Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah alrabbi al‘alamin kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmatnya kepada kami dan seijin-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Dan kami ucapkan terima kasih kepada bapak guru dan teman-teman yang telah
memberikan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk bahan diskusi dan presentasi di kelas
XII semester 1 ini.
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya, dan
kami sangat berbesar hati dan berlapang dada sekali apabila Bapak Guru, teman-teman serta para
pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya. Sekian terima kasih.

Sukabumi, 7 November 2019

Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..
1.1 Latar belakang………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….
1.3 Tujuan………………………………………………………………….
1.4 Metode………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..
1.1. Masuk Islam di Indonesia……………………………………………………
1.2. Perkembangan Islam di Indonesia……………………………………………..
1.3. Hikmah Perkembangan Islam di Indonesia……………………………………
1.3.1. Masa Penjajahan…………………………………………………………………
1.3.2. Masa Perang Kemerdekaan………………………………………
1.3.3. Masa Pembangunan……………………………………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………….


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………

BAB IV DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agama dan kepercayaan seperti
Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh masyarakat Indoesia. Bahkan pada abad
7-12 M di beberapa wilayah Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.
Salah satu cara untuk mengamati perilaku Islam di dunia adalah dengan bercermin pada Islam di
Indonesia. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Islam di Indonesia telah
memperlihatkan suatu ciri khas tertentu, yang mungkin berbeda dari tempat asal Islam itu sendiri,
Mekkah.
Sebagai agama rahmatan lil alamin, Islam telah membuktikan kebenarannya. Kebenaran Islam
telah terbukti di berbagai belahan dunia. Setidaknya itulah hasil perjuangan Rasulullah SAW yang
menyebarkan Islam mati-matian sampai-sampai harus menghadapi berbagai cobaan yang datang silih
berganti. Ketika beliau masih hidup, setidaknya, beliau telah melihat orang secara berbondong-
bondong masuk Islam pada masa Fathu Mekah. Jauh setelah itu, Islam kini berada di setiap jengkal
negeri di seluruh dunia.
Di Indonesia Islam merupakan agama resmi dan menjadi mayoritas. Oleh karena itu, umat
Islam perlu bangga akan tingginya umat Islam di indonesia. Mengapa Islam di Indonesia dapat
menjadi besar dan terhormat? Itu tidak terlepas dari usaha para pendahulu kita yang dengan tekun dan
gigih menyebarkan dan mempertahankan Islam di Indonesia. Mereka tidak hanya menyebarluaskan
pesan Islam, tetapi juga mempertahankan agar pesan ini tidak punah. Pada makalah ini, kita akan
mempelajari tentang Islam di Indonesia.

2. Rumusan Masalah
- Menjelaskan tentang begaimana Islam datang ke Indonesia.
- Menjelaskan tentang bagaimana caranya Islam bisa berkembang di Indonesia.
- Menjelaskan tentang apa saja hikmah bagi Indonesia setelah Islam datang.

3. Tujuan
1. Untuk mengingat kembali tentang bagaimana Islam masuk ke
Indonesia.
2. Supaya kita bisa mencontoh bagaimana cara berdakwah yang baik
3. Mengenang kembali jasa-jasa para pejuang terdahulu.
4.
4. Metode
Dalam pembuatan makalah ini kami mengungkapkan metode yang lazim di
gunakan adalah sebagai berikut:
1. Mencari data / informasi
2. Membaca atau mengamati sumber data / informasi
3. Melakukan interpretasi atau mengartikan data / informasi
BAB II
PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


A. MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Menurut hasil seminar masuknya Islam ke Indonesia pertama kali pada abad pertama hijriah
kira-kira abad ke-7 M. Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur yaitu:
1. Jalur Utara dengan rute: Arab (Mekkah dan Madinah), Damaskus, Bagdad, Gujarat (Pantai Barat
India), Srilanka dan Indonesia.
2. Jalur Selatan dengan rute: Arab (Mekkah dan Madinah), Yaman, Gujarat, Srilanka, Indonesia.

Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah pantai Sumatra bagian
Utara. Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar keseluruh pelosok kepulauan
Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Hal ini disebabkan antara lain
sebagai berikut:
1. Adanya dorongan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah, khususnya para
ulamanya untuk berdakwah menyiarkan Islam.
2. Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah
3. Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah
4. Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan
diskriminasi mudah menarik simpati rakyat
5. Banyak raja-raja Islam yang ada diberbagai wilayah Indonesia ikut berperan
aktif melaksanakan kegiatan dakwah Islamiyah

B. PERKEMABANGAN ISLAM DI INDONESIA


1. Sumatra
Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatra bagian Utara
seperti Pasai dan Perlak. Para pedagang dari India yakni bangsa Arab, Persi, dan Gujarat yang juga
mubalig Islam banyak yang menetap dibandar-bandar sepanjang Sumut. Mereka menikah dengan
wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah di Islamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga
Muslim. Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya bedakwah kepada para penduduk biasa
tetapi juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama yaitu Samudra Pasai

2. Jawa
Islam mulai masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun, nisan makam
Siti Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di Jawa.
Pertumbuhan masyarakat Muslim disekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan perkembangan
hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan perdagangan Islam yang telah memiliki
kekuatan politik dan ekonomi di kerajaan Samudra Pasai dan Malaka. Untuk masa-masa selanjutnya
perkembangan Islam di tanah jawa dilakukan oleh para ulama dan mubaligh yang kemudian terkenal
dengan sebuatan Wali Sanga atau sembilan wali yaitu :
1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gersik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Derajat
6. Sunan Gunung Jati
7. Sunan Kudus
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Muria

3. Sulawesi
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang muslim dari sumatra,
Malaka, dan Jawa. Sebagian Sulawesi terdapat kerjaan-kerajaan yang masih memeluk kepercayaan
animisme dan dinamisme, kerajaan yang paling besar adalah kerajaan Gowa Talo, Bone, dan Sopang.

4. Kalimantan
Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa, ternyata menerima
kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku sebelum Islam masuk ke
Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha dan Kahuripan
yang terletak disungai nagara dan Amuntai Kimi.

5. Maluku dan sekitarnya


Antara tahun 1400 – 1500 M Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Mereka yang
sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari
Islam. Raja-raja Maluku yang masuk Islam diantaranya :
- Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum
- Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin
- Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin
- Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar Sultan Zaenal Abidin.

C. HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

1. Masa Penjajahan
a. Peranan Umat Islam Pada Masa Penjajahan
Dengan dianutnya agama Islam oleh masyarakat Indonesia ajaran Islam telah
banayak mendatangkan perubahan. Antara lain :
1. Masyarakta Indonesi dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-
raja serta dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah YME.
2. Rasa persamaan dan keadilan yang diajarkan Islam mampu mengubah
Masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta dan diskriminasi.
3. Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam
dengan semboyan “Hubbul Wathan Minal Iman”
4. Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi Islam adalah agama yang cinta damai tetapi
lebih cinta kemerdekaan. Mula-mula dengan cara damai tetapi karena tidak bisa lalu dengan
menempuh cara peperangan.
Menurut Islam, berperang dalam rangka mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan
bangsa, negara dan negara merupakan jihad pisabilillah yang hukumnya wajib. Umat Islam yang mati
dianggap mati syahid yang imbalannya Surga. Perjuangan mengusir penjajah terus berlanjut sampai
kaum penjajah betul-betul angkat kaki dari bumi Indonesia.
b. Perlawanan Kerajaan Islam dalam Menentang Penjajahan
1. Perlawanan terhadap penjajah Portugis
2. Perlawanan terhadap penjajah Belanda

2. Masa Perang Kemerdekaan


a. Peranan Ulama Islam pada masa perang kemerdekaan.
Peranan Ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam yaitu:
a) Membina kader umat Islam, melalui pesantren dan aktif dalam pembinaan
masyarakat
b) Turut berjuang secara fisik sebagai pemimpin perang
b. Peranan Organisasi dan Pondok Pesantren pada masa Kemerdekaan
1. Serikat dagang Islam / Serikat Islam
2. Muhammadiah
3. Nahdlatul Ulama
Pada masa penjajahan Belanda, NU senantiasa berjuang menentang penjajah dan
pernah mengeluarkan pernyataan politik yang isinya :
- Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat
- Menolak rencana ordonansi tentang perkawinan tercatat
- Menolak diadakannya milisi
- Menyokong gapi dalam menuntut indonesia yang memiliki parlemen kepada pemertintah kolonial
Belanda.
4. Pondok Pesantren

