Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Hubungan Internasional Di Era Revolusi Industri 4.0

Disusun oleh :
Rifa Azalia Shafira
6211191044

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Terima kasih.

Cimahi, 15 Desember 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………... 3
2.1 Politik Luar Negeri…………………………….........................……...3
2.2 Tantangan Revolusi 4.0 di Indonesia................…………....................6
BAB III PENUTUPAN......................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Era revolusi Industri 4.0 di dunia internasional berubah secara politik,


ekonomi, sosial dan tentu dalam teknologi digital. Oleh karenanya, hubungan
internasional suatu negara menjadi hal yang penting, agar dapat bertahan dan
memperoleh kesejahteraan. Begitu pula dengan Indonesia, yang juga dirasa masih perlu
memperkuat hubungan internasionalnya, salah satunya melalui sektor penelitian dan
pendidikan. Maka dari itu hubungan internasional memiliki peran penting untuk bisa
menghadapi tantangan global. Negara-negara bekerjasama dalam suatu perjanjian
hubungan internasional untuk menghadapinya.

Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan


teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya berpusat pada konsep
otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia
dalam proses pengaplikasiannya.

Hal tersebut tentunya menambah nilai efisiensi pada suatu lingkungan kerja
di mana manajemen waktu dianggap sebagai sesuatu yang vital dan sangat dibutuhkan
oleh para pemain industri. Selain itu, manajemen waktu yang baik secara eksponensial
akan berdampak pada kualitas tenaga kerja dan biaya produksi.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Politik Luar Negeri


2. Tantangan Revolusi 4.0 di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. POLITIK LUAR NEGERI

Politik Luar Negeri adalah arah kebijakan suatu negara untuk mengatur
hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk kepentingan nasional negara tersebut
dalam lingkup dunia internasional. Politik luar negeri merupakan bagian dari strategi
politik nasional suatu negara yang berbeda dengan politik luar negeri negara lain.

Secara umum, politik luar negeri (foreign policy) merupakan strategi suatu
negara dalam berhubungan dengan negara lain berdasarkan nilai, sikap, arah serta sasaran
untuk kepentingan nasional negara tersebut di dalam percaturan dunia internasional.
Oleh karena itu, setiap negara mempunyai kebijakan politik luar negeri sendiri tergantung
pada tujuan nasional negara.

Dasar Kebijakan Politik Luar Negeri

Kebijakan politik luar negeri dipengaruhi oleh faktor dalam negeri dan faktor
luar negeri. Bagaimanapun juga, politik luar negeri adalah cerminan dari keinginan dan
aspirasi seluruh rakyat suatu negara yang harus diperjuangkan oleh pemerintahnya di
dunia internasional dalam upaya menentukan keterlibatan negara di dalam kancah politik
internasional.

Faktor dasar yang mempengaruhi kebijakan politik luar negeri, adalah:

Faktor Dalam Negeri

Faktor dalam negeri yang mempengaruhi kebijakan politik luar negeri


beraneka ragam. Misalnya, sistem pemerintahan, keadaan wilayah, tujuan nasional
negara, kepentingan negara dan ideologi bangsa. Di samping itu, sering terjadinya
pergantian pemimpin pemerintahan juga mempengaruhi kebijakan politik luar negeri.
Setiap pemimpin pemerintahan mempunyai kebijakan sendiri terhadap politik luar
negeri.

Faktor Luar NegerI

Faktor luar negeri mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kebijakan politik
luar negeri suatu negara. Globalisasi memudahkan hubungan negara satu dengan negara
lain. Adanya perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi yang pesat,
memudahkan kita mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di negara lain. Dengan
globalisasi, setiap negara dituntut melakukan hubungan dengan negara lain. Hubungan
yang dilakukan antarnegara tidak lepas dari kepentingan negara masing-masing.
Kepentingan negara ini akan mempengaruhi kebijakan luar negeri negara tersebut.

