Anda di halaman 1dari 20

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Persetujuan penamaan nama Perseroan Terbatas (PT) untuk pendirian


industri minuman
1. Pengajuan nama PT untuk industri minuman berupa PT. Sinika Jaya
Pharma disampaikan oleh pemohon kepada menteri dengan jasa teknologi
informasi system administrasi badan hokum secara elektronik dengan
mengisi format pengajuan nama perseroan.
2. Diberikan persetujuan nama PT. Sinika Jaya Pharma oleh menteri yang
telah disampaikan dengan cara elektronik, dan dinyatakan dalam akta
pendirian.
3.2 Perizinan Pendirian Industri Minuman
1. Pengajuan permohonan persetujuan rencana induk pembangunan (RIP)
kepada kepala badan dengan formulir 2
2. Permohonan persetujuan prinsip diajukan kepada Direktur Jendral dengan
tembusan kepada Kepala Badan dan kepala dinas kesehatan provinsi
dengan menggunakan formulir 1
3. Diberikan persetujuan rencana induk pembangunan oleh kepala badan
dalam bentuk rekomendasi hasil analisis rencana induk pembangunan
4. Diberikan persetujuan prinsip diberikan direktur jendral
3.3 Gambaran Umum PT. Sinika Jaya Pharma
3.3.1 Profil PT. Sinika Jaya Pharma
PT. Sinika Jaya Pharma adalah suatu perusahaan industri farmasi yang
didirikan pada tahun 2018. PT. Sinika Jaya Pharma merupakan suatu perusahaan
yang memproduksi minuman. PT. Sinika Jaya Pharma beralamat di Jl. Raya
Bogor,Cijujung Kecamatan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat 16710 Indonesia..
Perusahaan ini menghasilkan minuman isotonik dengan berbagai rasa.
3.3.2 Lokasi PT. Sinika Jaya Pharma
Lokasi yang akan dirikan untuk industri minuman ini adalah
tempat yang strategis dan mempunyai lahan yang cukup untuk bangunan
yang akan didirikan, lokasi yang akan dipilih adalah daerah Bogor.

31
Pemilihan daerah Bogor didasarkan atas pertimbangan efisiensi, daerah
bebas banjir dan bebas dari sumber cemaran, serta mempunyai sumber air
yang memenuhi syarat.
3.3.3 Visi dan Misi
Visi:
Menjadi industri minuman yang dapat memberikan manfaat pada
masyarakat dan lingkungan.
Misi:
a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang minuman yang dapat
meningkatkan kesehatan.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina
kesehatan melalui pola hidup sehat melalui minuman.
c. Mengelola perusahaan agar tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Manufacturing
Practices dalam proses produksi minuman.
3.3.4 Struktur Organisasi PT. Sinika Jaya Pharma
Rencana rancangan struktur organisasi pada PT. Sinika Jaya Pharma antara
lain:

__ = Garis Komando (Perintah)

- - = Garis Koordinasi

32
Job Description :
1. President Director
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang
administrasi keuangan,kepegawaian dan kesekretarian.
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan
peralatan perlengkapan.
c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening
penggunaan air dari langganan.
e. Melaksanakan tugas-tugas yang di berikan Dewan Direksi.
f. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab
kepada Dewan direksi.
g. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
h. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerja
sama dengan MD atau CEO)
i. Memimpin rapat umum, dalam hal; untuk memastikan pelaksanaan
tata tertib: keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi
secara tepat; mengarahkan diskusi kea rah consensus; menjelaskan
dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
j. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan
dunia luar.
k. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari
board dan sub-komite, sehingga tercapai keselarasan dan efektivitas.
l. Mengambil keputusan sebagaimana di delegasikan oleh BOD atau
pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan dalam
meeting-meeting BOD.
m. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan
standaretika dan hokum, sebagai refrensi dalam (apapun standar
dokumen kebijakan direktur yang mungkin anda gunakan).

