KARBOHIDRAT
Kelompok 11
Indra Savitri G84180035
Hana Salsabila Firdausi G84180071
Iman Akhyar Fidausy G84180081
Yustina Andra Mutia G84180097
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
PENDAHULUAN
METODE
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan glukosa 1%,
fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltose 1%, pati 1%, 3 jenis larutan x,
pereaksi molisch, asam sulfat pekat, pereaksi benedict, pereaksi barfoed, dan
larutan fosfomolibdat.
Alat yang digunakan yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet mohr 5
ml, pipet tetes, bulb, gelas piala, penangas air, penjepit tabung reaksi, dan tisu.
Prosedur Percobaan
Uji Molisch
Sebanyak 5 ml larutan uji dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
ditambahkan 2 tetes pereaksi molisch. Keduanya dicampur dalam tabung reaksi.
Kemudian, sebanyak 3 ml asam sulfat pekat ditambahkan secara perlahan
melewati dinding tabung reaksi.
Uji Benedict
Sebanyak 5 ml pereaksi benedict dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
ditambahkan 8 tetes larutan uji. Keduanya dicampur dalam tabung, dan dididihkan
selama 5 menit.
Uji Barfoed
Sebanyak 1 ml pereaksi barfoed dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
ditambahkan 1 ml larutan uji. Tabung dipanaskan dalam air mendidih selama 3
menit dan didinginkan. Kemudian, 1 ml fofsomolibdat ditambahkan ke dalam
tabung.
HASIL
Uji Molisch
Pada praktikum kali ini dilakukakan uji molisch, yang bertujuan menguji
kandungan karbohidrat dalam sebuah larutan. Berdasarkan data yang didapat pada
Tabel 1, sampel-sampel yang digunakan positif mengandung karbohidrat. Hal ini
ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna violet kemerahan diantara batas
kedua cairan pada tabung reaksi.
Tabel 1 Hasil uji Molisch
Sampel Hasil Gambar
Glukosa +
Fruktosa +
Laktosa +
Sukrosa +
Tabel 1 Hasil uji Molisch (lanjutan)
Sampel Hasil Gambar
Maltosa +
Pati +
Larutan X +
Larutan F +
Larutan D +
Uji Benedict
Pada praktikum kali ini dilakukakan uji benedict, yang bertujuan menguji
kandungan gula pereduksi dalam sebuah larutan. Berdasarkan data yang didapat
pada Tabel 2, sampel memiliki sedikit perbedaan terkait dengan kandungan gula
pereduksinya. Pada tabung berisi sampel pati dan larutan F warna yang terlihat
berwarna biru. Pada tabung berisi sukrosa, maltose dan larutan D warna yang
terlihat berwarna biru kehijauan. Pada tabung berisi laktosa warna terlihat yaitu
murni hijau. Tabung berisi larutan fruktosa dan larutan X menghasilkan warna
kuning. Pada tabung glukosa terbentuk endapan merah bata.
Tabel 2 Hasil uji Benedict
Sampel Hasil Gambar
Glukosa ++++
Fruktosa +++
Laktosa ++
Sukrosa +
Maltosa +
Tabel 2 Hasil uji Benedict (lanjutan)
Sampel Hasil Gambar
Pati -
Larutan X +++
Larutan F -
Larutan D +
Uji Barfoed
Glukosa - -
Fruktosa ++ -
Laktosa +
Sukrosa ++
Maltosa - -
Tabel 3 Hasil uji Barfoed (lanjutan)
Gambar (Setelah Gambar (Setelah
Sampel Hasil
pemanasan 1) pemanasan 2)
Pati - -
Larutan X ++
Larutan F - -
Larutan D - -
PEMBAHASAN
Uji Molisch
Uji Benedict
Uji Barfoed
SIMPULAN
Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan N, Kusnandar F, Herawati D. 2011. Analisis Pangan. Jakarta(ID):
Dian Rakyat.
Kusbandari A. 2015. Analisis kualitatif kandungan sakarida dalam tepung dan
pati umbi ganyong (Canna edulis Ker.). Pharmaҫiana. 5(1): 35-42.
Siregar NS. 2014. Karbohidrat. Ilmu Keolahragaan. 13(2): 38-44.
Sulistiyani S, Rohmawati N, Mukti KSA. 2018. Analisis kandungan karbohidrat,
glukosa, dan uji daya terima pada dan nasi bakar, nasi panggang, dan
nasi biasa. Agroteknologi. 12(1): 90-99.
Sumardjo D. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran Dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. Jakarta(ID):
EGC.
Telussa I, Lapu P. 2013. Analisis kandungan pati resisten dari beberapa jenis pati
sagu di Maluku dengan variasi suhu pemanansan. Ind. J. Chem. Res. 1:
6-14.
Winarno FG. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta(ID): Gramedia Pustaka
Utama.
Wiratmaja IG. 2011. Pembuatan etanol generasi kedua dengan memanfaatkan
limbah rumput laut Eucheuma cottonii sebagai bahan baku. JITM.
5(1):75-84.