Anda di halaman 1dari 24

Rumpun Ilmu : Ilmu Keperawatan

Bidang Riset : Ilmu Keperawatan

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM)


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PENYULUHAN HIV
PADA MASYARAKAT RW 12 DI DESA KARJAYA
KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

Oleh:

Sukma Senjaya, S.Kep, M.MKes NIP. 196607211991031007


Aat Sriati, SKp; Msi NIP. 197010081996012001
Hendrawati, SPd, S.Kep, Ners, M.MKes NIP. 196409171990032004
Iceu Amira DA, S.Sos, S.Kep, Ners, M.Kes NIP. 196503111992032005
Indra Maulana, S.Kep; Ners; M.M NIP. 197605312010011003

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SEPTEMBER 2019
DAFTAR ISI

Halaman Sampul………………………………………………………………… i
Halaman Pengesahan………………………………………………….………… ii
Daftar Isi……………………………………………………............................... iiii
BAB I Pendahuluan …………………………………………............….……….. 4
BAB II Target dan Luara
2.1 Solusi Yang Ditawarkan…………………………...….……………. 7
2.2 Target ................................................................................................. 7
2.3 Luaran……………………………………………….……………… 7
BAB III Metode Pelaksanaan ………………………………………….……....... 8
Bab IV Hasil Kegiatan
3.1 Persiapan Kegiatan …………...……………………………………. 9
3.2 Pelaksanaan Kegiatan …………………...……………………...… 10
3.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ....................................................... 10
BAB V Rencana Tahapan Berikutnya ................................................................. 12
BAB VI Penutup .................................................................................................. 13
Daftar Pustaka……………………………..…………………………………..... 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

AIDS merupakan kepanjangan dari Acquired Immuno Dificiency

Syndrome, yaitu kumpulan gejala penyakit yang muncul akibat hilangnya

sistem kekebalan tubuh manusia penyebab dari munculnya gejala adalah

virus yang disebut HIV (Human immuno Deficiency Virus) (Kemenkes

RI,2014:01). Akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh, orang dengan

ODHA akan rentan terjangkit penyakit, jika tidak ditangani dengan tepat

sistem kekebalan akan hilang dan semua jenis penyakit akan menjangkit

ODHA hingga meninggal dunia. ODHA pada tahapan HIV awal tidak

memiliki ciri-ciri terjangkit, mereka nampak sehat dan tidak menunjukan

gejala penyakit apapun. Status terinfeksi HIV hanya dapat diketahui setelah

mengikuti test dan konseling HIV atau dikenal dengan VCT (Voluntary

Counseling and Testing)

Penyakit ini pertama kali ditemukan di Kota New York pada tahun

1981, secara global 36,9 juta orang hidup dengan HIV dan di Asia sendiri

pada tahun 2017 diperkirakan terdapat 3,5 juta orang yang terinfeksi HIV

(WHO,2017). Di Indonesia sendiri kasus HIV/AIDS tertinggi diantaranya

DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua dan Jawa Tengah (Kemenkes

RI, 2018). Jumlah HIV di Jawa Barat sendiri pada tahun 2016 yaitu HIV

23.301 kasus dan AIDS 7.911 kasus (Dinas Provinsi Jabar, 2016).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dari tahun 2013

sampai Desember 2018 mengalami kenaikan, pada 2013 ada 86 kasus dan

yang meninggal berjumlah 118, dalam kasus tersebut pada akhir 2016

3
terdapat 495 kasus dan yang meninggal 171 dengan kasus tersebut,

sementara pada desember 2018 yang mengalami HIV sebanyak 253 orang,

yang mengalami AIDS 392 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 181

orang (Dinkes, 2018).