33
2. HRD Manager
HRD berfungsi untuk mengelola keahlian, meningkatkan, dan
memotivasi mereka untuk mencapai kinerja terbaik dan memastikan mereka
tetap berkomitmen pada perusahaan. Secara singkat, HRD berhubungan
dengan manajemen karyawan dari rekrutmen hingga pensiun. Walaupun ada
banyak fungsi HRD, berikut ini adalah 5 dari tugas pokoknya:
a. Rekrutmen dan Pemilihan karyawan
b. Orientasi
c. Memelihara kondisi kerja yang kondusif
d. Mengelola hubungan antar karyawan
e. Pengembangan dan Training
3. Plant Manager
Plant Manager merupakan orang yang bertanggung jawab penuh
terhadap gerak majunya suatu perusahaan karena di sini Plant Manager
merencanakan semua kegiatan yang akan dilaksanakan dalam sebuah
perusahaan. Tugas dari plant manager antara lain:
a. Mengontrol kinerja manajer
b. Bertanggung jawab atas keseluruhan pabrik atau perusahaan
c. Mengontrol bisnis plant yang telah dibuat terhadap kondisi riel yang
ada di lapangan
d. Secara berkala mengadakan pertemuan guna melakukan peninjauan
ulang terhadap semua kegiatan yang telah dan sedang berjalan.
e. Memeriksa pencapaian program serta memberi masukan – masukan
terhadap persoalan yang dihadapi serta memberikan ide – ide
perbaikan.
f. Memeriksa pelaksanaan kegiatan di lapangan dan menilai secara
langsung pelaksanaan kegiatan di lapangan.
4. Marketing Manager
a. Bertanggung jawab terhadap Manager Umum.
b. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan
strategi penjualan kepada konsumen.

34
c. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi
penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.
d. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya.
e. Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya
untuk mencapai tujuan perusahaan.
f. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau
pelanggan.
g. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap perolehan hasil
penjualan dan penggunaan dana promosi.
h. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan mebimbing
seluruh karyawan dibagian pemasaran
5. Finance Manager
Departemen ini bertugas merencanakan dan mengendalikan semua
kegiatan keuangan, menyajikan laporan dan analisa keuangan untuk
mendukung operasional perusahaan.
6. Technical Manager
Departemen ini bertugas merencanakan, mengkoordinasi
danmengendalikan kegiatan di bagian teknik dalam perawatan maupun
perbaikan mesinproduksi dan sarana penunjang.
7. R&D Manager
R&D pada industri farmasi adalah serangkaian proses penelitian
dan pengembangan yang ditujukan untuk menemukan produk Farmasi
baru atau memperbaiki kualitas produk yang telah ada ( kualitas meliputi:
safety, effectiveness, acceptance). R&D Manager membawahi 3 bagian
penting yaitu Product dev, Packaging dev, Registration Off. Tugas Bagian
R&D dalam industri farmasi adalah:
a. Membuat produk baru, novel product (new moleculle entities dan
senyawa modifikasi)
b. Mengembangkan produk yang telah ada (me too product), yang
meliputi:
Perbaikan bentuk sediaan
Perbaikan kemasan

35
Perbaikan dosis
Perbaikan formula
c. Mengawasi proses scale-up
d. Melakukan pendaftaran produk pada regulator (BPOM, European
Drug Regulator, FDA, dll)
e. Membuat rumusan metode analisis, yang akan digunakan sebagai
prosedur tetap analisis produk yang dibuat.
8. Production Manager
Manajer produksi seorang yang terlibat perencanaan, koordinasi
dan kontrol dari proses mmanufaktur dan bertanggung jawab memastikan
barang dan jasa diproduksi secara efisien, jumlah produksi yang benar &
akurat, diproduksi sesuai dengan anggaran biaya yang tepat dan
berkualitas sesuai standar perusahaan. Production Manager membawahi 2
bagian penting yaitu Prodution Suprevisor, Packaging Suprevisor. Tugas
pekerjaan manajer produksi meliputi :
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi
b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan
c. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang
waktu dengan klien dan manajer
d. Menentukan standar kontrol kualitas
e. Mengawasi proses produksi
f. Merenegosiasi rentang waktu atau jadwal yang diperlukan
g. Melakukan pemilihan, pemesanan dan bahan pembelian
h. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi
i. Menjadi penghubung dengan pembeli, pemasaran dan staf penjualan
j. Mengawasi pekerjaan staf junior
9. QC / Lab Manager
Quality Control (QC) / Lab Manager membawahi 3 bagian penting
yaitu Lab Suprevisor, Microbiologi, IPC Spv. Tugas pekerjaan QC / Lab
Manager meliputi :
a. Pemerikasaan bahan baku
b. Pemeriksaan bahan pengemas

36
c. Pemeriksaan produk antara dan produk ruahan
d. Pemeriksaan mikrobiologi dan limbah
e. Pemeriksaan produk jadi
f. Pengawasan proses produksi
10. PPIC Manager
Production Planning and Inventory Control (PPIC) bertugas
merencanakan jadwal produksi berdasarkan confirmed wekkly order yang
diterima dan mengendalikan tingkat ketersediaan raw material dan
finished goods sehingga standar buffer stock terjaga.
11. QA Manager
Quality Assurance (QA) Manager membawahin 3 bagian penting
yaitu Internal Auditor, Validation Off, Product Stability. Tugas pekerjaan
QA Manager meliputi:
a. Peninjauan dan penilaian produk tahunan (annual product review/
APR).
b. Mengkoordinir, menyususn, dan melaksanakan protokol serta laporan
kualifikasi dan validasi.
c. Melaksanakan, mengkoordinir dan membuat program kalibrasi
peralatan yang ada di laboratorium, ruang produksi, gudang dan
semua ruangan yang memiliki peralatan satuan, termasuk yang
digunakan oleh bagian teknik.
d. Mengkoordinasikan dan mengadakan pelatihan sesuai CPOB.
e. Melaksanakan, mengkoordinir dan membuat program audit internal
dan eksternal.
f. Melaksanakan, mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan
dokumentasi pabrik.
3.4 Sarana Prasarana
3.4.1 Aspek Lokasi dan Aspek Bangunan
Areal tanah yang dicadangkan +/- 7 Ha, sehingga dapat mengatur
penggunaannya dengan leluasa. Bangunan PT. Sinika Jaya Pharma terdiri
dari kantor administrasi, ruangan proses produksi, ruang penyimpanan

37
bahan baku, ruang meeting, masjid, unit pengelolaan air, kantin, serta pos
keamanan.
3.4.2 Aspek Peralatan kantor
Peralatan kantor diatur sesuai kebutuhan administrasi office.
3.4.3 Aspek Peralatan Industri
Tata letak alat disusun berdasarkan urutan proses produksi, dimana
perpindahan bahan dari satu alat ke alat lainnya dilakukan dengan alat bantu
seperti conveyor, pipa-pipa dan pompa
3.5 Aspek Produksi
3.5.1 Proses Produksi
Proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Berikut ini diagram alur yang
menjelaskan tahapan proses produksi dari minuman :
a. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah:
1. Air Arthesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaan
tanah atau air yang berada di bawah air permukaan tanah.
2. Garam/natrium, garam yang digunkan adalah garam-garaman
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga mampu menggantikan
ion tubuh yang hilang. Pengadaan bahan baku garam ini dilakukan
didapatkan dari lokal daerah sekitar.
3. Sukrosa, merupakan salah satu komponen penting dalam
minuman isotonik. Selain berperan sebagai salah satu penentu rasa,
sukrosa juga menjalankan peran sebagai penyuplai karbohidrat
(energi) bagi tubuh, gula yang digunakan adalah gula glukosa yang
diambil diperusahaan gula lokal.
4. Flavor
Flavor didefinisikan sebagai komponen yang, memiliki
karakteristik yang dapat menghasilkan sifat sensori (aroma dan rasa).
Beberapa alasan penambahan flavor kedalam makanan/minuman
adalah: 1) memberikan cita rasa pada produk yang memiliki dasar cita
rasa yang lemah, 2) untuk menggantikan cita rasa alami yang hilang

38
selama proses, 3) untuk memeperbaiki profil cita rasa yang ada, 4)
untuk menyamarkan cita rasa, 5) untuk menambah cita rasa jika
penggunaan flavor alami secara teknologi tidak memungkinkan, dan
6) untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomi. Flavor dalam
minuman dapat berasal dari buah, minuman buah, atau flavor buatan
(sintetik). Flavor yang umum digunakan dalam inclustri minuman
adalah flavor sintetik. Keuntungan penggunaan flavor sintetik adalah
lebih ekonomis, penggunaan relatif sedikit, penyimpanan mudah,lebih
stabil dan lebih tahan lama.

b. Bahan Penunjang
Berikut bahan penunjang yang digunakan adalah:
1. Resin, yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk bahan pembuat
botol. Resin sendiri didapatkan dari negara Jepang karena di Indonesia
masih belum ada pihak yang mensuplai resin dalam kapasitas besar.
2. Tutup botol, yaitu tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutup
dari Pokazone.

39
3. Label, yaitu label yang berasal dari bahan plastik yang digunakan
sebagai label dalam kemasan Pokazone. Pengadaan label ini
didapatkan dari produsen plastik di daerah Indonesia.
c. Pembuatan Larutan
1. Timbangan
Digunakan untuk menimbang bahan baku yang berupa garam-
garam yang dicampurkan ke dalam air sesuai dengan komposisi yang
ditetapkan.
2. Tangki Penampung
Digunakan untuk menampung air Arthesis yang digunakan sebagai
bahan baku.
3. Mixer
Digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam, guladan air
sebagai komposisi cairan Pokazone.
d. Proses Pengemasan Pokazone
1. Mesin Sterilisasi
Digunakan untuk mensterilkan botol dan tutup botol agar terhindar
dari kontaminan.
2. Mesin filling Cappling
Digunakan untuk memasukkan produk ke dalam botol yang sudah
steril.
3. Mesin pelabelan terdiri dari cap sterilisation, cap sorter, cap checker
Digunakan untuk memberi label secara otomatis pada produk
Pokazone yang sudah dikemas.
4. Mesin detektor
Yang terdiri dari mesin bottle preassure detector.
Untuk menseleksi/mendeteksi produk-produk yang rusak atau tidak sesuai
dengan standar Pokazone sehingga produk yang tidak sesuai tersebut dapat
disingkirkan

40
5. Mesin Auto Caser
Mesin pengemas yang digunakan untuk mengemas dan menata
produk Pokazone jadi ke dalam kardus kemasan Pokazone.
3.5.2 Pengemasan
Proses pengemasan merupakan bagian akhir dari sebuah proses produksi
yang ada di PT. Sinika Jaya Pharma. Pengemasan merupakan salah satu cara
untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan maupun non pangan.
Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menunjang
distribusi produk terutama yang mudah rusak mengalami kerusakan.
Proses pengemasan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, sehingga efektifitas dan efisiensi kerja dapat terwujud
dengan baik. Pada PT. Sinika Jaya Pharma ada dua tahap proses pengemasan
yaitu pengemasan primer dan pengemasan sekunder.
a. Pengemasan primer
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi canggih serta bahan
baku plastik yang lebih ringan serta proses produksi disuhu ruang dalam
lingkungan pabrik yang bersih ini akan menghasilkan eco bottle yang ramah
lingkungan karena dapat mengurangi emisi karbon ke lingkungan.
Bahan kemasan primer yang digunakan kemasan Pocazone
yaitu polietilen tereptalat (PET). PET memiliki sifat yang transparan, jernih, dan
kuat. Biasanya dipergunakan sebagai botol minuman (air mineral, jus, softdrink,
minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat atau
panas. Polietilena tereftalat adalah suatu resin polimer plastik termoplast dari
kelompok poliester. PET banyak diproduksi dalam industri kimia dan digunakan
dalam serat sintetis, botol minuman, wadah makanan, dan
aplikasi thermoforming serta dikombinasikan dengan serat kaca dalam resin
teknik.
b. Pengemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan tahapan selanjutnya dari pengemasan
primer. Produk yang berasal dari ruang pengemas primer selanjutnya dibawah ke
ruang pengemas sekunder. Produk yang telah masuk keruang pengemas sekunder

41
selanjutnya dikemas oleh para packer. Produk dikemas dalam karton yang
merupakan pengemas sekunder.

Karton dilewatkan pada mesin karton sealer yang secara otomatis akan
menutup rapat karton baik dari bawah maupun dari atas. Pada kemasan sekunder
juga terdapat informasi tentang produk, namun tidak selengkap informasi yang
terdapat pada kemasan primer.

3.6 Rencana Anggaran


3.6.1 Biaya Perizinan, Sarana dan Prasarana
No Uraian Spesifikasi Jumlah biaya
1 Perizinan Administrasi dan lain-lain Rp 11.000.000
2 Tanah atau Lokasi 7 hektar Rp 7.000.000.000
lahan Harga tanah 1 meter = Rp 100.000
1 hektar = 10000 meter
7 hektar = 70000 meter x Rp
100.000=
Rp 7.000.000.000
3 Bangunan Pembangunan fisik Rp 15.839.000.000
1. Pagar keliling = 700m x Rp
750.000 = Rp 525.000.000
2. Gapura gerbang = Rp
35.000.000
3. Gedung kantor
LB 700m x Rp 2.000.000=
Rp 1.400.000.000
4. Gedung penyimpanan
LB 800m x Rp 2.000.000=
Rp 1.600.000.000
5. Gedung processing produk
LB 1000m x Rp 2.000.000=
Rp 2.000.000.000
6. Gedung packaging produk

42
LB 500m x Rp 2.000.000=
Rp 1.000.000.000
7. Gedung laboratorium
LB 200m x Rp 2.000.000=
Rp 400.000.000
8. Kantin dan garasi
LB 300m x Rp 1.500.000=
Rp 450.000.000
9. Mushola dan tempat wuduh
LB 120M X Rp 1.500.000=
Rp 180.000.000
10. Sumber air dan instalasinya
Rp. 200.000.000
11. Sarana dan prasarana
perizinan,dll
Rp 150.000.000
12. Sekretariat dan ATK
Rp 200.000.000
13. Sarana transport dan
angkutan barang
Rp 1.500.000.000
14. Sosialisasi/advertising
Rp 500.000.000
15. Perlengkapan kantor
Rp 150.000.000
16. Perlengkapan gudang
Rp 100.000.000
17. Perlengkapan bahan baku
Rp 500.000.000
18. Perlengkapan proses
produksi
Rp 2.000.000.000

43
19. Perlengkapan packaging
produk
Rp 300.000.000
20. Perlengkapan laboratorium
Rp 800.000.000
21. Instalasi komunikasi
Rp 200.000.000
22. Instalasi listrik
Rp 400.000.000
23. Instalasi air
Rp 400.000.000
24. Penanganan limbah
Rp 250.000.000
25. Kerjasama dengan petani
Rp 500.000.000
26. Biaya tak terduga
Rp 200.000.000
4 Mobil Rp 150.000.000
5 Jumlah Rp23.000.000.000

