Anda di halaman 1dari 1

Cara Mendaftar Haji Secara Reguler –

1. Membuka Rekening Haji


Tak semua bank mau menerima setoran haji, hanya ada beberapa bank yang
ditunjuk sebagai Bank Penerima Setoran untuk haji, diantaranya:
BRI, BRI Syariah, BNI, Bank Muamalat, Bank Mandiri, Bank Syariah
Mandiri, BTN, Bank Jateng, Bank CIMB dan Bank Mega Syariah.
Untuk membuka tabungan haji, anda harus datang langsung karena harus mengisi
beberapa formulir dan tanda tangan, bawa KTP asli dan copy. Setoran awal dan saldo
minimum tergantung di setiap bank. kalo aku kemaren setoran awal sekaligus saldo
minimum Rp. 500.000, – dan setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000. Tabungan ini
tanpa bunga / imbal hasil, tanpa biaya administrasi dan tanpa kartu ATM. karena
memang pendebetan yang ada hanya diperuntukkan untuk setoran haji.
Perlu dicatat, rekening haji berbeda dengan rekening tabungan biasa. Maka jika anda
ingin membuka rekening untuk tabungan haji, katakan kepada Customer Service yang
melayani bahwa anda akan membuka rekening haji. Berikut adalah contoh buku rekening
haji.
Berapapun uang yang anda miliki, tabungkan saja yang tidak terpakai di Bank agar
anda cepat naik haji. Nah jika tabungan telah mencapai 25 juta, anda dapat
mendaftarkan ke Kementerian Agama untuk mendapatkan SPPH dan Nomor Porsi.
2. Mencari Surat Keterangan Sehat dan Golongan Darah dari Puskesmas
Surat keterangan kesehatan ini nantinya akan dibawa ke kemenag beserta buku
tabungan haji (jika sudah mencapai 25 juta). jangan lupa untuk menjelaskan ke
petugas di puskesmas bahwa Anda meminta surat pengantar kesehatan untuk mendaftar
haji.
3. Mengisi Surat Pendaftaran Pergi Haji di Kantor Kementerian Agama
Anda bisa mendapatkan Surat Pendaftaran Pergi Haji atau biasa disingkat dengan SPPH
di Kantor Kementerian Agama Kota atau Kabupaten (bukan KUA kecamatan).
Jelaskan bahwa anda ingin mendaftar haji, maka anda akan diberi SPPH (Surat
Pendaftaran Pergi Haji) dalam bentuk Formulir. Isi formulir sesuai data yang anda
miliki, dalam surat itu ada beberapa kolom diantaranya yang dibutuhkan adalah Nomor
Rekening Haji, NIK, Golongan Darah dan data lainnya.
4. Mengajukan Porsi di Bank
Sesudah mendapat lembar Surat Pendaftaran Pergi Haji atau SPPH dari Kementria Agama
setempat, anda harus pergi ke Bank tempat anda menyetor dengan membawa SPPH
tersebut untuk mendapatkan porsi. Jelaskan pada Customer Service bank bahwa anda
ingin mendapatkan nomor porsi untuk keberangkatan haji. Pastikan uang dalam
tabungan anda sudah mencapai 25 juta rupiah, karena jika kurang dari itu anda belum
berhak mendapatkan porsi haji. Berikut adalah contoh lembaran Bukti Setoran Awal
BPIH.
5. Melaporkan ke Kantor Kementerian Agama
Jika sudah mendapatkan nomor porsi dan bukti setoran awal BPIH, langkah berikutnya
adalah kembali ke Kantor Kementerian Agama dengan membawa berkas berikut:
– Bukti setoran awal BPIH
– 1 Lembar Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH)
– Foto berwarna, 80% wajah, pakaian gelap, background putih (tidak berkacamata) =
3×4 (10 lembar), 4×6 (2 lembar)
– Foto copy Surat Keterangan Sehat dari Puskesmas (4 Lembar)
– Foto copy Akta Kelahiran / Buku Nikah / Ijazah (2 Lembar)
– Foto copy Kartu Keluarga (2 Lembar)
– Foto copy KTP
Semua proses diatas bisa dikerjakan sendiri tanpa melalui makelar dan tidak dikenai
biaya (kecuali cetak foto, foto copy, periksa kesehatan). Setelah anda melakukan
semua proses diatas anda bisa duduk santai dan menunggu di tahun kapan anda bisa
naik haji. anda bisa cek tahun keberangkatan anda di website kemenag.go.id. jangan
lupa untuk segera melunasi semua biaya, karena jika dalam waktu yang ditentukan
ternyata tabungan anda belum mencapai harga biaya haji reguler di tahun
keberangkatan maka porsi anda akan gugur dan digantikan yang sudah lunas
Smg bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai