PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika Islam mulai mengalami masa kemunduran, Eropa bangkit dari
keterbelakanganannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik
dengan keberhasilan Eropa mangalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian
dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung
keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari
pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Islam Spanyol di Eropa banyak menimba
ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam mengalamai masa keemasannya, Spanyol
merupakan pusat peradaban Islam yang sangat penting, menyaingi Baghdad di
Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan-
perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Karena
itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Sejarah
mencatat bahwa peradapa Islam dapat mencapai puncak kejayaan, karena adanya
ketekunan muslimin dalam menyebarkan ilmu pengetahuan tersebut. Ketekunan
itu datang dari ajaran Islam itu sendiri yang membuat pemeluknya lebih giat
dalam menemukan sesuatu yang baru dan berguna bagi umat manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana masuknya Islam di Spanyol?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan Islam mudah masuk di Spanyol?
3. Bagaimana perkembangan Islam di Spanyol?
4. Bagaimna kemajuan Peradan Islam di Spanyol?
5. Apa penyebab kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol?
6. Pengaruh Peradapan Spanyol Islam di Eropa?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Samsul Munir Amin, Sejarah Dakwa (Jakarta: Amzah, 2015), hlm. 122.
2
Ibid, hlm. 122-123.
2
Dalam proses penaklukan Spanyol, terdapat tiga pahlawan Islam yang
sangat berjasa. Mereka adalah Tharif bin Malik, Thariq bin Zyad, dan Musa bin
Nushair. Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyeidik ia menyebrangi selat
yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang,
lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda, mereka memiliki empat
buah kapal yang disediakan oleh Julian. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak
mendapat perlawan berarti. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara dengan
membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong dengan
keberhasilan Tharif, Musa Bin Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke
Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Thariq bin Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol.
Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh Musa bin
Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim Khalifah Al-Walid. Tempat
pertama kali Thariq dan pasukan mendarat dan menyiapkan pasukannya di sebuah
gunung dimana dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Ketika daerah
tersebut dapat dikuasai, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki
Spanyol. Dalam pertempuran disuatu tempat yang bernama Bakkah, Raja
Roderick dapat dikalahkan. Dari sana Thariq dan pasukannya menaklukan kota-
kota seperti Cordova, Granada, dan Toledo (Ibukota kerajaan Goth saat itu).
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq bin Ziyad Membuka jalan
untuk penaklukan wilayah yang lebih luas, karena itu Musa bin Nushair
melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran untuk membantu perjuangan
Thariq. Dengan pasukan yang besar, ia berangkat menyebrangi selat itu dan satu
persatu kota yang dilewatinya dapat ditaklukkannya. Setelah Musa berhasil
menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, dan Meriada serta mengalahkan
penguasa kerajaan Gothic, Theodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Thariq di
Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di
Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari Saragosa sampai Navarre.3
Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan
Khalifa Umar bin Abdil aziz pada tahun 99 Hijriah (717 Masehi). Kali ini sasaran
ditujukan untuk menguasai daerah sekitar Pegunungan Pyrenia dan Prancis
3
Badri Yatim, Sejarah Peradapan Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 88-89.
3
Selatan.pimpinan pasukan dipercayakan kepada As-Samah, tetapi usahanya itu
gagagal dan ia sendiri terbunuh.
Selanjutnya pemimpin pasukan diserahkan kepada Abdurrahman bin
Abdullah Al-Ghafiqi. Ia menyerang kota Bordesu, Potter dan Tours. Akan tetapi
di antara kota Poiter dan Tours ia ditahan oleh Charles Martel, sehingga
penyerangan ke Prancis gagal dan tentara yang dipimpinnya kembali ke Spanyol.
Sesudah itu masih juga terdapat penyerangan-penyerangan, seperti ke
Avirignon pada tahun 734 Masehi, ke Lyon pada tahun734 Masehi, serta pulau-
pulau yang terdapat di Laut Tengah, yaitu Majorca, Korsika, Sardinia, Kreta,
Rhodes, Siprus, dan sebagian Sisilia. Tidak hanya itu, seluruh Spanyol, Prancis
Tenagh,dan kota-kota penting di Italia berhasil dikuasai.4
Di Spanyol banyak kota-kota Islam yang masyhur dan menjadi pusat
peradaban Islam, seperti Sevilla, Kordova, Granada, Murcia, dan Toledo. Yang
terpenting diantaranya adalah Kordova dan Granada.
a. Kordova
Kota ini terletak disebelah selatan lereng gunung Sierra de Cordova dan
ditepi sungai Guadalquivir. Sebelum Spanyol ditaklukkan oleh tentara Islam tahun
711 M, Kordova adalah ibu kota kerajaan Kristen Visigoth, sebelum dipindahkan
ke Toledo. Penaklukkan Spanyol oleh pasukan Islam terjadi pada masa khalifah
al-Walid ibn Abd al-Malik, dibawah pimpinan Tarik ibn Ziyad dan Musa ibn
Nushair. Dibawah pemerintahan kerajaan Visigoth, Kordova yang sebelumnya
makmur menjadi mundur. Keemakmurannya bangit kembali dimasa kekuasaan
Islam. Pada tahun 756 M, kota ini menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Bani
Umayyah di Spanyol, setelah Bani Umayyah jatuh ketangan Bani Abbas tahun
750 M. penguasa Bani Umayyah di Andalus ini berlangsung dari tahun 756 M
sampai 1031 M.
Sebagai ibu kota pemerintahan, Kordova di Masa Bani umayyah
mengalami perkembangan yang pesat. Banyak bangunan baru yang didirikan,
sepeti istana dan masjid-masjid. Kota ini diperluas dengan memperbesar tembok
yang mengelilinginya. Sebuah jembatan dengan gaya arsitektur Islam yang
4
Samsul Munir Amin, op. cit, hlm. 124.
4
mempunyai 16 lengkungan dalam gaya romawi, menghubungkan Kordova dengan
daerah pinggiran di sberang sungai. Disebelah barat jembatan itu berdiri istana al-
Cazar. Perkembangan kota ini mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Abd
al-Rahman al-Nashir di pertengahan abad ke-10 M. Pada masa pemerintahan
Islam, Kordova terkenal juga sebagai pusat kerajinan barang-barang dari perak,
sulaman-sulaman dari sutera dan kulit yang mempunyai bentuk khusus. Pada
tahun 1236 M Kordova direbut oleh tentara Kristen dibawah pimpinan Ferdinand
III dari Castilla. Setelah itu, supremasi Islam di Spanyolmulai mengalami
kemunduran. 5
Pada masa pemerintahan Bani Ummayah di Spanyol, Kordova menjadi
pusat ilmu pengetahuan. Dikota ini berdiri Universitas Kordova. Banyak ilmuan
dari Dunia Islam bagian timur yang tertarik untuk mengajar di Universitas ini.
Disamping itu, di kota ini juga terdapat sebuah perustakaan besar yang
mempunyai koleksi buku kira-kira 400.000 judul. Daftar sebagian dari buku itu
terkumpul dalam 44 jilid besar buku. Kemajuan ilmu pengetahuan disana tidak
terlepas dari jasa dua orang khalifah pecinta ilmu, Abd al-Rahman al-Nashir dan
anaknya al-Hakam. Yang disebut terakhir ini memerintahkan pegawainya untuk
mencari dan membeli buku-buku ilmu pengetahuan, baik klasik maupun
kontenporer. Bahkan, ia ikut langsung dalam pengumpulan buku itu. Ia menulis
surat kepada penulis-penulis terkenal untuk mendapatkan karyanya dengan
imbalan yang tinggi. Pada masanyalah tercapai apa yang dinamakan masa
keemasan ilmu pengetahuan dan sastera di Spanyol Islam.
Mengutip penyair Inggris, Syed Amir Ali melikiskan Kordova sebagai
berikut : “Istana-istana dan taman-taman Kordova adalah indah, tetapi tidak
kurang kekaguman orang terhadapnya mengenai soal-soal yang lebih tinggi.
Mahaguru dan guru-gurunya menjadikannya pusat kebudayaan Eropa, siswa-
siswa biasanya berdatangan dari seluruhpelosok Eropa untuk belajar pada dokter-
dokternya yang masyhur”. Astronomi, geografi, ilmu kimia, sejarah alam,
semuanya dipelajari dengan bersemangat di Kordova. Dibidang kesasteraan, tidak
ada jaman di Eropa, yang menempatkan puisi arab demikian menjadi buah bibir
selain pada zaman ini. Masjid-masjid Kordova yang dikunjungi beribu-ribu siswa
55
Badri Yatin, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), hlm. 291-292.
