Anda di halaman 1dari 10

NILAI-NILAI TRADISI KAMPUNG NAGA

LAPORAN PENELITIAN

OLEH :

SITI HALIMATU SADIYAH

MADRASAH ALIYAH NEGRI 1 KOTA BOGOR


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan berkat dan
rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini. Laporan Penelitian
yang saya buat dengan judul “Nilai-Nilai Tradisi Kampung Naga”. Dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa Laporan Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, kekurangan
dan ketidak sempurnaan dalam penyusunannya, baik dari segi penulisan maupun penyajiannya.
Maka dengan segala kerendahan hati dan semangat untuk selalu menjadi lebih baik, penulis
sangat mengharapkan upaya perubahan kesempurnaan Laporan Penelitian ini baik melalui saran
ataupun kritik.

Akhir kata penulis berharap somoga laporan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
para pembaca.

Bogor, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Teori yang terkait


2.2 Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


3.2 Metode Penelitian
3.3 Populasi Dan Sampel
3.4 Pengumpulan Data
3.5 Pengolahan Data

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Kampung Naga merupakan perkampungan yang rata-rata semua penduduknya masih
berpegang teguh terhadap adat istiadat dan tradisi dari peninggalan leluhurnya, yang masih
mereka anut hingga saat ini. Kampung Naga juga merupakan kampung yang memiliki banyak
keunikan tersendiri, salah satunya yaitu nilai nilai tradisi yang terkait dengan pembangunan
rumah masyarakat kampung naga.
Permukiman tradisional masyarakat kampung naga berarsitektur adaptif. Bahan rumah dan
bangunan masyarakat Kampung Naga semuanya berbentuk segitiga dan harus seperti panggung,
dengan atap rumah yang terbuat dari daun nipah, ijuk atau alang alang, dengan dinding dan lantai
yang masih terbuat dari bilik-bilik, ataupun bambu sehingga ventilasi rumahnya tetap kering dan
sejuk. Posisi rumah masyarakat kampung naga harus menghadap kesebelah utara dan sebelah
selatan dengan memanjang kearah barat-timur.
Bahkan rumah masyarakatnya pun tidak boleh dicat, kecuali dikapur atau dimeni, rumah
tidak boleh menggunakan tembok, walaupun mampu membuat rumah tembok atau gedung,
rumah tidak boleh dilengkapi dengan perabotan, misalnya kursi, meja, dan tempat tidur, dan
rumah tidak boleh mempunyai daun pintu di dua arah berlawanan. Karena menurut anggapan
masyarakat Kampung Naga, rizki yang masuk kedalam rumah melaui pintu depan tidak akan
keluar melalui pintu belakang. Untuk itu dalam memasang daun pintu, mereka selalu
menghindari memasang daun pintu yang sejajar dalam satu garis lurus.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


a. Bahan bangunan masyarakat kampung naga yang masih terbuat dari bambu,dan bilik-
bilik, walaupun mereka mampu membuat tembok
b. Atap rumahnya yang masih terbuat dari ijuk atau alang-alang
c. Dinding rumahnya yang tidak boleh menggunakan cat, dan tidak boleh dilengkapi
perabotan
1.3 RUMUSAN MASALAH
a. Mengapa bentuk rumah kampung naga harus berbentuk panggung?
b. Mengapa rumah masyarakat kampung naga tidak boleh menggunakan cat?
c. Mengapa rumah masyarakat kampug naga harus menghadap kesebelah utara dan sebelah
selatan dengan memanjang kearah barat-timur.?

1.4 TUJUAN PENELITIAN


a. Untuk mengetahui bahan bangunan yang digunakan masyarakat kampung naga
b. Untuk mengetahui nilai-nilai tradisi yang masih mereka anut hingga saat ini mengenai
pembangunan masyarakat kampung naga.
c. Untuk menambah informasi, wawasan dan pengalaman baru mengenai kampong naga.

BAB II

KAJIAN TEORI
2.1 TEORI TERKAIT
a. Nilai - Nilai Tradisi
Nilai-nilai tradisi adalah nilai yang diambil berdasarkan adat istiadat yang berlaku
dimasyarakat. Kampung naga sangat dikenal dengan keunikannya yakni mempertahankan
nilai-nilai tradisi. Di tengah modernisasi, penduduk kampong naga tetap mempertahankan
tradisi dan menjunjung nilai-nilai luhur nenek moyangnya.
Kampong naga dikenal sebagai kampong adat, siapa pun yang bertempat tinggal di
kampong naga harus patuh pada tata aturan, adat istiadat, dan tradisi kampong naga tanpa
terkecuali, termasuk saat membangun rumah. Setiap rumah di kampong naga dibangun
menghadap utara dan selatan sehigga satu dengan yang lain saling berhadap hadapan serta
saling membelakangi terhadap barisan rumah berikutnya.
Setiap rumah di kampong naga tidak memiliki perabotan di dalam rumah selain lemari
tempat menyimpan barang-barang dan alat dapur. Tidak ada kursi, meja, tempat tidur dan
perabotan rumah tangga lainnya.bahkan saat memasak mereka hanya menggunakan tungku
kayu bakar. Karena itulah mereka masih mempertahankan tradisinya hingga saat ini.

2.2 HIPOTESIS
Rumah kampong naga harus berbentuk panggung

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Lokasi diadakannya penelitian ini adalah di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. adapun jangka penelitian yang digunakan dalam
menyelesaikan laporan penelitian ini adalah dalam waktu 3 minggu mulai dari tanggal 9
Desember 2018 sampai dengan 29 Desember 2018

3.2 METODE PENELITIAN


Berdasarkan rencana penelitian yang diinginkan, adalah untuk melihat peranan informasi
yang berkenaan atau yang berkaitan dengan kampong naga
3.3 POPULASI DAN SAMPEL

3.4 PENGUMPULAN DATA


A.Studi lapangan
Merupakan metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi
secara langsung dari Kampung Naga terkait dengan cara:
 Wawancara
Pengumpulaan data yang dilakukan dengan cara meminta keterangan dari masyarakat
Kampung Naga, guna memperoleh data dan gambaran yang jelas mengenai informasi
nilai-nilai tradisi yang ada di Kampung Naga.
 Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung
pada objek penelitian dan mencatat data yang diperlukan.

3.5 PENGOLAHAN DATA

BAB IV
PEMBAHASAN

Mengapa rumah masyarakat kampong naga berbentuk panggung?


Masyarakat kampong naga mempunyai alasan mengapa mereka membangun rumahnya seperti
panggung. Karena rumah panggung yang mereka buat memiliki kolong yang berukuran 40cm.
Sehingga mereka memanfaatkan kolong rumahnya itu untuk menyimpan kayu bakar, dan
ranting-ranting yang berfungsi ketikka mereka hendak memasak di tungku. Bahkan kolong dapur
mereka difungsikan untuk kandang ayam dengan lantai yang terbuat dari bambu seperti bale, dan
diberi sela agar saat mereka makan dan terdapat sisa makanan jatuh, maka bisa mereka berikan
untuk ayam peliharaannya melalu sela lantai dapurnya tersebut.

Mengapa rumah masyarakat kampong naga tidak boleh menggunakan cat?

Masyarakat kampong naga hanya menggunakan kapur dan meni karena menurut mereka

Mengapa rumah masyarakat kampug naga harus menghadap kesebelah utara dan sebelah selatan
dengan memanjang kearah barat-timur.?

Karena menurut mereka dengan rumahnya yang menghadap kesebelah utara dan selatan dengan
memanjang kearah barat-timur itu baik untuk kesehatan mereka. Kenapa? Karena jika mereka
tidur kaki mereka harus mengarah ke utara bila mana mereka tidur sejajar dengan jalur kompas,
itu akan baik untuk peredaran darahnya. Dan saat matahari terbit dari arah maka akan masuk ke
dalam rumah mereka melalui dinding rumahnya yang terbuat dari bambu sehingga memberikan
kenyamanan untuk mereka. Karena matahari pagi itu baik untuk kesehatan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai