26-33 Endri Yani PDF
26-33 Endri Yani PDF
ABSTRAK
Pengeringan ikan nila (Oreochromis Niloticus) telah dilakukan pada bulan Maret sampai Juni
2008 di kota Bandung. Metode pengeringan yang digunakan adalah pengeringan surya aktif tipe
tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pengeringan ikan
nila. Radiasi matahari yang berfluktuasi dan ukuran ikan yang berbeda menyebabkan efisiensi
pengeringan bervariasi antara 7,58% sampai dengan 30,3%.
Kata kunci: pengering surya aktif tidak langsung, efisiensi pengeringan.
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Latar Belakang
Metode pengeringan secara umum terbagi atas
Pengeringan sudah dilakukan sejak zaman dua, yaitu pengeringan sinar matahari (direct sun
dahulu dengan berbagai tujuan, antara lain untuk drying), dimana produk yang akan dikeringkan
memperpanjang umur penyimpanan, meningkatkan langsung dijemur di bawah sinar matahari [1,2]. Dan
mutu dan menjamin ketersediaan produk yang metode pengeringan surya (solar drying), dimana
bersifat musiman. produk yang akan dikeringkan diletakkan di dalam
Di negara-negara tropis seperti Indonesia, suatu alat pengering [3].
pengawetan produk dengan cara pengeringan Pengering surya dibagi menjadi dua kelompok
merupakan metode yang umum dilakukan. Selain utama yaitu pengering aktif dan pasif. Pada
prosesnya mudah, cara ini juga lebih murah karena pengering pasif, aliran udara pengering terjadi
ketersediaan sinar matahari yang melimpah karena adanya perbedaan tekanan akibat dari udara
sepanjang tahun. Salah satu produk yang banyak yang dipanaskaan (konveksi bebas), sedangkan pada
dikeringkan adalah ikan. Pengeringan ini bertujuan pengering aktif diperlukan alat tambahan seperti fan
untuk mengurangi kerugian pada saat panen raya, atau blower untuk mengalirkan udara pengering ke
dimana jumlah ikan melimpah sehingga harga produk yang dikeringkan (konveksi paksa).
menjadi sangat rendah. Selain itu, pengeringan juga Pengering surya aktif dan pasif ini dibagi lagi
bertujuan untuk memudahkan pemasaran, karena atas tiga jenis, yaitu pengering surya langsung
ikan kering jauh lebih ringan dengan volume yang (direct solar drying) dimana produk dimasukkan ke
lebih kecil daripada ikan basah, sehingga lebih dalam alat pengering yang transparan sehingga sinar
mudah dan murah untuk dikemas, diangkut dan matahari langsung mengenai produk yang berada di
didistribusikan. dalam alat pengering. Jenis pengering surya yang
Pada penelitian ini, jenis produk yang kedua adalah pengering surya tidak langsung
dikeringkan adalah ikan nila (Oreochromis (indirect solar drying) yang menggunakan kolektor
Niloticus) dengan menggunakan metode pengering matahari untuk meningkatkan temperatur udara
surya aktif tidak langsung (active indirect solar pengering. Dan jenis yang ketiga adalah pengering
drying). surya gabungan (direct-indirect/mixed solar drying)
yang merupakan kombinasi dari pengering surya
1.2 Tujuan langsung dan tidak langsung [4]. Klasifikasi
pengering surya secara umum dapat dilihat pada
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Gambar 1.
mengetahui efisiensi pengeringan ikan nila dengan
menggunakan pengering surya aktif tipe tidak
langsung.
TeknikA 26
No. 31 Vol.2 Thn. XVI April 2009 ISSN: 0854-8471
(MC odb + 1) M o
Pengering surya MC tdb = −1
Mt
(1 − MC owb ) M o
MCtwb = 1 −
Mt
Aktif Pasif
MCtdb adalah kadar air basis kering pada waktu ke t
MCtwb adalah kadar air basis basah pada waktu ke t
MCodb adalah kadar air awal basis kering
Direct Mixed Indirect Direct Mixed Indirect MCowb adalah kadar air awal basis basah
Mt adalah massa produk pada waktu ke t
Gambar 1 Klasifikasi pengering surya Untuk memperoleh kualitas pengeringan yang
Ketika suatu produk basah mengalami proses bagus, ada beberapa parameter yang harus dikontrol
pengeringan, maka pada produk akan terjadi dua selama proses pengeringan, yaitu kecepatan aliran
proses secara simultan, yaitu [2] : udara, temperatur udara pengering dan kelembaban
1. Perpindahan panas dari lingkungan untuk relatif udara.
menguapkan air pada permukaan produk.
Perpindahan massa berupa uap air dari 2.1. Kecepatan Aliran Udara
permukaan produk tergantung pada temperatur Kecepatan aliran udara yang tinggi dapat
udara lingkungan, kelembaban, kecepatan aliran mempersingkat waktu pengeringan. Kecepatan
udara, luas bidang kontak, tekanan udara dan aliran udara yang disarankan untuk melakukan
sifat fisik produk. proses pengeringan antara 1,5–2,0 m/s [5].
2. Perpindahan air dari dalam produk ke Disamping kecepatan, arah aliran udara juga
permukaan produk dan selanjutnya mengalami memegang peranan penting dalam proses
proses penguapan seperti pada proses pertama. pengeringan. Arah aliran udara pengering yang
Perpindahan air dari dalam produk dipengaruhi sejajar dengan produk lebih efektif dibandingkan
oleh sifat fisik produk, temperatur dan distribusi dengan aliran udara yang datang dalam arah tegak
kandungan air di dalam produk. lurus produk.
Kadar air yang terkandung dalam produk
dinyatakan dalam dua cara, yaitu basis basah dan 2.2. Temperatur Udara
basis kering. Kadar air basis basah dapat Secara umum, temperatur udara yang tinggi
didefinisikan sebagai perbandingan massa air pada akan menghasilkan proses pengeringan yang lebih
produk dengan massa total produk. Secara cepat. Namun temperatur pengeringan yang lebih
matematika kadar air basis basah ditulis sebagai tinggi dari 50oC harus dihindari karena dapat
berikut [3]: menyebabkan bagian luar produk sudah kering, tapi
Mo −Md bagian dalam masih basah. Khusus untuk ikan,
MC wb = temperatur pengeringan yang dianjurkan
(II.1) antara 40–
Mo 50 oC [5].
sedangkan kadar air basis kering adalah massa air
pada produk persatuan massa kering produk, 2.3. Kelembaban Relatif, RH
dinyatakan dengan Pengeringan umumnya dilakukan pada
Mo −Md kelembaban relatif yang rendah. Tujuannya adalah
MC db = untuk meningkatkan kecepatan (II.2) difusi air.
Md
Kelembaban relatif yang rendah di dalam ruang
dimana: pengering dapat terjadi jika udara pengering
MCwb adalah kadar air basis basah bersirkulasi dengan baik dari dalam ke luar ruang
MCdb adalah kadar air basis kering pengering, sehingga semua uap air yang diperoleh
Mo adalah massa total produk setelah kontak dengan produk langsung dibuang ke
Md adalah massa produk tanpa air udara lingkungan.
Hubungan kadar air basis basah dan basis Lama waktu pengeringan tergantung pada
kering di atas, secara matematika dapat dituliskan banyak faktor, antara lain ukuran dan ketebalan ikan,
sebagai berikut: temperatur pengering, kelembaban relatif udara,
1 kecepatan udara pengering dan total beban
MC wb = 1 − pengeringan. (II.3)
MC db + 1
1 3. METODOLOGI
MC db = −1 (II.4)
(1 − MC wb ) 3.1 Peralatan Pengujian
Untuk keperluan pengujian atau eksperimen
pengeringan, dimana massa produk diukur setiap Peralatan pengujian yang digunakan dalam
saat, kadar air setiap saat dapat dihitung dengan proses pengeringan ikan nila ini adalah pengering
menggunakan persamaan berikut. surya aktif tipe tidak langsung. Pengering surya ini
TeknikA 27
No. 31 Vol.2 Thn. XVI April 2009 ISSN: 0854-8471
sebuah memori penyimpan data jenis CC48 yang 5. Matikan alat dan baca angka yang ditunjukkan
dihubungkan ke komputer. Gambar 5 adalah oleh jarum skala merah, yang merupakan kadar
pyranometer tipe CC48. air ikan basis basah.
15 menit. 50 800
2
40
0
600
ada lagi perubahan massa pada ikan (konstan), 30
pengujian. 10
200
ikan pada dibiarkan tetap berada di dalam 7:55 9:07 10:19 11:31 12:43 13:55 15:07 16:19 17:31
Waktu
ruang pengering dengan menutup katup
T1 = TRak 2 T2 = Twb Keluar T3 = TKeluar Kolektor
saluran udara untuk menghindari kontak T9 = TLingkugan
T7 = TRak 3
T5 = Tdb Keluar
T8 = TKeluar Kolektor
T6 = TRak 1
T11 = Twb Masuk
T10 = Tdb Masuk Radiasi
dengan udara luar.
10. Sebelum pengeringan dilanjutkan pada Gambar 10 Radiasi matahari dan temperatur ruang
keesokan harinya, ikan ditimbang kembali pengering pada tanggal 29 April 2008
untuk mengetahui massa ikan dan lanjutkan Data Pengujian: 12 Mei 2008
0
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 50
40
600
30 400
4.1 Hasil 20
200
10
0 0
Efisiensi pengeringan harian dapat diartikan 7:55 9:07 10:19 11:31 12:43 13:55 15:07 16:19 17:31
Waktu
sebagai perbandingan antara energi yang digunakan
T 1 = T R ak 2 T2 = T wb K eluar T 3 = T K eluar K olektor
untuk memindahkan/menguapkan air dari ikan basah T 4 = T emperatur L ingkugan
T 7 = T emperatur R ak 3
T5 = T db K eluar
T8 = T K eluar K olektor
T 6 = Temperatur R ak 1
T 9 = Twb Mas uk
dengan menggunakan energi radiasi matahari yang T 10 = T db Mas uk R adias i
40 800
sampai delapan jam. Selama pengujian, rata-rata
intensitas radiasi matahari tertinggi terjadi pada jam 30 600
50 1000
2
20 400
Gambar 12 Radiasi matahari dan temperatur ruang
10 200
pengering pada tanggal 7 Juni 2008
0 0
7:55 9:07 10:19 11:31 12:43
Waktu
13:55 15:07 16:19 17:31
Untuk menguapkan air sampai ikan menjadi
T1 = TRak 2
T9 = TLingkugan
T2 = Twb Keluar
T5 = Tdb Keluar
T3 = TKeluar Kolektor
T6 = TRak 1 kering pada satu kali pengujian dibutuhkan waktu
T7 = TRak 3 T8 = TKeluar Kolektor T11 = Twb Masuk
T10 = Tdb Masuk Radiasi
antara 2-5 hari. Oleh karena itu, efisiensi
Gambar 9 Radiasi matahari dan temperatur ruang pengeringan dihitung per hari, karena jumlah air
pengering pada tanggal 26 Maret 2008 yang menguap dan energi matahari yang diterima
ruang pengering berbeda setiap harinya.
Sebagai ilustrasi perhitungan, dipilih
pengujian pada tanggal 15 Mei 2008. Pengujian
untuk tanggal tersebut memakan waktu selama enam
jam. Contoh ikan yang dijadikan sampel pada
pengujian dapat dilihat pada gambar 14.
TeknikA 30
No. 31 Vol.2 Thn. XVI April 2009 ISSN: 0854-8471
W
= 78681.5
m2
J
= 9441780 2
m
= 9.4 MJ
Energi radiasi matahari yang diterima oleh
kolektor dihitung dengan persamaan :
TeknikA 31
No. 31 Vol.2 Thn. XVI April 2009 ISSN: 0854-8471
Efisiensi pengeringan ikan nila yang didapatkan Pengujian untuk mengetahui efisiensi
tidak begitu tinggi, yaitu bervariasi antara 0,5% pengeringan ikan nila (Nile Tilapia) dengan
sampai dengan 8,16%. Hal ini dapat disebabkan menggunakan pengering surya telah dilakukan pada
karena beberapa hal, antara lain: bulan Maret sampai bulan Juni 2008. Ikan yang
1. Kapasitas ruang pengering tidak digunakan secara dikeringkan berukuran sedang, dengan berat per
maksimal. Massa ikan yang dikeringkan hanya 3 ekor antara 52–90 g, lebar antara 6–6,5 cm dan
kg, sedangkan kapasitas ruang pengering adalah panjang antara 16–17,5 cm.
5 kg. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat ditarik
2. Intensitas radiasi matahari selama pengujian beberapa kesimpulan antara lain:
sangat berfluktuasi sehingga mempengaruhi 1. Efisiensi pengeringan sangat dipengaruhi oleh
temperatur pengeringan. radiasi matahari yang diterima oleh alat
3. Ukuran ikan sampel tidak seragam. pengering.
4. Harga efisiensi pengeringan ikan semakin rendah 2. Efisiensi pengeringan dipengaruhi oleh ukuran
pada pengujian hari berikutnya. Hal ini ikan dan kapasitas ruang pengering yang
disebabkan karena kandungan air pada ikan digunakan.
semakin berkurang, sehingga energi yang 3. Nilai efisiensi pengeringan semakin berkurang
dibutuhkankan untuk menguapkan air semakin dengan berkurangnya kadar air dalam ikan.
rendah.
TeknikA 32
No. 31 Vol.2 Thn. XVI April 2009 ISSN: 0854-8471
DAFTAR PUSTAKA
TeknikA 33