Tugas Biostatistik Present
Tugas Biostatistik Present
dan inter-quartil
a. penghitungan persentil dari distribusi tunggal
Persentil menunjukan nilai individu yang ke sekian persen dari sampel setelah nilainya diurut
dari kecil ke besar, misalnya persentil 10 artinya nilai sample yang ke 10%, persentil 25 artinya
nilai sampel yang ke 25%, persentil 50 artinya nila sampel yang ke 50%, persentil 75 artinya
nilai sampel yang ke 75%, dan seterusnya.
Tabel : Distribusi tunggal kadar Hb ibu hamil
Keterangan:
p = persentil ke p%
L = nilai batas nyata bawah kelas persentil ke p%
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil ke p%
fm = frekuensi kumulatif kelas persentil ke p%
i = interval kelas
Misalnya akan dihitung nilai persentil 10 dari distribusi data di atas, maka nilai p = 10. Nilai
persentil 10 terletak di kelas 25-34 (kelas persentil ke 10), dengan nilai batas bawah kelas
adalah 25 (L), dengan frekuensi kumulatif di bawah kelas persentil 10% adalah 7,5 (fk),
frekuensi kumulatif kelas persentil ke p adalah 17,5 (fm), dan interval kelas adalah 10 (i), maka
nilai persentil 10 dapat dihitung sebagai berikut.
( p fk )
Persentil (10) L i
( fm fk )
(10 7,5)
Pesentil (10) 25 x10
(17,5 7,5)
Persentil (10) 25 2,5 27,5
Jadi nilai persentil 10 adalah 27,5 artinya nilai sampel yang ke 10% adalah 27,5.
a. Histogram
Histogram merupakan grafik balok dimana setiap balok menyatakan frekuensi dari
setiap nilai data atau kelas untuk distribusi berkelompok. Dalam histogram, tidak ada
spasi diantara balok atau balok yang satu berimpit dengan balok berikutnya. Berikut
adalah contoh sebuah histogram dari data paritas yang disajikan pada tabel.
200
Frequency
150
100
50
0
0.00 2.00 4.00 6.00
paritas
b. Polygon
Dipergunakan untuk menyajikan suatu distribusi frekuensi dari data yang kontinue
Permukaan area frekuensi poligon sama luasnya dengan histogram. Dipergunakan
untuk membandingkan sejumlah distribusi frekuensi sebuah gambar.
Langkah Langkah :
Membuat titik-titik tengah kelas interval yang berada pada bagian atas bar
histogram. Kemudian titik ini dihubungkan membentuk garis yang disebut
frekuensi poligon.
Frekuensi poligon harus tertutup di kedua ujungnya, sebab merupakan
area diagram dan harus sama luasnya dengan bar histogram
c. Box-Plot
Box-Plot merupakan grafik distribusi data yang menggambarkan 99% data berada di dalam
batas bawah dan batas atas grafik dan data yang berada di luar batas bawah dan batas atas grafik
disebut outlier. Di dalam grafik ada BOX dimana batas bawah Box adalah nilai Q1 dan batas
atas Box adalah nilai Q2. Garis tebal yang ada di dalam Box adalah Median. Berikut adalah
contoh sebuah Box Plot.
*3 ................................................ outlier
*21
............... Median
Kota Desa
44 56 63 65 61 70 74 71 76 71 72 73
75 76 84 83 84 85 85 89 94 91 95 97
47 59 66 68 64 71 75 73 79 71 73 76
Jika data ini tidak disusun dalam suatu diagram maka tidak segera terlihat
kecenderungan penyebarannya. Gambar berikut ini menyajikan diagram batang daun
untuk data yang tersedia.
Batang Daun
4 4 7
5 6 9
6 1 3 4 5 6 8
7 0 1 1 1 1 2 3 3 4 5 5 6 6 6 9
8 3 4 4 5 5 9
9 1 4 5 7
Jika kita hanya memperhatikan daftar nilai fisika yang belum disusun dalam suatu
diagram maka tidak begitu jelas bagi kita untuk mengetahui nilai manakah yang paling
banyak muncul. Namun secara kasar kita hanya dapat mengatakan bahwa nilai-nilai
tersebut berkisar di antara 40 dan 90. Artinya ada nilai 40-an, 50-an, 60-an, 70-an, 80-
an, dan 90-an. Untuk membuat suatu diagram batang daun untuk data nilai-nilai
ulangan fisika yang masing-masing terdiri dari dua angka seperti pada situasi di atas,
kita tetapkan angka puluhan sebagai bagian batang dan angka satuan sebagai bagian
daun. Setelah mengamati angka-angka puluhan itu, maka tempatkan angka-angka itu
pada kolom khusus untuk batang dan angka-angka satuan pada kolom daun. Angka-
angka puluhan dapat ditempatkan secara berurutan sejak awal, namun angka satuan
(bagian daun) mungkin bisa diurutkan sejak awal tetapi kemudian dapat diatur agar
angka-angka satuan pada bagian daun juga dapat tersusun seperti pada gambar di
bawah. Berikut ini disajikan suatu diagram batang daun tentang nilai dari dua kali
ulangan fisika.
Test Pertama Test Kedua
6 4 4 7
4 3 2 2 5 6 9
9 7 6 6 3 3 3 1 6 1 3 4 5 6 8
9 9 6 6 5 5 2 1 0 7 0 1 1 1 1 2 3 3 3 4 5 5
6 6 6 9
9 5 4 4 2 2 1 0 8 3 4 4 5 5 9
9 9 9 9 8 2 9 1 4 5 7
Jika diagram batang daun ini diperhatikan, maka tampak bahwa tes kedua lebih baik
dari tes pertama. Hal ini tampak dari nilai tes kedua lebih mengumpul di tengah, serta
ada peningkatan pada siswa yang memperoleh nilai di atas 80.
DAFTAR PUSTAKA
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi statistika dalam
Penelitian. pustaka ceria : Bandung
Widarsa, IKT. 2009. Biostatistik Dasar. Buku Ajar. Program Studi Kesehatan
Masyarakat, FK, Universitas Udayana.