Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Kondiloma akuminata dikenal juga sebagai genital warts atau kutil

anogenital atau penyakit sisir ayam atau jengger ayam, adalah infeksi disebabkan

oleh human papillomavirus (HPV). Lesi itu papillomatosis dengan bentuk

permukaan mukosa.Penyakit ini diklasifikasikan sebagai infeksi menular seksual,

karena hampir lebih dari 90% ditularkan melalui kontak seksual

(SW.Menaldi,2015).

Kondiloma akuminata (KA) adalah kelainan berupa proliferasi jinak pada

kulit dan mukosa. Lesi pada KA dapat bersifat tunggal ataupun bergerombol yang

membentuk masa polipoid sehingga terlihat seperti kembang kol. Penyakit ini yang

umumnya ditularkan melalui kontak seksual baik secara genito-genital, oro-genital

maupun ano-genital pada pasangan berlainan jenis atau sesama jenis. Saat ini

terdapat lebih dari 130 jenis HPV dengan tipe yang paling sering dijumpai

menyebabkan KA adalah HPV tipe 6 dan 11. Lesi umumnya ditemukan pada daerah

perianal, vaginal, dan servikal tetapi dapat juga ditemukan pada daerah oral

(Nyoman,2016).

Kondiloma akuminata merupakan Sexually Transmitted Disease (STD)

yang paling umum dengan prevalensi melebihi 50%. Prevalensi dan risiko tertinggi

adalah pada kalangan dewasa muda pada usia dekade ketiga dan pada remaja.

Peningkatan 4 kali lipat atau lebih dalam prevalensi telah dilaporkan dalam 2

dekade terakhir. Prevalensi Internasional telah dilaporkan bervariasi. Data yang

tersedia dari Inggris, Panama, Italia, Belanda, negara-negara berkembang

melaporkan infeksi HPV kurang lebih sama dengan yang ada di Amerika Serikat.

1
Pada sebagian besar pasangan dimana pasangannya menderita infeksi HPV, maka

pasangannya juga akan terinfeksi HPV(James, 2011).

Berdasarkan data Center for Disease Control and Prevention di Amerika

Serikat, tercatat ada lebih dari 19,7 juta kasus baru infeksi menular seksual (IMS)

pada setiap tahun, di mana 14,1 juta kasus adalah infeksi HPV (CDC,2013).

Kondiloma akuminata adalah tiga besar untuk penelitian IMS di 12 rumah sakit

pendidikan di Indonesia selama 2007 - 2011. Kondiloma akuminata menduduki

peringkat pertama di 6 kota besar, yaitu di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang,

Yogyakarta dan Denpasar. Usia yang paling dominan adalah ditemukan pada

kelompok 25-45 tahun. Di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2009,

ditemukan bahwa IMS paling sering adalah kondiloma akuminata yang 29,9%. Saat

ini di RS Soetomo Surabaya, tingkat morbiditasnya adalah 1,9% pada tahun 2007

2008, sebagian besar pada wanita (3: 2) dan pada usia 25-44 tahun (R.

Nelwan,2012).

Jumlah pasien Kondiloma akuminata yang datang ke Divisi IMS Unit Rawat

Jalan (URJ) RSUD Dr. Soetomo Surabaya selama 3 tahun, dari Januari 2009 sampai

Desember 2011 tercatat sebanyak 259 pasien yang merupakan 8,7% dari 2960

pasien Divisi IMS dan 1,2% dari 21.405 pasien yang berobat di URJ 240 Berkala

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr Soetomo Surabaya (Pocut,2011).

Sebagian besar kasus KA dapat didiagnosis secara akurat berdasarkan

pemeriksaan klinis dan riwayat pasien. Pencegahan penularan penyakit KA yaitu

menghindari kontak langsung dengan pasien atau dengan kata lain melakukan

hubungan seksual yang aman. Saat ini telah dikembangkan vaksin profilaksis yang

dapat digunakan untuk mencegah infeksi HPV (Riyana,2018).

Anda mungkin juga menyukai