Anda di halaman 1dari 27

PENGAIRAN

PENGAIRAN
1. Pendahuluan
2. Air dan Peranannya
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kapasitas Lapang
4. Kebutuhan Air Tanaman
5. Pengaturan atau Tata Air
6. Jenis Pengairan
7. Pengukuran Kadar Lengas Tanah
8. Evapotranspirasi
1. Pendahuluan
 Pengairan  upaya yang dilakukan
untuk mengairi lahan pertanian
dengan cara tertentu agar
memenuhi kebutuhan air tanaman
selama fase pertumbuhan
 Pengairan tradisional (mengalirkan,
membendung dan menyiram) 
moderen
2. Air dan Peranannya
 Bagian dari protoplasma & membentuk 80-
90% bobot segar jaringan yang tumbuh aktif
 Pelarut dan medium reaksi biokimia
 Medium transpor senyawa
 Memberikan turgor bagi sel (penting untuk
pembelahan dan pembesaran sel, membuka
stomata)
 Bahan baku fotosintesis
 Menjaga suhu tanaman supaya konstan
Air dapat ditahan oleh tanah karena gaya-gaya
adhesi, kohesi, dan gravitasi
Air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:
1. Air higroskopik : Air yang diserap tanah sangat kuat
sehingga tidak dapat digunakan tanaman (adhesi antara
tanah dengan air)

2. Air kapiler : Air dalam tanah di mana daya kohesi dan


daya adhesi lebih kuat dari gravitasi. Air ini dapat
bergerak ke samping atau ke atas karena gaya-gaya
kapiler. Sebagian besar dari air kapiler merupakan air
yang tersedia (dapat diserap) oleh tanaman.

3. Air gravitasi : air yang mengalir cepat mengikuti gaya


gravitasi yang akan mengisi air bawah tanah, air ini tidak
dapat dimanfaatkan oleh tanaman
Dalam menentukan jumlah air yang tersedia bagi
tanaman dapat dinyatakan dalam beberapa cara:
 Kapasitas lapang : Keadaan tanah yang cukup
lembab, jumlah air terbanyak yang dapat ditahan
oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi
 Titik layu permanen : Kandungan air tanah
dimana akar tanaman mulai tidak mampu lagi
menyerap air dari tanah, sehingga tanaman
menjadi layu. Tanaman akan tetap layu baik
pada siang ataupun malam hari.
 Air tersedia : banyaknya air yang tersedia bagi
tanaman yaitu selisih antara kadar air pada
kapasitas lapang dengan titik layu permanen.
3. Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas
Lapang
 Tekstur tanah & tipe mineral liat  liat >
pasir; montmorilonit
 Kandungan bahan organik
 Kedalaman pembasahan (profil) & kadar
air sebelumnya
 Adanya lapisan penahan pada profil
 Evapotranspirasi

KL beragam dari 4% ( tanah pasir) – 45%


tanah liat & ≥ 100% pada tanah organik
4. Kebutuhan Air Tanaman
 Kebutuhan air tanaman adalah
kebutuhan air utama bagi tanaman
yang merupakan suatu fungsi antara
hubungan tanaman dengan
lingkungannya
 Kebutuhan air tanaman merupakan
jumlah air yang dipergunakan untuk
pemakaian konsumtif (evapotransirasi;
ET-tanaman) dan air hilang melalui
perkolasi (perembesan)
Kebutuhan air tanaman tergantung
pada kelompok tanaman
 Hidrofit  kelompok tanaman yang hidup
dengan kebutuhan air yang banyak
 Mesofit  kelompok tanaman yang hidup
dengan kebutuhan air sedang
 Xerofit  kelompok tanaman yang hidup pada
habitat kering dan telah mengalami adaptasi
sehingga dapat tumbuh dan berkembangbiak
pada tanah-tanah yang sangat kering

Kebutuhan air setiap fase pertumbuhan berbeda-


beda: pertumbuhan awal > menjelang pembungaan
 pembentukan buah kebutuhan air meningkat
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Kebutuhan Air Tanaman
1. Iklim  musim kemarau kebutuhan air
tanaman sangat besar; musim hujan
kebutuhan air sedikit
2. Jenis Tanaman  hidrofit, mesofit, xerofit
3. Jenis Tanah  tanah berliat kebutuhan air
lebih sedikit; pasir kebutuhan air lebih besar
4. Topografi  curam : tan butuh banyak air
dari pada daerah datar
5. Penguapan  semakin tinggi penguapan,
kebutuhan air semakin banyak
5. Pengaturan tata air
Dalam hubungan dengan produksi tanaman, air
harus dikelola dengan baik, kegiatan ini meliputi:
1. Irigasi  penambahan/pemberian air ke
tanaman
2. Drainase  pembuangan kelebihan air dari
areal pertanaman
3. Konservasi  pemeliharaan & perlindungan
terhadap sumber-sumber air
Metode Irigasi pada Tanaman
1. Irigasi permukaan (surface irrigation): air
diberikan pada seluruh permukaan tanah
2. Irigasi curah/penyiraman (sprinkler irrigation):
pemberian air dengan menggunakan tekanan
yang dilakukan dari atas tanaman seperti
disiram air hujan (petani  gayung, gembor
atau ujung pipa plastik)
3. Irigasi bawah tanah (subsurface irrigation) :
pemberian air dibawah permukaan tanah dan
air merembes ke atas dengan gaya kapiler
Keuntungan Irigasi Curah
1. Pemberian air secara merata pada areal
pertanaman dengan efisiensi tinggi
2. Dapat dilakukan pada berbagai jenis tanah &
tanaman pada berbagai keadaan topografi
3. Tidak ada masalah drainase & erosi
walaupun pada tanah miring
4. Tidak memerlukan saluran irigasi sehingga
menghemat
5. Dapat dipergunakan untuk keperluan
pemupukan & pengendalian hama penyakit
Kerugian irigasi curah
1. Biaya besar untuk untuk investasi awal
2. Biaya operasional besar
3. Airnya harus bersih
6. Jenis Pengairan
1. Pengairan permukaan : irigasi basin & irigasi
gelombang
2. Pengairan lokal
3. Pengairan dengan penyemprotan
4. Pengairan pompa air
5. Pengairan tanah kering: irigasi tetes; irigasi
curah; irigasi saluran terbuka; irigasi bawah
permukaan
6. Pengairan pasang surut
7. Irigasi subpermukaan dengan kendi
8. Irigasi kapiler
9. Irigasi/pengairan separuh daerah akar
Sistem irigasi tetes

