Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROJEK

< Judul >

Oleh :

< NAMA >


< NIM >

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
SURABAYA
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

< Judul >

Skripsi adalah Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Studi Diploma IV Teknik Elektromedik
Di JurusanTeknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Menyetujui,

(Calon) Pembimbing I (Calon) Pembimbing II

(Nama berikut gelar) (Nama berikut gelar)


NIP. ........................ NIP. ........................

Mengetahui,
Jurusan Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Ketua Program Studi D-IV Ketua Jurusan

(M.Ridha Mak’ruf, ST, M.Si) (Hj. Andjar Pudji, ST. MT)


NIP. 19810413 200312 1 002 NIP. 19650517 198903 2 001
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : ................................
NIM : ................................
Pembimbing Akademik : ................................
Judul Proposal : ................................
................................

Penyusun

< Nama >


< NIM >

Telah dilaksanakan ujian proposal pada tanggal < ....... > dan diputuskan proposal
dapat / tidak dapat
dilanjutkan menjadi tugas akhir

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

( Nama berikut gelar ) ( Nama berikut gelar )


NIP. ............. NIP. .............
Dosen Penguji

( Nama berikut gelar )


NIP. .............
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penjelasan tentang definisi, fungsi, carakerja, cara pengoperasian, tempat
pengoperasian dari sistem modul atau hasil penelitian yang telah ada sebelumnya/terdahulu.
Pengidentifikasian dan pengumpulan masalah-masalah yang timbul dari penelitian
(Modul Alat Kesehatan) yang terdahulu / telah ada. Selanjutnya dibuat urutan prioritas
penelitian (penyelesaian masalah) berikut konsekuensinya/dampaknya bila tidak dilakukan.
Tentunya dengan ditunjang data empiris.
Penjelasan proses terjadinya masalah dengan melihat keadaan/kondisi/status
penelitian (Modul Alat Kesehatan) yang terdahulu/telah ada.
Penentuan/pemilihan penyelesaian masalah dari altenatif-alternatif
penyelesaian/solusi (modifikasi/perancangan modul) dari masalah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Dapatkah dibuat alat kontrol motor dengan menggunakan EMG dan sensor api.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Dibuatnya EMG yang dapat digunakan untuk mengontrol gerakan motor
dengan sensor api.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Membuat rangkaian penguat instrumentasi.
1.3.2.2 Membuat rangkaian filter EMG.
1.3.2.3 Menghubungkan rangkaian dengan motor.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari pengerjaan projek ini dapat meningkatkan pemahaman tentang
pengaplikasian EMG dalam control motor.
1.4.2 Manfaat Praktis
Pengembangan alat ini dapat memudahkan pengguna dalam mengontrol motor
dengan EMG.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 membahas teori tentang … (hal-hal yang berkaitan erat dengan masalah yang
akan diteliti, variabel yang akan diteliti).

2.1. (teori tentang) … contoh: Suhu Tubuh Manusia(menjelaskan tentang suhu tubuh dari
berbagai referensi)

2.2. (teori tentang) …contoh: Sensor Suhu Tubuh(menjelaskan tentang sensor dan proses
sehingga sinyalnya dapat dimanfaatkan)

2.3. Penguat Instrumentasi


Penguat instrumentasi adalah suatu penguat untai tertutup (closed loop) dengan masukan
diferensial dan penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi perbandingan penolakan
modus bersama (Common Mode Rejection Ratio).

Gambar 3.1.
Rangkaian Penguat Instrumentasi disusun dari penguat penyangga dan penguat
diferensial dasar dengan menghubungkan tahanan R3. Dari kedua op-amp masukan
penguat penyangga terdapat pengikut tegangan yang berfungsi untuk mempertahankan
resistansi masukan yang tinggi, dan tiga tahanan yang berfungsi untuk mengatur besarnya
nilai penguatannya. Penguat ini merupakan penguat serba guna dan bermanfaat yang
terdiri atas tiga op-amp dan tujuh buah tahanan. Untuk mengatur penguatan yang
diinginkan diatur dengan mengubah-ubah nilai Rg. Tahanan R1 merupakan potensiometer
yang digunakan untuk mengatur penguatan, dan besarnya arus yang melalui R1.

Rumus untuk menentukan penguatan dari penguat instrumentasi adalah sebagai berikut:
2.4. Band Pass Filter
2.3.1. Pengertian Band Pass Filter (BPF) atau Tapis Lolos Antara
Band Pass Filter atas sering disingkat dengan BPF adalah filter
atau penyaring frekuensi yang melewatkan sinyal frekuensi dalam
rentang frekuensi tertentu yaitu melewatkan sinyal yang berada
diantara frekuensi batas bawah hingga frekuensi batas atasnya.
Dengan kata lain, Band Pass Filter atau Tapis Lolos Atas ini akan
menolak atau melemahkan sinyal frekuensi yang berada diluar
rentang yang ditentukan tersebut. Salah satu aplikasi sederhana
Band Pass Filter adalah pada penguat audio, pengendali nada (tone
control) dan penyaring crossover speaker. Pada rangkaian-rangkaian
tersebut, kadang-kadang hanya perlu melewatkan rentang frekuensi
tertentu yang tidak dimulai dari 0Hz atau memerlukan sinyal yang
berakhir pada suatu titik frekuensi tinggi tertentu. Sebuah Tapis
Lolos Antara atau Band Pass Filter (BPF) Pasif yang dapat
meloloskan rentang atau pita frekuensi tertentu ini pada dasarnya
dapat dihasilkan dengan cara menggabungkan rangkaian Low Pass
Filter (Tapis Lolos Bawah) dan rangkaian High Pass Filter (Tapis
Lolos Atas). (Kho, 2019)

2.3.2. Rangkaian Band Pass Filter (Tapis Lolos Antara)

Berbeda dengan Low Pass Filter yang hanya melewatkan sinyal


frekuensi rendah dan melemahkan frekuensi tinggi ataupun High
Pass Filter yang hanya melewatkan sinyal Frekuensi Tinggi dan
melemahkan frekuensi rendah, Band Pass Filter ini mampu
melewatkan sinyal pada pita atau “sebaran” frekuensi tertentu atau
melewatkan sinyal diantara batas frekuensi yang ditentukan.
Rentang Frekuensi yang berada diantara Frekuensi batas atas (Wh)
dan Frekuensi batas bawah (Wl) ini biasanya dikenal dengan filter
Bandwidth. Pada umumnya, Bandwidth didefinisikan sebagai rentang
frekuensi yang berada diantara dua titik batas frekuensi yang
ditentukan (fc), yaitu 3dB dibawah pusat maksimum atau puncak
resonansi dan melemahkan frekuensi lain yang berada diluar dua
titik batas ini. Frekuensi yang tersebar luas yang biasanya disebut
dengan istilah Bandwidth atau BW ini pada dasarnya adalah
perbedaan antara Frekuensi Cut Off yang lebih rendah (fc lower) dan
poin Frekuensi Cut Off yang lebih tinggi (fc higher). Dengan kata
lain, BW = fH – fL. Agar Penyaring atau Filter Band Pass ini dapat
berfungsi dengan benar, Frekuensi cut off Low Pass Filter harus
lebih tinggi daripada frekuensi cut off High Pass Filter. (Kho, 2019)

2.3.3. Rumus Band Pass Filter

Rumus atau persamaan yang digunakan pada Band Pass Filter


pada dasarnya sama dengan rumus yang digunakan dalam Low Pass
Filter dan High Pass Filter. Berikut ini adalah Rumus Band Pass
Filter.

f = 1/2Πrc

Dimana :

f = Frekuensi dalam satuan Hz

π = 3,14

R = Nilai Resistor dalam satuan Ohm (Ω)

C = Nilai Kapasitor dalam satuan Farad (F)


2.4. Komparator
Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan dua
nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana yang lebih
kecil. Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop Op Amp. Jika kedua input
pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op Amp akan membandingkan kedua
saluran input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan pada saluran masukan akan
menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat) atau saturasi negatif (-Vsat).
Gambar . Rangkaian Op-amp komparator

Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang


masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut
tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan high atau low sesuai dengan
perbandingan Vin dan Vref.
Besar tegangan keluaran dari komparator tidak bersifat linier secara proporsional
terhadap besar tegangan input. Terdapat dua macam komparator, antara lain :
1. Komparator Tak-Membalik (Non-Inverting Comparator )
2. Komparator Membalik (Inverting Comparator)

1. Non-Inverting Comparator
Pada Non-Inverting Comparator, tegangan input dipasang pada saluran non-inverting
(+) dan tegangan referensi pada saluran inverting (-).