3. Masa Pembangunan
a. Perana Umat Islam pada Masa Pembangunan
Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan RI, uamat Islam mayoritas penduduk, tampil dibarisan
terdepan dalam perjuangan, baik perjuangan politik maupun perjuangan diplomasi.
b. Peranan organisasi Islam dalam masa Pembangunan.
Peranan Muhammadiah dalam pembangunan antara lain:
a) Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan
tinggi, berbudi luhur dan bertaqwa kepada tuhan YME
b) Melakukan usaha-usaha dibidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
NU, yang pernah berkifrah dibidang politik dalam perkembangan selanjutnya NU
bergerak dibidang agama, sosial dan kemasyaraktan. Usaha-usaha NU antara lain:

a) Mendirikan madrasah-madrasah
b) Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan pesantren-pesantren
c) Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin
MUI adalah organisasi keilmuan yang bersifat independen tidak beraviliasi kepada salah
satu aliran politk, mazhab atau aliran keagamaan Islam yang ada di Indonesia
Adapun peranan MUI pada masa pembangunan adalah :
a) Memberikan fatwa dan nasihat keagamaan dalam masalah sosial kemasyarakatan kepada
pemerintah dan umat Islam di Indonesia pada umumnya, sebagai amar ma’ruf nahyi munkar
dalam usaha meningkatkan ketahanan sosial.
b) Memperkuat ukhuah Islamiyah dan melaksanakan kerukunan antar umat
beragama dalam mewujudkan persataun dan kesatuan nasional.
c) MUI adalah penghubung antara ulama dan umara serta menjadi penerjemah timbal balik
antara pemerintah dan umat Islam Indonesi guna menyukseskan pembangunan nasional.

Pada masa pembangunan ini terdapat pula organisasi Islam yang menampung pada cendekia muslim
yang di sebut ICMI. ICMI lahir pada Desember 1990 dan berkifrah pada hampir semua aspek
kehidupan bangsa.
c. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Pembangunan
Lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia ada yang didirikan dan dikelola
langsung oleh pemerintah Depag seperti: MIN, MTsN, MAN, IAIN.
Sealin itu, adapaula lemabaga-lembaga pendidikan Islam yang dikelola oleh swasta, tapi dibawah
pengawasan serta pembinaan Depag, seperti: Bustanul Athfal, MI, MTs, MA dan perguruan tinggi
lainnya. Peranan kelembagaan Islam dalam pembangunan antara lain:
1) Melakukan usaha-usaha agar masyarakt Indonesia bertaqwa kepada tuhan YME
2) Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara
3) Memupuk persataun dan kesatuan umat
4) Mencerdaskan bangsa Indonesia
5) Mengadakan pembinaan mental spiritual
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah Islam datang ke Indonesia banyak perubahan-perubahan yang terjadi terutama bagi
rakyat yang menengah ke bawah. Mereka lebih di hargai dan tidak tertindas lagi karena Islam tidak
mengenal sistem kasta, karena semua masyarakat memiliki derajat yang sama.
Islam juga membawa perubahan-perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan agama. Islam juga
bisa mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan dan memgusir para penjajah.

2. Saran
Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu kami
mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, atau mungkin komentarnya
demi kelancaran tugas ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Masykuri, "Potret Masyarakat Madani di Indonesia", dalam Seminar Nasional
tentang "Menatap Masa Depan Politik Islam di Indonesia", Jakarta:
International Institute of Islamic Thought, Lembaga Studi Agama dan Filsafat UIN Jakarta,
10 Juni 2003
Ali Daud, Muhammad, Asas-Asas Hukum Islam, Jakarta: Rajawali, 1991, Cet . ke-2
Antonio, Muhammad Syafi'I, Bank Syari'ah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001
Anwar, M. Syafi'i, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia: Sebuah Kajian Politik tentang
Cendekiawan Muslim Orde Baru, Jakarta: Paramadina, 1995
Azra, Azyumardi, Islam reformis: Dinamika Intelektual dan Gerakan, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1999
https://makalah-update.blogspot.com/2012/12/makalah-perkembangan-islam-di-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai