DEMOKRASI
Nama Anggota :
1. Chandra Maulana J.K (1841420055)
2. Hanifah Rifki S.Thalib (1841420088)
3. Merita Sulistiyawati (1841420011)
4. Nur Aminah Hasanah F. (1841420033)
5. Rossa Oliviana Putri (1841420055)
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian demokrasi dan prinsip-prinsipnya
2. Mengetahui macam-macam demokrasi
3. Mengerahui sejarah demokrasi Indonesia
4. Mengetahui bagaimana proses dan perkembangan demokrasi di
Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
suatu bentuk pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui
konteks budaya demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat
diterapkan dalam praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian
politik saja, tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta sebagai
Wakil Presiden Republik Indonesia, menyebut demokrasi sebagai sebuah pergeseran
dan penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.
Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun
terdapat perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu
mempunyai kesamaan prinsip. Berikut ini adalah pandangan demokrasi menurut
beberapa pendapat.
a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
b. Giovani Sartori
Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun dapat
memilih diriya sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dengan
kekuasaannya, kemudian tidak dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara
tak terbatas dan tanpa syarat.
c. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesempatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa
d. Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat
memerintah sendri, baik melalui partisipasi langsung dalam merusmuskan keputusan-
keputusan yang memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil
mereka.
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta
memerintah dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demokrasi
4
merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan-
persamaan yang sama bagi semua warga negara
f. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa pemerintahnya
bersumber pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola pemerintahan
yang mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat dalam keputusan yang
diambil oleh mereka yang berwenang.
5
Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan
ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu
besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab,
bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap
hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya
kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji
dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan
membawa kebaikan untuk rakyat.
Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi
harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga
negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori)
membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.
6
Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi liberalis yang
cenderung pada kebebasan individu atau perseorangan.
2) Demokrasi rakyat
Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal
negara ini) sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan
kurang diperhatikan.
3) Demokrasi pancasila
Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik
saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
2) Demokrasi modern
Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja,
melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya dan mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
7
Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa semua
tindakan mereka dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan dalam
pemilihan umum untuk menduduki kekuasan.
3) Demokrasi sosial
Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan
egalitarianisme (paham persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh
kepercayaan politik.
4) Demokrasi partisipasi
Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa atau
pemimpin dengan yang dipimpin.
5) Demokrasi konstitusional
Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok
budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili
bagian budaya umum.
8
4) Toleransi
Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang
(menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda
dengan pendirian sendiri.
5) Menghormati kejujran
Kejujuran berarti kesediaan atau keterbukaan untuk menyatakan suatu
kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak.
6) Menghormati penalaran
Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan
tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain.
Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat
demokratis.
Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law)
antara lain sebagai berikut :
1) Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
2) Kedudukan yang sama dalam hukum.
3) Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.
9
5) Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
6) Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.
7) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal
17 Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD
1945 (yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau
ajaran demokrasi, dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat
dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan
demikian berarti juga NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham
Demokrasi Perwakilan (Representatif Demokrasi).
10
pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya,
sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-
negara Eropah Barat dan Amerika Serikat. Tambahan lagi suasana pada saat itu
(Agustus 1945) negara-negara penganut ajaran demokrasi telah keluar sebagai
pemenang Perang Dunia-II.
Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI,
menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi
11
Pancasila (Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang
sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila.
12
2.7 Proses demokrasi di Indonesia
13
• Bubarkan konstituante dan Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
• Pembentukan MPRS dan DPAS
b) Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965
adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong
diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan
nasakom dengan ciri:
1. Dominasi Presiden
2. Terbatasnya peran partai politik
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan
presiden membentuk DPRGR
3. Jaminan HAM lemah
4. Terjadi sentralisasi kekuasaan
5. Terbatasnya peranan pers
6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur) Akhirnya
terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI.
14
2. Rekrutmen politik yang tertutup
3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
4. Pengakuan HAM yang terbatas
5. Tumbuhnya KKN yang merajalela
15
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari
KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
BAB III
PENUTUP
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab
dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi
Negara dijamin.
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan
spesifikasi masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat
sebagai rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila
di mana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila
sehingga tidak dapat diselewengkan begitu saja.
16
Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang
diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik
legislatif maupun presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini, aspirasi
rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar serta
kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat
terwujud.
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum
membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan
baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara.
Akan tetapi, kita belum membudanyakannya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging.
Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai
demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara.
Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan
dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa
sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi.
Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai
perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, partisipasi warga negara atau orang
perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan politik belum
maksimal, musyawarah jarang digunakan sebagai cara untuk merencanakan suatu
program atau mengatasi suatu masalah bersama maupun mengambil keputusan, dan
seterusnya.
17
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-
demokrasi/
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/demokrasi-di-
indonesia-pengertian-sejarah-pelaksanaan-penerapan.html
http://www.pengertianahli.com/2014/08/macam-macam-demokrasi.html
http://cieh94.wordpress.com/2012/11/11/prinsip-prinsip-demokrasi/
18
19