filsafat
106
107
efektif.
58 th. 2009 sebagai muatan umum untuk aspek perkembangan yang akan
107
108
bersifat fleksibel (luwes) dan menyediakan suatu program yang luas guna
pendek, hadits pendek, do‟a harian, bacaan wudhu dan sholat, serta
untuk memotivasi peserta didik dan orangtua agar percaya dengan mimpi
karakter bagi anak usia dini, yakni: layanan pendidikan (dengan Dinas
108
109
109
110
pendidikan Al-Qur’an.
110
111
awal bagi anak usia dini. Program AISME hanya ditujukan bagi siswa.
111
112
pembelajaran mereka.
Kasongan
(Hamalik, 2009: 250). Hampir sama dengan PAUD lain pada umumnya,
112
113
Edukatif)
kegiatan lain yang disukai anak. Kegiatan ini penting sebagai sarana
4. Kegiatan Pembuka
113
114
anak.
5. Transisi
anak dapat kembali tenang. Setelah itu anak diberi kesempatan untuk
6. Pembiasaan Agama
7. Kegiatan di Kelompok
8. Makan Bersama
114
115
meningkatkan gizi anak. Inti dari kegiatan ini salah satunya untuk
anak didik membawa bekal dari rumah dan dimakan bersama dengan
9. Kegiatan Penutup
115
116
memaksa.
dalam pembelajaran dikelas juga tidak kalah penting. Hal ini penting
dan perkembangan yang diharapkan dicapai oleh anak pada rentang usia
yang ada dalam indikator Permendiknas, semua aspek telah ada dan
bahasa, motorik kasar dan halus serta moral dan agama. Namun yang
116
117
bengkel.
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini berarti bahwa program
yang digunakan.
untuk melihat dua hal, yang pertama, yakni melihat proses pelaksanaan
yang sedang berjalan sebagai fungsi kontrol, apakah evaluasi telah sesuai
terdapat kekurangan. Yang kedua, yakni untuk melihat hasil akhir yang
117
118
suatu metode, sarana dan prasarana, anggaran personal, dan waktu yang
118
119
eksternal oleh lembaga dari luar yakni Dinas Pendidikan dan Kantor
119
120
sangat penting dalam sistem evaluasi. Suyadi (2011: 118) dalam bukunya
mengumpulkan hasil karya anak sebagai bahan evaluasi yang pada akhir
120
121
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
melalui rapat kerja antara Pengelola Yayasan, Kepala Sekolah dan Guru
121
akhlak dan nilai-nilai keimanan serta ketaqwaan dalam diri setiap anak
sesuai dengan ajaran Islam melalui kegiatan doa bersama, hafalan surat
88
B. Saran
2. Bagi Guru
89
DAFTAR PUSTAKA
Mattew B. Miles & AM. Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-Metode Baru (Jakarta: UI Press, 1984).
Mulyasa, Manajemen Paud. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cetakan III,
2014)) h. 26
90
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,
(Jakarta: Lentera Hati, 2001).
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi. Ilmu Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media. 2013).