Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ISTI RAHMATIKA HALID

NIM : G70117101

KELAS : A

ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA SISTEM IMUNOLOGI

Imunologi adalah suatu ilmu yang mempelajari antigen, antibodi, dan fungsi pertahanan tubuh penjamu
yang diperantarai oleh sel, terutama berhubungan imunitasterhadap penyakit, reaksi biologis
hipersensitif, alergi dan penolakan jaringan.

Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadapinfeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem
kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap proteintubuh dan molekul lain seperti yg terjadi
pada autoimunitas dan melawan sel yangteraberasi menjadi tumor.

Letak Imun

Fungsi Sistem Imun

A.Sumsum Tulang

Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang.Sumsum tulang
adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih, (termasuk limfosit dan makrofag) dan
platelet. Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh juga terdapatdi tempat lain.
B.Thymus

Glandula thymus memproduksi dan mematurasi/mematangkan T limfosit yangkemudian


bergerak ke jaringan limfatik yang lain,dimana T limfosit dapat beresponterhadap benda asing. Thymus
mensekresi 2 hormon thymopoetin dan thymosin yangmenstimulasi perkembangan dan aktivitas T
limfosit.

1) Limfosit T sitotoksik limfosit yang berperan dan imunitas yang diperantarai sel. Sel
Tsitotoksik memonitor sel di dalam tubuh dan menjadi aktif bila menjumpai seldengan antigen
permukaan yang abnormal. Bila telah aktif sel T sitotoksikmenghancurkan sel
abnormal.
2) Limfosit T helper
Limfosit yang dapat meningkatkan respon sistem imun normal. Ketika distimulasi oleh
antigen presenting sel sepeti makrofag, T helper melepas factor yang menstimulasi
proliferasi sel B limfosit.
3) Limfosit B
Tipe sel darah putih ,atau leukosit penting untuk imunitas yangdiperantarai
antibodi/humoral. Ketika di stimulasi oleh antigen spesifik limfositB akan berubah
menjadi sel memori dan sel plasma yang memproduksiantibodi.
4) Sel plasma
Klon limfosit dari sel B yang terstimulasi. Plasma sel berbeda darilimfosit lain ,memiliki
retikulum endoplamik kasar dalam jumlah yang banyak,aktif memproduksi antibody.

C. Getah Bening

Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di sepanjang perjalananlimfatik. Terkumpul
dalam situs tertentu seperti leher, axillae, selangkangan, dan para-aorta daerah.
D. Nodus limfatikus
Nodus limfatikus (limfonodi) terletak sepanjang sistem limfatik. Noduslimfatikus
mengandung limfosit dalam jumlah banyak dan makrofag yang berperanmelawan mikroorganisme
yang masuk ke dalam tubuh. Limfe bergerak melaluisinus,sel fagosit menghilangkan benda
asing. Pusat germinal merupakan produksilimfosit

E. Tonsil

Tonsil adalah sekumpulan besar limfonodi terletak pada rongga mulut dannasofaring.
Tiga kelompok tonsil adalah tonsil palatine, tonsil lingual dan tonsilpharyngeal.

F. Limpa

Limpa mendeteksi dan merespon terhadap benda asing dalam darah ,merusakeritrosit
tua dan sebagai penyimpan darah. Parenkim limpa terdiri dari 2 tipe jaringan:pulpa merah dan
pulpa putih 1)Pulpa merah terdiri dari sinus dan di dalamnya terisi eritrosit 2)Pulpa putih terdiri
limfosit dan makrofag Benda asing di dalam darah yang melalui pulpa putih dapat
menstimulasilimfosit

Sistem Pertahan Tubuh

Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh spesifik.

1. Pertahanan tubuh non spesifik (Natural / Imunitas Bawaan)

Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme dan memberikan perlindungan
umum terhadap berbagai jenis agent. Secara umum pertahanan tubuh non spesifik ini terbagi
menjadi pertahanan fisik, mekanik dan kimiawi.
Lapisan pertahanan tubuh non spesifik dibagi menjadi dua, yaitu :
I. Lapisan Pertama

A. Pertahanan fisik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh manusia antara lain adalah:
a) Kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena sifatnya yang
permeable terhadap infeksi berbagai organisme.

b)Asam laktat, dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mempertahankan pH kulit tetap
rendah, sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak mampu bertahan hidup dalam
kondisi ini.

c)Cilia, mikroorganisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar oleh gerakan silia yang
melekat pada sel epitel.

d)Mukus, membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba dan partikel asing
lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri/virus.

e)Granulosit, mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan menelan serta


menghancurkan mereka.

f)Proses inflamasi, invasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon inflamasi pada
tubuh dengan tanda inflamasi yaitu kemerahan, panas,pembengkakan, nyeri, hilangnya
fungsi dan granulosit dan mikroorganisme nosit keluar.

B. Pertahanan mekanik

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik antara lain adalah:
a.Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan lain-lain yang
masuk hidung) reaksi tubuh untuk mengeluarkan dengan bersin.
b.Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebih untuk mengeluarkan
benda tersebut.
c.Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih untuk menetralkan.
d.Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera mengeluarkannya.

C. Pertahanan kimiawi

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
a.Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh.
b.HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
c.Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
d.Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam. (1)

I. Lapisan kedua

A.Seluler

a.Natural Kiler
Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel ini mampu melisis
sel kanker dan sel terinfeksi virus.

b.Sel fagosit
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit menghancurkan antigen
dengan mekanisme fagositosis.

B.Interferon

Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus. Interferon berfungsi
memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu antigen. Interferon mampu
menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena mengubah sel di sekitarnya menjadi tidak
dikenali antigen

C. Inflamasi

Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu kerusakan.
Fungsi inflamasi:
1.Membunuh antigen yang masuk.
2.Mencegah penyebaran infeksi.
3.Mempercepat proses penyembuhan

1.Pertahanan tubuh spesifik (Pertahanan Tubuh Didapat)


Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikroorganisme dan tidak memberikan
proteksi terhadap mikroorganisme yang tidak berkaitan. Pertahanan ini di dapat melalui
pejanan terhadap agen infeksi spesifik sehingga jaringan tubuh membentuk system imun.
Komponen sistem imun yang paling utama adalah pada bagian ini yaitu leukosit.
Kekebalan tubuh yang didapat dibagi menjadi dua , yaitu :

A.Kekebalan Humoral
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan atau tanpa
bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin
yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM,
IgG, IgA, IgD, dan IgE.

Pembentukan kekebalan humoral dilakukan setelah respon imun non-spesifik berhasil


dilakukan.
1)Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2)Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya oleh sel
T helper melalui molekul MHC kelas II.
3)Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada sel B. Sel
limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah diri.

Macam-macam sel limfosit B:


1)Sel B memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila
menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2)Sel B plasma, mensekresikan antibodi dan hidup selama 4-5 hari.

B. Kekebalan Dimediasi Sel


Pembentukan kekebalan diperantarai sel dilakukan jika respon imun non-spesifik gagal
menahan antigen masuk ke tubuh.
Kekebalan diperantarai sel dibentuk dari mekanisme penghancuran antigen oleh sel limfosit
T.
1) Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel tubuh.
2) yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh.
3) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil pesannya oleh sel
T sitotoksik melalui molekul MHC kelas I.

Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan melisis sel tubuh yang
diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak menghasilkan antibodi.

Macam-macam sel limfosit T:


1)Sel T memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila
menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2)Sel T helper , mengontrol pembelahan sel B, pembentukan antibodi dan aktivasi sel T.
3)Sel T sitotoksik (pembunuh), melisis sel tubuh yang diserang antigen.
4)Sel T supresor, menurunkan respon imun yang lebih dari cukup. (5)
D. Reaksi Hipersensitivitas (7)
Adalah suatu respon imun yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan
jaringan sebagai akibat paparan (antigen) terhadap substrat yang secara intrinsik
sebenarnya tidak berbahaya.

E. Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh

a) Nama penyakit : HIV-AIDS

AIDS, merupakan suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan oleh virus HIV(Human
Immunodeficiency Virus).Pada tubuh manusia, virus HIV hanya menyerang sel yang memiliki
protein tertentu .Protein itu ialah yang terdapat pada sel darah putih T4, yaitu sel darah
putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh.Apabila virus HIV menginfeksi tubuh,
manusia akan mengalami penurunan system kekebalan tubuh.Akibatnya, para penderita
HIVAIDS akan mudah terinfeksi berbagai jenis penyakit. Penderita HIV positif umumnya
masih dapat hidup dengan normal dan tampak sehat, tetapi dapat menularkan virus HIV.
Penderita AIDS adalah penderita HIV positif yang telah menunjukkan gejala penyakit AIDS.
Waktu yang dibutuhkan seorang penderita HIV positif untuk menjadi penderita AIDS relative
lama, yaitu antara 510 tahun.Bahkan ada penderita HIV positif yang seumu hidupnya tidak
menjadi penderita AIDS.Ha ltersebut dikarenakan virus HIV didalam tubuh membutuhkan
waktu untuk menghancurkan system kekebalan tubuh penderita.Ketika system kekebalan
tubuh sudah hancur,penderita HIV positif akan menunjukkan gejala penyakit AIDS.

b)Patofisiologi

Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih. Materi
genetik virus yang dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. DI dlam sel, virus
berkembang biak pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang
baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan
menghancurkannya. Virus menempel pada limfosit yang memiliki satu reseptor protein yang
disebut CD4 yang terdapat di selaput bagian luar.
Sel-sel yang memiliki reseptor biasanya, disebut sel CD4+ atau limfosit penolong. Limfosit T
penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel lain pada sistem kekebalan
(misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T sitotoksik) yang semuanya membantu
menghancurkan sel-sel ganas dan organesme asing. Infeksi HIV menyebabkan hancurnya
limfosit T penolong, sehingga terjadi kelemahan sistem tubuh dalam melindungi dirinya
terhadap infeksi dan kanker.

c) Farmakoterapi

Obat-obatan HIV AIDS :


1.NRTI (nucleoside atau nucleotide reserve transcriptase inhibitor)
2.NNRTI (non nucleoside reserve transcriptase inhibitor)
3.PI (protease inhibitor)

d)Penularan AIDS

Dari tekniknya, virus AIDS sulit berpindah. Kontak secara kebetulan di dudukan toilet,
bersentuhan, berjabat tangan, memencet tombol pintu, setelah ditengarai menjadi saluran
penularan AIDS. Padahal pengertian ini salah besar. AIDS ditularkan melalui transfusi darah.
Virus ditemukan di darah, mani, kelenjar vagina, urin, air susu, air ludah dan air mata.
Biasanya kulit sudah cukup untuk menghentikan masuknya virus. Tapi jika cairan di tubuh
anda, virus langsung masuk ke tubuh anda dan untuk itu bisa menular.
Meskipun virus AIDS ditemukan pada kelenjar air ludah, ciuman dipertimbangkan bukanlah
faktor beresiko penularan AIDS. Tidak ada catatan penularan dengan cara ini. Cairan yang
beresiko tinggi adalah darah dan mani, dan pada tingkat yang lebih rendah, kelenjar vagina.
Jika kulit anda luka, itu bisa menjadi tempat masuknya virus AIDS.
Lebih mudah lagi penularan AIDS melalui anal seks karena lubang anus lebih menyenangkan
daripada vagina. Sebaliknya, butiran kelenjar juga dihasilkan lubang vagina selagi
berhubungan intim. Ini adalah jalur langsung menuju darah buat virus AIDS. Ini bisa terjadi
pada anda. Jika penis anda panas atau kulit terluka, virus langsung bisa masuk ke dalam
darah.
Para ahli mengemukakan bahwa anda tidak harus berhubungan seks dengan memaksa atau
kekerasan. Hindari memasukkan obyek yang besar ke dalam vagina atau anus. Gunakanlah
kondom bersih dan sederhana

e)Pencegahan

1.Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.


2.Tidak bergonta-ganti pasangan.
3. Menghindari pemakaiaan obat-obatan terlarang.
4. Penggunaan jarum suntik hanya sekali pakai.
5. Ibu yang positif HIV dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya.
6. Penderita HIV jangan melakukan donor darah.
7. Setiap melakukan transfusi darah, darah dipastikan benar-benar terbebas dari HIV.

Anda mungkin juga menyukai