Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika Islam mulai mengalami masa kemunduran, Eropa bangkit dari
keterbelakanganannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik
dengan keberhasilan Eropa mangalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian
dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung
keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari
pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Islam Spanyol di Eropa banyak menimba
ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam mengalamai masa keemasannya, Spanyol
merupakan pusat peradaban Islam yang sangat penting, menyaingi Baghdad di
Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan-
perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Karena
itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Sejarah
mencatat bahwa peradapa Islam dapat mencapai puncak kejayaan, karena adanya
ketekunan muslimin dalam menyebarkan ilmu pengetahuan tersebut. Ketekunan
itu datang dari ajaran Islam itu sendiri yang membuat pemeluknya lebih giat
dalam menemukan sesuatu yang baru dan berguna bagi umat manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana masuknya Islam di Spanyol?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan Islam mudah masuk di Spanyol?
3. Bagaimana perkembangan Islam di Spanyol?
4. Bagaimna kemajuan Peradan Islam di Spanyol?
5. Apa penyebab kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol?
6. Pengaruh Peradapan Spanyol Islam di Eropa?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masuknya Islam di Spanyol


Spanyol terletak di Semenanjung Iberia yang juga meliputi wilayah
Portugal. Semenanjung Iberia, Sebelum ditaklukan bangsa Gothia pada tahun 507
Masehi, didiami oleh bangsa Vandal. Oleh Sebab itu, wilayah tersebut dinamakan
Vandalusia. Selanjutnya, bangsa Arab mengubahnya menjadi Andalusia.1
Sejarah bangsa Vandal tidak banyak diketahui karena pada permulaan
Abad VI datanglah bangsa Gothia Barat yang merebut negeri itu dan mengusir
bangsa Vadal ke Afrika. Setelah itu, berdirilah Kerajaan Gothia. Kerajaan itu
sangat kuat. Akan tetapi, pada akhirnya pemerintahan menjadi lemah karena
terjadinya perpecahan.
Ketika Witizia, Raja Spanyol terakhir Gothia yang tarakhir, wafat. Yang
diamana menjadi pembuka jalan bagi rakyat Spanyol untuk keluar dari
penderitaan yang telah lama mereka rasakan. Tejadilah persekutuan antara putra
Witiza dengan Roderick putra Panglima, yang dimana putra Witiza bersekutu
dengan Graff Julian yang sudah lama memusuhi Roderick. Namun persekutuan
tersebut belum dapat mengalahkan Roderick. Lalu Julian meminta bantuan kepada
Musa bin Nushair yang menjabat sebagai Gubernur Afrika Utara di bawah
pemerintah Bani Umaiyah.
Musa sendiri sudah lama untuk menyerang Spanyol. Oleh sebab itu
permohonan Julian itu merupakan kesempatan yang ditunggu-tunggunya. Adapun
yang mendorong Musa bin Nushair mengabulkan permohonan Graff Julian.2
1. Penduduk Spanyol, terutama yang beragama Kristen, pernah beberapa
kali menyerang pantai Afrika yang sudah dikuasi oleh kaum muslimin.
2. Penduduk Spanyol pernah memberikan bantuan kepada tentara
Romawi untuk menduduki beberapa daerah kekuasaan kaum muslimin
di pantai Afrika.

1
Samsul Munir Amin, Sejarah Dakwa (Jakarta: Amzah, 2015), hlm. 122.
2
Ibid, hlm. 122-123.

2
Dalam proses penaklukan Spanyol, terdapat tiga pahlawan Islam yang
sangat berjasa. Mereka adalah Tharif bin Malik, Thariq bin Zyad, dan Musa bin
Nushair. Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyeidik ia menyebrangi selat
yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang,
lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda, mereka memiliki empat
buah kapal yang disediakan oleh Julian. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak
mendapat perlawan berarti. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara dengan
membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong dengan
keberhasilan Tharif, Musa Bin Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke
Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Thariq bin Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol.
Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh Musa bin
Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim Khalifah Al-Walid. Tempat
pertama kali Thariq dan pasukan mendarat dan menyiapkan pasukannya di sebuah
gunung dimana dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Ketika daerah
tersebut dapat dikuasai, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki
Spanyol. Dalam pertempuran disuatu tempat yang bernama Bakkah, Raja
Roderick dapat dikalahkan. Dari sana Thariq dan pasukannya menaklukan kota-
kota seperti Cordova, Granada, dan Toledo (Ibukota kerajaan Goth saat itu).
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq bin Ziyad Membuka jalan
untuk penaklukan wilayah yang lebih luas, karena itu Musa bin Nushair
melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran untuk membantu perjuangan
Thariq. Dengan pasukan yang besar, ia berangkat menyebrangi selat itu dan satu
persatu kota yang dilewatinya dapat ditaklukkannya. Setelah Musa berhasil
menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, dan Meriada serta mengalahkan
penguasa kerajaan Gothic, Theodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Thariq di
Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di
Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari Saragosa sampai Navarre.3
Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan
Khalifa Umar bin Abdil aziz pada tahun 99 Hijriah (717 Masehi). Kali ini sasaran
ditujukan untuk menguasai daerah sekitar Pegunungan Pyrenia dan Prancis

3
Badri Yatim, Sejarah Peradapan Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 88-89.

3
Selatan.pimpinan pasukan dipercayakan kepada As-Samah, tetapi usahanya itu
gagagal dan ia sendiri terbunuh.
Selanjutnya pemimpin pasukan diserahkan kepada Abdurrahman bin
Abdullah Al-Ghafiqi. Ia menyerang kota Bordesu, Potter dan Tours. Akan tetapi
di antara kota Poiter dan Tours ia ditahan oleh Charles Martel, sehingga
penyerangan ke Prancis gagal dan tentara yang dipimpinnya kembali ke Spanyol.
Sesudah itu masih juga terdapat penyerangan-penyerangan, seperti ke
Avirignon pada tahun 734 Masehi, ke Lyon pada tahun734 Masehi, serta pulau-
pulau yang terdapat di Laut Tengah, yaitu Majorca, Korsika, Sardinia, Kreta,
Rhodes, Siprus, dan sebagian Sisilia. Tidak hanya itu, seluruh Spanyol, Prancis
Tenagh,dan kota-kota penting di Italia berhasil dikuasai.4
Di Spanyol banyak kota-kota Islam yang masyhur dan menjadi pusat
peradaban Islam, seperti Sevilla, Kordova, Granada, Murcia, dan Toledo. Yang
terpenting diantaranya adalah Kordova dan Granada.

a. Kordova
Kota ini terletak disebelah selatan lereng gunung Sierra de Cordova dan
ditepi sungai Guadalquivir. Sebelum Spanyol ditaklukkan oleh tentara Islam tahun
711 M, Kordova adalah ibu kota kerajaan Kristen Visigoth, sebelum dipindahkan
ke Toledo. Penaklukkan Spanyol oleh pasukan Islam terjadi pada masa khalifah
al-Walid ibn Abd al-Malik, dibawah pimpinan Tarik ibn Ziyad dan Musa ibn
Nushair. Dibawah pemerintahan kerajaan Visigoth, Kordova yang sebelumnya
makmur menjadi mundur. Keemakmurannya bangit kembali dimasa kekuasaan
Islam. Pada tahun 756 M, kota ini menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Bani
Umayyah di Spanyol, setelah Bani Umayyah jatuh ketangan Bani Abbas tahun
750 M. penguasa Bani Umayyah di Andalus ini berlangsung dari tahun 756 M
sampai 1031 M.
Sebagai ibu kota pemerintahan, Kordova di Masa Bani umayyah
mengalami perkembangan yang pesat. Banyak bangunan baru yang didirikan,
sepeti istana dan masjid-masjid. Kota ini diperluas dengan memperbesar tembok
yang mengelilinginya. Sebuah jembatan dengan gaya arsitektur Islam yang

4
Samsul Munir Amin, op. cit, hlm. 124.

4
mempunyai 16 lengkungan dalam gaya romawi, menghubungkan Kordova dengan
daerah pinggiran di sberang sungai. Disebelah barat jembatan itu berdiri istana al-
Cazar. Perkembangan kota ini mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Abd
al-Rahman al-Nashir di pertengahan abad ke-10 M. Pada masa pemerintahan
Islam, Kordova terkenal juga sebagai pusat kerajinan barang-barang dari perak,
sulaman-sulaman dari sutera dan kulit yang mempunyai bentuk khusus. Pada
tahun 1236 M Kordova direbut oleh tentara Kristen dibawah pimpinan Ferdinand
III dari Castilla. Setelah itu, supremasi Islam di Spanyolmulai mengalami
kemunduran. 5
Pada masa pemerintahan Bani Ummayah di Spanyol, Kordova menjadi
pusat ilmu pengetahuan. Dikota ini berdiri Universitas Kordova. Banyak ilmuan
dari Dunia Islam bagian timur yang tertarik untuk mengajar di Universitas ini.
Disamping itu, di kota ini juga terdapat sebuah perustakaan besar yang
mempunyai koleksi buku kira-kira 400.000 judul. Daftar sebagian dari buku itu
terkumpul dalam 44 jilid besar buku. Kemajuan ilmu pengetahuan disana tidak
terlepas dari jasa dua orang khalifah pecinta ilmu, Abd al-Rahman al-Nashir dan
anaknya al-Hakam. Yang disebut terakhir ini memerintahkan pegawainya untuk
mencari dan membeli buku-buku ilmu pengetahuan, baik klasik maupun
kontenporer. Bahkan, ia ikut langsung dalam pengumpulan buku itu. Ia menulis
surat kepada penulis-penulis terkenal untuk mendapatkan karyanya dengan
imbalan yang tinggi. Pada masanyalah tercapai apa yang dinamakan masa
keemasan ilmu pengetahuan dan sastera di Spanyol Islam.
Mengutip penyair Inggris, Syed Amir Ali melikiskan Kordova sebagai
berikut : “Istana-istana dan taman-taman Kordova adalah indah, tetapi tidak
kurang kekaguman orang terhadapnya mengenai soal-soal yang lebih tinggi.
Mahaguru dan guru-gurunya menjadikannya pusat kebudayaan Eropa, siswa-
siswa biasanya berdatangan dari seluruhpelosok Eropa untuk belajar pada dokter-
dokternya yang masyhur”. Astronomi, geografi, ilmu kimia, sejarah alam,
semuanya dipelajari dengan bersemangat di Kordova. Dibidang kesasteraan, tidak
ada jaman di Eropa, yang menempatkan puisi arab demikian menjadi buah bibir
selain pada zaman ini. Masjid-masjid Kordova yang dikunjungi beribu-ribu siswa

