Anda di halaman 1dari 34

PT.

PLN (Persero) P3B


No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

BAB 2
PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN RELAI JARAK

Relai jarak digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada


SUTT/SUTET dan sebagai backup untuk seksi didepan. Relai jarak bekerja
dengan mengukur besaran impedansi (Z) transmisi dibagi menjadi beberapa
daerah cakupan yaitu Zone-1, Zone-2, Zone-3, serta dilengkapi juga dengan
teleproteksi (TP) sebagai upaya agar proteksi bekerja selalu cepat dan
selektif di dalam daerah pengamanannya.
Zone-3

Zone-2

Zone-1

Gambar 2. Daerah Pengamanan Relai Jarak

2.1. Prinsip Kerja Relai Jarak


Relai jarak mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan yang
terlihat dari relai, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka
impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat di tentukan. Perhitungan
impedansi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Zf=Vf/If
Dimana : Zf=Impedansi (ohm)
Vf=Tegangan (Volt)
If=Arus gangguan
Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan
yang terukur dengan impedansi seting, dengan ketentuan :
§ Bila harga impedansi ganguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai
maka relai akan trip.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 61

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

§ Bila harga impedansi ganguan lebih besar dari pada impedansi seting
relai maka relai akan tidak trip.

HV Apparatus MK Panel Relai

PMS
REL

Trip
PMT

Input
CT Arus

PMS Distance
Line Z<

PMS
Tanah

PT
Input
Tegangan

LA

Gambar 2.1. Blok Diagram Relai Jarak

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 62

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.2. Pengukuran Impedansi Gangguan Oleh Relai Jarak


Menurut jenis gangguan pada sistem tenaga listrik, terdiri dari gangguan
hubung singkat tiga fasa, dua fasa, dua fasa ke tanah dan satu fasa ke tanah.
Relai jarak sebagai pengaman utama harus dapat mendeteksi semua jenis
gangguan dan kemudian memisahkan sistem yang terganggu dengan sistem
yang tidak terganggu.

2.2.1. Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa


Pada saat terjadi gangguan tiga fasa yang simetris maka amplitudo tegangan
fasa VR,VS,VT turun dan beda fasa tetap 120 derajat. Impedansi yang diukur
relai jarak pada saat terjadi gangguan hubung singkat tiga fasa adalah
sebagai berikut :
Vrelai = VR
Irelai=IR
ZR= VR /IR
Dimana, ZR= impedansi terbaca oleh relai
VR = Tegangan fasa ke netral
IR = Arus fasa
2.2.2. Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa
Untuk mengukur impedansi pada saat terjadi gangguan hubung singkat dua
fasa, tegangan yang masuk ke komparator relai adalah tegangan fasa yang
terganggu, sedangkan arusnya adalah selisih (secara vektoris) arus-arus
yang terganggu. Maka pengukuran impedansi untuk hubung singkat antara
fasa S dan T adalah sebagai berikut :
V relai = VS – VT
I relai = IS - IT
Sehingga,
ZR = = ( VS – VT ) / ( IS – IT )

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 63

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

Tabel. 2.2.2.
Tegangan dan arus masukan relai
untuk gangguan hubung singkat dua fasa

Fasa yang Tegangan Arus


terganggu

R-S VR-VS IR-IS

S-T VS-VT IS-IT

T-R VT-VR IR-IT

2.2.3. Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah


Untuk mengukur impedansi pada saat hubung singkat satu fasa ke tanah,
tegangan yang dimasukkan ke relai adalah tegangan yang terganggu,
sedangkan arus fasa terganggu di tambah arus sisa dikali factor kompensasi.
Misalnya terjadi gangguan hubung singkat satu fasa R ke tanah, maka
pengukuran impedansi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Tegangan pada relai : Vrelai = VR


Arus pada relai : Irelai = IR+K0.In
Arus netral : In=IR+IS+IT
Kompensasi urutan nol : K0=1/3(Z0-Z1/Z1)
Z1=VR/(IR+K0.In)

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 64

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

Tabel 2.2.3.
Tegangan dan arus masukan relai
untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah

Fasa yang Tegangan Arus


terganggu

R-N VR IR+K0.In

S-N VS IS+K0.In

T-N VT IS+K0.In

Impedansi urutan nol akan timbul pada gangguan tanah. Adanya K0 adalah
untuk mengkompensasi adanya impedansi urutan nol tersebut. Sehingga
impedansi yang terukur menjadi benar.

2.3. Karakteristik Relai Jarak


Karakteristik relai jarak merupakan penerapan langsung dari prinsip dasar
relai jarak, karakteristik ini biasa digambarkan didalam diagram R-X.

2.3.1. Karakteristik impedansi


Ciri-ciri nya :
§ Merupakan lingkaran dengan titik pusatnya ditengah-tengah, sehingga
mempunyai sifat non directional. Untuk diaplikasikan sebagai pengaman
SUTT perlu ditambahkan relai directional.
§ Mempunyai keterbatasan mengantisipasi gangguan tanah high
resistance.
§ Karakteristik impedan sensitive oleh perubahan beban, terutama untuk
SUTT yang panjang sehingga jangkauan lingkaran impedansi dekat
dengan daerah beban.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 65

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

X
ZL

Z1 Z2 Z3
R

Directional

Gambar 2.3.1. Karakteristik Impedansi

2.3.2. Karakteristik Mho


Ciri-ciri :
§ Titik pusatnya bergeser sehingga mempunyai sifat directional.
§ Mempunyai keterbatasan untuk mengantisipasi gangguan tanah high
resistance.
§ Untuk SUTT yang panjang dipilih Zone-3 dengan karakteristik Mho lensa
geser.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 66

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

X
ZL

Z1 Z2 Z3

Gambar 2.3.2.a. Karakteristik Mho


Z1,Z2 partial Cross-polarise Mho, Z3 Lensa geser

X
ZL

Z1 Z2 Z3

Gambar 2.3.2.b. Karakteristik Mho


Z1,Z2 parsial Cross-polarise Mho, Z3 Lensa geser

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 67

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.3.3. Karakteristik Reaktance


Ciri-ciri :
§ Karateristik reaktance mempunyai sifat non directional. Untuk aplikasi di
SUTT perlu ditambah relai directional.
§ Dengan seting jangkauan resistif cukup besar maka relai reactance dapat
mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan tinggi.

X ZL

Z3

Z2

Z1
R

Gambar 2.3.3. Karakteristik Reaktance


Dengan Starting Mho

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 68

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.3.4. Karakteristik Quadrilateral


Ciri-ciri :
§ Karateristik quadrilateral merupakan kombinasi dari 3 macam komponen
yaitu : reactance, berarah dan resistif.
§ Dengan seting jangkauan resistif cukup besar maka karakteristik relai
quadrilateral dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan
tinggi.
§ Umumnya kecepatan relai lebih lambat dari jenis mho.

X ZL

Z3

Z2

Z1
R

Gambar 2.3.4. Karakteristik Quadrilateral

2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Relai Jarak


2.4.1. Pengaruh Infeed
Yang dimaksud infeed yaitu adanya pengaruh penambahan atau
pengurangan arus yang melalui titik terhadap arus yang ditinjau. Adanya
pengaruh infeed ini akan membuat impedansi yang dilihat relai seolah-olah
menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 69

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.1.1. Adanya pembangkit pada ujung saluran yang diamankan

I2
I1 + I2
F
S C

S
A
B I1
F21
rele A

Gambar 2.4.1.1. Pengaruh infeed pembangkit pada ujung saluran

Misalnya terjadi gangguan di titik F maka impedansi yang dilihat relai adalah :

ZRA= VRA / IRA=( I1.ZAB + (I1+I2).ZBF ) / I1


ZRA= ZAB + (I1+I2)/I1.ZBF
ZRA= ZAB + k.ZBF
Jadi faktor infeed, k = (I1+I2) / I1

2.4.1.2. Saluran transmisi ganda ke tunggal


Jika terjadi gangguan pada titik F impedansi yang terlihat oleh relai A adalah :

I
2I
F

S I
A B C

F21
relai A

Gambar 2.4.1.2. Pengaruh infeed saluran ganda ke ganda


ZRA= VRA / IRA=( I.ZAB + 2I.ZBF ) / I
ZRA= ZAB + 2.ZBF
Jadi faktor infeed, k = 2

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 70

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.1.3. Saluran Transmisi Ganda ke Ganda.


Jika terjadi gangguan pada titik F impedansi yang terlihat oleh relai A adalah :

I
I1
F
S X L
x
I I (1-x)
A B C

F21
relai A

Gambar 2.4.1.3. Pengaruh infeed saluran ganda ke ganda

ZRA= VRA / IRA=( I.ZAB + I1.ZBF ) / I


ZRA= ZAB + I1/I.ZBF
I1=2I.(2L-X)./2L
ZRA = ZAB + (2.L-X)/L. ZBF
Jadi faktor infeed k = (2.L-X)/L (3.32)
§ Untuk gangguan F dekat rel B ( X = 0 ) faktor infeed k = 2
§ Untuk gangguan F dekat rel C ( X= 1 ) faktor infeed k = 1
§ Untuk gangguan F diantara rel B dan rel C , infeed antara 1 ≤k≤2

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 71

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.1.4. Saluran transmisi tunggal ke ganda

Jika terjadi gangguan pada titik F impedansi yang terlihat oleh relai A adalah :

I1
F
S
x
I I (1-x)
A B C

F21
relai A

Gambar 2.4.1.4. Pengaruh infeed saluran tunggal ke ganda

ZRA = (I.ZAB+I1.ZBF)/I
ZRA= ZAB + I1/I.ZBF
I1 = I.(2L-X)./2L
ZRA = ZAB + (2.L-X)/2L. ZBF
Jadi faktor infeed K = (2L-X)/2L
- Untuk gangguan F dekat rel B ( X = 0 ) faktor infeed k = 1
- Untuk gangguan F dekat rel C ( X= 1 ) faktor infeed k = 0.5
- Untuk gangguan F diantara rel B dan rel C , infeed antara 0.5 ≤k≤1

2.4.2. Pengaruh Tahanan Gangguan


Tahanan gangguan merupakan tahanan murni, bila tambah secara vektoris
dengan impedansi saluran maka akan menggeser lokus impedan menjadi
lebih besar sehingga relai menjadi lebih lambat (Z2,Z3) atau tidak trip sama
sekali (diluar jangkauan seting).
Penyebab dari tahanan gangguan pada SUTT/SUTET adalah : terjadi
hubung singkat yang menimbulkan busur api akibat terkena pohon, layangan,
binatang, manusia dan sambaran petir.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 72

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.2.1. Tahanan Gangguan Satu sumber

If

E ZS ZLA

RF

X
ZL

RF/(1+K0)

Gambar 2.4.2.1. Pengaruh tahanan gangguan dengan 1 sumber

Impedansi yang terukur oleh relai :


Zrelai =Vrelai/Irelai
= VR/(IR+K0.IN)
=ZL1+RF/(1+K0)
Dimana : ZL1= impedansi urutan positif
RF= tahanan gangguan
K0= kompensasi urutan nol (0-1)
Jadi tahanan gangguan pada system satu sumber merupakan tahanan murni
(Rf) yang ditambahkan ke impedansi saluran (ZL).

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 73

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.2.2. Tahanan Busur Dua Sumber

IfA IfB
EA ZSA ZLA ZLB ZSB EB

RF
R

X
ZL

RF

Gambar 2.4.2.2. Pengaruh tahanan gangguan dengan dua sumber

Rf sisi A = IfA+IfB . Ra = Ra + IfB . Ra


IfA IfA

Rf sisi B = IfA+IfB . Ra = Ra + IfA . Ra


IfB IfB

Dimana :
If= besar arus gangguan
IfA= kontribusi arus gangguan dari sisi A
IfB= kontribusi arus gangguan dari B

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 74

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

Bila IA dan IB tidak sefasa maka dengan penjumlahan vektoris Ra akan


mempunyai sudut tidak nol. Bila dari A tahanan busur mengarah keatas, dari
B mengarah ke bawah.
Pengukuran Impedansi :
Zrelai = Vrelai/Irelai
= VR/(IR+K0.IN)
=ZL1+(I0/IR0A).RF/(1+K0)
Dimana : I0=IR0A+IR0B
ZL1= impedansi urutan positif
RF= tahanan gangguan
K0= kompensasi urutan nol (0-1)
IR0A=kontribusi arus urutan nol dari sumber A
IR0B=kontribusi arus urutan nol dari sumber B
I0=total arus urutan nol yang mengalir di RF

2.4.3. Mutual Impedansi


Bila SUTT/SUTET menggunakan satu tower digunakan untuk sirkit-1 dan
sirkit-2 maka akan timbul mutual inductive kopling diantara dua sirkit tersebut.
Untuk pengukuran impedansi urutan positif dan negative pengaruh mutual
kopling sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Namun untuk pengukuran impedansi urutan nol maka pengaruh mutual
kopling tidak bisa diabaikan.
Proteksi penghantar yang hanya menggunakan pengukuran arus, seperti
pembanding phase atau pilot wire tidak dipengaruhi oleh mutual kopling.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 75

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.3.1. Satu sumber dua sirkit

ZL

R
E ZS

ZL F

Pengukuran Impedansi :
Zrelai =Vrelai/Irelai
=VR/(IR+K0.IN)
= n.ZL1 (1+(IH0/IG0).(Z0M/ (2ZL1+ZL0))
= n.ZL1 (1+FM)

Jadi Relai undereach dengan faktor : (IH0/IGO).(Z0M/(2ZL1+ZL0))


Dimana : ZL1= impedansi saluran
ZL0=impedansi urutan nol
ZOM= impedansi mutual urutan nol
IH0= arus mutual urutan nol
IG0= arus urutan nol
FM= factor mutual

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 76

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.3.2. Dua sumber dua sirkit

ZL ZL

R ZS E
E F
ZS

ZL

ZGR = n.ZL1 (1+(IH0/IG0).KM/(2.IG1/IG0+K0))


ZGR = n.ZL1 (1+faktor)
dimana,
KM=ZM0/ZL1
K0=(ZL0-ZL1)/3.ZL1
Jadi Relai undereach dengan faktor = KM.(IH0/IG0)/(2.IG1/IG0+K0)
Dimana :
ZL1= impedansi saluran
ZL0=impedansi urutan nol
ZOM= impedansi mutual urutan nol
IH0= arus mutual urutan nol
IG0= arus urutan nol
KM= kompensasi mutual urutan nol
K0=kompansasi urutan nol
Faktor= factor mutual

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 77

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.3.3. Satu sumber dua sirkit yang diground dua sisi

ZL

R
E ZS

F
ZL

Pengukuran Impedansi :
Zrelai =Vrelai/Irelai
=VR/(IR+K0.IN)
= ZL1 (1– ZM0.ZM0/(ZL0.(2ZL1+ZL0))
= ZL1 (1– faktor)
Jadi Relai overreach dengan faktor : ZM0.ZM0/(ZL0.(2ZL1+ZL0))
Dimana :
ZL1= impedansi saluran urutan positif
ZL0=impedansi urutan nol
ZOM= impedansi mutual urutan nol
IH0= arus mutual urutan nol
IG0= arus urutan nol
Faktor= factor mutual

Dengan kompensasi mutual :


Pengukuran Impedansi :
Zrelai = Vrelai/Irelai
=VR/(IR+K0.IN+KM.IH0)
= ZL1
dimana, KM=ZM0/ZL1

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 78

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

K0=(ZL0-ZL1)/3.ZL1
IM0=Arus mutual urutan nol

2.4.4. Power Swing


Power swing adalah variasi aliran daya dimana relai jarak mendeteksi ada
lokus impedan yang bergerak dari daerah beban memasuki daerah kerja relai
jarak.

EA ZSA ZL ZSA EB

EB

Lokus
X ZS

Lokus
Zrelai-ZSB-ZL
ZL

Lokus

Π
Zrela i
R

ZS Zrelai+ZSA

EA

Gambar 2.4.4. Pengaruh power swing

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 79

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

Keterangan :
EA= Tegangan di pembangkit A (Volt)
EB= Tegangan di pembangkit B (Volt)
ZSA= Impedansi sumber A (Ohm)
ZSB= Impedansi sumber B (Ohm)
ZL= Impedansi saluran (Ohm)
Tegangan sumber :
EA=EA (Cos θ + j.Sin θ)= EA
EB=EB (Cos Π - j.Sin Π)= EB.Cos Π - j.EB.Sin Π
Rangkaian Tegangan :
Vrelai =VA
VA =EA-I.ZSA
Rangkian Arus :
Irelai =IA
IA =(EA-EB)/(ZSA+ZL+ZSB)
Impedansi yang terukur oleh relai :
Zrelai=Vrelai/Irelai
=VA/IA
=(EA.ZT)/EA-EB) - ZSA
dimana:
ZT=ZSA+ZL+ZSB
n=EA/EB

Untuk n=1 lokus power swing merupakan garis lurus


n>1 lokus power swing melengkung ke atas
n<1 lokus power swing melengkung ke bawah

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 80

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.5. Pengaruh Impedansi Sumber


Pada dasarnya impedansi sumber akan mempengaruhi besar arus dan
tegangan yang terbaca oleh relai jarak.

If

E ZS ZL

F
R

Gambar 2.4.5 Pengaruh impedansi sumber

Persamaan ini berlaku untuk semua gangguan yang ditentukan antara lain,
sebagai berikut :

2.4.5.1. Gangguan fasa-fasa


Pada gangguan fasa-fasa, tegangan V yang terukur merupakan tegangan
fasa-fasa dan perbandingan Z S / ZL masing-masing adalah impedansi sumber
urutan positif dan impedansi saluran urutan positif.
VS=ZL1/(ZS+ZL1).VR
VR>VRelai
Zs/ZL1 < Vs/VRelai –1
Dimana : ZL1= impedansi saluran urutan positif
Zs=impedansi sumber urutan nol
Vs= tegangan sumber fasa-fasa
VRelai= tegangan relai fasa-fasa

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 81

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.4.5.2. Gangguan fasa-tanah


Pada gangguan satu fasa ke tanah, tegangan V terukur merupakan tegangan
fasa-netral dan perbandingan Z S / ZL masing-masing adalah penjumlahan
impedansi sumber urutan positif, urutan negatif dan urutan nol.
VR=V1+V2+V0
VR=ZL1.(2+q)/(ZL1.(2+q)+ZS.(2+p).VS
VR>VRelai
ZS1/ZL1 < Vs/VRelai –1.(2+q)/(2+p)
Bila : p=1, q=1
Zs1/Zn1 < Vs/VRPA -1
Dimana :
p=ZS0/ZS1
q=ZL0/ZL1

2.5. Pola Proteksi


Agar gangguan sepanjang SUTT dapat ditripkan dengan seketika pada
kedua sisi ujung saluran, maka relai jarak perlu dilengkapi fasilitas
teleproteksi.
2.5.1. Pola Dasar (Basic Scheme)
Ciri-ciri Pola dasar :
§ Tidak ada fasilitas sinyal PLC
§ Untuk lokasi gangguan antara 80 – 100 % relai akan bekerja zone-2 yang
waktunya lebih lambat (tertunda).

Z1 Z1
TRIP TRIP

Z2 TZ2 OR OR TZ2
Z2

TZ3 TZ3 Z3
Z3

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 82

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

TZ2 = Timer zone 2


TZ3 = Timer zone 3

Gambar 4.6.1.
Pola Proteksi pindah jangkauan tak sampai diperkenankan (PUTT)

2.5.2. Pola PUTT (Permissive Underreach Transfer Trip)


Prinsip Kerja dari pola PUTT :
§ Pengiriman sinyal trip (carrier send) oleh relai jarak zone-1.
§ Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja
disertai dengan menerima sinyal. (carrier receipt).
§ Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak kembali ke pola dasar.
§ Dapat menggunakan berbeda type dan relai jarak.

CS CS

Z1 Z1
TRIP TRIP

Z2 TZ2 OR OR TZ2
Z2

CR AND AND
CR

CS = sinyal kirim Z2 = trip zone 2


CR = sinyal terima TZ2 = waktu trip zone 2

Gambar 2.5.2
Pola Proteksi pindah jangkauan tak sampai diperkenankan (PUTT)

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 83

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.5.3. Pola POTT (Permissive Overreach transfer Trip)


Prinsip Kerja dari pola POTT :
§ Pengiriman sinyal trip (carrier send) oleh relai jarak zone-2.
§ Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja
disertai dengan menerima sinyal (carrier receipt).
§ Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak kembali ke pola dasar.
§ Dapat menggunakan berbeda type dan relai jarak.

CS CS

Z1 Z1
TRIP TRIP

Z2 TZ2 OR OR TZ2
Z2

CR AND AND
CR

CR = sinyal terima tZ2 = waktu trip zone 2


Gambar 2.5.3
Pola Proteksi pindah jangkauan lebih diperkenankan (POTT)

2.5.4. Pola Blocking (Blocking Scheme)


Prinsip Kerja dari pola PUTT :
§ Pengiriman sinyal block (carrier send) oleh relai jarak zone-3 reverse.
§ Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja
disertai dengan tidak ada penerimaan sinyal block. (carrier receipt).
§ Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak akan mengalami mala
kerja.
§ Membutuhkan sinyal PLC cukup half duplex.
§ Relai jarak yang dibutuhkan merk dan typenya sejenis.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 84

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

Z1 Z1
TRIP TRIP

TZ2 OR OR TZ2 Z2
Z2

AND AND
CR CR

Z3 TZ3 TZ2 Z3
Rev Rev

AND CS AND
CS

Gambar 2.5.4. Ranglaian Logic

2.6. Penyetelan Daerah Jangkauan pada Relai Jarak

Local bus Near and bus far and bus

Zone-3(A) Zone-3(B)
Zone-2(A) Zone-2(B)
Zone-1(A) Zone-1(B)

A B C

Gambar 2.6.
Daerah penyetelan relai jarak tiga tingkat

Relai jarak pada dasarnya bekerja mengukur impadansi saluran, apabila


impedansi yang terukur / dirasakan relai lebih kecil impedansi tertentu akibat
gangguan ( Z set < ZF ) maka relai akan bekerja.
Prinsip ini dapat memberikan selektivitas pengamanan, yaitu dengan
mengatur hubungan antara jarak dan waktu kerja relai. Penyetelan relai jarak

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 85

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

terdiri dari tiga daerah pengamanan, Penyetelan zone-1 dengan waktu kerja
relai t1, zone-2 dengan waktu kerja relai t 2 , dan zone-3 waktu kerja relai t 3 .

2.6.1. Penyetelan Zone-1


Dengan mempertimbangkan adanya kesalahan-kesalahan dari data saluran,
CT, PT, dan peralatan penunjang lain sebesar 10% - 20 % , zone-1 relai
disetel 80 % dari panjang saluran yang diamankan.
Zone-1 = 0,8 . Z L1 (Saluran) (3.33)
Waktu kerja relai seketika, (t 1= 0) tidak dilakukan penyetelan waktu .

2.6.2. Penyetelan Zone-2


Prinsip peyetelan Zone-2 adalah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut :
Zone-2 min = 1,2 . ZL1 (3.34)
Zone-2 mak = 0,8 (Z L1 + 0,8. ZL2) (3.35)

Dengan : Z L1 = Impedansi saluran yang diamankan.


Z L1 = Impedansi saluran berikutnya yang terpendek (Ω )
Waktu kerja relai t2= 0.4 s/d 0.8 dt.

2.6.3. Penyetelan zone-3


Prinsip penyetelan zone-3 adalah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut :
Zone-3min = 1.2 ( ZL1 + 0,8.ZL2 ) (3.36)
Zone-3mak1 = 0,8 ( ZL1 + 1,2.ZL2 ) (3.37)
Zone-3mak2 = 0,8 ( ZL1 + k.ZTR ) (3.38)

Dengan : ZL1 = Impedansi saluran yang diamankan


ZL2 = Impedansi saluran berikutnya yang terpanjang
Waktu kerja relai t3= 1.2 s/d 1.6 dt.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 86

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.6.4. Peyetelan zone-3 reverse


Fungsi penyetelan zone-3 reverse adalah digunakan pada saat pemilihan
teleproteksi pola blocking.
Dasar peyetelan zone-3 reverse ada dua jenis :
• Bila Z3 rev memberi sinyal trip.
Zone-3 rev = 1.5 Z2-ZL1
• Bila Z3 rev tidak memberi sinyal trip.
Zone-3 rev = 2 Z2-ZL1.
2.6.5. Penyetelan Starting
Fungsi starting relai jarak adalah :
1. Mendeteksi adanya gangguan.
2. Menentukan jenis gangguan dan memilih fasa yang terganggu.
Prinsip penyetelan starting di bagi 2, yaitu :
1. Starting arus lebih :
I fasa-fasa = 1.2 CCC atau ct
I fasa-netral = 0.1. CCC atau ct
2. Starting impedansi
Zsmin = 1.25 x Zone-3
Zs max= 0.5 x kV/(CCC atau Ct x√3)
2.6.6. Penyetelan Resistif reach
Fungsi penyetelan resistif reach adalah mengamankan gangguan yang
bersifat high resistance.
Prinsip penyetelan resistif reach (Rb) tidak melebihi dari kreteria setengah
beban (1/2 Z beban ).
• Untuk system 70 kV :
Rb = 15 x Zone-1 x k0 x 2.
• Untuk system 150 dan 500 kV :
Rb = 8 x Zone-1 x k0 x 2

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 87

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.7. Skematik Diagram Relai Jarak


2.7.1. Block Diagram Relai Jarak
Pada Gambar 4.7.1. merupakan block diagram relai jarak yang terpasang di
instalasi yang terdiri dari :
1. Peralatan tegangan tinggi (HV apparatus)
§ PMT
§ PMS
§ CT
§ PT Line dan Bus
2. Marshalling Kios
§ MCB PT
§ MCB sumber AC/DC
§ Terminal rangkaian arus (CT) dan tegangan (PT).
§ Terminal limit switch PMT dan PMS
§ Terminal rangkaian trip dan reclose
3. Panel Relai
§ MCB AC dan DC
§ Relai Jarak
§ Relai Lock Out
§ Aux. relai
4. Panel PLC
§ Sinyal Kirim (carrier send)
§ Sinyal terima (carrer reciept)
§ Sinyal CIS

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 88

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

HV APPARATUS MK PANEL RELAI

M MCB VT Bus
PMS
REL
Close

PMT
Trip
Syncro
Rang. Arus Chek 25
CT

Posisi PMT
Auto
M Mekanik PMT Recloser 79
PMS
LINE
PMS
TANAH
Distance
21

MCB VT Line

PANEL PLC

CR
CS

Gambar 2.7.1. Block Diagram Relai Jarak

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 89

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.7.2. Wiring Diagram Relai Jarak


Wiring diagram relai jarak dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Analog input :
- Rangkaian arus CT di line.
- Rangaian tegangan PT di line.
- Rangkaian PT di Bus
2. Bineri input :
- MCB PT
- Carrier Reciept PLC
- Carrier in service (CIS)
- Limit switch posisi PMT
- Limit switch motor PMT.
- Manual close
3. Bineri Output :
- Trip RST (3 phasa)
- Trip R.
- Trip S
- Trip T
- Carier Send.
- Kontak-kontak ke anunciator (Zone-1, Zone-2, Zone-3, Start R, Start S,
Start T, Start N, Trip Teleproteksi, A/R sukses, Final Trip).

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 90

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

IR

IS

Trip PMT
IT

Close PMT

IN

+
VT Fail

VR

VS

VT

VN

C Rec C Send
CIS

Posisi PMT
Posisi Motor
PMT

VT Bus

Gambar 2.7.2. Diagram Relai Jarak

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 91

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

2.8. Pengujian Individu

2.8.1. Pengujian Sensitivitas Arus dan Tegangan


Pengujian sensitifitas arus
1. Rangkai alat uji seperti gambar
2. Pilih mode man Z
3. Pilih Menu healty Voltage konstan =2 V
4. Pilih Menu Faulty = HFH
5. Pilih Jenis Gangguan 3P,2P,1P
6. Pilih Pengujian zone-1 dengan T injeksi = 100 ms
7. Pilih delta Z = + 0.01 Ohm
8. Catat arus pada saat relai trip (Z1,Z2,Z3)
Pengujian sensitivitas tegangan
1. Rangkai alat uji seperti gambar
2. Pilih mode man Z
3. Pilih Menu healty Current konstan = seperti pengujian diatas
4. Pilih Menu Faulty = HFH
5. Pilih Jenis Gangguan 3P,2P,1P
6. Pilih Pengujian zone-1 dengan T injeksi = 100 ms
7. Pilih delta Z = + 0.01 Ohm
8. Catat Tegangan pada saat relai trip (Z1,Z2,Z3)

2.8.2. Prosedur Pengujian Individu

1. Siapkan blanko uji


2. Rangkai alat uji seperti gambar
3. Pilih mode man Z
4. Pilih Menu healty Current konstan sesuai dengan In relai
5. Pilih Menu Faulty = HFH
6. Pilih Jenis Gangguan 3P,2P,1P
7. Pilih Pengujian zone-1 dengan T injeksi = 100 ms, T Zone-2=500 ms, T
Zone-3 = 1500 ms

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 92

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

8. Pilih Z fault isi 1.5 Z seting dengan delta Z = - 0.01 Ohm


9. Catat impedansi kerja dan waktu saat relai trip

2.8.3. Pengujian SOTF


1. Rangkai alat uji seperti prosedur pengujian individu.
2. Injeksi arus dengan tegangan dibuka
3. Catat indikasi relai dan anunciator
4. SOTF aktif sesaat setelah PMT masuk atau tegangan masuk.

2.8.4. Pengujian VT Fail

1. Rangkai alat uji seperti prosedur pengujian individu.


2. Jatuhkan MCB VT
3. Injeksi arus tegangan dibuka
4. Catat indikasi relai dan anunciator

2.8.5. Pengujian Fungsi Trip


1. Rangkai alat uji seperti prosedur pengujian individu.
2. Yakinkan sirkit trip sudah terpasang dengan terlebih dengan menjamper
kontak trip relai secara manual hasilnya pmt harus trip.
3. Lakukan melalui alat uji Zone-1 catat impedansi kerja waktu saat relai
trip, indikasi relai, annunciator, posisi PMT (pengujian dengan PMT
disarankan cukup sekali selebihnya tidak dengan PMT).

2.8.6. Pengujian Fungsi Teleproteksi

1. Rangkai alat uji seperti prosedur pengujian individu.


2. Lakukan pengujian sinyal kirim dengan menjamper kontak CS dengan
positif dan mengukur dengan Volt meter di bineri input CR.
3. Di GI lawan di injeksi zone-1 dengan waktu 100 ms dan posisi kontak trip
ke alat uji dilepas atau jamper bineri input CR dengan positif.
4. Pilih injeksi zone 2 dengan waktu t2 100 ms.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 93

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


PT. PLN (Persero) P3B
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
Pelatihan O&M Relai Proteksi Jaringan
Berlaku Efektif : Mei 2006

5. Lakukan melalui alat uji catat impedansi kerja waktu saat relai trip,
indikasi relai, annunciator.

2.8.7. Pengujian Fungsi Autorecloser


1. Rangkai alat uji seperti prosedur pengujian individu.
2. Yakinkan kontak relai sincro menutup dan interlock PMS sudah di by pass
3. Jamper rangkaian kontak close dari A/R sudah dapat memasukkan PMT.
4. Pilih injeksi zone 1 dengan waktu t1 100 ms satu shoot.
5. Lakukan melalui alat uji catat impedansi kerja waktu saat relai trip,
indikasi relai, annunciator, catat posisi PMT.

2.8.8. Pengujian Arah Berbeban (on load test)


1. Catat MW MVAR.
2. Buat diagram daya .
3. Perpotongan MW, MVAR merupakan posisi dari IR.
4. Dari titik IR dibuat sudut seting relai merupakan posisi RCA
5. Tarik garis tegak lurus terhadap RCA merupakan batas daerah kerja dan
block relai.
6. Posisi tegangan VA dan RA harus dalam daerah kerja relai.
7. Bila posisi tegangan VA ada di daerah block relai tukar posisi VA dengan
VB atau VC sehingga masuk ke daerah kerja relai, melalui wiring input
tegangan
8. Block semua rangkaian trip dari relai jarak
9. Maksimumkan seting zone-1,2,3.

Pemeliharaan & Pengujian Relai Jarak - Edisi 04 Halaman : 94

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Anda mungkin juga menyukai