Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul Konsep
Dasar dan Standar Operasional Prosedur Perawatan Vulva Hygine
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai prosedur melakukan tindakan perawatan
vulva hygine pada ibu masa nifas. Juga berisikan mengenai tujuan dan manfaat perlunya
dilakukan vulva hygine.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ibu nifas yang mengalami luka perineum, bersalin secara normal sangat rentan terhadap
terjadinya infeksi, karena apabila tidak dijaga dengan baik dapat terjadi infeksi dan
kebersihan daerah perineum yang tidak terjaga akan sangat berpengaruh terhadap
kesembuhan setelah proses persalinan (Puspitaningtyas, 2011).
Kebersihan vulva pada masa nifas harus dilakukan, karena pada masa nifas banyak darah
dan kotoran yang keluar dari vagina.Vagina merupakan organ terbuka sehingga
memudahkan kuman yang berada di daerah sekitar menjalar ke rahim. Infeksi dapat terjadi
karena ibu nifas kurang telaten melakukan perawatan pasca persalinan. Ibu biasanya takut
menyentuh daerah vulva atau sekitarnya sehingga memilih tidak membersihkannya, padahal
dalam keadaan luka perineum pun tetap harus dibersihkan agar tidak terjadi infeksi
(Astuti,2007)
Vulva hygiene merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan personal hygiene yang biasa
diberikan kepada pasien wanita yang tidak dapat melakukan vulva hygiene sendiri karena
kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan.
Dalam pelaksaannya, vulva hygiene mempunyai perosedur tetap yang dilakukan secara
teoritis yang merupakan tindakan keperawatan yang memerlukan strategi pelaksaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud vulva hygiene ?
2. Apa manfaat menjaga kebersihan vulva ?
3. Bagaimana prosedur pelaksaan vulva hygiene ?
4. Bagaimana dampak tidak melakukan vulva hygiene ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian vulva hygiene
2. Untuk mengetahui manfaat menjaga kebersihan vulva
3. Untuk mengetahui prosedur pelaksaan vulva hygine
4. Untuk mengetahui dampak tidak melakukan vulva hygiene
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehat.Vulva adalah organ ekternal
genetinal wanita yang terdiri dari mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris, dan
vestibulum (introitus vagina, urethra, ductus bartolini, ductus scene kiri dan kanan).
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita
yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di
tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus
dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali
sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan
bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah yang tertekan tetap memerlukan
perhatian serta perawatan protektif. Vulva hygien juga merupakan serangkaian tindakan
yang dilakukan dalam prosedur asuhan kebidanan seperti, pemeriksaan dalam pada masa
inpartu, pengambilan secret vagina dan lain lain.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum
dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan
khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian tampon harus sering dilakukan, sedikitnya
sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis
menggunakan pispot.
5
Standar Operasional Vulva Higiene
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari kebutuhan dasar
manusia, termasuk pemenuhan kebutuhan kebersihan genetalia pada wanita (Vulva
Hygiene). Ini berarti bahwa setiap manusia membutuhkan kenyamanan pada diri dan
lingkungaan. Kebutuhan pemenuhan kebersihan genetalia wanita (Vulva Hygiene) sangat
penting karena ini berdampak pada proses penyembuhan.
Tepenuhinya kebutuhan kebersihan diri khususnya vulva hygiene dapat
membangkitkan motivasi klien untuk bekerjasama dalam program perawatan. Pelaksanaan
pemenuhan kebersihan diri (vulva hygiene) pada klien wanita dilakukan pada pasien yang
tidak mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan vulva hygiene nya.
B. Saran
Setiap wanita hendaknya menjaga kebersihan vulva agar tidak terjadi infeksi pada area
vagina, tidak terjadi keputihan, tidak ada bau yang tidak sedap pada area vagina, tidak
mengalami gatal-gatal, dan tidak terserang penyakit, seperti Toxso dan Torch.
8
DAFTAR PUSTAKA