55
Badri Yatin, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), hlm. 291-292.

5
menjadi pusat-pusat aktif studi filsafat dan ilmu. Mengutip pendapat menjadi
Renan, Amir Ali menyebutkan, zaman emasnya kesusasteraan dan ilmu di
Spanyol terjadi ketika daerah ini dibawah pemerintahan Hakam al-Mustansir
Billah yang meninggal tahun 976 M.
Pada masa jaya nya, di Kordova terdapat 491 masjid dan 900 pemandian
umum. Karena air dikota ini tak dapat diminimum, penguasa muslim mendirikan
saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 km. 6

b. Granada
Kota Granada terletak ditepi sungai Genil dikaki gunung Sierra Nevada,
berdekatan dengan pantai laut Mediterania (laut tengah). Granada semula adalah
tempat tinggal orang Iberia, kemudian menjadi kota orang Romawi, dan baru
terkenal setelah berada di tangan orang-orang Islam. Kota ini berada dibawah
kekuasaan Islam hamper bersamaan dangan kota-kota landi Spanyol yang
ditaklukkan oleh tentara Bani Umayyah dibawah pimpinan Tarik ibn Ziyad dan
Musa ibn Nushair tahun 711 M. pada masa pemerintahan Bani Umayyah di
Spanyol, kota ini disebut Andalusia Atas.
Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia, Granada
mengalami perkembangan pesat. Setelah Bani Umayyah mengalami kemunduran,
tahun 1031 m, dalam jangka waktu 60 tahun, Granada diperintaholeh
dinasisetempat yaitu dinasti Zirids. Setelah itu, Granada jatuh kebawah
pemerintahan al-Murabithun, sebuah dinasti Barbar dari Afrika Utara pada tahun
1090 M Al-Murrabhitun berkuasa disana sampai tahun 1149 M. pada masa
pemerintahannya, banyak istana dibangun disana.
Pada abad ke-12, Granada menjadi kota terbesar kelima di Spanyol. Kota
ini dikelilingi oleh tembok. Struktur penduduknya terdiri dari campuran berbagai
bangsa, terutama Arab, Barbar, dan Spanyol yang menganut tiga agama besar
Islam, Kristen, dan Yahudi. Penganut agama tinggaldi dalam sektornya masing-
masing dikota itu. Sejak abad ke-13, Granada diperintah oleh dinastiNasrid
selama lebih kurang 250 tahun. Pada masa itulah dibangun sebuah istana indah
dan megahb yang terkenal dengan nama istana al-Hambra, berarti merah. Batu-

66
Ibid, hlm. 293

6
batu dan ornament yang terdapat didalam nya memang hamper seluruhnya
bewarna merah. Istana ini dibangun oleh arsitek-arsitek muslim pada tahun 1238
M dan terus di kembangkan sampai tahun 1358 M. istana ini terletak disebelah
timur al-Kazaba, sebuah benteng tentara Islam. Granada terkenal dengan tembok
20 menara yang mengitarinya. Pada masa pemerintahan Muhammad V 91354-
1391 M), Granada mencapai puncak kejayannya, baik dalam arsitektur maupun
dalam bidang politik. Akan tetapi menjelang akhir abad ke-15 pemerintahan
menjadi lemahterutama karena perpecahankeluarga. Pada tahun 1492, kota ini
jatuh ketangan penguasa Kristen, raja Ferdinand dan Isabella. Selanjutnya, tahun
1610 M orang-orang Islam diusir dari kota ini oleh penguasa Kristen. 7

B. Fakto-faktor yang Menyebabkan Islam Mudah Masuk Spanyol


Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat Islam tampak begitu mudah.
Hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal yang
menguntungkan.
Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di salam negeri
Spanyol sendiri. Pada masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi
sosial, politik dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan yang menyedihkan.
Secara politik, wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi ke dalam beberapa
negeri kecil. Bersamaan dengan itu penguasa Gothic bersikap tidak toleran
terhadap aliran agama yang di anut oleh penguasa, yaitu aliran Monofisit, apabila
terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama Yahudi yang merupakan
bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Kristen.
Sedangakan yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara beruntal.
Perekonomian pun lumpuh dan tingkat kesejateraan masyarakat sangat
rendah. Kondisi buruk yang dialami Spanyol disebabkan kekacauan politik dan
keadaan itu memburuk pada masa pemerintahan Raja Roderick.
Faktor internal di sini terkait dengan keadaan kaum muslimin yang terlihat
dalam upayah penaklukan Spanyol, baik itu pemimpin maupun padukan. Mereka
semua adalah orang yang berani dan sabar dalam mengahadapi berbagai cobaan.

7
Ibid, hlm. 294-295.

7
Di samping itu, mereka menunjukkan sikap yang sangat baik terhadap penduduk
setempat dan hal itulah yang menyebabkan kedatangan Islam begitu disambut.8

C. Perkembangan Islam di Spanyol


Sebagai mana disebutkan oleh para ahli sejarag, sesungguhnya masa
pemerintahan Islam di Spanyol cukup lama yaitu hamper delapan abad. Pada
masa yang cukup lama itu umumnya ahli sejarah membagi masa pemerintahan
Islam di Spanyol. Kedalam beberapa periode atau masa. Periode-periode itu
adalah sebagai berikut :

a. Masa Pemerintahan Kewalian atau Kepala Daerah, Ahd al-Wulah 714-


755 M)
Kenurut Abd al-Rahman Ali al-Hujji, dengan kembalinya Musa ibn Nusair
dan Tariq ibn Ziyad ke Damaskus, maka di mulailah pemerintahan kepala daerah
atau pemerintahan kewalian di Spanyol atau Andalus sampai dengan datangnya
Abd al-Rahman al-Dakhil. Pemerintahan ini kurang lebih berlangsung selama 41
tahun dengan 22 wali atau kepala daerah, diantara mereka ada yang memerintah
dua kali yaitu Abd al-Rahman al-Gafiqi dan abd al-Malik ibn al-Qatan.
Pada masa pemerintahan kewalian ini, Spanyol menjadi salah satu bagian
dari ke khalifahan Bani Umayyah yang berkedudukan di Damaskus. Ketika itu
wali Andalus dibawah gubernur afrika Utara dan tidak dibawah ke khalifahan
secara langsung. Hal ini disebabkan karena komunikasi dan transprotasi antara
Damaskus dan Andalus masih sangat sulit karena jauhnya serta membutuhkan
waktu yang lama.9
Pertama kali yang menjabat sebagai wali atau kepala daerah untuk andalus
adalah Abd al-Aziz ibn Musa ibn Nusair yang diangkat oleh Musa ibn Nusair
sebelum ia kembali ke Damaskus untuk memenuhi pangilan khalifah Walid ibn
Abd al-Malik.
Ketika wali Andalusia dijabat oleh Samah ibn Malik, pasukan Islam
mengadakan penyerbuan kebagian utara pegunungan Pyrenia. Dalam pertemuran

8
Samsul Munir Amin, op. cit, hlm. 125.
9
Badri Yatin, 2002, op. cit, hlm. 93-94.

8
itu banyak pasukan Samah yang gugur termasuk Samah sendiri, dan oleh perwira
Abd al-Rahman al-Ghafiqi pasukan Islam diperintahkan untuk mundur ke
Narbone. Pada masa wali Anbasah, pasukan Islam mengadakan penyerbuan lagi
sampai ke Septimania, terus ke lembah sungai Rhone dan mengadakan
penyerbuan ke Borgandia, akan tetapi sepulang dari leon, kota yang diduduki
sebelumnya, Anbasah gugur dan pasukan Islam mundur ke Narebone lagi. Pada
masa pemerintahan Abd al-Rahman al-Gafiqi, pasukan Islam mengadakan
penyerbuan ke prancis selatan dengan membawa 8000 pasukan dan berhasil
menaklukkan daerah Aquitania. Penguasa Aquitania meminta bantuan raja bangsa
Frank (Karel Martel). Kemudian terjadilah pertemputan antara kedua pasukan
tersebut dengan sangat dahsyat di dekat Poiters. Dalam pertempuran yang
berlangsung selama delapan hari terus menerus itu Abd al-Rahman al-Ghafiqi
gugur. Dan dengan gugurnya Abd al-Rahman al-Ghafiqi itu, pasukan Islam
kehilangan semangat.
Pada masapemerintahan kewalian ini, dapat dikatakan bahwa umat Islam
pada proses pencarian bentuk. Prioritas utama yang diberikan adalah pada
penataan masyarakat dan politik, disebabkan stabilitas politik pada masa ini belum
tercapai karena masih seringnya terjadi gangguan dari luar maupun dari dalam
tubuh umat Islam sendiri.
Gangguan dari luar misalnya sering dating dari sisa musuh Islam yang
tidak mau tunduk pada kekuasaan Islam. Sementara gangguan dari dalam lebih
disebabkan oleh terjadinya konflik internal dan perebutan kekuasaan dikalangan
umat Islam antara lain di kalangan etnis Arab Qais (Arab Utara) dan Yamani
(Arab Selatan), disamping itu juga terjadi perbedaan pandangan antara khalifah di
Damaskus dengan penguasa Qairawan di Afrika Utara. Masing masing
mengklaim bahwa merekalah yang paling berhak atas penguasaan terhadap
Spanyol. Kondisi ini berlangsung sampai datangnya Abd al-Rahman al-Dakhil ke
wilayah ini.10

10
Imam Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam (Yogyakarta: Katalog dalam terbitan 2012), hlm.
30-32.

9
b. Masa Pemerintahan Keemiran, Ahd al-Imarah (756-912 M)
Pada masa ini, Andalus berada dibawah pemerintahan seorang yang
bergelar amir, yang tidak tunduk kepada pemerintahan Islam di Baghdad. Amir
pertama adalah Abd al-Rahman al-Dakhil yang berhasil mendirikan dinasti bani
Umayyah di Spanyol. Ibukota Negara berada di Cordova.
Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini antara lain adalah Abd al-
Rahman al-Dakhil (756-788 M), Hisyam I (788-796 M), Hakam I (796-822 M),
Abd al-Rahman al-Ausath 822-856 M), Muhammad ibn Abd al-Rahman (852-866
M), Munzir ibn Muhammad (886-888 M), dan Abdullah ibn Muhammad (888-
912 M).
Bila dibandingkan dengan masa pemerintahan sebelumnya, maka periode
keemiran ini lebih maju baik di bidang politik maupun peradabannya. Abd al-
Rahman al-Dakhil mampu mendirikan masjid di cordova. Ia juga menjadikan
Spanyol menjadi pusat keilmuan dan peradaban di Eropa.11

c. Masa Pemerintahan Khalifah, Ahd al-Khilafah (912-1013 M)


Periode ini diawali dengan naiknya Abd al-Rahman III sampai dengan
kemunculan Muluk al-Tawa’if (raj-raja golongan). Sejak masa Abd al-Rahman III
ini mulai lah dipakai gelar khalifah, tepatnya pada tahun 929 M. khalifah abd al-
Rahman II bergelar al-Nasir li dinillah.
Pada masa pemerintahan Al-Naasir ini, Andalusia mencapai kemajuan
paling gemilang, bidang pertahanan dan keamanan pun juga di perkuat. Al-Nashir
sendiri memerintah sekitar setengah abad. Khalifah ini pula lah yang berhasil
yang berhasil mendirikan lembaga pendidikan Cordova yang cukup terkenal
dengan dilengkapi sebuah perpustakaan yang memiliki koleksi ratusan ribu buku.
Al-Nasir juga menggalang persahabatan dengan raja-raja yang ada disekitarnya.
Sementara itu khalifah yang lain yaitu Hakam II adalah seorang kolektor
buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa nya kota Cordova memiliki 113.000
buah bangunan, 21 kota pinggiran (satelit), 70 buah perpustakaan, serta sejumlah
besar took buku dan masjid. Lembaga pendidikan cordova sendiri ditempatkan di
komplek dekat masjid raya yang diperluas dan di perindah dengan menghabiskan

