Anda di halaman 1dari 2

BUTA SENJA

No. Dokumen : 445/009/UKP/2015


No. Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : 1 Juli 2015
Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS Dr. DIAN NURDIANI


LEUWILIANG NIP196912232007012003

1. PENGERTIAN Buta senja/rabun senja disebut juga nyctalopia atau hemarolopia adalah
ketidakmampuan untuk melihat dengan baik pada malam hari atau pada
keadaan gelap. Kondisi ini lebih merupakan gejala dari kelainan yang
mendasari. Hal ini terjadi karena kelainan sel batang retina untuk
penglihatan gelap
2. TUJUAN Sebagai acuan bagi dokter dan praktisi kesehatan di puskesmas dalam
menangani kasus penyakit buta senja.

3. KEBIJAKAN Dokter dan praktisi kesehatan yang terampil di puskesmas

4. REFERENSI Permenkes no 5 tahun 2014 ttg Panduan Praktek Klinis Dokter di


Fasyankes Primer.

5. PROSEDUR 5.1.Anamnesa
penglihatan menurun pada malam hari atau pada keadaan gelap, sulit
beradaptasi pada cahaya yang redup
Faktor Risiko ;
a. Defisiensi vitamin A
b. Retinitis pigmentosa

5.2.Pemeriksaan fisik :
Dapat ditemukan tanda-tanda defisiensi vitamin A :
a. Terdapat bercak bitot pad konjungtiva
b. Kornea mata kering/kornea serosis
c. Kulit tampak kering dan bersisik

5.4.Diagnosis
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik.
5.5.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ;
1. Bila disebabkan oleh defisiensi vitamin A diberikan vitamin A dosis
tinggi
2. Konseling dan Edukasi
Memberitahu keluarga adalah gejala dari suatu penyakit, antara lain :
defisiensi vitamin A sehingga harus dilakukan pemberian vitamin A dan
cukup kebutuhan gizi
5.6.Prognosis
Untuk quo ad vitam dan sanationam umumnya bonam, namun fungsionam
dapat dubia ad bonam karena terganggunya fungsi penglihatan

6. UNIT BP, seluruh praktisi kesehatan rawat jalan


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai