Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.

1, Nopember 2014 ISSN 2407-


4489

SISTEM TRANSMISI ARUS SEARAH (HVDC) MENGGUNAKAN


CONVERTER 12 PULSA

P. Perdana Surya S.
Universitas Trunojoyo Madura
Madura, Indonesia
press_a@elect-eng.its.ac.id

Abstrak
Abstrak- Teknologi arus searah tegangan tinggi (HVDC) mempunyai karakter menarik yang
cukup bermanfaat untuk aplikasi transmisi daya listrik. Jumlah proyek HVDC berdasarkan
pertimbangan secara umum telah meningkat di akhir-akhir abad ini. Paper ini menampilkan
sistem kontrol transmisi HVDC menggunakan fuzzy logic controller untuk beban variabel.
Simulasi dari kontrol HVDC yang diusulkan telah ditampilkan menggunakan Software
Matlab. Hasil steady state dan dinamis di bawah beberapa kondisi beban telah diujikan. Hasil
dari kontrol fuzzy logic controller lalu dibandingkan dengan kontrol konvensional PI.
Hasilnya, kontrol sistem transmisi HVDC menggungakan Fuzzy logic controller dan PI
kontroller menampilkan kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri dalam mengkompensasi
perubahan beban.

Kata kunci: Control PI, fuzzy logic controller, Thyristor, Transmisi HVDC, Converter

Abstract
Abstract— High Voltage Direct Current (HVDC) technology has characteristics which make
it especially attractive in certain transmission applications. The number of HVDC projects
committed or under consideration globally has increased in recent years reflecting a
renewed interest in this field proven technology. This paper presents control HVDC
transmission system using fuzzy logic controller for interconnecting variable load. Simulation
of the proposed HVDC control scheme has been performed using Matlab. Steady state and
dynamics performance under various operating conditions have been examined. The results
have been compared with conventional PI control scheme. And the result is Fuzzy logic
controller and PI controllers have advantages and disadvantages to compensate dynamic
konsumen load.

Keyword: Control PI, fuzzy logic controller, thyristors, HVDC Transmission, Converter

1
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

PENDAHULUAN 2. Kerugian korona pada saluran


Saluran listrik di dunia sebagian transmisi DC yang beroperasi pada
besar adalah saluran AC. Namun sejak suatu tegangan sama dengan harga
perkembangan teknologi semi konduktor, puncak tegangan AC ekivalen jauh
khususnya teknologi thyristor, penyaluran lebih kecil jika dibandingkan dengan
arus searah (DC) mulai dikembangkan transmisi tegangan tinggi AC. Hal ini
[1,2]. Pada tahun 1941, transmisi HVDC penting bukan saja karena untuk
pertama untuk komersial disuplai dari mengurangi kehilangan daya yang
berlin melalui kabel bawah tanah sepanjan ditimbulkan oleh peristiwa korona
115 km dengan daya 60 MW. Pada tahun tersebut, tetapi juga karena interferensi
1945 sistem ini siap untuk beroperasi. yang ditimbulkan pada saluran radio
Namun, akibat perang dunia kedua, sistem maupun televisi pada umumnya.
ini ditinggalkan dan tidak pernah Walaupun demikian, beberapa
dioperasikan. Pada tahun 1954 sistem kerugian dalam transmisi HVDC adalah
transmisi HVDC dimulai lagi dan pada [3]:
umumnya diakui sebagai permulaan dari 1. Semakin banyak kondisi yang
sistem transmisi DC bertegangan tinggi memungkinkan bagi circuit breaker
yang modern. Sistem ini mempunyai untuk bekerja memutuskan rangkaian
saluran DC dengan tegangan 100 kV apabila arus tidak menjadi nol dalam
dari Vasterik di daratan Swedia ke satu siklus. Oleh karena itu switching
Visby di pulau Got land, dengan jarak tidak dilakukan pada link dc tetapi
sepanjang 100 km (62,5 mil) pada link ac Transformasi tegangan
menyeberangi Laut Baltik [3]. harus dilakukan pada sisi AC
Sistem tegangan tinggi arus searah 2. Inverter dan Rectifier menyerap daya
mempunyai beberapa kelebihan reaktif dan kebutuhan ini jauh lebih
dibandingkan sistem tegangan tinggi besar dan harus disuplai secara lokal.
arus bolak-balik, antara lain [3] : 3. Stasiun-stasiun konversi DC jauh lebih
1. Untuk menghubungkan sistem-sistem mahal dibandingkan dengan substation-
besar melalui jaringan-jaringan substation AC konvesional. Hal ini
berkapasitas kecil. Sebagai contoh kita karena komponen-komponen yang
ambil Britain-France cross channel berfungsi untuk menyearahkan ataupun
link dimana terdapat sedikit saja untuk membalikkan tegangan yang
perbedaan frekuensi antara kedua digunakan pada kapasitas daya besar
sistem besar tersebut akan sangat terbatas sehingga menjadi
menimbulkan masalah serius bagi mahal.
kontrol transfer daya pada link Suatu sistem tegangan tinggi arus
berkapasitas kecil. Sehingga searah memerlukan konverter untuk
penyaluran dengan menggunakan arus mengkonversikan daya dari arus bolak-
searah merupakan solusi untuk balik (AC) menjadi arus searah (DC).
menghindari perbedaan frekuensi yang Thyristor dengan daya maupun tegangan
mungkin terjadi. yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk
peralatan konverter.

2
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

Transmisi arus searah baru dapat (a) Monopolar (b) Bipolar (c)
dimanfaatkan dengan adanya Homopolar
perkembangan semikonduktor khususnya Saluran transmisi tegangan tinggi
teknologi thyristor. Karena bila dengan arus searah dibagi-bagi menjadi [3]:
menggunakan penyearah dioda akan a. saluran monopolar
menghasilkan tegangan keluaran yang b saluran bipolar dan
tetap. Jika diinginkan suatu keluaran c saluran homopolar
tegangan searah yang terkendali, maka Berdasarkan yang terlihat pada pada
thyristor lebih tepat digunakan dibanding Gambar 1. hanya terdapat satu buah
dioda. Tegangan keluaran penyearah konduktor pada sitem transmisi monopolar
thyristor bervariasi bergantung pada sudut (gambar 1a). Sedangkan saluran balik
penyalaan pada thyristor. arusnya menggunakan bumi. Biasanya
Saat ini Thyristor dengan daya saluran transmisi dioperasikan dengan
maupun tegangan yang tinggi dapat kutub negatif karena dapat mengurangi
dimanfaatkan.untuk peralatan konvertor, rugi-rugi korona. Sistem bipolar memiliki
yang bertujuan mengubah arus bolak– dua buah saluran, satu sebagai polaritas
balik menjadi arus searah. Pada sisi positif dan satu sebagai polaritas negatif.
pengiriman, arus bolak-balik dikonversi Terdapat dua konverter pada setiap gardu
menjadi arus searah dan pada sisi terima dengan tegangan yang identik dan
arus searah dikonversi kembali menjadi terhubung secara seri (gambar 1b). Titik
arus bolak-balik menggunakan peralatan tengah dapat dihubungkan dengan tanah
switching inverter. pada salah satu atau pada kedua ujungnya.
Masing-masing saluran dapat beroperasi
secara sendiri-sendiri. Karena memang dua
salurantersebut tidak berhubungan. Sistem
homopolar memiliki dua saluran atau lebih
yang keduanya memiliki poaritas yang
sama. Satu berfungsi sebagai pengirim
daya dan saluran satunya sebagai saluran
baliknya.
Penggunaan bumi sebagai saluran
. balik mempunyai beberapa keuntungan
yaitu [3]:
1. Pada awalnya, saluran tegangan tinggi
arus searah dapat dibangun secara
homopolar dengan mempertimbangkan
nilai keekonomisan. Namun, saat
kebutuhan pada sisi beban meningkat,
maka untuk meningkatkan keandalan
Gambar 1. Jenis-jenis saluran tegangan
dan mengurangi rugi-rugi saluran,
tinggi arus searah
saluran kedua dapat dibangun sehingga

3
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

sistem transmisi menjasi sistem Konverter 12 Pulsa Kontrol Penuh


bipolar. Telah kita ketahui bahwa
2. Dengan menggunakan sistem transmisi penyearah dioda akan menghasilkan
bipolar dengan diberi pembumian pada tegangan keluaran yang tetap. Jika
masing-masing sisinya, maka diinginkan suatu keluaran tegangan searah
keandalan sisitem akan menjadi lebih yang terkendali, maka thyristor lebih
tinggi. Karena bila terjadi gangguan tepat digunakan dibanding dioda.
pada salah satu saluran dan saluran Tegangan keluaran penyearah thyristor
tersebut terputus, maka bumi dapat bervariasi bergantung pada sudut
berfungsi sebagai saluran balik penyalaan pada thyristor .
sehingga keandalan penyaluran daya Pada sistem penyearah 16 pulasa,
listrik dapat terjamin. hasil keluaran penyearah masih penuh
Akan tetapi selain mempunyai ripple [4]. Sehingga diperlukan nilai
keuntungan seperti yang telah dijelaskan di kapasitor yang besar untuk memperhalus
atas, ada beberpa kerugia bila kita keluaran yang diinginkan. Penambahan
menggunakan bumi sebagai saluran balik. kapasitor tersebut membuat sistem kontrol
Kerugian-kerugian itu antara lain adalah lebih rumit dan biaya menjadi lebih mahal.
[3] : Dalam penelitian ini, untuk mengurangi
1. Aliran arus melewati bumi penggunaan kapasitor dalam daya besar,
mengakibatkan timbulnya korosi maka digunakan sistem penyearah 12
elektrolitik pada benda-benda logam pulsa. Sistem penyearah 12 pulsa dapat
yang tertanam seperti pipa dan lain dilihat pada Gambar 2 dibawah ini.
sebagainya.
2. Tidak semua tempat di muka bumi
dapat difungsikan sebagai saluran
balik. hal itu karena jenis dan struktur
tanah di masing-masing tempet
berbeda-beda. Hal itu akan
mempengaruhi tegangan jatuh di titik
tersebut. Dan bila menggunakan
elektroda pentanahan yang cukup
bagus, maka harga dan
pemeliharaannya juga cukup mahal. Gambar.2.Rangkaian jembatan
3. Arus yang mengalir melalui bumi penyearah 6 pulsa terhubung seri
dapat menyebabkan terjadinya membentuk penyearah 12 pulsa
tegangan langkah (step voltage) dan
tegangan sentuh (touch voltage) yang Pada sistem penyearah 12 pulsa
berbahaya tegangan AC yang dihasilkan lebih rapat
4. Arus yang mengalir melalui bumi dari pada rectifier 6 pulsa karena tegangan
dapat mengganggu beroperasinya line output dari transformator Wye dan
peralatan lain seperti kompas kapal dan transformator Delta mempunyai persamaan
sinyal perkeretaapian sebagai berikut:

4
Ju rnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

= penyearah 12 pulsa, yaitu sebanyak 12


= ( − ) buah. Desain simulasi rectifier 12 pulsa
= ( + ) yang dilakukan untuk lebih jelasnya dapat
= ( + ) dilihat pada Gambar 4. berikut ini :
= ( + )
= ( − )

Bila digambarkan dalam simulasi,


tegangan output yang dihasilkan akan
seperti pada Gambar 3 berikut :

Gambar.4. Rangkaian simulasi jembatan


penyearah 6 pulsa terhubung seri
membentuk penyearah 12 pulsa
Gambar.3. Sinyal tegangan pada Output
Sedangkan untuk sistem sudut
transformator Wye dan Delta
penyalaannya, dibuat dengan
menggunakan sinyal segitiga, atau lebih
Pada Gambar 3 di atas dapat kita
tepatnya berbentuk sinyal gergaji. Sinyal
lihat bahwa gelombang AC yang
gergaji yang dibuat harus sesuai dengan
terbangkit menjadi lebih rapat dan saling
sudut fasa dari tegangan yang akan diatur
susul menyusul.
sudut penyalaannya. Sehingga awal mula
Setelah melalui thyrstor, maka akan
munculnya sinyal gergaji bersamaan
dihasilkan tegangan DC dengan nilai
dengan mulai nya sinyal tegangan yang
seperti yang dirumuskan sebagai berikut :
akan diatur. Rangkaian sinyal gergaji pada
penelitian ini adalah seperti yang
ditunjukkan Gambar 5 berikut ini:

Atau untuk lebih sederhananya,


rumus penyearah 12 pulsa merupakan
kelipatan dua dari rumus penyearah 6
pulsa. Sehingga tegangan output pada
penyearah 12 pulsa adalah 2 kali dari
penyearah 6 pulsa.

Model Sistem
Thyristor yang dipakai sebanyak
jumlah saluran yang terdapat pada sistem

5
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

Berdasarkan parameter sistem yang


digunakan di atas, kita dapat menghitung
tegangan DC maksimal yang akan kita
dapatkan bila kita menyearahkan sistem
AC tersebut. Besar tegangan DC yang
dihasilkan adalah sebagai berikut:

= =

Fuzzy Logic Controller


Fuzzy logic controller (FLC)
merupakan teknik pengontrolan
berdasarkan dasar pengetahuan manusia
untuk menyetting proses kontrol. Segala
sesuatu yang perlu dipertimbangkan dalam
mendesain penggunaan sistem control FLC
Gambar.5. Rangkaian simulasi controller
adalah respon input dan output sesuai
sudut penyalaan
kenyataan (himpunan crisp), faktor skala
dari variabel input dan output, fungsi
Sistem HVDC yang digunakan pada
keanggotaan (membership function) untuk
simulasi ini merupakan rangkain virtual
variabel input dan output, dan aturan fuzzy
yang tidak ada di sistem nyata. Akan
yang digunakan. Sistem tertutup dengan
tetapi, sistem yang digunakan pada
FLC dapat dilihat pada Gambar 6. berikut
simulasi ini dibuat semirip mungkin
ini:
dengan sistem yang ada di kenyataan,
dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Sistem HVDC yang
dibahas disini mempunyai spesifikasi
sebagai berikut :
Tabel 1. Spesifikasi Sistem Transmisi
HVDC
Transformator Vinput 70 KV Gambar 6. Sistem kontrol FLC pada
Voutput Delta 200 KV sistem penyearah 12 pulsa
Voutput Wye 200 KV
Daya 5000 Himpunan crisp untuk error input
MVA dan perubahan error diperoleh dari nilai
referensi, keluaran sistem plant dan error
Rline R/km 0.025 sebelumnya. Dua masukan input, yaitu
L 500 KM error input dan perubahan error akan
diproses oleh fuzzy controller.
Beban Daya 2400 FLC akan mengevaluasi masing-
Ekivalen MVA masing input dalam bentuk error input dan

6
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

perubahan error melalui tiga langkah a. If (ERROR in NL) and (D-ERROR) is


proses fuzzy, yaitu Fuzzifikasi, evaluasi NL) then (OUTPUT is NL) (1)
aturan dan defuzzifikasi. b. If (ERROR in NL) and (D-ERROR) is
ZE) then (OUTPUT is NL) (1)
1. Fuzzifikasi c. If (ERROR in NL) and (D-ERROR) is
Fuzzifikasi adalah proses pemetaan PL) then (OUTPUT is ZE) (1)
input crisp menjadi sekumpulan fuzzy d. If (ERROR in ZE) and (D-ERROR) is
dalam bentuk fungsi keanggotaan. NL) then (OUTPUT is NL) (1)
Contohnya seperti yang digunakan dalam e. If (ERROR in ZE) and (D-ERROR) is
sistem ini adalah seperti yang ditunjukkan ZE) then (OUTPUT is ZE) (1)
pada Gambar 7 dan 8 berikut ini: f. If (ERROR in PL) and (D-ERROR) is
NL) then (OUTPUT is ZE) (1)
g. If (ERROR in PL) and (D-ERROR) is
ZE) then (OUTPUT is mf3) (1)
h. If (ERROR in PL) and (D-ERROR) is
PL) then (OUTPUT is mf3) (1)

3. Defuzzifikasi
Gambar 7. fungsi keanggotaan untuk
Langkah terakhir dalam proses FLC
input error
ini adalah defuzzifikasi. Ini adalah langkah
yang berkebalikan dengan proses
fuzzifikasi, yaitu merubah output fuzzy
menjadi fungsi keanggotaan himpunan
crisp, seperti yang ditunjukkan Gambar 9
sebagai berikut.

Gambar 8. fungsi keanggotaan untuk


perubahan error

2. Fuzzifikasi
Evaluasi aturan adalah proses
evaluasi derajat keanggotaan dari masing-
Gambar 9. Fungsi keanggotaan variabel
masing sekumpulan fungsi keanggotaan
output fuzzy
inputan fuzzy berdasarkan aturan yang
telah dibuat sebelumnya. Tujuan dari
Kontroller Proposional–Integral (Pi)
pembuatan aturan ini adalah untuk
Kontroller PI menghitung nilai error
menentukan derajat keanggotaan dari
sebagai perbedaan antara variabel proses
outputan fuzzy. Aturan yang digunakan
yang diukur dengan nilai yang diinginkan.
dalam sistem HVDC pada penelitian ini
Kontroller berusaha untuk memperkecil
adalah sebagai berikut:
error yang terjadi dengan mengontrol
proses input.

7
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

Perhitungan (algoritma) kontroller PI Tegangan yang diinginakan adalah 300


merupakan dua jenis kontroller yang kV. Hasil perubahan beban akan membuat
berbeda. Namun, karena sering dipakai tegangan pada sisi konsumen menurun
bersamaan dalam sistem, maka sering menjadi kurang dari 300kV. Hasilnya
disebut bersamaan yaitu kontroller seperti gambar 11. di bawah ini.
proporsional integral atau disingkat dengan
kontroller PI. Makna dari kontroller ini
dapat diwakili oleh penjelasan sebagai
berikut, yaitu P merupakan kontrol yang
tergantung oleh nilai saat ini dan I
merupakan kontrol yang tergantung oleh
akumulasi nilai error sebelum-sebelumnya.
Gabungan dari dua kontrol ini digunakan Gambar 11. Hasil simulasi loop terbuka
untuk mengatur proses melalui elemen (tanpa kontrol)
kontrol seperti posisi dari kontrol valve,
atau suplai daya untuk elemen pemanas, Agar tegangan pada sisi beban tetap
atau untuk sudut penyalaan. Gambar 10 stabil pada nilai 300kV maka kita akan
berikut ini adalah diagram blok dari menggunakan kontroller PI untuk menyetel
kontrol PI. sudut penyalaan. Caranya adalah sebagai
berikut ini.
Yss = 300000
Xss = 226300
Error Steady State: = = =
Gambar 10. Konfigurasi dari sistem 0.7543
Kontroller PI Y(τ) = 0.632 x Xss = 0.632 x 226300 =
143021
Sistem HVDC dengan menngunakan τ = 0.0187
kontroller PI dapat mengatur tegangan ts*(5%) = 3 x τ* = 0.03, maka τ* = 0.01
keluaran penyearah pada sisi beban .
Kp = = = 2.479
. ∗ . .
sehingga bila terjadi peningkatan arus
beban, dan mengakibatkan terjadinya
Persamaan transfer function dari rangkaian
tegangan jatuh pada saluran transmisi,
controller PI adalah sebagai berikut:
sudut penyalaan thyristor diatur untuk
memperoleh tegangan terminal padda sisi
beban yang konstan/ yang sesuai
keinginan. Sehingga kontroller pada sistem
simulasi inni digunakan untuk mengatur Sedangkan Rangkaian controller pada
sudut penyalaan dari thyristor ini. simulasi dapat dilihat pada gambar 12
Di dalam sistem ini, terjadi berikut:
perubahan beban pada sisi konsumen pada
detik ke 0.1, 0.15, 0.2, 0.25 dan 0.3.

8
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

saat kontroller fuzzy beroperasi untuk


menyetabilkan tegangan output pada sisi
konsumen. Proses penyetabilan tegangan
dengan menggunakan kontroller fuzzy
dapat dilihat pada Gambar 14. di bawah
ini:
Gambar.12. Rangkaian simulasi
controller PI untuk mengatur sudut
penyalaan

HASIL DAN DISKUSI


Perubahan beban pada sisi konsumen
akan mengakibatkan tegangan jatuh pada Gambar 14. Hasil simulasi pengontrolan
saluran transmisi. Pada sistem simulasi ini, tegangan menggunakan kontroller fuzzy
kasus studi dari perubahan beban terjadi
pada detik ke-0.1 , 0.15, 0.2 , 0.25 dan 0.3. Jika kita mengabaikan batasan sistem
Arus beban maksimum adalah 8000 A seperti misalnya batas maksimum dari
pada detik ke 0.3. Perubahan arus beban kapasitas transformator , dan tiba-tiba
pada sisi konsumen dapat terlihat pada terjadi perubahan beban sehingga arus
Gambar 13 di bawah ini: beban meningkat menjadi 14000 A, pada
detik 0.3, tegangan jatuh akan mencapai
pada level nilai 208 kV. Kontrol dengan
menggunakan fuzzy ini ternyata masih
dapat menyetabilkan tegangan kembali ke
nilai yang diinginkan, yaitu 300 kV setelah
0.05 detik perubahan beban. Untuk lebih
Gambar 13. Hasil simulasi arus beban
jelasnya, hasil dari simulasi ini dapat kita
lihat pada Gambar 15 di bawah ini:
Fuzzy logic controller (kontroller fuzzy)
Agar peningkatan arus beban seperti
yang terlihat pada gambar 14 di atas tidak
mempengaruhi tegangan keluaran pada sisi
konsumen sehingga penurunan tegangan
pada sisi konsumen seperti yang terlihat
pada Gambar 12 dapat terkompensasi
Gambar 15. Hasil simulasi kontrol
maka diperlukan kntroller untuk mengatur
tegangan menggunakan fuzzy saat terjadi
sudut penyalaan dari thyristor ini.
kelebihan beban.
Hasil simulasi dari penggunaan
kontroller fuzzy akan mengakibatkan over
Kontroller Proposional-Integral (PI)
shoot pada saat pertama kali beroperasi
Kasus studi yang sama diterapkan
mencapai 370 kV. Terpaut selisih 70 kV
untuk menguji kehandalan dari kontroller
dibandingkan dengan tegangan yang
PI ini. Perubahan beban terjadi pada waktu
diinginkan, yaitu 300 kV. Osilasi terjadi

9
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

yang sama. Hasil dari kontroller PI ini pada level nilai 180 kV. Sitem dengan
dapat terlihat pada Gambar 17 di bawah menggunakan kontroller fuzzy ini ternyata
ini. masih dapat menyetabilkan tegangan
kembali ke nilai yang diinginkan, yaitu
300 kV setelah 0.09 detik perubahan
beban. Pemilihan nilai peningkatan beban
mencapai 19000 A ini adalah beban
maksimum yang dapat dikontrol dengan
menggunakan kontroller PI. Nilai arus
beban ini lebih besar dibandingkan nilai
Gambar 16. Hasil simulasi kontrol
arus beban maskimum yang masih dapat
tegangan menggunakan kontroller PI
dikontrol fuzzy, yaitu sebesar 14000 A.
Untuk lebih jelasnya, hasil dari simulasi ini
Dari Gambar 16 di atas dapat kita
dapat kita lihat pada Gambar 17 di bawah
lihat, bahwa setiap kali ada perubahan
ini:
tegangan pada detik ke-0.1 , 0.15, 0.2 ,
0.25 dan 0.3, tegangan akan turun sebentar,
lalu kontroller PI akan mengatur agar
tegangan pada sisi beban tetap konstan
pada nilai tegangan 300.000 KV. Osilasi
yang terjadi dengan menggunakan
kontroller ini jauh lehih halus bila
dibandingka dengan menggunakan Gambar 17. Hasil simulasi kontrol
kontoller fuzzy seperti yang terlihat pada tegangan menggunakan kontroller PI pada
Gambar 15 sebelumnya. kondisi overload
Namun, kelemahan penggunaan
kontroller PI pada simulasi ini adalah nilai KESIMPULAN
tegangan overshot pada awal Dari hasil simulasi pada sistem
beroperasinya sistem mencapai 480.000 HVDC 300 kV di atas dengan
kV selama 0.9 detik. Nilai overshoot ini menggunakan kontroller Fuzzy dan
termasuk sangat tinggi dan terjadinya juga kontroller PI, kita dapat membuat beberapa
dalam waktu yang cukup lama sebelum kesimpulan sebagai berikut.
sistem kembali normal pada tegangan 300  Kontroller fuzzy mempunyai overshoot
kV. Hal ini perlu menjadi pertimbangan pada saat permulaan sistem yang jauh
dalam penggunaan kontroller PI bila benar- lebih kecil jika dibandingkan dengan
benar diterapkan pada sistem yang nyata. menggunakan kontroller PI dan
Jika kita mengabaikan batasan sistem mempunyai waktu respon yang lebih
seperti misalnya batas maksimum dari cepat untuk menuju nilai yang
kapasitas transformator , dan tiba-tiba diharapkan, yaitu300 kV.
terjadi perubahan beban sehingga arus  Kontroller PI mempunyai respon yang
beban meningkat menjadi 19000 A, pada lebih halus dan lebih tepat
detik ke-0.3, tegangan jatuh akan mencapai

1
0
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-
4489

dibandingkan dengan sistem fuzzy saat Single Phase and Three Phase Load
terjadi perubahan beban. Current Under Non-Ideal Supply
 Kontroller PI juga lebih ampuh Condition,
dibandingkan dengan kontoller fuzzy. http://www.upsci.com/pdf/2000-
Kontroller PI tetap dapat mengontrol harmonic-reduction.pdf.
tegangan sistem walau terjadi kenaikan
beban mencapi 19000 A dibandingkan
dengan kontroller fuzzy yang hanya
mampu mengontrol tegangan dengan
arus beban maksimal 14000 A.
Pada sistem ini, kontroller PI terlihat
lebih ampuh dan lebih halus dalam
mengontrol tegangan sisi konsumen
dibandingkan dengan kontroller fuzzy.
Akan tetapi, setiap sistem mempunyai
larakteristik yang berbeda-beda. Sehingga
bila kontroller fuzzy dan kontroller PI ini
diterapkan pada sistem yang berbeda, hasil
yang dicapai akan berbeda pula.

DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Rudervall, J. Charpentier, and R.
Sharma, “High voltage direct current
(HVDC) transmision systems
technology review paper,” in Energy
Week, Washington, D.C, USA, Mar.
2000.
[2] D. F.Menzies, J. Graham, and F. U.
Ribeiro, “Garabi the Argentina Brazil
1000MW interconnection
commissioning and early operating
experience,” in ERLAC Conference,
Foz do Iguacu, Brazil, May-June 2001.
[3] Winardi, Bambang Sistem Transmisi
Daya Searah (HVDC). Jurusan
Teknik Elektro, F.T., Universitas
Diponegoro, Transmisi, Vol. 0, No.
1, Juni 2005 : 22 – 25

[4] Ashari, M., Islam,S., and Matair,S.S.,


Harmonic reduction Due to Mixing

11

Anda mungkin juga menyukai