Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI KELUARGA

TENTANG
PENGERTIAN,KONSEP,FUNGSI,DAN BENTUK KELUARGA

oleh :

DINDA RAHMADANI (07021181924018)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengertian,Konsep,Fungsi,dan Bentuk Keluarga”

Adapun makalah tentang pengertian,konsep,fungsi,dan bentuk keluarga ini telah kami


usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang


pengertian,konsep,fungsi,dan bentuk keluarga ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Indralaya,1 Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................4
1.2Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3Tujuan Masalah ....................................................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................5


2.1. Pengertian Keluarga ...................................................................................5
2.2 Konsep Keluarga ................................................................................6
2.3.Fungsi Keluarga ........................................................................6
2.4 Bentuk-bentuk Keluarga .................................................. 7

BAB III. PENUTUP ............................................................................................. 10


3.1Kesimpulan ........................................................................................................ 10
3.2Saran .................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia dapat hidup
dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dimana individu itu
berada. Tanpa sosialisasi suatu masyarakat tidak dapat berlanjut pada generasi berikutnya.
Sosialisasi sebagai proses belajar seorang individu merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses kehidupan masyarakat, baik dengan keluarga, teman
sebaya, sekolah maupun media massa. Keluarga merupakan cikal bakal wajah
peradaban.Baik buruknya masyarakat bisa dinilai dari profil-profil keluarga didalamnya.
Belakangan ini kita dapat mengamati apa yang membuat sebuah keluarga itu retak. Jika kita
pikirkan, keluarga merupakan ikatan yang sangat kuat. Orang-orang didalamnya telah
dipertemukan oleh Tuhan bukan tanpa sebab, sudah ada pertimbangan menurut ukuran-Nya.
Komposisinya tidak bisa digantikan oleh yang lain. Pernikahan yang menjadi awal sebuah
keluarga pun selalu direalisasikan dalam perhelatan yang agung nan meriah. Akan tetapi, saat
ini banyak sekali terdengar cerita perceraian atau keluarga yang ‘berantakan’ tapi belum
masuk tahap perpisahan. Hal ini disebabkan karena banyak manusia yang tidak memahami
arti sebuah keluarga. Padahal arti sebuah keluarga adalah saling memiliki, saling percaya,
saling menghormati, saling melindungi dan saling berbagi rasa, saling menjaga kehormatan
serta saling menjaga rahasia diantara anggota keluarga. Maka dari itu, karena pentingnya
sebuah keluarga, di dalam makalah ini penulis akan menyajikan materi yang berkaitan
dengan keluarga, dimulai dari konsep dasar, cara mempersiapkan diri untuk pernikahan, cara
menanggapi dinamika masalah keluarga, cara mengelola dan manajemen keuangan hingga
cara mencapai keluarga yang sehat dan bahagia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian keluarga?
2. Bagaimanakah konsep keluarga?
3. Apa fungsi keluarga?
4. Bagaimana bentuk keluarga?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan ini adalah agar para pembaca mendapatkan pengetahuan
mengenai pengertian,konsep,fungsi,dan bentuk keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga dan Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga(berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan yang saling membutuhkan
ketergantungan.

2. Konsep Keluarga
Definisi KeluargaBerikut akan dikemukakan definisi keluarga menurut beberapa
ahli(Sudiharto,2007):
a.Bailon dan Maglaya (1978) mendefinisikan sebagai berikut :
“Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumahtangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Merekasaling berinteraksi satu dengan yang
lainnya, mempunyai peran masing– masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya”
b.Menurut Departemen Kesehatan (1988) mendefinisikan sebagai berikut :
“Keluarga adalah unit terkecil darimasyarakat yang terdiri atas kepalakeluarga serta beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di satu atapdalam keadaan saling bergantungan”.
c.Menurut Friedman (1998) mendefinisikan sebagai berikut :
“Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatantertentu untuk saling
membagi pengalaman dan melakukan pendekatanemosional, serta mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga”.
d.Menurut BKKBN (1999) mendefinisikan sebagai berikut :
“Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatanperkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual danmateril yang layak, bertakwa kepada
Tuhan, memiliki hubungan yangselaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat sertalingkungannya.

