BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lansia merupakan proses penuaan dengan bertambahnya usia

individu yang di tandai dengan penurunan fungsi organ tubuh seperti
otak, jantung, hati dan ginjal serta peningkatan kehilangan jaringan
aktif tubuh berupa otot-otot tubuh. Penurunan fungsi organ tubuh pada
lansia akibat dari berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh,
sehingga kemampuan jaringan tubuh untuk mempertahankan fungsi
secara normal menghilang, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki dan memperbaiki kerusakan yang di derita
(Fatmah, 2010). Hipertensi sangat erat hubunganya dengan faktor
gaya hidup dan pola makan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada
bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang yang mempunyai pengaruh
positif mau negative pada kesehatan. Kecemasan merupakan satu-
satunya faktor pdikologis yang mempengaruhi hipertensi. Hal tersebut
di dukung pendapat Anwar (2012) pada banyak orang kecemasan
atau stress psikososial dapat meningkatkan tekanan darah. Pada
dasarnya kecemasan berupa keluhan dan gejala yang bersifat psiskis
dan fisik. Gangguan ini sering di alami oleh individu yang berusia di
atas 60 tahun dan lebih banyak menyerang wanita dari pada pria.
Gangguan kecemasan yang banyak di alami lansia adalah
kecemasan menyeluruh
Prevalensi hipertensi menurut dari data statistic terbaru
(WHO,2016) menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk asia
tenggara dan 23,3% penduduk Indonesia dan di seluruh dunia
berkisar satu miliar orang yang menderita hipertensi dan dua pertiga
di antaranya beradaa di Negara berkembang yang berpenghasilan

1
 rendah sampai sedang. Menurut Depkes RI (2017) pada tahun 2016
menyatakan terjadi peningkatan lansia yang menjadi hipertensi sekitar
50%. Angka kejadian hipertensi di jawa timur pada tahun 2016
sebesar 26,2% berdasarkan riset kesehatan dasar padaa tahun
(2016).
Beberapa faktor penyebab terjadinya hipertensi di antaraanya
obesitas, merokok, alcohol, aktivitas fisik, dan adanya stress atau
kecemasan pada pasien. Pengetahuan pasien hipertensi lansia yang
kurang ini berlaanjut pada kebiasaan yang kurang baik dalaam hal
perawatan hipertensi. Lansia tetap mengkonsumsi garam berlebih,
kebiasaan minum kopi merupakan contoh bagaimana kebiasaaan
yang salah tetap di laksanakan.

B. KAJIAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa Penyakit Hipertensi

mengakibatkan tingginya angka kematian yang menimbulkan

komplikasi yang serius, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah

kecemasan. Pada dasarnya orang sering merasa cemas di karenakan

pendapatanya yang rendah, hal ini dapat terjadi pada lansia yang

berusia 60 tahun ke atas. Sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat

judul “ Hubungan Kecemasan dengan kejadian hipertendi pada lansia

di Desa Lalowosula, Kecamatan ladongi, Kabupaten Kolaka Timur

C. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada Hubungan kecemasan dengan kejadian hipertensi pada

lansia di Desa Lalowosula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka

Timur?

2
D. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan kecemasan dengan kejadian

hipertensi pada lansia di Desa Lalowosula, Kecamatan Ladongi,

Kabupaten Kolaka timur.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Mengidentifikasi kecemasan Lansia yang berumur 60

tahun

b. Untuk Mengidentifikasi kejadian Hipertensi pada Lansia

c. Menganalisis Hubungan kecemasan dengan kejadian

hipertensi pada lansia

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang

dapat di gunakan sebagai masukan ilmu pengetahuan dan acuan

pengembangan penelitian dalam praktik keperawatan khuhususnya

mengenai “Hubungan kecemasan dengan kejadian Hipertensi pada

lansia”

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini di harapkan untuk menambah ilmu wawasan

penelitian selanjutnya tentang kejadian hipertensi.

3
b. Bagi Lansia

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi

pada Lansia bahwa adanya hubungan kecemasan dengan

kejadian hipertensi

c. Bagi Perawat puskesmas

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi pembelajaran

pentingnya kejadian hipertensi pada lansia