Pada rangkaian Non-Inverting Comparator, jika Vin lebih besar dari Vref, maka tegangan
output adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin lebih kecil dari Vref, maka
tegangan output adalah -Vsat (mendekati tegangan -VEE).

2. Inverting Comparator
Pada Inverting Comparator tegangan input (Vin) dihubungkan pada saluran inverting
(-) dan tegangan referensi (Vref) pada saluran non-inverting (+). Tegangan referensi
dapat menggunakan sumber catu daya tegangan konstan atau rangkaian pembagi
tegangan.

Pada saat Vin lebih kecil dari Vref, tegangan output Vo adalah +Vsat (≈ +VCC). jika Vin
lebih besar dari Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (≈ +VEE).
BAB 3
METODOLOGI

Bab 3 menjelaskan jenis penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimental dan
pilihan rancangan penelitian yang digunakan. Kemudian diskripsi produk yang dihasilkan dari
penelitian ini dalam bentuk diagram blok sistem, diagram alir proses/program dan diagram
mekanis sistem. Selanjutnya menjelaskan alat dan bahan yang digunakan. Berikutnya adalah
penjelasan untuk variabel penelitian dan definisi operasional variabel. Terakhir adalah
prosedur penelitian dan jadwal kegiatan penelitian

3.1. Rancangan Penelitian


(menjelaskan rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini
 One group Post Test Design (One-shot Case Studi) atau
 One group Pre-Post Test Design atau
 After Only Design)

3.2. Diagram Blok Sistem


(menggambarkan konstruksi/susunan dari blok-blok modul yang membentuk sistem
termasuk modul yang merupakan variable penelitian, disertai penjelasan definisi dan fungsi
dari masing-masing modul)

3.3. Diagram Alir Proses/Program


(menggambarkan urutan proses yang berjalan pada sistem modul yang akan dibuat,
disertai penjelasan proses)

3.4. Diagram Mekanis Sistem


(menggambarkan bentuk/wujud fisik dari sistem modul yang akan dibuat, disertai
nilai-nilai dimensi/ukurannya)

3.5. Alat dan Bahan


(menyebutkan semua alat dan instrumen yang digunakan untuk merealisasikan
sistem,menyebutkan semua bahan pembentuk sistem berikut jumlahnya)

3.6. Variabel Penelitian


(menjelaskan variabel-variabel yang terdapat pada sistem modul yang diteliti
1. Variabel Bebas, contoh: suhu, kelembaban, pH larutan, intensitas gas, gaya, kekentalan
cairan, tetesan cairan, intensitas cahaya, putaran motor, jarak.
2. Variabel Tergantung, contoh: sensor suhu, sensor kelembaban, sensor pH, sensor gas,
sensor gaya, sensor cahaya.
3. Variabel Terkendali, contoh: mikrokontroler, pengaturan/pemilihan waktu proses,
pengaturan/pemilihan suhu, pengaturan/pemilihan kelembaban)

3.7. Definisi Operasional Variabel


(Setiap variabel yang terlibat dalam penelitian harus didefinisi-operasionalkan yang
meliputi: pengertian , cara pengukuran, alat ukur, hasil pengukuran, skala ukur variabel.)
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil ukur Skala-ukur
Suhu Tubuh Besaran fisis Termometer 35-42 derajat Rasio (oC)
Manusia (panas) yang Badan
keluar dari tubuh
Sensor Suhu Detektor Osiloskop, 0-100mV Rasio (mV)
Tubuh suhu/temperatur milivoltmeter (1mV mewakili
suhu 1oC)
Mikrokontroler Komponen - - -
pengendali
sistem yang
harus diprogram

3.8. Teknik Analisis Data


(menjelaskan rumus-rumus statistik yang digunakan untuk mengolah data yang
dipakai untuk menilai kinerja sistem)