Politik Luar Negeri Indonesia

Telah disebutkan di atas bahwa setiap negara mempunyai kebijakan politik


luar negeri sendiri tergantung pada tujuan nasional negara. Demikian juga dengan politik
luar negeri Indonesia yaitu bebas aktif. Bebas, artinya negara Indonesia tidak memihak
salah satu blok kekuatan yang ada di dunia. Aktif artinya negara Indonesia selalu aktif
dalam menciptakan perdamaian dunia serta aktif dalam menyelesaikan permasalahan-
permasalahan internasional.

Kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif akan menentukan kualitas
hubungan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini diwujudkan dalam
bentuk kegiatan diplomasi oleh pejabat yang disebut diplomat. Tugas diplomat yaitu
menghubungkan kepentingan nasional bangsa Indonesia dengan dunia Internasional.
Seorang diplomat tinggal dan menetap di negara lain sebagai wakil dari negara Indonesia
dengan menjalankan kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah Indonesia.
Membahas masalah peran indonesia dalam hubungan internasional tidak
akan dapat dipisahkan dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia, yaitu politik luar
negeri bebas-aktif. "Bebas" berarti tidak terikat kepada suatu blok negara adikuasa
tertentu. Sementara "aktif" berarti aktif dalam mengembangkan kerjasama Internasional
dengan negara lain.

Dalam hubungan internasional, Indonesia merupakan aktor yang


melaksanakan perannya yang berdasarkan kebijakan politik luar negeri bebas-aktif.
Kemudian dapat diartikan Indonesia sebagai aktor yang mempunyai hak untuk
menentukan arah kebijakan, sikap, dan keinginannya sebagai negara yang berdaulat
untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini Indonesia tidak dapat dipengaruhi oleh
kebijakan politik luar negeri negara lain.

Di Indonesia, negara mengadakan hubungan dengan negara lain dengan


diplomasi. Pejabat yang menjalankan tugas diplomasi disebut diplomat. Tugas diplomat
yaitu menghubungkan kepentingan nasional bangsa Indonesia dengan negara - negara
lain yang ada di dunia ini, seperti Inggris, Singapura, Malaysia, dan lain - lain. Lalu
berikutnya yang akan kita bahas adalah mengapa Indonesia memilih politik luar negeri
Bebas aktif ? Apakah landasannya? Di dalam pelaksanaannya, Indonesia menjalankan
politik luar negeri bebas-aktif berpacu kepada ideologi Pancasila dan landasan
konstitusional UUD 1945 yang merupakan dasar hukum tertinggi negara Indonesia.

Pancasila sebagai landasan ideologi Indonesia yang mencerminkan nilai-


nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman Indonesia dalam
memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam hubungan internasional. Sementara,
kepentingan nasional Indonesia secara umum sudah tercantum dalam UUD 1945.
2.2. TANTANGAN REVOLUSI 4.0 DI INDONESIA

Istilah Indonesia 4.0 pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Awal mula dari
istilah ini adalah terjadinya revolusi industri di seluruh dunia, yang mana merupakan
sebuah revolusi industri keempat. Dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi, karena
perubahan yang terjadi memberikan efek besar kepada ekosistem dunia dan tata cara
kehidupan. Revolusi industri 4.0 bahkan diyakini dapat meningkatkan perekonomian dan
kualitas kehidupan secara signifikan. Yuk, kita bahas secara singkat mengenai sejarah
dan apa itu Revolusi Industri 4.0.

Pertama-tama, mari kita bahas awal mula dari Revolusi Industri 4.0 terlebih
dahulu. Mulai dicetuskan pertama kali oleh sekelompok perwakilan ahli berbagai bidang
asal Jerman, pada tahun 2011 lalu di acara Hannover Trade Fair. Dipaparkan bahwa
industri saat ini telah memasuki inovasi baru, dimana proses produksi mulai berubah
pesat. Pemerintah Jerman menganggap serius gagasan ini dan tidak lama menjadikan
gagasan ini sebuah gagasan resmi. Setelah resminya gagasan ini, pemerintah Jerman
bahkan membentuk kelompok khusus untuk membahas mengenai penerapan Industri 4.0

Pada 2015, Angella Markel mengenalkan gagasan Revolusi Industri 4.0 di


acara World Economic Forum (WEF). Jerman sendiri menggelintirkan modal sebesar
€200 juta untuk menyokong akademisi, pemerintah, dan pebisnis untuk melakukan
penelitian lintas akademis mengenai Revolusi Industri 4.0. Tidak hanya Jerman yang
melakukan penelitian serius mengenai Revolusi Industri 4.0, namun Amerika Serikat
juga menggerakkan Smart Manufacturing Leadership Coalition (SMLC), sebuah
organisasi nirlaba yang terdiri dari produsen, pemasok, perusahaan teknologi, lembaga
pemerintah, universitas dan laboratorium yang memiliki tujuan untuk memajukan cara
berpikir di balik Revolusi Industri 4.0.

Saat ini kita berada di zaman dimana Revolusi Industri 4.0 baru saja dimulai.
Lalu seperti apa sebenarnya Revolusi Industri 4.0? Revolusi Industri 4.0 menerapkan
konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia
dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh
para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Penerapan Revolusi
Industri 4.0 di pabrik-pabrik saat ini juga dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak
hanya itu, saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan on time
saat dibutuhkan, melalui jaringan internet. Sehingga proses produksi dan pembukuan
yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja
dan dimana saja selama terhubung dengan internet.

Bila kita melihat kembali Revolusi Industri 3.0 dimana merupakan titik awal
dari era digital revolution, yang memadukan inovasi di bidang Elektronik dan Teknologi
Informasi. Ada perdebatan apakah Revolusi Industri 4.0 cocok disebut sebagai sebuah
revolusi industri atau hanya sebuah perluasan atau pengembangan dari Revolusi Industri
3.0. Namun nyatanya, perkembangan Revolusi Industri 3.0 ke Revolusi Industri 4.0
sangat signifikan, hal baru yang sebelumnya tidak pernah ada di era Revolusi Industri
3.0 mulai ditemukan. Para ahli meyakini era ini merupkana era dari Revolusi Industri
4.0, dikarenakan terdapat banyak inovasi baru di Industri 4.0, diantaranya Internet of
Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artifical Intelligence (AI), kendaraan tanpa
pengemudi, rekayasa genetika, robot dan mesin pintar. Salah satu hal terbesar didalam
Revolusi Industri 4.0 adalah Internet of Things.

IoT (Internet of Things) memiliki kemampuan dalam menyambungkan dan


memudahkan proses komunikasi antara mesin, perangkat, sensor, dan manusia melalui
jaringan internet. Sebagai contoh kecil, apabila sebelumnya di era Revolusi Industri 3.0
kita hanya dapat mentransfer uang melalui ATM atau teller bank, saat ini kita dapat
melakukan transfer uang dimana saja dan kapan saja selama kita terhubung dengan
jaringan internet. Cukup dengan aplikasi yang ada di dalam gadget kita dan koneksi
internet, kita dapat mengontrol aktifitas keuangan kita dimanapun dan kapanpun.

Selain Internet of Things, ada juga istilah Big Data yang berperan penting
dalam Revolusi Industri 4.0. Big data adalah seluruh informasi yang tersimpan di cloud
computing. Analitik data besar dan komputasi awan, akan membantu deteksi dini cacat
dan kegagalan produksi, sehingga memungkinkan pencegahan atau peningkatan
produktivitas dan kualitas suatu produk berdasarkan data yang terekam. Hal ini dapat
terjadi karena adanya analisis data besar dengan sistem 6c, yaitu connection, cyber,
content/context, community, dan customization.