B. Fungsi dan Bentuk-bentuk Keluarga


1. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam
atau di luar keluarga.Fungsi disini mengacu pada peran individu dalam mengetahui,yang
pada akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban.Mengetahui fungsi keluarga sangat penting
sebab dari sinilah terukur dan terbaca sosok keluarga yang ideal dan harmonis.Munculnya
krisis dalam rumah tangga dapat juga sebagai akibat tidak berfungsinya salah satu fungsi
keluarga.
a. Fungsi Biologis
Fungsi biologis berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami
istri.Keluarga ialah lembaga pokok yang secara asbah memberikan uang bagi pengaturan dan
pengorganisasian kepuasan seksual.Namun,ada pula masyarakat yang memberikan toleransi
yang berbeda-beda terhadap lembaga yang mengambil alih fungsi pengaturan seksual
ini,misalnya tempat-tempat hiburan dan panti pijat.Kenyataan ini pasa dasarnya merupakan
suatu kendala dan sekaligus suatu hal yang sangat rumit untuk dipikirkan.Kelangsungan
sebuah keluarga,banyak ditentukan oleh keberhasilan dalam menjalani fungsi biologis.
b. Fungsi Sosialisasi Anak
Fungsi sosialisasi menunjuk pada peranan keluarga dalam membentuk
kepribadian anak.melalui fungsi ini,keluarga berusaha mempersiapkan bekal selengkap-
lengkapnya kepada anak dengan memperkenalkan pola tingkah laku,sikap,keyakinan,cita-
cita,dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan
akan dijalankan mereka.Dengan demikian,sosialisasi berarti melakukan proses pembelajaran
terhadap seorang anak.
c. Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia ialah kebutuhan kasih sayang atau rasa
dicinta.Pandangan psikiatrik mengatakan bahwa penyebab utama gangguan emosional,
perilaku dan bahkan kesehatan fisik adalah ketiadaan cinta,yakni tidak adanya kehangatan
dan fakta menunjukkan bahwa kebutuhan persahabatan dan keintiman sangat penting bagi
anak.Data-datanya menunjukkan bahwa kenakalan anak serius adalah salah satu ciri khas dari
anak yang tidak mendapat perhatian atau merasakan kasih sayang.
Kebutuhan kasih sayang ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
seseorang.Banyak orang yang tidak menikah sungguh bahagia,sehat dan berguna.Oleh karena
itulah,kebutuhan kasih sayang sangat diharapkan bisa diperankan oleh keluarga.
d. Fungsi Edukatif
Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia.Hal itu dapat dilihat
dari pertuhan seorang anak mulai dari bayi,belajar jalan-jalan,hingga mampu
berjalan.Semuanya diajari oleh keluarga.Salah satu contoh fungsi keluarga sebagai alat
pendidikan dapat dilihat pada keluarga Jawa dan Sunda.seorang anak yang menerima suatu
pemberian dari orang lain harus menerima dengan tangan kanan. Jika tidak dengan tangan
kanan,pemberian itu akan ditariik kembali.Sebaliknya,jika menggunakan tangan
kanan,pemberian itu benar-benar akan diberikan.
Tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak-anaknya sebagian besar atau
bahkan mungkin seluruhnya telah diambil oleh lembaga pendidikan formal maupun non
formal.oleh karena itu,muncul fungsi laten pendidikan terhadap anak,yaitu melemahnya
pengawasan dari orang tua.Otoritas orang tua terhadap anak dikurangi oleh
sekolah.Bahkan,tidak jarang seorang anak menemukan nilai-nilai baru yang sangat
bertentangan dengan nilai-nilai orang tuanya,yang mungkin saja diejeknya.
e. Fungsi Religius
Dalam masyarakat Indonesia dewasa ini fungsi keluarga semakin berkembang,di
antaranya fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh
anggotanya menjadi insan-insan agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Fungsi religius dalam keluarga merupakan salah satu indikator keluarga
sejahtera.Dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera dan PP No.21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan
Pembangunan Keluarga Sejahtera disebutkan bahwa agama berperan penting dalam
mewujudkan keluarga sejahtera.
Model pendidikan agama dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
- Cara hidup yang sungguh-sungguh dengan menampilkan penghayatan dan perilaku
keagamaan dalam keluarga.
- Menampilkan aspek fisik berupa sarana ibadah dalam keluarga.
- Aspek sosial berupa hubungan sosial antara anggota keluarga dan lembaga
keagamaan.
Pendidikan agama dalam keluarga,tidak saja bisa dijalankan dalam
keluarga,menawarkan pendidikan agama,seperti pesantren,tempat pengajian,majelis
taklim,dan sebagainya.]
f. Fungsi Protektif
Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya.Fungsi ini
bertujuan agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal negatif.Dalam setiap
masyarakat,keluarga memberikan perlindungan fisik,ekonomis,dan psikologi bagi seluruh
anggotanya.
g. Fungsi Rekreatif
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dan
lingkungan.Fungsi rekratif dijalankan untuk mencari hiburan.Dewasa ini,tempat-tempat
hiburan banyak berkembangan di luar rumah karena berbagai fasilitas dan aktivitas rekreasi
berkembang dengan pesatnya.Media TV termasuk dalam termasuk dalam keluarga sebagai
sarana hiburan bagi anggota keluarga.
h. Fungsi Ekonomis
Pada masa lalu,keluarga di Amerika berusaha memproduksi beberapa unit
kebutuhan rumah tangga dan menjualnya sendiri.Keperluan rumah tangga itu,seperti seni
membuat kursi,makanan,dan pakaian dikerjakan sendiri oleh ayah,ibu,anak dan sanak
saudara yang lain untuk menjalankan fungsi ekonominya sehingga mereka mampu
mempertahankan hidupnya.Para anggota keluarga bekerja sebagai tim yang tangguh untuk
menghidupi keluarganya.Oleh karena itu,Demos mencatat bahwa “Keluarga adalah unit
primer yang memproduksi kebutuhan ekonomi.Bagi sebagian keluarga,keadaannya seperti
sebuah pabrik,masing masing bekerja sesuai dengan tugasnya.Keluarga diposisikan sebagai
tempat bekerja bagi para anggotanya yang dewasa ini sudah berubah.”
Seiring dengan perubahan waktu dan pertumbuhan perusahaan serta mesin-mesin
canggih,peran keluarga yang dulu sebagai lembaga ekonomi secara perlahan-lahan
hilang.Bahkan keluarga yang ada pada mulanya disatukan dengan pekerjaan bertani,sekarang
tidak lagi merupakan suatu unit yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri dalam rumah
tangganya.Kebutuhan keluarga sudah tersedia di toko-toko,pasar,dan pabrik.Kebutuhan
keluarga sudah tidak lagi disatukan oleh tugas bersama,karena anggota keluarga sudah
bekerja secara terpisah.Oleh karena itu,fungsi ekonomi keluarga dalam pengertian produksi
kebutuhan sehari-hari perlahan-lahan telah hilang.Kini,keluarga merupakan suatu kesatuan
konsumsi ekonomis yang dipersatukan oleh persahabatan.
i. Fungsi Penentuan Status
Dalam sebuah keluarga,seseorang menerima serangkaian status berdasarkan
umur,urutan kelahiran,dan sebagainya.Status atau kedudukan adalah suatu peringkat atau
posisi seseorang dalam suatu kelompok atau posisi kelompok da;lam hubungannya dengan
kelompok lainnya.Status tidak bisa dipisahkan dari peran.Peran adalah perilaku yang
diharapkan dari seseorang yang mempunyai status.
Status dan peran terdiri atas dua macam,yaitu status dan peran yang ditentukan oleh
masyarakat dan yang diperjuangkan oleh usaha-usaha manusia.Misalnya wanita adalah status
yang ditentukan.Seseorang tidak dijadikan wanita karena kepintaran dan
kecerdasannya,kecantikan atau kejelekannya,kebodohannya atau kepintarannya dan
sebagainya.Seseorang yang menerima status wanita itu,kemudian mendapat peran sebagai
perdana mentri,mahasiswi,dan istri.Semua ini adalah status yang diperjuangkan.Seseorang
mencapai status ini melalui tahapan tersendiri yang diusahakan.