5
menjadi pusat-pusat aktif studi filsafat dan ilmu. Mengutip pendapat menjadi
Renan, Amir Ali menyebutkan, zaman emasnya kesusasteraan dan ilmu di
Spanyol terjadi ketika daerah ini dibawah pemerintahan Hakam al-Mustansir
Billah yang meninggal tahun 976 M.
Pada masa jaya nya, di Kordova terdapat 491 masjid dan 900 pemandian
umum. Karena air dikota ini tak dapat diminimum, penguasa muslim mendirikan
saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 km. 6
b. Granada
Kota Granada terletak ditepi sungai Genil dikaki gunung Sierra Nevada,
berdekatan dengan pantai laut Mediterania (laut tengah). Granada semula adalah
tempat tinggal orang Iberia, kemudian menjadi kota orang Romawi, dan baru
terkenal setelah berada di tangan orang-orang Islam. Kota ini berada dibawah
kekuasaan Islam hamper bersamaan dangan kota-kota landi Spanyol yang
ditaklukkan oleh tentara Bani Umayyah dibawah pimpinan Tarik ibn Ziyad dan
Musa ibn Nushair tahun 711 M. pada masa pemerintahan Bani Umayyah di
Spanyol, kota ini disebut Andalusia Atas.
Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia, Granada
mengalami perkembangan pesat. Setelah Bani Umayyah mengalami kemunduran,
tahun 1031 m, dalam jangka waktu 60 tahun, Granada diperintaholeh
dinasisetempat yaitu dinasti Zirids. Setelah itu, Granada jatuh kebawah
pemerintahan al-Murabithun, sebuah dinasti Barbar dari Afrika Utara pada tahun
1090 M Al-Murrabhitun berkuasa disana sampai tahun 1149 M. pada masa
pemerintahannya, banyak istana dibangun disana.
Pada abad ke-12, Granada menjadi kota terbesar kelima di Spanyol. Kota
ini dikelilingi oleh tembok. Struktur penduduknya terdiri dari campuran berbagai
bangsa, terutama Arab, Barbar, dan Spanyol yang menganut tiga agama besar
Islam, Kristen, dan Yahudi. Penganut agama tinggaldi dalam sektornya masing-
masing dikota itu. Sejak abad ke-13, Granada diperintah oleh dinastiNasrid
selama lebih kurang 250 tahun. Pada masa itulah dibangun sebuah istana indah
dan megahb yang terkenal dengan nama istana al-Hambra, berarti merah. Batu-
66
Ibid, hlm. 293
6
batu dan ornament yang terdapat didalam nya memang hamper seluruhnya
bewarna merah. Istana ini dibangun oleh arsitek-arsitek muslim pada tahun 1238
M dan terus di kembangkan sampai tahun 1358 M. istana ini terletak disebelah
timur al-Kazaba, sebuah benteng tentara Islam. Granada terkenal dengan tembok
20 menara yang mengitarinya. Pada masa pemerintahan Muhammad V 91354-
1391 M), Granada mencapai puncak kejayannya, baik dalam arsitektur maupun
dalam bidang politik. Akan tetapi menjelang akhir abad ke-15 pemerintahan
menjadi lemahterutama karena perpecahankeluarga. Pada tahun 1492, kota ini
jatuh ketangan penguasa Kristen, raja Ferdinand dan Isabella. Selanjutnya, tahun
1610 M orang-orang Islam diusir dari kota ini oleh penguasa Kristen. 7
7
Ibid, hlm. 294-295.
7
Di samping itu, mereka menunjukkan sikap yang sangat baik terhadap penduduk
setempat dan hal itulah yang menyebabkan kedatangan Islam begitu disambut.8
8
Samsul Munir Amin, op. cit, hlm. 125.
9
Badri Yatin, 2002, op. cit, hlm. 93-94.
8
itu banyak pasukan Samah yang gugur termasuk Samah sendiri, dan oleh perwira
Abd al-Rahman al-Ghafiqi pasukan Islam diperintahkan untuk mundur ke
Narbone. Pada masa wali Anbasah, pasukan Islam mengadakan penyerbuan lagi
sampai ke Septimania, terus ke lembah sungai Rhone dan mengadakan
penyerbuan ke Borgandia, akan tetapi sepulang dari leon, kota yang diduduki
sebelumnya, Anbasah gugur dan pasukan Islam mundur ke Narebone lagi. Pada
masa pemerintahan Abd al-Rahman al-Gafiqi, pasukan Islam mengadakan
penyerbuan ke prancis selatan dengan membawa 8000 pasukan dan berhasil
menaklukkan daerah Aquitania. Penguasa Aquitania meminta bantuan raja bangsa
Frank (Karel Martel). Kemudian terjadilah pertemputan antara kedua pasukan
tersebut dengan sangat dahsyat di dekat Poiters. Dalam pertempuran yang
berlangsung selama delapan hari terus menerus itu Abd al-Rahman al-Ghafiqi
gugur. Dan dengan gugurnya Abd al-Rahman al-Ghafiqi itu, pasukan Islam
kehilangan semangat.
Pada masapemerintahan kewalian ini, dapat dikatakan bahwa umat Islam
pada proses pencarian bentuk. Prioritas utama yang diberikan adalah pada
penataan masyarakat dan politik, disebabkan stabilitas politik pada masa ini belum
tercapai karena masih seringnya terjadi gangguan dari luar maupun dari dalam
tubuh umat Islam sendiri.
Gangguan dari luar misalnya sering dating dari sisa musuh Islam yang
tidak mau tunduk pada kekuasaan Islam. Sementara gangguan dari dalam lebih
disebabkan oleh terjadinya konflik internal dan perebutan kekuasaan dikalangan
umat Islam antara lain di kalangan etnis Arab Qais (Arab Utara) dan Yamani
(Arab Selatan), disamping itu juga terjadi perbedaan pandangan antara khalifah di
Damaskus dengan penguasa Qairawan di Afrika Utara. Masing masing
mengklaim bahwa merekalah yang paling berhak atas penguasaan terhadap
Spanyol. Kondisi ini berlangsung sampai datangnya Abd al-Rahman al-Dakhil ke
wilayah ini.10
10
Imam Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam (Yogyakarta: Katalog dalam terbitan 2012), hlm.
30-32.
9
b. Masa Pemerintahan Keemiran, Ahd al-Imarah (756-912 M)
Pada masa ini, Andalus berada dibawah pemerintahan seorang yang
bergelar amir, yang tidak tunduk kepada pemerintahan Islam di Baghdad. Amir
pertama adalah Abd al-Rahman al-Dakhil yang berhasil mendirikan dinasti bani
Umayyah di Spanyol. Ibukota Negara berada di Cordova.
Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini antara lain adalah Abd al-
Rahman al-Dakhil (756-788 M), Hisyam I (788-796 M), Hakam I (796-822 M),
Abd al-Rahman al-Ausath 822-856 M), Muhammad ibn Abd al-Rahman (852-866
M), Munzir ibn Muhammad (886-888 M), dan Abdullah ibn Muhammad (888-
912 M).
Bila dibandingkan dengan masa pemerintahan sebelumnya, maka periode
keemiran ini lebih maju baik di bidang politik maupun peradabannya. Abd al-
Rahman al-Dakhil mampu mendirikan masjid di cordova. Ia juga menjadikan
Spanyol menjadi pusat keilmuan dan peradaban di Eropa.11
11
Ibid., hlm. 32-35
10
dana sekitar 2.615.307 dinar. Air salurannya melalui pipa dan perpustakaan
400.000 kitab. Hakam juga mendirikan 27 kuttab (sekolah rendah) swasta.
Pada periode ini, keberhasilan daulah bani Umayyah di Andalus dalam
berbagai bidang dapat disetarakan dengan keberhasilan daulah Abbasiyah di
Baghdad. Di zaman keemasan Andalusia itulsh nsmpsknys kekhalifahan di
Baghdad (bani Abbas) boleh dikatakan sudah mulai menampaki kemunduran nya.
Ditangan Abd al_rahman III dan Hakam II itulah sesungguhnya kegemilangan di
bani Umayyah di Andalusia di capai. Berbagai karya ilmiah didatangkan dari
timur dalam jumlah yang sangat besar.
Sedangkan scara fisik terdapat kemajuan pembangunan pada masa
kekhalifahan ini, selain menjadikan masjid cordova ,emjadi sebuah lembaga
pendidikan yang maju, dibangun pula pada masa ini beberapa kota. Kota kota
tersebut yaitu :
Madinah al-Zahra’
Madinah al-Zahirah
Madinah Salim
Madinah al-Mariyah (Almeria)12
12
Ibid, hlm. 35-37.
11
ilmu pengetahuan yang patut dicatat kemajuannya pada era Islam Spanyol akan
diterangkan pada bagian berikut.
1. Filsafat
Pada abad ke IX M, ketika pemerintahan Spanyol dipegang oleh
Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M) sesungguhnya usaha kea rah
pengembangan filsafat sudah dimulai. Pada abad tersebut filsafat telah masuk ke
wilayah Spanyol, hal itu terbukti dengan adanya salinan naskah kuno “Rasa’il
Ikhwan al-safa” di Eropa yang dianggap berasal dari Maslamah ibn Ahmad al-
Majriti.
Setelah itu, sekitar abad X banyak pelajar dan mahasiswa muslim Spanyol
yang melakukan perjalanan untuk studi (al-rihlah al-ilmiyyah) ke Baghdad.
Muhammad ibn Abd al-Jabalipergi ke timur pada tahun 347 H/ 952 M, belajar
logika bersama abu sulaiman Muhammad ibn Tahir ibn Bahran al-Sijistani, dan
kembali ke Spanyol pada tahun 360 H/ 965 M. ketika filsafat Islam meredup
diwilayah timur Islam pada abad ke V H/ XI M akibat serangan Syahristani, al-
Gazali, Fakhruddin al-Razi kemudian pindah ke Spanyol dan mendapatkan
kemajuan ditangan Ibn Bajjah, Ibn Tufail, dan Ibn Ruysd.
2. Sains
Sejalan dengan kemajuan filsafat, sains pun juga berkembang dizaman
Spanyol Islam. Ilmu kedokteran, Matematika, Astronomi, kimia, dan lain lainnya
berkembang dengan baik. Abbas ibn Farnas terkenal sebagai ahli kimia dan
astronomi, ia merupakan orang pertama yang menemukan buatan kaca dari batu.
Ibrahim ibn Yahya al-Naqqas, juga orang pakar dalam bidang astronomi yang
berhasil menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan lama
berlangsungnya. Ia juga menentukan jarak tata surya dan bintang-bintang.
Ilmu hayat, terutama ilmu tumbuh-tumbuhan (botani) telah berkembang
dengan sangat maju, yang diperkaya dengan penyelidikan-penyelidikan yang
dilakukan oleh para ahlinya.
Dalam bidang sejarah dan geografi, Spanyol Islam juga banyak
melahirkan penulis dan pemikir terkemuka di bidang ini. Ibn al-khatib, sultan
12
Granada, yang mkeninggal pada tahun 1374 M di Fez, telah menulis buku kira-
kira 60 buah seperti tentang sejarah dan ilmu bumi. Diantara karyanya yang
terkenal adalah “Sejarah Granada”.
3. Ilmu Agama
Kemajuan ilmu agama di Spanyol bermula dari kepindahan beberapa
orang sahabat dan tabiin bersama Musa ibn Nusair ketika menaklukkan Spanyol.
Diantara mereka adalah Al-Munaizir dan al-Munzir, Musa ibn Nusair, Ali ibn
Rabah dan Hanasy ibn Abdillah al-san’ani. Mereka ini adalah orang orang alim,
dan dari mereka inilah nanti tumbuh dan berkembangnya berbagai cabang ilmu
agama setelah karya karya mereka diterjemahkan kedalam bahasa Barbar.
Adapun puncak kemajuan dan kejayaan ilmu agama Islam di Spanyol
ditandai oleh munculnya ulama-ulama kenamaan yang masing-masing
membidangi berbagai disiplin ilmu agama. Diantara merk tercatat sebagai ahli
Hadist, ahli fiqh, ahli ilmu kalam, dan ilmu tasawwuf.
13
Ibid, hlm. 47-55
13
yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita.
Dan juga kepada budak-budak sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
14
Badri Yatim, 2010, op. cit, hlm. 104.
14
member makna persatuan, disamping kurangnya figure yang dapat member
personifikasi ideology itu.
c. Kesulitan Ekonomi
Diparuh kedua masa Islam di Sanyol, ara penguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangan “serius”, sehingga lalai
membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat
memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.
e. Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia slalu
berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan
demikian, tidak ada kekuatan alternative yang mampu membendung kebangkitan
Kristen disana.15
15
Badri Yatin, 2002, op. cit, hlm. 107-108
16
Badri Yatim, 2010, op. cit, hlm. 108..
15
meninggalkan negara-negara tetangganya. Negeri itu sangat maju di bidang ilamu
pengetahuan dan asitektur.
Salah satu tokoh yangsangat berpengaruh terhadap pemikiran di Eropa
adalah Ibnu Rusyd (1120-1198 Masehi). Ia dikenal sebagaiorang yang
melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebeasan berfikir. Ia menulas
pemikiran Aristoteles dan lebih mengedepankan sunnatullah daripada pantheisme
dan antropomorfisme Kristen. Pengaruhnya demikian besar di Eropa, sehingga
muncul gerakan Ibnu Rusyd-isme yang menganut kebebasan berfikir.17
Pengaruh peradapan Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibnu Rusyd,
ke Eropa berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen di Eropa yang belajar
di universitas-universitas Islam. Selam belajar di Spanyol, mereka aktif
menerjemahkan buku-buku karya ilmuan-ilmuan Muslim. Ketika pulang ke
negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Di akhir zaman
pertengahan Eropa, baru berdiri 18 universitas. Di dalamnya mereka mengajarkan
ilmu yang di dapat dari universitas-universitas Islam, seperti ilmu kedokteran,
ilmu pasti, dan filsafat.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung
sejak abad 12 Masehi itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali
(renaissance) pasukan Yunani di Eropa pada abad ke-14 Masehi. Dimana
pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab
yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
Walau Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan sangat kejam,
tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu
adalah kebangktan kembali kebudayaan Yunani Klasik (renaissance) pada abad
ke-14 Masehi yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abat ke-16 Masehi,
rasionalisme pada abad ke-17 Masehi, dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke-
18 Masehi.18
17
Samsul Munir Amin, op. cit, hlm. 132.
18
Badri Yatim, 2010, op. cit, hlm. 108.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi di atas tentang Islam Andalusia (Spanyol) dalam Sejarah
Peradapan Islam, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam proses penaklukan Spanyol, terdapat tiga pahlawan Islam yang
sangat berjasa. Mereka adalah Tharif bin Malik, Thariq bin Zyad, dan
Musa bin Nushair. Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq bin
Ziyad Membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas.
2. Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di salam negeri
Spanyol sendiri. Dimana perekonomian pun lumpuh dan tingkat
kesejateraan masyarakat sangat rendah. Kondisi buruk yang dialami
Spanyol disebabkan kekacauan politik dan keadaan itu memburuk pada
masa pemerintahan Raja Roderick. Dan faktor internal di sini terkait
dengan keadaan kaum muslimin yang terlihat dalam upayah penaklukan
Spanyol, baik itu pemimpin maupun padukan. Mereka semua adalah orang
yang berani dan sabar dalam mengahadapi berbagai cobaan. Di samping
itu, mereka menunjukkan sikap yang sangat baik terhadap penduduk
setempat dan hal itulah yang menyebabkan kedatangan Islam begitu
disambut.
3. Perkembangan Islam di Spanyol dibagi menjadi tiga masa yaitu :
1) Masa Pemerintahan Kewalian atau Kepala Daerah, Ahd al-Wulah 714-
755 M)
2) Masa Pemerintahan Keemiran, Ahd al-Imarah (756-912 M)
3) Masa Pemerintahan Khalifah, Ahd al-Khilafah (912-1013 M)
4. Kemajuan peradan Islam di Spanyol terdapat dua bidang yang paling
utama yaitu:
1) Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan seperti; filsafat, sains, ilmu
agama, bahasa dan sastra, dan music dan kesenian
2) Kemajuan di Bidang Arsitektur; Di antara pembangunan yang megah
adalah masjid Cordova, kota Al-Zahra, istana Ja’fariyah di Saragosa,
tembok Toledo, istana Al-Makmun, masjid Selville, dan istana Al-
Hamra di Granada.
17
5. Penyebab kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol adalah konflik
Islam dengan kristen, tidak adanya ideologi pemersatu, kesulitan ekonomi,
tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan, dan keterpencilan
6. Pengaruh peradapan Spanyol Islam di Eropa, salah satunya pengaruh ilmu
pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad 12
Masehi itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance)
pasukan Yunani di Eropa pada abad ke-14 Masehi. Dimana pemikiran
Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang
dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
B. SARAN
Dari kesimpulan diatas, bahwa sesungguhnya kita sebagai umat muslim
harusnya berbangga dan bersyukur bahwa sanya perjuangan para Khalifa telah
memperjuangkan dalam penyebaran ajaran Islam, maka dari itu marilah kita
bersemangat lagi dalam menuntut ilmu, karena ilmu merupakan jendela dunia.
18
DAFTAR PUSTAKA
Fu’adi Imam. 2012. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan
19