Proses tersebut dapat memberikan wawasan yang berguna bagi manajemen


pabrik. Data diproses dengan alat canggih (analitik dan algoritma) untuk menghasilkan
informasi yang logik. Data yang diproses tersebut juga dapat membantu
mempertimbangkan adanya masalah yang terlihat dan tidak terlihat di pabrik industri.
Algoritma pembuatan informasi harus mampu mendeteksi masalah yang tidak terlihat
seperti degradasi mesin dan kehausan komponen.

Dalam Revolusi Industri 4.0, akan ada 9 teknologi yang akan menjadi pilar
utama untuk mengembangkan sebuah industri biasa menuju industri yang siap digital.
dan diantaranya adalah:

1. Internet of Things (IoT)

Jadi Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang
memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan
interaksi manusia. Salah satu contoh produknya adalah jarvis yang bisa mematikan
lampu saat sudah pagi hari.

2. Big Data

Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik
data yang terstruktur maupun data yang tidak terstruktur. Big Data telah digunakan dalam
banyak bisnis dan dapat membantu menentukan arah bisnis. Misal, Jagoan hosting hanya
akan mengirimkan email promo renewal untuk pelanggan yang memiliki jatuh tempo
pembayaran.
3. Argumented RealitY

Argumented Reality (AR), adalah teknologi yang menggabungkan benda


maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga
dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.

4. Cyber Security

Cyber security adalah upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber
attack. Cyberattack dalam operasi informasi adalah semua jenis tindakan yang sengaja
dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan
ketersedian (availability) informasi. Misal, Jagoan Hosting yang memberikan fitur SSL
Certificate, Bit Ninja, Dan Firewall di setiap paket hosting untuk melindungi data
pelangan dari serangan hacker.

5. Artifical Intelegence

Merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang memiliki kecerdasan


layaknya manusia. Dan bisa diatur sesuai keinginan manusia. Fungsi utama dari AI
adalah kemampuannya untuk mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan.
Semakin banyak data yang diterima dan dianalisis, semakin baik pula AI dalam membuat
prediksi.

6. Addictive Manufacturing

Additive manufacturing merupakan terobosan baru di industri manufaktur


yang sering dikenal menggunakan printer 3D.Dalam era digital saat ini, gambar desain
digital yang telah dibuat dapat diwujudkan menjadi benda nyata dengan ukuran dan
bentuk yang sama dengan desain sebenarnya atau dengan skala tertentu.
7. Simulation

Model mewakili sistem itu sendiri, sedangkan simulasi mewakili operasinya


dari waktu ke waktu. Simulasi digunakan dalam banyak konteks, seperti simulasi
teknologi untuk optimalisasi kinerja, teknik keselamatan, pengujian, pelatihan,
pendidikan, dan video game.

8. System Integeration

Sistem integrasi atau integrated system merupakan rangkaian yang


menghubungkan beberapa sistem bagi secara fisik maupun fungsional. Sistem ini akan
menggabungkan komponen sub sistem dalam satu sistem yang menjamin setiap fungsi
dapat berfungsi sebagai kesatuan dari sebuah sistem.

9. Cloud Computing

Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan


internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana pengguna komputer
diberikan hak akses (login) mengakses server virtual untuk bisa konfigurasi server
melalui internet. Seperti jagoan Hosting yang menyediakan server virtual agar bisa
digunakan untuk membuat website online untuk diakses user di internet.
BAB III

PENUTUPAN

3.1. KESIMPULAN

Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali, dan saat ini kita sedang
mengalami revolusi industri yang keempat. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh
perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti
ada jutaan pekerjaan lama menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul.