44
45
3.6.2 Gaji Karyawan

Perbulan Pertahun
Tingkat
No Jabatan Jumlah Gaji dan Peralatan Jumlah
Pendidikan Gaji Makan THR Pengobatan
Makan Safety
1 Direktur 1 Apoteker 10000000 1250000 135000000 10000000 10000000 500000 155500000
2 Manajer Perencanaan 1 Apoteker 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
3 Manajer Pemasaran 1 S1 Ekonomi 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
4 Menejer HRD 1 S1 Psikologi 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
5 Staff HRD 2 S1 Psikologi 3000000 625000 87000000 6000000 6000000 1000000 100000000
S1 Teknik
6 Menejer Teknik 1 Industri 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
7 Menejer R& D 1 Apoteker 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
8 Menejer Produksi 1 Apoteker 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
9 Menejer QC/LAB 1 Apoteker 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
10 Menejer PPIC 1 Apoteker 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
11 Manajer QA 1 Apoteker 6000000 750000 81000000 6000000 6000000 500000 93500000
12 Supervisor Produksi 1 S1 Farmasi 3000000 625000 43500000 3000000 3000000 500000 50000000
Supervisor
13 Pengemasan 1 S1 Farmasi 3000000 625000 43500000 3000000 3000000 500000 50000000
46
14 Supervisor Lab 1 S1 Farmasi 3000000 625000 43500000 3000000 3000000 500000 50000000
15 Mikrobiologi 1 S1 Farmasi 3000000 625000 43500000 3000000 3000000 500000 50000000
16 Supervisor IPC 1 S1 Farmasi 3000000 625000 43500000 3000000 3000000 500000 50000000
17 Buruh 25 SMA/SMK 1500000 500000 600000000 37500000 37500000 12500000 687500000
Total 42 Rp1768500000 Rp2034500000

47
.

modal awal = 23.000.000.000


Proyeksi tahun 1
 Harga minuman pokazone : Rp 7000 (sudah termasuk pajak 10% dan
keuntungan 5%)
 Produksi tahun 1 = 60.000 box (24btl @250ml)
= 60.000x24x Rp 7.000
= Rp 10.080.000.000
Perkiraan laba rugi/tahun

Laba = 15% x 10.080.000 = 1.512.000.000

Laba pertahun = 1.512.000.000 x 12 = 18.144.000.000

Perhitungan batas laba/ rugi/ BEP


 BEP
Biaya Tetap
Biaya Bangunan Rp 15.839.000.000
Biaya Tanah/Lahan Rp 7.000.000.000
Biaya Variabel
Gaji Karyawan Rp 2.034.500.000
Biaya Produksi 1 Tahun Rp 10.080.000.000
Biaya Mobil Rp 150.000.000
Biaya Tetap = = 15860/ botol

Biaya Variabel = = 8517/ botol

BEP = = 3.110.309 botol = 130.000 box

 ROI = x 100% x 100% = 79%

 PP (Pay Back Payment) = x 1 tahun

= x 1 tahun

= 1,3 Tahun

48
3.7 Pemasaran
Segmentasi yang dilayani oleh PT. Sinika Jaya Pharma adalah semua
masyarakat. Kapasitas produksi sebesar 600 botol/menit dan jam kerja selama 9
jam per hari, jumlah produk pokazone tentunya sangat banyak. Pocazone akan
dipasarkan ke supermarket, swalayan dan semua kalangan masyarakat yang
bertindak sebagai konsumen.
3.8 Proses Distribusi
Minuman merupakan produk pangan yang memerlukan pengelolaan dalam
pendistribusiannya. Sistem dimulai dari pabrik saat pendistribusian,
Pendistribusian Pokazone akan fokus di dalam negeri, sedang penyimpanan di
tempat tujuan, penyimpanan selama minuman belum digunakan hingga minuman
tersebut diberikan kepada konsumen. Proses pendistribusian yang baik dengan
mengatur suhu dari minuman supaya harus tetap terjaga pada suhu kisaran 20-
25°C. Pendistribusian pokazone akan fokus di dalam negeri.
3.9 Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
 Mampu memproduksi dan menyediakan minuman yang berkualitas
untuk kebutuhan masyarakat.
 Menjaga kualitas produksi sesuai standar cara pembuatan minuman
yang baik.
2. Weakness (Kelemahan)
 Minuman harus disimpan disuhu ruang agar tahan lama.
 Belum dapat mendistribusikan ke luar negri.
 Pendirian industri minuman membutuhkan dana yang cukup besar
 Industri minuman membutuhkan SDM yang cukup memadai.
3. Opportunity (Peluang)
 Industri minuman ini mempunyai potensi konsumsi untuk semua
kalangan.
 Industri minuman ini memproduksi dengan varian rasa.
4. Threat (Ancaman)
 Jika produksi minuman tidak dilakukan sesuai dengan standar
maka minuman ini tidak memnuhi standar mutu.

49
50

Anda mungkin juga menyukai