Direktur RSUD Meuraxa ………… 2019 Kota Banda Aceh STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) dr. Fuziati, Sp. Rad Pembina Tk I NIP. 19631022 199701 2 002
- Penilaian kualitas penggunaan antibiotik sebaiknya dilakukan secara
prospektif oleh minimal tiga reviewer (dokter ahli infeksi, apoteker, dokter yang merawat). PENGERTIAN - Kualitas penggunaan antibiotik dinilai dengan menggunakan data yang terdapat pada Rekam Pemberian Antibiotik (RPA), catatan medik pasien dan kondisi klinis pasien.
Perbaikan kebijakan atau penerapan program edukasi yang lebih
TUJUAN tepat terkait kualitas penggunaan antibiotik.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda
Aceh No. 820/433/2019 tentang Kebijakan Pelaksanaan Program KEBIJAKAN Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh. 1. Untuk melakukan penilaian, dibutuhkan data diagnosis, keadaan PROSEDUR klinis pasien, hasil kultur, jenis dan regimen antibiotik yang diberikan. 2. Untuk setiap data pasien, dilakukan penilaian sesuai alur pada Gyssens. 3. Hasil penilaian dikategorikan sebagai berikut: Kategori 0 = penggunaan antibiotik tepat/bijak Kategori I = penggunaan antibiotik tidak tepat waktu Kategori IIA = penggunaan antibiotik tidak tepat dosis Kategori IIB = penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian Kategori IIC = penggunaan antibiotik tidak tepat cara/rute pemberian Kategori IIIA = penggunaan antibiotik terlalu lama Kategori IIIB = penggunaan antibiotik terlalu singkat Kategori IVA = ada antibiotik lain yang lebih efektif Kategori IVB = ada antibiotik lain yang kurang toksik/lebih aman Kategori IVC = ada antibiotik lain yang lebih murah Kategori IVD = ada antibiotik lain yang spektrum antibakterinya lebih sempit Kategori V = tidak ada indikasi penggunaan antibiotik SURVEILANS KUALITATIF PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
SPO-PPRA-002 00 2/2 RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH
Kategori VI = data rekam medik tidak lengkap dan tidak dapat
dievaluasi
1. Unit Laboratorium Mikrobiologi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Farmasi (Apoteker klinis dan PPRA) 3. Staf Medis (Dokter Penanggungjawab Pelayanan)