Lebih detilnya kita harus lihat di setiap revolusi industri, tapi kasarnya
adalah, beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses
produksi mendadak jadi mudah, cepat, dan murah. Ingat, Ekonomi membicarakan macam-
macam upaya manusia menghadapi kelangkaan. Revolusi industri menurunkan, malah
terkadang MENGHILANGKAN beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, tenaga,
dan uang yang semula digunakan untuk mengatasi kelangkaan-kelangkaan tersebut
mendadak jadi bebas, jadi bisa digunakan untuk hal lain, untuk mengatasi kelangkaan yang
lain.

Mengkombinasikan keempat hal ini artinya perhitungan yang rumit, luar


biasa, dan tidak terpikirkan tentang hal apapun bisa dilakukan oleh superkomputer dengan
kemampuan di luar batas kemampuan manusia. Kenyataannya tentu saja saat ini belum
sekeren itu. Point keempat, yaitu AI dan Machine Learning, masih amat terbatas untuk
tugas-tugas tertentu. Bukan cuma Indonesia, negara-negara maju seperti Jepang, Jerman,
dan Amerika Serikat saja masih terus menerus memperdebatkan konsekuensi dari revolusi
industri keempat ini, sebab revolusi ini MASIH berlangsung, atau bahkan BARU
DIMULAI. Tantangannya masih banyak. Koneksi internet misalnya, belum universal.
Masih ada beberapa daerah yang tak memiliki koneksi internet, bahkan di Amerika Serikat
sekalipun. Selain itu, koneksi internet berarti munculnya celah keamanan baru. Perusahaan
saingan pasti berusaha mengintip kinerja dan rancangan produksi lewat celah keamanan
komputer pengendali produksi yang kini bisa diakses dari internet.
3.2. SARAN

Pemerintah memang harus membangun sumber daya manusia (SDM). Di


APBN sudah ada anggaran pendidikan sebesar 20%, namun tidak jelas outputnya
sehingga belum bisa bersaing dengan Vietnam yang anggarannya sama. Untuk mata
pelajaran matematika, bahasa dan science, mereka lebih baik dari Indonesia. Bukan
berarti anggaran kita kurang, tetapi harus ada perombakan post anggaran untuk
pendidikan terutama outputnya mengarah pada revolusi industri 4.0.

Untuk para pekerja harus sering melakukan re-skilling dan re-training dari
level PUK sampai organisasi pusat dengan mengundang para ahli dari Jepang, Cina,
Jerman atau sesuai bidangnya untuk melakukan upgrading skill. FSPMI dan KSPI
harusnya bisa memfasilitasi.

memperkuat badan penelitian dan pengembangan (Litbang), sebab database


digital, survey, pemetaan dll sangat penting di era komputerisasi. Harus ada standarisasi
dari pusat, termasuk juga SDM yang di training oleh pusat.

Kecilnya anggaran Litbang yang hanya sebesar 1% dari PDB, menurut Bima
perlu dinaikkan oleh pemerintah pusat. Regulasi juga harus diperjelas serta pembagian
kewenangan kepada pemerintah daerah di bagian Litbang, harus sesuai dengan kondisi
dan potensi daerah itu. Regulasi itu juga harus disertai sanksi yang jela

Revolusi industri 4.0 tak ubahnya sebuah seleksi alam terkait tingkah polah
manusia dalam hal pola pikir dan budaya, bagaimanapun aplikasi teknologi dalam
kehidupan tidak harus menjadi sebuah ketergantungan. Seberapapun canggih keberadaan
manusia dibaliknya sangat menentukan. Sosialisasi, edukasi, dan pertukaran informasi
harus selalu online di masyarakat, agar mereka tidak menjadi korban dan tumbal
teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.koranperdjoeangan.com/revolusi-industri-4-0-ini-saran-bima-yudhistira-untuk-
para-pekerja-dan-pemerintah/

https://www.jagoanhosting.com/blog/era-revolusi-industri-4-0/

https://pandaibesi.com/contoh-artikel-ilmiah/

https://tirto.id/politik-luar-negeri-jokowi-memperluas-pasar-angkat-citra-islam-dkuZ

Anda mungkin juga menyukai