2. Bentuk-bentuk Keluarga
Bentuk keluarga sangat berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat
lainnya.Bentuk di sini dapat dilihat dari jumlah anggota keluarga,yaitu keluarga batih,dan
keluarga luas,dilihat dari sistem yang digunakan dalam pengaturan keluarga,dilihat dari
sistem yang digunakan,yaitu keluarga pangkal dan keluarga gabungan,dan dilihat dari segi
status individu dalam keluarga,yaitu keluarga prokreasi dan keluarga orientasi.
a. Keluarga Batih (Nuclear Family)
Keluarga batih ialah kelompok orang yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak-anaknya
yang belum memisahkan diri dan membentuk keluarga tersendiri.Keluarga ini bisa juga
disebut sebagai keluarga konjugal(conjugal family),yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan
suami istri bersama anak-anaknya.
Keluarga batih(keluarga inti) terdapat pada masyarakat praindustri.Meskipun keluarga
lain tidak lepas dari perhatian,tekanan terletak pada hubungan antar keluarga rumah tangga
tempat dia tinggal.Pola keluarganya berupa rumah tangga kecil dan sedikit anak.Tekanan
yang diberikan pada keluarga inti adalah tempat tinggal yang sama dengan jumlah anggota
terbatas.
b. Keluarga Luas (Extended Family)
Keluarga luas, yaitu keluarga yang terdiri dari semua orang yang berketurunan dari
kakek dan nenek yang sama termasuk keturunan masing-masing isteri dan suami. Dengan
kata lain, keluarga luas ialah keluarga batih ditambah kerabat lain yang memiliki hubungan
erat dan senantiasa dipertahankan. Sebutan keluarga yang diperluas (Extended Family)
digunakan bagi suatu system yang masyarakatnya menginginkan beberapa generasi yang
hidup dalam satu atap rumah tangga. Sistem semacam ini ada pada orang-orang China yaitu
bila seorang laki-laki telah menikah, ia tinggal bersama dengan keluarga yang telah menikah
dan bersama anak-anaknya yang lain yang belum menikah, juga bersama cicitnya dari garis
keturunan laki-laki.
c. Keluarga Pangkal (Stem Family)
Keluarga pangkal, yaitu sejenis keluarga yang menggunakan sistem pewarisan
kekayaan pada satu anak yang paling tua. Keluarga pangkal ini banyak terdapat di Eropa
zaman feodal. Para petani imigran AS dan di zaman Tokugawa Jepang. Pada masa tersebut
seorang anak yang paling tua bertanggung jawab terhadap adik-adiknya yang perempuan
sampai ia menikah, begitu pula terhadap saudara laki-lakinya yang lainnya. Dengan
demikian, pada jenis keluarga ini, pemusatan kekayaan hanya pada satu orang.
d. Keluarga Gabungan (Joint Family)
Keluarga gabungan, yaitu keluarga yang terdiri atas orang-orang yang berhak atas hasil
milik keluarga, antara lain saudara laki-laki pada setiap generasi. Di sini, tekanannya hanya
pada saudara laki-laki karena menurut adat Hindu, anak laki-laki sejak kelahirannya
mempunyai hak atas kekayaan keluarga.
Kendatipun antarsaudara laki-laki itu tinggal terpisah, mereka menganggap dirinya
sebagai suatu keluarga gabungan dan tetap menghormati kewajiban mereka bersama,
termasuk membuat anggaran perawatan harta keluarga dan menetapkan anggaran belanja.
Lelaki tertua menjadi kepala keluarga tidak bisa menjual harta milik bersama itu. Pada tahun
1956 kedudukan hukum kesatuan ini di rubah sehingga mencakup saudara perempuan dan
janda yang berhak atas milik keluarga.
Di India, praktek keluarga gabungan ini masih disukai pada daerah-daerah tertentu
sedangkan daerah-daerah lain lebih condong membangun keluarga inti. Di sini terlihat bahwa
keluarga gabungan didasarkan atas hubungan antara laki-laki yang telah dewasa, dan bukan
pada hubungan suami istri.
e. Keluarga Prokreasi dan Keluarga Orientasi
Keluarga Prokreasi adalah sebuah keluarga yang individunya merupakan orang tua.
Adapun orientasi adalah keluarga yang individunya merupakan salah seorang keturunan.
Ikatan perkawinan merupakan dasar bagi terbentuknya suatu keluarga baru (keluarga
prokreasi) sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Namun demikian, perkawinan ini tidak
dengan sendirinya menjadi sarana bagi penerimaan anggota dalam keluarga asal (orientasi).
Hubungan suami dan istri dengan keluarga orientasinya sangat erat dan kuat. Otonomi dalam
mengatur keluarga kadang-kadang berbenturan dengan kepetingan keluarga orientasi, bahkan
dalam batas-batas tertentu, keluarga orientasi bisa ikut campur dalam mengatur rumah tangga
yang mengakibatkan putusnya ikatan perkawinan. Misalnya dalam menentukan tempat
tinggal, terutama bagi yang masih muda yang belum memiliki rumah. Gambar dibawah ini
menjelaskan struktur keluarga orientasi dan keluarga prokreasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga(berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan yang saling membutuhkan
ketergantungan.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau
di luar keluarga.Fungsi disini mengacu pada peran individu dalam mengetahui,yang pada
akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban.
Bentuk keluarga sangat berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat
lainnya.Bentuk di sini dapat dilihat dari jumlah anggota keluarga,yaitu keluarga batih,dan
keluarga luas,dilihat dari sistem yang digunakan dalam pengaturan keluarga,dilihat dari
sistem yang digunakan,yaitu keluarga pangkal dan keluarga gabungan,dan dilihat dari segi
status individu dalam keluarga,yaitu keluarga prokreasi dan keluarga orientasi.

B. Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu mencapai kehidupan masyarakat
yang harmonis dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan baik.
Kepada setiap pembaca yang merupakan sebuah keluarga yang merupakan kelompok terkecil
dalam masyarakat agar menerapkan perilaku yang baik dalam setiap fungsi yang harus di
terapkan dalam masyarakat dan tidak menyimpang dari fungsi-fungsi tersebut .
DAFTAR PUSTAKA

Suhendi,hendi dan ramdani.2001.Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. Bandung: CV


Pustaka Setia.
Goode, William J. 1983.Sosiologi Keluarga Cetakan Pertama. Diterjemahkan oleh: Sahat
Simamora. Jakarta: Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai