IIB
NAMA KELOMPOK 3 :
PENYUSUN
DOSEN PEMBIMBING
2016
1. Coba jelaskan apa saja tingkatan ansietas?
1. Ansietas ringan.
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang
menjadi waspada dan menghasilkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi bekpar dan
menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.
2. Ansietas sedang.
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan
yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu
yang lebih terarah. Dengan kata lain, lapang persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih
memfokuskan pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
3. Ansietas berat.
Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada
sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir pada hal lain. Semua perilaku ditujukan
untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat
memusatkan pada satu area lain.
4. Tingkat panik dari ansietas.
Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dari orang yang mengalami panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian.
Dengan panik, terjadi peningkatan aktifitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan
dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional.
2. Apa factor pemicu dari penyakit dan gejala dari ansietas ini?
Ansietas dapat disebabkan oleh penyakit medis ataupun ganggusan jiwa itu sendiri.
Penyebab ansietas yang murni kelainan jiwa masih belum pasti. Beberapa faktor yang berperan
menyebabkan terjadi ansietas antara lain faktor genetik, gangguan neurotransmitter (zat
penghantar sinyal antar sel saraf), dan lingkungan sosial.
Kepala terasa pusing atau ringan
Berkeringat
Kesulitan bernapas
Mual dan muntah
Hipertensi
Palpitasi atau berdebar-debar
Pupil melebar atau midriasis
Gelisah, tidak bisa diam
Gangguan buang air kecil
Ketidakberdayaan
Ansietas
sp2:
evaluasi ansitas
Latihan hipnotis s dari dan kegiatan ibadah
Task oriented reaction atau reaksi yang berorientasi pada tugas. Tujuan yang
ingin dicapai dengan melakukan koping ini adalah individu mencoba
menghadapi kenyataan tuntutan stress dengan menilai secara objektif ditujukan
untuk mengatasi masalah, memulihkan konflik dan memenuhi kebutuhan.
Ego oriented reaction atau reaksi berorientasi pada ego. Koping ini tidak selalu
sukses dalam mengatasi masalah. Mekanisme ini seringkali digunakan untuk
melindungi diri, sehingga disebut mekanisme pertahanan ego diri biasanya
mekanisme ini tidak membantu untuk mengatasi masalah secara realita.
Ansietas yang dialami seseorang berbeda antara satu dengan yang lain. Salah satu penyebabnya
adalah dari faktor umur. Mengenai hubungan ansietas dengan umur, Cattel dan beberapa
penyelidik lainnya Cratty (1973) dalam Harsono, (1988 : 268) menyimpulkan bahwa :
a. Ansietas akan makin memuncak pada waktu umur dua puluhan (lateradolesence years). Hal
ini disebabkan karena pada umur dua puluhan tersebutmanusia sedang mendekati puncak
potensi-potensi fisiknya (physical potentials-nya).
b. Akan tetapi pada umur 30-an, anxiety cenderung akan menurun.
c. Setelah umur 60 tahun, anxiety biasanya mulai naik lagi
7. Apa saja bentuk gangguan ansietas ?
1. Gangguan Panik
Ada dua kriteria Gangguan panik : gangguan panik tanpa agorafobia dan gangguan panik dengan
agorofobia kedua gangguan panik ini harus ada serangan panik.
Gambaran klinis :
Serangan panik pertama seringkali spontan, tanpa tanda mau serangan panik, walaupun serangan
panik kadang-kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik, aktivitas seksual atau
trauma emosional. Klinisi harus berusaha untuk mengetahui tiap kebiasaan atau situasi yang sering
mendahului serangan panik. Serangan sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan
cepat selama 10 menit. Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat, suatu perasaan ancaman
kematian dan kiamat.
2. Gangguan Obsesif-kompulsif
Prevalensi seumur hidup gangguan obsesif-kompulsif pada populasi umum diperkirakan adalah 2-3
persen. Obsesif adalah pikiran, perasaan, ide yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak
dikehendaki. Kompulsif adalah tingkah-laku yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak
dikehendaki.
Pasien dapat diklasifikasikan mendenta gangguan stres pasca-trauma, bila mereka mengalami suatu
stres yang akan bersifat traumatik bagi hampir semua orang. Trauma bisa berupa trauma
peperangan, bencana alam, penyerangan, pemerkosaan, kecelakaan.
Suatu gangguan sementara yang cukup parah yang terjadi pada seseorang tanpa adanya gangguan
jiwa lain yang nyata, sebagai respons terhadap stres fisik maupun mental yang luar biasa dan
biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari. Stresornya dapat berupa pengalaman traumatik
yang luar biasa . Kerentanan individu dan kemampuan menyesuaikan diri memegang peranan dalam
terjadinya dan keparahannya suatu reaksi stres akut.
5. Gangguan Ansietas Menyeluruh
Gambaran esensial dan gangguan ini adalah adanya ansietas yang menyeluruh dan menetap
(bertahan lama), Gejala yang dominant sangat bervariasi, tetapi keluhan tegang yang
berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi, pusing
kepala dan keluhan epigastnik adalah keluhan¬keluhan yang lazim dijumpai. Ketakutan bahwa
dirinya atau anggota keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalam
waktu dekat, merupakan keluhan yang seringkali diungkapkan.
o Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara perlahan dan
lembut)
o Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara hatinya.
o Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan mempunyai
persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih siap
menghadapinya.
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting
dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.
3. Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu
pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas
meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
4. Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan
depresi.
5. Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>.
Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan
mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.