Anda di halaman 1dari 3

PLENO RAPAT KOORDINASI TEKNIS

ANGKUTAN PENYEBERANGAN PERINTIS


Jayakarta Hotel, 2 s.d. 4 Juli 2012

A. KESIMPULAN
1. Masih ada kapal yang dioperasikan tidak sesuai kondisi pelayaran
2. Kapal rusak cukup lama dan mengganggu jadwal pelayanan
3. Kurangnya pemeliharaan kapal, masih menjadi keluhan pengguna jasa
4. Docking kapal tidak sesuai fleet plan
5. Pengawakan dan kualifikasi awak kapal belum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
6. Alur pelabuhan dangkal dan/atau sempit sehingga mengganggu pelayaran kapal
7. Kolam pelabuhan dangkal sehingga kapal tidak bisa sandar
8. Belum semua pelabuhan dan alur masuk memiliki SBNP
9. Akses dari dan ke pelabuhan belum mendukung
10.Kondisi teknis dermaga rusak yang disebabkan karena kurangnya pemeliharaan
dan perawatan sehingga berdampak terhadap proses sandar serta bongkar muat
11.Fasilitas ruang tunggu penumpang kurang memadai dan mengganggu
kenyamanan calon penumpang
12.Masih terdapat perusahaan daerah yang belum memenuhi persyaratan untuk
mengoperasikan kapal penyeberangan
13.Informasi jadwal berangkat dan tiba kurang disosialisasikan kepada masyarakat,
terutama pada saat terjadi pergeseran jadwal
14.Realisasi trip tidak sesuai target trip sebagaimana dalam kontrak
15.Tidak semua lintas yang ditetapkan dalam SK lintas penyeberangan perintis
dapat dikontrakkan karena ketidaktersediaan sarana dan prasarana
16.Masih ada wilayah operasional kapal yang belum tersedia fasilitas bunker BBM
17.Laporan operasional belum disampaikan secara rutin dan tepat waktu
18.Regularitas masih rendah
19.Tingkat subsidi masih tinggi
20.Penyebaran jaringan sulit dikembangkan
21.Keterbatasan pendanaan pemerintah
22.Kinerja Pelayanan belum optimal
23.Jalur/rute perintis cenderung semakin meningkat

B. SARAN
1. Perlu dibangun kapal sesuai kondisi pelayaran lintas
2. Perawatan kapal sesuai dengan rekomendasi pemeliharaan oleh BKI
3. Manajemen waktu pelaksanaan docking sehingga tidak menggaggu pelayanan
4. Perlu dilakukan law enforcement peraturan – peraturan tentang pengawakan
kapal yang berlaku di perhubungan laut
5. Perlu dilakukan perawatan rutin terhadap pelabuhan, alur pelayaran dan kolam
pelabuhan
6. Perlu dilakukan peningkatan fasilitas – fasilitas prasarana
7. Pembangunan pelabuhan perlu mempertimbangkan rencana tata ruang wilayah
setempat
8. Peningkatan pelayanan terhadap pengguna jasa angkutan penyeberangan
perintis mulai dari loket di pelabuhan keberangkatan sampai pintu keluar
pelabuhan tujuan
9. Perlunya sanksi/punishment terhadap operator yang tidak memenuhi target trip
sesuai kontrak
10.Perlu mengundang/berkoordinasi dengan pihak Pertamina terkait pemenuhan
fasilitas bunker BBM
11.Operator harus menyampaikan laporan operasional secara rutin dan tepat waktu

12.pemerintah daerah hendaknya melakukan evaluasi usulan lintas penyeberangan


perintis sehingga penyelenggaraan angkutan penyeberangan perintis lebih
efektif.
13.Perlu dilakukan penyempurnaan peraturan

Mengetahui :

1. Direktur LLASDP ……………………………………………..

2. Dinas Perhubungan Provinsi ……………………………………………..

3. Dinas Perhubungan Kab./Kota ……………………………………………..

4. Direktur Usaha Penyeberangan ……………………………………………..


PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)

5. Direktur Utama Perusahaan Daerah ……………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai