Anda di halaman 1dari 8

Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan

Nama : Jenny Aulia Pratiwi A

NPM : C1C017025

RISET PERILAKU ETIS AKUNTAN

1. Studi Perilaku Etika


Studi perilaku etika menyelidiki apakah pendidikan mempengaruhi keahlian moral
reasoning siswa dalam program akuntansi.

No Peneliti Hal yang Diteliti Subjek Penelitian Hasil Penelitian


1 M. Menyelidiki hubungan  CPA Skor DIT rata-rata
Amstrong antara tingkat moral  Mahasiswa yang CPA secara
(1987) ewasoning dari CPA sudah lulus signifikan lebih
disbandingkan dengan  Mahasiswa yang rendah daripada
mahasiswa yang belum lulus kedua kelompok
sudah dan belum tersebut. Dengan
lulus. kata lain,
pendidikan kampus
mungkin tidak
mendorong
kelanjutan dari
pertumbuahn
moral.
2 Ponemon Menyelidiki tingkat  46 mahasiwa Perkembangan
dan Glazer moral akuntan dengan baru etika mahasiswa
(1990) serta membandingkan  54 mahasiswa akuntansi lenih
Jeffery mahasiswa dan alumni senior tinggi daripada
(1993) 2 lembaga pendidikan  43 alumni perkembangan
didaerah timur etika mahasiswa
Amerika Serikat. dalam divisi yang
lebih rendah,
dengan mahasiwa
akuntansi senior
menampilkan
tingkat tertinggi.
3 St.Piere, Mengkaji tingkat 479 mahasiwa senior Mahasiwa dalam 3
Nelson, dan moral reasoning terdiri atas jurusan jurusan non bisnis
Gabbin seluruh disiplin ilmu. bisnis dan non mempunyai skor
(1990) bisnis. DIT yang tinggi
dibandingkan
dengan jurusan
bisnis.
4 Ponemon Mengkaji pengaruh Mahasiswa Intervensi etika
(1993 a) intervensi etika akuntansi tidak menyebabkan
terhadap tingkat ethical
perkembangan perlaku reasoning dari
etis mahasiswa mahasiswa
akuntansi. akuntansi
meningkat dan
tidak membatasi
perilaku free riding
siswa pada
ekperimen pilihan
ekonomi.
5 M. Menampilkan pra dan  21 siswa yang Siswa yang
Amstrong pasca pengujian dan mengikuti mata mengikuti mata
(1993) pengembangan moral kuliah kuliah etika dan
untuk siswa yang profesionalisme pfofesionalisme
mengikuti mata kuliah dan etika mengalami
tikan dan  31 siswa masuk kenaikan skor DIT
profesionalisme. dalam tingkat lebih tinggi pada
menengah semester tersebut.
6 Lampe Hasil studi akuntansi Mahasiswa Ukuran
(1994) longitudinal tingkat akuntansi keputusanmoral
mahasiswa mahasiswa,
sehubungan dengan penalaran dalam
moral reasoning situasi dilemma
selama 4 tahun. etika, keputusan
dan sikap terhadap
perilaku etika
tetap tidak
berubah.

2. Studi Pengembangan Etika


Studi pengembangan etika berusaha meningkatkan poin karir mereka.
No Peneliti Hal yang Diteliti Subjek Penelitian Hasil Penelitian
1 Ponemon Menyelidiki ethical 52 praktisi CPA. Tingkat posisi
(1990) reasoning dan perilaku dalam perusahaan
praktisi akuntansi dan tingkat moral
dalam perusahaan reasoning
publik. berhubungan
secara terbalik.
2 Ponemin Menyelidiki pengaruh CPA berbagai posisi Skor DIT auditor
(1992 a) dari sosialisasi KAP dari perusahaan meningkat pada
terhadap tingkat akuntansi. tingkat penyelia,
ethical reasoning tetapi kemudian
masing-masing CPA. menurun tajam
pada tingkat
manajer dan
partner.
3 Shaub Menyelidiki  207 auditor Usia dan
(1994 a) perbedaan antara  91 mahasiswa pendidikan tidak
sampel.  6 variabel secara signifikan
demografis berhubungan
dengan tingkat
moral reasoning
kedua sampel.
4 Sweeney Menyelidiki asosiasi 314 subjek dari Skor DIT menurun
(1995) antara faktor-faktor KAP. seiiring dengan
demografis dan peningkatan tingkat
organisatoris. posisi pada
peusahaan sampel.
5 Jeffrey dan Menyelidiki  Akuntan pada Tidak terdapat
Weatherbolt perbedaan KAP perbedaan dalam
(1996) pengembangan etika,  Akuntan pada tingkat
komitmen pofesional perusahaan pengembangan
dan sikap terhadap etika di kedua
aturam. kelompok tersebut.
6 Kitie, Mengkaji perbredaan  52 auditor Tidak mendkung
Louwer dan tingkat moral lingkungan hipotesis bahwa
Randke reasoning antara  26 auditor auditor lingkungan
(1996) auditor lingkungan, internal mempunyai skor
auditor internal dan  21 perusahaan DIT tinggi dari
akuntan publik. pada akuntan
praktik.

3. Studi Keputusan Etis


Studi keputusan etis berfokus kepada hubungan antara ukuran dan perilaku spesifik
terhadap bidang akuntansi.
a. Isu Independensi
No Peneliti Hal yang Diteliti Subjek Penelitian Hasil Penelitian
1 Ponemon Hubungan antara  119 partner Auditor dengan
dan Gabhart penalaran auditor skor DIT rendah
(1990) independensi auditor  Manajer KAP lebih mungkin
dengan tingkat moral untuk melanggar
reasoning. aturan
independensi.
2 Windsor Hubungan antara Auditor Budaya organisasi
dan budaya organisasi, berhubungan
Ashkanasy ( pengembangan moral dengan
1995) reasoning dan pengembangan
kepercayaan dalam moral reasoning
mempengaruhi auditor dan
independensi auditor kepercayaan
serta gaya pribadi, tetapi tidak
pengambilan ada perbedaan
keputusan. diantara 3 gaya
pengambilan
keputusan.
3 Schatberg,Menguji validasi dari  Perhatian klien Masing-masing
Sevcik, 3 kondisi ekonomi  Quisirent kondisi tidak
Shapiro umum terhadap  Biaya manfaat dianggap sebagai
(1996) kerusakan benar-benar
indpendensi. dibutuhkan.
4 Shaub dan Menyelidiki latihan  Auditor Auditor yang
Lawrence skeptisme professional  Staff menguasai situasi
(1996) auditor sebgaai sebuah etis tidak terlalu
alat untuk menekan skeptic dan tidak
periaku klien yang terlalu
mementingkan dirinya memperhatikan isu
sendiri. etis professional.

b. Pelanggaran Lain Kode Etik dan Perilaku Profesioanal AICPA


No Peneliti Hal yang Diteliti Subjek Penelitian Hasil Penelitian
1 Lampe dan Membuat model atas  129 mahasiswa Model 5 elemen
Finn (1992) proses keputusan etis auditor senior lebih baik dalam
proses keputusan etis  106 staff auditor mencerminkan
auditor dengan  123 manajer audit keputusan yang
mengembangkan 5 dibuat dan lebih
elemen dibandingkan baik dalam
dengan model mengenali alas an
berbasis kode etik dan terhadap keputusan
perilaku professional tersebut.
AICPA.
2 Shaub, Mengkaji orientasi Auditor Sensitivitas etika
Finn, dan etiks, komitmen dan auditor,
Munter sensitifitas etika sebagaimana
(1993) auditor yang bekerja halnya dengan
di kantor akuntan 6 komitmen
besar. professional
mereka
dipengaruhi oleh
orientasi etis
mereka.
3 Drike dan Menganalisis Auditor Auditor cenderung
Moeckel keputusan auditor mendefenisikan isu
(1995) senior berkaitan etis secara sempit
dengan situasi dengan dalam pengertian
kemungkkinan kode etik dan
dimensi etika. perilaku
profesioanl
AICPA.

c. Menedeteksi dan Mengkomunikasikan Keuangan


No Peneliti Hal yang Diteliti Subjek Penelitian Hasil Penelitian
1 Arnold dan Mengkaji persepsi 106 auditor internal Auditor internal
Pnemon auditor internal dengan skor DIT
(1991) terhadap wistle lebih tinggi
blowing dalam jonteks mungkin
tingkat moral mengungkapkan
reasoning mereka. semua audit
sensitive, bahkan
ketika tindakan
balas dendam olh
manajemen terjadi.
2 Finn dan Membuat model dari  106 staf auditor Keputusan etis
Lampe keputusan whistle-  123 auditor tingkat auditor dam
(1993) blowing auditor. manajamen keputusam whitlw-
 129 mahasiswa blowing mererka
lulus auditing berhubungan
secara signifikan.
3 Poneon Memperluas riset 61 manajer audit Etichal reasoning
(1993) sebelumnya tentang auditor dipengaruhi
tingkat moral oleh penilaian
reasoning auditor risiko audit dan
dengan meneyelidiki predeksi mereka
pentingnya ethical berkaitan dengan
reasoning sebagai pendeteksian
determinan penilaian kesalahan
auditor terhadap akuntansi yang
karakteristik etis dari material.
manajemen klien.
4 Hook, Menyelidiki satu Memfasilitasi riset
Kaplan dan kemungkinan untuk guna mendesain
Schultz mencurangi penipuan system komunikasi
(1994) dalam pengambilan andal yang akan
keputusan. menghalangi
penipuan, serta
perean auditor
dalam system
tersebut.
5 Bernadi Meneliti hubungan 494 auditor Pengalaman ethical
(1994) antara ethical reasoning san
reasoning dengan konfigurasi
kemapuan auditor pengalaman
untuk mendeteksi memepengaruhi
penipuan informasi kemampuan
dalam laporan auditor untuk
keuamgan. mendeteksi dan
membuat kerangka
akuntansi yang
dipertanyakan.

d. Ketidakpatuhan Pembayar Pajak


No Peneliti Hal yang Diteliti Subjek Penelitian Hasil Penelitian
1 Ghosh dan Mengidentifikasi Mahasiswa jurusan Faktor-faktor
Crain faktor-faktor bisnis. individual dan
(1996) individual dan situasional secara
situasional yang psikologis
mempengaruhi merupakan aspek
ketidakpatuhan yang menonjol dari
terhadap pajak. keputusan dalam
ketidakpatuahn
pajak.
2 Hanno dan Menyelidiki pengaruh Mahasiswa tingkat Niat untuk patuh
Viollette sosial dan moral yang lanjutan. berhunungan
(1996) mendasari pembayar dengan laporan diri
pajak. dan perilaku
kepatuhan
hipotesis.

e. Perilaku Disfungsional Lain


No Peneliti Hal yang Diteliti Subjek Penelitian Hasil Penelitian
1 Ponemon Menyelidiki interaksi 88 auditor tingkat Waktu pelaporan
(1992 b) antara tingkat moral staff paling rendah pada
reasoning auditor kelompok control
dengan pelaporan dan paling tinggi di
dalam wakyu singkat kelompok tekan-
yang digunakan dalam sekutu.
penugasan audit.
2 Ponemon Mengkaji objektivitas  101 spesialis Estimasi nilai
(1995) akuntan ketiak pendukung kerusakan yang
berfungsi sebagai  106 auditor lebih tinggi
spesialis litigasi dan diperoleh dari
saksi ahli dalam kasus individu yang
hokum. mewakili
penggugat dari
pada yang
mewakili tergugat
dalam perkara
hukum.

4. Studi Etis Lintas Budaya


Studi lintas budaya menyelidiki perbedaan dalam keahlian moral reasoning dan/atau
keputusan etika akuntan dari belahan dunia yang berbeda.
No Peneliti Hal yang Diteliti Subjek Penelitian Hasil Penelitian
1 Ponemon Meneliti profesi  KAP Kanada Membuktikan dengan
dan Gabhart auditing dari 2 kantor  KAP Amerika jelas bermacam
(1993) akuntan besar denagn Serikat perbedaan antara
Etherington DIT dan instrumental profesi akuntansi
dan lainnya. kanada dan Amerika
Schalting Seikat dalam hal skor
(1995) rata-rata DIT.
2 Schultz, Meneliti Perusahaan-
Johnson kecenderunagn perusahaan
Morrs dan manajer dan multinasional dengan
Drynes professional untuk divisi yang terletak di
(1993) melaporkan tindakan Negara-negara
yang dapat berbeda mungkin
dipertanyakan dalam perlu
konteks internasional mengimplementasikan
dan domestik. system penegendalian
yang berbeda untuk
mencapai tingkat
realibilitas yang
serupa.
3 Cohen, Pengujian empiris  KAP Jepang Subjek Amerika
Pant, dan pada pernyataan  KAP Amerika Serikat pada
sharp (1995 Cohen bahwa kantor Latin umumnya melihat
a) akuntan publik  KAP Amerika tindakan yang
multinasional Serikat dijeaskan dalam
seharusnya secara vignette sebagai
hati-hati tindakan yang lebih
memperhatikan etis dibandingkan
dampak keraaman dengan subjek Jepang
budaya internasional dan Amerika Latin.
terhadap sensitivitas
karyawan dan
pengambilan
keputusan.
4 Conen, Menyelidiki  KAP Amerika Tersapat perbedaan
Pant, Sharp perbedaan Latin yang siginifikan antar
(1995 b) pengambilan  KAP Jepang Negara untuk
keputuan etika  KAP Amerika kemungkinan bahwa
auditor dari Negara- Serikat mereka atau ketiganya
negara yang berbeda. akan melakukan
tindakan tersebut,
dengan perbedaan
yang paling siginfikan
antara Amerika Latin
dengan Amerika
Serikat.

Anda mungkin juga menyukai