TENTANG
PENGERTIAN,KONSEP,FUNGSI,DAN BENTUK KELUARGA
oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengertian,Konsep,Fungsi,dan Bentuk Keluarga”
Namun tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................4
1.2Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3Tujuan Masalah ....................................................................................................4
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga(berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan yang saling membutuhkan
ketergantungan.
2. Konsep Keluarga
Definisi KeluargaBerikut akan dikemukakan definisi keluarga menurut beberapa
ahli(Sudiharto,2007):
a.Bailon dan Maglaya (1978) mendefinisikan sebagai berikut :
“Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumahtangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Merekasaling berinteraksi satu dengan yang
lainnya, mempunyai peran masing– masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya”
b.Menurut Departemen Kesehatan (1988) mendefinisikan sebagai berikut :
“Keluarga adalah unit terkecil darimasyarakat yang terdiri atas kepalakeluarga serta beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di satu atapdalam keadaan saling bergantungan”.
c.Menurut Friedman (1998) mendefinisikan sebagai berikut :
“Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatantertentu untuk saling
membagi pengalaman dan melakukan pendekatanemosional, serta mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga”.
d.Menurut BKKBN (1999) mendefinisikan sebagai berikut :
“Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatanperkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual danmateril yang layak, bertakwa kepada
Tuhan, memiliki hubungan yangselaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat sertalingkungannya.
2. Bentuk-bentuk Keluarga
Bentuk keluarga sangat berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat
lainnya.Bentuk di sini dapat dilihat dari jumlah anggota keluarga,yaitu keluarga batih,dan
keluarga luas,dilihat dari sistem yang digunakan dalam pengaturan keluarga,dilihat dari
sistem yang digunakan,yaitu keluarga pangkal dan keluarga gabungan,dan dilihat dari segi
status individu dalam keluarga,yaitu keluarga prokreasi dan keluarga orientasi.
a. Keluarga Batih (Nuclear Family)
Keluarga batih ialah kelompok orang yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak-anaknya
yang belum memisahkan diri dan membentuk keluarga tersendiri.Keluarga ini bisa juga
disebut sebagai keluarga konjugal(conjugal family),yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan
suami istri bersama anak-anaknya.
Keluarga batih(keluarga inti) terdapat pada masyarakat praindustri.Meskipun keluarga
lain tidak lepas dari perhatian,tekanan terletak pada hubungan antar keluarga rumah tangga
tempat dia tinggal.Pola keluarganya berupa rumah tangga kecil dan sedikit anak.Tekanan
yang diberikan pada keluarga inti adalah tempat tinggal yang sama dengan jumlah anggota
terbatas.
b. Keluarga Luas (Extended Family)
Keluarga luas, yaitu keluarga yang terdiri dari semua orang yang berketurunan dari
kakek dan nenek yang sama termasuk keturunan masing-masing isteri dan suami. Dengan
kata lain, keluarga luas ialah keluarga batih ditambah kerabat lain yang memiliki hubungan
erat dan senantiasa dipertahankan. Sebutan keluarga yang diperluas (Extended Family)
digunakan bagi suatu system yang masyarakatnya menginginkan beberapa generasi yang
hidup dalam satu atap rumah tangga. Sistem semacam ini ada pada orang-orang China yaitu
bila seorang laki-laki telah menikah, ia tinggal bersama dengan keluarga yang telah menikah
dan bersama anak-anaknya yang lain yang belum menikah, juga bersama cicitnya dari garis
keturunan laki-laki.
c. Keluarga Pangkal (Stem Family)
Keluarga pangkal, yaitu sejenis keluarga yang menggunakan sistem pewarisan
kekayaan pada satu anak yang paling tua. Keluarga pangkal ini banyak terdapat di Eropa
zaman feodal. Para petani imigran AS dan di zaman Tokugawa Jepang. Pada masa tersebut
seorang anak yang paling tua bertanggung jawab terhadap adik-adiknya yang perempuan
sampai ia menikah, begitu pula terhadap saudara laki-lakinya yang lainnya. Dengan
demikian, pada jenis keluarga ini, pemusatan kekayaan hanya pada satu orang.
d. Keluarga Gabungan (Joint Family)
Keluarga gabungan, yaitu keluarga yang terdiri atas orang-orang yang berhak atas hasil
milik keluarga, antara lain saudara laki-laki pada setiap generasi. Di sini, tekanannya hanya
pada saudara laki-laki karena menurut adat Hindu, anak laki-laki sejak kelahirannya
mempunyai hak atas kekayaan keluarga.
Kendatipun antarsaudara laki-laki itu tinggal terpisah, mereka menganggap dirinya
sebagai suatu keluarga gabungan dan tetap menghormati kewajiban mereka bersama,
termasuk membuat anggaran perawatan harta keluarga dan menetapkan anggaran belanja.
Lelaki tertua menjadi kepala keluarga tidak bisa menjual harta milik bersama itu. Pada tahun
1956 kedudukan hukum kesatuan ini di rubah sehingga mencakup saudara perempuan dan
janda yang berhak atas milik keluarga.
Di India, praktek keluarga gabungan ini masih disukai pada daerah-daerah tertentu
sedangkan daerah-daerah lain lebih condong membangun keluarga inti. Di sini terlihat bahwa
keluarga gabungan didasarkan atas hubungan antara laki-laki yang telah dewasa, dan bukan
pada hubungan suami istri.
e. Keluarga Prokreasi dan Keluarga Orientasi
Keluarga Prokreasi adalah sebuah keluarga yang individunya merupakan orang tua.
Adapun orientasi adalah keluarga yang individunya merupakan salah seorang keturunan.
Ikatan perkawinan merupakan dasar bagi terbentuknya suatu keluarga baru (keluarga
prokreasi) sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Namun demikian, perkawinan ini tidak
dengan sendirinya menjadi sarana bagi penerimaan anggota dalam keluarga asal (orientasi).
Hubungan suami dan istri dengan keluarga orientasinya sangat erat dan kuat. Otonomi dalam
mengatur keluarga kadang-kadang berbenturan dengan kepetingan keluarga orientasi, bahkan
dalam batas-batas tertentu, keluarga orientasi bisa ikut campur dalam mengatur rumah tangga
yang mengakibatkan putusnya ikatan perkawinan. Misalnya dalam menentukan tempat
tinggal, terutama bagi yang masih muda yang belum memiliki rumah. Gambar dibawah ini
menjelaskan struktur keluarga orientasi dan keluarga prokreasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga(berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan yang saling membutuhkan
ketergantungan.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau
di luar keluarga.Fungsi disini mengacu pada peran individu dalam mengetahui,yang pada
akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban.
Bentuk keluarga sangat berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat
lainnya.Bentuk di sini dapat dilihat dari jumlah anggota keluarga,yaitu keluarga batih,dan
keluarga luas,dilihat dari sistem yang digunakan dalam pengaturan keluarga,dilihat dari
sistem yang digunakan,yaitu keluarga pangkal dan keluarga gabungan,dan dilihat dari segi
status individu dalam keluarga,yaitu keluarga prokreasi dan keluarga orientasi.
B. Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu mencapai kehidupan masyarakat
yang harmonis dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan baik.
Kepada setiap pembaca yang merupakan sebuah keluarga yang merupakan kelompok terkecil
dalam masyarakat agar menerapkan perilaku yang baik dalam setiap fungsi yang harus di
terapkan dalam masyarakat dan tidak menyimpang dari fungsi-fungsi tersebut .
DAFTAR PUSTAKA