Sumber: Assouline, 2002


Sistem irigasi Sprinkler

Skema penggunaan KENDI


dlm sistem irigasi bawah
permukaan tanah
Sumur renteng di Kab. Bantul &
di Kulon Progo
Irigasi kapiler di Semin G. Kidul
7. Pengukuran Kadar Lengas Tanah
Gravimetri
1. Pengambilan contoh tanah dan pengeringan
2. Penetapan kadar air di laboratorium
menggunakan oven
3. Penetapan kadar air menggunakan Brabender
4. Penetapan kadar air tanah di lapangan
Tensiometer
Time Domain Reflectrometry (TDR)
Psikometer termokopel
Neutron Probe
8. EVAPOTRANSPIRASI (ET)

 ET  ukuran total kehilangan air


(penggunaan air) untuk suatu luasan lahan
melalui evaporasi dari permukaan tanah atau
air dan transpirasi dari dalam atau melalui
permukaan tanaman
 Secara potensial ET  ditentukan oleh iklim
 Secara aktual ET  ditentukan oleh unsur-
unsur iklim, kondis tanah dan sifat tanaman
Evapotranspirasi potensial (ETp) dan
aktual (ETa)
 ETp Laju maks kehilangan air pertanaman
yang ditentukan oleh kondisi iklim pada
keadaan penutupan tajuk tanaman pendek
yang rapat dengan penyediaan air cukup
 ETp  gambaran kebutuhan atmosfir untuk
penguapan serta merupakan batas dari Eta
 Nilai ETa < ETp pada saat penutupan tajuk
belum penuh, permukaan tanah kering, atau
ketika terjadi peningkatan tahanan stomata
karena terbatasnya ketersediaan air tanah
Evapotranspirasi standard (ETo)
 Untuk mengukur ETp digunakan pengertian ETo
 ETo : ET untuk lahan dengan penutupan tajuk
penuh oleh rerumputan hijau (tinggi 8-15 cm), dan
karakteristik kekasaran aerodinamik yang relatif
konstan selama musim tumbuhnya
 Nilai relatif antara ETa, ETp, & ETo untuk jenis
tanaman & lokasi tertentu  ETa < ETo < ETp
 Nilai ETp dihubungkan ETo melalui koefisien
tanaman c yaitu ETp = c ETo
 Hampir semua tanaman pendek mempunyai nilai
c = 1,
 Tanaman kasar, tanaman tinggi & hutan nilai
dapat mencapai 1,25
Evapotranspirasi Pertanaman (ETc)
 ETc  digunakan untuk perencanaan irigasi
 Nilai ETc berubah-ubah menurut umur atau
fase perkembangan tanaman, berkaitan
dengan luas penutupan tajuk sebagai bidang
penguapan
 ETc tidak memperhitungkan pengaruh fluktuasi
kadar air tanah & kejadian hujan yang
mempengaruhi evaporasi tanah
 Dalam perencanaan irigasi, ETc dianggap
merupakan kebutuhan air optimum tanaman,
didekati dengan persamaan :
 ETc = kc.ETo  (kc=koefisien tanam)
Pengukuran Evapotranspirasi
1. Kancah/panci Kelas A  ETp = kp.Eo
(Eo: evaporasi panci kelas A (mm); kp:
koefisien panci (0,7-0,8)
2. Lisimeter  sistem neraca air tertutup dengan
asumsi tidak terjadi limpasan permukaan
(Ro)( lisimeter drainase dan lisimeter
timbang)
Pengukuran P (curah hujan), I (irigasi), D
(drainase) dan ΔS (perubahan air tanah),
maka nilai (E+T) dapat dihitung
Pengukuran Transpirasi
1. Metode timbang (Phytometer)
2. Metode timbang daun
3. Metode gasometrik
4. Potometer
5. Metode kuvet
6. Metode air tritium
7. Kecepatan pulsa panas (Heat-pulse velocity:
HPV)
8. Metode neraca panas batang (steam heat
balance, SHB)
Soal latihan
1. Tuliskan peranan air bagi tanaman
2. Tuliskan jenis air tanah berdasarkan gaya adhesi,
kohesi dan gravitasi
3. Tuliskan faktor yang mempengaruhi ketersediaan
air dalam tanah
4. Tuliskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan air
tanaman
5. Tuliskan metode irigasi dalam budidaya tanaman
6. Tuliskan jenis pengairan tanaman
7. Tuliskan cara pengukuran kadar lengas tanah
8. Tuliskan nama alat pengukur kadar lengas tanah
9. Tuliskan cara pengukuran evaporasi
10. Tuliskan cara pengukuran transpirasi

Anda mungkin juga menyukai