Intisari Arus asut yang cukup tinggi, berkisar antara 5 s/d 6 kali
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi arus nominal motor.
listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan
medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan B. tujuan
medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang paling
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tugas akhir
banyak kita jumpai dalam industri. Hal ini disebabkan karena
motor induksi memiliki berbagai keunggulan dibanding dengan ini yaitu :
motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena harganya yang 1) Mengerti dan memahami konsep untuk analisis motor
relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta induksi 3 fasa dengan metode konstruksi dan prinsip
karakteristik kerja yang baik. Maka sangatlah penting untuk kerja.
mengetahui motor induksi, baik dari segi konstruksi maupun 2) Mengerti dan memahami pengertian, prinsip kerja dan
prinsip kerja. Untuk dapat melakukan analisis motor induksi 3 karakteristik motor induksi 3 Fasa.
fasa tersebut diperlukan suatu model motor induksi yang luwes.
II. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI 3 FASA
Keywords— Motor Induksi 3 Fasa, Kontruksi, Prinsip Kerja.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin-mesin listrik digunakan untuk mengubah suatu
bentuk energi ke energi yang lain, misalnya mesin yang
mengubah energi mekanis ke energy listrik disebut generator,
dan sebaliknya energi listrik menjadi energy mekanis disebut
motor. Masing-masing mesin mempunyai bagian yang diam
dan bagian yang bergerak. Bagian yang bergerak dan diam
terdiri dari inti besi, dipisahkan oleh celah udara dan
membentuk rangkaian magnetic dimana fluksi dihasilkan oleh
aliran arus melalui kumparan/belitan yang terletak didalam
kedua bagian tersebut. Motor induksi merupakan motor yang
paling banyak digunakan dalam berbagai aplikasi mulai dari
aplikasi di lingkungan rumah tangga sampai aplikasi di
industri-industri besar. Pada umumnya mesin-mesin peng- Gbr. 1 Konstruksi motor induksi 3 fasa
gerak yang digunakan di Industri mempunyai daya keluaran
lebih besar dari 1 HP dan menggunakan motor Induksi Tiga
Inti besi stator dan rotor terbuat dari lapisan baja silikon
Fasa. Adapun kelebihan dan kekurangan motor induksi bila
yang tebalnya berkisar antara 0,35 mm - 1 mm yang tersusun
dibandingkan dengan jenis motor lainnya, adalah:
secara rapi dan masing-masing terisolasi secara listrik dan
Kelebihan Motor Induksi
diikat pada ujung ujungnya. Celah udara antara stator dan
Mempunyai konstruksi yang sederhana.
rotor pada motor yg berukuran kecil 0,25 mm - 0,75 mm,
Relatif lebih murah harganya bila dibandingkan dengan sedangkan pada motor yang berukuran besar bisa mencapai
jenis motor yang lainnya. 10 mm. Celah udara yang besar ini disediakan untuk
Menghasilkan putaran yang konstan. mengantisipasi terjadinya pelengkungan pada sumbu sebagai
Mudah perawatannya. akibat pembebanan. Tarikan pada pita (belt) atau beban yang
Untuk pengasutan tidak memerlukan motor lain sebagai tergantung akan menyebabkan sumbu motor melengkung.
penggerak mula.
Tidak membutuhkan sikat-sikat, sehingga rugi gesekan C. Stator
bisa dikurangi. stator adalah bagian pada motor listrik berfungsi sebagai
Kekurangan Motor Induksi stasioner dari sistem rotor. Jadi penempatan stator biasanya
Putarannya sulit diatur. mengelilingi rotor, stator bisa berupa gulungan kawat tembaga
yang berinteraksi dengan angker dan membentuk medan bentuk yang sederhana. Belitan rotor terdiri atas batang-
magnet untuk mengatur perputaran rotor. batang penghantar yang ditempatkan di dalam alur rotor.
Pada dasarnya belitan stator motor induksi tiga fasa sama Batang penghantar ini terbuat dari tembaga, alloy atau
dengan belitan motor sinkron. Konstruksi statornya belapis- alumunium. Ujung-ujung batang penghantar dihubung singkat
lapis dan mempunyai alur untuk melilitkan kumparan. Stator oleh cincin penghubung singkat, sehingga berbentuk sangkar
mempunyai tiga buah kumparan, ujung-ujung belitan burung. Motor induksi yang menggunakan rotor ini disebut
kumparan dihubungkan melalui terminal untuk memudahkan Motor Induksi Rotor Sangkar. Karena batang penghantar rotor
penyambungan dengan sumber tegangan. Masing-masing yang telah dihubung singkat, maka tidak dibutuhkan tahanan
kumparan stator mempunyai beberapa buah kutub, jumlah luar yang dihubungkan seri dengan rangkaian rotor pada saat
kutub ini menentukan kecepatan motor tersebut. Semakin awal berputar. Alur-alur rotor biasanya tidak dihubungkan
banyak jumlah kutubnya maka putaran yang terjadi semakin sejajar dengan sumbu (poros) tetapi sedikit miring.
rendah.
Krakteristik motor rotor sangkar:
Rotor terdiri dari penghantar tembaga yang
dipasangkan pada inti yang solid dengan ujung-ujung
dihubung singkat mirip dengan sangkar tupai.
Kecepatan konstan.
Arus start yang besar yang diperlukan oleh motor
menyebabkan tegangan berfluktuasi.
Arah putaran dapat dibalik dengan menukarkan dua
dari tiga line daya utama pada motor.
Faktor daya cenderung buruk untuk beban yang
dikurangi.
Apabila tegangan diberikan pada lilitan stator,
dihasilkan medan-magnet putar yang menginduksikan
tegangan pada rotor. Tegangan tersebut pada gilirannya
Gbr. 2 Lilitan Motor Induksi menimbulkan arus yang besar mengalir pada rotor.
Arus tersebut menimbulkan medan magnet. Medan
rotor dan medan stator cenderung saling menarik satu
D. Rotor sama lain. Situasi tersebut membangkitkan torsi, yang
memutar rotor dengan arah yang sama dengan putaran
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar pada medan magnet yang dihasilkan oleh stator.
sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena adanya
Pada saat start, motor akan terus berjalan dengan rugi
medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan
fase sebagai motor satu-fase. Arus yang ditarik dari
torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan
dua lin sisa hampir dua kali, dan motor akan
kawat dan juga diameternya. Motor Induksi bila ditinjau dari
mengalami panas lebih.
rotornya terdiri atas dua tipe yaitu rotor sangkar dan rotor
lilit.
2) Rotor Lilit
1) Rotor Sangkar
E. Medan Putar
𝐸2 𝐸2
𝐼2 = =
𝑍2 √𝑅2 + 𝑋2 2
2
𝑅2 𝑅2
𝐶𝑜𝑠 𝜑 = =
𝑍2 √𝑅2 + 𝑋2 2
2
3 𝑆. 𝐸2 2 . 𝑅2 𝑅2
𝑇 = × 2 2. 2. 𝑆𝑚
2. 𝜋. 𝑁𝑠 𝑅2 + (𝑆. 𝑋2 )2 𝑋2
= 2 = 1 + 𝑆𝑚2
𝑅
1 + ( 2)
Torsi Maksimum saat Motor Berputar 𝑋2
Kondisi Torsi Maksimum pada saat motor berputar
bisa diperoleh dengan mendeferentialkan persamaan Torsi Torsi pada Rotor Lilit
ter-hadap Slip S.
𝑑𝑇 Untuk menentukan Arus, daya, dan Torsi pada Motor
Torsi Maksimum => = 0
𝑑𝑆 Induksi rotor lilit tidak berbeda dengan rotor sangkar,
Berdasarkan hasil diferensial ini akan diperoleh ; hanya pada rotor lilit kita bisa menambahkan tahanan luar
𝑅
𝑆𝑚 = 2 terhadap bagian rotor tersebut.
𝑋2
𝑘.𝑆.𝐸2 2 .𝑅2
𝑇𝑚𝑎𝑥 = 2
𝑅2 2 + 𝑆 2 .𝑋2
𝑅
𝑘. 2 .𝐸2 2 .𝑅2 𝑘.𝐸2 2
𝑋2
= 𝑅 2
=
𝑅2 2 + ( 2 ) .𝑋2 2.𝑋2
𝑋2
REFERENSI
[1] Sumardjati, Prih dkk, Teknik Pemanfaatan Tenaga
Listrik Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, 2008.
[2] Siswoyo, Teknik Listrik Industri Jilid 2. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2008.
[3] Asmara, Awan Frima dkk, Induction Motor.
Bandung: Gramedia, 2001
Gb. 9 Rangkaian Ekuivalen Motor Induksi Rotor Lilit [4] Sandy Uchiha. (2009) BAB III Motor Induksi.
Saat Pengasutan S = 1 [Online]. Available:
𝐸2 www.scribd.com/doc/50045535/20/Prinsip-Kerja-
𝐼2 = 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 Motor-Induksi
√(𝑅2 + 𝑅𝑥 )2 + (𝑋2 )2 [5] M.L Soni, Dhanpat Rai & Sons, Electrical
Technology, Nai Sarak, Delhi.
𝑅2 + 𝑅𝑥 [6] Ir. H. SUTEDJO ABDURRAHMAN, MT. (2011)
𝐶𝑜𝑠𝜑2 =
√(𝑅2 + 𝑅𝑥 )2 + (𝑋2 )2 Dasar - Dasar Motor Induksi 3. [Online]. Available:
http://elektronikatea.blogspot.com/
𝑘.𝐸2 2 .(𝑅2 +𝑅𝑥 ) [7] Susanto, (2011) Motor AC. [Online]. Available:
𝑇= (𝑅2 +𝑅𝑥 )+(𝑋2 )2
N-m http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/02/16/
motor-ac-arus-bolak-balik/
[8] Prof. Drs. H. Hery Marsudi Hwangcub SST, (2007)
Saat Berputar
𝐸2 Sistem 3 Fasa. [Online]. http://dunia-
𝐼2 = 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 listrik.blogspot.com/search/label/Dasar%20Teknik%
√(𝑅2 + 𝑅𝑥 )2 + (𝑆. 𝑋2 )2 20Elektro
[9] T.A. Lippo, Representation of Induction Motor in
𝑅2 + 𝑅𝑥 Reference Frame Theory, A Class Note, University
𝐶𝑜𝑠𝜑2 =
√(𝑅2 + 𝑅𝑥 )2 + (𝑆. 𝑋2 )2 of Winconsin USA, 1984.
V. KESIMPULAN