11
Ibid., hlm. 32-35

10
dana sekitar 2.615.307 dinar. Air salurannya melalui pipa dan perpustakaan
400.000 kitab. Hakam juga mendirikan 27 kuttab (sekolah rendah) swasta.
Pada periode ini, keberhasilan daulah bani Umayyah di Andalus dalam
berbagai bidang dapat disetarakan dengan keberhasilan daulah Abbasiyah di
Baghdad. Di zaman keemasan Andalusia itulsh nsmpsknys kekhalifahan di
Baghdad (bani Abbas) boleh dikatakan sudah mulai menampaki kemunduran nya.
Ditangan Abd al_rahman III dan Hakam II itulah sesungguhnya kegemilangan di
bani Umayyah di Andalusia di capai. Berbagai karya ilmiah didatangkan dari
timur dalam jumlah yang sangat besar.
Sedangkan scara fisik terdapat kemajuan pembangunan pada masa
kekhalifahan ini, selain menjadikan masjid cordova ,emjadi sebuah lembaga
pendidikan yang maju, dibangun pula pada masa ini beberapa kota. Kota kota
tersebut yaitu :
 Madinah al-Zahra’
 Madinah al-Zahirah
 Madinah Salim
 Madinah al-Mariyah (Almeria)12

D. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol


a. Kemajuan di Bidang Ilmu Pengetahuan
Ketika uamat Islam berkuasa di Spanyol, umat Islam banyak mengalami
kemajuan dibidang ilmu pengetahuan, bahkan kemajuan itu dapat dikatakan
mampu menyaingi kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang
berkembang dan maju di Baghdad. Dinamika intelektual berkembang secara
cemerlang. Di ilustrasikan oleh H.G. Wells bahwa kecerdasan pihak arab
meloncat menelusuri dunia, bahkan lebih cepat dan lebih dramatis disbanding
dengan pihak Yunani pada masa seribu tahun sebelumnya.
Hitti mengatakan bahwa ketika Spanyol berada dibawah kekuasaan Islam
hamper delapan abad, umat Islam Spanyol mencatat satu-satunya lembaran
cemerlang dalam sejarah alam pikiran Eropa abad pertengahan. Beberapa bidang

12
Ibid, hlm. 35-37.

11
ilmu pengetahuan yang patut dicatat kemajuannya pada era Islam Spanyol akan
diterangkan pada bagian berikut.

1. Filsafat
Pada abad ke IX M, ketika pemerintahan Spanyol dipegang oleh
Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M) sesungguhnya usaha kea rah
pengembangan filsafat sudah dimulai. Pada abad tersebut filsafat telah masuk ke
wilayah Spanyol, hal itu terbukti dengan adanya salinan naskah kuno “Rasa’il
Ikhwan al-safa” di Eropa yang dianggap berasal dari Maslamah ibn Ahmad al-
Majriti.
Setelah itu, sekitar abad X banyak pelajar dan mahasiswa muslim Spanyol
yang melakukan perjalanan untuk studi (al-rihlah al-ilmiyyah) ke Baghdad.
Muhammad ibn Abd al-Jabalipergi ke timur pada tahun 347 H/ 952 M, belajar
logika bersama abu sulaiman Muhammad ibn Tahir ibn Bahran al-Sijistani, dan
kembali ke Spanyol pada tahun 360 H/ 965 M. ketika filsafat Islam meredup
diwilayah timur Islam pada abad ke V H/ XI M akibat serangan Syahristani, al-
Gazali, Fakhruddin al-Razi kemudian pindah ke Spanyol dan mendapatkan
kemajuan ditangan Ibn Bajjah, Ibn Tufail, dan Ibn Ruysd.

2. Sains
Sejalan dengan kemajuan filsafat, sains pun juga berkembang dizaman
Spanyol Islam. Ilmu kedokteran, Matematika, Astronomi, kimia, dan lain lainnya
berkembang dengan baik. Abbas ibn Farnas terkenal sebagai ahli kimia dan
astronomi, ia merupakan orang pertama yang menemukan buatan kaca dari batu.
Ibrahim ibn Yahya al-Naqqas, juga orang pakar dalam bidang astronomi yang
berhasil menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan lama
berlangsungnya. Ia juga menentukan jarak tata surya dan bintang-bintang.
Ilmu hayat, terutama ilmu tumbuh-tumbuhan (botani) telah berkembang
dengan sangat maju, yang diperkaya dengan penyelidikan-penyelidikan yang
dilakukan oleh para ahlinya.
Dalam bidang sejarah dan geografi, Spanyol Islam juga banyak
melahirkan penulis dan pemikir terkemuka di bidang ini. Ibn al-khatib, sultan

12
Granada, yang mkeninggal pada tahun 1374 M di Fez, telah menulis buku kira-
kira 60 buah seperti tentang sejarah dan ilmu bumi. Diantara karyanya yang
terkenal adalah “Sejarah Granada”.

3. Ilmu Agama
Kemajuan ilmu agama di Spanyol bermula dari kepindahan beberapa
orang sahabat dan tabiin bersama Musa ibn Nusair ketika menaklukkan Spanyol.
Diantara mereka adalah Al-Munaizir dan al-Munzir, Musa ibn Nusair, Ali ibn
Rabah dan Hanasy ibn Abdillah al-san’ani. Mereka ini adalah orang orang alim,
dan dari mereka inilah nanti tumbuh dan berkembangnya berbagai cabang ilmu
agama setelah karya karya mereka diterjemahkan kedalam bahasa Barbar.
Adapun puncak kemajuan dan kejayaan ilmu agama Islam di Spanyol
ditandai oleh munculnya ulama-ulama kenamaan yang masing-masing
membidangi berbagai disiplin ilmu agama. Diantara merk tercatat sebagai ahli
Hadist, ahli fiqh, ahli ilmu kalam, dan ilmu tasawwuf.

4. Bahasa dan Sastra


Bahasa Arab di wilayah Spanyol Islam berkembang menjadi bahasa ilmiah
dan bahasa resmi Niegara. Kosa kata Arab misalnya dipakai dalam berbagai
peristilahan. Bahasa arab pada akhirnya mengalahkan bahasa asli penduduk
Spanyol. Penduduk Spanyol menomor duakan bahasa mereka sendiri dan banyak
diantara mereka yang pintar berbahasa arab dan menguasai ilmu tata bahasanya.
Diantara tokoh dibidang bahasa di zaman Spanyol Islam adalah ibn Sayyidin, ibn
Malik, ibn Khuruf, ibn al-Hajj, Abi Ali al-Isybili, Ibn al-Hasan ibn Usfur, dan Abi
Hayyan al-Garnati.13

5. Music dan Kesenian


Dalam bidang music dan seni suara, Spanyol Islam mencapai
kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang di juluki Zaryab. Setiap
kali diselenggarakanpertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil
mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu

13
Ibid, hlm. 47-55

13
yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita.
Dan juga kepada budak-budak sehingga kemasyhurannya tersebar luas.

6. Kemajuan di Bidang Arsitektur


Pembangunan-pembangun fisik yang paling menonjol adalah
pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid,
permukiman, dan taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalah
masjid Cordova, kota Al-Zahra, istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo,
istana Al-Makmun, masjid Selville, dan istana Al-Hamra di Granada.14

E. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Islam di Spanyol


a. Konflik Islam dengan Kristen
Para penguasa muslim tidak melakukan Islamisasi secara sempurna.
Mereka sudah tidak puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan
Kristen taklukkannya dan membiarkan mereka mempertahankan hokum dan adat
mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata.
Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan
orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negaraIslam di
Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentanganantara Islam dan Kristen. Pada
abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara umat Islam
sedang mengalami kemunduran.

b. Tidak Adanya Ideologi Pemersatu


Kalau ditempat-tepat lain para muallaf diperlakukan sebagai orang Islam
sederajat, di Spanyol, sebagaimana politik yang di jalankan bani Umayyah di
Damaskus, orang-orang arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi.
Setidak-tidaknya sampai abad ke-10 M, ereka masih member istilah ‘ibad dan
muwalladun kepada para muallaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan.
Akibatnya, kelompok-kelompok etnis non Arab yang ada sering menggrogoti dan
merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap sejarah sosio-
ekonomi negeri tersebut. Hal ini menunjukkan tidak adanya ideology yang dapat

14
Badri Yatim, 2010, op. cit, hlm. 104.

14
member makna persatuan, disamping kurangnya figure yang dapat member
personifikasi ideology itu.

c. Kesulitan Ekonomi
Diparuh kedua masa Islam di Sanyol, ara penguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangan “serius”, sehingga lalai
membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat
memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.

d. Tidak jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan


Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan,
karena inilah kekuasaan bani Umayyah runtuh dan Muluk al-Thawaif muncul.
Granada yang merupakan kekuasaan Islam yang terakhir di Spanyol jatuh ke
tangan Ferdinand dan Isabella, diantaranya juga disbabkan permasalahan ini.

e. Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia slalu
berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan
demikian, tidak ada kekuatan alternative yang mampu membendung kebangkitan
Kristen disana.15

F. Pengaruh Peradapan Spanyol Islam di Eropa


Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang
budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode
klasisk. Memang banyak saluran bagaimana peradapan Islam mempengaruhi
Eropa, seperti Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah
Spanyol Islam.16
Spanyol merupakan pusat perdaban Islam di Eropa. Bangsa Eropa
menyaksikan bahwa Spanyol yang berada di bawah kekuasaan Islam jauh

15
Badri Yatin, 2002, op. cit, hlm. 107-108
16
Badri Yatim, 2010, op. cit, hlm. 108..

15
meninggalkan negara-negara tetangganya. Negeri itu sangat maju di bidang ilamu
pengetahuan dan asitektur.
Salah satu tokoh yangsangat berpengaruh terhadap pemikiran di Eropa
adalah Ibnu Rusyd (1120-1198 Masehi). Ia dikenal sebagaiorang yang
melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebeasan berfikir. Ia menulas
pemikiran Aristoteles dan lebih mengedepankan sunnatullah daripada pantheisme
dan antropomorfisme Kristen. Pengaruhnya demikian besar di Eropa, sehingga
muncul gerakan Ibnu Rusyd-isme yang menganut kebebasan berfikir.17
Pengaruh peradapan Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibnu Rusyd,
ke Eropa berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen di Eropa yang belajar
di universitas-universitas Islam. Selam belajar di Spanyol, mereka aktif
menerjemahkan buku-buku karya ilmuan-ilmuan Muslim. Ketika pulang ke
negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Di akhir zaman
pertengahan Eropa, baru berdiri 18 universitas. Di dalamnya mereka mengajarkan
ilmu yang di dapat dari universitas-universitas Islam, seperti ilmu kedokteran,
ilmu pasti, dan filsafat.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung
sejak abad 12 Masehi itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali
(renaissance) pasukan Yunani di Eropa pada abad ke-14 Masehi. Dimana
pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab
yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
Walau Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan sangat kejam,
tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu
adalah kebangktan kembali kebudayaan Yunani Klasik (renaissance) pada abad
ke-14 Masehi yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abat ke-16 Masehi,
rasionalisme pada abad ke-17 Masehi, dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke-
18 Masehi.18

17
Samsul Munir Amin, op. cit, hlm. 132.
18
Badri Yatim, 2010, op. cit, hlm. 108.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari materi di atas tentang Islam Andalusia (Spanyol) dalam Sejarah
Peradapan Islam, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam proses penaklukan Spanyol, terdapat tiga pahlawan Islam yang
sangat berjasa. Mereka adalah Tharif bin Malik, Thariq bin Zyad, dan
Musa bin Nushair. Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq bin
Ziyad Membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas.
2. Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di salam negeri
Spanyol sendiri. Dimana perekonomian pun lumpuh dan tingkat
kesejateraan masyarakat sangat rendah. Kondisi buruk yang dialami
Spanyol disebabkan kekacauan politik dan keadaan itu memburuk pada
masa pemerintahan Raja Roderick. Dan faktor internal di sini terkait
dengan keadaan kaum muslimin yang terlihat dalam upayah penaklukan
Spanyol, baik itu pemimpin maupun padukan. Mereka semua adalah orang
yang berani dan sabar dalam mengahadapi berbagai cobaan. Di samping
itu, mereka menunjukkan sikap yang sangat baik terhadap penduduk
setempat dan hal itulah yang menyebabkan kedatangan Islam begitu
disambut.
3. Perkembangan Islam di Spanyol dibagi menjadi tiga masa yaitu :
1) Masa Pemerintahan Kewalian atau Kepala Daerah, Ahd al-Wulah 714-
755 M)
2) Masa Pemerintahan Keemiran, Ahd al-Imarah (756-912 M)
3) Masa Pemerintahan Khalifah, Ahd al-Khilafah (912-1013 M)
4. Kemajuan peradan Islam di Spanyol terdapat dua bidang yang paling
utama yaitu:
1) Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan seperti; filsafat, sains, ilmu
agama, bahasa dan sastra, dan music dan kesenian
2) Kemajuan di Bidang Arsitektur; Di antara pembangunan yang megah
adalah masjid Cordova, kota Al-Zahra, istana Ja’fariyah di Saragosa,
tembok Toledo, istana Al-Makmun, masjid Selville, dan istana Al-
Hamra di Granada.

17
5. Penyebab kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol adalah konflik
Islam dengan kristen, tidak adanya ideologi pemersatu, kesulitan ekonomi,
tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan, dan keterpencilan
6. Pengaruh peradapan Spanyol Islam di Eropa, salah satunya pengaruh ilmu
pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad 12
Masehi itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance)
pasukan Yunani di Eropa pada abad ke-14 Masehi. Dimana pemikiran
Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang
dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.

B. SARAN
Dari kesimpulan diatas, bahwa sesungguhnya kita sebagai umat muslim
harusnya berbangga dan bersyukur bahwa sanya perjuangan para Khalifa telah
memperjuangkan dalam penyebaran ajaran Islam, maka dari itu marilah kita
bersemangat lagi dalam menuntut ilmu, karena ilmu merupakan jendela dunia.

18
DAFTAR PUSTAKA

Amin Samsul Munir. 2015. Sejarah Dakwa. Jakarta: Amzah.

Fu’adi Imam. 2012. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan

Mas’ud Abdurrahman. 2014. Sejarah Peradapan Islam. Jakarta: Amzah.

Yatim Badri. 2002. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Yatim Badri. 2010. Sejarah Peradapan Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

19

Anda mungkin juga menyukai