Orang dengan ODHA merupakan salah satu kelompok penyandang

masalah kesejahteraan sosial di Indonesia. Pengidap HIV/AIDS tersebut

menghadapi stigma negatif dan perlakuan diskriminasi baik dari keluarga

maupun masyarakat. Ketika individu dinyatakan terinfeksi HIV, sebagian

besar keluarga menunjukkan perubahan perilaku karena takut tertular dan

terbawa stigma buruk oleh masyarakat. Sedangkan Odha sangat

membutuhkan dukungan keluarga untuk keberlangsungan hidupnya. Maka

dari itu Keluarga Orang dengan ODHA membutuhkan pemahaman

mengenai HIV/AIDS sehingga memunculkan rasa respect dan mendukung

Odha. Peneliti melakukan survei pendahuluan pada bulan Mei 2019 dengan

mewawancarai 10 orang keluarga ODHA, 5 orang mengatakan merasa takut

akan tertular pada dirinya dan anggota keluarga lainnya karena beranggapan

terlalu sering melakukan kontak fisik seperti memeluk, berpegang tangan

dan memandikan akan mudah tertular penyakit tersebut, 3 orang

mengatakan merasa takut akan kehilangan keluarga yang terkena ODHA

karena belum ada obat untuk menyembuhkannya, 2 orang mengatakan

ketidak tahuan cara merawat yang benar dan mereka takut tertular penyakit

tersebut. Dari ke 10 orang tersebut juga mengatakan hal yang sama bahwa

4
keluarga mereka yang ODHA merupakan aib bagi anggota keluarganya dan

mereka takut diketahui oleh tetangga dan dikucilkan oleh masyarakat.

5
BAB II
TARGET DAN LUARAN

2.1 Solusi yang ditawarkan


Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan untuk membantu
masyarakat dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Kegiatan PKM
sebagai media yang sangat tepat untuk memfasilitasi masyarakat dalam
meningkatkan kualitas hidupnya dalam kesehatan. Solusi yang ditawarkan
Tim PKM Keperawatan JIwa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
Kampus Garut adalah pendidikan kesehatan tentang HIV pada masyarakat
RW 12 Desa Karjaya Kabupaten Garut. Penkes ini dilakukan bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, diharapkan masyarakat
memahami masalah yang dihadapi tentang bahya penularan HIV..

2.2 Target
Dengan diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa
penyuluhan kesehatan mengenai HIV, diharapkan dapat mencegah terjadinya
penularan HIVsejak dini. Target yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah
1. Meningkatnya pengetahuan mengenai bahaya HIV.
2. Meningkatnya pengetahuan remaja mengenai pencegahan terjadinya HIV.
3. Teridentifikasinya penderita Kabupaten Garut.

2.3 Luaran
Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah
1. Terlaksananya penyuluhan kesehatan HIV untuk masyarakat di Kabupaten
Garut.
2. Terlaksananya penyuluhan kesehatan mengenai bahaya HIV pada
masyarakat di Kabupaten Garut.
3. Terlaksananya pencegahan secara dini pada masyarakat mengenai HIV di
Kabupaten Garut.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan


penyuluhan HIV tentang bahaya penularan HIV dan pencegahan terjadinya HIV
pada masyarakat di Kabupaten Garut ini salah satunya dengan metode
Tindakan Preventif dilakukan melalui berbagai kegiatan, diantaranya :
1. Menyusun media informasi leaflet mengenai HIV. Menyusun media
informasi penularan virus HIV ini berisi berbagai informasi yang terdiri dari
definisi HIV, faktor penyebab terjadinya HIV, bahaya HIV, bahaya
kejiwaan dan penaggulangan pencegahan virus HIV.
2. Melaksanakan penyuluhan kesehatan HIV pada masyarakat di Kabupaten
Garut. Pada tahap ini, diharapkan masyarakat mengetahui bahaya HIV,
pencegahan dan penanggulangan HIV.

7
BAB IV
HASIL KEGIATAN

3.1 Persiapan Kegiatan


a. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi dimulai dengan menyusun dan mengajukan
proposal rencana kegiatan yang diajukan ke tingkat Fakultas
Keperawatan UNPAD melalui Kepala Departemen Keperawatan Jiwa
untuk mendapatkan persetujuan dan surat tugas pelaksanaan kegiatan
pengabdian melalui penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang HIV
pada masyarakat di Kabupaten Garut .
b. Koordinasi
Melakukan koordinasi ke lokasi sasaran di Kabupaten Garut, untuk
memberitahukan rencana kegiatan yang akan dilakukan dan
berkonsultasi untuk menentukan hari, tempat dan sasaran penyuluhan.
Koordinasi di Dinas Kesehatan Garut dengan hasil menentukan tentang
pelaksanaan kegiatan tersebut, yaitu pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 September 2019
Jam : 09.00 s/d selesai WIB
Tempat : Madrasah Warga RW. 12 Desa Karjaya
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut
Sasaran : Masyarakat RW 12 di Kabupaten Garut
c. Tim Pelaksana
Tim Pelaksana kegiatan Penyuluhan tentang mengenal kesehatan jiwa :
- Sukma Senjaya, S.Kep., M.Mkes (Ketua Tim)
- Aat Sriati, S.Kp., M.Si (Anggota Tim)
- Hendrawati, S.Pd, S.Kep, Ners., M.Mkes (Anggota Tim)
- Iceu Amira DA, S.Sos, S.Kep,Ners., M.Kes (Anggota Tim)
- Indra Maulana, S.Kep., Ners., M.M (Anggota Tim)

8
Tim pelaksana menyusun Materi penyuluhan tentang mengenal
kesehatan jiwa yang disajikan dalam bentuk Handout dan Power Point
dengan isi materi yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan
sasaran.
Mempersiapkan rencana pelaksanaan kegiatan penyuluhan
berkerjasama dengan pihak sekolah dengan hasil menentukan susunan
acara yang terdiri dari: pembukaan, sambutan pihak RW 12,
pelaksanaan penyuluhan pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab,
doa dan penutupan serta dilanjutkan dengan ramah tamah.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


a. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan/pendidikan kesehatan
tentang HIV Pada Masyarakat RW. 12 di Kabupaten Garut pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 September 2019
Jam : 09.00 s/d selesai
Tempat : Madrasah Warga RW. 12 Kecamatan Tarogong
Kidul Kabupaten Garut
b. Sasaran
Sasaran penyuluhan HIV pada Masyarakat di Kabupaten Garut
dihadiri sebanyak 50 . Daftar Hadir Terlampir.
c. Susunan Acara
1) Pembukaan
2) Sambutan dari pihak sekolah
3) Pelaksanaan Kegiatan penyuluhan
4) Doa
5) Penutupan

3.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


a) Pembukaan oleh Kepala Departemen Jiwa.

9
b) Sambutan oleh Kepala Departemen Jiwa dengan isi penekanan tentang
pentingnya memahami HIV, penyebab terjadinya penularan virus HIV,
pencegahan dan cara mengatasi terjadinya hiv dengan harapan kedepan
masyarakat terhindar dari penularan virus HIV dan dapat menjadi
contoh teladan berperilaku hidup sehat jauh dari melakukan hubungan
ganti pasangan yang akan menyebabkan terjadinya penularan penyakit
kelamin dan salah satunya terjangkit virus HIVuntuk menjadi
masyarakat penerus bangsa yang sehat optimal dan kuat spiritualnya..
c) Pelaksanaan Penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan dengan menggunakan metode Ceramah,
Diskusi dan Tanya jawab.
Media Penyuluhan dengan menggunakan Laptop dan LCD.
Waktu penyuluhan dimulai tepat pada Jam 09.00 s/d 11.30 WIB.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Terlampir.
d) Doa

10
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Pengabdian masyarakat ini perlu dilaksanakan dengan rutin sesuai dengan


kebutuhan masyarakat dan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat, selain
itu harus ada evaluasi setiap selesai pengabdian untuk mengetahui keberhasilan ,
apakah yang telah disampaikan dilakukan atau dilaksanakan yaitu menunjukan
dengan adanya perubahan perilaku dari yang negatif menjadi perilaku yang
positif. Selain itu untuk mengetahui keadaan kegiatan positif masyarakat RW 12
Desa Karjaya Kabupaten Garut dan masalah-masalah yang terjadi serta cara
penanggulangan nya.

11
BAB VI
PENUTUP

Demikian Laporan Hasil Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk


penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang HIV Pada Masyarakat di Kabupaten
Garut, mudah-mudahan segala hal yang dilaporkan sesuai dengan rancangan yang
telah disusun. Terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini,
atas segala perhatian dan kerjasamanya

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, Abu Isa. Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh


Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh. http://muslim.or.id (2
November 2014).
Departemen Kesehatan Indonesia: Direktotat Jendran Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi
Antiretroviral pada anak di indonesia. Jakarta:DepkeS RI, 2008.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Pelayanan Kesehatan dan
HIV/AIDS.
Jakarta:Depnakertrans,2005.
Hasdianah, dkk. Imunologi Diagnosis dan Tekhnik Biologi Molekuler. Yokyakarta:
Nuha Medika, 2014.
Indriyani, Dian dan Asmuji. Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Upaya Promotif
dan Preventif dalam menurunkan angka kematian Ibu dan Anak.
Yokyakarta: Ar-Ruzz Media,2014.
Nurs, Nursalam, M. Dan Ninuk Dian Kurniawati. Asuhan Keperawatan pada Pasien
terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika, 2007.
-------. Asuhan Keperawatan pada Pasien terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba
Medika, 2013.

13
Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN


SEKS BEBAS PADA REMAJA

Topik : HIV
Subtopik : Pengertian HIV, faktor penyebab terjadinya HIV, bahaya
HIV, bahaya kejiwaan dan penaggulangan pencegahan virus
HIV.

Sasaran : Masyarakat RW. 12 Desa Karjaya di Kabupaten Garut


Hari/Tanggal : Sabtu, 28 September 2019
Waktu : 90 Menit
Tempat : Ruang Madrasah Warga RW. 12 di Kabupaten Garut

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat di
Kabupaten Garut dapat memahami dan mengetahui tentang konsep HIV

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang HIV, Masyarakat
diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian HIV
2. Menjelaskan factor penyebab terjadinya penularan virus HIV
3. Menjelaskan cara mencegah dan mengatasi penularan virus HIV.

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian HIV
2. Faktor penyebab terjadinya penularan virus HIV
3. Cara mencegah dan mengatasi penularan virus HIV.

14
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah/Diskusi
2. Tanya Jawab
E. Media Penyuluhan
1. Power Point
2. Laptop
3. LCD
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap
Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran media
Pelaksanaan
1 Pembukaan 5 Menit o Membuka acara dengan  Menjawab salam dan Power
mengucapkan salam dan mendengarkan Point
perkenalan perkenalan. Materi
o Apersepsi  Mendengarkan
o Menyampaikan topik dan penyampaian topik dan
tujuan Penyuluhan kepada tujuan
sasaran  Menyetujui kesepakatan
o Kontrak waktu untuk pelaksanaan Penkes
kesepakatan
penyuluhan dengan
sasaran
2 Kegiatan Inti 70 Menit Menjelaskan Pengertian HIV,  Menjawab pertanyaan Power
faktor-faktor penyebab yang diajukan pada pre Point
penularan virus HIV, cara test Materi
mengatasi masalah dan  Mendengarkan
pencegahan penularan virus  Menyampaikan tujuan
HIV yang didapat.
o Memberikan kesempatan  Menanyakan hal – hal
kepada sasaran untuk yang belum dipahami
menanyakan hal – hal yang melalui diskusi
belum dipahami
3 Evaluasi/ 15 Menit o Memberikan pertanyaan  Menjawab pertanyaan Power
Penutup kepada sasaran tentang  Mendengarkan Point
materi yang telah kesimpulan Materi
disampaikan oleh  Menjawab salam.
penyuluh melalui post test
o Menyimpulkan materi
o Menutup acara dengan
mengucapkan salam

15
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan materi
b. Persiapan media
c. Kelengkapan alat
d. Daftar hadir untuk bukti pendokumentasian
e. Poto Kegiatan untuk dokumentasi
f. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta memahami dan mengerti tentang kenakalan remaja
b. Peserta hadir tepat waktu saat pertemuan
4. Evaluasi Sasaran
Pertanyaan - Pertanyaan
a. Apa pengertian seks bebas?
b. Jelaskan faktor penyebab seks bebas
c. Jelaskan cara mencegah dan mengatasi seks bebas

16
H. Referensi

Abdulloh, Abu Isa. Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh


Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh. http://muslim.or.id (2
November 2014).
Departemen Kesehatan Indonesia: Direktotat Jendran Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi
Antiretroviral pada anak di indonesia. Jakarta:DepkeS RI, 2008.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Pelayanan Kesehatan dan
HIV/AIDS.
Jakarta:Depnakertrans,2005.
Hasdianah, dkk. Imunologi Diagnosis dan Tekhnik Biologi Molekuler. Yokyakarta:
Nuha Medika, 2014.
Indriyani, Dian dan Asmuji. Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Upaya Promotif
dan Preventif dalam menurunkan angka kematian Ibu dan Anak.
Yokyakarta: Ar-Ruzz Media,2014.
Nurs, Nursalam, M. Dan Ninuk Dian Kurniawati. Asuhan Keperawatan pada Pasien
terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika, 2007.
-------. Asuhan Keperawatan pada Pasien terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba
Medika, 2013.

17
Lampiran 2
MATERI PENYULUHAN
HIV

2.1. Pengertian HIV

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat


menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel
CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada
akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat
ringan sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi
tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga
tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem
kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka
tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal
dunia terkena pilek biasa.Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung
terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu
beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat
menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.

2.2. Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS

a. Darah

Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka,

terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb

b. Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria

Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman

lainnya, oral seks, dsb.

c. Cairan Vagina pada Perempuan

Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-

meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.

18
d. Air Susu Ibu / ASI

Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu

asi pasangannya, dan lain sebagainya.

2.3 Pencegahan penularan virus HIV

A: Abstinence (Pantang gunta ganti pasangan)

B: Be Faithfull (Menjadi pasangan yang setia)

C: Condom (Sarung)

D: No Drugs (Tidak ada Narkoba)

E: Education (Pendidikan)

19
LAMPIRAN 1
POTO KEGIATAN

20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai