Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN KUALITAS AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI

KELURAHAN RANOTANA-WERU DAN KELURAHAN KAROMBASAN SELATAN


MENURUTPARAMETER MIKROBIOLOGI.

Maria R Walangitan1
Margareth Sapulete+, Jane Pangemanan +

Abstract
The emergence of drink water refill depot (DAMIU) now adays in Manado City is increasingly. Every drink
water refill depot have to do a investigation of the quality of product in accordance with a valid regulation;
however, no one from eight depots at Ranotana-Weru District and Karombasan Selatan District which do
that. The quality of water from DAMIU that influences for human’s healty. One of disease which caused of the
foul water quality is diarrhea. According to data of Nort Sulawesi Health Department that diarrhea is 2 nd
rank of disease with total number 32.589. While in Manado City, case of diarrhea is detected in the amount
of 3,1 %. This research is carried out in order to know the quality of drink water of drink water refill depot at
Ranotana-Weru District and Karombasan Selatan District according to microbiology parameter that is
Coliform total bacteria and Escherichia coli. This research is conduct with Most Probable Number method
that does at Nort Sulawesi Health Department Laboratory. Three of eight sample contains of Coliform
Bacteria that is depots A and B with total number 13 MPN/100 ml and depot E with total number >240
MPN/100 ml and one of that sample is indicates contain of Escherichia coli bacteria that is depot E with
total number 240 MPN/100 ml. From the result of this research indicates that 37,5 % DAMIU at Ranotana-
Weru District and Karombasan Selatan District is produces wather that not proper to consume because
contain of Coliform bacteria and Escherichia coli. A case of absolute necessity of supervision from
government about drink water that producted of DAMIU, as well as take action against DAMIU that have
foul water or was not ful fill the qualifications.

KeyWords: Drink water refill depot, Coliform bacteria, Escherichia coli bacteria

Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016


Abstrak

Kemunculan depot air minum isi ulang (DAMIU) saat ini semakin banyak di Kota Manado.Setiap depot air
minum wajib melakukan pemeriksaan mutu produk sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun tidak
satupun dari delapan depot yang ada di Kelurahan Ranotana-Weru dan Kelurahan Karombasan Selatan
melakukan hal tersebut.Kualitas dari air yang dihasilkan DAMIU sangat berpengaruh bagi kesehatan
manusia. Salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk yaitu diare. Menurut
data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara penyakit diare termasuk dalam penyakit yang menduduki
peringkat ke 2 dengan jumlah 32.589. Sedangkan Kota Manado kasus diare dideteksi yaitu sebesar 3,1%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum yang dihasilkan depot air minum di
Kelurahan Ranotana-Weru dan Kelurahan Karombasan Selatan berdasarkan parameter mikrobiologi
yaitu total Coliform dan Escherichia coli.Penelitian ini dilakukan dengan metode Most Probable Number
yang dilaksanankan di Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi SULUT. Tiga dari delapan sampel
mengandung bakteri Coliform yaitu depot A dan B dengan jumlah 13 MPN/100 ml dan depot E dengan
jumlah >240 MPN/100 ml dan satu diantara sampel tersebut menunjukkan adanya kandungan bakteri
Escherichia coli yaitu depot E dengan jumlah 240 MPN/100 ml.Dari hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa 37,5 % DAMIU yang ada di Kelurahan Ranotana-Weru dan Kelurahan Karombasan Selatan
menghasilkan air yang tidak layak untuk dikonsumsi karena mengandung bakteri Coliform dan
Escherichia coli.Diperlukan pengawasan yang ketat dari Pemerintah terhadap air minum yang dihasilkan
oleh DAMIU, serta menindak lanjuti dengan tegas DAMIU yang kualitas airnya buruk atau tidak
memenuhi syarat.

Kata kunci: Depot Air Minum Isi Ulang, Bakteri Coliform, Bakteri Escherichia Coli

*
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unversitas Sam Ratulangi Manado, e-mail: maria.walangitan12270@gmail.com 49
+Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
PENDAHULUAN dihadapkan dengan kepentingan bisnis,
tak jarang para pengusaha dan
Air merupakan unsur yang paling pengelola/penjamah DAMIU lalai dalam
penting dalam kehidupan setelah udara. berbagai aspek baik itu kebersihan
Sebagian besar tubuh manusia terdiri bengunan dan alat, perawatan alat,
dari air.1 Air yang dibutuhkan manusia maupun kebersihan diri penjamah
meliputi air layak pakai yang bersih dan tersebut. Sehingga seringkali kualitas
sehat untuk keperluan memasak, dari air minum yang dihasilkan tidak
mencuci, dan mandi serta air yang layak layak konsumsi.
konsumsi untuk keperluan minum.2
Diare merupakan salah satu
Menurut perhitungan WHO di Negara-
penyakit yang disebabkan oleh kualitas
negara maju tiap orang memerlukan air
air yang buruk.7 Menurut data dari
antara 60120 liter per hari.sedangkan di
Dinas Kesehatan (2008) penyakit diare
Negara-negara berkembang, termasuk
berada di peringkat ke 2 dengan jumlah
Indonesia tiap orang memerlukan air
kasus 32.589. Sedangkan di Kota
antara 30-60 liter per hari.3 Pada tahun
Manado kasus diare dideteksi yaitu
2014 penggunaan air bersih di
sebesar 3,1%.3 Angka kejadian kasus
Indonesia yaitu 3,032 miliar m3,4 dan
diare di Puskesmas Karombasan pada
untuk Sulawesi Utara pada tahun 2012
bulan januari sampai agustus 2015 yaitu
yakni 19.291.790 m3, sedangkan untuk
197 kasus.
kota Manado penggunaan air bersih
yakni 6.713.649 m3.5 Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui kualitas air
Air minum adalah air yang
minum yang diproduksi oleh depot air
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
minum isi ulang yang ada di Kelurahan
dan dapat langsung diminum, syarat
Ranotana-Weru dan Kelurahan
kesehatan yang dimaksud adalah
Karombasan Selatan berdasarkan
mikrobiologi; kimia fisika dan radio
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016

parameter mikrobiologi yang telah


aktif.6
ditetapkan oleh Peraturan Menteri
Pemenuhan kebutuhan air minum Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang
masyarakat saat ini sangat bervariasi. Di persyaratan kualitas air minum.
kota besar, dalam hal pemenuhan
kebutuhan air minum masyarakat juga
mengkonsumsi air minum dalam METODE PENELITIAN
kemasan (AMDK), karena praktis dan Penelitian ini menggunakan metode
dianggap lebih higienis. Akan tetapi cross sectional yang bersifat deskriptif.
kelamaan masyarakat merasa bahwa Untuk melihat gambaran kandungan
AMDK semakin mahal, sehingga muncul bakteri Escherichia Coli dan total
alternatif lain yaitu air minum yang Coliform pada air minum di 8 depot air
diproduksi oleh depot air minum isi minum isi ulang yang ada di Kelurahan
ulang (DAMIU). Ranotana-Weru dan Kelurahan
Keberadaan produk yang dihasilkan Karombasan Selatan pada bulan
oleh DAMIU disambut baik oleh November sampai Desember 2015.
masyarakat, hal ini menunjukkan upaya Untuk melihat gambaran bakteri
mewujudkan masyarakat sehat karena Escherichia Coli dan total Coliform pada
memperluas jangkauan air bersih, sampel air minum isi ulang, dilakukan
namun saat ini DAMIU menjadi pemeriksaan sampel yang dilakukan
cenderung bermasalah ketika petugas di laboratorium Dinas

50
Kesehatan Kota Manado dengan Table 2. Hasil Observasi Kondisi Depot
menggunakan Metode Most Probable Air Minum di Kelurahan Ranotana-Weru
Number (MPN). Data yang diperoleh dan Kelurahan Karombasan Selatan
diolah menggunakan perangkat
N Kriteria Depot
komputer dan dianalisa dengan bertitik
o Penilaia
tolak pada standar atau baku mutu n
kualitas mikrobiologi (uji bakteri) air A B C D E F G H
minum pada manusia. 1 Lokasi TM TM MS MS MS MS MS MS
Depot S S
2 Tata MS TM TM TM TM TM TM TM
Ruang S S S S S S S
HASIL 3 Syarat TM TM MS MS TM MS MS MS
Fisik S S S

Tabel 1 hasil Analisis Laboratorium Keterangan : MS : Memenuhi Syarat


TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Identifikasi Mikrobiologi yaitu total
coliform dan Escherichia coli pada Air Dari table 2 menunjukkan bahwa
Minum Isi Ulang di 8 depot berbeda dua dari delapan Depot air minum isi
yang berada di Kelurahan Ranotana- ulang tidak memenuhi syarat lokasi
weru dan Kelurahan Karombasan depot dan enam dari delapan depot
Selatan memenuhi syarat lokasi depot, untuk
tata ruangan hanya satu dari delapan
No Sampel Total Escherichia Keterangan
coliform coli depot air minum isi ulang memenuhi
1 A 13 0 TMS syarat, dan untuk syarat fisik terdapat
2 B 13 0 TMS tiga Depot air minum isi ulang yang
3 C 0 0 MS tidak memenuhi Syarat.
4 D 0 0 MS
5 E >240 240 TMS Tabel 3. Data inspeksi sanitasi Depot
6 F 0 0 MS
Air Minum yang tercemar Bakteri
7 G 0 0 MS

Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016


8 H 0 0 MS Coliform dan Escherichia coli dari
Sumber : Data Hasil Analisi Laboratorium Dinas pemeriksaan Laboratorium
Kesehatan Kota Manado, 2015.
Keterangan : MS : Memenuhi Syarat Uraian Diagnosa Depot A Depot B Depot E
Umum
TMS : Tidak Memenuhi Syarat (Terkait dengan
Kualitas air
Berdasarkan tabel 1 hasil analisis minum)
jumlah bakteri total coliform -Standart MS MS TMS
&Escherichia coli pada delapan DAMIU peralatan
-Jumlah E. Coli - - -
yang diamati menunjukan bahwa pada tendon
terdapat lima dari delapan depot -Jumlah E. Coli 0 0 240
pada kran MPN/100
memenuhi syaratdan tiga depot lainnya produksi ml
tidak memenuhi syarat menurut -Kualitas air kran MS MS TMS
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. secara fisik
-Kualitas air kran - - -
memenuhi syarat
kimia
Keterangan : MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat

Hasil inspeksi menunjukkan bahwa


depot A dan B memenuhi syarat, namun
depot E tidak memenuhi syarat, serta
pada depot E jumlah Escherichia

51
colisesuai dengan hasil yang diteliti di Table 5. Data inspeksi sanitasi Depot B
laboratorium untuk parameter yang tercemar Bakteri Coliform
mikrobiologi menunjukkan jumlah 240
Uraian Diagnosa Tambahan Depot B
MPN/100 ml. kualitas air kran secara ( hygine sanitasi )
fisik menunjukkan bahwa depot A dan B -Kebersihan lingkungan Tidak Bersih
memenuhi syarat dan depot E tidak DAMIU
-Kebersihan botol gallon Bersih
memenuhi syarat. Dalam pemeriksaan -Penampilan Karyawan Bersih
ini syarat kimia bukanlah tujuan dari -Penjamah Sehat
penelitian, sehingga tidak dilakukan -Pakaian Kerja Penjamah Tidak
-Sertifikat kursus penjamah Tidak
pemeriksaan kualitas air kran menurut -Perilaku penjamah Tidak
syarat kimia. -Tissue Alkohol untuk Ada
desinfeksi leher botol
-Kran alat Pencuci botol MS
Table 4. Data inspeksi sanitasi Depot A Keterangan : MS : Memenuhi Syarat
yang tercemar Bakteri Coliform TMS : Tidak Memenuhi Syarat

Uraian Diagnosa Tambahan Depot A Table 6. Data inspeksi sanitasi Depot E


( hygine sanitasi ) yang tercemar Bakteri Coliform dan
-Kebersihan lingkungan Kurang Bersih Escherichia coli
DAMIU
-Kebersihan botol gallon Bersih Uraian Diagnosa Tambahan Depot E
-Penampilan Karyawan Bersih ( hygine sanitasi )
-Penjamah Sehat
-Kebersihan lingkungan Tidak Bersih
-Pakaian Kerja Penjamah Tidak
DAMIU
-Sertifikat kursus penjamah Tidak
-Kebersihan botol gallon Bersih
-Perilaku penjamah Tidak
-Penampilan Karyawan Kurang bersih
-Tissue Alkohol untuk Ada
-Penjamah Sehat
desinfeksi leher botol
-Pakaian Kerja Penjamah Tidak
-Kran alat Pencuci botol MS
-Sertifikat kursus penjamah Tidak
Keterangan : MS : Memenuhi Syarat -Perilaku penjamah Tidak
TMS : Tidak Memenuhi Syarat -Tissue Alkohol untuk Tidak
desinfeksi leher botol
Dari table 4 menunjukkan depot A
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016

-Kran alat Pencuci botol MS


kebersihan DAMIU masih kurang bersih, Keterangan : MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
kebersihan botol gallon bersih,
penampilan karyawan bersih, penjamah Dari table 6 menunjukkan depot E
dalam keadaan sehat, pakaian penjamah kebersihan DAMIU tidak bersih,
tidak bersih, sertifikat kursus penjamah kebersihan botol gallon bersih,
tidak ada, perilaku penjamah tidak penampilan karyawan tidak bersih,
memenuhi syarat, tissue alcohol untuk penjamah dalam keadaan sehat, pakaian
desinfeksi leher botol tersedia, kran alat penjamah tidak bersih, sertifikat kursus
pencuci memenuhi syarat. penjamah tidak ada, perilaku penjamah
tidak memenuhi syarat, tissue alcohol
Dari table 5 menunjukkan depot B
untuk desinfeksi leher botol tersedia,
kebersihan DAMIU tidak bersih,
kran alat pencuci memenuhi syarat.
kebersihan botol gallon bersih,
penampilan karyawan bersih, penjamah
dalam keadaan sehat, pakaian penjamah
tidak bersih, sertifikat kursus penjamah
tidak ada, perilaku penjamah tidak
memenuhi syarat, tissue alcohol untuk
desinfeksi leher botol tersedia, kran alat
pencuci memenuhi syarat.

52
Table 7. Data inspeksi sanitasi Depot Air coliform dan Escherichia coli dengan
Minum yang tidak tercemar Bakteri standar 0 dalam 100 ml air minum.
Coliform dan Escherichia coli Keberadaan bakteri total coliform dan
Escherichia coli dalam air minum
Uraian Depot
Diagnosa merupakan indikasi telah terjadinya
Tambahan
(hygine
kontaminasi tinja manusia. Untuk air
Sanitasi ) C D F G H minum hasil pengolahan depot,
-Kebersihan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih kandungan bakteri total Coliform yang
lingkungan
DAMIU tertinggi sebesar >240 MPN/100 ml
-Kebersihan
botol gallon
Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih terdapat di depot E dan disusul dengan
-Penampilan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih depot A dan B yang berjumlah 13
Karyawan
-Penjamah Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat
MPN/100 ml. Kandungan bakteri
-Pakaian Kerja Bersih Tidak Bersih Bersih Tidak Escherichia coli terdapat di depot E
Penjamah
-Sertifikat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dengan jumlah 240 MPN/100 ml, ke tiga
kursus depot air minum ini tidak memenuhi
penjamah
-Perilaku Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak syarat parameter mikrobiologi.
penjamah
-Tissue Alkohol Ada Ada Ada Ada Ada Beberapa penelitian yang sama juga
untuk desinfeksi
leher botol telah dilakukan, seperti penelitian yang
-Kran alat MS MS MS MS MS dilakukan oleh Risky, dkk (2013) di
Pencuci botol
Keterangan : MS : Memenuhi Syarat Kecamatan Kairagi, Kecamatan Teling
TMS : Tidak Memenuhi Syarat dan Kecamatan Mapanget dari tiga
depot yang diteliti semua sampel
Dari table 7 menunjukkan menunjukkan kandungan total
kebersihan 5 DAMIU bersih, kebersihan coliform. Rido Wandrivel (2012) dari 9
3
botol gallon bersih, penampilan DAMIU di kecamatan Bungus Padang
karyawan bersih, penjamah dalam ditemukan 5 (55,6 %) DAMIU tidak
keadaan sehat, pakaian kerja penjamah memenuhi syarat. Penelitian yang

Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016


depot C,F dan G terlihat bersih dilakukan Supriyono Asfawi (2004),
sedangkan depot D dan H tidak bersih , dari 49 sampel DAMIU di Kota
sertifikat kursus penjamah semuanya Semarang, sebanyak 15 depot ( 30,6 %)
tidak ada, perilaku penjamah semuanya tidak memenuhi syarat sebagai air
tidak memenuhi syarat, tissue alcohol minum.8 Hasil penelitian Athena (2004)
untuk desinfeksi leher botol tersedia, menunjukkan bahwa dari 38 DAMIU di
kran alat pencuci memenuhi syarat. daerah Jakarta, Tangerang dan Bekasi
yang diteliti ternyata terdapat 28,9 %
sampel air minum isi ulang tercemar
oleh bakteri Coliform dan 18,4 %
PEMBAHASAN tercemar oleh E.coli.9 Hasil pengkajian
kualitas 120 sampel DAMIU dari 10
Berdasarkan hasil analisis jumlah Kota besar ( Jakarta, Bogor, Tangerang,
bakteri coliform dan Escherichia coli Bekasi, Cikampek, Semarang,
dapat diketahui kelayakan air minum Yogyakarta, Surabaya, Medan dan
menurut peraturan Menteri Kesehatan Denpasar ) sekitar 16 % dari sampel
Republik Indonesia tersebut terkontaminasi bakteri
No.492/MenKes/PER/IV/2010, untuk coliform, hal ini menunjukkan buruknya
air minum yang aman dan layak kualitas Depot Air Minum Isi Ulang,
digunakan maka harus terhindar dari penelitian ini dilakukan oleh Suprihatin
kemungkinan kontaminasi Total bakteri pada tahun 2008.9

53
Keberadaan bakteri Coliform dan DAMIU di Kelurahan Ranotana-
Escherichia coli dapat disebabkan oleh Weru dan Kelurahan Karombasan
berbagai faktor, yaitu air baku yang Selatan ada yang berbahan stainless
tercemar, Sistem transportasi untuk atau berbahan tara pangan. Tempat
mengangkut air dari sumber ke DAMIU, penyimpanan dan alat
penanganan terhadap wadah pembeli, pengangkutan yang digunakan oleh
pemeliharaan bangnan dan peralatan, DAMIU di Kelurahan Ranotana-Weru
kondisi DAMIU (lokasi bangunan dan Kelurahan Karombasan Selatan
DAMIU, konstruksi dari bangunan Depot sesuai dengan keputusan Menteri
menyangkut Tata ruang dan Syarat Perindustrian dan Perdagangan RI
fisik), pengetahuan operator, syarat fisik No. 651/MPP/Kep/10/2004 yaitu
air, dan lain-lain. tentang penampungan air baku dan
syarat bak penampung air baku
Berikut penjelasan mengenai diambil dari sumbernya, air baku
beberapa factor yang mempengaruhi diangkut dengan truk tangki dan
kualitas air : selanjutnya ditampung dalam bak
1. Sumber air baku atau tangki yang terbuat dari
Sumber air baku yang digunakan stainless atau bahan tara pangan.10,11
untuk membuka DAMIU, 3. Penanganan wadah/galon.
diantaranya dari sumber tanah Penanganan terhadap wadah yang
seperti mata air (pegunungan), dibawah oleh pembeli juga dapat
sungai bawah tanah, air permukaan mempengaruhi kualitas air di
seperti air danau, air laut dan air dalamnya. Pencucian harus
gunung es.8 Sumber air baku yang dilakukan dengan menggunakan
digunakan oleh DAMIU yang ada di berbagai jenis deterjen tara pangan
Kelurahan Ranotana-Weru dan (food grade) dan air bersih dengan
Kelurahan Karombasan Selatan suhu berkisar 60-85°C, kemudian
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016

berasal dari mata air yang berada di dibilas dengan air minum/air
Desa Warembungan dan dari sumur produk secukupnya untuk
bor di dekat DAMIU. Depot Air menghilangkan sisa-sisa deterjen
Minum yang sumber air bakunya yang digunakan untuk mencuci.10
berasal dari Desa Warembungan Semua depot air minum yang diteliti
meliputi depot A,B,D,F,G,H. Depot Air tidak melakukan penanganan wadah
Minum yang sumber air bakunya pembeli sesuai dengan peraturan
berasal dari sumur bor dekat DAMIU tersebut. Cara yang umum
yaitu depot C dan E. dilakukankedelapan DAMIU ini
2. System transportasi untuk hanya menyikat dan membilas
dengan produk air, setelah itu
mengangkut airdari sumber ke
langsung diisi.
DAMIU dan tempat penampungan
air. 4. Pemeliharaan bangunan dan alat.
Sumber air baku yang digunakan di Pengusaha dan pengelola DAMIU
Kelurahan Ranotana-Weru dan harus melakukan pemeliharaan
Kelurahan Karombasan Selatan yang sarana produksi dan program
berasal dari mata air di Desa sanitasi untuk menghindari
Warembungan, diangkut dengan terkontaminasinya air minum oleh
menggunakan truk tangki stainless. bakteri coliform, yaitu dengan cara
Bahan untuk tempat penampungan bangunan dan bagiannya harus
air baku yang digunakan oleh dipelihara, disanitasi secara berkala.

54
Mencegah masuknya binatang kondisi lantai, kondisi dinding,
pengerat, serangga, binatang kecil kondisi atap dan luas ruangan.
lainnya kedalam bangunan dan Kondisi lantai, dinding dan atap
tempat pengisian.Mesin peralatan DAMIU harus berbahan kedap air,
harus dirawat secara berkala, jika permukaan rata, halus tetapi tidak
sudah habis umur pakai harus licin, tidak menyerap debu dan
diganti sesuai dengan ketentuan mudah dibersihkan, selalu berada
teknisnya. Permukaan peralatan dalam keadaan bersih dan tidak
yang kontak dengan air minum berdebu.21 Dari delapan DAMIU yang
harus bebas kerak dan residu lain. diteliti, ditemukan tiga dari delapan
Proses pengisian dan penutupan DAMIU tidak memenuhi syarat. Dan
dilakukan diruang yang higienis.12 untuk persyaratan tata ruang dari
jumlah delapan DAMIU, hanya satu
5. Kondisi DAMIU (lokasi, tata ruang depot yang memenuhi syarat yaitu
dansyarat fisik) depot A. Tata ruang usaha DAMIU
Observasi hygiene dan sanitasi minimal terdiri dari ruangan proses
untuk depot air minum isi ulang di pengolahan, ruang tempat
Kelurahan Ranotana-Weru dan penyimpanan, ruang tempat
Kelurahan Karombasan Selatan telah pembagian atau tempat penyediaan,
dilakukan.Higiene dan sanitasi ruang tunggu pengunjung.12,13
menurut Peraturan Menteri
Kesehata RI No.43 tahun 2014 6. Standart peralatan yang ada di
meliputi lokasi depot air minum, DAMIU
konstruksi bangunan, dan pelayanan Alat yang paling penting dalam
terhadap konsumen. Lokasi dari DAMIU adalah Filter dan sinar
bangunan untuk DAMIU harus UV.Kedua alat ini berfungsi untuk
berada di lokasi yang bebas dari menyaring dan membunuh kuman
pencemaran, seperti tempat dan bakteri yang ada dalam air.

Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016


pembuangan kotoran dan sampah, Proses pengolahan air minum yang
penumpukan barang bekas atau penting adalah filtrasi atau
bahan berbahaya yang beracun, dan penyaringan dan desinfeksi.
perusahaan lain yang diduga dapat
menimbulkan pencemaran terhadap Proses filtrasi ini untuk memisahkan
air minum. Perusahaan lain yang kontaminasi tersuspensi dan
menimbulkan pencemaran seperti memisahkan campuran yang
bengkel, cat, las, kapur dan berbentuk koloid termasuk
sejenisnya. Dari delapan DAMIU di mikroorganisme dalam air. Filter
Kelurahan Ranotana-Weru dan dan purifier yang digunakan pada
Kelurahan Karombasan Selatan, depot air minum isi ulang harus
enam DAMIU sudah memenuhi dicuci setiap 10 hari sekali.9
syarat lokasi depot air minum isi Sedangkan sinar Ultra Violet (UV)
ulang dan dua depot belum berfungsi sebagai strelisasi untuk
memenuhi syarat lokasi depot air mengolah air minum yang akan
minum, karena kedua bangunan dijual.
depot ini berhadapan dengan 7. Pengetahuan operator DAMIU
bengkel mobil dan motor.
Pengetahuan operator depot air
Konstruksi dari bangunan DAMIU minum tentang kebersihan juga
juga harus memenuhi syarat fisik mempengaruhi kualitas air yang
dan tata ruang.Syarat fisik meliputi

55
dihasilkan. Hanya sebagian kecil KESIMPULAN
penjual sekaligus operator pada Dari penelitian yang dilakukan
depot air minum yang mengerti tentang kualitas air minum isi ulang di
tentang kebersihan baik pada Kelurahan Ranotana-Weru dan
tempat proses air, lingkungan Kelurahan Karombasan Selatan dapat
sekitar, pakaian yang dikenakan, dan diambil kesimpulan sebagai berikut :
kebersihan diri sendiri.1 Mencuci
cuci tangan adalah hal kecil yang 1. Pemeriksaan menurut parameter
dapat dilakukan untuk menjaga mikrobiologi yang dilakukan pada
kebersihan. delapan depot air minum isi ulang
yang berada di Kelurahan Ranotana-
Pencemaran air minum dapat Weru dan Karombasan Selatan
terjadi di tingkat produsen, penjual dan menunjukkan tiga dari delapan
konsumen.Kurangnya pengetahuan dari depot air minum isi ulang
penjual dan konsumen dalam hal mengandung bakteri Coliform yaitu
kesehatan yaitu perlakuan terhadap air terdapat pada depot A dan depot B
layak konsumsi misalnya penyimpanan berjumlah 13 MPN/100 ml dan
air yang tidak memenuhi syarat, terkena depot E berjumlah >240 MPN/100
sinar matahari secara langsung, tempat ml.
yang terlalu lembab dapat memicu
2. Pada pemeriksaan ini juga
pertumbuhan bakteri. Permasalahan
ditemukan satu dari delapan depot
yang juga seringkali terjadi antara lain,
air minum isi ulang di Kelurahan
peralatan depot air minum yang tidak
Ranotana-Weru dan Karombasan
dilengkapi alat sterilisasi, atau
Selatan mengandung bakteri
mempunyai daya bunuh rendah
Escherichia coli, yaitu pada depot E
terhadap bakteri, atau pengusaha belum
dengan jumlah 240 MPN/100 ml.
mengetahui peralatan DAMIU yang baik
dan cara pemeliharaannya.
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016

Peran pemerintah dan pihak terkait


yaitu Dinas Kesehatan sangatlah
penting.Pengawasan terhadap
penyelenggara usaha depot air minum
isi ulang perlu ditingkatkan karena SARAN
banyaknya depot yang tidak 1. Diperlukan pengawasan yang ketat
memeriksakan kualitas dari produk dari Dinas Kesehatan dan BPOM
yang dihasilkan masih beroperasi bebas terhadap depot air minum yang
dan melayani konsumen. Pihak yang berada di kota Manado.
berwenang seharusnya lebih tegas
dalam menindak lanjuti setiap depot air 2. Setiap depot air minum seharusnya
minum isi ulang yang tidak memenuhi melakukan pengujian terhadap air
syarat seperti yang telah ditetapkan yang dijual, agar dapat mengetahui
oleh pemerintah. kualitas air tersebut layak atau tidak
layak dikonsumsi oleh konsumen.
Pengujian atau pemeriksaan ini
dilakukan minimal 6 bulan sekali.
3. Setiap pemilik atau pengusaha Depot
Air Minum hendaknya mengetahui
persayaratan air minum yang

56
tercantum dalam Peraturan Menteri 6. Mirza MN. Hubungan anatara
Kesehatan Republik Indonesia No. Hygiene Sanitasi dengan Jumlah
492/Menkes/PER/IV/2010. Coliform Air Minum pada Depot Air
Minum Isi Ulang (DAMIU) di
4. Perlu difasilitasi oleh pemerintah
Kabupaten Demak tahun 2012.
untuk membuat persatuan
Unnes Journal of Public Health.
perusahaan pengelola depot air
2014;3(2)
minum agar supaya pengawasan dan
pembinaannya menjadi lebih mudah. 7. Nuria MC, Rosyid A, Sumantri. Uji
5. Disarankan kepada Pemerintah Kandungan Bakteri E.Coli pada Air
untuk menindak lanjuti depot air Minum Isi Ulang dari Depot Air
minum isi ulang yang kualitas airnya Minum di Kabupaten Rembang.
buruk atau tidak memenuhi syarat, Jurnal Ilmu Pertanian. 2009;5(1):27-
seperti depot E. Karena dapat 35
menyebabkan berbagai macam
penyakit yang berbahaya bagi 8. Asfawi S. Analisis Faktor yang
kesehatan manusia. berhubungan dengan Kualitas
Bakteriologis Air Minum Isi Ulang
pada Tingkat Produsen di Kota
Semarang. (Tesis). Universitas
Diponegoro Semarang. Semarang
2004

DAFTAR PUSTAKA tahun 2012. Unnes Journal of Public


Health. 2014;3(2)
1. Wandriel R, Suharti N, Lestari Y.
kualitas Air Minum yang Diproduksi 9. Suprihatin B, adriyani R. hygiene
Depot Air Isi Ulang di Kecamatan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang

Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016


Bungus Padang Berdasarkan di Kecamatan Tanjung Redep
Persyaratan Mikrobiologi. Jurnal Kabupaten. Berau Kalimantan
Kesehatan Andalas. 2012;1(3) Timur. Jurnal Kesehata Lingkungan.
Januari 2008; 4 (2):81-88
2. Rahayu A. Deteksi Adanya Bakteri
Pada Air Minum dalam Galon. Jurnal 10. Departemen Perindustrian dan
Kedokteran Universitas Wijaya Perdagangan RI, 2004. Keputusan
Kusuma Surabaya. Januari 2010; 2 Menteri Perindustrian dan
(1) Perdagangan No. 651 Tahun 2004
tentang Persyaratan Teknis Depot
3. Tombeng RB, Polii B, Sinolungan S. Air Minum dan Perdagangannya.
Analisis Kualitatif Kandungan E.Coli
dan Coliform pada 3 Depot Air 11. Republic Indonesia, 2004 Undang-
Minum di Kota Manado. Jurnal undang Persyaratan Teknis Depot
Kesehatan Masyarakat Universitas Air Minum Dan Perdagangannya,
Sam Ratulangi. Agustus 2013;1(7) Jakarta

4. (BPS) Badan Pusat Statistik.Statistik 12. Natalia LA. Aspek Kualitas


Indonesia.2014 Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di
Kabupaten Blora Melalui Metode
5. (BPS) Badan Pusat Statistik.Sulawesi Most Probable Number. (Skripsi).
Utara dalam Angka. 2014

57
Universitas Negeri Semarang. 13. Republic Indonesia, 2014 Undang-
Semarang. 2014. undang Higiene Sanitasi Depot Air
Minum, Jakarta.
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari 2016

58

Anda mungkin juga menyukai