3.9. Urutan Kegiatan (Prosedur Penelitian)


(merinci kegiatan dari awal sampai akhir penelitian)
1. Mempelajari literatur dan menentukan topik
2. Menyusun latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
3. Membuat diagram blok sistem, diagram alir proses/program dan diagram mekanis
sistem
4. Menyusun proposal
5. Merancang modul rangkaian mekanik
6. Membuat rangkaian elektronik dalam bentuk modul-modul dan mengujinya
a. Modul Catudaya (contoh)
b. Modul Sensor Suhu (contoh)
c. Modul ... (sebutkan semua modul yang dibuat)
7. Menyatukan modul-modul membentuk sistem modul
8. Membuat program (perangkat lunak) untuk menjalankan sistem
9. Menguji sistem modul dan mengukur besaran-besaran fisis yang diperlukan
10. Menghitung parameter-parameter kinerja sistem
11. Membuat ulasan mengenai hasil-hasil dari penelitian ini meliputi kelebihan/kekuatan
sampai dengan kekurangan/kelemahan sistem
12. Menarik kesimpulan dan saran untuk perbaikan sistem
13. Menyusun laporan karya tulis ilmiah

3.10. Jadwal Kegiatan Penelitian


(mengalokasikan waktu setiap minggu untuk setiap rincian kegiatan di atas)
No. Juli / ................... Juni /
Kegiatan Januari Desember
1. XXXX
:
13. XXXX
DAFTAR PUSTAKA

Format penulisan buku:


N. P. Namapenulis, “Judul bab dalam buku,” pada Judul Buku, edisi ke. Kota Penerbit, Negara
Penerbit, Nama Penerbit (kependekan), tahun terbit, bab. x, subbab. x, hal. xxx–xxx.

Format penulisan jurnal:


N. P. Namapenulis, “Judul naskah,” Nama Jurnal (kependekan), vol. x, no. x, hal. xxx-xxx,
Bulan (kependekan), tahun.

Format penulisan laporan:


N. P. Namapenulis, “Judul Laporan,” Nama Korporasi (kependekan), Kota Korporasi, Negara
Korporasi (kependekan), Bulan. tanggal, tahun.

Format penulisan handbook:


Judul Manual/Handbook, edisi ke., Nama Korporasi (kependekan), Kota Korporasi, Negara
Korporasi (kependekan), Bulan. tanggal, tahun, hal. xxx-xxx.

Format penulisan buku (online):


N. P. Namapenulis. (tahun, bulan tanggal). Judul Buku. (edisi ke) [online]. volume (issue).
Ketersediaan: alamat internet

Format penulisan jurnal (online):


N. P. Namapenulis. (tahun, bulan). Judul naskah. Nama Jurnal (kependekan). [Online].
volume (issue), hal. xxx-xxx Ketersediaan: alamat internet

Format penulisan naskah seminar/konferensi (online):


N. P. Namapenulis. (tahun, bulan). Judul naskah. Nama Seminar/Konferensi. [Online].
Ketersediaan: alamat internet

Format penulisan laporan dan handbook (online):


N. P. Namapenulis. (tahun, bulan). Judul laporan-handbook(buku pegangan). Nama
Korporasi/Perusahaan. Kota Korporasi/Perusahaan, Negara Perusahaan [Online].
Ketersediaan: alamat internet
Format penulisan program komputer dan dokumen elektronik (online): ISO recommends
that capitalization follow the accepted practice for the language or script in which the
information is given.

Format penulisan paten (online):


Judul penemuan, nama penemu. (tahun, bulan, tanggal). Nomor Paten [Online].
Ketersediaan: alamat internet

Format penulisan prosiding seminar/konferensi (dipublikasikan):


N. P. Namapenulis. (tahun, bulan). “Judul naskah,” pada Nama Seminar/Konferensi
(kependekan), Kota Seminar/Konferensi, Negara Seminar/Konferensi, tahun, hal. xxx.

Format penulisan paten:


N. P. Namapenulis, “Judul paten,” U.S. Patent x xxx xxx, Bln, tanggal, tahun.

Format penulisan tesis (M.S.) dan disertasi (Ph.D.):


N. P. Namapenulis, “Judul tesis,” tesis M.S., Jur.(kependekan), Univ.(kependekan), Kota dari
Univ., Negara(kependekan), tahun.
N. P. Namapenulis, “Judul disertasi,” disertasi Ph.D., Jur.(kependekan), Univ.(kependekan),
Kota dari Univ., Negara(kependekan), tahun.

Format penulisan referensi-referensi yang tidak dipublikasikan namun banyak digunakan:


N. P. Namapenulis, komunikasi pribadi, Bln, tahun.
N. P. Namapenulis, “Judul naskah,” tidak dipublikasikan.
N. P. Namapenulis, “Judul naskah,” akan dipublikasikan.

Format penulisan standard:


Judul Standard, Nomor Standard, Tahun.

Anda mungkin juga menyukai